• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI AMPAS TAHU DAN APLIKASINYA DALAM PEMURNIAN MINYAK JELANTAH -

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI AMPAS TAHU DAN APLIKASINYA DALAM PEMURNIAN MINYAK JELANTAH -"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Sari, G.F. dan Puspita, C.H., 2017. Karakterisasi Karbon Aktif dari Ampas Tahu dan Aplikasinya dalam Pemurnian Minyak Jelantah. Skripsi. Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dr. Dewi Selvia Fardhyanti, S.T., M.T. dan Ria Wulansarie, S.T., M.T.

Ampas tahu merupakan hasil samping dari pengolahan kedelai pada pembuatan tahu. Ampas tahu yang dihasilkan pada proses pembuatan tahu cukup melimpah. Kandungan selulosa sebanyak 42-49% merupakan faktor utama pemanfaatan ampas tahu sebagai karbon aktif. Minyak goreng yang digunakan pada suhu tinggi (160oC-180oC) disertai kontak dengan udara dan air pada proses

penggorengan akan mengakibatkan terjadinya reaksi degradasi yang menghasilkan berbagai senyawa hasil reaksi.

Proses pembuatan karbon aktif dalam penelitian ini melalui 4 tahapan yaitu proses pengeringan, proses aktivasi kimia menggunakan aktivator NaCl dan H2SO4

dengan konsentrasi 10%, proses karbonasi pada suhu 300oC, 400oC dan 500oC dan pencucian karbon aktif menggunakan HCl 1M. Karbon aktif yang telah dihasilkan dikarakterisasi sesuai dengan SNI 06-3730-1995 dan dianalisis gugus fungsinya dengan FTIR. Karbon aktif dengan karakteristik terbaik diaplikasikan sebagai adsorben dalam pemurnian minyak jelantah. Parameter yang ditentukan adalah karakteristik minyak goreng sesuai SNI 06-3730-1995, kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida, serta kadar air pada minyak. Penelitian ini juga mempelajari kesetimbangan dan kinetika adsorpsi asam lemak bebas oleh karbon aktif ampas tahu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif dengan karakteristik terbaik adalah hasil aktivasi dengan NaCl menggunakan suhu karbonisasi 500oC dengan rendemen 26,55%, kadar air 2,49%, kadar zat menguap 16%, kadar abu 3%, kadar karbon terikat 78,51%, dan uji daya serap terhadap larutan iodin sebesar 1205,61 mg/g. Analisis FTIR menunjukkan bahwa karbon aktif dari ampas tahu memiliki gugus-gugus aktif yang dapat mengadsorpsi asam lemak bebas yaitu gugus O-H dan gugus C=C. Kadar air, kadar asam lemak bebas, dan angka peroksida minyak jelantah hasil pemurnian mengalami penurunan berturut-turut menjadi 0,2997%, 0,2947%, dan 1,998 meq/gram yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. Model kesetimbangan yang sesuai pada penelitian ini adalah model isoterm Freundlich dan model kinetika yang tepat adalah model reaksi permukaan pseudo first order.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi zeolit aktif memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap kadar air, kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida, nilai indeks

Proses pemurnian minyak dilakukan dengan variasi suhu dari karbon aktif dan massa karbon aktif yaitu 6 g , 8 g, 10 g, lalu di uji kualitas minyak berdasarkan standar SNI

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu pembuatan karbon aktif dari ampas kopi, karakterisasi karbon aktif dengan PSA dan FTIR, pembuatan film kitosan dengan karbon

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu pembuatan karbon aktif dari ampas kopi, karakterisasi karbon aktif dengan PSA dan FTIR, pembuatan film kitosan dengan karbon

Hasil model isoterm ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nordin at al, (2012) mengenai pengurangan kadar asam lemak bebas pada minyak jelantah menggunakan ampas

Ampas tahu dapat dimanfaatkan menjadi karbon aktif untuk menyerap zat warna congo red dengan penyerapan terbaik ditunjukkan oleh karbon aktif dengan konsentrasi

Kon- disi optimum untuk mendapatkan kapasitas adsorpsi adsor- ben dan kadar asam lemak bebas dengan nilai terbaik dida- pat pada percobaan ke 8 dengan suhu pengeringan 120 °C, waktu

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan arang aktif dari serbuk gergaji kayu untuk menurunkan asam lemak bebas (ALB) dan bilangan peroksida pada minyak