• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS Riset Pemasaran Resume catatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS Riset Pemasaran Resume catatan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS Riset Pemasaran (Resume catatan)

Arga Gautama

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

(2)

Statistik Parametrik dan Non Parametrik

Statistik Parametrik merupakan ilmu statistik yang mempertimbangkan jenis sebaran atau distribusi data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau tidak. Dengan kata lain, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus memenuhi asumsi normalitas. Pada umumnya, jika data tidak menyebar normal, maka data seharusnya dikerjakan dengan metode statistik non-parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan transformasi terlebih dahulu agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan statistik parametrik.

Contoh metode statistik parametrik : a. Uji-z (1 atau 2 sampel)

b. Uji-t (1 atau 2 sampel) c. Korelasi pearson,

d. Perancangan percobaan (one or two-way anova parametrik), dll. Ciri-ciri statistik parametrik :

- Data dengan skala interval dan rasio - Data menyebar/berdistribusi normal

Keunggulan dan kelemahan statistik parametrik : Keunggulan :

1. Syarat syarat parameter dari suatu populasi yang menjadi sampel biasanya tidak diuji dan dianggap memenuhi syarat, pengukuran terhadap data dilakukan dengan kuat.

2. Observasi bebas satu sama lain dan ditarik dari populasi yang berdistribusi normal serta memiliki varian yang homogen.

Kelemahan :

1. Populasi harus memiliki varian yang sama.

2. Variabel-variabel yang diteliti harus dapat diukur setidaknya dalam skala interval.

(3)

Statistik Non-Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syarat-syaratnya yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel penelitiannya. Oleh karena itu observasi-observasi independent dan variabel yang diteliti pada dasarnya memiliki kontinuitas. Uji metode non parametrik atau bebas sebaran adalah prosedur pengujian hipotesa yang tidak mengasumsikan pengetahuan apapun mengenai sebaran populasi yang mendasarinya kecuali selama itu kontinu. Pendeknya: Statistik Non-Parametrik adalah yaitu statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Selain itu, statistik non-parametrik biasanya menggunakan skala pengukuran sosial, yakni nominal dan ordinal yang umumnya tidak berdistribusi normal.

Contoh metode statistik non-parametrik: a. Uji tanda (sign test)

b. Rank sum test (wilcoxon) c. Rank correlation test (spearman) d. Fisher probability exact test. e. Chi-square test, dll

Ciri-ciri statistik non-parametrik : - Data tidak berdistribusi normal

- Umumnya data berskala nominal dan ordinal - Umumnya dilakukan pada penelitian sosial - Umumnya jumlah sampel kecil

Keunggulan dan kelemahan statistik non-parametrik : Keunggulan :

1. Tidak membutuhkan asumsi normalitas.

2. Secara umum metode statistik non-parametrik lebih mudah dikerjakan dan lebih mudah dimengerti jika dibandingkan dengan statistik parametrik karena ststistika non-parametrik tidak membutuhkan perhitungan matematik yang rumit seperti halnya statistik parametrik.

(4)

4. Kadang-kadang pada statistik non-parametrik tidak dibutuhkan urutan atau jenjang secara formal karena sering dijumpai hasil pengamatan yang dinyatakan dalam data kualitatif.

5. Pengujian hipotesis pada statistik non-parametrik dilakukan secara langsung pada pengamatan yang nyata.

6. Walaupun pada statistik non-parametrik tidak terikat pada distribusi normal populasi, tetapi dapat digunakan pada populasi berdistribusi normal.

Kelemahan :

1. Statistik non-parametrik terkadang mengabaikan beberapa informasi tertentu.

2. Hasil pengujian hipotesis dengan statistik non-parametrik tidak setajam statistik parametrik.

3. Hasil statistik non-parametrik tidak dapat diekstrapolasikan ke populasi studi seperti pada statistik parametrik. Hal ini dikarenakan statistik non-parametrik mendekati eksperimen dengan sampel kecil dan umumnya membandingkan dua kelompok tertentu.

Uji independensi (kontigensi)

Uji ini digunakan untuk menguji apakah ada atau tidaknya hubungan antara 2 kategori dari suatu populasi dengan kategori populasi lain.

Skala nominal adalah merupakan skala yang bersifat kategorikal atau klasifikasi, skala tersebut berfungsi untuk membedakan tetapi tidak merupakan hubungan kuantitatif dan tingkatan. Sedangkan skala ordinal adalah merupakan skala yang bersifat kategorikal atau klasifikasi, skala ordinal ini berfungsi membedakan dan berfungsi untuk menunjukkan adanya suatu urutan atau tingkatan.

Berikut ini merupakan langkah pengujian independensi: Hipotesis :

(5)

Tanggal 24/11-2014

Uji non parametrik : analisis data bertingkat (uji tanda, wilcoxon, krusial) Skala data

Data Nominal

 Dibedakan dalam kategori tanpa memperhatikan urutan.

 Satu pengukuran hanya menghasilkan satu-satunya kategori.

 Setiap kategori dianggap sama (tanpa tingkatan).

 Data paling ‘rendah’ dalam level pengukuran data.

 Tak bisa dioperasikan secara matematis.

Contoh:

 Jenis kelamin

 Data alamat

 Jenis sabun

 Tanggal/Tempat lahir

 Suku

 Agama

Data Ordinal

 Dibedakan dalam kategori berdasarkan urutan.

 Memiliki tingkatan data.

(6)

 Tak bisa dioperasikan secara matematis.

Contoh:

 Ranking kelas I, II, III

 Tingkat senioritas pegawai

 Ranking juara I, II, III

 Status sosial (kaya, sedang, miskin)

 Tingkat kepangkatan ü Tingkat pengetahuan

Data Interval

 Urutan bertingkat dan dapat dikuantifikasi (diberi nilai)

 Memiliki interval tertentu

 Lebih ‘tinggi’ dibanding data ordinal dalam level pengukuran data

 Dapat dianalisis dengan uji statistik parametrik.

Data Rasio

 Data bersifat angka dalam arti yang sesungguhnya

 Memiliki angka nol absolut

 Memiliki kedudukan paling ‘tinggi’ dalam level pengukuran data

 Dapat dioperasikan secara matematis.

Contoh

 Angka produksi

 Harga saham

(7)

 Jumlah warga desa

Tanggal 15-12-2014

Fungsi Riset pemasaran dalam mengembangkan produk, mengetahui preferensi produk, tentang desain produk yang diterima konsumejn dan membuat inovasi atau perbaikan terhadap produk.

membuat laporan riset pemasaran tentang produk pisang selimut yang meliputi pembahasan tentang apa yang ingin dicapai, responden (siapa, dimana, kapan dll).

profil responden

1. Intro = penelitian, responden, waktu dst 2. Profil Responden= Jelaskan satu persatu 3. Uji validitas dan reabilitas

Analisis Minat beli : dipisah per prodi, uang saku dan lainnya a. peringkat atribut b. nilai atribut c. nilai indeks dan minat beli 5. Analisis statistik non parametrik Chi Square dll

6. Analisis Strategi Pemasaran : STP, marketing mix

Rangkuman lainnya

Menginput dan mengolah data dengan menggunakan spss.

SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse.

SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya system operasi windows. SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru sekarang).

(8)

Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis, sedangkan variable adalah informasi yang dikumpulkan dari masing-masing kasus.

Uji validitas dan reabilitas

Uji Validitas Item atau butir dapat dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Untuk proses ini, akan digunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment. Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud. Dalam hal ini masing-masing item yang ada di dalam variabel X dan Y akan diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut.

Agar penelitian ini lebih teliti, sebuah item sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing variabel ≥ 0,25. Item yang punya r hitung < 0,25 akan disingkirkan akibat mereka tidak melakukan pengukuran secara sama dengan yang dimaksud oleh skor total skala dan lebih jauh lagi, tidak memiliki kontribusi dengan pengukuran seseorang jika bukan malah mengacaukan.

Cara melakukan Uji Validitas dengan SPSS: 1. Buat skor total masing-masing variable.

2. Klik Analyze > Correlate > Bivariate

3. Masukkan seluruh item variable x ke Variables

4. Masukkan total skor variable x ke Variables

5. Ceklis Pearson ; Two Tailed ; Flag

6. Klik OK

7. Lihat kolom terakhir. Nilai >= 0,25.

8. Lakukan hal serupa untuk Variabel Y.

(9)

yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.

Analisis Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya. Strategi pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu: segmentasi pasar (segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi pasar (positioning) (Kotler, 2001). Setelah mengetahui segmen pasar, target pasar, dan posisi pasar maka dapat disusun strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari strategi produk, harga, penyaluran/ distribusi dan promosi (Assauri, 1999).

A. Segmentasi Pasar (Segmenting)

Secara umum, terdapat tiga falsafah dasar sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mendekati pasar, yakni pemasaran masal dimana keputusan untuk memproduksi dan mendistribusi produk secara masal, pemasaran berbagai produk yang menyajikan pilihan produk berbeda untuk segmen berbeda, dan pemasaran terarah yang mengembangkan produk untuk pasar yang spesifik.

1. Pemasaran masal, di mana para penjual memproduksi secara masal, mendistribusikan secara masal, dan mempromosikan secara masal satu produk kepada semua pembeli. Pemikirannya, bahwa biaya produksi dan harga menjadi murah dan dapat menciptakan pasar potensial paling besar.

2. Pemasaran berbagai produk, di mana penjual memproduksi dua macam produk atau lebih yang mempunyai sifat, gaya, mutu, ukuran dan sebagainya yang berbeda. Pemikirannya, bahwa konsumen memiliki selera berbeda yang berubah setiap waktu, dan selalu mencari variasi serta perubahan.

Referensi

Dokumen terkait

dipersatukan, dan inilah yang menjadi persoalan di tanah Soppeng yang pada saat itu terjadi pertikaian antara kerajaan Soppeng Riaja dan Soppeng Rilau dalam masa

Nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa lebih tinggi pada kelas eksperimen daripada kelas kontrol membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Experiential

Tidak hanya gebyok, saya mendapatkan banyak mendengar cerita dari &#34;arga mengenai cerita kali 1engek, maupun cerita tokoh!tokoh yang kini makamnya berada di

Hasil pengujian boraks pada lontong dari 12 sampel 2 diantaranya positif mengandung boraks artinya masih ada yang menggunakan borak sebagai bahan tambahan

Dalam rangka menjamin pasien memperoleh pelayanan asuhan keperawatan berkualitas, maka perawat sebagai pemberi pelayanan harus bermutu, kompeten, etis

Bagi Anda yang pertama kali memasuki halaman ini dan belum mendaftarkan produk yang Anda jual, Anda akan melihat tampilah Dasbor dengan pilihan-pilihan pengisian

Penekanan anggaran merupakan desakan dari atasan pada bawahan untuk melaksanakan anggaran yang telah dibuat dengan baik, yang berupa sangsi jika kurang dari