• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA (1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

PENENTUAN

BERAT MOLEKUL BERDASARKAN

PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

OLEH:

IRMA MULYANI 1313031073

KOMANG AYU WIDIA ANTARI 1313031078

ADI RAHMAN 1413031022

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

(2)

I. JUDUL

II. TUJUAN

: Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Pengukuran Massa Jenis Gas

1. Menentukan berat molekul senyawa CHCl3 dan zat unknown X

berdasarkan pengukuran massa jenis gas secara eksperimen 2. Menentukan zat unknown X berdasarkan berat molekul hasil

eksperimen III. DASAR TEORI

Gas mempunyai sifat bahwa molekul-molekulnya sangat berjauhan satu sama lain sehingga hampir tidak ada gaya tarik menarik atau tolak menolak diantara molekul-molekulnya sehingga gas akan mengembang dan mengisi seluruh ruang yang ditempatinya, bagaimana pun besar dan bentuknya. Untuk memudahkan mempelajari sifat-sifat gas ini maka diasumsikan sifat gas ini sesuai dengan sifat-sifat gas ideal yaitu:

a. Tidak ada gaya tarik menarik di antara molekul-molekulnya. b. Volume dari molekul-molekul gas sendiri diabaikan.

c. Tidak ada perubahan energi dalam (internal energy = E).

Semua gas yang dikenal sehari-hari termasuk gas nyata, sedangkan gas ideal pada kenyataannya tidak pernah ada, namun sifat-sifatnya didekati oleh gas sejati pada tekanan yang sangat rendah. Jadi pada tekanan mendekati nol semua gas memenuhi sifat gas ideal, sehingga persamaan PV = nRT

Densiti dari gas dipergunakan untuk menghitung berat molekul suatu gas, dengan cara membendungkan suatu volume gas yang akan dihitung berat molekulnya dengan berat gas yang telah diketahui berat molekulnya (sebagai standar) pada temperatur atau suhu dan tekanan yang sama. Densiti gas didefinisikan sebagai berat gas dalam gram per liter. Untuk menentukan berat molekul ini maka ditimbang sejumlah gas tertentu kemudian diukur PV dan T-nya.

(3)

molekul maka n dapat diubah dalam bentuk massa perberat molekul, sehingga persamaan gas ideal menjadi :

(1)

Persamaan 1 dapat diubah menjadi: P(BM) = ( m

V x RT ) (2)

atau (3)

Dimana:

BM = Berat molekul P = Tekanan gas (atm) n = Jumlah mol

V = Volume gas (Liter) T = Suhu (K)

R = Konstanta gas (0,08206 liter atm mol-1K-1)

ρ = Densitas gas (gram/Liter)

Bila suatu zat cair yang bersifat volatil dengan titik didih lebih kecil dari 100oC ditempatkan dalam labu erlenmeyer bertutup yang mempunyai lubang kecil

pada bagian tutupnya, dan kemudian labu erlenmeyer tersebut dipanaskan sampai suhu 100oC, maka cairan tersebut akan menguap. Uap yang dihasilkan akan

mendorong udara yang terdapat pada labu erlenmeyer dan keluar melalui lubang-lubang kecil. Setelah semua udara yang keluar, pada akhirnya uap ini berhenti keluar. Hal ini terjadi apabila keadaan kesetimbangan dicapai, yaitu tekanan uap cairan dalam labu erlenmeyer sama dengan tekanan udara luar. Pada keadaan kesetimbangan ini, labu erlenmeyer hanya berisi uap cairan dengan tekanan sama dengan tekanan atmosfer, volume sama dengan volume labu erlenmeyer, dan suhu sama dengan titik didih air dalam penangas air (kira-kira 100oC). Labu erlenmeyer ini kemudian diambil

dari penangas air, didinginkan dan ditimbang sehingga massa gas yang terdapat di dalamnya dapat diketahui.

Faktor koreksi digunakan untuk menentukan tingkat kesalahan. Nilai berat molekul (BM) hasil perhitungan akan mendekati nilai sebenarnya, tetapi juga terkadang terdapat kesalahan-kesalahan. Ketika labu erlenmeyer kosong ditimbang, labu ini penuh dengan udara. Setelah pemanasan dan pendinginan dalam desikator, tidak semua uap cairan ke bentuk cairannya, sehingga akan mengurangi jumlah udara yang masuk kembali ke dalam labu erlenmeyer. Jadi massa labu erlenmeyer dalam

PV=nRT atau P V = m

BM x RT

(4)

keadaan ini lebih kecil daripada massa labu erlenmeyer dalam keadaan semua uap cairan kembali ke bentuk cairnya. Oleh karena itu, massa cairan yang sebenarnya harus ditambahkan dengan massa udara yang tidak dapat masuk kembali ke dalam labu erlenmeyer karena adanya uap cairan yang tidak mengembun. Massa udara tersebut di atas dapat dihitung dengan mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara yang tidak dapat masuk sama dengan tekanan uap cairan pada suhu kamar, dengan faktor koreksi:

Yangmana, P adalah tekanan uap (mmHg) dan t adalah suhu kamar (oC). Jadi dengan

menggunakan rumus di atas, tekanan uap pada berbagai suhu dapat diketahui.

Dengan menggunakan nilai tekanan uap pada suhu kamar, bersama-sama dengan data mengenai volume labu erlenmeyer dan berat molekul udara (28,8 gram/mol) dapat dihitung faktor koreksi yang harus ditambahkan pada massa cairan. Dengan menggunakan faktor koreksi akan dapat diperoleh nilai berat molekul (BM) yang lebih tepat.

Berikut disajikan tabel beberapa senyawa volatil dan berat molekul (BM) beberapa senyawa.

No Nama Berat Molekul

1 Ether 74

2 Dichloromethane 72

3 Chlorobenzene 113

4 Chloroform 119.5

5 Dibutyl ether 130

(Vogel, 1989) Kloroform

Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform

dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pembius, meskipun kebanyakan digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau industri. Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap. (Wikipedia, 2013)

Pada suhu normal dan tekanan, kloroform adalah cairan yang sangat mudah menguap, jernih, tidak berwarna, berat, sangat bias, dan tidak mudah terbakar. Massa molar secara teoritis sebesar 119,5 g/mol. Densitas senyawa ini sebesar 1,48 g/cm3

dengan titik lebur sebesar -63,5 °C dan titik didih sebesar 61,2 °C. Kelarutan dalam

air 0,8 g/100 ml pada 20°C dengan bentuk molekul tetrahedral (Anonim, 2013).

log

P

=

6,90328

1163

,

03

(5)

IV. ALAT DAN BAHAN Tabel alat

No. Nama alat Ukuran Jumlah

1 Labu erlenmeyer 50 mL 2 buah

2 Gelas kimia 250 mL 2 buah

3 Pipet tetes - 2 buah

4 Karet gelang - 2 buah

5 Jarum - 1 buah

6 Neraca analitik - 1 buah

7 Desikator - 1 buah

8 Gelas ukur 5 mL 1 buah

9 Aluminium foil 10 cm x 10 cm 2 lembar

10 Statif dan klem - 1 buah

11 Termometer - 1 buah

Tabel bahan

No. Nama bahan Konsentrasi Jumlah

1 Cairan volatil yaitu kloroform (CHCl3)

- 5 mL

(6)

V. PROSEDUR KERJA DAN HASIL PENGAMATAN No

.

PROSEDUR KERJA HASIL PENGAMATAN

Senyawa Kloroform

1 Sebuah labu erlenmeyer berleher kecil yang bersih dan kering ditutup dengan aluminium foil, kemudian tutup dikencangkan menggunakan karet gelang.

Gambar1. Labu erlenmeyer kosong yang ditutup dengan alumunium foil+karet gelang

2. Labu erlenmeyer kosong ditimbang dengan menggunakan neraca analitik

Berat labu erlenmeyer kosong sebesar 68,7187 gram

3 Labu erlenmeyer beserta aluminium foil dan karet gelang ditimbang dengan menggunakan neraca analitik.

Berat labu erlenmeyer di tutup dengan aluminium foil dan karet gelang sebesar 69,2789 gram

4 5 mL zat cair volatil (CHCl3) dimasukkan

ke dalam labu erlenmeyer, selanjutnya

Berat labu erlenmeyer yang sudah berisi larutan CHCl3 kemudian ditutup aluminium

Erlenmeyer

(7)

ditutup kembali dengan kertas aluminium foil dan dikencangkkan dengan karet gelang erat-erat sehingga tutup ini bersifat kedap udara. Kemudian aluminium foil dilubangi dengan menggunakan jarum, agar uap dapat keluar.

foil dan karet sebesar 76,27 gram

Labu telah dilubangi dengan jarum. 5 Labu erlenmeyer direndam dalam

penangas air bersuhu ± 100oC sedemikian

rupa sehingga air ± 1 cm di bawah aluminium foil. Labu erlenmeyer dibiarkan dalam penangas air sampai semua larutan volatil (CHCl3) menguap. Kemudian Suhu

penangas air dicatat.

Labu direndam dalam penangas air dan semua larutan CHCl3 menguap pada suhu

95oC 368 K

6 Setelah semua larutan kloroform (CHCl3)

dalam labu erlenmeyer menguap, labu erlenmeyer kemudian diangkat dan dikeringkan bagian luar labu erlenmeyer dengan lap. Selanjutnya labu didinginkan dalam desikator. Udara akan masuk kembali ke labu Erlenmeyer melalui lubang kecil tadi dan uap cairan volatil yang terdapat dalam labu Erlenmeyer akan kembali mengembun menjadi cairan.

Terlihat embun pada dinding labu erlenmeyer pada saat didinginkan dalam desikator. Setelah lama, sudah tidak terdapat embun

7 Labu erlenmeyer yang telah dingin ditimbang dengan neraca analitik (tutup aluminium foil beserta karet gelang tidak dilepaskan sebelum labu tersebut ditimbang).

Labu erlenmeyer yang sudah didinginkan yang berisi larutan kloroform kemudian ditimbang = 69,89 gram

8

Volume labu erlenmeyer ditentukan dengan cara mengisi labu erlenmeyer dengan air sampai penuh dan massa air

(8)

yang terdapat dalam labu Erlenmeyer diukur. Selanjutnya suhu air dalam labu erlenmeyer diukur, dimana volume air dapat diketahui bila massa jenis air pada suhu air dalam labu erlenmeyer diketahui

dengan menggunakan rumus: ρ= m

V

9 Tekanan atmosfer diukur dengan menggunakan barometer.

765 mmHg

765/760 = 1,006 atm

Zat Unknown X

1 Sebuah labu erlenmeyer berleher kecil yang bersih dan kering ditutup dengan aluminium foil, kemudian tutup dikencangkan menggunakan karet gelang.

Labu erlenmeyer kosong yang ditutup dengan alumunium foil+karet gelang

2 Labu erlenmeyer kosong ditimbang dengan menggunakan neraca analitik

Berat labu erlenmeyer kosong sebesar 65,4272

3 Labu erlenmeyer beserta aluminium foil dan karet gelang ditimbang dengan menggunakan neraca analitik.

(9)

4 5 mL zat cair volatil sampel unknown dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer, selanjutnya ditutup kembali dengan kertas aluminium foil dan dikencangkkan dengan karet gelang erat-erat sehingga tutup ini bersifat kedap udara. Kemudian aluminium foil dilubangi dengan menggunakan jarum, agar uap dapat keluar.

Berat labu erlenmeyer yang berisi larutan sampel unknown ditutup aluminium foil dan karet sebesar 73,26 gram

Labu erlenmeyer dilubangi dengan jarum. 5 Labu erlenmeyer direndam dalam

penangas air bersuhu ± 100oC sedemikian

rupa sehingga air ± 1 cm di bawah aluminium foil. Labu erlenmeyer dibiarkan dalam penangas air sampai semua larutan sampel unknown menguap. Kemudian Suhu penangas air dicatat.

Labu direndam dalam penangas air dan sampel semua menguap pada suhu 93oC

366 K

6 Setelah semua larutan sampel unknown dalam labu erlenmeyer menguap, labu erlenmeyer kemudian diangkat dan dikeringkan bagian luar labu erlenmeyer dengan lap. Selanjutnya labu didinginkan dalam desikator. Udara akan masuk kembali ke labu Erlenmeyer melalui

Terlihat emnun pada dinding erlenmeyer pada saat didinginkan dalam desikator.

(10)

lubang kecil tadi dan uap cairan volatil yang terdapat dalam labu Erlenmeyer akan kembali mengembun menjadi cairan. 7 Labu erlenmeyer yang telah dingin

ditimbang dengan neraca analitik (tutup aluminium foil beserta karet gelang tidak dilepaskan sebelum labu tersebut ditimbang).

Labu erlenmeyer yang berisi sampel unknown yang telah didinginkan sebesar 66,583 gram

8

Volume labu erlenmeyer ditentukan dengan cara mengisi labu erlenmeyer dengan air sampai penuh dan massa air yang terdapat dalam labu Erlenmeyer diukur. Selanjutnya suhu air dalam labu erlenmeyer diukur, dimana volume air dapat diketahui bila massa jenis air pada suhu air dalam labu erlenmeyer diketahui

dengan menggunakan rumus: ρ= m

V

Massa air = 147,07 Volume air = 0,1477 L

8 Tekanan atmosfer diukur dengan menggunakan barometer.

Tekanannya 765 mmHg 765/760 = 1,006 atm

Hasil Pengamatan Senyawa CHCl3

No Pengamatan Hasil

1 Berat Erlenmeyer kosong 68,7188 gram

2 Berat Erlenmeyer + aluminium foil + karet 69,2789 gram 3 Berat Erlenmeyer + aluminium foil + karet + CHCl3 76,27 gram

4 Suhu penangas air 93 0C

(11)

6 Berat setelah dingin 69,89 gram

7 Massa labu + air 216 gram

8 Suhu air 30 0C

Hasil pengamatan zat unknown X

No Pengamatan Hasil

1 Berat Erlenmeyer kosong 65,4272 gram

2 Berat Erlenmeyer + aluminium foil + karet 66,0350 gram

3 Berat Erlenmeyer + aluminium foil + karet + zat

unknown X 73,26 gram

4 Suhu penangas air 92 0C

5 Suhu saat zat unknown X habis menguap 93 0C

6 Berat setelah dingin 66,583 gram

7 Massa labu + air 212,5 gram

8 Suhu air 30oC

VI. PEMBAHASAN

Percobaan ini berjudul Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Pengukuran Massa Jenis Gas. Adapun tujuan dari percobaan ini adalah 1) Menentukan berat molekul senyawa CHCl3 dan zat unknown X berdasarkan

pengukuran massa jenis gas secara eksperimen 2) Menerapkan persamaan gas ideal dalam menentukan berat molekul senyawa CHCl3 dan zat unknown X secara

eksperimen 3) Menentukan zat unknown X berdasarkan berat molekul hasil eksperimen.

Penentuan berat molekul senyawa CHCl3 dan zat unknown X dapat

ditentukan dengan mengkombinasikan persamaan gas ideal dengan massa jenis sehingga didapat suatu persamaan yang digunakan untuk menentukan berat molekul dari senyawa CHCl3 dan zat unknown X. Berat molekul dari zat

unknown X yang telah diketahui kemudian dapat ditentukan senyawanya. Dalam penentuan berat molekul senyawa CHCl3 dan zat unknown X terdapat faktor

koreksi yang harus diperhatikan agar nilai dari berat molekul yang didapatkan lebih akurat.

(12)

Akibatnya, massa labu erlenmeyer kosong lebih kecil dari massa labu erlenmeyer dalam keadaan semua uap kembali ke bentuk cair. Oleh karena itu, massa sebenarnya dari cairan volatil harus ditambahkan dengan massa udara yang tidak bisa kembali ke dalam labu erlenmeyer karena uap cairan terkondensasi. Massa udara dapat dihitung dengan mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara yang tidak bisa masuk sama dengan tekanan uap cairan volatil pada suhu kamar menggunakan rumus factor koreksi berikut:

logP=6,90328−1163,03 227,4+T

Senyawa volatil yang akan ditentukan berat molekulnya dalam percobaan ini adalah CHCl3 dan zat unknown X. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan, berat molekul yang diperoleh dari masing-masing senyawa ini dapat dilihat dari perhitungan berikut:

1. Penentuan berat molekul senyawa CHCl3 Tanpa Faktor Koreksi Diketahui:

 Massa Erlenmeyer + aluminium foil + karet gelang = 69,2789 gram

 Massa Erlenmeyer + aluminium foil + karet gelang + CHCl3 = 76,27gram

 Massa jenis air (ρ) adalah 0,9957 gram/cm3 ( pada temperatur 30°C)

 Massa labu erlenmeyer + air = 216 gram

 Massa labu erlenmeyer kosong = 68,7188 gram

 Suhu penangas air = 930C

 Suhu cairan habis menguap = 950C = 3680K

 Massa CHCl3 setelah didinginkan = 69,89 gram

 Tekanan udara = 765 mmHg

 R adalah 0,08206 liter atm mol-1 K-1

 Berat molekul (BM) CHCl3 yang sebenarnya adalah 119,5 gram/mol

Dihitung:

 Berat molekul CHCl3 = .... ?

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

 Massa zat CHCl3 = (massa labu erlenmeyer + aluminium foil + karet

gelang + CHCl3 setelah didinginkan) - (massa labu erlenmeyer +

(13)

= 0,6111 gram

 Tekanan udara di ruangan setelah diukur dengan barometer adalah 765

mmHg

Tekanan udara = 765760mmHgmmHgx1atm

= 1,0065 atm

 Volume air dihitung dengan menggunakan massa jenis air

Massa air = (massa labu erlenmeyer + air) – (massa labu Erlenmeyer kosong)

= 216 gram – 68,7188 gram = 147,28 gram

Massa jenis air pada suhu 30°C = 0,9957 gram/cm3

¿ massa air

volume air

volume air=massa air

volume air= 147,28gram 0,9957gram/cm3

= 147,91cm3

= 0,14791L

Volume air = volume erlenmeyer = 0,14791L

 Menghitung massa jenis gas

¿ massa senyawa CHCl3

volume labu erlenmeyer

¿0,6111gram 0,14791L

¿4,131gram L

 Berat molekul (BM) CHCl3

PV=nRT

PV=( m

BM)RT

P BM=(m

V)RT P BM=RT

BM=RT

(14)

BM=

4,131gram

L ×0,08206L atmmol

−1

K−1

×368K

1,0065atm

BM=123.94 gram mol

KR

= |

BM hasil percobaan

BM

sec

ara teoritis

BM

sec

ara teoritis

| ×

100

= |

123

,

94

119

,

5

119

,

5

| ×

100

=

3,71

2. Penentuan berat molekul senyawa CHCl3 Dengan Faktor Koreksi Diketahui:

 BMudara adalah 28,8 gram/mol

 Suhu air adalah 30ºC = 303 K

 Suhu penangas air adalah 95ºC = 3680 K

Dihitung:

 Berat molekul CHCl3 = .... ?

Perhitungannya adalah sebagai berikut: logP=6,90328− 1163,03

(227,4+T)

logP=6,90328− 1163,03 (227,4+300C

)

logP=6,90328−1163,03 257,4 P=¿6,90328−4,51

log¿

P=¿2,39328 log¿ P = 247,33

P=247,33mmHg

760mmHg x1atm

¿0,325atm

 Menghitung massa udara yang tidak masuk

massaudara=PV BMudara

(15)

massaudara=0,325atm ×0,14791L ×28,8gram/mol 0,08206L atm mol−1

K−1

×303K

massaudara=0,05567gram

Menghitung berat jenis udara

udara=massa volatil+massa udara

Volume labu

¿(0,6111+0,05567)gram 0,14791L

¿4,5079gram/L

 Menghitung berat molekul

BM=RT

P

BM=4,5079gram/0,08206Latm mol −1

K−1

×368K 1,0065atm

BM=135,25gram/mol

KR

= |

BM hasil percobaan

BM

sec

ara teoritis

BM

sec

ara teoritis

| ×

100

= |

135,25

119

,

5

119

,

5

| ×

100

=

13

,

17

Dengan menggunakan faktor koreksi justru kesalahan relatifnya semakin besar, hal ini mungkin dikarenakan pemanasan yang dilakukan saat menguapkan kloroform dan juga pendinginan yang kurang lama, sehingga mengakibatkan banyak udara yang tidak dapat masuk kembali ke erlenmeyer dan menyebabkan faktor koreksi semakin besar

3. Penentuan berat molekul senyawa Unknown Tanpa Faktor Koreksi Diketahui:

 Massa Erlenmeyer kosong = 65,4272 gram

 Massa Erlenmeyer + aluminium foil + karet gelang = 66,0350 gram

 Massa Erlenmeyer + aluminium foil + karet gelang + zat unknown x = 73,26 gram

 Massa jenis air (ρ) adalah 0,9957 gram/cm3 ( pada temperatur 30°C)

(16)

 Suhu penangas air = 920C

 Suhu cairan habis menguap = 930C = 3660K

 R adalah 0,08206 liter atm mol-1 K-1

Dihitung:

 Berat molekul senyawa volatile unknown = .... ?

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

 Massa zat volatil unknown = (massa labu erlenmeyer + aluminium foil + karet gelang + zat volatil setelah didinginkan) - (massa labu erlenmeyer + aluminium foil+ karet gelang)

= 66,583 gram – 66,0350 gram = 0,548 gram

 Tekanan udara di ruangan setelah diukur dengan barometer adalah 765 mmHg

Tekanan udara = 765mmHg

760mmHgx1atm = 1,0065 atm

 Volume labu erlenmeyer dihitung dengan menggunakan massa jenis air

Massa air = (massa labu erlenmeyer + air) – (massa labu Erlenmeyer kosong)

= 212,5 gram – 65,4272 gram = 147,07 gram

¿ massa air

volume air

volume air=massa air

volume air= 147,07gram 0,9957gram/cm3

= 147,70cm3

= 0,14770L

 Menghitung massa jenis gas volume labu=volume air

= 0,14770L

¿massa senyawa unknown

(17)

¿0,548gram 0,14770L

¿3,71gram L

 Berat molekul (BM) senyawa unknown PV=nRT

PV=( m

BM)RT

P BM=(m

V)RT P BM=RT

BM=RT

P

BM=

3,71gram

L ×0,08206Latm mol

−1

K−1

×366K

1,0065atm

BM=110,7gram mol

Berdasarkan berat molekul yang diperoleh maka dapat diduga senyawa unknown tersebut merupakan klorofofm. Sehingga perhitungan kesalahan relative dapat dibandingkan dengan berat molekul kloroform secara teoritis yaitu 119,5 gram. Perhitungannya sebagai berikut:

KR

= |

BM hasil percobaan

BM

sec

ara teoritis

BM

sec

ara teoritis

| ×

100

= |

110

,

7

119

,

5

119

,

5

| ×

100

=

7,3

4. Penentuan berat molekul senyawa Unknown Dengan Faktor Koreksi Diketahui:

 BMudara adalah 28,8 gram/mol

 Suhu air adalah 30ºC = 303 K

 Suhu cairan habis menguap adalah 93ºC = 3660 K

Dihitung:

(18)

Perhitungannya adalah sebagai berikut: logP=6,90328− 1163,03

(227,4+T)

logP=6,90328− 1163,03 (227,4+300C)

logP=6,90328−1163,03 257,4 P=¿6,90328−4,51

log¿

P=¿2,39328 log¿ P = 247,33

P=247,33mmHg

760mmHg x1atm

¿0,325atm

 Menghitung massa udara yang tidak masuk

massaudara=

PV BMudara RT

massaudara=0,325atm ×0,14770L ×28,8gram/mol 0,08206Latm mol−1

K−1

×303K

massaudara=0,055gram

Menghitung berat jenis udara

udara=massa volatil+massaudara volumelabu

¿(0,548+0,055)gram 0,14770L

¿4,082gram/L

 Menghitung berat molekul

BM=RT

P

BM=4,082gram/L ×0,08206Latm mol

−1K−1×366K

1,0065atm

(19)

KR

= |

BM hasil percobaan

BM

sec

ara teoritis

BM

sec

ara teoritis

| ×

100

= |

121,80

119

,

5

119

,

5

| ×

100

=

1,9

Walaupun perhitungan yang dilakukan telah menggunakan faktor koreksi namun, masih terdapat penyimpangan nilai berat molekul CHCl3 dan

sampel unknown X yang tidak tepat 119,5gram/mol. Adanya perbedaan berat molekul CHCl3 dan sampel unknown ini disebabkan oleh beberapa faktor

kesalahan yaitu:

a. Uap senyawa volatil tidak berkondensasi secara sempurna ketika labu erlenmeyer didinginkan dalam desikator

b. Penguapan senyawa volatil yang dilakukan kurang sempurna, masih ada beberapa senyawa volatil yang belum teruapkan.

c. Penguapan senyawa volatil yang terlalu lama mengakibatkan senyawa volatil keluar dari dalam labu erlenmeyer

VII. KESIMPULAN

Massa jenis gas kloroform yang di dapat yaitu sebesar ¿4,131gram L dan

massa jenis gas zat unknown x yang di dapat yaitu sebesar ¿3,71gram

L dengan

menerapkan hukum gas ideal dengan persamaan BM=RT

P sehingga didapat

berat molekul dari senyawa kloroform adalah 123.94grammol sedangkan berat

molekul dari senyawa unknown x adalah 110,7gram

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Retug, Sastrawidana. 2003. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Singaraja: Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan MIPA, IKIP Negeri Singaraja.

(21)

JAWABAN PERTANYAAN

Gambar

Tabel bahan

Referensi

Dokumen terkait

lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian.. dalam

Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Kata tersebut diturunkan dari istilah Yunani báros yang berarti ' berat , bobot ' dan métron

Kerapatan gas dipergunakan untuk menghitung berat molekul suatu gas, ialah dengan cara membendungkan suatu volume gas yang akan dihitung berat molekulnya dengan berat

Penelitian ini akan mencakup Sifat koligatif larutan, Molalitas dan Fraksi Mol, Molalitas (m), Fraksi Mol, Sifat Koligatif Larutan Nonelektroli, Penurunan Tekanan Uap, Kenaikan

Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan suatu persamaaan dimana digunakan untuk menentukan Mr dari amilum, Secara teoritis massa molekul relative amilum sebesar 3272,30

Tegangan permukaan terjadi karena pada permukaan adanya gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya kohesi antara molekul-molekul cairan sehingga menyebabkan

memecahkan elmulasi pada suatu ekstrasi Labu erlenmeyer Wadah dari bahan kimia cair yang diguunakan untuk proses titrasi untuk menampung larutan yang akan digunakan Labu ukur

Setelah dilakukan perngujian kapal uap, didapatkan data dengan panjang lintasan 12 meter, bahan bakar sebelum digunakan 32,78 gram, bahan bakar setelah digunakan 14,80 gram, suhu awal