• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI BAHAN AJAR IPS KELAS VII SEMESTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATERI BAHAN AJAR IPS KELAS VII SEMESTER"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI BAHAN AJAR 1

1. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok

manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia. Dalam interaksi sosial,

hubungan yang terjadi harus dilakukan secara timbal balik oleh kedua belah pihak. Artinya

kedua belah pihak harus saling merespon Jika satu bertanya maka dia menjawab, jika

diminta bantuan dia membantu, jika diajak bermain ia ikut bermain. Dengan demikian

interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara manusia dengan manusia lain, baik

secara individu maupun dengan kelompok.

2. Tujuan Manusia melakukan Interaksi Sosial

Manusia melakukan interaksi sosial dalam kehidupannya untuk memenuhi berbagai

kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan), kebutuhn dan ketertiban, kebutuhan akan

pendidikan dan kesehatan, kebutuhan-kebutuhan akan kasih sayang.

3. Proses Interaksi Sosial

Interaksi sosial terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi melakukan kontak sosial dan

komunikasi sosial. Kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya

interaksi sosial. Tanpa adanya kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan terjadi. Melalui

kontak sosial dan komunikasi seseorang akan memberikan tafsiran pada perilaku orang lain,

atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain.

4. Syarat terjadinya interaksi sosial a. Kontak Sosial

Kontak sosial merupakan hubungan masing-masing pihak dan tidak hanya langsung

bersentuhan secara fisik, tetapi bisa juga tanpa hubungan secara fisik.

Misalnya : kontak dapat dilakukan melalui surat – menyurat, telepon, sms, dan lain-lain. Dengan demikian, hubungan fisik bukan syarat utama terjadinya interaksi sosial.

b. Komunikasi Sosial

Komunikasi sosial merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang

lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar orang lain memberi

(2)

MATERI BAHAN AJAR 2

1. Faktor yang mendasari berlangsungnya Interaksi Sosial a. Faktor imitasi

Merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Contohnya:

seorang anak perepmpuan bermain masak-masakan karena melihat ibunya pada saat

masak di dapur.

b. Faktor sugesti

Merupakan pengaruh yang dapat menggerakan hati orang. Contohnya: seorang pasien

yang akan berobat ke seorang dokter, pasien tersebut akan cepat mengalami

penyembuhan salah satunya disebabkan adanya rasa sugesti pada dokter tersebut

c. Faktor identifikasi

Merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk

menjadi sama dengan orang lain. Contohnya: seorang anak yang mengidolakan pemain

bola, sehingga semua tingkah laku idolanya akan dilakukan.

d. Faktor simpati

Merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain

dan ikut merasakan apa yang akan dilakukan, dialami, atau diderita orang lain.

Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang tertimpa musibah, maka kita ikut

merasakan kesedihannya dan berusaha membantunya.

2. Ciri-ciri Interaksi Sosial

a. Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih

b. Berlangsung timbal balik

c. Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati

d. Adanya suatu tujuan tertentu

3. Aturan yang mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi a. Ruang

Merupakan dimana terjadinya interaksi sosial tersebut.

Misalnya: interaksi yang terjadi di rumah antara orang tua dengan anak, anak dengan

anak. Interaksi di sekolah antara teman dengan teman, siswa dengan kepala sekolah,

guru, dan karyawan. Interaksi di masyarakat antara teman sebaya dan dengan orang

yang lebih tua.

b. Waktu

Yaitu aturan tentang kapan interaksi sosial itu terjadi. Misalnya, interaksi sosial dulu

dan sekarang.

c. Gerak dan Sikap tubuh

Dalam interaksi sosial orang lain membaca perilaku kita, selain kata-kata kita, karena

dalam interaksi tidak hanya memperhatikan apa yang dikatakan orang lain tetapi juga

apa yang dilakukannya. Dengan menggunakan gerak dan sikap tuhuh seperti,

mengangkat bahu, menganggukan kepala, mengacungkan ibu jari, mengangkat bahu,

(3)

MATERI BAHAN AJAR 3

A. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial 1. Proses-proses yang Asosiatif

Yaitu terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melkukan interaksi sosial

yang mengarah pada satu kesatuan pandagan. Proses ini terdiri atas tiga bentuk yaitu:

a. Kerjasama

Kerjasama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau

kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk

kerja sama ini dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah gotong royong.

Gotong royong mencerminkan suatu interaksi sosial di masyarakat Indonesia dalam

wujud kerjasama.

Dalam pelaksanaan kerja sama, ada 5 bentuk kerja sama yaitu:

1) Kerukunan

Yaitu mencakup gotong-royong dan tolong-menolong

2) Bargaining

Yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antara

dua organisasi atau lebih

3) Kooptasi

Yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau

pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk

menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang

bersangkutan

4) Koalisi

Yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan

yang sama. Koalisi dapat menghasilkankeadaan yang tidak stabil untuk

sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan

mempunyai struktur yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi,

karena maksud utama adalah untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama,

maka sifatnya adalah kooperatif.

5) Joint venture

Yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya

pengeboran minyak, pertambangan batu bara, perfilman, perhotelan, dsb.

b. Akomodasi

Menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu

usaha untuk mencapai kestabilan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk

menyelesaikan pertentangan pihak lawan sehingga lawan tidak hilang kepribdiannya.

Tidak selamanya suatu akomodasi sebagai proses akan berhasil sepenuhnya. Di

samping terciptanya stabilitas dalam beberapa bidang, mungkin sekali benih-benih

pertentangan dalam bidang-bidang lainnya masih tertinggal, yang luput

diperhitungkan oleh usaha-usaha akomodasi terdahulu. Akomodasi bagi pihak

(4)

Akomodasi memiliki beberapa bentuk, yaitu:

No Bentuk-bentuk Akomodasi

Nama Pengertian Contoh

1. Koersi  Prosesnya dilakukan karena adanya paksaan.

 Salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah bila dibandingkan dengan pihak lain

Perbudakan, dimana interaksi sosialnya didasarkan pada penguasaan majikan atas budak-budaknya.

2. Kompromi  Pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.  Satu pihak bersedia merasakan

dan memahami keadaan pihak lainnya

Akomodasi antara beberapa partai politik karena sadar bahwa masing-masing memiliki kekuatan sama dalam suatu pemilihan umum

3. Arbitrasi  Cara untuk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri

 Diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak/ suatu badan yang memiliki kedudukan tinggi dari pihak-pihak yang bertentangam

Pemerintah menjadi pihak ketiga menyelesaikan permasalahan PHK antara serikat buruh dan perusahaan

4. Mediasi  Hampir menyerupai arbitrasi namun pihak ketiga mengusahakn penyelesaian secara damai

 Kedudukan pihak ketiga netral dan sebagai penasihat belaka  Pihak ketiga tidak mempunyai

wewenang untuk memberi keputusan penyelesaian perselisihan

Konferensi Meja Bundar (KMB)

5. Konsiliasi  Usaha untuk mempertemukan keinginan-keingian dari pihak-pihak yang berselisih semi tercapainya tujuan bersama  Membuka kesempatan bagi

pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengadakan asimilasi

Panitia-panitia tetap di Indonesia yang bertugas untuk menyelesaikan persoalan perburuhan dimana duduk wakil-wakil perusahaan, wakil buruh, wakil departemen yang khusus mengatur persoalan-persoalan jam kerja, hari libur, dll

6. Toleransi  Bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal

 Kadang-kadang timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan karena watak orang-perorangan atau kelompok manusia untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan

Toleransi saling menghormati antar suku, etnis, dan antar umat beragama

7. Stalemate  Pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan seimbang berhenti pada titik tertentu melakukan pertentangan

Amerika Serikat dan Rusia di bidang nuklir

8. Ajudikasi (Pengadilan) 

Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan

(5)

c. Asimilasi

Merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi perbedaan

untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan tindakan. Proses asimilasi dengan

mudah terjadi dilakukan dengan beberapa cara :

1) Sikap toleransi

2) Saling menghormati dan menghargai orang lain dan kebudayaannya

3) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan

4) Perkawinan campuran (amalgamasi)

Contoh: Orang Tiongkok yang tinggal di Indonesia. Orang Tiongkok yang tinggal di

Indonesia akhirnya bisa berbahasa Indonesia dengan fasih. Namun dialek yang biasa

dipakai untuk berkomunikasi sudah tidak asli lagi karena sudah tercampur dengan

bahasa Indonesia.

2. Proses-proses yang Disosiatif

Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekolompok orang melakukan interaksi

sosial yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok. Proses ini

terdiri atas tiga bentuk, yaitu:

a. Kompetisi (Persaingan)

Adalah suatu proses individu atau kelompok yang bersaing untuk mencari

keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. Contohnya : gelar juata,

kesuksesan, sebuah piala, dan hadiah. Untuk mendapatkannya, seseorang harus

bersaing satu dengan yang lainnya. Dua jenis persaingan yaitu:

1) Kompetisi pribadi

Melibatkan satu individu dengan individu lain yang secara langsung bersaing

untuk mendapatkan sesuatu, seperti persaingan antara dua calon ketua OSIS,

persaingan tunggal putra/i kejuaran bulu tangkis, dll.

2) Kompetisi kelompok

Merupakan persaingan yang melibatkan berbagai pihak secara kelompok, seperti

pertandingan sepak bola, basket, pertandingan voli, dan sebagainya. Dalam

pelaksanaanya, persaingan ini memiliki beberapa bidang, yaitu persaingan

ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan, persaingan kekuasaan,

dan lain sebagainya.

b. Kontravensi

Adalah sikap yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsur-unsur

kebudayaan suatu golongan tertentu. Kontravensi ini ditandai oleh gejala-gejala

adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang dan perasaan tidak suka yang

disembunyikan, kebencian, atau keraguan terhadap kepribadian seseorang.

Contohnya :

1) OSIS di sekolah kalian akan mengadakan suatu acara, tetapi kelas kamu tidak

suka atau benci namun masih disembunyikan.

2) Di mata masyarakat para politikus tampak akrab. Namun, sikap-sikap lain yang

tersembunti di antara mereka. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian,

(6)

c. Pertentangan (Konflik)

Adalah suatu proses dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi

tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan

kekerasan. Konflik terjadi jika dua pihak berusaha saling mengagalkan tujuan

masing-masing. Pertentangan (konflik) disebabkan oleh antara lain perbedaan antara

individu-individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan

sosial.

Bentuk-bentuk konflik yang terjadi di masyarakat seperti konflik pribadi,

konflik sosial, konflik antar-kelas sosial, konflik politik, dan konflik internasional.

Akibat dari konflik maka harta benda hancur, kebahagiaan keluarga terampas, dan

banyak nyawa yang terenggut secara paksa.

B. Perbedaan antara Proses Asosiatif dan Proses Disosiatif

Baik proses asosiatif maupun proses disosiatif merupakan bentuk-bentuk kerjasama.

Proses asosiatif merupakan bentuk hubungan yang kerjasama sedangkan proses disosiatif

mengarah pada hal yang pertentangan.

Bentuk-Bentuk

Interaksi Sosial

Proses- Proses

yang Asosiatif

Asimilasi Kerjasama

Kerukunan

Bargaining

Kooptasi

Koalisi

Joint Venture

Akomodasi

Kompromi Koersi

Arbitrasi

Mediasi

Konsiliasi

Toleransi

Stalemate

Ajudikasi

Proses- proses

yang Disosiatif Kontravensi

Konflik

Kompetisi Pribadi

(7)

MATERI BAHAN AJAR 4

A. Pengertian Lembaga Sosial

Lembaga Sosial adalah lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dalam memenuhi

kebutuhan manusia dalam menjalani kehidupan dengan tujuan mendapatkan keteraturan

hidup.

B. Faktor-faktor terbentuknya Lembaga Sosial

1. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan hidup

bersama. Lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam

hidup bermasyarakat.

2. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu sebagai makhluk sosial, tidak mampu

untuk hidup sendiri, mereka saling membutuhkan, sehingga timbul aturan-aturan yang

disebut dengan norma kemasyarakatan. Pada dasarnya manusia tidak mampu untuk hidup

sendiri.

3. Berbagai kebutuhan manusia melahirkan beranekaragam lembaga guna memenuhi

kebutuhannya itu. Misalnya kebutuhan manusia akan mata pencaharian melahirkan

lembaga-lembaga sosial seperti industri, koperasi, perdagangan, pertanian, dan lain-lain.

4. Manusia yang dikenal sebagai makhluk ekonomi (homo economicus) memiliki berbagai

macam kebutuhan sehingga membutuhkan wadah untuk memenuhi kebutuhan itu yakni

dengan lembaga sosial. Manusia sebagai makhluk sosial, memiliki naluri dasar untuk

berinteraksi maka diperlukan norma untuk mengatur dalam sehari-harinya.

C. Pengaruh Interaksi Sosial terhadap pembentukan Lembaga Sosial

Interaksi yang dilakukan oleh manusia diperlukan aturan supaya terlaksana sebagaimana yang

diharapkan. Aturan tersebut nantinya akan membentuk nilai dan norma secara langsung maupun

tidak langsung. Sekumpulan norma dari interaksi manusia yang mengalami proses panjang akan

membentuk lembaga sosial.

D. Syarat-syarat Lembaga Sosial

1. Sebagian besar anggota masyarakat menerima norma tersebut

2. Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam sistim sosial

3. Norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat Manusia sebagai Makhluk Sosial

(memiliki naluri untuk selalu berinterksi)

Manusia sebagai Makhluk Ekonomi

(memiliki berbagai macam kebutuhan)

Norma dan Nilai dalam masyarakat

(untuk mengatur manusia sehari-hari)

(8)

MATERI BAHAN AJAR 5

A. Pengertian Norma

Norma ialah tingkah laku yang diterima atau diperlakukan dalam keadaan tertentu. Norma

mencerminkan aturan permainan, atau dengan kata lain menentukan patokan bertingkah laku,

dan untuk menilai perbuatan.

B. Tujuan Norma

Adanya norma bertujuan untuk mengatur supaya hubungan manusia di dalam suatu

masyarakat terlaksana sebagaimana dengan yang diharapkan.

C. Tingkatan Norma di Masyarakat 1. Cara (Usage)

Norma yang menunjuk kepada suatu bentuk perbuatan sanksi yang ringan terhadap

pelanggarnya. Contohnya :

a. Seseorang membuang sampah, jika ada seseorang membuang sampah sembarangan

cenderung mendapat celaan karena melakukan yang tidak sesuai

b. Seseorang yang berpakaian kurang pantas maka hanya akan ditegur saja

2. Kebiasaan (Folkway)

Norma yang menunjukkan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk

yang sama. Contohnya :

a. Kebiasaan memberi hormat kepada yang lebih tua usianya

b. Kebiasaan mendahulukan orang yang lanjut usia ketika sedang antri, dsb. Bagi

mereka yang lemanggar maka hukuman/sanksi berupa teguran atas penyimpangan

terhadap kebiasan tersebut.

3. Tata Kelakuan (Mores)

Kebiasaan yang dianggap tidak hanya sebagai perilaku, tetapi diterima sebagai

norma-norma pengatur. Contohnya :

a. Jika peserta didik melanggar tata tertib sekolah maka akan mendapatkan sanksi atas

perbuatannya sesuai dengan tata tertib yang berlaku

b. Seorang pekerja yang melanggar tata tertib instansinya maka akan mendapatkan

saksi sesuai dengan aturan yang berlaku

4. Adat Istiadat (Costums)

Tata kelakuan yang menyatu dengan pola-pola perilaku masyarakat dan memiliki

kekuatan mengikat yang lebih. Jika dilanggar, sanksi keras akan di dapatkan dari

masyarakat. Contohnya :

a. Misalnya di Suku Badui jika ada yang melanggar aturan maka dikeluarkan dari suku

tersebut dan menjadi bagian dari Suku Badui Dalam

b. Upacara adat penjemputan pengantin pria dalam perkawinan

D. Pengertian Nilai

Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik dan buruk dalam masyarakat. Nilai dibangun oleh

masyarakat. Oleh karena itu sifatnya kontekstual dengan masyarakatnya. Contoh: Orang

yang menolong orang lain adalah perbuatan yang bernilai baik dan orang yang mencuri

(9)

E. Hubungan Lembaga Sosial dengan Nilai dan Norma

Lembaga sosial lahir berdasarkan nilai dan norma dalam masyarakat, untuk

mewujudkan nilai sosial maka masyarakat menciptakan aturan-aturan yang disebut norma

sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma

akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Lembaga

sosial terbentuk dari nilai, norma, adat istiadat, tata kelakuan, dan unsur busaya lainnya yang

hidup di masyarakat.

Nilai dan norma yang baru setelah dikenal, diakui dan dihargai oleh masyarakat akan

ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Proses tersebut akan berlanjut ke nilai dan norma sosial

diserap oleh masyarakat mendarah daging. Setelah itu, lama kelamaan semua norma yang

terdapat disuatu norma dalam masyarakat yang berkaitan dengan pengaturan terhadap suatu

kebutuhan pokok dalam masyarakat akan berkembang menjadi suatu lembaga sosial.

Dengan demikian, manusia sebagai makhluk soaial adalah individu yang berinteraksi

untuk memenuhi kebuthannya. Oleh karena itu, diperlukan sesuatu yang dapat mengatur

perilaku manusia dan memenuhi kebutuhn hidup di masyarakat. Sesuatu yang dapat

(10)

MATERI BAHAN AJAR 6

A. Jenis Lembaga Sosial 1. Lembaga Keluarga

Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah,

ibu, dan anaknya. Anak-anak inilah yang nantinya berkembang dan mulai bisa melihat

dan mengenal arti diri sendiri, dan kemudian ia mulai dikenal sebagai individu.

Keluarga berperan membina dan membimbing anggota-anggotanya untuk

beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya dimana ia berada. Dari

keluarga melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadian.

Keluarga terbentuk dari perkawinan yang sah menurut agama, adat, dan pemerintah.

Dalam keluarga diatur hubungan antaranggota keluarga sehingga tiap anggota

mempunyai peran dan fungsi yang jelas. Contohnya, seorang ayah sebagai kepala

keluarga sekaligus bertanggung jawan untuk memberikan nafkah terhadap keluarganya,

seorang ibu sebagai pengatur, pengurus, dan pendidik anak-anaknya; seorang anak harus

membantu orangtuanya. Fungsi dan peran lembaga keluargasebagai berikut :

No Fungsi Penjelasan

1. Fungsi Reproduksi Pernikahan diharapkn akan memberikan keturunan.

2. Fungsi Proteksi (Perlindungan)

Memberikan perlindungan kepada anggotanya, baik perlindungan fisik maupun yang bersifat kejiwaan. Apabila di dalam keluarga terdapat rasa aman, proses-proses sosial di dalam keluarga berjalan harmonis.

3. Fungsi Ekonomi

Kerjasama antara ayah dan ibu di dalam mengelola pendapatan menjadikan keluarga dapat memfungsikan ekonomi secara efektif dan efisien.

4. Fungsi Sosialisasi

Membentuk kepribadian anak sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakat. Anak diperkenalkan oleh orang tuanya mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat. Dalam rangka sosialisasi ini pula anak diajarkan menjadikan kehidupan yang sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat.

5. Fungsi Afeksi Memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak-anaknya tanpa membeda-bedakan.

6. Fungsi Pengawsan Sosial

Saling kontrol atau saling mengawasi karena memiliki tanggung jawab dalam menjaga nama baik anggota keluarga. Namun dalam kenyataanya fungsi ini biasa dilakukan oleh anggota keluarga lain yang lebih tua usianya.

7. Fungsi Pemberian Status

Melalui lembaga perkawinan ini, seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan baru di masyarakat, yaitu sebagai suami dan istri. Secara otomatis, ia akan diperlakukan sebagai orang dewasa dan mampu bertanggung jawab kepada diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Anak-anak mengikuti status sosial di masyarakat melalui keluarga. Keluarga sebagai agen sosialisasi pertama dan terdekat seharusnya dapat

memberikan nilai-nilai yang sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat kepada

anak-anaknya, namun masyarakat keluarga juga berperan sebagai benteng atau penyaring

nilai-nilai di masyarakat yang sampai kepada anak-anaknya, disebabkan tidak semua

nilai-nilai di dalam masyarakat itu baik. Dalam proses sosialisasi pada anak, kegiatan

dalam keluarga, yang mulai bergeser jika dibandingkan dengan yang terjadi dulu

(11)

2. Lembaga Agama

Lembaga agama adalah sistim keyakinan dan praktik keagamaan dalam masyarakat

yang telah dirumuska dan dibakukan. Agama dapat menjadi pelopor dalam menciptakan

tertib sosial di masyarakat. Agama merupakan suatu lembaga institusi penting mengatur

kehidupan rohani manusia. Sebagai umat yang beragama semaksimal mungkin berusaha

untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, untuk mencapai

rohani yang sempurna kesuciannya. Fungsi lembaga agama sebagai berikut :

No Fungsi Pejelasan

1. Sebagai Pedoman Hidup Kehidupan sebagai pribadi dalam mengatur hubungan dengan Tuhan, dalam hubungannya dengan manusia lain, dan dengan alam sekitar.

2. Sumber Kebenaran Untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Untuk itu agama mengajarkan dan memberikan cara yang khas untuk mencapai kebahagiaan dan mengatasi kekurangmampuan manusia.

3. Tata cara hubungan Mengatur hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya.

4. Tuntunan Prinsip Pedoman prinsip benar dan salah untuk menghindari perilaku menyimpang.

5. Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan

Diwajibkan berbuat baik terhadap sesama.

6. Pedoman keyakinan manusia selalu berbuat baik

Keyakinan bahwa perbuatan baik itu merupakan kewajiban dari Tuhan dan yakin bahwa perbuatannya itu akan mendapatkan pahala, walaupun sekecil apapun.

7. Pedoman keberadaan Makhluk hidup di dunia adalah ciptaan Tuhan semata.

8. Pedoman rekreasi dan hiburan

Mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan hiburan, tidak melanggar kaidah-kaidah agama.

3. Lembaga Ekonomi

Merupakan bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan antara manusia

dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Lembaga ekonomi lahir sebagai satu

usaha manusia menyesuaikan diri dengan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka

yang berkaitan dengan pengaturan dalam bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai

kehidupan yang sejahtera.

Lembaga ekonomi bertujuan mengatur bidang-bidang ekonomi dalam rangka

mencapai kehidupan yang sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Secara

umum yang hendak dicapai dalam lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan

pokok demi kelangsungan hidup masyarakat. Perkembangan perekonomian di Indonesia

secara keseluruhan menunjukkan perbaikan yang positif. Fungsi lembaga ekonomi antara

lain :

No Pedoman

1. Untuk mendapatkan bahan pangan

2. Untuk melakukan pertukaran barang atau barter 3. Tentang harga jual beli barang

4. Untuk menggunakan tenaga kerja 5. Tentang cara pengupahan

(12)

4. Lembaga Pendidikan

Lembaga Pendidikana adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses

pendidikan yang dilakukan atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang

dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik melalui

interaksi dengan lingkungan sekitar. Lembaga pendidikan merupakan sebuah lembaga

yang menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang pra-sekolah sampai ke jenjang

pendidikan tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus.

Lembaga pendidikan merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi agen sosialisai

lanjutan sekolah setelah lembaga keluarga. Dalam lembaga pendidikan, seorang anak

akan dikenalkan mengenai kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Selain sekolah

sebagai lembaga formal, terdapat pula pendidikan non formal, misalnya dengan

kursus-kursus keterampilan, kursus-kursus bahasa, dan kursus-kursus komputer serta pendidikan informal yang

terjadi di keluarga (rumah).

Lembaga pendidikan merupakan penyalur pendidikan itu sendiri terus berkembang

sesuai dengan kebutuhan dari tuntutan perubahan di masyarakat. Pendidikan memberikan

arah terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia dan lingkungannya.

Pertumbuhan dan perkembangan terus mengalami perubahan waktu sehingga harus

terorganisasi sebagaimana dengan yang telah ditetapkan.

Secara mendasar, lembaga pendidikan berfungsi untuk mengatur pemenuhan

kebutuhan terhadap pendidikan. Mengenai fungsi lembaga pendidikan ada 2, yaitu

a) Fungsi manifest, yaitu fungsi yang tercantum dalam kurikulum sekolah

b) Fungsi laten, yaitu fungsi yang tidak disadari

No

Fungsi Manifes (tercantum dalam kurikulum

sekolah)

(Menurut Hartono dan Hunt dalam Kumanto Sunarto : 2004)

Laten (fungsi yang tidak disadari)

1.

Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. Dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari lembaga pendidikan maka seseorang siap untuk bekerja.

Mengurangi pengendalian orang tua, karena yang berperan saat dalam pengajaran dan pendidikan di sekolah adalah para gurunya.

2.

Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.

Mempertahankan sistem kelas sosial. Diharapkan peserta didik dapat menerima perbedaan status yang ada di masyarakat dan menghilangkan perbedaan kelas sosial berdasarkan status sosial peserta didik di masyarakat.

3.

Melestarikan kebudayaan masyarakat dengan mengajarkan beragam budaya dalam masyarakat.

Memperpanjang masa remaja. Memungkinkan diperpanjang masa remaja dan penundaan masa masa dewasa.

4. Menanamkan keterampilan yang perlu

bagi partisipasi dalam demokrasi -

5. Lembaga Politik

Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang mengatur pelaksanaan dan

(13)

tata tertib kehidupan dalam bermasyarakat. Lembaga politik merupakan keseluruhan tata

nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan.

Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.

Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan

kekuasaan di masyarakat. Politik merupakan kegiatan yang berkaitan dengan masalah

kekuasan (power). Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia

untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa

sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari yang

mempunyai kekuasaan itu. Adanya kekuasaan cenderung mempengaruhi hubungan antara

yang berkuasa dan dikuasai.

Lembaga politik lahir dari serangkaian nilai dan norma yang berkaitan dengan

pemenuhan kebutuhan akan kekuasaan, khususnya kekuasaan pada negara. Lembaga

politik merupakan suatu badan yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan

dan wewenang. Lembaga-lembaga politik yang berkembang di Indonesia adalah sebagai

berikut :

No Nama Lembaga Tugasnya

1. MPR

2. Presiden

3. Wakil Presiden

4. DPR

5. DPD

6. Pemerintah Daerah

7. DPRD Propinsi

8. DPRD Kabupaten/ Kota

9. Partai Politik

Secara mendasar/fundamental, lembaga politik berfungsi untuk mengatur dan

membatasi setiap aktifitas politik dalam masyarakat. Fungsi lembaga politik yaitu :

No. Fungsi Cara yang dilakuakan

1. Memelihara Ketertiban

dalam Negeri 

Menggunakan wewenang yang dimilikinya, baik dengan cara persuasif (penyuluhan) maupun cara koersif (kekerasan).

 Menyelesaikan konflik yang terjadi di antara anggota masyarakat secara adil sehingga anggota masyarakat dapat hidup dengan tentram.

2. Mengusahakan

Kesejahteraam Umum 

Merencanakan dan melaksanakan pelayanan-pelayanan sosial

(14)

B. Fungsi Lembaga Sosial Secara Umum

1. Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka harus

bersikap untuk bertingkah laku dalam enghadapi masalah-masalah yang muncul atau

bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul atau berkembang di

lingkungan masyarakat, termasuk yang menyangku hubungan pemenuhan kebutuhan

hidupnya. Lembaga sosial memberikan arahan kepada setiap anggotanya bagaimana ia

seharusnya berbuat, sehingga tidak menimbulkan penyimpanan yang dapat meresahkan

masyarakat.

2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan. Lembaga sosial bermaksud untuk

menghimpun dan mempersatukan anggota-anggotanya agar tercipta integrasi dalam

masyarakat. Namun apabila dalam suatu lembaga sosial sudah tidak ada lagi

perilaku-perilaku warga masyarakat yangs sesuai dengan nilai-nilai yang ada, maka dapat

dikatakan bahwa telah terjadi disintegrasi. Lembaga sosial mengatur berbagai aktivitas

masyarakat, sehingga terwujud kehidupan yang serasi atau harmonis.

3. Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistim pengendalian sosial

(kontrol sosial). Artinya lembaga sosial sebagai sistim pegawasan masyarakat terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Peubah yang diamati untuk rancangan acak lengkap adalah diameter zona hambat hasil uji antagonistik dari supernatan antimikroba hasil produksi bakterosin

Untuk mengatasi hal tersebut maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul: “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama Melalui Model

1) Akad konsensual dimaksudkan jenis akad yang untuk terciptanya cukup berdasarkan pada kesepakatan para pihak tanpa diperlukan formalitas-formalitas tertentu.

Untuk memudahkan penulis memperoleh data dalam penelitian ini, penulis memerlukan sumber data. Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data

Hasil pengujian kualitas video conference Webinar menggunakan metode metriks quality berdasarkan standar ISO 9126 dinyatakan bahwa: faktor functionality dengan nilai 0.61 dalam

Tujuan metode kausal ini adalah untuk menentukan hubungan antar faktor (input dan output dari suatu sistem) dan menggunakan hubungan tersebut untuk meramal

Dengan kata lain, pembelajaran harus berpusat pada siswa ( Student center learning). Salah satu Model pembelajaran matematika yang menekankan untuk siswa aktif dalam

pe ranan yg pasif dlm proses pertumbuhan output, artinya jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dgn kebutuh an akan tenaga kerja dari suatu masyarakat..  Stok modal ,