• Tidak ada hasil yang ditemukan

Juknis RKB 2018 cover

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Juknis RKB 2018 cover"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

Bantuan

Pembangunan

Ruang Belajar

Pendidikan Pesantren

DIREKTORAT PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

(2)

Bantuan

Pembangunan

Ruang Belajar

(3)

Kata Pengantar

ALHAMDULILLAH dengan rahmat dan hidayah-Nya, petunjuk teknis pelaksanaan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren telah selesai dan menjadi pedoman pelaksanaan penerima manfaat bantuan kemitraan bagi pondok pesantren.

Buku Petunjuk teknis pelaksanaan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren digunakan untuk Program Bantuan Kemitraan Tahun Anggaran 2018. Isi buku ini tentang konten dan esensi bantuan, teknis pelaksanaan bantuan, stan-dard dan spesifikasi pembangunan, tugas dan fungsi masing-masing jenjang organisasi, pengendalian dan pengawasan serta layanan pengaduan masyarakat.

Buku ini diterbitkan dalam rangka memberikan petunjuk, rambu-rambu dan arah perjalanan pelaksanaan bantuan ke-mitraan. Diharapkan, penerima manfaat bantuan ini dapat melak-sanakan dengan baik, efisien, efektif dan dapat

dipertanggung-KEMENTERIAN AGAMA RI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

(4)

jawabkan baik mutu pembangunan maupun tertib administrasi laporan keuanganya.

Dengan demikian, pemberi dan penerima manfaat bantuan kemitraan ini dapat melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan petunjuk teknis yang sudah dijelaskan dalam buku ini, sehingga pada akhirnya bantuan tersebut dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan mutu, layanan dan akses pendi-dikan keagamaan kita.

Demikian petunjuk teknis ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama semua pihak kami ucapkan terimakasih.

Jakarta, Desember 2018 An. Direktur Jenderal,

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren

Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd

(5)

Daftar Isi

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ... ix

Bab I : Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 4

C. Ruang Lingkup ... 4

D. Pengertian Umum ... 5

Bab II : Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren A. Pemberi Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren ... 9

(6)

C. Bentuk Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren ... 11 D.Tata Kelola Pencairan Dana Bantuan Pemba-

ngunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren ... 11 E. Penyaluran Dana Bantuan Pembangunan Ruang

Belajar Pendidikan Pesantren ... 21

Bab III : Laporan Pertanggungjawaban, Larangan dan Sanksi

A. Pertanggungjawaban Program ... 23 B. Larangan dan Sanksi ... 25

Bab IV : Standar dan Spesifikasi Teknis Pembangunan Ruang

Belajar Pendidikan Pesantren

A. Ruang Lingkup ... 27 B. Pelaksanaan Pembangunan ... 28

Bab V : Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi

A. Organisasi ... 39 B. Tugas dan Tanggung Jawab ... 40

Bab VI : Pengendalian dan Pengawasan

(7)

Bab VII : Penutup ... 59

Lampiran-lampiran ... 61

(8)

Bantuan

Pembangunan

Ruang Belajar

(9)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR: 7209 TAHUN 2017

TENTANG PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN

TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

(10)

b. bahwa dalam rangka pengelolaan bantuan pembangunan ruang belajar pendidikan pesantren secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, dipandang perlu adanya petunjuk teknis;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai-mana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang Petunjuk Teknis Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan pesantren Tahun Anggaran 2018;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 ten-tang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo-nesia Nomor 4247);

(11)

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 ten-tang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 ten-tang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 240, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo-nesia Nomor 5948);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indo-nesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);

(12)

7. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;

8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

9. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Ins-tansi Vertikal Kementerian Agama;

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/ PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pen-dapatan dan Belanja Negara;

11. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam. 12. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun

(13)

13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/ PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelak-sanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Meka-nisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Peme-rintah Pada Kementerian Negara/Lembaga; 14. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun

2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Pera-turan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 ten-tang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama;

(14)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN TAHUN ANGGARAN 2018.

KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Bantuan Pemba-ngunan Ruang belajar pendidikan pesantren Tahun Anggaran 2018 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan acuan dalam Pelak-sanaan Pemberian Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan pesantren Tahun Anggaran 2018.

(15)

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 Desember 2017

DIREKTUR JENDERAL, TTD

(16)

Bantuan

Pembangunan

Ruang Belajar

(17)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR: 7209 TAHUN 2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN TAHUN ANGGARAN 2018

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

(18)

ber-kesinambungan. Dalam Bab IV pasal 5 Undang-Undang Sisdiknas juga dipertegas bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan juga membuka akses bagi anak bangsa untuk belajar secara informal.

Pondok Pesantren sebagai bagian elemen lembaga masyarakat yang salah satu perannya melaksanakan pendi-dikan agama Islam telah memberikan kontribusi besar pembentukan karakter bangsa. Dalam babakan sejarah, peran besar pesantren ini tidak bisa dipungkiri telah memberi warna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Meskipun

demikian, dengan kemandirian yang telah dibuktikan selama ini, pesantren dapat menujukkan diri sebagai lembaga independen yang bisa menjaga irama kehidupan yang har-monis di tengah-tengah kemajemukkan warga negara Indo-nesia, sehingga NKRI tetap kokoh dan terbina dengan baik kehidupan masyarakat Indonesia.

(19)

kualitas bagi ustadz/santri, maupun mutu dibidang sarana dan prasarana.

Dalam kaitan persoalan tersebut, Bantuan Pemba-ngunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren dipandang sangat penting karena tingkat kebutuhan yang nyata di lapangan, mengingat masih terdapat ribuan pondok pesantren yang masih kekurangan ruang belajar bagi santrinya, sehingga banyak calon santri yang semula bermaksud belajar di pondok pesatren harus terpaksa mengurungkan niatnya karena tidak tersedianya ruang belajar santri yang memadai.

Agar pengalokasian dan pengelolaan dana belanja Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren pada bidang pendidikan Islam dapat dilaksanakan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, maka dipandang perlu untuk mengatur ketentuan mengenai Petunjuk Teknis pengelolaan belanja Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren untuk program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

(20)

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud Petunjuk Teknis ini untuk menjelaskan pengelo-laan dana belanja Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren agar tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

2. Tujuan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pondok Pesantren adalah sebagai berikut:

a. Untuk mendukung ketersediaan ruang yang berfungsi sebagai tempat untuk proses kegiatan pembelajaran pada pondok pesantren.

b. Untuk menstimulasi dukungan dan partisipasi masya-rakat dalam pembangunan ruang belajar pada pondok pesantren.

C. Ruang Lingkup

(21)

Pendidikan Pesantren, Pengendalian dan Pengawasan serta Penutup.

D. Pengertian Umum

1. Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesan-tren adalah pemberian bantuan pembangunan ruang yang berfungsi sebagai tempat untuk proses kegiatan pembela-jaran pada pondok pesantren.

2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Menteri Agama sebagai pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian Agama.

3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Agama.

4. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat

PPK adalah pejabat yang melakukan tindakan yang meng-akibatkan pengeluaran belanja negara.

5. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren

(22)

bim-bingan teknis serta evaluasi di bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren.

6. Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren/TOS

adalah bidang pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan dan pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren.

7. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren/TOS

adalah seksi pada Kantor Kementerian Agama Kab/Kota yang melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, pem-binaan serta pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren.

8. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan peme-rintahan sebagai pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Negara.

(23)

10. Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab ang-garan, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat.

11. Kelompok Masyarakat (POKMAS) adalah sekumpulan orang yang dibentuk oleh masyarakat untuk mewujudkan kesamaan maksud dan tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, pendidikan agama dan pendidikan keaga-maan, dan kemanusiaan yang tidak membagikan keun-tungan kepada anggotanya.

12. Surat Perjanjian yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Kelompok masyarakat.

13. Pakta Integritas adalah surat pernyataan kesanggupan melaksanakan pembangunan secara akuntabel, efektif, efisien dan bebas dari korupsi.

(24)

15. Jadwal Pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.

(25)

Bab II

Pelaksanaan Bantuan Pembangunan

Ruang Belajar Pendidikan Pesantren

A.

Pemberi Bantuan Pembangunan Ruang Belajar

Pendi-dikan Pesantren

PEMBERI Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren Tahun Anggaran 2018 adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam/Kantor Wilayah Kemenag Propinsi/Kantor Kemenag Kab/Kota

B.

Persyaratan Penerima Bantuan Pembangunan Ruang

Belajar Pendidikan Pesantren

(26)

1. Aktif menyelenggarakan kegiatan kepesantrenan. 2. Memiliki Santri Mukim

3. Belum memiliki/masih minimnya asrama yang memadai, sehingga berdampak pada penurunan perkembangan lembaga dan mutu pendidikan.

4. Terdaftar pada Kantor Kementerian Agama Kab./Kota setempat dibuktikan dengan piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP).

5. Mendapatkan rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, yang menyatakan keberadaan, keaktifan, dan kelayakan sebagai lembaga penerima bantuan.

6. Memiliki Akte Notaris pendirian yayasan atau lembaga/ Sertifikat Wakaf/Akta Ikrar Wakaf/Akta Hibah.

7. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga.

(27)

C.

Bentuk Bantuan Pembangunan Ruang Belajar

Pendi-dikan Pesantren

Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren adalah program bantuan pendidikan Islam yang diberikan kepada lembaga pondok pesantren untuk membangun ruang yang berfungsi sebagai tempat untuk proses kegiatan pembelajaran pada pondok pesantren.

D.

Tata Kelola Pencairan Dana Bantuan Pembangunan

Ruang Belajar Pendidikan Pesantren

1. Prosedur Pengajuan dan Seleksi Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren

a. Pendaftaran Proposal Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren

1) Pendaftaran proposal Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren dilakukan secara

online melalui website Direktorat Jenderal Pendi-dikan Islam Kementerian Agama.

(28)

Agama RI Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta.

b. Seleksi Calon Penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren

1) PPK merekapitulasi pengajuan Bantuan Pemba-ngunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren berupa Daftar Pengajuan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren Tahun Anggaran 2018, yang antara lain memuat:

a) Nama lembaga.

b) Alamat lengkap lembaga.

c) Nama pimpinan dan pendiri lembaga yang mengajukan permohonan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

d) Jumlah santri.

e) Kelengkapan persyaratan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren:

- Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP).

(29)

keaktifan, dan kelayakan lembaga penerima bantuan.

- Akte Notaris pendirian yayasan atau lembaga/ Sertifikat Wakaf/Akta Ikrar Wakaf/Akta Hibah.

- NPWP atas nama lembaga (jika ada).

- Nomor rekening bank yang aktif atas nama lembaga yang bersangkutan.

f) Jenis usulan Bantuan Pembangunan Ruang Bela-jar Pendidikan Pesantren.

g) Jumlah usulan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

h) Dokumen penunjang; foto/kondisi Pondok Pesantren.

2) Daftar nama-nama Pondok Pesantren yang meng-ajukan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendi-dikan Pesantren akan dimasukkan dalam daftar pemohon Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren (long list).

(30)

Pesantren dan akan dibuat daftar menengah (middle list).

4) Hasil Daftar menengah (middle list) dilakukan verifikasi dan validasi untuk diajukan menjadi calon penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

5) Untuk mendapatkan data yang valid, Daftar Calon Penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pen-didikan Pesantren Tahun Anggaran 2018 diverifikasi dengan cara:

a) PPK Pusat/Provinsi/Kab/Kota dapat memberikan tugas perjalanan dinas verifikasi dan validasi calon penerima bantuan melalui kunjungan ke lokasi calon penerima bantuan dengan meka-nisme Perjalanan Dinas Dalam Negeri, untuk melihat kebenaran data pengajuan dan kelayakan lembaga sebagai penerima Bantuan Pemba-ngunan Asrama Pondok Pesantren, atau

(31)

c) PPK Provinsi berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kab/Kota untuk mendapat kebenaran data pengajuan dan kelayakan pondok pesantren sebagai penerima Bantuan Pemba-ngunan Asrama Pondok Pesantren.

d) PPK Pusat/Provinsi/Kab/Kota dapat bekerjasama dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama untuk verifikasi dan validasi calon penerima bantuan melalui kunjungan ke lokasi calon penerima bantuan.

6) Hasil Verifikasi dan Validasi berupa:

a) Dokumen Instrumen Verifikasi dan Validasi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren dan kela-yakan sebagai penerima bantuan.

b) Dokumen lain yang mendukung pemohon Ban-tuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren untuk diajukan calon penerima ban-tuan (ketersediaan tempat/lahan, foto-foto dan dokumen lainnya).

(32)

berdasarkan kriteria/persyaratan yang telah ditetap-kan di dalam petunjuk teknis.

8) Seleksi penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren dapat dilaksanakan sebelum tahun anggaran berjalan dan atau tahun berjalan.

9) Berdasarkan hasil seleksi, PPK menetapkan Surat Keputusan penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren yang disahkan oleh KPA.

2. Penetapan dan Pengesahan Penerima Bantuan Pemba-ngunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren

a. Berdasarkan hasil seleksi calon penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren Tahun Anggaran 2018, PPK menyusun draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren Tahun Anggaran 2018 yang paling sedikit memuat:

1) Identitas penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

(33)

3) Nomor rekening dan nama Bank penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren. b. PPK memastikan calon penerima Bantuan

Pemba-ngunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren dalam draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren Tahun Anggaran 2018 yang telah memenuhi persyaratan.

c. PPK menyusun Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren Tahun Anggaran 2018 untuk kemudian diserahkan kepada KPA untuk disahkan.

d. Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Pemba-ngunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren Tahun Anggaran 2018 yang disahkan merupakan dasar pem-berian Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendi-dikan Pesantren kepada penerima.

(34)

3. Pemberitahuan dan Kelengkapan Administrasi

a. Pondok pesantren yang ditetapkan sebagai penerima bantuan harus melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan.

b. Masing-masing penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren yang tercantum dalam Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Pemba-ngunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren Tahun Anggaran 2018 diberikan surat pemberitahuan yang menyatakan bahwa pondok pesantren tersebut telah ditetapkan sebagai penerima bantuan. Surat pemberi-tahuan tersebut dilampirkan dan/atau memuat keten-tuan persyaratan administrasi yang sekurangnya meliputi:

1) Permohonan Pencairan.

2) RAB (Rencana Anggaran Biaya). 3) Jadwal Pelaksanaan.

4) Kerangka Acuan Kerja (KAK). 5) Susunan Panitia Pembangunan. 6) Pakta Integritas.

(35)

8) NPWP atas nama Pesantren/Yayasan. 9) Kwitansi.

10) Surat Perjanjian.

11) SPTJM (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak). c. Persyaratan administrasi dikirim melalui layanan pos/

jasa pengiriman tercatat/diantar langsung kepada Pemberi Bantuan.

4. Pencairan Dana Bantuan Pembangunan Ruang Belajar

Pendidikan Pesantren

Penyaluran Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren Tahun Anggaran 2018 dilaksanakan sebagai berikut:

a. Pencairan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendi-dikan Pesantren dilakukan setelah penerima bantuan melengkapi persyaratan administrasi.

b. Pencairan dana Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren yang nilainya di bawah Rp l00.000.000,00 (seratus juta rupiah) dilakukan sekaligus. c. Pencairan dana Bantuan Pembangunan Ruang Belajar

(36)

1) Tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari keseluruhan dana Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren setelah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK.

2) Tahap II sebesar 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren, apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 50% (lima puluh persen) d. Penggunaan dana Bantuan Pembangunan Ruang

Be-lajar Pendidikan Pesantren dari tahap pertama dan kedua disertai bukti penggunaan dana bantuan.

(37)

E.

Penyaluran Dana Bantuan Pembangunan Ruang Belajar

Pendidikan Pesantren

Dana Bantuan Pembangunan Asrama Pondok Pesantren ini disalurkan secara langsung (LS) ke rekening penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

(38)

Bantuan

(39)

Bab III

Laporan Pertanggungjawaban,

Larangan dan Sanksi

A.

Pertanggungjawaban Program

1. Pertanggungjawaban Penerima Bantuan

a. Penerima Bantuan memberikan laporan dalam 2 (dua) tahap. Tahap pertama dilaporkan 50% dari prestasi pekerjaan, tahap kedua dilaporkan 100% penggunaan dana bantuan. Adapun laporan penggunaan dana bantuan, meliputi:

(40)

b. Penyerahan laporan tahap pertama dan tahap kedua dapat dilakukan secara langsung atau online (jika memungkinkan) disertai bukti-bukti yang bisa diper-tanggungjawabkan.

c. Penyerahan laporan akhir pekerjaan dalam bentuk laporan tertulis.

d. Laporan diserahkan/dikirim pada pemberi bantuan.

2. Pertanggungjawaban Pemberi Bantuan

a. PPK menyusul laporan penyaluran penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren de-ngan tertib administrasi, transparan, akuntabel, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan terhindar dari penyimpangan.

b. PPK memberikan laporan tahapan penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren, mulai dari longlist, middlelist, shortlist calon penerima bantuan kepada KPA.

(41)

yang disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara, serta lampiran berupa salinan Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendi-dikan Pesantren Tahun Anggaran 2018.

d. Laporan pertanggungjawaban tersebut dilampirkan sebagai suplemen pada Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

B.

Larangan dan Sanksi

1. Larangan

Dana bantuan pembangunan ruang belajar pendi-dikan pesantren ini dilarang digunakan untuk membiayai pembangunan selain pembangunan ruang belajar pendi-dikan pesantren.

2. Sanksi

Segala bentuk pelanggaran atas pengelolaan ban-tuan pembangunan ruang belajar pendidikan pesantren yang tidak sesuai dengan ketentuan akan diberikan sanksi menurut peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku.

(42)

Bantuan

(43)

Bab IV

Standar dan Spesifikasi Teknis

Pembangunan Ruang Belajar

Pendidikan Pesantren

A.

Ruang Lingkup

RUANG Belajar pada Pondok Pesantren harus memenuhi standar kelayakan sebagai tempat proses kegiatan belajar-mengajar santri selama proses pendidikan. Adapun Standar Ruang Belajar pada Pondok Pesantren meliputi:

1. Memiliki fungsi sebagai tempat proses kegiatan pembe-lajaran santri di pondok pesantren.

2. Memiliki ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang akan menghubungkan ruang-ruang di dalam bangunan Pondok Pesantren.

(44)

4. Memiliki pintu yang memadai agar santri/ustadz dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.

B.

Pelaksanaan Pembangunan

Pelaksanaan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren dapat mencakup beberapa pekerjaan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan meliputi pengkoordinasian dan mempersiapkan format-format pengendalian evaluasi pelaksanaan pembangunan antara lain:

a. Pembersihan lahan pekerjaan terlebih dahulu dimulai dari menghilangkan pohon, rumput, alang-alang dan lainnya untuk mempermudah pengukuran dan penen-tuan elevasi lantai bangunan.

b. Pekerjaan pemerataan muka tanah dimana bangunan harus berdiri di atasnya.

(45)

d. Penyediaan peralatan yang diperlukan dalam peng-ukuran dan pemasangan bouwplank (seperti waterpass, slang plastik, segitiga siku-siku dan lain sebagainya). e. Tempat kerja untuk melaksanakan pekerjaan persiapan

dan perakitan komponen-komponen bangunan.

f. Fasilitas air bersih (disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi/kondisi setempat).

g. Mengadakan dokumentasi pekerjaan mulai tahap awal sampai akhir.

2. Pekerjaan Pondasi

Pengerjaan pondasi hendaknya harus mampu me-nyangga struktur atas bangunan yang tahan gempa. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sepatu atau pondasi beton (foot plate) pada bagian-bagian tertentu yang diperlukan yaitu pada setiap bagian struktur kolom.

3. Pekerjaan Dinding

(46)

lainnya. Pada dasarnya apapun bahan/material yang digunakan untuk pembuatan dinding semaksimal mungkin dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna ruang belajar tersebut.

a. Dinding Pasangan Bata

Pekerjaan dinding pasangan bata meliputi: peker-jaan pasangan batu bata, pekerpeker-jaan plesteran dan benangan. Pekerjaan pasangan batu bata untuk dinding disesuaikan dengan kebutuhan. Pekerjaan plesteran meliputi plesteran trasraam (kedap air) pada kaki bangunan atau dinding lainnya yang berhubungan langsung dengan air, plesteran dinding bata serta benangan sudut tembok dan sudut beton. Komposisi campuran spesi (adukan) untuk masing-masing jenis pekerjaan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, berdasarkan pertimbangan fungsi dan kekuatan pa-sangan atau plesteran. Untuk papa-sangan atau plesteran trasraam dan beton digunakan spesi dengan campuran 1PC:3Ps sedangkan untuk pasangan dan plesteran biasa digunakan spesi dengan campuran 1PC:5Ps.

(47)

1) Batu bata sebelum dipasang harus dibasahi sampai jenuh sehingga dapat melekat dengan sempurna. 2) Batu bata pecah terpasang tidak lebih dari 20% dari

jumlah batu utuh terpasang.

3) Pasangan dinding bata dilaksanakan dengan hu-bungan verband siar/nat masing-masing lapisan tidak saling bertemu, tegak lurus, siku dan rata. 4) Seluruh permukaan yang akan diplester harus

dibasahi dengan air bersih, baru kemudian di plester dengan rata, halus dan merupakan satu bidang tegak lurus dan siku.

5) Pada bagian luar diberi lapisan acian dengan rata dan halus sehingga bebas dari keretakan ataupun cacat-cacat lainnya.

b. Dinding Papan Kayu

(48)

Jika menggunakan bahan dari kayu, diupayakan kayu yang kuat dan berkualitas serta dilindungi terhadap hama perusak kayu. Dalam hal ini banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya dengan cara pence-lupan, pengolesan bahan anti rayap dan sebagainya.

4. Pekerjaan Beton

Pekerjaan beton meliputi sloof, kolom, balok dan ringbalk dilaksanakan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku dengan mempertimbangkan faktor keamanan terhadap gempa. Semua beton struktural maupun non struktural seperti kolom struktur, kolom praktis dan kom-ponen struktur lainnya setidak-tidaknya dibuat dengan mutu beton K175 atau dengan campuran 1PC:2Ps:3Kr dan baja tulangan U 24.

(49)

untuk mencongkel bekisting yang dapat mengakibatkan kerusakan.

5. Pekerjaan Kusen, Daun Pintu dan Jendela

Pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela meliputi membuat dan memasang serta pengecatan sesuai bentuk dan ukuran. Jumlah dan tata letak pintu, jendela dan ventilasi disesuaikan dengan kebutuhan cahaya dan aliran udara yang baik.

Untuk kusen dan daun pintu/jendela atau ventilasi (angin-angin) dibuat dari kayu yang kuat dan berkualitas. Sambungan-sambungan kayu, baik untuk kusen maupun untuk daun pintu dan jendela dibuat sambungan lubang dan pen dan dikunci dengan nagel (pantek/pen) sehingga diperoleh sambungan yang kuat. Dalam pengerjaannya harus memperhitungkan faktor iklim/cuaca yang dapat mempengaruhi konstruksi.

(50)

6. Pekerjaan Atap

Pekerjaan atap meliputi pembuatan dan pemasangan kuda-kuda, nok, gording, balok tembok, usuk dan reng, dan lisplank, serta pemasangan penutup atap. Bahan yang digunakan adalah kayu yang kuat dan berkualitas diberi lapisan pelindung hama perusak kayu.Konstuksi atap bisa menggunakan baja ringan.

7. Pekerjaan Langit-langit (Plafon)

Pekerjaan langit-langit meliputi pemasangan rangka dan penutup plafon. Untuk rangkadigunakan kayu yang kuat dan diberi lapisan pelindung hama perusak kayu serta bagian bawah diketam untuk mendapatkan bidang langit-langit yang datar dan rata. Rangka bisa menggunakan besi hollow plafon. Penutup plafon dapat menggunakan papan grc, multiplek, atau bahan lain yang tersedia di sekitar lokasi.

8. Pekerjaan Lantai dan Penutup Lantai

(51)

menam-pilkan sebuah bangunan yang serasi, indah dan menarik. Sebelum dipasang keramik, bagian bawah harus diberi urugan pasir setebal 10cm dan dipasang rabat beton atau patahan bata. Pemasangan penutup lantai dilakukan dengan baik sehingga diperoleh garis nat yang lurus dan permukaan yang rata.

Jika lantai terbuat dari papan kayu, maka pada bagian bawah lantai harus diberi balok melintang sebagai bahan penyangga dengan jarak yang diperhitungkan cukup kuat menyangga beban lantai dan beban-beban lain yang ada di atasnya. Pemasangan papan lantai disarankan dila-kukan dengan sambungan alur dan lidah sehingga dipero-leh permukaan lantai yang rata dan papan-papan lantai tersebut tidak baling atau melengkung. Kayu yang digunakan adalah kayu yang kuat dan berkualitas.

9. Pekerjaan Penggantung, Pengunci dan Kaca

Pekerjaan ini meliputi pemasangan engsel, grendel, pengunci untuk pintu dan jendela, serta lubang angin untuk jendela, pemasangan kaca pada daun jendela serta penyetelan daun pintu dan jendela.

(52)

Setiap daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel dan jendela dipasang 2 (dua) buah engsel. Pada daun pintu dipasang pengunci lengkap dengan handelnya, sedangkan pada daun jendela dipasang grendel dan lubang angin. Kaca yang digunakan harus memiliki permukaan yang halus dan rata. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan rapi sehingga pintu dan jendela berfungsi dengan sempurna.

10. Pekerjaan Instalasi Listrik

Pemasangan instalasi listrik harus memenuhi persyaratan teknis dan semua bahan yang digunakan harus berkualitas baik sehingga dapat berfungsi dengan baik dalam waktu yang cukup lama.

11. Pekerjaan Pengecatan/Politur

Pekerjaan pengecatan/politur meliputi kayu kusen, daun pintu dan jendela, ventilasi, lisplank dan balok-balok kayu yang nampak serta pengecatan dinding dan plafon. Penggunaan jenis cat atau politur harus yang berkualitas baik dengan komposisi warna yang serasi.

12. Pekerjaan Perapihan

(53)

telah selesai dikerjakan namun masih perlu penyem-purnaan. Sebagai contoh misalnya terdapat pintu yang tidak dapat dibuka/ditutup dengan sempurna, maka perlu disempurnakan, atau terdapat cat yang belum menutup permukaan bidang secara merata, maka perlu di cat ulang sehingga diperoleh permukaan bidang cat yang rata, dan sebagainya.

(54)

Bantuan

Pembangunan

Ruang Belajar

(55)

Bab V

Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi

A.

Organisasi

ORGANISASI pelaksanaan kegiatan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren akan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:

1. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI.

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. 3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. 4. Pondok Pesantren.

(56)

B.

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren

a. Merencanakan dan menganggarkan program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren tahun anggaran 2018 melalui DIPA Direktorat Pendi-dikan Diniyah dan Pondok Pesantren.

b. Merancang pelaksanaan program kegiatan dengan Petunjuk Teknis (Juknis) program Bantuan Pemba-ngunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren tahun anggaran 2018.

c. Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren tahun anggaran 2018 kepada Bidang Pendidikan Pakis/ Pontren/Pendis/TOS.

d. Menerima data Pondok pesantren yang membutuhkan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pe-santren dari Kanwil Kemenag Provinsi/Kemenag Kabu-paten/Kota dan atau pondok pesantren.

(57)

f. Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan tentang Penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendi-dikan Pesantren.

g. Menyampaikan pemberitahuan kepada Kanwil Kemen-terian Agama tentang penerima program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren. h. Memproses pencairan program Bantuan Pembangunan

Ruang Belajar Pendidikan Pesantren yang sumber pembiayaannya dari DIPA Direktorat Jenderal Pendi-dikan Islam Tahun Anggaran 2018.

i. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren tahun anggaran 2018.

j. Melakukan koordinasi dengan Bidang Pendidikan Pakis/ Pontren/Pendis/TOS Kanwil Kemenag Propinsi dan Seksi Pakis/Pontren/Pendis/TOS Kankemenag Kabu-paten/Kota.

(58)

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi

a. Merencanakan dan menganggarkan program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren tahun anggaran 2018 melalui DIPA Kanwil Kemenag Propinsi.

b. Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren tahun anggaran 2018 kepada Bidang Pendidikan Pakis/ Pontren/Pendis.

c. Menerima data pondok pesantren yang membutuhkan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren dari Kankemenag Kab/Kota dan atau pondok pesantren.

d. Melakukan verifikasi, seleksi dan finalisasi data pondok pesantren yang membutuhkan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

e. Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan tentang Penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendi-dikan Pesantren.

(59)

g. Memproses pencairan program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren yang sumber pembiayaannya dari DIPA Kanwil Kemenag Propinsi Tahun Anggaran 2018.

h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren tahun anggaran 2018.

i. Melakukan koordinasi dengan Seksi Pakis/Pontren/ Pendis/TOS Kankemenag Kabupaten/Kota.

j. PPK Melaporkan kepada KPA tentang pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendi-dikan Pesantren sebagai bahan masukan dalam rangka penyusunan kebijakan lebih lanjut.

3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

a. Merencanakan dan menganggarkan program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren tahun anggaran 2018 melalui DIPA Kankemenag Kab/ Kota.

(60)

c. Menerima data pondok pesantren yang membutuhkan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren dari pondok pesantren.

d. Melakukan verifikasi, seleksi dan finalisasi data pondok pesantren yang membutuhkan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

e. Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan tentang Penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendi-dikan Pesantren.

f. Menyampaikan pemberitahuan kepada penerima pro-gram Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

g. Memproses pencairan program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren yang sumber pembiayaannya dari DIPA Kankemenag Kab/Kota Tahun Anggaran 2018.

h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren tahun anggaran 2018.

i. Melakukan koordinasi dengan Seksi Pakis/Pontren/ Pendis/TOS Kankemenag Kabupaten/Kota.

(61)

Pendi-dikan Pesantren sebagai bahan masukan dalam rangka penyusunan kebijakan lebih lanjut.

4. Pondok Pesantren

a. Melengkapi persyaratan administrasi yang diperlukan untuk proses pencairan anggaran Bantuan Pemba-ngunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

b. Membentuk kepanitiaan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren yang terdiri atas:

1) Tim Perencana. 2) Tim Pelaksana. 3) Tim Pengawas.

c. Susunan Tim Kepanitiaan ini ditetapkan oleh Pimpinan Pondok Pesantren penerima program Bantuan Pemba-ngunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

Tugas dan Tanggung Jawab Panitia Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren adalah sebagai berikut:

1) Menyusun rencana kerja pembangunan asrama pondok pesantren.

(62)

4) Menggalang partisipasi masyarakat.

5) Melaksanakan pembangunan asrama pondok pesan-tren dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.

6) Memilih dan menetapkan pekerja sesuai dengan keahliannya.

7) Membeli bahan bangunan dengan harga yang lebih murah.

8) Mengadministrasikan dan mendokumentasikan se-gala kegiatan pembangunan.

9) Mengembalikan sisa dana program ke Kas Umum Negara apabila terdapat kelebihan anggaran.

10) Menyusun dan membuat Laporan Pertanggung-jawaban realisasi penggunaan dana sesuai RAB. 11) Membayarkan pajak sesuai ketentuan yang berlaku. d. Membuat Jadwal Pelaksanaan Pembangunan (contoh

terlampir).

e. Menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban pelak-sanaan program Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren kepada Pemberi Bantuan.

(63)

Bab VI

Pengendalian dan Pengawasan

A.

Pengendalian

KPA menyelenggarakan pengendalian intern terhadap pelaksanaan pengelolaan dana Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

B.

Pengawasan

(64)

2. PPK dapat melaksanakan pengawasan penggunaan dana Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren dengan mekanisme:

a. PPK menyusun instrumen/dokumen monitoring/penga-wasan yang memuat minimal:

1) Identitas Penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

2) Jenis Bantuan Yang Diterima. 3) Jumlah Bantuan Yang Diterima.

4) Pemanfaatan Dana Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

b. Monitoring/pengawasan dilakukan dengan teknik populasi/sampling acak menggunakan dokumen/instru-men pengawasan/monitoring yang disusun oleh PPK dengan mekanisme:

1) PPK memberikan tugas perjalanan dinas penga-wasan/monitoring penggunaan dana bantuan mela-lui kunjungan ke lokasi penerima bantuan dengan mekanisme Perjalanan Dinas Dalam Negeri, atau 2) Korespondensi/komunikasi via telpon kepada

(65)

3. Pengawasan penggunaan dana Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren sebagaimana di-maksud dalam nomor 2, dapat juga dilakukan dengan meminta Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

(66)

Bab VII

Penutup

DEMIKIAN Petunjuk Teknis ini disusun untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi pengelolaan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren Tahun Anggaran 2018. Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini akan diatur kemudian dalam pedoman/aturan dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Petunjuk Teknis ini.

DIREKTUR JENDERAL, TTD

(67)
(68)

Bantuan

Pembangunan

Ruang Belajar

(69)

Format 1: Contoh Surat Perjanjian/Kontrak

...(KOP K/L)... (DENGAN ALAMAT LENGKAP)

__________________________________________________

SURAT PERJANJIAN

Pekerjaan : Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren

Nomor: ...(nomor surat dari K/L)

Surat Perjanjian ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut Kontrak ) dibuat dan ditandatangani di ...(nama kota)... pada hari ...(hari)... tanggal ...(tanggal)... bulan ...(bulan)... tahun ...(tahun)... antara:

1. Nama : ...(nama)...

NIP : ...(nip)...

Jabatan : ...(jabatan pada satuan kerja)... Alamat Kantor : ...(alamat kantor tempat kerja)...

selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama ...(institusi tempat kerja)….., yang berkedudukan di ...(alamat)... (selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA);

2. Nama : ...(nama Pimpinan Pondok Pesantren)... Jabatan : ...(jabatan)...

(70)

selaku pimpinan pondok pesantren yang bertindak untuk dan atas nama ...(nama pondok pesantren)..., alamat …..(alamat)..., nomor rekening …..(nomor rekening)….. atas nama rekening …..(atas nama rekening)….., bank …..(nama bank)….. cabang …..(bank cabang)….., (selanjutnya disebut PIHAK KEDUA ).

Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan surat perjanjian, dalam rangka pelaksanaan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1 Ketentuan Umum

1. Yang dimaksud Surat Perjanjian adalah perjanjian dimana Pihak Pertama mengikat Pihak Kedua, dan Pihak Kedua telah sepakat untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Surat Perjanjian ini dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren;

2. Surat Perjanjian ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan Pihak Pertama dan Kedua tanpa ada unsur paksaan.

Pasal 2 Lingkup Pekerjaan

1. Pihak Kedua melaksanakan pekerjaan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), Jadwal Perencanaan, dan Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang disepakati;

(71)

a. Dokumen persiapan pelaksanaan pekerjaan sebanyak 1 (satu) bendel;

b. Laporan pekerjaan tahap awal sampai akhir pekerjaan;

c. Rincian laporan mengacu pada Petunjuk Teknis;

3. Pihak Kedua harus melaksanakan pekerjaan dengan segala kemampuan untuk mencapai hasil optimal.

Pasal 3 Hak dan Kewajiban

1. Pihak Pertama memiliki hak dan kewajiban:

a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua;

b. Meminta laporan-laporan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Pihak Kedua;

c. Membayar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan aturan dan mekanisme pembayaran;

2. Pihak Kedua memiliki hak dan kewajiban:

a. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;

b. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

c. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab;

(72)

e. Menyerahkan laporan pekerjaan sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak.

Pasal 4

Jangka Waktu Pelaksanaan

1. Pekerjaan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren dilaksanakan dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender dimulai sejak ditandatanganinya perjanjian ini;

2. Jangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang, atas persetujuan Pihak Pertama, didasarkan pada: Surat Permohonan Perpanjangan dari Pihak Kedua dengan alasan yang dapat dipertanggung-jawabkan.

Pasal 5 Biaya Pekerjaan

Biaya pekerjaan dalam pekerjaan ini adalah sebesar Rp... (disesuai-kan Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat/ Kanwil/ Kankemenag).

Pasal 6 Cara Pembayaran

Biaya pekerjaan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren akan dibayarkan, dengan ketentuan sebagai berikut:

(73)

telah menenuhi persyaratan administrasi sebagaimana ketentuan di dalam Petunjuk Teknis;

2. Tahap Kedua dibayarkan 30% dari keseluruhan anggaran atau senilai Rp... (disesuaikan Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat/Kanwil/Kankemenag), apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 50% sebagaimana ketentuan di dalam Petunjuk Teknis.

Pasal 7

Penanggungan dan Risiko

Pihak Kedua berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua

bentuk tuntutan, tanggungjawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya, sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal tuntutan sejak ditandatangani perjanjian ini.

Pasal 8

Keadaan Memaksa (Force Majeure)

1. Yang dimaksud keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa seperti: Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), Kebakaran, Perang, Huru-hara, Pemogokan, Pemberontakan, dan Epidemi yang secara keseluruhan ada hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan;

(74)

Pasal 9 Lain-Lain

1. Surat Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak;

2. Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak rangkap 3 (tiga) pada lembar pertama dan kedua ditandatangani di atas materai Rp. 6.000,- yang masing-masing mempunyai ketentuan hukum yang sama;

3. Hal-hal yang belum tercantum di dalam surat perjanjian ini akan ditentukan kemudian.

...(kota domisili)..., tgl/bln/tahun

Pejabat Pimpinan

Pembuat Komitmen, Pondok Pesantren,

Materai 6000 Materai 6000

(...) (...)

(75)

59

Format 2: Contoh Jadwal Pelaksanaan JADWAL PELAKSANAAN BANTUAN PEMBANGUNAN ASRAMA PONDOK PESANTREN

Nama Pondok Pesantren : ………

No Uraian Pekerjaan

(76)

Format 3: Contoh Kerangka Acuan Kerja (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN (NAMA PONDOK PESANTREN)

TAHUN ANGGARAN 2018 1. Latar Belakang

Menerangkan tentang gambaran umum secara singkat pekerjaan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren yang akan dilaksanakan serta permasalahan yang dihadapi terkait dengan kebutuhan pekerjaan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren ini.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Menerangkan tentang maksud dari pelaksanaan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren ini.

b. Tujuan

Menerangkan tentang tujuan dari pelaksanaan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren ini.

3. Target dan Sasaran

a. Target

(77)

b. Sasaran

Menerangkan tentang sasaran/penerima manfaat dari pelak-sanaan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren ini.

4. Sumber Dana dan Perkiraan Biaya

a. Sumber Dana

Menerangkan tentang sumber dana untuk membiayai Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren ini.

b. Perkiraan Biaya

Menerangkan tentang perkiraan total biaya yang dibutuhkan untuk Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren ini.

5. Ruang Lingkup dan Lokasi Pekerjaan

a. Ruang Lingkup

Menerangkan tentang batasan dari pelaksanaan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren ini.

b. Lokasi Pekerjaan

Menerangkan tentang lokasi untuk Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren ini.

6. Jangka Waktu Pelaksanaan

(78)

7. Acuan Kerja

Menerangkan tentang acuan kerja Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren yang meliputi:

a. Petunjuk Teknis Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendi-dikan Pesantren

b. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

c. Foto Lokasi/Lahan yang Akan Dibangun d. Jadwal Pelaksanaan

e. Lain-lain yang Diperlukan

……….………., ………. 2018

Pimpinan Pondok Pesantren,

……….……….……….

(79)

Format 4: Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)

KOP LEMBAGA PONDOK PESANTREN (DENGAN ALAMAT LENGKAP)

__________________________________________________

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN (NAMA PONDOK PESANTREN)

TAHUN ANGGARAN 2018

No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I PEKERJAAN PERSIAPAN/PEMBERSIHAN LOKASI

1. 2. Dst…

Sub Total

II PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

1. 2. Dst…

Sub Total

III PEKERJAAN PONDASI DAN BETON

1. 2. Dst…

Sub Total

IV PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

(80)

2. Dst…

Sub Total

V PEKERJAAN ATAP DAN PLAFON

1. 2. Dst…

Sub Total

VI PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA & KUNCI

1. 2. Dst…

Sub Total

VII PEKERJAAN LANTAI

1. 2. Dst…

Sub Total

VIII PEKERJAAN PENGECATAN

1. 2. Dst…

Sub Total

IX PEKERJAAN FINISHING

1. 2. Dst…

(81)

.………., ……….. 2018

Pimpinan Ketua Panitia

Pondok Pesantren, Perencana,

……….……….………. ……….……….….

(82)

Format 5: Contoh SK Kepanitiaan

KOP LEMBAGA PONDOK PESANTREN (DENGAN ALAMAT LENGKAP)

___________________________________________________

SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN PONDOK PESANTREN (NAMA PONDOK PESANTREN)

NOMOR: ... TENTANG

PENETAPAN PANITIA

PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN (NAMA PONDOK PESANTREN)

TAHUN ANGGARAN 2018

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka merealisasikan Bantuan

Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan

Pesantren dari Kementerian Agama RI, maka dibentuklah kepanitiaan;

(83)

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Petunjuk Teknis Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kemen-terian Agama RI, dan;

3. Hasil rapat pembentukan Panitia Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren.

Memperhatikan : Hasil rapat Pimpinan Pondok Pesantren selaku Kelompok Masyarakat pada tanggal ... ……… 2018.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Menetapkan Susunan Panitia Perencana, Panitia

Pelaksana dan Panitia Pengawas Bantuan

Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren ……….(Nama Pondok Pesantren)………. Tahun Ang-garan 2018 sebagaimana terlampir.

Kedua : Panitia sebagaimana butir pertama di atas ber-fungsi sebagai perencana, pelaksana teknis dan pengawas pelaksanaan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren Tahun Ang-garan 2018;

(84)

kekeliruan, maka akan ditinjau ulang sebagaimana mestinya.

.………., ….. 2018

Pimpinan

Pondok Pesantren,

……….……….……….

(85)

Lampiran 1 : Surat Keputusan Pimpinan Pondok Pesantren … Nomor : ………...….

Tanggal : ………...….

SUSUNAN PANITIA PERENCANA

PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN (NAMA PONDOK PESANTREN)

TAHUN ANGGARAN 2018

NO NAMA JABATAN DALAM KEPANITIAAN

1 Ketua

2 Sekretaris

3 Anggota

4 Anggota

5 Anggota

Pimpinan

Pondok Pesantren,

……….……….……….

(86)

Lampiran 2 : Surat Keputusan Pimpinan Pondok Pesantren … Nomor : ………...….

Tanggal : ………...….

SUSUNAN PANITIA PELAKSANA

PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN (NAMA PONDOK PESANTREN)

TAHUN ANGGARAN 2018

NO NAMA JABATAN DALAM KEPANITIAAN

1 Ketua

2 Sekretaris

3 Bendahara

4 Anggota

5 Anggota

6 Anggota

Pimpinan

Pondok Pesantren,

……….……….……….

(87)

Lampiran 3 : Surat Keputusan Pimpinan Pondok Pesantren … Nomor : ………...….

Tanggal : ………...….

SUSUNAN PANITIA PENGAWAS

PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN (NAMA PONDOK PESANTREN)

TAHUN ANGGARAN 2018

NO NAMA JABATAN DALAM KEPANITIAAN

1 Ketua

2 Sekretaris

3 Anggota

4 Anggota

5 Anggota

Pimpinan

Pondok Pesantren

……….……….……….

(88)

Format 6: Contoh Laporan Progres Fisik Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren

KOP LEMBAGA PONDOK PESANTREN (DENGAN ALAMAT LENGKAP)

___________________________________________________

LAPORAN PROGRES FISIK

BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN (NAMA PONDOK PESANTREN)

TAHUN ANGGARAN 2018 No Jenis Pekerjaan Besar

Anggaran

Pondok Pesantren, Panitia Pengawas,

……….……….………. ……….……….….

(89)

73

Contoh Form (07.A) Buku Kas Umum

KOP LEMBAGA PONDOK PESANTREN (DENGAN ALAMAT LENGKAP)

_______________________________________________________________________________________________

BUKU KAS UMUM

BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN (NAMA PONDOK PESANTREN)

TAHUN ANGGARAN 2018

No Tanggal Uraian Pengeluaran

1

Catatan: semua pengeluaran dilampirkan foto copynya

……….………., ….. ………. 2018

Mengetahui:

Bendahara Pelaksana, Ketua Panitia Pelaksana,

(90)

74

Contoh Form (07.B) Daftar Penerimaan Upah Tukang

KOP LEMBAGA PONDOK PESANTREN (DENGAN ALAMAT LENGKAP)

_______________________________________________________________________________________________

DAFTAR PENERIMAAN UPAH TUKANG

Nama Kegiatan : Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren

Nama Pondok Pesantren : ……….

Tahun : 2018

No Nama Tukang Jabatan Lama Kerja Perhitungan Jumlah Yang Diterima Tanda Tangan

1 xxxxxxxxxx xxxxxxxxxx 30 hari 30 hari x 150.000 = 4.500.000 Rp. 4.500.000 1. ………

Catatan: Semua pengeluaran disertakan foto copy-nya

……….………., ….. ………. 2018

Mengetahui:

(91)

Format 8: Contoh Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan

KOP LEMBAGA PONDOK PESANTREN (DENGAN ALAMAT LENGKAP)

_______________________________________________________

BERITA ACARA PEMERIKSAAN PEKERJAAN

BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN TAHUN ANGGARAN 2018

Nomor : ………

Pada hari ini ...(hari)... tanggal ...(tanggal)... bulan ...(bulan)... tahun ...(tahun)... telah dilaksanakan pemeriksaan pekerjaan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren di Pondok Pesantren ...(nama pondok pesantren)...

Hasil pengamatan dan pemeriksaan secara seksama, pekerjaan tersebut dinyatakan berjalan baik telah mencapai progress ...%. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut maka Pondok Pesantren layak untuk mendapatkan anggaran senilai Rp. ... (terbilang)

Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya.

.………., ….. …… 2018

Pimpinan Pondok Pesantren Ketua Panitia Pengawas

……….……….………. ……….……….….

(92)

Format 9 : Contoh Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren

KOP LEMBAGA PONDOK PESANTREN (DENGAN ALAMAT LENGKAP)

_______________________________________________________

LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN

BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN (NAMA PONDOK PESANTREN)

TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR ...

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun ..., yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ... Jabatan : Pimpinan Pondok Pesantren ... Alamat : ...

dengan ini menyatakan sebagai berikut :

(93)

1. Sampai dengan tanggal ..., kemajuan penyelesaian pekerjaan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren sebesar ...%.

2. Apabila di kemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang telah dibuat mengakibatkan kerugian negara, maka saya bersedia untuk dituntut penggantian kerugian negara sesuai dengan keten-tuan peraturan perundang-undangan.

Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

(tempat), (tanggal) (bulan) 2018

Pimpinan Pondok Pesantren,

materai 6.000

(94)

Format 10: Contoh Berita Acara Serah Terima

KOP LEMBAGA PONDOK PESANTREN (DENGAN ALAMAT LENGKAP)

_______________________________________________________

BERITA ACARA SERAH TERIMA

BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG BELAJAR PENDIDIKAN PESANTREN TAHUN ANGGARAN 2018

Nomor : ………

Pada hari ini ...(hari)... tanggal ...(tanggal)... bulan ...(bulan)... tahun ...(tahun)... yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : ... Jabatan : Pimpinan Pondok Pesantren ... Alamat : ...

yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

2. Nama : ... NIP : ... Jabatan : PPK Satker ... Alamat : ...

yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

dengan ini menyatakan sebagai berikut :

(95)

Bantuan)... dan Perjanjian Kerja Sama Nomor ...

2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian sebagai berikut:

a. Jumlah total dana yang telah diterima: Rp. ……… (disesuaikan dengan jumlah bantuan).

b. Jumlah total dana yang dipergunakan: Rp. ……… (disesuaikan dengan jumlah penggunaan).

c. Jumlah total sisa dana: Rp. ………

(disesuaikan dengan jumlah sisa penggunaan).

3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana Bantuan Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren sebesar Rp. ……… (disesuaikan dengan jumlah bantuan) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK KESATU berupa Pembangunan Ruang Belajar Pendidikan Pesantren dengan nilai sebesar Rp. ……… (disesuaikan dengan jumlah bantuan).

5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar Rp. ……… (disesuaikan dengan jumlah sisa penggunaan) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN) terlampir.

(96)

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

Pimpinan PPK Satker ...,

Pondok Pesantren

……… ...

(Nama Jelas) (Nama Jelas)

(97)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sumber dana Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Madrasah berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA Direktorat

KEEMPAT : Anggaran untuk pelaksanaan pembangunan Ruang Kelas Baru yang bersumber dari Dana Bantuan Hibah Propinsi Jawa Barat Tahun 2011 dan biaya untuk

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan

lembaga sudah melakukan updating data EMIS yang akan menjadi salah satu syarat pengajuan bantuan sarpras, dll ke Ditjen Pendis, Kanwil. Propinsi atau

Bantuan Dana Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) melalui KKM/KKG/MGMP pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp

Merancang pelaksanaan program kegiatan dengan Petunjuk Teknis (Juknis) program Bantuan Pemba- ngunan Asrama Pondok Pesantren tahun Anggaran 2019. Melaksanakan

Merancang pelaksanaan program kegiatan dengan Petunjuk Teknis (Juknis) program Bantuan Rehabilitasi Asrama Pondok Pesantren tahun Anggaran 2019. Melaksanakan

b) Surat Rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi yang berisi keterangan ten- tang kesesuaian dengan persyaratan penerima