• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Sari Daun Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn.) Dalam Sediaan Krim Pelembab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Sari Daun Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn.) Dalam Sediaan Krim Pelembab"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang dikenakan pada

kulit manusia untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik serta

merubah rupa. Karena terjadi kontak antara kosmetika dengan kulit, maka

kosmetika akan diserap oleh kulit dan masuk ke bagian yang lebih dalam dari

tubuh. Jumlah kosmetika yang terserap kulit bergantung pada beberapa faktor,

yaitu kondisi kulit pemakai dan keadaan kosmetik yang dipakai. Kontak

kosmetik dengan kulit menimbulkan akibat positif berupa manfaat dari

kosmetik dan akibat negatif atau merugikan berupa efek samping kosmetik

(Wasitaatmadja, 1997).

Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi yang mengandung

air tidak kurang dari 60% dimaksudkan untuk pemakaian luar. Bahan yang

digunakan mencakup zat emolien, zat sawar (barier), zat pengental dan

pembentuk lapisan tipis, zat penutup kulit yang berpori lebar, zat pengemulsi,

zat pengawet, parfum dan zat warna (Ditjen POM, 1985).

Pada dasarnya ada dua tipe reaksi negatif kulit akibat pemakaian

kosmetik yang tidak aman, yaitu reaksi toksik dan reaksi intoleransi. Reaksi

toksik adalah suatu kerusakan pasif pada organisme yang disebabkan oleh

kerja dari sejumlah bahan yang bersifat racun. Bahan yang memiliki efek

beracun tersebut dikenal sebagai iritan primer dan efeknya disebut iritasi

primer, yang terjadi praktis pada semua orang yang dikenai kosmetik tersebut,

(2)

meskipun tingkat keparahannya tergantung pada kesehatan kulit dan kesehatan

umum orang tersebut (Tranggono dan Latifah, 2007).

Reaksi intoleransi yang sering disebut reaksi alergi tidak terjadi pada

semua orang yang mengenakan kosmetik yang sama. Bahan penyebab alergi

yang ada di dalam kosmetik bukan merupakan elemen primer yang aktif

menimbulkan kerusakan, melainkan hanya sebagai faktor pemicu terjadinya

reaksi alergi pada orang-orang yang memilki kelemahan tertentu (predisposisi)

(Tranggono dan Latifah, 2007).

Secara alami, vitamin mampu melindungi kulit dari radikal bebas yang

sangat reaktif yang menjadi penyebab utama kerusakan dan kelainan kulit.

Vitamin A, B, C, D, dan E jika digunakan secara topikal akan memberikan

manfaat yang sama dengan suplemen untuk mengobati penyakit dan kelainan

kulit tertentu. Sari buah dan sayuran, baik dalam bentuk murni atau

dicampurkan dalam krim, susu, atau face mask, juga memiliki efek yang

menguntungkan kulit (Tranggono dan Latifah, 2007).

Kulit merupakan organ yang menutupi seluruh tubuh manusia terletak

di bagian paling luar dan mempunyai permukaan paling luas. Oleh karena itu,

kondisi kulit selalu dipandang pertama kali dan dianggap sebagai salah satu

unsur kecantikan. Dengan demikian, kulit senantiasa memancarkan kesegaran

bagi orang yang memandangnya (Wirakusumah, 2007).

Rosella yang mempunyai nama ilmiah Hibiscus sabdariffa Linn,

merupakan anggota family Malvaceae. Rosella dapat tumbuh baik di daerah

(3)

beriklim tropis dan subtropis. Di Afrika Timur, rebusan kelopak rosela yang

dikenal dengan nama Sudan tea, digunakan untuk mengurangi batuk. Daun

rosella juga bisa mengobati kaki pecah-pecah atau pada kulit yang terbakar.

Daun ini juga dapat mempercepat pematangan bisul sekaligus bersifat

melembutkan kulit (emollient). Daun rosella juga kaya akan vitamin B1, B2, C

dan beta karoten yang sangat penting untuk menangkal radikal bebas. Selain

vitamin, daun rosella juga mengandung mineral seperti kalsium, fosfor, zat

besi, karbohidrat, protein dan lemak (Maryani dan Kristiana, 2005)

Berdasarkan kandungan yang terdapat pada daun rosella maka daun

rosella diduga mempunyai kemampuan untuk melembabkan kulit. Berkaitan

dengan hal tersebut penulis ingin meneliti pengaruh daun rosella dalam krim

sebagai pelembab.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah sari daun rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) dapat

diformulasikan ke dalam sediaan krim dengan tipe emulsi m/a?

2. Apakah sari daun rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) mampu

mengurangi penguapan air dari kulit atau melembabkan kulit dalam

bentuk sediaan krim?

1.3 Hipotesa

1. Sari daun rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) dapat diformulasikan ke

dalam sediaan krim dengan tipe emulsi m/a.

(4)

2. Sari daun rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) mampu mengurangi

penguapan air dari kulit atau melembabkan kulit dalam bentuk sediaan

krim.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah sari daun rosella (Hibiscus sabdariffa Linn)

dapat diformulasikan dalam sediaan krim dengan tipe emulsi m/a.

2. Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan sari daun rosella

(Hibiscus- sabdriffa Linn) mengurangi penguapan air dari kulit atau

melembabkan kulit dalam bentuk sediaan krim.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya dan

hasil guna dari sari daun rosella (Hibiscus sabdariffa Linn).

Referensi

Dokumen terkait

Maraknya perpeloncoan terjadi akibat pihak sekolah terlalu mempercayakan peny- elenggaraan MOS kepada siswa senior sehingga terjadilah relasi senior-junior yang tidak

Heat balance components for eight measurement periods (81 days) were used in the comparison. There was good agreement between model simulations and measurements. The average

1) Pengalaman tilikan (insight); bahwa tilikan memegang peranan yang penting dalam perilaku. Dalam proses pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan

menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu..

The results show that empirical transfer functions improve the estimates of air temperatures, water vapour and wind speed for seven of the eight forest sites, particularly wind

menggunakan prisma, penelitian ini mencoba melakukan per- bandingan standar deviasi dari selisih elevasi hasil pengukuran Total Station Foif prisma dan nonprisma

Penabuh ricikan kempul biasanya diserahkan pada penabuh yang mempunyai kemampuan menguasai alur kedalaman lagu dalam sebuah gendhing , karena seorang pengempul tidak

telling an experience, and the weak student just keeps quiet, the proficient student should ask the partner questions like, “Do you want to talk about a good experience or a bad