1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang
perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat(Purwono, 2010:23).
Di Indonesia pajak adalah salah satu penerimaan negara yang sangat penting
bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional serta bertujuan untuk
meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pajak
perlu dikelola secara seksama dengan meningkatkan peran serta seluruh lapisan
masyarakat dan dari aparat perpajakan sendiri.
Setelah reformasi perpajakan tahun 1983, terjadi perubahan yang sangat
mendasar dalam sistem perpajakan di Indonesia karena sebelum tahun 1983,
sistem perpajakan di Indonesia yang menganut sistem official assessment berubah
menjadi sistem self assessment. Prinsip official assessment adalah suatu sistem
pemungutan yang cara perhitungan besarnya pajak yang harus dibayar Wajib
Pajak dilakukan oleh fiskus. Prinsip self assessment menurut Undang-Undang
Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP), artinya memberikan kepercayaan secara
2
melaporkan pajak yang terutang sesuai dengan perhitungan Wajib Pajak (Zuraida
dan Advianto, 2011:5). Dalam perubahan pemungutan tersebut negara
memberikan kepercayaan penuh kepada masyarakat untuk menghitung, menyetor,
dan melaporkan kewajiban perpajakannnya. Perubahan pemungutan tersebut juga
diharapkan agar masyarakat ikut berperan serta dalam mewujudkan peningkatan
penerimaan pajak setiap tahun.
Kontribusi penerimaan pajak terhadap penerimaan negara diharapkan
semakin meningkat dari tahun ketahun, seiring dengan semakin menurunnya
peranan minyak dan gas bumi terhadap penerimaan negara. Harapan ini tumbuh
dari kesadaran pemerintah bahwa minyak dan gas bumi mempunyai keterbatasan
sebagai sumber daya, yaitu tidak dapat diperbaharui lagi dan harga jual minyak
dan gas bumi di pasar dunia berfluktuasi, serta adanya keinginan pemerintah
untuk meningkatkan kemandirian bangsa Indonesia dalam membiayai
pembangunan dan pemerintahan melalui partisipasi aktif masyarakat berupa pajak
(Priantara, 2009:2).
Negara Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk yang cukup
banyak dengan berbagai macam profesi atau pekerjaan. Mulai dari yang
mempunyai pekerjaan sendiri atau membuka usaha sendiri sampai bekerja kepada
orang lain yang disebut dengan Wajib PajakOrang Pribadi. Ada juga sekumpulan
orang yang mendirikan suatu usaha untuk memperoleh profit yang disebut Wajib
Pajak Badan. Itu semua adalah Wajib Pajak yang wajib melaksanakan atau
memenuhi kewajiban perpajakannya. Khusus Orang Pribadi penghasilan satu
tahun harus melebihi penghasilan tidak kena pajak baru dapat di kenakan pajak.
3
diterapkannya self assessment system diharapkan kepatuhan Wajib Pajak dapat
meningkat, sehingga pendapatan pajak negara dapat meningkat juga.
Dalam kenyataanya masih dijumpai adanya tunggakan pajak sebagai akibat
tidak dilunasi utang pajak sebagai mana mestinya. Tunggakan adalah angsuran
yang belum dibayar atau utang yang masih belum dilunasi pada atau setelah
tanggal pengenaan denda. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1988:612) Masalah
kepatuhan Wajib Pajak adalah masalah penting di seluruh dunia baik bagi negara
maju maupun di negara berkembang, karena jika Wajib Pajak tidak patuh akan
menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan penghindaraan, pengelakan,
penyelundupan dan pelalaian pajak, yang ada akhirnya tindakan tersebut akan
menyebabkan penerimaan pajak negara akan berkurang.
Oleh karena itu, penulis menetapkan objek penelitian pada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam dengan judul “Tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam Dilihat Dari Penerimaan Tunggakan Pajak Oleh Seksi Penagihan Tahun 2012-2014”
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan
PadaKantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam dilihat dari
penerimaan tunggakan oleh seksi penagihan tahun 2012-2014.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
4
dilihat dari penerimaan tunggakan pajak oleh seksi penagihan di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan peneliti mengenai gambaran kepatuhan membayar
tunggakan pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi tentang
tingkat kepatuhan Wajib PajakOrang Pribadi dan Badan di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya