BAB I PENDAHULUAN
1.1latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi era globalisasi, keberlangsungan perusahaan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat dan mendorong perusahaan mengejar keuntungan sebesar – besarnya tanpa memperhatikan keadaan lingkungan sekitar. Adanya ketidak seimbangan anatara perusahaan, karyawan, lingkungan dan ekosistem yang merupakan suatu kesatuan pendukung eksistensi perusahaan dapat merusak keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu, diperlukan adanya tanggung jawab sosial.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu konsep terintegrasi yang menghubungkan aspek bisnis dan sosial selaras agar perusahaan dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai profit maksimum sehingga dapat meningkatkan harga saham. CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari 3 prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Tripple Bottom Lines, yaitu : Profit (Keuntungan), People (Masyarakat), dan Planet (Lingkungan).
menunjukkan bahwa keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat luas. Dengan adanya Undang – Undang tersebut diharapkan CSR bukan hanya menjadi kesukarelaan perusahaan melainkan menjadi kewajiban setiap perusahaan.
Banyak peristiwa yang ikut menyadarkan pentingnya penerapan tanngung jawab sosial perusahaan khusunya didukung oleh semakin besarnya kepedulian masyarakat global terhadap produk – produk yang ramah lingkungan. Kasus Lumpur Lapindo merupakan contoh paling nyata yang menyadarkan bahwa konsep Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial) perusahaan memang sangat penting untuk diterapkan . Dampak yang ditimbulkan sangat luas mulai dari kerusakan sarana pabrik, infrastuktur, jalan tol Surabaya – Gempol yang ditutup total, bahkan perusahaan yang tergolong kecil menengah dan industri besar ikut terkena dampaknya. Ditambah lagi dengan korban jiwa baik yang tewas maupun dinyatakan hilang. Fenomena tersebut menunjukan dampak yang negatiof terhadap kinerja operasional dan citra PT. Lapindo Brantas Sidoarjo karena kurangnya kesadaran tanggung jawab sosialnya. Contoh lainnya PT. Petrokimia Gresik terpaksa menghentikan operasi pabrik ammonia dan ureanya untuk beberapa bulan, serta PLN yang terpaksa menurunkan dayanya dan mensubstitusi bahan bakarnya dengan solar yang mana biayanya empat kali lipat dibandingkan dengan gas.
stelah disahkannya Undang – Undang Perseroan Terbatas (UUPT) terutama pasal 74 Tahun 2007. Beberapa contoh perusahaan yang telah menerapkan program Tanggung Jawab Sosial antara lain :
PT. Unilever Indonesia, Tbk.
Salah satu Program CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia adalah Gerakan Jakarta Green and cleen (JGC) yang kegiatannya adalah mengelola sampah menjadi komoditi yang lebih produktif, misalnya sampah basah yang dahulu tidak berguna dapat diolah menjadi kompos yang dapat digunakan sendiri atau dapat dijual, sampah kering dapat diolah menjadi barang kerajinan. Melalui program ini dapat menginspirasi pihak lain untuk mengelola sampah dengan baik, tidak hanya terkait dengan aspek lingkungan saja tetapi dapat mengangkat ekonomi masyarakat kecil. Program CSR yang telah dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sangat memperhatikan dan sangat perduli terhadap kesehatan serta kebersihan masyarakat Indonesia. Dan dengan diadakannya program tersebut terciptanya tali silaturrahmi antar warga serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Diharapkan program ini bisa terus berlanjut bahkan lebih baik lagi. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap PT Unilever semakin tinggi. PT Astra Internasional, Tbk
dan konservasi lingkungan serta sanitasi berbasis masyarakat di DAS Ciliwung, hasil penilaian memuaskan.
Program CSR sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap tanggung jawab sosialnya merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar peristiwa tersebut tidak sampai terjadi. Dewasa ini, masyarakat lebih pintar dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Masyarakat cenderung memilih produksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan atau yang melaksanakan CSR. Banyak manfaat yang didapat perusahaan dalam melakukan CSR, antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan semakin diminati investor.
Corporate Social Responsibility diharapkan akan mampu menaikkan nilai perusahaan. Karena kegiatan CSR merupakan keberpihakan perusahaan terhadap masyarakat. Sehinggan masyarakat akan lebih mampu memilih produk yang baik yang dinilai tidak hanya barangnya saja, tetapi juga melalui tata kelola perusahaannya. Kegiatan CSR merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik. Pada saat masyarakat yang menjadi pelanggan memiliki penilaian positif terhadap perusahaan, maka mereka akan loyal terhadap produk yang dihasilkan sehingga hal ini akan mampu menaikkan citra perusahaan yang direfleksikan melalui harga saham yang meningkat.
perusahaan. Nilai perusahaan dengan profitabilitas perusahaan merupakan rasio yang menggambarkan profit manajemen. Apabila performa manajemen baik, maka ini akan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas perusahaan.
Shinta (2010) dalam penelitiannya pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan menyatakan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh CSR disclousure pada tahun pengungkapan dan satu tahun setelah pengungkapan dan variabel kontrol yang berpengaruh hanya tipe perusahaan.
Hasil penelitian terdahulu Ramadhani (2012) menyatakan bahwaCorporate Social Responsibility, prosentase kepemilikan dan interaksinya secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, tetapi secara parsial hanya interaksi antara Corporate Social Responsibility dan prosentase kepemilikan manajemen yang memiliki pengaruh sebagai variabel moderasi yang memperkuat hubungan antara Corporate Social Responsibility dan nilai perusahaan.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan CSR dengan nilai perusahaan dengan judul “Pengaruh Corporate
Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Corporate Social Responsibility perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, laporan keuangan tahun 2012 – 2013.
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti
2. Bagi Perusahan
Dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan untuk meningkatkan kepedulian pada lingkungan sosial.
3. Bagi Akademis