• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerjasama Antara Pt. Asusindo Servistama Dan Medan Selular (Studi Pada Pt. Asusindo Servistama Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerjasama Antara Pt. Asusindo Servistama Dan Medan Selular (Studi Pada Pt. Asusindo Servistama Medan)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang

Kemajuan sektor perekonomian di Indonesia memiliki dampak terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat.Dewasa ini hampir tidak ada satu orang pun yang dapat melakukan usaha dengan mengandalkan dirinya sendiri, terutama apabila usaha tersebut tergolong ke dalam skala besar.

Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya, antara lain karena keterbatasan sarana dan juga prasarana, keterbatasan kemampuan. Ataupun karena tuntutan perkembangan usahanya yang semakin maju. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, berkembanglah apa yang dinamakan dengan hubungan kerjasama.

Sebagai dasar dari hubungan kerjasama tersebut dibutuhkan apa yang dinamakan dengan perjanjian kerjasama. Perjanjian kerjasama merupakan suatu kesepakatan bersama antara kedua belah pihak yang merupakan dasar untuk membuat perjanjian pelaksanaan lebih lanjut sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan para pihak sebagaimana yang telah diperjanjikan sebelumnya.

Subekti mengatakan bahwa, “Perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seorang berjanji kepada orang lain atau di mana 2 (dua) orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal”.1

Kerjasama adalah “Perbuatan bantu membantu atau yang dilakukan bersama-sama.2

1

R. Subekti, Hukum Perjanjian, Pembimbing Masa, Jakarta, 1980, hal. 1.

2

(2)

Perjanjian merupakan suatu perbuatan yaitu perbuatan hukum, perbuatan yang mempunyai akibat hukum. Perjanjian menimbulkan hak dan kewajiban. Pengertian perjanjian dapat kita lihat dalam Pasal 1313 KUHPerdata yaitu suatu perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.

Perjanjian kerjasama merupakan perjanjian tidak bernama yang diatur di luar KUHPerdata, tetapi terjadi di dalam masyarakat. Lahirnya perjanjian kerjasama di dalam praktek adalah berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata. Berdasarkan Pasal 1338 Ayat (1) KUHPerdata, ketentuan ini berbunyi “Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.

Pada prinsipnya perjanjian kerjasama dibedakan dalam 3 pola yaitu:3 1. Usaha Bersama (Joint Venture)

Joint venture adalah merupakan bentuk kerjasama umum dapat dilakukan

pada semua bidang usaha, dimana para pihak masing-masing menyerahkan model untuk membentuk badan usaha yang mengelola usaha bersama.

2. Kerjasama Operasi (Joint Operation)

Joint operation adalah bentuk kerjasama khusus, di mana bidang usaha

yang dilaksanakan merupakan bidang usaha yang merupakan hak atau kewenangan salah satu pihak. Bidang usaha itu sebelumnya sudah ada dan sudah beroperasi, dimana pihak investor memberikan dana untuk melanjutkan atau mengembangkan usaha yang semula merupakan hak atau

3

Raimond Flora Lamandasa, Perjanjian Kerjasama,

(3)

wewenang pihak lain, dengan membentuk badan usaha baru sebagai pelaksana kegiatan usaha.

3. Operasi Sepihak (Single Operational)

Single operational merupakan bentuk kerjasama khusus di mana bidang

usahanya berupa "bangunan komersial". Salah satu pihak dalam kerjasama ini adalah pemilik yang menguasai tanah, sedangkan pihak lain/investor, diijinkan untuk membangun suatu bangunan komersial diatas tanah milik yang dikuasai pihak lain, dan diberi hak untuk mengoperasionalkan bangunan komersial tersebut untuk jangka waktu tertentu dengan pemberian fee tertentu selama jangka waktu operasional dan setelah jangka waktu operasional berakhir investor wajib mengembalikan tanah beserta bangunan komersial diatasnya kepada pihak pemilik/yang menguasai tanah. Bentuk kerjasama ini lasimnya disebut : BOT (Build,

Operate and Transfer), dan variannya adalah : BOOT (Build,

Own, Operate and Transfer), BLT (Build, Lease and Transfer)

dan BOO (Build, Own and Operate).

Jumlah dari perjanjian ini tidak terbatas namun disesuaikan dengan kebutuhan para pihak yang mengadakan perjanjian ini, dan lahirnya perjanjian ini merupakan praktik nyata dari asas kebebasan berkontrak.

(4)

berdasarkan pada Pasal 1338 KUHPerdata, yang mengatakan bahwa segala perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Pasal ini dimaksudkan sebagai pernyataan bahwa setiap perjanjian bersifat “mengikat” kedua belah pihak, disertai adanya asas kebebasan berkontrak.

Sedikit profil mengenai kedua perusahaan yang dibahas dalam penulisan ini, yang pertama yaitu PT. Asusindo Servistama adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan telekomunikasi terutamanya di bidang komputer dan smartphoneyang dikenal dengan merek ASUS.

Merek ASUS didirikan berdasarkan pada empat nilai utama yang dikenal sebagai DNA ASUS. DNA ASUS terdiri atas : 4

1. 5 Nilai Luhur ASUS: Kerendahan Hati, Integritas, Ketekunan, Ketangkasan, dan Keberanian”,

2. Fokus pada Prinsip dan Hasil 3. Inovasi dan Estetika

4. Lean Thinking / Cenderung Selalu Berpikir

Untuk mencapai visi dalam mengubah ASUS menjadi perusahaan pemimpin yang paling dikagumi di dunia pada era digital ini, karyawan-karyawan

ASUS selalu didorong untuk mempraktikkan dan mengembangkan empat “gen”

mendasar ini.

Dalam perkembangannya masa sekarang ini, perusahaan ini telah memegang gelar “global technology leader in the digital era”.

(5)

Perusahaan ini berdiri dan dikenal secara global sejak tahun 1989. Perusahaan ini berasal dari Taiwan. Pada tahun 2010, ASUS Globaltelah mendapat penghasilan senilai USD 10.1 billion (Setara dengan 134 triliun rupiah) dan mempunyai karyawan global lebih dari 10.000 orang dan 3.000 teknisi berpengalaman di seluruh dunia.5

Dalam pencapaiannya ASUS Global, salah satu produk mereka yaitu

motherboard(Merupakan Hardware komputer) telah diakui menjadi merek

motherboard nomor 1 di dunia. Motherboard ini telah di kirim lebih dari

420.000.000 unit sejak 1989. Pada tahun 2010, 1 dari 3 komputer yang terjual di seluruh dunia menggunakan motherboard bermerek ASUS.

Tidak hanya sampai disana, pada tahun 2014, laporan Q4 (Kuartal 4 umumnya bulan Oktober, November, Desember) salah satu produk mereka yaitu produk Notebook (Laptop) menjadi yang nomor 1 di dunia sebagai laptop terbaik untuk pengguna/konsumen.

Pada tahun 2014, ASUS Global menerima 4.326 penghargaan yang direkomendasikan oleh prestige technology organizations dan wartawan IT di seluruh dunia untuk inovasi terkemuka ASUS.

ASUS sendiri berusaha untuk kesempurnaan dalam semua produk dan

konsisten untuk memenangkan penghargaan untuk kualitas dan inovasi, tercermin dalam ASUS peringkat nomor 1 untuk kualitas produk dan layanan oleh Wall

Street Journal Asia.

(6)

ASUS sendiri masuk ke Indonesia sejak tahun 2003/2004 yang di bawa

oleh Willy Halim yang sekarang menjabat sebagai Country Manager ASUS di Indonesia.

Kemudian di lanjutkan dengan profil perusahaan kedua yaitu Medan Selular yang merupakan salah satu toko di Millennium ICT Center yang dulunya dikenal sebagai Plaza Millennium pada Lantai 1 Nomor 31/90 yang bertempat di Jalan Kapten Muslim Nomor 111, Medan.

Toko ini telah berdiri sejak tahun 2009. Pemiliknya bernama Edy Santo yang merupakan pengusaha muda. Toko ini bergerak di bidang telekomunikasi yaitu bidang penjualan handphone, smartphone, tablet, dan sebagainya.

Pada mulanya toko ini hanya mempunyai 1 kios yang berada pada lantai 1 nomor 90, setelah berjalan 2 tahun yaitu pada tahun 2011, pemilik membeli 1 lagi kios yang berada tepat di samping toko pertama tadi, kios tersebut bernomor 31. Dan tak lama setelah kios disampingnya dibeli, kedua toko tersebut di pecah dan di renovasi menjadi 1 bagian.

Tidak sampai disana, pada tahun 2013 pemilik menambah 1 toko lagi yang terletak pada Lantai 2 Nomor 85-86 yang kemudian di beri nama New Medan Cell.

Hingga sampai saat ini karyawan tetap pada toko ini berjumlah 7 orang dan karyawan lainnya berjumlah 6 orang.

(7)

Servistama dan Medan Selular telah disepakati oleh kedua belah pihak dan karenanya dapat mengikat kedua belah pihak sebagaimana mengikatnya undang-undang bagi para pihak yang melakukan suatu perjanjian, karena telah dibuat dengan memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1320 KUHPerdata.

Dalam perjanjian kerjasama ini, setelah melihat isi/klausula perjanjian, perjanjian ini merupakan perjanjian baku/sepihak sehingga penulis tertarik untuk mengkaitkan dengan asas kebebasan berkontrak dan keseimbangan para pihak yang merupakan salah satu asas perjanjian.

Kemudian dari segi tanggung jawab para pihak, apabila terjadi risiko pada saat perjanjian kerjasama berlangsung, jika tidak di atur dalam perjanjian, umumnya para pihak pasti akan menghindari tanggung jawab terhadap kerugian yang timbul, maka dari itu di dalam suatu perjanjian harus mengatur tentang tanggung jawab. Dalam hal ini, apakah perjanjian kerjasama ini telah mengatur hal tersebut apabila terjadi risiko/kerugian pada saat kerjasama berlangsung.

Selain masalah tanggung jawab, umumnya dalam perjanjian, yang dituntut adalah prestasi. Perjanjian dianggap selesai apabila suatu prestasi telah dipenuhi oleh kedua belah pihak. Namun jika salah satu pihak tidak dapat memenuhi prestasi atau biasanya disebut dengan wanprestasi, penyelesaian apa yang dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

(8)

dan Medan Selular telah memenuhi asas kebebasan berkontrak dan keseimbangan para pihak, tanggung jawab para pihak apabila terjadi risiko, dan cara penyelesaian yang dilaksanakan jika salah satu pihak melakukan wanprestasi yang akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul : “Tinjauan Yuridis Terhadap

Perjanjian Kerjasama Antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular

(Studi pada PT. Asusindo Servistama Medan)”.

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian yang menjadi latar belakang penulisan skripsi ini, terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas.

Rumusan Permasalahan tersebut, antara lain :

1. Apakah klausula perjanjian kerjasama antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular telah memenuhi asas kebebasan berkontrak dan keseimbangan para pihak?

2. Bagaimana tanggung jawab para pihak apabila terjadi risiko saat perjanjian kerjasama berlangsung?

3. Bagaimana penyelesaian dilaksanakan jika salah satu pihak melakukan wanprestasi?

C. Tujuan Penulisan

(9)

1. Untuk mengetahui apakah klausula perjanjian kerjasama antaraPT.Asusindo Servistama dan Medan Selular telah memenuhi asas kebebasan berkontrak dan keseimbangan para pihak.

2. Untuk mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab para pihak apabila terjadi risiko pada saat perjanjian kerjasama ini berlangsung.

3. Untuk mengetahui tentang cara penyelesaian yang dilaksanakan jika salah satu pihak melakukan wanprestasi.

D. Manfaat Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau manfaat baik dari sisi teoritis maupun praktis sebagai berikut:

a. Manfaat secara teoritis

Memberikan sumbangan akademis bagi semua orang yang membutuhkannya serta bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya, dan Hukum Perjanjian pada khususnya.

b. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta referensi bagi pihak PT. Asusindo Servistama maupun bagi pihak Medan Selular baik dalam hal pembuatan perjanjian kerjasama maupun pelaksanaan perjanjian tersebut.

E. Keaslian Penulisan

Skripsi ini berjudul “Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian

Kerjasama Antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular (Studi pada

(10)

Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan telah melalui tahap pengujian kepustakaan. Berdasarkan pengamatan dan pengecekan judul di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, materi yang dibahas dalam penelitian ini belum pernah dijadikan judul maupun dibahas dalam skripsi yang sudah ada lebih dahulu, sehingga judul yang bersangkutan layak untuk di teliti dan pokok permasalahan serta pembahasan dalam skripsi ini juga berbeda dengan penelitian-penelitian yang terdahulu.

Apabila ditemukan nantinya ada kesamaan dengan penelitian lainnya maka dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya baik dalam hal judul maupun pembahasan.

F. Metode Penelitian

Penelitian menurut Soerjono Soekanto adalah usaha untuk menghimpun serta menemukan hubungan-hubungan yang ada antara fakta yang diamati secara seksama, sistematis dan menggunakan metode-metode atau tehnik-tehnik tertentu. Dengan demikian maka suatu kegiatan ilmiah adalah usaha untuk menganalisa serta mengadakan konstruksi secara metodologis, sistematis dan konsisten.6

Menurut Soerjono Soekanto, penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisny. Kecuali itu juga diadakan pemeriksaan yang mendalam

6

(11)

terhadap fakta hukum tersebut, untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul dalam gejala yang bersangkutan.7

1. Sifat dan Jenis Penelitian

Skripsi merampungkan penyajian agar dapat memenuhi kriteria sebagaitulisan ilmiah sehingga diperlukan data yang relevan dengan skripsi ini. Dalamupaya pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian diterapkan metode penelitian sebagai berikut :

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penulisan, maka sifat penelitian iniadalah deskriptif yuridis, yaitu suatu analisis data yang berdasarkan pada teori hukumyang bersifat umum diaplikasikan untuk menjelaskan tentang seperangkat data yanglain.8

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah yuridis empiris yaitusuatu metode pendekatan yang dipergunakan untuk memecahkan objek penelitiandengan meneliti data sekunder terhadap data primer di lapangan, karena hukum yangpada kenyataannya dibuat dan ditetapkan oleh manusia yang hidup dalammasyarakat.9

7

Ibid., hal. 43.

Dalam penelitian ilmu hukum empiris merupakan penelitian ataupengkajian yang sistematis, terkontrol, kritis dan empiris terhadap dugaan-dugaan danpertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku hukum masyarakat yang merupakan faktasosial. Penelitian ini berbasis pada ilmu hukum normatif, tetapi bukan mengkajimengenai sistem norma dalam peraturan perundangan, namun mengamati bagaimanareaksi dan interaksi yang terjadi ketika sistem norma itu

8

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, hal. 38.

9

(12)

bekerja di dalam masyarakat.Penelitian ini juga sering disebut sebagai penelitian bekerjanya hukum (law in action).10

2. Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian hukum, bahan pustakamerupakan data dasar yang dalampenelitian digolongkan sebagai data sekunder. Data sekunder tersebut mempunyairuang lingkup yang sangat luas, sehingga meliputi surat-surat pribadi, buku-bukuharian, buku-buku sampai dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan olehPemerintah.11

a. Bahan Hukum Primer, yaitu : Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Perjanjian Kerjasama antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular.

Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan, yaitu :

b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu : Buku-buku mengenai perjanjian, khususnya perjanjian kerjasama.

c. Bahan Hukum Tersier, yaitu : Pendapat para ahli (doktrin), serta berbagai

pengertian berdasarkan riset lapangan.

3. Alat Pengumpul Data

Untuk mendapatkan hasil yang objektif dan dapat dibuktikan kebenarannyaserta dapat dipertanggungjawabkan hasilnya, maka data dalam penelitian inidiperoleh melalui alat pengumpul data dengan cara sebagai berikut: a. Studi kepustakaan (library research), yaitu pengumpulan data dengan

melakukan penelaahan kepada bahan pustaka atau data sekunder yang

10

Ibid., hal. 47.

11

(13)

meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.

b. Wawancara dengan narasumber, yaitu Owner/Pemilik Medan Selular dan Branch Manager PT. Asusindo Servistama Medan. Wawancara dilakukan denganberpedoman pada pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu.

4. Analisis Data

Di dalam penulisan skripsi ini untuk mengolah data yang didapatkan dari penelusuran di lapangan dan studi pustaka (library research) maka hasil penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif yaitu merupakan analisis data yang tidak membutuhkan populasi dan sampel dengan berdasarkan kualitas data untuk memperoleh gambaran permasalahan secara mendalam dan komprehensif.

Kemudian selanjutnyaditarik kesimpulan dengan menggunakan metode deduktif, yakni berpikir dari hal yang umum menuju kepada hal yang khusus atau spesifik dengan menggunakanperangkat normatif sehingga dapat memberikan jawaban yang jelas ataspermasalahan dan tujuan penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Sebagai karya ilmiah penelitian ini memiliki sistematika yang teratur dan terperinci di dalam penulisannya agar dimengerti dan dipahami maksud dan tujuannya.

Untuk lebih memahami dan lebih mudah menelaah pokok bahasan dalam

skripsi ini, maka penulis menyusun tulisan ini secara sistematis. Keseluruhan

(14)

yang lain,dimana di dalamnya terdiri dari 5 (lima) bab yang akan diperinci lagi dalam sub bab, adapun kelima bab itu terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang penulisanpemilihan judul yang dipilih serta hal-hal yang mendorongketertarikan mengangkat judul yang bersangkutan, permasalahan,tujuan dan manfaat penulisan dilanjutkan dengan keaslianpenulisan, metode penelitian yang digunakanserta sistematika penulisan pada penelitian ini.

BAB II TINJAUAN YURIDIS KLAUSULA PERJANJIAN KERJASAMA

Pada bab ini membahas tentang pengertian perjanjian dan perjanjian kerjasama,syarat-syarat sahnya sebuah perjanjian, asas-asas dalam hukum perjanjian, serta akan di uraikan jawaban dari permasalahan pertama mengenai apakah klausula perjanjian kerjasama antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular telah memenuhi asas kebebasan berkontrak dan keseimbangan para pihak.

BAB III TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB PERJANJIAN KERJASAMA

(15)

tanggung jawab para pihak apabila terjadi risiko dalam perjanjian kerjasama antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular. BAB IV TINJAUAN YURIDIS WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN

KERJASAMA

Pada bab ini diuraikan tentang pengertian wanprestasi, akibat-akibat yang timbul dari wanprestasi, serta akan membahas tentang jawaban dari permasalahan ketigamengenai cara penyelesaian yang dilaksanakan jika salah satu pihak melakukan wanprestasi terhadap perjanjian kerjasama yang dimaksud.

BAB V PENUTUP

Bab ini adalah bagian terakhir yang merupakan kesimpulan dan

Referensi

Dokumen terkait

Piranti keras ini dapat dikembangkan dengan mengganti rangkaian elektronik agar kontrol PWM dapat dilakukan langsung menggunakan timer pada mikrokontroler. Selain

[r]

KEEMPAT : Dengan ditetapkannya Keputusan Bupati ini, maka Keputusan Bupati Bantul Nomor 276 Tahun 2006 tentang Pembentukan Pengurus Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Bantul

[r]

Instalasi dan Perbaikan Perangkat dan Media Transmisi3.

Eight “characteristic” lignin-derived phenolic monomers were detected in high concentrations in the suspended particulate fraction in the Losari Beach and

Pengetahuan dan pemahaman - menjelaskan - mengidentifikasi Siswa mampu:  Menjelaskan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di bidang pekerjaan elektromekanik Siswa

Ungaran Timur secara kuantitas, Secara kuantitas kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran berbasis ICT juga mengalami peningkatan, yaitu sebelum diberikan tindakan