• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Kolektor Surya Plat Datar Untuk Pemanas Air Laut Dengan Membandingkan Performansi Kaca Satu Dengan Kaca Berlapis Ketebalan 5mm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengujian Kolektor Surya Plat Datar Untuk Pemanas Air Laut Dengan Membandingkan Performansi Kaca Satu Dengan Kaca Berlapis Ketebalan 5mm"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral (ESDM) Alihudin Sitompul dalam acara Green Energy

With Energy Financing di Universitas Trisakti mengatakan bahwa pencarian sumber daya alternatif menjadi suatu keharusan dalam mengantisipasi menipisnya

persediaan energy yang berasal dari fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas

alam. Salah satu solusinya adalah pembuatan alat surya yang digunakan untuk

memenuhi berbagai macam kebutuhan dengan memanfaatkan matahari sebagai

sumber energi. Kebutuhan energi terutama energi listrik untuk memanaskan air,

seperti salah contoh heater (pemanas air) yang digunakan pada desalinasi air laut, membutuhkan energi listirk yang cukup tinggi. Padahal energi listrik yang ada

sangat terbatas dan juga mahal. Untuk itu diperlukan energi alternatif yang murah,

tidak polutif, dan terbaharui.

Matahari merupakan sumber energi tak terbatas. Sinar matahari atau tenaga

surya dapat digunakan untuk memberikan penerangan, menghasilkan listrik,

memanaskan atau mendinginkan air dan bermacam proses industri. Energi radiasi

matahari merupakan salah satu bentuk energi alternatif yang dapat dimanfaatkan

untuk berbagai keperluan guna menggantikan energi yang dihasilkan oleh minyak

bumi. Sebagai negara yang terletak pada daerah khatulistiwa yaitu 6 oLU - 11 oLS dan 95 oBT - 141 oBT, dan dengan memperhatikan peredaaran matahari dalam setahun yang berada pada daerah 23,5 oLU dan 23,5 oLS akan mengakibatkan suhu di Indonesia cukup tinggi (antara 260C – 350C) dan bila saat cuaca cerah akan disinari matahari selama 6 – 7 jam dalam sehari. Bagian barat Indonesia

mendapat rata-rata radiasi sebesar 4,5 KWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 10% dan bagian timur 5,1 KWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%. Sifat radiasi matahari yang diperoleh didaerah ini dapat dikatakan lebih kecil

perubahannya terhadap rata-rata tiap tahunnya. Lain pihak, pancaran radiasi ini

sifatnya periodik setiap tahunnya secara terus-menerus. Bisa disimpulkan bahwa

(2)

Energi surya (matahari) merupakan sumber energi yang ramah lingkungan

karena tidak memancarkan emisi karbon berbahaya yang berkontribusi terhadap

perubahan iklim seperti pada bahan bakar fosil. Setiap watt energi yang dihasilkan

dari matahari berarti kita telah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil dan

dengan demikian kita benar-benar telah mengurangi dampak perubahan iklim.

Penelitian terbaru melaporkan bahwa rata-rata sistem rumah surya mampu

mengurangi 18 ton emisi gas dilingkungan setiap tahunnya. Energi surya juga

memancarkan oksida nitrogen atau sulfur dioksida yang berarti tidak

menyebabkan hujan asam atau kabut asap.

Untuk dapat memanfaatkan energi surya tersebut terkhusus dalam

memanaskan air digunakan suatu perangkat untuk mengumpulkan energi radiasi

matahari yang sampai ke permukaan bumi dan mengubahnya menjadi energi kalor

yang berguna. Perangkat ini disebut dengan kolektor surya. Penelitian tentang

kolektor surya terutama bukanlah ide baru dalam dunia teknologi rekayasa surya,

sebelumnya telah banyak para peneliti yang telah meneliti hal ini sebelumnya,

antara lain :

1. Philip Kristanto dan James Laeyadi, Universitas Kristen Petra (April 2000).

Mereka meneliti tentang pengaruh posisi sudut penyinaran matahari 0o (posisi normal), 15o, 30o, dan 45o ke arah utara terhadap efisiensi kolektor surya prismatik.

2. I Ketut Gede Wirawan, Universitas Udayana Bali (Desember 2008). Meneliti

tentang pembuatan kolektor surya jenis sirkular dengan memanfaatkan neon

bekas sebagai kaca penutup.

3. Titik Ismandari dkk. Universitas Yogyakarta (November 2008). Mereka

meneliti tentang pemanfaatan solar kolektor untuk pengering kacang tanah

(solar dryer).

Salah satu tipe kolektor yang paling sering digunakan adalah kolektor surya

plat datar. Untuk mendapatkan hasil pemanasan yang lebih maksimal kolektor

tersebut dicat dengan warna hitam, yang berfungsi untuk menyerap radiasi surya

yang dipancarkan oleh matahari. Untuk menjaga agar tidak terjadi kerugian panas

secara radiasi dan konveksi ke atmosfer, maka digunakan kaca pelindung

(3)

kolektor surya dilapisi dengan kayu triplek, sterofoam dan glass woll yang dapat

mengisolasi terjadinya kebocoran panas yang dihasilkan oleh plat absorber.

Prinsip kerja dari sistem pemanas air dengan menggunakan plat datar dapat

menunjukkan bahwa air yang masuk ke dalam kolektor melalui pipa distribusi

akan mendapatkan panas secara konveksi maupun secara radiasi, sebagai akibat

radiasi yang terpancar ke dalam kolektor yang dibatasi oleh plat dan kaca tembus

cahaya. Karena adanya perpindahan panas tersebut maka suhu air yang berada

didalam pipa mengakibatkan adanya perbedaan massa jenis air.

Riset tentang pemanfaatan energi matahari yang sudah pernah dilakukan

di Laboratorium Departemen Teknik Mesin dalam Table 1.1 berikut:

Tanggal Judul Penulis Surya Dengan Menggunakan Kolektor Bersirip Dan Produk Yang Dikeringkan Cabai Merah

Muhardityah

29 Mei 2013

Kajian Experimental Kolektor Surya Prismatik Dengan Variasi Jarak Kaca Terhadap Plat Absorber Menggunakan Sistem Tertutup Untuk Pemanas Air

Supandi Silaban

08 Oktober 2014

Pengujian Performansi Mesin Pengering Tenaga Surya Dengan Produk Yang Dikeringkan Adalah Ubi Kayu Dengan Bentuk Produk Bujur Sangkar

Aprizal Nasution

7 Oktober 2015

Rancang Bangun Kolektor Surya Sebagai Penghasil Fluida Panas Pada Alat Pengering Hibrida Pompa Kalor dan Surya

Budy Harry Cipta

23 September 2015

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem

Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja

Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45

Rancang Bangun Prototype Kolektor Surya Tipe Plat Datar Untuk Penghasil Panas Pada Pengering Produk Pertanian Dan Perkebunan

Fadly Rian Arikundo

10 Oktober 2014

Rancang Bangun Prototype Kolektor Surya Tipe Plat Datar Bersirip untuk Penghasil Panas pada Pengering Produk Pertanian dan Perkebunan

Andri M. Sijabat

25 September 2014 Pengujian Kompor Surya Tipe Kotak

Dilengkapi Absorber Miring

(4)

10 December 2015 Pengujian Alat Pengering Hibrida Pompa Kalor dan Surya Untuk Mengeringkan Biji Kakao

Sabda Tuah Bangun

1.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Mengetahui perbandingan panas yang diserap kolektor surya kaca satu

lapis dengan kaca berlapis.

2. Mengetahui jumlah energi panas yang hilang pada kolektor surya kaca

satu lapis dan kaca berlapis.

3. Mengetahui suhu maksimum air laut yang dipanasi oleh kolektor surya

kaca satu lapis dan kaca berlapis.

4. Mengetahui efisiensi kolektor surya plat datar dengan kaca satu lapis dan

kaca berlapis.

1.3. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Diharapkan nantinya alat ini dapat digunakan sebagai pemanas air laut.

2. Diharapkan alat ini dapat mengurangi penggunaan energi listrik yang

sebelumnya menggunakan heater dan penggunaan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui.

3. Memberikan sumbangan pemikiran untuk penelitian tentang kolektor

surya selanjutnya.

1.4. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pada :

1. Volume air laut yang diuji sebanyak 20 liter dengan temperatur air laut

±50 0C.

2. Pengujian dilakukan tidak sampai pada proses penguapan dan kondensasi.

3. Pengujian dilakukan pada pukul 09.00 WIB – 17.00 WIB.

4. Pengujian dilakukan pada kondisi cuaca cerah, dimana kondisi cuaca dapat

berubah-ubah selama 6 hari untuk kaca satu lapis dan kaca berlapis.

5. Lokasi penelitian di kota Medan yang terletak pada posisi 3,43 oLU-98,44

o

(5)

1.5. Sistematika Penulisan

Agar penyusunan skripsi ini dapat tersusun secara sistematis dan

mempermudah pembaca memahami tulisan ini, maka skripsi ini dibagi dalam

beberapa bagian, yaitu :

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan judul skripsi yang telah

ditetapkan, tujuan, manfaat, batasan masalah, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

penulisan skripsi dan digunakan sebagai landasan untuk memecahkan masalah.

Dasar teori didapatkan dari berbagai sumber, diantaranya berasal dari : buku-buku

pedoman, jurnal, paper, tugas akhir, e-mail, dan website.

BAB III : Metodologi

Pada bab ini akan dibahas mengenai metode yang akan digunakan untuk

menyelesaikan penulisan skripsi. Pada bab ini juga akan dibahas mengenai

langkah-langkah penelitian, pengolahan dan analisa data yang akan digunakan

untuk menyelesaikan permasalahan dari topik yang akan diangkat.

BAB IV : Analisa dan Pembahasan

Pada bab ini akan dianalisa dan dibahas mengenai data-data yang telah diperoleh

dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang dapat digunakan sebagai

Referensi

Dokumen terkait

bangun kolektor surya tipe plat datar dan konsentrator untuk penghasil panas pada. pengering produk-produk pertanian serta memperoleh rekomendasi kelayakan teknis

performansi pengering surya metode tidak langsung (indirect solar dryer) kolektor plat datar bersirip dengan memvariasikan bukaan kolektor, menghitung kisaran

Rancang Bangun Prototype Kolektor Surya Tipe Plat Datar Untuk Penghasil Panas pada Pengering Produk Pertanian dan Perkebunan.. Ashrae

Berikut adalah disain dari kolektor surya plat datar dengan kaca berlapis, pada..

Penelitian ini bertujuan mengkaji performansi pengering surya metode tidak langsung (indirect solar dryer) kolektor plat datar bersirip dengan memvariasikan bukaan

performansi pengering surya metode tidak langsung (indirect solar dryer) kolektor plat datar bersirip dengan memvariasikan bukaan kolektor, menghitung kisaran

Salah satu kelemahan pemanas air tenaga surya tekhusus pada kolektor surya plat datar adalah kehilangan panas yang cukup tinggi.. Menggunakan kaca berlapis

Surya Plat Datar dengan Satu dan Dua Kaca Penutup.. Jurnal