• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip prinsip Dasar Instalasi Listrik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Prinsip prinsip Dasar Instalasi Listrik"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip-prinsip Dasar Instalasi Listrik

Posted on November 3, 2011 | Tinggalkan komentar

Prinsip-prinsip dasar sangat diperlukan pada kegiatan yang berhubungan dengan profesi kita yaitu : merancang, memasang dan mengoperasikan instalasi listrik. Adapun prinsip dasar tersebut adalah :

1. Keamanan :

Ditunjukkan untuk keselamatan manusia, ternak, peralatan dan harta benda. pemeriksaan dan inspeksi dari instalasi sebelum digunakan / disambung, Dan setiap perubahan yang penting perlu diberi tanda/kode untuk keamanan dalam pekerjaan selanjutnya .

2. Keandalan :

Keandalan yang tinggi digunakan untuk mengatasi kerusakan dalam batas-batas normal. Termasuk dari kesederhanaan suatu sistem, misalnya mudah dimengerti dan dioperasikan dalam keadaan normal maupun dalam keadaan darurat untuk selanjutnya dapat digabungkan dengan peralatan-peralatan listrik

3. Kemudahan :

Semua peralatan, termasuk pengawasan akan diatur menurut operasinya pemeriksaan, pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan serta mudah dalam menghubungkannya. Perincian-perinciannya tercantum dalam tabel atau sejenisnya, untuk menghindari dari kebingungan.

4. Ketersediaan :

Pemberian daya yang kontinyu untuk para konsumen adalah sangat penting. Sumber daya cadangan diperlukan untuk memberikan daya seluruh atau

sebagian dari beban. Keluasan dari sistem instalasi listrik yaitu : Sistem instalasi listrik tersebut dapat diadakan perubahan jika diperlukan, diperbaharui dan perluasan keperluan-keperluan di masa mendatang.

(2)

Pengaruh dari macam-macam hal misalnya sebagai contoh : polusi, kebisingan dan lain sebagainya. Termasuk juga dalam masalah kemudahan.

6. Ekonomi :

Instalasi listrik sejak dari perancangan, pelaksanaan pemasangan sampai pada pengoperasian harus diperhitungkan biayanya sesuai dengan investasi.

KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA DIBIDANG KELISTRIKAN LATAR BELAKANG

Yang menjadi latar belakang pembelajaran, penulisan makalah mengenai

keselamatan dan kesehatan kerja dibidang kelistrikan berdasarkan hasil statistik dan symposium kecelakaan karena listrik dapat diketahui bahwa :

· Hampir 95% kecelakaan listrik berakhir dengan kematian;

· Lebih dari 60% kecelakaan listrik dari hasil kerja tegangan rendah, yang pada hakekatnya adalah tegangan terpakai;

· Sekitar 50% dari kecelakaan tersebut disebabkan oleh pemakaian alat-alat listrik;

· Faktor ketidaksengajaan dan tidak tahuan sebagai sumber terbesar dari kecelakaan listrik.

Namun syarat-syarat penanggulangannya sudah termasuk di dalam PUIL, PIL dan SPL (Syarat-syarat Penyambungan Listrik) . Secara teknis sebenarnya kecil

kemungkinan terjadinya kecelakaan listrik apabila syarat-syarat keselamatan listrik diketahui dan dipatuhi.

Apa itu K3 ?

K3 merupakan singkatan dari Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja.

Tujuan dari K3 Kelistrikan :

(3)

1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaanya 2. Mencegah timbulnya akibat listrik :

* Bahaya sentuhan langsung * Bahaya sentuhan tidak langsung * Bahaya kebakaran

* Apakah tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kelistrikan ?

Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan, proses, tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan.

Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari, oleh dan untuk setiap orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan daya listrik.

Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnya telah diatur pasal-pasal tentang keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik.

Latar belakang keselamatan kerja listrik tidak lepas dari tingkat kehidupan masyarakat baik pendidikan, sosial ekonominya dan kebiasaan akan merupakan faktor-faktor yang banyak kaitannya dengan keselamatan kerja. Kecepatan perkembangan perlistrikan dengan luasnya jangkauan dan besarnya daya pembangkit melampaui kesiapan masyarakat yang masih terbatas

pengetahuannya tentang seluk beluk perlistrikan. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) merupakan rambu-rambu utama dalam menanggulangi bahaya listrik yang diakibatkan oleh pelayanan, penyediaan dan penggunaan daya listrik

DASAR-DASAR KESELAMATAN LISTRIK

Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan listrik tertuang pada Permen Tenaga Kerja No.Per. 04/MEN?1988. Prinsip- prinsip keselamatan pemasangan listrik Antara lain:

· Harus sesuai dengan gambar rencana yang telah disyahkan · Mengundahkan syarat-syarat yang telah ditetapkan (PUIL) · Harus menggunakan tenaga terlatih

· Bertanggungjawab dan menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga kerjanya

(4)

· ketentuan lain mengenai persyaratan Keselamatan Kerja Bidang Ketenagalistrikan

· instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus diperiksa dan diuji sebelum dialiri listrik oleh pegawai pengawas spesialis listrik

· instalasi listrik yang telah dialiri listrik, instalatir masih terikat tanggung jawab satu tahun atas kecelakaan termasuk kebakaran akibat kesalahan pemasangan instalasi

· harus ada pemeriksaan yang rutin terhadap isolator. Isolator yang retak, terutama untuk tegangan menegah dan atau tegangan tinggi yang dapat mengakibatkan gangguan dan dapat menimbulkan kecelakaan

· seluruh instalasi listrik, tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan saja, tetapi juga pengaman , pelindung dan perlengkapannya harus terpelihara dengan baik

· jangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan atau mengalami kerusakan. Segera lakukan penggantian.

· Isolator saklar minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya harus dibebaskan dari air, debu,arang dan zat asam, Antara lain dengan cara

penyaringan

· Perlengkapan seperti relai lebih cepat terganggu kerusakannya. Oleh sebab itu, harus sering dilakukan pengujian terhadapnya

· Dalam melakukan pemeliharaan, dilarang menggunakan perkakas kerja dan bahan yang magnetic dekat dengan medan magnet perlengkapan listrik · Pelindung dan pengaman, yang selama pemeliharaan dibuka atau dilepas, harus dipasang kembali pada posisi awalnya

· Dilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar didaerah yang dapat membahayakan instalasi listrik

· Diruang dengan bahaya ledakan tidak diijinkan mengadakan perbaikan dan perluasan instalasi pada keadaan bertegangan, dan dalam keadaan aman, perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik.

PERSYARATAN INSTALASI LISTRIK

Maksud dan tujuan persyaratan umum instalasi listrik ini adalah untuk

terselenggaranya dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanaan instalasi listrik beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.

Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan, pemasangan pemeriksaan dan pengujian, pelayanan,

(5)

· Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan berita dan isyarat

· Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan pelayanan kereta rel listrik

· Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang digerakkan secara mekanik

· Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang

· Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan dayanya tidak melebihi 100 watt.

BAHAYA LISTRIK TERHADAP MANUSIA

* Penyebab terjadinya kecelakaan listrik, diantaranya:

· Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut

· Jaringan dengan hantaran telanjang · Peralatan listrik yang rusak

· Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body · Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka

· Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran

· Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak ( stop kontak) dengan kotak tusuk lebih satu (bertumpuk).

* Jaringan listrik

· Jaringan konduktor ( jaringan penghantar)

Jaringan Konduktor merupakan jaringan yang dapat menghantarkan listrik

dengan baik. Kelompok bahan yang dapat menghantarkan arus listrik merupakan media yang sangat tepat untuk mengalirkan listrik, contohnya: Tembaga, Platina, wolfram dan masih banyak lagi, umumnya bahan logam dapat di aliri arus yang bermuatan listrik.

· Jaringan Isolator ( jaringan penyekat)

Jaringan isolator atau penyekat merupakan jaringan yang mempunyai

(6)

* Terjadinya Kejut Listrik dan Akibatnya

“Bagaimana listrik dapat mengalir melalui tubuh manusia ?”

Hantaran untuk menyalurkan arus listrik terdiri dari hantaran fase (L) dan Netral (N). apabila orang berdiri diatas tanah, menyentuh fase, maka arus listrik

mengalir melalui tubuh manusia ke kaki terus ke tanah (menuju potensial rendah).

* Perbedaan Tingkat Kejut Listrik

Hal- hal yang menyebabkan perbedaan tingkatan kejut listrik tersebut Antara lain:

* Besar arus : arus listrik maksimal yang diizinkan mengalir kedalam tubuh manusia adalah 30 mA (PUIL)

* Jalur masuknya arus kedalam tubuh : contohnya kejut listrik dari tangan ke organ yang lain melalui dada akan fatal karena menyebabkan arus mengalir pada organ penting seperti jantung dan bisa menyebabkan detak jantung berhenti

* Lamanya sengatan listrik : semakin lama kejut listrik terjadi maka semakin parah kondisi tubuh

* Besar tegangan : tegangan diatas 50 V AC atau 120 V DC (PUIL) merupakan batas maksimal bahaya untuk tubuh manusia.

* Pertolongan Pertama pada Korban Lecelakaan Listrik

Korban kejut listrik akan merasa sedikit pusing atau ototnya lemas karena arus listrik mengalir pada bagian tubuhnya. Kejut listrik juga dapat mematikan korban.

Dibawah ini adalah langkah-langkah untuk menolong korban dari kejut listrik tersebut:

* Cepat matikan tegangan suplai: dengan menurunkan MBC lokasi atau menghubungsingkatkan sikrit, atau mencabut tusuk kontak dari kotak kontaknya.

Jika tegangan tidak dapat dimatikan, cepat lepaskan korban dari kontak listrik dengan menggunakan alat-alat ini : kayu kering, tali yang kuat atau kering, sabuk kulit, baju kering atau bahkan dengan menendang dengan sepatu kulit * Jauhkan korban dari area tersebut

* Perhatikan kondisi korban, apakah masih bernafas atau sudah tidak. Lakukan PERNAFASAN BUATAN bila korban tidak bernafas lagi

* Buatlah kondisi korban senyaman mungkin, mungkin korban harus ditutupi selimut agar hangat sebelum dilakukan pertolongan lain bila perlu.

* Tingkat Bahaya Akibat Arus Listrik

(7)

BESAR ARUS

KONDISI KORBAN 0,5 mA

Tidak terasa 3 mA

Mulai kejang 15 mA

Sulit melepaskan kontak 40 mA

Otot kejang Diatas 80 mA

Tidak sadarkan diri sampai meninggal atau bahkan hangus

* Pernafasan Buatan

Dilakukan dalam pertolongan kecelakaan kerja

Penyelamatan korban kejut listrik dapat mengagetkan korban dan memberikan nafas buatan.

* Pertolongan Pertama pada Korban Luka Bakar

Langkah-langkah untuk menolong korban terbakar adalah: * Cegah orang tersebut untuk berlari-lari;

* Lemparkan ke tanah;

* Matikan nyala api dengan membungkusnya dengan selimut atau mengguling-gulingkan badannya ketanah;

(8)

* Balut luka dengan pembalut khusus (konsteril) dengan longgar (hal ini tidak perlu bila lukanya sangat luas);

* Jangan gunakan tepung, minyak, atau salep untuk luka bakar * Baringkan korban dengan kepala lebih rendah, dan;

* Segera larikan kerumah sakit terdekat.

KESELAMATAN KERJA PADA KELISTRIKAN

Langkah- langkah konkrit mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada saat bekerja dengan aliran listrik, berikut merupakan langkah-langkahnya : · Memasang / melengkapi alat penangkal petir pada lokasi – lokasi kerja tertentu (terbuka dan atau tinggi).

·Memberikan pelatihan kepada para pekerja antara lain meliputi: Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi

Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi Menjelaskan cara penggunaan APD yang benar.

· Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, antara lain : sepatu bot dari bahan karet atau berisolasi dan tidak diperkenankan dengan kaki telanjang. · Memastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi basah pada waktu bekerja yang berhubungan dengan instalasi listrik.

· Memasang / memberi tanda bahaya pada setiap peralatan instalasi listrik yang mengandung risiko atau bahaya (voltage tinggi).

· Memastikan system pentanahan (grounding) untuk panel atau instalasi listrik yang dipergunakan untuk bekerja sudah terpasang dengan baik.

· Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap panel atau instalasi listrik lainnya, bila petugas pemeriksa menemukan pintu panel dalam keadaan terbuka atau tidak terkunci maka petugas tersebut harus memeriksa keadaan panel tersebut dan segera mengunci.

· Memeriksa kondisi kabel listrik, bila menemukan kabel listrik dalam kondisi terkelupas atau sambungan tidak dibalut dengan isolasi harus segera diperbaiki dengan membungkus kabel listrik tersebut dengan bahan isolator.

· Menempatkan dan mengatur sedemikian rupa terhadap jaringan atau instalasi listrik untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat listrik. · Menyesuaikan ukuran dan kualitas kabel listrik yang dipergunakan disesuaikan dengan kebutuhan.

(9)

· Pada waktu memperbaiki instalasi listrik, memastikan aliran listrik dalam kondisi mati dan memasang label / tanda peringatan pada panel atau switch on / off “Aliran listrik Jangan Dihidupkan” untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat aliran listrik yang dihidupkan dengan tiba-tiba oleh petugas yang lainnya atau pekerja.

Referensi

Dokumen terkait

JW Marriott @St Moritz 5-star Luxury Class Puri Indah West Jakarta 208 2016 Aryaduta - Holland Village 5-star Upscale Class Cempaka Putih Central Jakarta 180 Q4 2017 The

Berdasarkan hal di atas, menarik jika dilakukan perbandingan bentuk reduplikasi verba bahasa Indonesia dan bahasa Jawa agar menemukan persamaan dan perbedaan bentuk di

Sebelum meminjam dana kepada satu bank untuk keperluan kredit pemilikan rumah, ada baiknya membandingkan terlebih dahulu dua atau tiga bank dengan mempelajari bank mana yang

Pada perlakuan B (75 ppm) gejala klinis kerusakan pada fisik benih ikan mas masih terlihat sampai hari ke-5 (Gambar 11b) dan mulai berangsur-angsur membaik

Judul : Disesuaikan dengan isi proposal yang hanya peranan legum dan tidak ada penelitian yang mencobakan pada sapi bali.. Dirubah karena penelitian belum dilakukan pada

dapat diketahui bahwa ada 8 jawaban faktor untuk peternak dan 7 jawaban yang menjadi faktor alasan pemilik modal melakukan sistem bagi hasil, di antaranya

Kepala Desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa. belum ada penetapan rancangan peraturan desa yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa di Desa Lubuk Betung

Apabila statu sampel direaksikan dengan pereaksi tollens kemudian dipanaskan dan muncul endapan cermin perak pada dinding tabung reaksi maka dapat dikatakan  bahwa sampel itu