• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pasien Kolostomi dalam Perawatan Stoma di RSUP H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pasien Kolostomi dalam Perawatan Stoma di RSUP H. Adam Malik Medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker yang sangat mematikan. Kanker kolorektal adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, appendiks Soebachman (2011 dalam Ahadani 2014). Kanker kolorektal merupakan suatu tumor malignan yang muncul pada jaringan epithelial dari kolon (Lusianah & Suratun, 2011). Kanker kolorektal didominasi oleh adenokarsinoma (95%), dengan penderita kanker kolon berjumlah lebih dari dua kali lipat dari jumlah penderita kanker rektum. Awalnya kanker kolorektal dapat muncul sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas, menginvasi dan menghancurkan jaringan normal, dan meluas ke struktur sekitarnya (Brunner & Sudarth, 2013)

Bila usus besar, rektum dan anus tidak berfungsi dengan normal karena penyakit atau kondisi tertentu dan mencegah pengeluaran feses secara normal, hal ini menimbulkan suatu kebutuhan untuk membentuk suatu lubang buatan yang berfungsi untuk mengeluarkan feses dari tubuh Potter & Perry (2006 dalam Desvin 2014). Kolostomi adalah pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding perut dengan tindakan bedah bila jalan ke anus tidak bisa berfungsi, dengan cara pengalihan aliran feses dari kolon karena gangguan fungsi anus (Lusianah & Suratun, 2011).

(2)

orang yang hidup dengan kolostomi permanen di Amerika Serikat. Pada tahun 2002, diperoleh data 112.000 orang yang mendapat tindakan kolostomi dan jumlah ini meningkat sampai 125.000 pada tahun 2007.Dari survey awal yang peneliti lakukan di RSUP H. Adam Malik terdapat 47 pasien pengguna kantong kolostomi pada bulan November 2016 dan terdapat 5 pasien pengguna kantong kolostomi pada bulan Desember 2016.Feses yang keluar dari stoma berasal dari usus besar dan apabila feses kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi pada kulit (American Cancer Society, 2011).Insiden komplikasi untuk pasien dengan kolostomi sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pasien ileostomi.Beberapa komplikasi umum adalah prolaps stoma, perforasi (akibat ketidak patenan irigasi stoma), retraksi stoma, impaksi fekal dan iritasi kulit (Brunner & Sudarth, 2013).

(3)

mereka tidak sadar). Pasien yang melakukan perawatan stoma tidak melaporkan masalah apapun meskipun 27 mempunyai beberapa gangguan kulit.Tidak ada pasien yang dilaporkan memiliki erosi kulit meskipun 13 terdeteksi oleh perawat stoma.

Penelitian Cheng F, Meng AF, Yang LF, Zhang YN (2013) di Rumah Sakit Kanker Jiang Su, Nanjing, PR China menyatakan bahwa pasien dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi tentang perawatan stoma, mereka yang dapat mengatur semua aspek perawatan mandiri, dan skor terendah pengetahuan pasien adalah di irigasi kolostomi, komplikasi stoma, dan bagaimana mengukur stoma.Penelitian Desvin (2014) menunjukkan bahwa pengetahuan pasien kolostomi tentang perawatan stoma kolostomi yang tepat di RSUP H. Adam Malik Medan adalah baik (90.6%) dengan pengetahuan tentang perlengkapan perawatan stoma adalah cukup (75.0%) dan pengetahuan pasien kolostomi tentang memasang atau mengganti kantong stoma kolostomi adalah baik (96.9%). Penelitian Eko, Efy (2014) di RSUP Fatmawati menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan klien mengenai perawatan kantong kolostomi adalah baik (65,2 %). Penelitian La Rangki, Kusman, Aan (2014) di RSUD Kabupaten Muna menunjukkan masih terdapat pasien pengguna kantong kolostomi yang kesulitan untuk merawat luka dan mengganti kantong kolostomi.

Penelitian SG Manjola, BB Ntombela, dan BM Zungu (1995) di daerah NgwelezanaKwaZulu Natal menunjukan bahwa pasien pengguna katong kolostomi memiliki sikap yang negatif karena beberapa faktor, yaitu kebocoran

(4)

mereka, penolakan oleh orang lain yang signifikan yang mengakibatkan depresi dan isolasi, keterbatasan dan pembatasan pada jenis dan jumlah makanan,baik diejek sebagai kotor atau tidak dicap sebagai orang yang sama seperti sebelumnya. masyarakat menertawakan mereka di depan umum dan menghina mereka, pemeliharaan stoma mahal, mereka membeli deodoran untuk meminimalkan bau dan sering mandi hilangnya pendapatan untuk mendukung keluarga mereka jika dirawat di rumah sakit untuk waktu yang lama, bekerja di depan umum takut ketahuan bahwa mereka memiliki stoma, takut terlibat dalam aktivitas seksual karena mereka pikir mereka bau dan stoma akan meledak

Perhatian perawatan stoma harus dilakukan tidak hanya pada pasien dengan stoma baru tetapi juga untuk pasien lain dengan stoma permanen yang mungkin lebih membutuhkan pendidikan. Perawatan stoma harus diajarkan pada pasien dan keluarga bersamaan dengan bagaimana menerapkan drainase kantung dan melaksanakan irigasi.Karena singkatnya masa perawatan (2-4 minggu), pasien belum dapat sepenuhnya terlatih dalam teknik perawatan stoma sebelum pulang Smeltzer & Bare (2002, dalam Santy 2012).Perubahan eliminasi fekal yang dialami oleh pasien kolostomi mengharuskan pasien perlu belajar merawat stoma kolostomi untuk menjaga kebersihan, mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungan, mencegah terjadinya infeksi dan mencegah terjadinya masalah pada kulit Muwarni (2009 dalam Desvin 2014).

(5)

bisa menjadi rusak bahkan dapat terjadi ulserasi Burch (2011 dalam Desvin 2014).

Bila sistem ini berubah dan eliminasi normal tidak dapat terjadi, sistem tubuh lain beresiko mengalami perubahan juga. Untuk mempertahankan eliminasi yang tepat, maka perawat perlu membantu klien atau mendidik klien tentang upaya alternatif pola eliminasi (Nurachmah,Elly& Sudarsono, 2000).

Hal- hal mengenai perawatan stoma sangat penting diketahui oleh pasien untuk mempermudah pasien dalam melakukan perawatan setelah pulang dari rumah sakit dan mencegah terjadinya komplikasi.Dan karena masih banyaknya pasien yang mengalami komplikasi pada stoma.Sehingga sangat dibutuhkan pengetahuan yang benar dan sikap yang positif dalam melakukan perawatan stoma untuk mencegah terjadinya komplikasi.Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti hubungan pengetahuan dengan sikap pasien kolostomi dalam perawatan stoma.

1.2. Pertanyaan penelitian

a. Bagaimanakah pengetahuan pasien kolostomi dalam perawatan stoma di RSUP.H Adam Malik?

b. Bagaimanakah sikap pasien kolostomi dalam perawatan stoma di RSUP.H Adam Malik?

(6)

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap pasien kolostomi dalam perawtan stoma di RSUP.H Adam Malik.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengetahuan pasien kolostomi dalam perawatan stoma di RSUP.H Adam Malik.

2. Untuk mengetahui sikap pasien kolostomi dalam perawatan stoma di RSUP.H Adam Malik.

3. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap pasien kolostomi dalam perawatan stoma di RSUP.H Adam Malik.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Pasien

(7)

1.4.2.Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perawat dalam hal memberi pendidikan kesehatan kepada pasien atau keluarga tentang cara perawatan stoma kolostomi yang tepat.

1.4.3. Peneliti selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

StudiTeknikInformatikaFakultasTeknologi InformasiUniversitas Kristen SatyaWacana. 2) Menerapkanteori yang sudahdiperolehselama di bangkukuliahkedalambentukperancangan receiver

Sudu gerak merupakan salah satu komponen utama dalam instalasi pengujian turbin kaplan, diameter luar sudu gerak yang akan digunakan dalam pengujian ini sebesar 16 cm..

Berdasarkan pada hasil tes gerakan dasar passing kaki bagian dalam di kelas V SDN Tanjungjaya dalam permainan sepak bola, dikatakan masih kurang maksimal dalam melakukan teknik

suatu kewajiban hukum melalui rumusan Pasal 74 merupakan kebijakan hukum dari pembentuk UU untuk mengatur dan menerapkan TJSL dengan suatu sanksi menjadikan TJSL

Hal tersebut menunjukkan bahwa P-value < 0,05 sehingga H0 ditolak H1 diterima, artinya pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran shadow lebih signifikan

Salah satunya di bidang teknik mesin, pengembangan teknologi khususnya dalam hal pengembangan pembangkit tenaga yang bersumber dari alam, termasuk penggunaan

Kekhwatiran tentang dampak penipisan lapisan ozon yang akan membahayakan kelangsungan hidup manusia, pada tahun 1986 dalam pertemuan internasional dihasilkan suatu perjanjian di

Perpustakaan Sekolah Dasar adalah suatu unit kerja yang berada pada Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar, yang merupakan bagian integral dari sekolah, dan merupakan