• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kecukupan Nutrien Sapi Potong di CV Indonesia Multi Indah, Pati, Jawa Tengah - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Kecukupan Nutrien Sapi Potong di CV Indonesia Multi Indah, Pati, Jawa Tengah - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

11

BAB III

MATERI DAN METODE

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mengenai evaluasi kecukupan nutrien sapi potong di CV. Indonesia Multi Indah dilaksanakan selama 6 minggu mulai pada tanggal 8 Februari sampai 20 Maret 2017 di CV. Indonesia Multi Indah, Jawa Tengah.

3.1. Materi

Materi yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan yaitu 15 Sapi potong bobot badan antara 450 – 500 kg yang dikelompokkan menurut bangsa sapi yaitu kelompok I sapi Peranakan Simental bobot 474 kg, kelompok II sapi Peranakan Brangus bobot 481 kg, kelompok III sapi Peranakan Ongole bobot 468 kg dan kelompok IV sapi Peranakan Limousin bobot 464 kg. Alat yang digunakan yaitu timbangan untuk menimbang pakan yang diberikan, sampel pakan dan sisa pakan, handphone untuk dokumentasi, plastik klip untuk menyimpan sampel pakan dan alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran maupun hasil pengamatan.

3.2. Metode

(2)

12

berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan pemilik maupun staf perusahaan berdasarkan kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari data atau catatan yang sudah ada di perusahaan. Data primer meliputi dari manajemen pakan, PBBH, jenis hijauan, jumlah pemberian pakan dan konsumsi pakan. Konsumsi pakan diukur dengan cara menimbang pakan yang diberikan dan dikurangi dengan sisa pakan, pengukuran sisa pakan dilakukan pada keesokan harinya. Konsumsi pakan dihitung dalam bentuk bahan kering (BK). Konsumsi bahan kering dan konsumsi nutrien dihitung dengan rumus berikut :

Konsumsi pakan = ∑ Pemberian ×% BK Pemberian -∑ Sisa ×% BK Sisa Konsumsi Nutrien = Konsumsi BK ×% Nutrien

Bahan kering diukur dengan cara mengoven bahan pakan pada suhu 105 – 110 ฀ hingga beratnya konstan. Nutrien pakan diperoleh berdasarkan

litelatur yang relevan.

Bobot badan diukur dengan cara dilakukan penimbangan sebanyak 2 kali awal dan akhir untuk mengetahui PBBH.

Perhitungan pertambahan bobot badan, konversi pakan dan efisiensi pakan seperti rumus dibawah ini :

PBBH = BB akhir-BB awal Lama Pemeliharaan

Efisiensi pakan = PBBH

Konsumsi BK

x 100 %

Konversi Pakan = Konsumsi BK PBBH

(3)

13

BB = bobot badan (kg) BK = Bahan kering

Referensi

Dokumen terkait

ada di Desa Bangunsari Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna dapat dilihat dari hak dan kewajiban masing-masing pihak, baik pengusaha maupun buruh mebel yaitu: 1. Hak dan

BANGKOK - Bagi memahami senario pertanian di negara lain yang lebih kurang sama iklimnya serta gunatanah untuk pertanian, seramai 25 pelajar Master Pengurusan Sumber

Persaingan di antara AS dan USSR tersebut tentu tidak lain adalah untuk memperebutkan hegemoni dunia dimana keduanya ingin menjadi penguasa tunggal yang dapat

Faktor risiko yang terkait dengan asfiksia bayi baru lahir adalah cairan ketuban bermekonium sedang, presentasi sungsang, berat lahir <2.500 g, sedasi intrapartum dengan morfin

Dengan berinvestasi di pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dalam pasar modal pihak yang memiliki kelebihan dana (investor)

Pada hari ini Rabu tanggal sembilan belas bulan Juli tahun dua ribu tujuh belas, yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Kerja Pengadaan Jaringan Instalasi Unit Layanan

Di sisi lain yakni sebagai salah satu faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit adalah Motivasi kerja perawat merupakan salah satu faktor terpenting yang bisa

Pada 16 dan 17 Disember 2017, telah berlangsung bengkel pengukuhan kendiri latihan industri 2017 yang dianjurkan oleh Unit Latihan Industri Diploma Fakulti Kejuruteraan