• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J008164 9.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J008164 9."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

Ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V.) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang hidup di tempat-tempat dangkal dengan arus tidak terlalu deras seperti danau, sungai dan rawa. Menurut Sunarma et al. (2007) ikan nilem merupakan salah satu ikan asli perairan indonesia. Ikan tersebut, banyak dibudidayakan dan disukai oleh masyarakat karena memiliki rasa enak serta memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V.) merupakan salah satu spesies indigenous yang ditemukan di beberapa wilayah seperti pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Di pulau Jawa, ikan Nilem dibudidaya secara cukup besar terutama di wilayah Jawa barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

(2)

punggung merah atau kemerah-merahan dengan bagian perut agak terang Weber (1916)dalamWicaksono ( 2005).

Sulastri et al. (1985) menyatakan bahwa ikan Nilem termasuk ikan omnivora, karena ikan tersebut memakan tumbuhan dan hewan yang menempel pada kerikil sebagai pakan alaminya. Haryono (1994) melaporkan bahwa pakan alami ikan Nilem berupa fitoplankton, zooplankton, potongan tumbuhan, detritus, gastropoda, cacing dan potongan hewan. Dalam budidaya ikan Nilem, pakan yang diberikan berupa pakan buatan (pelet) yang kandungan dan komposisinya dibuat sama dengan pakan alaminya. Fujaya (2004) menyatakan bahwa jenis pakan yang dikonsumsi oleh ikan mempunyai keterkaitan dengan sistem pencernaan dan absorbsi yang dimiliki oleh masing-masing jenis ikan.

(3)

Ketiga enzim pencernaan (protease, amilase dan lipase) dihasilkan oleh hepatopankreas. Radiopoetro (1988) menyatakan bahwa hepatopankreas adalah pankreas yang tidak begitu jelas dan bersatu dengan hati sehingga disebut hepatopankreas. Takashima dan Hibiya (1995) menyatakan bahwa hepatopankreas merupakan kelenjar pencernaan yang paling besar yang tersusun dari sel parenkim (hepatosit) dan jalinan serabut. Woodet al. (2007), menyatakan bahwa enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan selanjutnya disekresikan ke dalam saluran pencernaan (intestine) dan mencerna nutrien-nutrien komplek menjadi sederhana. Hasil pencernaan nutrien-nutrien-nutrien-nutrien tersebut yang berupa asam amino, asam lemak bebas, gliserol dan monosakarida (maltosa) selanjutnya akan diabsorbsi dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk pertumbuhan.

Johnstonet al. (2004), menyatakan bahwa ikan omnivora seperti ikan Nila (Oreochromis niloticus L.) memiliki aktivitas protease yang tinggi pada organ intestine bagian depan dan belakang. Mengingat bahwa enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh hepatopankreas sedangkan sekresinya ke dalam tempat yang sama yaitu usus halus (intestine), maka perlu adanya kajian fisiologi tentang aktivitas enzim (protease dan amilase) pada hepatopankreas dan intestine ikan Nilem.

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan aktivitas protease pada hepatopankreas dan intestine ikan Nilem (Osteochilus hasseltiC.V.).

(4)

Berdasarkan permasalahan yang muncul maka akan dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui:

1. Aktivitas protease pada hepatopankreas dan intestine ikan Nilem (Osteochilus hasseltiC.V.).

2. Aktivitas amilase pada hepatopankreas dan intestine ikan Nilem (Osteochilus hasseltiC.V.).

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang aktivitas amilase dan protease pada hepatopankreas dan intestine ikan Nilem (O. hasselti C.V.). Hasil penelitian juga diharapkan dapat menjadi dasar dari penelitian lain yang akan dilakukan khususnya kajian tentang enzim-enzim pencernaan pada jenis ikan lain.

(5)

Aktivitas amilase pada ikan karnivora lebih rendah dibandingkan dengan pada ikan omnivora dan herbivora (Furuichi, 1988). Dengan demikian, kemampuan ikan mencerna karbohidrat sangat rendah terutama pada ikan karnivora. Menurut Winarno (1991), amilase ditemukan pada ikan air tawar di sepanjang saluran pencernaan walaupun aktivitasnya berkurang pada usus bagian

belakang. Chiu dan Benitez (1981) juga meneliti aktivitas amilase dalam usus ikan bandeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada waktu siang hari usus ikan bandeng penuh dengan pakan, aktivitas amilase pada usus ikan bandeng meningkat secara konsisten. Sebaliknya, aktivitas enzim secara signifikan lebih rendah ketika usus kosong. Hal tersebut sama dengan pengamatan sebelumnya bahwa bandeng merupakan pengumpan siang hari dan menunjukkan lebih lanjut bahwa sekresi amilase usus seiring dengan aktivitas makan ikan bandeng tersebut.

Hipotesis yang diajukan adalah :

1. Aktivitas protease pada hepatopankreas dan intestine ikan Nilem (O. hasselti C.V.) berbeda.

Referensi

Dokumen terkait

Guru tidak selayaknya hanya memusatkan perhatian pada mereka yang berpotensi untuk menjadi pembaca sastra yang baik saja, tetapi juga harus memperhatikan

Dalam rangka pencairan dana yang berasal dari setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Keimigrasian di Iingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun Anggaran 2017

Pada tataran pertama, dapat diidentifikasi setiap penanda dalam citra tersebut ke dalam konsep-konsep yang setepat mungkin, Semua membangun seperangkat tanda pada

: %ahun ;///, maka untuk Bandar =dara berlaku tarif jasa penumpang pesawat udara sebesar !p C.///,* per penumpang dengan tujuan di dalam negeri dan !p ;C.///,*

Pelaksanaan kegiatan pemdampingan pendataan administrasi pertanahan di Desa Malei Tojo Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una Una, pada masyarakat dan aparatur pemerintah

Salah satu bahan ajar interaktif yang dapat mendukung pembelajaran interaktif yaitu, multimedia interaktif yang merupakan kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks,

Defleksi yang terjadi pada kedalaman air 16 m lebih besar daripada defleksi yang terjadi pada kedalaman air 15 m, dimana pertambahan defleksi struktur terbesar ada

Remaja putus sekolah perlu kesadaran baru bahwa kehidupan tidak hanya ditentukan oleh berhasilnya seseorang dalam dunia pendidikan formal, tetapi lebih dari pada