• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Pasien Bakterial Vaginosis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Periode 2009 – 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Pasien Bakterial Vaginosis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Periode 2009 – 2012"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Menurut K.Holmes (1999) Bakterial vaginosis (BV) adalah suatu kondisi pada wanita dimana keseimbangan normal bakteri di vagina terganggu dan

digantikan oleh pertumbuhan berlebih dari bakteri tertentu. Hal ini kadang-kadang disertai dengan keluarnya cairan, bau, nyeri, gatal, atau rasa terbakar. BV adalah sindrom yang ditandai oleh pergeseran flora normal vagina (Verstraelen et al., 2010). Bakteri normal vagina ditemukan oleh ahli ginekologi Jerman, Albert Doderlain pada tahun 1Lactobacillus merupakan bakteri predominan normal pada wanita yang juga memiliki peran sebagai regulator flora normal vagina. Lactobacillus juga memproduksi asam laktat yang menjaga keasaman pH vagina berkisar (3,8-4,5) dan hidrogen peroksida yang berperan menekan pertumbuhan bakteri-bakteri lain di dalam vagina (Fredricks et al, 2005). Perubahan ekologi pada vagina yang ditandai dengan pergeseran keseimbangan flora vagina dimana dominasi Lactobacillus digantikan oleh bakteri-bakteri anaerob, diantaranya Gardnarella vaginalis, Mobiluncus, Provotella, Bacteroides dan Mycoplasma sp. .Wanita dengan BV dapat memiliki keputihan abnormal dengan bau yang tidak menyenangkan. Beberapa wanita melaporkan bau yang kuat seperti ikan, terutama setelah hubungan seksual. Jika ada keputihan, biasanya berwarna putih atau abu-abu, dan konsistensi keputihan itu bisa tipis. Wanita dengan BV mungkin juga rasa nyeri terbakar saat buang air kecil atau gatal-gatal di sekitar bagian luar vagina, atau keduanya. Namun, kebanyakan wanita dengan BV melaporkan tidak ada tanda-tanda atau gejala sama sekali (Holmes, 1999).

Prevalensi yang telah dilaporkan sebanyak 5% dalam kelompok mahasiswa asimtomatik, 12% pada wanita hamil mendatangi klinik antenatal dan

(2)

penyebab paling umum pada vagina perempuan, tapi tidak jelas apa aktivitas seksual memainkan peran dalam perkembangan BV (CDC, 2006)

Prevalensi di Amerika Serikat diperkirakan sebanyak 21,2 juta (29,2%) di antara wanita usia 14-49, didasarkan pada sampel perwakilan nasional dari wanita yang berpartisipasi dalam NHANES 2001-2004. Temuan lain dari studi ini,

kebanyakan wanita ditemukan memiliki BV (84%) melaporkan tidak ada gejala. Wanita yang belum melakukan kontak seksual masih dapat dipengaruhi oleh BV (18,8%), pada wanita hamil (25%), dan wanita yang sudah pernah hamil (31,7%). Prevalensi BV meningkat berdasarkan jumlah pasangan seksual. Wanita yang bukan berkulit putih memiliki kadar yang lebih tinggi (Afrika-Amerika 51%, Amerika-Meksiko 32%) daripada wanita kulit putih (23%). Frekuensi BV di Amerika Serikat terjadi pada sepertiga dari wanita dewasa, yang mewakili sekitar 21 juta perempuan. Setiap tahun, wanita membuat 10 juta konsultasi karena keputihan (CDC, 2006).

Sebuah prevalensi yang meningkat terkait dengan kebiasaan merokok, obesitas, menjadi lajang / pernah menikah, kehamilan sebelumnya, dan riwayat aborsi. Kejadian BV di negara-negara berkembang tampaknya tidak jauh berbeda Penelitian di Delhi, India menemukan 32,8% dengan 31,24% asimtomatis. Tingginya prevalensi penderita BV juga dikarenakan BV memiliki angka rekurensi yang tinggi (Keane F, 2006). Di Indonesia prevalensi BV mencapai 10% (Munzila dkk., 2007). Dimana vaginitis merupakan masalah ginekologis yang paling sering terjadi pada 90% wanita remaja di dunia, kondisi ini disebabkan oleh vaginosis bakterial (50%), kandidiasis vulvovaginal (75%), trikomoniasis (25%) (Andrew , 2001).

Pada tahun 2005 di Jakarta, prevalensi infeksi saluran reproduksi yang terjadi yaitu kandidiasis 6,7% , trikomoniasis 5,4% , dan bakterial vaginosis 5,1%. Menurut data tahun 2007 di Indonesia, prevalensi infeksi saluran reproduksi

(3)

Hasil Penelitian dari Ocviyati et al , subjek memiliki usia 15-25 tahun (26,8%), 26 – 40 tahun (59,1%), sehingga 40 tahun (14%). Usia rata-rata adalah 30.9 tahun. Status pernikahan subjek adalah belum menikah (16,9%), menikah 1x (76,4%), dan menikah > 1x (6,7%). Prevalensi bakterial vaginosis pada penelitian ini adalah 30.7% sesuai dengan skor Nugent. Usia >40 tahun dan pasangan yang

tidak disirkumsisi merupakan faktor determinan yang secara signifikan berpengaruh terhadap kejadian BV. Maka, Prevalensi BV pada penelitian Ocviyanti et al ini adalah 30,7%. Faktor risiko BV adalah usia dan pasangan yang tidak disirkumsisi. (Ocviyanti, 2010).

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui karakteristik apa yang merupakan faktor predisosisi pada pasien Bakterial Vaginosis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Medan. Bakterial Vaginosis merupakan penyakit yang semakin meningkat tahun ke tahun. Data Bakterial Vaginosis ini belum pernah di teliti di Medan, maka mungkin penelitian ini dapat digunapakai sebagai rujukan bagi pihak yang memerlukan data epidemiologi Bakterial Vaginosis. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan rumah sakit pendidikan dan lebih dekat dengan lokasi kampus peneliti berbanding dengan rumah sakit – rumah sakit yang lain. Tahun penelitian dipilih dari 2009 – 2012 untuk melihat pola perubahan karakteristik dari tahun ke tahun bagi membantu untuk pencegahan atau prognosis penyakit ini dan juga mengetahui berapa banyaknya pasien Bakterial Vaginosis selama 4 tahun. Maka penelitian ini akan diteliti bagi mengetahui karakteristik pasien Bakterial Vaginosis (BV) periode 2009 - 2012.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, didapati masalah BV seperti berikut:

(4)

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik pasien Bakterial Vaginosis (BV) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode 2009 – 2012.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik usia pasien BV di RSUP HAM Medan Periode 2009 – 2012

b. Mengetahui karakteristik agama pasien BV di RSUP HAM Medan Periode 2009 – 2012

c. Mengetahui karakteristik ras/suku pasien BV di RSUP HAM Medan Periode 2009 – 2012

d. Mengetahui karakteristik status perkawinan pasien BV di RSUP HAM Medan Periode 2009 – 2012

e. Mengetahui karakteristik tingkat pendidikan pasien BV di RSUP HAMMedan Periode 2009 – 2012

f. Mengetahui karakteristik pekerjaan pasien BV di RSUP HAM Medan Periode 2009 – 2012

(5)

1.4Manfaat penelitian

1.4.1 Bagi Departemen Kesehatan Masyarakat Memberi informasi dan ilmu pengetahuan.

1.4.2 Bagi Pasien

Menambah pengetahuan tentang BV dan faktor predisposisi BV supaya dapat mencegah dan menurunkan kemungkinan komplikasi BV.

1.4.3 Bagi Peneliti

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sehubungan hal tersebut di atas, maka Pokja akan melakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada dalam formulir isian kualifikasi dengan memperlihatkan dokumen

3.3 Mengenal teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga dan dokumen milik keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat

[r]

Fasilitas untuk user yang disediakan web site ini adalah dapat mencari data sesuai dengan keinginan user, struktur dari Penulisan Ilmiah, download contoh penulisan dan beberapa

Penulisan ilmiah ini membahas tentang pembuatan database online dimana didalamnya terdiri dari dua halaman yaitu halaman untuk para website user yang fungsinya untuk mencari

Peraturan Presiden republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;6. Alokasi

PHP memberikan kemudahan bagi para perancang situs web untuk dapat mengembangkan dan membuat tampilan halaman informasi yang bagus