BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi dan waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di SMP Pangudi Luhur Salatiga yang beralamat di Jl. Diponegoro 90 Salatiga, pada tanggal 1 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014
3.2.Subyek Penelitian
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas IX semester I SMP Pangudi Luhur Salatiga yang terdiri dari tiga kelas, yaitu kelas IX A, IX B, dan IX C.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti ( Arikunto, 2006). Penentuan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling yaitu sampel yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian tertentu. Sampel yang dipilih diambil dari salah satu kelas yang memiliki rata-rata nilai kemandirian dan berpikir kritis rendah pada pertemuan pertama sebelum dilakukan treatment.
Sampel penelitian ini adalah 2 kelas di SMP Pangudi LuhurSalatiga. Dalam penelitian ini 1 kelas digunakan untuk kelas kontrol (kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional), 1 kelas digunakan untuk kelas eksperimen (kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran Inkuiri).
3.3.Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
2. Variabel terikat, yakni kemampuan berpikir kritis dan kemandirian dalam sub pokok bahasan komunikasi data.
3.4.Metode Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen model Nonequivalent control group design, dimana sekelompok subjek diambil dari
populasi tertentu dan dilakukan evaluasi awal sebagai ganti pretest kemudian dikenai treatment secara berturut turut . Setelah diberikan treatment, subjek tersebut
diberikan evaluasi akhir untuk mengukur kemandirian dan kemampuan berpikir kritis pada kelompok tersebut. Perbedaan antara hasil evaluasi awal dengan evaluasi akhir tersebut menunjukan hasil dari perlakuan yang telah diberikan. Dalam penelitian digunakan dua kelas paralel pada mata pelajaran dan topik yang sama. Satu kelas menjadi kelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan metode pembelajaran biasa. Sedangkan kelas lainnya menjadi kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri.
Tabel 3.1. Model Desain Eksperimen Kuasi Versi John W. Best 1977
Non equivalent
control group design
Pretest Treatment Posttest Kelas
Eksperimen
O1 X O2
Kelas Kontrol
O3 - O4
Arifin (2012)
Keterangan :
Kelas eksperimen = kelompok siswa yang mendapatkan treatment (pembelajaran dengan metose inkuiri).
O1 = hasil evaluasi awal (observasi) kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan.
O2 = hasil evaluasi akhir (observasi) kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan.
O3 = hasil evaluasi awal (observasi) kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan. O4 = hasil evaluasi akhir (observasi) kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan.. X = penerapan metode inkuiri
- = tidak adanya perlakuan pada kelompok kontrol (pembelajaran konvensional)
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk mengetahui informasi jumlah siswa, dan daftar nama siswa kelas IX SMP Pangudi Luhur Salatiga.
3.5.2 Teknik observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati kemampuan berpikir kritis siswa, dalam proses pembelajaran yang diamati oleh peneliti
3.5.3 Angket
Angket digunakan untuk mengamati kemandirian siswa, angket ini nantinya diisi oleh siswa berdasarkan apa yang ia alami dalam proses pembelajaran yang berlangsung dan keadaan yang ada dalam dirinya sendiri.
3.6 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Instrumen tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu Instrumen Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Pengambilan Data.
3.6.1 Instrumen Perangkat Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan proses pembelajaran di kelas, baik kelas eksperimen dengan metode inkuiri maupun kelas kontrol yang tidak menerapkan metode inkuiri.
3.6.1.2. Materi Pembelajaran (Terlampir)
Materi kelas IX semester I tahun ajaran 2014/2015 mengenai pengantar jaringan, dengan sub topik komunikasi data
3.6.1.3. Lembar Kerja Siswa (Terlampir)
Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai penunjang yang didalamnya terdapat pertanyaan pertanyaan yang mengukur keterampilan berpikir kritis siswa secara tertulis berdasarkan kriteria kriteria yang telah ditetapkan. Penentuan kriterianya adalah kemampuan berhipotesis, melaporkan observasi, memberikan penjelasan, menyebutkan contoh, menarik kesimpulan dan merancang eksperimen.
3.6.2 Instrumen Pengambilan Data
Instrumen pengambilan data ada 2 yaitu rubik dan angket. 3.6.2.1 Angket dengan Skala Sikap (attitude scale)
Angket (terlampir) dengan skala sikap sebagai salah satu alat penilaian dibuat berdasarkan indikator kemandirian yang dibuat berupa daftar pernyataanyang harus dijawab oleh orang yang akan diteliti. Dalam angket pertanyaan – pertanyaan sudah disususn secara tertulis dalam lembaran pernyataan. Penulis membagikan angket yang berisi pernyataan kepada responden (siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol) sebanyak 6 indikator utama yang di kembangkan menjadi 30 pernyataan dengan model skala likert dengan alternatif jawaban 4 yaitu Selalu (4),Sering(3),Jarang(2),tidak Pernah (1). 6 Indikator kemandirian siswa yang dimaksud :
Tabel 3.2 Indikator Kemandirian siswa yang akan dianalisis
Memiliki kesadaran untuk belajar mandiri
1 Saya mengerjakan soal latihan dalam buku TIK sesuai dengan kemampuan yang saya miliki
tentang TIK
3 Saya belajar TIK dengan membaca, menghafal, dan membuat catatan berdasarkan pemahaman saya sendiri
4 Saya membaca materi terlebih dahulu sebelum guru menjelaskan materi tersebut 5 Saya mempelajari kembali materi yang sudah dijelaskan oleh guru kembali ketika
dirumah
Memiliki perencanaan untuk belajar
6 Saya mempunyai strategi dalam belajar TIK untuk menyelesaikan tugas tugas yang diberikan oleh guru
7 Saya memanfaatkan Hasil latihan dan tugas sebagai bahan persiapan ujian tengah semester dan ujian akhir semester
8 Saya membuat catatan sistematis dan mudah dimengerti untuk menambah pemahaman dalam belajar TIK
9 Saya selalu menyempurnakan hasil belajar TIK (catatan,gambar) yang diajarkan oleh guru di rumah
10 Saya membuat catatan/rangkuman/Gambar/skema untuk membantu saya dalam belajar TIK
Memiliki kedisiplinan dalam belajar
11 Saya menyusun jadwal belajar rutin untuk semua mata pelajaran termasuk TIK 12 Saya memiliki jadwal belajar TIK diluar pelajaran sekolah
13 Saya siap apabila tiba tiba ada ulangan harian tanpa pemberitahuan sebelumnya 14 Saya masuk kelas tepat waktu di setiap pelajaran TIK
15 Saya sering ijin keluar kelas saat pelajaran TIK berlangsung
Menetapkan tujuan belajar
16 Saya memiliki target/ tujuan yang ingin saya capai dalam belajar
17 Saya mengatur cara belajar dengan membuat target belajar yang harus saya capai 18 Saya lebih bersemangat dalam belajar ketika setiap target belajar saya tercapai 19 Saya mampu menetapkan tujuan belajar tanpa bantuan orang lain
20 Saya bingung memilih bahan yang perlu dipelajari
Percaya Diri
21 Saya yakin dapat menyelesaikan tugas yang sulit dengan baik 22 Saya percaya akan lulus dalam ujian
23 Saya bangga dapat berpartisipasi dalam kegiatan diskusi 24 Saya berani menghadapi kritikan dan tantangan orang lain
25 Saya berani bersaing suportif untuk memenangkan suatu kompetisi
Memiliki rasa tanggung jawab dalam belajar
26 Saya sadar mengapa hasil belajar saya kurang memuaskan
27 Saya berusaha mencari berbagai sumber untuk menyelesaikan tugas saya 28 Saya belajar (melengkapi catatan,mengerjakan latihan, dan diskusi) selama
pembelajaran TIK berlangsung
29 Saya memperhatikan setiap penjelasan dari guru
3.6.2.2 Lembar Observasi
Menurut Ngalim Purwanto (Purwanto, 2000), Observasi adalah metode atau cara cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Dalam evaluasi hasil belajar observasi digunakan sebagai teknik evaluasi untuk menilai kegiatan kegiatan belajar yang bersifat keterampilan atau skill. Observasi yang dilakukan disini adalah observasi langsung yang mengumpulkan data berdasarkan pengamatan yang menggunakan mata atau telingga secara langsung. Dengan demikian melalui observasi dapat terlihat kemunculan keterampilan berpikir kritis siswa (KBKS) dengan panca indera langsung.Instrumen yang digunakan untuk menyaring data disesuikan dengan indikator keterampilan berpikir kritis siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam lembar observasi, format yang digunakan menggunakan 4 kategori yaitu sangat baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Lembar observasi digunakan untuk menjaring indikator keterampilan berpikir kritis siswa secara tertulis berdasarkan dengan kriteria-kriteria yang ada
Indikator yang dimaksud :
Tabel 3.3 Indikator Kemampuan berpikir kritis siswa yang akan dianalisis No. Indikator Keterampilan berpikir
Kritis Siswa sumber dapat dipercaya atau tidak
2. Mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat
3 Bertanya dan menjawab pertanyaan 3. Memberikan penjelasan sederhana 4. Menyebutkan Contoh
4 Mengobservasi dan
mempertimbangkan hasil observasi
5. Mempertanggung jawabkan hasil observasi
6. Melaporkan hasil observasi 5 Mendefinisikan istilah dan
mempertimbangkan suatu definisi
7. Strategi membuat definisi dengan bertindak memberikan penjelasan lanjut
(Sochibin,2009) 3.7 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan rumusan masalah yang ada. Data ini berupa data kuantitatif. Analisis data dibagi berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab seperti yang diuraikan sebagai berikut:
3.7.1 Data Kemandirian Siswa
Pertanyaan kedua dalam penelitian ini” Apakah metode inkuiri yang diimplementasikan dapat menumbuhkan kemandirian?”. Pertanyaan ini akan dijawab dengan angket kemandirian siswa. Data kemandirian akan dihitung prosentasenya dengan rumus
% =
ℎ × 100%
Skor presentase
26 ≤ ≤ 50 KURANG
51 ≤ ≤ 75 BAIK
> 75 TINGGI
(Riyanti,2013) 3.7.2 Data Berpikir kritis siswa
Pertanyaan pertama dalam penelitian ini “Apakah metode inkuiri yang diimplementasikan dapat menumbuhkan berpikir kritis siswa?”. Pertanyaan ini dapat dijawab dengan rubrik berpikir kritis. Data berfikir kritis siswa dalam panelitian ini untuk mengetahui refleksi siswa terhadap pembelajaran. Untuk mengetahui prosentase kemampuan berfikir kritis siswa tiap indikator yang digunakan adalah dengan rumus :
% =
ℎ × 100%
Skor Prosentase berpikir kritis pada siswa :
60 ≤ ≤ 100 Kritis
< 60 Kurang Kritis
Dimana skor rata rata tiap siswa diperoleh dari
− $
=% & ℎ
% & ℎ ℎ × 100%