KINERJA KARYAWAN PADA SUB DIREKTORAT
PENGEMBANGAN BISNIS DAN PENJUALAN
PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG
SKRIPSI
disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh:
Eva Surtikanti Wulandari
1003011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA SUB DIREKTORAT
PENGEMBANGAN BISNIS DAN PENJUALAN
PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG
Oleh:
Eva Surtikanti Wulandari
1003011
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Eva Surtikanti Wulandari
Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
i
EVA SURTIKANTI WULANDARI
PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA SUB DIREKTORAT
PENGEMBANGAN BISNIS DAN PENJUALAN PT. POS
INDONESIA (PERSERO) BANDUNG
Oleh:
Eva Surtikanti Wulandari
1003011
SKRIPSI
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran ini, telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal tertera seperti dibawah ini,
Bandung, 15 September 2014
Pembimbing,
Drs. H. A. Sobandi, M.Si., M.Pd. NIP. 195704011984031003
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran,
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.
BERITA ACARA ... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Penempatan Karyawan... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not
defined.
3.1 Metode/Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Operasionalisasi Variabel... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Error! Bookmark not defined.
3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.
3.2.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data Error! Bookmark not defined.
3.2.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not
defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Gambaran Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Pengujian Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5 Pengujian Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Penempatan Karyawan ... Error! Bookmark not defined.
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4.2.3 Pengaruh Penempatan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan Error!
Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA SUB DIREKTORAT
PENGEMBANGAN BISNIS DAN PENJUALAN PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG
Oleh:
Eva Surtikanti Wulandari 1003011
Skripsi ini dibimbing oleh: Drs. H. A. Sobandi, M.Si., M.Pd.
Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah mengenai menurunnya kinerja yang diperoleh karyawan pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Salah satu faktor yang diduga menyebabkan menurunnya kinerja karyawan adalah kurang efektifnya penempatan karyawan yang dilakukan. Dengan demikian, penelitian ini hendak mengkaji tingkat efektivitas Penempatan Karyawan (X) serta tingkat Kinerja Karyawan (Y) dan adakah pengaruh Penempatan Karyawan (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu survey deskriptif dan verifikatif, dengan teknik pengumpulan data angket menggunakan pengukuran
rating scale yang dikumpulkan dari responden dengan ukuran sampel 38
karyawan pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana.
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
hanya dipengaruhi oleh penempatan karyawan saja, terdapat faktor lain yang berpengaruh, tetapi tidak dikaji dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Penempatan Karyawan, Kinerja Karyawan
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF EMPLOYEE PLACEMENT TOWARDS THE EMPLOYEE PERFORMANCE IN BUSINESS AND SALES
DEVELOPMENT SUB DIRECTORATE PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG
by:
Eva Surtikanti Wulandari 1003011
This Undergraduate Thesis Is Supervised by:
Drs. H. A. Sobandi, M.Si., M.Pd.
The issue that was studied in this reseach is on the declining performance of the acquire employees in Business and Sales Development Sub Directorate PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. One of the factors that leads to the declining performance of the employees is the less effectiveness placement of employees. Thus, this research is aimed to investigate the effectiveness of Employee Placement (X) and Employee Performance (Y) and the influence of Employee Placement (X) toward Employee Performance (Y) in the Business and Sales Development Sub Directorate PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.
The research method used in this research were descriptif and verifikation surveys, with a questionnaire as data collection technique that used rating scale measurement, which were collected from respondents with a sample size of 38 employees in Business and Sales Development Sub Directorate PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. The data analysis techniques was performed by using simple regression analysis.
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
employee performance in Business and Sales Development Sub Directorate PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung is not only influenced by the employee placement, there are also other influencing factors that are unexamined in this research.
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berkembangnya suatu perusahaan dipengaruhi oleh unsur-unsur
didalamnya yang salah satunya ialah manusia. Besarnya peranan sumber daya
manusia ini turut memengaruhi kemajuan perusahaan. Hal ini membuktikan
bahwa sumber daya manusia dapat berperan sebagai pemegang kendali, maka
pengelolaan terhadap sumber daya manusia ini sangatlah penting. Tujuan
perusahaan dapat tercapai, tidak luput dari peranan sumber daya manusia yang
dimiliki. Alat pengukur keberhasilan perusahaan dapat terlihat dari kinerja yang
dihasilkan sumber daya manusia dalam perusahaan.
Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh kinerja karyawan baik secara kualitas
maupun kuantitas. Kinerja organisasi bergantung pada kinerja yang dihasilkan
karyawan. Penilaian terhadap kinerja perlu dilakukan dengan pengukuran yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Pertimbangan mengenai ukuran
penilaian kinerja dilakukan berdasarkan keperluan dan kepentingan perusahaan.
Seberapa besar alat pengukuran yang dilakukan agar mendapatkan hasil yang
memuaskan dan menggambarkan hasil kerja yang dicapai individu tersebut serta
organisasinya.
Tinggi rendahnya kinerja yang dihasilkan dapat menunjukkan seberapa
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
diungkapkan Mangkunegara (2009:9) bahwa “Kinerja menunjukkan bagaimana
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Sedarmayanti (2009:260) mengemukakan beberapa kata kunci mengenai
pengertian kinerja, yaitu:
1. Hasil kerja
2. Pekerja, proses atau organisasi 3. Terbuka secara konkrit
4. Dapat diukur
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa kinerja
merupakan hasil kerja yang memiliki proses pada suatu organisasi atau
perusahaan. Pengukuran kinerja tentu harus berdasarkan ukuran serta apa yang
telah ditentukan perusahaan karena tanpa pengukuran yang konkrit, kinerja tidak
akan terlihat. Salah satu perusahaan yang menggunakan penilaian kinerja adalah
PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.
PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu perusahaan
terbesar di Indonesia yang bergerak pada bidang pelayanan dan pengiriman
barang. PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung menggunakan Sistem Manajemen
Kinerja Individu (SMKI) untuk penilaian kinerja individu karyawan dan Sistem
Manajemen Kinerja Unit (SMKU) untuk penilaian kinerja perunit. Hal ini
dilakukan sebagai upaya pemberian umpan balik terhadap hasil kerja karyawan
setiap tiap bulan sekali.
Penilaian yang dilakukan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung terutama
pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan menunjukkan
penurunan hasil nilai kinerja. Hal ini ditunjukan pada tabel mengenai nilai kinerja
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Sebelumnya, PT. Pos Indonesia (Persero) menggunakan Page 21 atau seperti
teknis DP3 pada PNS.
Tabel mengenai penilaian kinerja karyawan dapat disajikan di bawah ini.
Tabel 1.1
Hasil Penilaian SMKI Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Tahun Triwulan Nilai Optimal
Perolehan Nilai
Keterangan (%)
2011 I 6000 4872 -
II 6000 5174 Naik 1,06
III 6000 5215 Naik 1,01
IV 6000 5456 Naik 1,05
2012 I 6000 5550 Naik 1,02
II 6000 5450 Turun 0,98
III 6000 5121 Turun 0,94
IV 6000 5199 Naik 1,02
2013 I 6000 5163 Turun 0,99
II 6000 5079 Turun 0,98
III 6000 5083 Turun 1,00
IV 6000 4999 Turun 0,98
Sumber: Divisi Pelayanan SDM PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Perolehan nilai kinerja pada Tabel 1.1 di atas dapat dituangkan pada
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 4400
Sumber: Divisi Pelayanan SDM PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Gambar 1.1
Hasil Penilaian SMKI Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Tabel 1.1 dan Gambar 1.1 menunjukkan perolehan nilai yang didapatkan
masih belum mencapai nilai optimal. Perolehan nilai kinerja pada tahun 2011
mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2012 triwulan pertama. Kenaikan nilai
pada 2011 sampai dengan triwulan pertama 2012 berturut-turut adalah 1,06%,
1,01%, 1,05% dan 1,02%. Namun, terjadi penurunan nilai yang diperoleh pada
triwulan kedua 2012 sebesar 0,98% dan penurunan pada triwulan ketiga 2012
sebanyak 0,94%.
Perolehan nilai pada triwulan pertama tahun 2013 terus mengalami
penurunan hingga triwulan keempat tahun 2013, yakni sebanyak 0,99% pada
triwulan pertama, penurunan 0,98% pada triwulan kedua serta 1,00% pada
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.1 dan Gambar 1.1 di atas menunjukkan perolehan nilai yang
didapatkan mengalami penurunan pada dua tahun terakhir, dan terutama pada
tahun 2013 mengalami penurunan dari triwulan pertama hingga triwulan keempat.
Selain Tabel 1.1 di atas, permasalan dalam menurunnya kinerja ditunjukkan
dengan meningkatnya jumlah karyawan yang mengalami penurunan nilai seperti
pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.2
Perkembangan Nilai Sistem Kinerja Individu (SMKI) Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan
Tahun Naik Ket (%) Tetap Ket (%) Turun Ket (%)
Sumber: Divisi Pelayanan SDM PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Tabel 1.2 menunjukkan perkembangan nilai kinerja yang diperoleh
karyawan mengalami fluktuatif. Namun Tabel 1.2 menunjukkan karyawan yang
mengalami penurunan nilai lebih mendominasi dibandingkan karyawan yang
mengalami kenaikan nilai atau nilai yang tetap. Pada tahun 2012 terjadi kenaikan
perolehan nilai baik nilai yang naik, tetap ataupun turun. Tahun 2011 merupakan
tahun pertama penerapan nilai SMKI PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Jika
dihitung secara rata-rata, karyawan yang mengalami kenaikan nilai pada tiga
tahun terakhir adalah sebanyak 56 karyawan, sedangkan karyawan yang
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
karyawan yang dilihat dari segi naik, tetap dan turun akan digambarkan seperti
dibawah ini.
Sumber: Divisi Pelayanan SDM PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Gambar 1.2
Perkembangan Nilai Sistem Kinerja Individu (SMKI) Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan
Perkembangan nilai pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung terutama
pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan ini menunjukkan
penurunan nilai kinerja yang diperoleh karyawan. Sedangkan mengenai perolehan
nilai yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kategori nilai kinerja
karyawan adalah sebagai berikut.
Tabel 1.3
Hasil Penilaian Kinerja Karyawan
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Tahun Kurang
Sumber: Divisi Pelayanan SDM PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Tabel 1.3 mengenai kategori nilai karyawan menunjukkan, karyawan
dengan kategori sangat baik atau mendapatkan nilai 90-100 mengalami kenaikan
pada tahun 2011 sebanyak 1,1% namun mengalami penurunan 0,9% pada tahun
2013. Nilai 80-90 atau dengan kategori baik terus mengalami penurunan nilai dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 yakni sebanyak 0,4% dari tahun 2011
sampai 2012, dan 0,9% penurunan pada tahun 2013. Nilai dengan kategori cukup
dengan nilai 61-79 mengalami penurunan 0,6% pada tahun 2011 sampai tahun
2012, dan tidak naik ataupun turun yakni 1,0%. Sedangkan karyawan yang
mendapatkan nilai dengan kategori kurang atau ≤ 60 mengalami kenaikan pada
tahun 2012 sebanyak 1,7% dan kembali naik pada tahun 2013 sebesar 1,8%.
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Sumber: Divisi Pelayanan SDM PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Gambar 1.3
Hasil Penilaian Kinerja Karyawan
Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Gambar 1.3 di atas menggambarkan kategori nilai kurang terus mengalami
kenaikan sampai dengan akhir tahun 2013. Penilaian kinerja diperlukan untuk
melihat sejauh mana keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia pada
perusahaan. Rivai (2009:311) mengemukakan bahwa “Penilaian kinerja dilakukan
sebagai umpan balik tentang keberhasilan rekruitmen, seleksi karyawan,
penempatan karyawan, pelatihan dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan
sumber daya manusia”.
Sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang pelayanan dan pengiriman
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
maraknya mengenai pengiriman barang dan jasa lain. Tentu terdapat banyak
faktor yang memengaruhi kinerja. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari
internal atau individu itu sendiri maupun dari luar individu atau eksternal.
Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja seseorang tentu akan memengaruhi kinerja yang
dihasilkan oleh perusahaan. Mangkunegara (2006:17) mengemukakan bahwa
Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif memadai.
Pencapaian kinerja yang belum optimal bisa disebabkan oleh berbagai
faktor. Siagian (2004:139) mengemukakan bahwa “Kinerja seseorang ditentukan
oleh motivasinya yang digabung dengan kemampuan yang dimiliki serta
penempatan yang tepat sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, pengalaman,
bakat dan minat seseorang”. Kemudian Siagian (2004:152) menjelaskan bahwa
Teori sumber daya manusia yang mutakhir juga menekankan kinerja seseorang akan cenderung menurun, bila dihadapkan dengan pekerjaan yang sangat rutin, mekanistik dan tanpa variasi. Untuk mencegah timbulnya situasi tersebut, upaya perusahaan adalah dengan menempatkan kembali karyawan dalam bentuk alih tugas dan alih wilayah
Senada dengan hal tersebut, Sembiring (2010:65) menyebutkan bahwa
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Penempatan tidak hanya dilakukan bagi karyawan baru, namun juga
karyawan yang telah lama bekerja pada perusahaan. Peranan sumber daya
manusia yang telah lama bekerja tentu memengaruhi kinerja karyawan. Bila
karyawan yang mengalami kebosanan pekerjaan yang rutin dan mekanistik dapat
mengalami penurunan kinerja, salah satu jalan keluarnya ialah dengan
penempatan karyawan lama dengan tempat baru agar dapat meningkatkan
kinerjanya.
Sikula (Yuniarsih dan Suwatno, 2009:115) mengemukakan “placement
means matching or fitting a person qualifications and jobs requirement” yang
artinya penempatan berarti menyesuaikan atau mencocokan kualifikasi individu
dengan tuntutan pekerjaan. Sehingga dalam menempatkan karyawan tentu dilihat
spesifikasi yang cocok dengan karyawan.
Penempatan karyawan terutama bagi karyawan yang telah lama bekerja
bila tidak sesuai dengan kemampuannya tentu akan berdampak terhadap kinerja
yang dihasilkan. Karyawan lama khususnya yang telah lama bekerja dan tidak
mengalami pemindahan atau penempatan kembali akan membuat karyawan
merasa bosan bekerja dan dapat menyebabkan kinerja karyawan mengalami
penurunan. Tentunya, dalam menempatkan karyawan perlu disesuaikan pekerjaan
dengan kualifikasi yang telah ditetapkan perusahaan seperti kemampuan
karyawan yang berdasar pada latar belakang pendidikan, pengalaman, dan
sebagainya.
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Penempatan tugas yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, minat dan bakat penting mendapat perhatian karena membuat karyawan betah berkarya pada perusahaan dan terdorong menampilkan kinerja yang memuaskan.
Sejalan dengan yang dikemukakan Wibowo (2007:82) “... Apabila
penempatan yang dilakukan tepat maka akan menghasilkan kinerja yang baik bagi
organisasi.”
Menurunnya kinerja yang ada di PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
dapat dilihat dari rekapitulasi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan yang
dimiliki. Berikut data karyawan berdasarkan pendidikan formal yang dimiliki.
Tabel 1.4
Rekapitulasi Tingkat Pendidikan Karyawan Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan
No. Divisi Pendidikan Jumlah
SLTP SLTA D1 D3 S1 S2
1. Pengembangan
Bisnis Surat 0 3 1 0 7 1 12
2. Pengembangan
Bisnis Paket 1 5 0 1 4 2 13
3. Pengelolaan
Penjualan 0 7 0 0 8 2 17
4. Pos
Internasional 1 9 1 1 5 1 18
Jumlah 2 24 2 2 24 6 60
Sumber: Divisi Pelayanan SDM PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Berdasarkan Tabel 1.5 di atas, data mengenai rekapitulasi pendidikan
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
0 5 10 15 20 25 30
SLTP SLTA D1 D3 S1 S2
Jumlah Karyawan
Sumber: Divisi Pelayanan SDM PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Gambar 1.4
Rekapitulasi Tingkat Pendidikan Karyawan Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan
Gambar 1.4 di atas menunjukkan karyawan dengan pendidikan lulusan
SLTP/sederajat dan SLTA/sederajat memiliki pekerjaan yang sama dengan
karyawan lulusan perguruan tinggi seperti sarjana dan pascasarjana. Tentunya hal
ini bisa saja menyulitkan karyawan dengan pendidikan lebih rendah menjalankan
tugas pekerjaan dengan latar belakang pendidikan lebih tinggi diatasnya.
Sedangkan karyawan dengan pendidikan lebih tinggi diberikan pekerjaan yang
sama dengan karyawan dengan pendidikan lebih rendah dibawahnya yang
menyebabkan karyawan merasa tidak ada tantangan dalam bekerja sehingga hasil
kerja tidak tercapai secara optimal.
Grade pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung merupakan salah satu
sistem manajemen karier yang mengacu pada tingkat pendidikan saat masuk,
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
selalu diikuti kenaikan kelompok jabatan, namun setiap kenaikan grade dapat
dilakukan secara reguler membutuhkan waktu 4 tahun dalam setiap tingkatannya.
Sebagai contoh, karyawan yang masuk dengan pendidikan SLTA/sederajat
mendapatkan grade 17. Sementara syarat untuk pengangkatan karyawan dalam
jabatan salah satunya adalah karyawan telah mencapai grade minimal 14.
Sehingga karyawan dengan latar belakang pendidikan tertentu membutuhkan
beberapa tahapan untuk dapat mengikuti pengangkatan jabatan.
Karyawan yang ada di PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung berdasarkan
jalur masuk terdapat dua jenis, yakni transfarabel dan nontransfarabel. Karyawan
transfarabel yang bekerja berdasarkan kerja sama dengan PT. Pos Indonesia
(Persero) Bandung memiliki pendidikan Diploma dan Sarjana, dan lebih
diutamakan dalam mutasi kerja. Mutasi yang dimaksud adalah berupa promosi,
transfer serta demosi. Sedangkan promosi yang dilakukan pada perusahaan
cenderung jika terdapat formasi yang kosong atau memang diperlukan. Karyawan
transfarabel dalam kegiatan penempatan karyawan atau mutasi lebih diutamakan
agar memiliki pengalaman yang lebih banyak. Namun pada Sub Direktorat
Pengembangan Bisnis dan Penjualan karyawan dengan pendidikan SMA lebih
banyak dibandingkan pendidikan lain, serta harus menjadi perhatian agar
karyawan dapat meningkatkan kinerjanya.
Pekerjaan yang tidak sesuai akan menimbulkan ketidakefektifan bekerja,
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Penempatan tenaga kerja juga harus tepat sesuai dengan keinginan dan keterampilannya. Penempatan karyawan yang jauh dibawah kemampuannya mengakibatkan moral kerja dan kedisiplinan karyawan rendah. Jadi kita harus menugaskan seorang pegawai sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan memberikan pekerjaan yang disenanginya. Misalnya, seorang sarjana jangan diberi pekerjaan untuk seorang yang berpendidikan sekolah dasar dan sebaliknya seorang berpendidikan sekolah dasar jangan diberi tugas untuk menjadi seorang sarjana.
Permasalahan yang diuraikan di atas menunjukkan menurunnya kinerja
pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia
(Persero) Bandung. Tidak tercapainya nilai optimal serta menurunnya kinerja
karyawan dapat disebabkan tidak optimalnya penempatan karyawan terutama
karyawan lama dalam hal ini berupa promosi, transfer dan demosi yang
disebabkan karena kurang sesuainya kemampuan, latar belakang pendidikan,
keterampilan, pengalaman, kesehatan serta faktor lainnya. Kurang optimalnya
penempatan tersebut tentu akan berdampak terhadap pencapaian tujuan
perusahaan.
Maka dari itu, prinsip “Penempatan orang-orang yang tepat pada tempat
yang tepat dan penempatan yang tepat untuk jabatan yang tepat” atau “The right
man in the right place and the right man behind the right job” ini dapat dilakukan
sebagai upaya peningkatan kinerja. Berdasarkan permasalahan di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Penempatan
Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada Sub Direktorat Pengembangan
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Kinerja karyawan merupakan suatu aspek penentu keberhasilan
perusahaan, apakah telah berhasil mencapai tujuan perusahaan atau belum. Maka
kinerja dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan. Salah satu permasalahan yang ada
pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia
(Persero) Bandung adalah mengenai kinerja.
Kinerja bersifat dinamis karena memiliki faktor-faktor yang memengaruhi
baik dari internal maupun eksternal. Siagian (2004:139) menyebutkan bahwa
“Kinerja seseorang ditentukan oleh motivasinya yang digabung dengan
kemampuan yang dimiliki serta penempatan yang tepat yang disesuaikan dengan
pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat dan minat seseorang”. Prinsip
“Penempatan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat dan penempatan
orang yang tepat untuk jabatan yang tepat” atau “The right man in the right place
and the right man behind the right job” dapat dijadikan sebagai salah satu jalan
keluar dalam meningkatkan kinerja.
Melihat pentingnya kinerja sebagai tujuan yang harus dicapai perusahaan
dengan ditopangnya karyawan yang ada didalamnya tentulah menjadi hal yang
penting untuk dikaji. Terlebih, kinerja dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan
karyawan dan perusahaan. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana tingkat efektivitas penempatan karyawan pada Sub Direktorat
Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero)
Bandung?
2. Bagaimana tingkat kinerja karyawan pada Sub Direktorat Pengembangan
Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung?
3. Adakah pengaruh tingkat efektivitas penempatan karyawan terhadap
kinerja karyawan pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan
Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka maksud penelitian
ini adalah untuk memperoleh gambaran empirik serta menganalisis mengenai
Pengaruh Penempatan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada Sub Direktorat
Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat efektivitas penempatan karyawan pada Sub
Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia
(Persero) Bandung.
2. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan pada Sub Direktorat
Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero)
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3. Untuk mengetahui adakan pengaruh penempatan karyawan terhadap
kinerja karyawan pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan
Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian mengenai penempatan serta kinerja, diharapkan
akan memiliki manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca.
Kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritik, dapat memperkaya konsep dan teori yang mendukung
perkembangan ilmu manajemen sumber daya manusia khususnya
berkaitan dengan penempatan karyawan dan kinerja karyawan. Serta dapat
menjadi referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya yang relevan.
2. Secara empirik, memberi rekomendasi serta masukan dan pengetahuan
bagi perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia yang dimiliki
untuk melakukan penempatan karyawan secara tepat untuk mencapai
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE DAN DESAIN PENELITIAN
3.1 Metode/Jenis Penelitian
Metode penelitian digunakan dalam pelaksanaan penelitian untuk
mengarahkan serta dijadikan pedoman dalam kegiatan penelitian sehingga
penggunaan metode yang tepat, tujuan penelitian dapat tercapai.
Metode penelitian yang digunakan penulis ialah metode survey seperti
yang dikemukakan Kerlinger (Sugiyono, 2011:7) bahwa penelitian survey adalah
penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar
variabel sosiologi maupun psikologis. Mengenai metode penelitian, Surakhmad
(1994:131) memberikan batasan, yakni:
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik mempertimbangkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan.
Berdasarkan tingkat eksplanasi dari penelitian ini termasuk dalam
penelitian hubungan/asosiatif. Penelitian asosiatif/hubungan menurut Sugiyono
(2011:11) adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ini akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Dengan menggunakan dua variabel, yakni Penempatan Karyawan sebagai
Variabel X dan Kinerja Karyawan sebagai Variabel Y merupakan hubungan
kausal/sebab akibat, yakni X memengaruhi Y.
Untuk pendekatan yang digunakan, penulis melakukan pendekatan
kuantitatif, dimana peneliti mendefinisikan variabel penelitian, mengembangkan
instrumen, mengumpulkan data, melakukan analisis atas temuan, melakukan
generalisasi dengan cara pengukuran yang sangat hati-hati dan objektif.
Dengan menggunakan penelitian kuantitatif, diharapkan peneliti dapat
menghasilkan kesimpulan yang digeneralisasi berdasarkan data yang telah diolah.
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel adalah karakteristik yang akan diteliti. Variabel yang diteliti
terdiri dari dua yakni variabel independen atau bebas (X) dan variabel dependen
atau terikat (Y). Pada penelitian ini, Penempatan Karyawan dijadikan sebagai
variabel bebas (X) sebagai variabel yang memengaruhi dan Kinerja Karyawan
sebagai variabel terikat (Y) sebagai variabel yang dipengaruhi.
3.2.1.1Operasionalisasi Variabel X (Penempatan Karyawan)
Penempatan karyawan merupakan kegiatan memposisikan karyawan pada
tempat yang sesuai dengan faktor-faktor yang mendukung karyawan untuk
mengemban tanggung jawab. Penempatan karyawan dapat dilaksanakan setelah
kegiatan seleksi, maupun dengan menempatkan kembali karyawan lama dengan
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Wibowo (2007:77) menjelaskan bahwa
Setiap pekerja mempunyai kemampuan berdasar pada pengetahuan dan keterampilan, kompetensi yang sesuai dengan pekerjaannya, motivasi kerja dan kepuasan kerja. Namun, pekerja mempunyai kepribadian, sikap dan perilaku yang dapat memengaruhi kinerjanya.
Pendapat yang dikemukakan Wibowo tersebut memiliki kesamaan dengan
apa yang dikemukakan oleh Wahyudi sebagai bahan pertimbangan untuk
menempatkan karyawan yang dapat memengaruhi kinerja. Hal ini pun disesuaikan
dengan apa yang terapkan di PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Sehingga
indikator yang diberikan dalam penyebaran angket yaitu sebagai berikut:
1. Pendidikan, yaitu pendidikan yang disyaratkan seperti pendidikan formal
terakhir yang dimiliki serta pendidikan tambahan lain seperti kursus,
pelatihan dan sejenisnya.
2. Pengetahuan, yaitu pengetahuan yang harus dimiliki oleh karyawan agar
dapat melakukan kerja, pengetahuan dalam menyelesaikan pekerjaan serta
pengetahuan mengenai peralatan kantor yang digunakan.
3. Keterampilan, yaitu kemampuan atau keahlian untuk melakukan suatu
pekerjaan yang hanya diperoleh dalam praktek, seperti keterampilan
berkomunikasi, keterampilan menggunakan peralatan kerja dan
keterampilan dalam menganalisis serta mengolah data.
4. Pengalaman, yaitu pengalaman seorang tenaga kerja untuk melakukan
pekerjaan tertentu, seperti pengalaman kerja sebelumnya, masa kerja yang
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
5. Grade/tingkat, yaitu tingkat kedudukan seorang karyawan yang ada di PT.
Pos Indonesia (Persero).
Secara rinci akan dijelaskan mengenai variabel, konsep, indikator pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.1
Operasional Variabel X (Penempatan Karyawan)
Variabel Sub-variabel Indikator Skala
Penempatan 2. Kesesuaian latar belakang
pendidikan tambahan dengan penempatan pekerjaan
2. Pengetahuan 3. Kesesuaian pengetahuan dasar menyelesaian 3. Keterampilan 5. Kemampuan penggunaan
peralatan kantor dalam
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
sebelumnya dengan pekerjaan saat ini
5. Grade/tingkat 11.Kesesuaian grade/tingkat
dengan pekerjaan Interval
Sumber: Diadaptasi dari Wahyudi (Yuniarsih dan Suwatno, 2009:117) dan PT. Pos Indonesia (Persero)
3.2.1.2Operasionalisasi Variabel Kinerja Karyawan
Hasil pekerjaan yang dilakukan karyawan yang dinilai secara kualitas dan
kuantitas yang dapat dipertanggungjawabkan dikatakan sebagai kinerja. Dengan
mengacu pada apa yang dikemukakan oleh Mangkunegara (2007:18-19)
mengenai penilaian kinerja yang berdasarkan pada kualitas serta kuantitas kerja,
penulis juga mensinkronisasi dengan apa yang diterapkan pada PT. Pos Indonesia
(Persero) Bandung dalam menilai kinerja karyawannya. Beberapa indikator yang
akan digunakan dalam variabel ini yaitu:
a. Kuantitas kerja, yaitu tingkat ketercapaian karyawan menyelesaikan
pekerjaan dalam satuan tertentu seperti jumlah penugasan, jumlah target
pekerjaan, dan sebagainya.
b. Kualitas kerja, yaitu tingkat ketercapaian karyawan dalam menyelesaikan
pekerjaan secara kualitas (mutu) pada syarat yang telah ditentukan seperti
ketelitian, kerapihan, serta ketepatan penggunaan peralatan kantor.
c. Disiplin penyelesaian tugas, yaitu karyawan dapat menyelesaikan tugas
tepat waktu, serta mematuhi aturan dalam menyelesaikan pekerjaan.
d. Kehadiran, yaitu karyawan dapat selalu hadir sesuai dengan waktu bekerja
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan teori yang mendukung mengenai kinerja serta apa saja yang
menjadi pertimbangan dalam penilaian kinerja yang diterapkan di PT. Pos
Indonesia (Persero) Bandung, indikator-indikator mengenai kinerja tersebut akan
dipaparkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2
Operasional Variabel Y (Kinerja Karyawan)
Variabel Sub-variabel Indikator Skala
Kinerja karyawan 2. Kualitas kerja 4. Ketelitian dalam
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
memanfaatkan waktu bekerja
4. Kehadiran 11.Kemampuan kehadiran karyawan dalam bekerja
Interval
Sumber: Diadaptasi dari Mangkunegara (2007:18-19) dan PT. Pos Indonesia (Persero)
3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.2.1Populasi
Sugiyono (2011:90) menyebutkan populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu. Sejalan dengan hal tersebut, Muhidin (2010:1) mengemukakan bahwa
“Populasi (population/universe) adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian,
atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai
objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.
Sehingga populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2006:130).
Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi yang digunakan pada
penelitian ini adalah karyawan Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan
Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung yakni sebanyak 60 orang dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 3.3
Karyawan Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
No. Divisi Jumlah Karyawan
1. Pengembangan Bisnis Surat 12
2. Pengembangan Bisnis Paket 13
3. Pengelolaan Penjualan 17
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Jumlah 60
3.2.2.2Sampel
Sementara sampel menurut Muhidin (2010:2) adalah bagian kecil dari
anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat
mewakili populasinya. Pendapat di atas sejalan dengan pendapat Sugiyono
(2011:91) bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.
Muhidin (2010:8), mengemukakan bahwa
Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan menjadi objek penelitian, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sample random sampling (sampel acak sederhana) yaitu sebuah metode seleksi terhadap unit-unit populasi, unit-unit tersebut diacak seluruhnya.
Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, maka
digunakan rumus Slovin (Umar, 2000:146) yaitu:
Keterangan:
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolelir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)
Berdasarkan rumusan di atas, maka besarnya sampel dapat dihitung
sebagai berikut:
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan perhitungan di atas, maka yang menjadi sampel dalam
penelitian ini sebanyak 38 orang. Rasyid (Muhidin dan Ating, 2006:163)
mengemukakan rincian unit kerja sampel.
Keterangan:
n1 : banyaknya sampel masing-masing unit
n0 : banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit
N1 : banyaknya populasi dari masing-masing unit
ƩN : banyak populasi dari seluruh unit
Tabel 3.4
Rekapitulasi Sampel Penelitian
No. Divisi Jumlah
Karyawan Perhitungan Sampel
1. Pengembangan Bisnis Surat 12 12/60 x 38 8
2. Pengembangan Bisnis Paket 13 13/60 x 38 8
3. Pengelolaan Penjualan 17 15/60 x 38 11
4. Pos Internasional 18 18/60 x 38 11
Jumlah 60 38
Mengacu pada pemaparan perhitungan di atas, maka sampel pada
penelitian ini sebanyak 38 karyawan Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan
Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.
3.2.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data bertujuan agar data yang dibutuhkan dapat
diperoleh serta dapat mendukung hipotesis penelitian. Untuk pengumpulan data
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3.2.3.1Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
menggunakan kegiatan tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan karyawan. Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah pada saat
pra penelitian untuk mendapatkan data empirik serta mengenai penempatan yang
dilakukan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Wawancara yang dilakukan
adalah wawancara secara langsung.
3.2.3.2Kuesioner/angket
Sugiyono (2011:162) mengemukakan kuesioner atau angket merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai penempatan
karyawan terhadap kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.
Langkah-langkah penyusunan kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1) Menyusun kisi-kisi angket atau kuesioner
Tabel 3.5
Kisi-kisi Kuesioner Variabel X dan Y
No. Variabel Indikator No. Item
1. Penempatan Karyawan (X) 1. Pendidikan 1, 2 2. Pengetahuan 3, 4 3. Keterampilan 5, 6, 7 4. Pengalaman 8, 9, 10 5. Grade/tingkat 11 2. Kinerja Karyawan (Y) 1. Kuantitas kerja 1, 2, 3
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3. Disiplin Penyelesaian Tugas
8, 9, 10
4. Kehadiran 11
2) Merumuskan item-item pernyataan dan alternatif jawaban. Alternatif
jawaban menggunakan skala interval, dimana angka yang lebih besar
menunjukkan nilai tersebut lebih besar dibandingkan angka yang lebih
kecil.
5 4 3 2 1
3) Menetapkan skala penelitian kuesioner. Skala penelitian jawaban
kuesioner yang digunakan adalah skala lima kategori rating scale, tiap
alternatif jawaban diberi skor rentang 1-5.
4) Melakukan uji instrumen. Uji instrumen dilakukan setelah kuesioner
disusun. Uji kuesioner dilakukan melalui uji validitas dan reliabilitas.
3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen dilakukan guna melihat kekurangan-kekurangan yang
ada pada kuesioner dan perlu diuji kelayakannya agar data yang terkumpul dapat
terjamin layak atau tidak.
Uji instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu
valid dan reliabel (Arikunto, 1998:135).
Uji instrumen dilakukan kepada 20 orang responden, yaitu 20 karyawan
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Bandung. Instrumen penelitian yang telah diuji coba kemudian diproses dengan
menggunakan perhitungan uji validitas dan uji reliabilitas. Jumlah item angket
yang diuji coba akan dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Jumlah Item Angket
No. Variabel Jumlah Item Angket
1. Penempatan Karyawan (X) 11
2. Kinerja Karyawan (Y) 11
Jumlah 22
Sumber: Hasil Pembuatan Angket, 2014
Uji validitas dan uji reliabilitas digunakan dalam menguji kelayakan
instrumen seperti penjelasan dibawah ini.
3.2.4.1Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Langkah kerja yang
dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut
Muhidin (2010:26) adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengelolaan data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (skoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Keterangan
rxy : koefisien korelasi antara Variabel X dan Y
X : skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke-i
yang akan diuji validitasnya.
Y : skor kedua, dalam hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh
tiap responden.
ƩX : jumlah skor dalam distribusi X
ƩY : jumlah skor dalam distribusi Y
ƩX2
: jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
ƩY2
: jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N : banyaknya responden
7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2
dan α = 5%
8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung rxy dan
nilai tabel r. Kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka item instrumen dinyatakan valid. Kriteria kelayakan sebagai berikut: rxy > rtabel berarti valid atau sebaliknya.
Untuk memudahkan penulis dalam melakukan uji validitas, penulis
menggunakan Microsoft Excel 2010 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buat tabel sesuai jumlah responden serta instrumen yang dibuat. Serta
tambahkan kolom “Total/Jumlah” baik pada akhir jawaban responden
maupun pada jumlah setiap item.
2. Menghitung rhitung item pada tiap item dengan menggunakan rumus
=correl(no item;jumlah jawaban responden).
3. Menghitung rtabel dengan menggunakan rumus (db) = n – 2 dan 5%.
Dengan melihat pada tabel r product momen bahwa db = 20 – 2 taraf
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4. Membuat keterangan dengan melihat perhitungan yang dilakukan dengan
menggunakan rumus
=If(rhitung>rtabel;”Valid”;”Tidak Valid”)
Berikut adalah hasil uji validitas Variabel X (Penempatan Karyawan)
dengan menggunakan Microsoft Excel 2010.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Variabel X (Penempatan Karyawan)
Item rhitung rtabel Keterangan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen, 2014
Tabel 3.7 menunjukkan semua item dengan total 11 item dinyatakan valid.
Hasil mengenai rhitung tiap item lebih besar dibanding rtabel. Hal ini menunjukkan
bahwa instrumen mengenai Variabel X (Penempatan Karyawan) yang telah dibuat
layak diberikan kepada responden sebenarnya. Selanjutnya adalah menguji
validitas Variabel Y (Kinerja Karyawan) dengan menggunakan cara yang sama
dengan perhitungan uji validitas terhadap Variabel X (Penempatan Karyawan)
didapatkan hasil seperti tabel di bawah ini.
Tabel 3.8
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,707 0,444 Valid
2 0,750 0,444 Valid
3 0,944 0,444 Valid
4 0,489 0,444 Valid
5 0,813 0,444 Valid
6 0,790 0,444 Valid
7 0,860 0,444 Valid
8 0,935 0,444 Valid
9 0,867 0,444 Valid
10 0,882 0,444 Valid
11 0,476 0,444 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen
Hasil uji validitas pada Variabel Y (Kinerja Karyawan) pada Tabel 3.8
menunjukkan 11 item yang akan diuji cobakan valid, sehingga instrumen yang
telah dibuat layak diberikan kepada responden sebenarnya yaitu Sub Direktorat
Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.
Setelah dilakukan uji validitas, maka langkah berikutnya dalam uji coba
instrumen penelitian adalah uji reliabilitas.
3.2.4.2Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya, Muhidin (2010:31).
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dan Cronbach dalam Arikunto (Muhidin,
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
r11 : reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha
k : banyaknya bulir soal
Ʃσi2 : jumlah varians bulir σt2 : varians total
N : jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas
instrumen penelitian seperti dikemukakan oleh Muhidin (2010:31) adalah sebagai
berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh.
5. Memberikan/menempatkan skor (skoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus varians, yaitu:
7. Menghitung nilai koefisien alfa (α), selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus koefisien alfa, yaitu:
8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2 dan α = 5%
9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r11 dan
nilai tabel r. Kriteria jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka instrumen dinyatakan reliabel. Kriteria kelayakan digambarkan sebagai berikut: r11 > rtabel dinyatakan reliabel atau sebaliknya.
10. Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasinya digunakan distribusi
(tabel r) untuk α = 0,05 atau α = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n –
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Kaidah keputusan : jika r11 > rtabel berarti reliabel
jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel
Untuk memudahkan dalam pengujian reliabilitas maka penulis
menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010 dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menghitung varians tiap item dengan menggunakan rumus
=Var(nomor item)
2. Menghitung Jumlah Varians Item dengan menggunakan rumus
=Sum(Varians Item setiap nomor item instrumen)
3. Menghitung varians total item dengan menggunakan rumus
=Var(jumlah setiap jawaban responden)
4. Menghitung k/(k-1) atau
=nomor item insturmen/(nomor item instrumen -1)
5. Menghitung 1-(VI/VT) atau
=1-(Jumlah Varians Item/Varians Total)
6. Menghitung rhitung dengan rumus
=(k/(k-1))*(1-(VI/VT))
7. Membuat Keterangan, bila rhitung > rtabel maka reliabel dan jika rhitung
< rtabel maka rumus yang digunakan
=If(rhitung > rtabel; “Reliabel”;”Tidak Reliabel”)
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y
No. Variabel Hasil Keterangan
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1 Penempatan Karyawan 0,902 0,444 Reliabel
2 Kinerja Karyawan 0,923 0,444 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen
Tabel 3.9 di atas menunjukkan hasil uji coba instrumen Variabel X dan
Variabel Y adalah reliabel, berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap
Variabel X (Penempatan Karyawan) rhitung sebesar 0,902 maka 0,902 > 0,444
dinyatakan reliabel. Sedangkan Variabel Y (Kinerja Karyawan) rhitung sebesar
0,923 maka 0,923 > 0,444 dinyatakan reliabel.
3.2.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data
3.2.5.1Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan guna mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Seperti yang dikemukakan Arikunto (2006:314) “Jika
berdistribusi normal maka proses selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat
menggunakan perhitungan statistik parametrik. Jika tidak berdistribusi normal
maka dapat menggunakan statistik non parametrik.”
Muhidin (2010:93) menjelaskan proses pengujian Liliefors test dapat
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.
2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z. 6. Menghitung theoritical proportion.
Eva Surtikanti Wulandari, 2014
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sub Direktorat Pengembangan Bisnis dan Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.10
Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
X F Fk Sn (Xi) Z F0(Xi) Sn(Xi)=F0(Xi) [Sn(Xi)=F0(Xi)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Keterangan:
Kolom 1 : susunlah data dari kecil ke besar Kolom 2 : banyak data ke-i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, Fk = f + Fk sebelumnya Kolom 4 : proporsi empirik (observasi). Formula, Sn(Xi) = fk/n
Kolom 5 : nilai Z, formula,
Kolom 6 : theoritical proportion (tabel Z): Proporsi Kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.
Kolom 7 : selisih Empirical Proportion dengan Theoretical
Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria:
D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.
D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi
normal.
Untuk memudahkan penulis dalam melakukan uji normalitas, sehingga
dapat mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, penulis menggunakan
bantuan Microsoft Excel 2010 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Lakukan perhitungan data setiap variabel disertakan tambahan kolom
sebagai jumlah dari setiap jawaban responden.
2. Dari jumlah jawaban responden, susun data dari data terkecil sampai