LAPORAN TUGAS AKHIR - RA.141581
ARSITEKTUR PERILAKU :
DESAIN DPRD BOJONEGORO
ARCADIUS MAHATMA NURAGADIKARA 3212100077
DOSEN PEMBIMBING:
WAWAN ARDIYAN SURYAWAN ST., MT.
PROGRAM SARJANA JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
FINAL PROJECT REPORT - RA.141581
BEHAVIOUR ARCHITECTURE :
BOJONEGORO’S LOCAL GOVERNMENT OFFICE
DESIGN
ARCADIUS MAHATMA NURAGADIKARA 3212100077
SUPERVISOR:
WAWAN ARDIYAN SURYAWAN ST., MT.
UNDERGRADUATE PROGRAM ARCHITECTURE DEPARTMENT
CIVIL ENGINEERING AND PLANING FACULTY SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE OF TECHNOLOGY SURABAYA
ABSTRAK Arsitektur Perilaku: Desain DPRD Bojonegoro Oleh Arcadius Mahatma N NRP : 3212100077
Kinerja pemerintah negara sebagai wakil rakyat masih dirasa tidak optimal. Banyaknya kasus yang menimpa para wakil rakyat semakin membuat masyarakat ragu dan kehilangan kepercayaan akan pemerintah. Tidak hanya skala pemerintahan pusat saja yang menjadi sorotan masyarakat, tetapi juga pemerintah daerah. Kurangnya tingkat produktivitas kerja serta transparansi para wakil rakyat daerah ini kerapkali menjadi pertanyaan besar. Kelakuan buruk oknum wakil rakyat ditambah dengan kinerja yang terkesan asal–asalan menjadi lubang hitam bagi citra wakil rakyat. Dengan metode desain yang tepat, sebuah arsitektur mampu menjadi jalan keluar atas permasalahan ini. Pendekatan berdasarkan pola dan kebiasaan kerja, yang dimainkan sedemikian rupa, dapat meningkatkan produktivitas dan transparansi para wakil rakyat. Suasana kantor dan bentuk arsitektural yang baik mampu menunjang terciptanya kondisi kondusif kerja. Objek rancangan bertujuan untuk menghasilkan desain bagi kantor pemerintahan daerah yang berdampak langsung pada kinerja para wakil rakyat. Menonjolkan aspek transparansi serta produktivitas kerja sehingga terbangun kembali kepercayaan pada para wakil rakyat. Kata Kunci : Produktivitas; Transparansi; Wakil rakyat.
ABSTRACT Behaviour Architecture:
Bojonegoro Local Government Office Design
By:
Arcadius Mahatma N NRP : 3212100077
The government’s works as people representative are not found to be optimal yet. Many cases caused by the government officers make people lost their trust to the government. Not only the scale of central government in the spotlight of society, but also the local government. The lack of working productivity and the transparency of the local officer always being questioned by people. The bad behaviour and performance of certain people at the government become a black hole for the image of the representative people. With the right design method, an architecture can be answer to this problem. An approachment based on the work’s pattern and behaviour, which are manipulated, can increase the productivity and transparency of the representative people. The right ambience of the office and the shape of the architecture create the conducive condition to employment. The aims are to produce a design for local government offices that have direct impact on the performance of the representatives. The hightlight of the design are to rebuild the transparency and working productivity to gain people’s trust.
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR ABSTRAK _________________________________________________ i DAFTAR ISI ________________________________________________ ii DAFTAR GAMBAR _________________________________________ iv DAFTAR LAMPIRAN ________________________________________ v I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang dan Isu ________________________________ 3 I.2 Tujuan Desain _______________________________________ 3 I.2 Kriteria Desain ______________________________________ 3 II Program Desain
II.1 Analisa Lahan _______________________________________ 6 II.2 Siteplan ____________________________________________ 7 III Pendekatan Desain
III.1 Perumusan Masalah _________________________________ 8 III.2 Batasan Masalah____________________________________ 8 III.3 Pendekatan Desain __________________________________ 8 IV Literatur
IV.1 Sign, Symbol and Architecture _________________________ 10
IV.2 Psychology and The Build Environment _________________ 10 V Desain
V.1 Konsep Sirkulasi ke Dalam Gedung _____________________ 12 V.2 Layout ____________________________________________ 12 V.3 Diagram Skema Utilitas _______________________________ 14 V.4 Aksonometri Struktur Bangunan ________________________ 16
V.5 Program Ruang _____________________________________ 17 V.6 Konsep Facade ______________________________________ 18 V.7 Konsep Atap ________________________________________ 19 V.8 Konsep Terbuka _____________________________________ 20
V.9 Konsep Masyarakat __________________________________ 22 VI Kesimpulan ____________________________________________ 25 DAFTAR PUSTAKA _________________________________________ 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1.1 Perspektif Eksterior ____________________________ 4 Gambar II.1.1 Peta Lahan (Sumber: Google Map) ________________ 6 Gambar II.1.2 Pola Sirkulasi Jalur Kendaraan ____________________ 6 Gambar III.1.1 Analisa Tingkatan Panas Matahari ________________ 6 Gambar III.1.2 Analisa Suhu, Kelembaban, Kecepatan dan Arah Angin 6 Gambar III.2.1 Site Plan _____________________________________ 7 Gambar III.3.1 Contoh DPRD Kaltim (Sumber: Wikimedia) ________ 9 Gambar III.3.2 Contoh DPRD Kalsel (Sumber: Wikimedia) _________ 9 Gambar III.3.3 Contoh DPRD Balikpapan (Sumber: Wikimedia) _____ 9 Gambar III.3.4 Contoh DPRD Banten (Sumber: Beritasatu.com) _____ 9 Gambar III.3.5 Contoh DPRD Surakarta (Sumber: Gravigra) ________ 9 Gambar V.1.1 Layout _______________________________________ 12 Gambar V.2.1 Konsep Sirkulasi kedalam Gedung _________________ 13 Gambar V.3.1 Diagram Skema utilitas __________________________ 14 Gambar V.4.1 Aksonometri Struktur Bangunan __________________ 16 Gambar V.4.2 Suasana Lantai Mezzanine _______________________ 17 Gambar V.4.3 Suasana Lantai 5 _______________________________ 17 Gambar V.4.4 Suasana Lantai 4 _______________________________ 17 Gambar V.4.5 Suasana Lantai 3 _______________________________ 17 Gambar V.4.6 Suasana Lantai 2 _______________________________ 17 Gambar V.4.7 Suasana Lantai 1 _______________________________ 17 Gambar V.5.1 Skema Konsep Fasad ___________________________ 18 Gambar V.5.2 Konsep Atap __________________________________ 19 Gambar V.5.3 Perspektif Eksterior _____________________________ 19 Gambar V.6.1 Perspektif Interior _____________________________ 20 Gambar V.7.1 Suasana Monitoring oleh Rakyat __________________ 22 Gambar V.7.2 Suasana Demo_________________________________ 22 Gambar V.7.3 Suasana Amphiteater ___________________________ 23
DAFTAR LAMPIRAN Denah Lantai 1 ______________________________________________ 28 Denah Lantai 2 ______________________________________________ 29 Denah Lantai 3 ______________________________________________ 30 Denah Lantai 4 ______________________________________________ 31 Denah Lantai 5 ______________________________________________ 32 Denah Mezzanine ___________________________________________ 33 Tampak Depan ______________________________________________ 34 Tampak Samping Kanan ______________________________________ 35 Tampak Belakang ___________________________________________ 36 Tampak Samping Kiri ________________________________________ 37 Potongan AA’ ______________________________________________ 38 Potongan BB’ ______________________________________________ 40 Foto Maket _________________________________________________ 44
13
Gambar V.4.1 Aksonometri Struktur Bangunan
Gambar V.4.2 Suasana Lantai
Mezzanine
Gambar V.4.3 Suasana Lantai 5
17
Suasana Lantai
Suasana Lantai 5
Suasana Lantai 4 Gambar V.4.5 Suasana Lantai 3
Gambar V.4.6 Suasana Lantai 2 Gambar V.4.7 Suasana Lantai 1
19
37 37
KESIMPULAN
Desain DPRD Bojonegoro dapat menjadi behaviour modifier bagi penggunanya (anggota DPRD Bojonegoro), untuk bekerja dengan lebih efektif, efisien, sehingga aspek transparansi hasil kinerja dapat tercapai.
Hal ini dicapai dengan permainan material, pola ruang, dan bentukan desain yang disesuaikan dengan aspek psikologis pengguna.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Duerk, P. Donna, Architectural Programming : Information Management for Design, New York, Van Nostrad Reinhold (1993)
[2]. Ernst, Neufert, Data Arsitek, Jakarta , Erlangga, (1999)
[3]. Broadbent Geoffrey, Richard Bunt, Thomas Liorens, Sign, Symbol & Architecture, The Pitman Press, Bath (1980)
[4]. Center David & Lee Terence, Psychology and the Build Environment, 1974
[5]. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2011
[6]. White, Edward, Site Analysis : Diagramming Information for Architectural Design, 2004
BIODATA PENULIS
Penulis bernama lengkap Arcadius Mahatma Nuragadikara, lahir di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 13 Januari 1994. Merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis lahir dari pasangan suami istri Franciscus Joko Ispraptono dan Sophia Siwi Palupi. Penulis sekarang bertempat tinggal di Keputih Tegal Timur 3B – D7 No. 14, Sukolilo, Surabaya.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Marsudirini Solo (2000 – 2006), lalu melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Regina Pacis Solo (2006 – 2009), kemudian masuk di SMA Negeri 3 Solo (2009 – 2012), dan meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada tahun 2012 sampai dengan penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Saat mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi Temu Kumpul Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Indonesia Rayon 5 (TKIMAI Jawa Timur), dan mengikuti beberapa lomba arsitektural yang diadakan secara nasional guna mengasah keahlian dalam mendesain arsitektur.