• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Salah satu contoh bahan ajar ialah modul. Modul sendiri ialah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Salah satu contoh bahan ajar ialah modul. Modul sendiri ialah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahan ajar menurut Prastowo (2014:138) ialah segala bahan (baik itu informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh bahan ajar ialah modul. Modul sendiri ialah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bimbingan yang minimal dari pendidik.

Modul sendiri sudah banyak beredar di sekolah-sekolah. Modul yang sering beredar di sekolah ialah modul berbentuk cetak yang digunakan oleh guru sebagai bahan ajar tambahan. Berdasarkan hasil observasi di SMP N 18 Kota Jambi, ada beberapa guru yang menggunakan modul berbentuk cetak. Namun ada sebagian juga guru yang tidak menggunakan modul. Berdasarkan hasil wawancara, guru enggan menggunakan modul di dalam kelas karena ada beberapa hal, seperti mahalnya biaya pencetakan modul tersebut serta kurang kreatifnya guru dalam mengembangkan bahan ajar modul.

Hal tersebut juga sejalan dengan apa yang disampaikan Pratowo (2014:190) mengenai modul cetak yang beredar disekolah. Modul dalam bentuk cetak tersebut memiliki banyak kekurangan. Pertama untuk mencetak modul bebentuk cetak memerlukan biaya mahal terlebih lagi modul tersebut banyak menggunakan gambar yang berwarna. Kedua modul dalam bentuk cetak tidak dapat memasukan animasi maupun vidio yang berkaitan dengan pembelajaran. Modul yang hanya berisikan

(2)

kata-kata akan mematikan motivasi dan minat siswa dalam belajar. Ketiga tanpa perawatan yang baik, modul dalam bentuk cetak akan cepat rusak dan bahkan hilang.

Untuk mengatasi masalah tersebut seharusnya tenaga pendidik bisa lebih kreatif dan inovatif lagi dalam mengembangkan modul. Modul sendiri tidak harus selalu dikembangkan dalam bentuk cetak. Modul tersebut dapat dikembangkan dalam bentuk non cetak dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Modul yang sedemikian sering diistilahkan dengan E-modul atau modul elektronik.

E-Modul merupakan terobosan baru dalam dunia pendidikan di abad 21 ini, dimana di dalam pendidikan di abad 21 sekolah yang inovatif ialah sekolah yang sudah menggunakan teknologi dan pendekatan pedagogis yang akan semakin umum di masa depan (Hanover, 2013:3). Tak cukup hanya dengan penggabungan teknologi saja, pendidikan di abad 21 ini juga harus dibarengi dengan pendekatan pembelajaran yang dapat memuat dari berbagai aspek baik itu teknologi maupun kaidah matematika. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sangat cocok diterapkan dalam dunia pendidikan saat ini ialah STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematics).

STEM merupakan pendekatan intrerdisiplin yang menggabungkan 4 aspek pembelajaran yaitu sains, teknologi, teknik, dan matematika. Pembelajaran dengan pendekatan STEM yang ditekankan pada karakteristik STEM akan membatu siswa memahami konsep dengan baik. Siswa akan dikenalkan materi tersebut dengan konteks dunia nyata berdasarkan permasalahan sehari hari yang akan digabungkan dengan aspek lain selain matematika, yaitu sains, teknologi dan teknik.

(3)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Musnidar (2018:178) diperoleh bahwa penerapan pembelajaran berbasis STEM membuktikan perubahan akan pola pikir dan cara bertindak peserta didik Indonesia untuk memenuhi kriteria SDM yang unggul. Rancangan kegiatan pembelajaran berbasis STEM bertujuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan 4 literasi disiplin ilmu.

Pengembangan E-Modul berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematics sudah cukup baik untuk dikembangkan, namun masih memiliki kekurangan. Salah satu kekurangannya yaitu dari sisi kepraktisan. Arsyad (dalam Asyhar, 2012:122) menyatakan bahwa dalam memilih multimedia pembelajaran sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindah dan dibawa ke mana-mana. Namun E-Modul STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematics) hanya dapat digunakan pada perangkat PC saja. Artinya media tersebut tidak dapat diakses dimana saja dan dibawa kemana saja. Untuk itu diperlukan sebuah perangkat yang dapat mengakses E-Modul tersebut dan dapat dibawa kemana saja dan dimana saja. Salah satu perangkat yang sesuai ialah Android.

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat bahkan para pelajar diseluruh dunia. Sekolah sekolah pun juga sudah memperbolehkan siswa-siswanya untuk membawa Android tersebut dalam lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Apsari dan Rizky (2018:169) diperoleh bahwa media pembelajaran

(4)

matematika berbasis android dinyatakan valid dan praktis sehingga dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Selain itu media pembelajaran matematika berbasis android ini dapat memudahkan siswa belajar secara mandiri dan berulang-ulang hingga paham dimanapun dan kapanpun sehingga android dapat digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar.

Namun pada kondisi nyata di lapangan banyak siswa yang menyalah gunakan kebebasan tersebut. Para siswa menggunakan android tersebut tidak pada semestinya, artinya siswa tidak menggunakan android sebagai sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar. Seharusnya pihak sekolah dapat memanfaatkan android tersebut untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Materi segi empat merupakan salah satu materi di kelas VII SMP. Materi tersebut akan lebih mudah dimengerti siswa apabila materi tersebut diajarkan dengan model yang sesuai serta dibarengi dengan kemajuan teknologi modern. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utami dkk (2018:172) diperoleh bahwa modul dengan materi segiempat yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan STEM dapat mempermudah peserta didik untuk mengetahui bagaimana konsep itu didapat, selain itu terdapat hubungan aspek-aspek pada STEM yang dapat menambah pengetahuan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan nyata. Namun dalam penelitian tersebut modul yang digunakan masih dalam bentuk cetak, sehingga pada kesempatan ini peneliti ingin mengembangkan lagi dari produk tersebut.

(5)

Sehubungan dengan pemaparan permasalahan diatas maka disini peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan E-Modul berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematics) berbantuan android pada materi segiempat”

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengembangkan e-modul berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematcs) berbantuan android pada materi segiempat?

2. Bagaimana kelayakan e-modul berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematics) berbantuan android pada materi segiempat? 1.3 Tujuan Pengembangan

1. Mendeskripsikan pengembangan e-modul berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematcs) berbantuan android pada materi segiempat

2. Mendeskripsikan kelayakan bahan ajar e-modul berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematics) berbantuan android pada segiempat

1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk bahan ajar e-modul berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematics) berbantuan android yang dikembangkan pada materi segiempat adalah :

1. Produk yang dihasilkan yaitu modul yang dikemas dalam bentuk elektronik atau sering disebut e-modul.

(6)

2. E-modul yang dikembangkan ialah e-modul berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematcs) dengan menekankan pada 5 karakteristik STEM yaitu integrated of STEM, focus on problem, desain, inquiry, dan teamwork.

3. Materi yang dijabarkan pada e-modul ini ialah materi segiempat yang disesuaikan dengan SK, KD dan indikator berdasarkan silabus.

4. E-modul yang dikembangkan akan dimuat dalam Android.

5. E-modul yang dihasilkan dapat digunakan dalam pembelajaran di sekolah dan bahan belajar secara mandiri bagi siswa dirumah.

6. E-modul yang dihasilkan dapat menarik dan meningkatkan motivasi belajar bagi siswa.

1.5 Pentingnya Pengembangan

Pentingnya pengembangan bahan ajar ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Sebagai pengetahuan untuk mengembangkan bahan ajar e-modul berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) berbantuan android.

2. Sebagai sumber belajar pada materi segiempat disekolah menengah pertama.

1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan 1. Asumsi Pengembangan

Karakteristik dari produk yang dihasilkan dalam pengembangan e-modul ini adalah e-modul yang berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematcs) yang dapat dimuat didalam android. Selain itu juga peneliti

(7)

bermaksud nantinya setelah mempelajari e-modul ini siswa tidak hanya mengetahui materi segiempat tetapi juga dapat menggunkan kemajuan teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar.

2. Keterbatasan Pengembangan

Agar tidak menyimpang dari apa yang diteliti, maka dari itu penelitian ini perlu dibatasi. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

a. Mengembangkan modul dalam bentuk elektronik (E-modul) yang dapat diaplikasikan di dalam android.

b. Memilih materi segiempat di SMP kelas VII semester genap untuk dikembangkan menjadi bahan ajar berupa E-modul.

c. Memilih pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematcs) yang digunakan untuk mengembangkan E-modul.

d. Pengeembangan E-modul ini menggunakan model desain pengembangan ADDIE.

1.7 Definis Istilah

Agar terhindar dari penafsiran yang berbeda terhadap istilah dalam penelitian ini, maka dipandang perlu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini agar tidak membuat pembaca salah mengartikan.

Beberapa istilah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian pengembangan merupakan penelitian untuk menghasilkan suatu produk dan menguji kelayakannya.

2. E-Modul merupakan seperangkat media pengajaran digital dan non cetak yang disusun secara sistematis dan digunakan untuk keperluan belajar

(8)

mandiri, yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.

3. STEM merupakan pendekatan intrerdisiplin dalam pembelajaran dimana di dalamnya peserta didik menggunakan sains, teknologi, teknik, dan matematika dalam konteks nyata.

4. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi.

5. Materi yang akan disusun ialah materi segiempat di kelas VII SMP semester II.

Referensi

Dokumen terkait

yang dikembangkan dari penelitian ini adalah modul ajar cetak berbantuan teknologi pada materi lingkaran untuk mengembangkan kecakapan abad 21 siswa SMA.. Proses

PENGEMBANGAN MODUL HUKUM NEWTON BERBASIS SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS (STEM) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENGEMBANGAN MODUL HUKUM NEWTON BERBASIS SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS (STEM) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP. Universitas Pendidikan Indonesia |

Abstrak : Pengembangan Bahan Ajar Modul Berorientasi Pembelajaran Kontekstual Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Sekolah Menengah Kejuruan.Tujuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain e-modul dengan tampilan majalah berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics) untuk

Pada penelitian ini bahan ajar yang dikembangkan adalah modul fisika berbasis model pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society SETS yang valid dan praktis yang bertujuan

ix Nama : Wira Herlina NIM : 1711260012 Prodi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, MATHEMATIC STEM UNTUK MENGUKUR

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diketetahui bahwa hasil uji validasi bahan ajar e-modul matematika berbantuan flip pdf professioal pada materi peluang