M A N U A L
I N D I K A T O R
K I N E R J A
U T A M A
( I K U )
D I R E K T O R AT J E N D E R A L P E R I K A N A N TA N G K A P 2 0 2 1
NILAI TUKAR NELAYAN (NTN)
Sasaran Strategis : Kesejahteraan Nelayan Meningkat
Nama IKU : Nilai Tukar Nelayan (NTN)
Deskripsi : Merupakan indikator yang menunjukkan alat ukur kesejahteraan nelayan yang diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima oleh nelayan dan indeks harga yang dibayar oleh nelayan
Formula Perhitungan : Dihitung dari Indeks Harga (It) yang diterima Nelayan dibagi dengan Indeks harga (Ib) yang dibayar Nelayan dikali 100 (%).
Satuan Pengukuran : Indeks Penanggung jawab IKU atasan : Setditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Badan Pusat Statistik (BPS) Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lag Outcome Metode Cascading : Tidak diturunkan
Perhitungan Data : Posisi Akhir Target 2021 : 102
NTN =
I
tI
bPROPORSI TANGKAPAN JENIS IKAN YANG BERADA DALAM BATASAN BIOLOGIS
YANG AMAN
Sasaran Strategis : Sumber Daya Perikanan Tangkap Berkelanjutan
Nama IKU : Proporsi tangkapan jenis ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman
Deskripsi : • Pemilihan tindakan pengelolaan sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi lainnya. Selain itu, perlu adanya kehati-hatian dalam pengambilan keputusan pengelolaan terkait dengan karakter WPPNRI dan penggunaan data statistik sebagai dasar penilaian.
• Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana kebijakan perikanan tangkap dalam melakukan pengelolaan perikanan di suatu WPPNRI atau jenis ikan tertentu.
Formula Perhitungan : Dihitung dari jumlah volume produksi pada saat bulan berjalan dibagi dengan jumlah potensi sumber daya ikan (Kepmen KP NOMOR 50/KEPMEN-KP/2017)
Satuan Pengukuran : persen Penanggung jawab IKU atasan : Setditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Setditjen Perikanan Tangkap Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lag Outcome Metode Cascading : IKU Baru
PERSENTASE PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN DI WPPNRI DAN
PERAIRAN DARAT
Sasaran Strategis : Tata Kelola Sumber Daya Perikanan Tangkap Bertanggung Jawab
Nama IKU : WPP yang Menjadi Model Percontohan Penguatan Tata Kelola
Deskripsi : Model WPP adalah WPP yang menerapkan RPP, pembentukan kelembagaan dan operasionalisasi kelembagaan. RPP berisikan status perikanan dan rencana strategis pengelolaan perikanan di bidang penangkapan ikan yang disusun berdasarkan potensi, distribusi, komposisi jenis, tingkat pemanfaatan sumber daya ikan, lingkungan, sosek, isu pengelolaan, tujuan pengelolaan perikanan, dan rencana langkah-langkah pengelolaan yang merupakan kesepakatan antara Pemerintah dan para stakeholder. Atas pertimbangan nilai ekonomi dari potensi sumber daya perikanan yang ada, diusulkan WPPNRI 573, 711, 712, 715 dan 718 sebagai model pengelolaan kawasan berbasis WPP.
Formula Perhitungan : Dihitung dari jumlah WPP yang melaksanakan upaya penguatan tata Kelola dengan persyaratan : (1) menerapkan RPP, (2) sudah dibentuk kelembagaan dan (3) telah melakukan operasionalisasi kelembagaan.
Satuan Pengukuran : Persen Penanggung jawab IKU atasan : Dit. PSDI
Sumber Data : Dit. PSDI Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lag Outcome Metode Cascading : Komponen Pembentuk
JUMLAH PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP
Sasaran Strategis : Produktivitas Perikanan Tangkap Meningkat
Nama IKU : Jumlah Produksi Perikanan Tangkap
Deskripsi : Jumlah produksi yang berasal dari produksi perikanan tangkap (laut dan perairan umum) di seluruh provinsi di Indonesia dalam bentuk basah.
Formula Perhitungan :
𝑷𝒓𝒐𝒅
𝑷𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏 𝑻𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑= 𝑷𝒓𝒐𝒅
𝑷𝑻𝑳+ 𝑷𝒓𝒐𝒅
𝑷𝑻𝑷𝑫Keterangan:
ProdPTL = Produksi Perikanan Tangkap Laut
ProdPTPD = Produksi Perikanan Tangkap Perairan Darat
Satuan Pengukuran : Juta Ton Penanggung jawab IKU atasan : Setditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Setditjen Perikanan Tangkap Periode Pelaporan : Triwulanan
Validitas : Lag Output Metode Cascading : Komponen Pembentuk
TINGKAT KEMANDIRIAN SKPT DIBAWAH TANGGUNG JAWAB DJPT
Sasaran Strategis : Pengelolaan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Yang Mandiri
Nama IKU : Tingkat Kemandirian Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Dibawah Tanggung Jawab Ditjen Perikanan Tangkap
Deskripsi : • SKPT di Pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan merupakan pusat bisnis kelautan dan perikanan terpadu
mulai dari hulu sampai ke hilir berbasis kawasan.
• Tujuan dari SKPT adalah membangun dan mengintegrasikan proses bisnis KP berbasis masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan sumberdaya KP di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan secara berkelanjutan.
• Lokasi SKPT dan penanggungjawab ditetapkan melalui PermenKP nomor 40/PERMEN-KP/2016 tentang penugasan pelaksanaan pembangunan SKPT di Pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan.
Formula Perhitungan : • Menentukan kriteria penilaian (dalam hal ini ada 4 kriteria: fisik, produksi dan ekonomi, kelembagaan, serta sosial dan lingkungan);
• Menentukan parameter, kondisi, skor penilaian, dan alat verifikasi; • Menghitung skor penilaian (hasil penilaian); dan
• Membuat kategori (levelling).
Satuan Pengukuran : Skala Kemandirian 1-5 Penanggung jawab IKU atasan : Dit. PSDI, KAPI, PP dan P&K
Sumber Data : • Penggunaan data sekunder;
• FGD dan pengamatan visual; • Sampling dengan kuesioner.
Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lag Outcome Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
NILAI PMPRB DITJEN PERIKANAN TANGKAP
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Nilai PMPRB Ditjen Perikanan Tangkap
Deskripsi : Nilai kinerja RB diperoleh dari Indeks RB terhadap 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu: (i) manajemen perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi; (ii) peraturan perundang-undangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; (iii) organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); (iv) tata laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-prinsip good governance; (v) sdm aparatur; sdm aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera; (vi) akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (vii) pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN; (viii) pelayanan publik; pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.
Formula Perhitungan : Capaian Nilai Kinerja PMPRB DJPT dihitung dari hasil penilaian mandiri RB atas implementasi RB di DJPT dengan menggunakan instrumen sesuai ketentuan yang berlaku
Satuan Pengukuran : Nilai Penanggung jawab IKU atasan : Setditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Tim RB DJPT (Seluruh Es. II DJPT) Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : IKU Baru
INDEKS PROFESIONALITAS ASN DITJEN PERIKANAN TANGKAP
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Indeks Profesionalitas ASN Ditjen Perikanan Tangkap
Deskripsi : • IP ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi, kinerja dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan (PermenPAN dan RB Nomor 38 Tahun 2018);
• Nilai IP ASN diukur dengan menggunakan 4 (empat) dimensi, yakni :
- Kualifikasi, diukur dari riwayat Pendidikan yang telah dicapai mulai dari dibawah SLTA sampai dengan Pendidikan S-3;
- Kompetensi, diukur dari riwayat pengembangan kompetensi yang telah dilaksanakan meliputi : Diklat Kepemimpinan, Diklat Fungsional, Diklat Teknis dan Seminar/Workshop/Konferensi/Setara;
- Kinerja, diukur dari penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil meliputi : Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja;
- Disiplin Pegawai, diukur dari riwayat penjatuhan hukuman disiplin yang pernah dialami meliputi : Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin dan pernah dijatuhi hukuman disiplin (ringan, sedang, berat).
Formula Perhitungan :
𝐈𝐏 𝐀𝐒𝐍 𝐃𝐉𝐏𝐓 =
𝐈𝐏 𝟏+𝐈𝐏 𝟐+⋯..+𝐈𝐏 𝐧 𝐧Keterangan:
IP ASN DJPT = Nilai Indeks Profesionalitas ASN Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
IP 1, IP 2, ….IP 3 = Nilai Indeks Profesionalitas ASN Unit Kerja Eselon II lingkup Ditjen Perikanan Tangkap n = Jumlah Eselon II lingkup Ditjen Perikanan Tangkap
Satuan Pengukuran : Indeks Penanggung jawab IKU atasan : Seluruh Eselon II DJPT
Sumber Data : Aplikasi Ropeg Biro SDMA KKP Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
UNIT KERJA DITJEN PERIKANAN TANGKAP YANG BERPREDIKAT WILAYAH BEBAS
KORUPSI (WBK)
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Unit Kerja Ditjen Perikanan Tangkap Yang Berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK)
Deskripsi : WBK adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan pengauatan akuntabilitas kinerja. Secera teknis unit kerja tersebut memperoleh hasil penilaian indikator proses dan memenuhi syarat indikator hasil WBK ≥75
Formula Perhitungan : • Mengacu kepada Pedoman dalam PermenKP Nomor 62 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembangunan dan
Penetapan ZI menuju WBK dan WBBM di lIngkungan KKP : memperoleh hasil penilaian indikator proses dan memenuhi syarat indikator hasil WBK ≥75.
• Dengan pedoman teknis sesuai dengan Peraturan Irjen KKP Nomor 58/PER-IRJEN/2019 tentang Pedoman Teknis Pengawasan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di lingkungan KKP.
• Status Unit Kerja Berpredikat Menuju WBK yang telah mendapat nilai ≥75 dan ditetapkan melalui SK Menteri KP dan Piagam Penghargaan.
Satuan Pengukuran : Unit Kerja Penanggung jawab IKU atasan : Setditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Itjen KP Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : IKU Baru
BATAS TERTINGGI NILAI TEMUAN LHP BPK-RI ATAS LK DJPT DIBANDINGKAN
REALISASI ANGGARAN DJPT TAHUN 2020
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Batas Tertinggi Nilai Temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI atas Laporan Keuangan (LK) Ditjen Perikanan Tangkap Dibandingkan Realisasi Anggaran Ditjen Perikanan Tangkap Tahun 2020
Deskripsi : Nilai temuan atas laporan keuangan yang ditampilkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas LK Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap merupakan pernyataan profesional pemeriksa menghenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria, yakni: kesesuainan dengan standar akuntansi pemerintah, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern.
Formula Perhitungan : 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝑳𝑲 𝑻𝑨. 𝟐𝟎𝟐𝟎 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑳𝑯𝑷 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒕𝒖𝒉𝒂𝒏
𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 𝒓𝒊𝒊𝒍 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝟐𝟎𝟐𝟎 × 𝟏𝟎𝟎%
Keterangan:
Batas tertinggi jumlah nilai temuan atas laporan keuangan TA. 2019 (audited) tidak melebihi dari 1%
Satuan Pengukuran : Persen Penanggung jawab IKU atasan : Setditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : IKU Baru
NILAI PMSAKIP DITJEN PERIKANAN TANGKAP
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Nilai PMSAKIP Ditjen Perikanan Tangkap
Deskripsi : • SAKIP pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja (Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang SAKIP).
• Nilai diperoleh dari hasil evaluasi Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) setiap tahunnya, terhadap 5 (lima) komponen SAKIP di KKP: (i) Perencanaan Kinerja; (ii) Pengukuran Kinerja; (iii) Pelaporan Kinerja; (iv) Evaluasi Kinerja; (v) Pencapaian sasaran kinerja organisasi.
Formula Perhitungan : Dihitung dari hasil penilaian Itjen KP atas implementasi SAKIP di DJPT dengan menggunakan instrumen (Lembar Kerja Evaluasi) sesuai ketentuan yang berlaku
Satuan Pengukuran : Nilai Penanggung jawab IKU atasan : Setditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Itjen KP Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : IKU Baru
MATURITAS SPIP DITJEN PERIKANAN TANGKAP
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Tingkat Maturitas SPIP Ditjen Perikanan Tangkap
Deskripsi : • Maturitas (maturity) berarti dikembangkan penuh atau optimal (Cooke-Davis, 2005). Andersen and Jessen (2003) menyatakan bahwa konsep maturitas pada organisasi bertujuan mengarahkan organisasi dalam kondisi yang optimal untuk mencapai tujuannya.
• Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Formula Perhitungan : Tahapan penilaian: • Penilaian pendahuluan
Survey persepsi dengan menggunakan kuesioner • Pengujian Bukti
Kuesioner lanjutan, wawancara, analisis dokumen, dan observasi yang dilakukan oleh tim assesor
Satuan Pengukuran : Level Penanggung jawab IKU atasan : Setditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : BPKP atau Itjen KP Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : IKU Baru
UNIT KERJA DITJEN PERIKANAN TANGKAP YANG MENERAPKAN INOVASI
PELAYANAN PUBLIK
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Unit Kerja Ditjen Perikanan Tangkap Yang Menerapkan Inovasi Pelayanan Publik
Deskripsi : • Inovasi pelayanan publik adalah terobosan jenis pelayanan yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung (PermenPAN & RB No. 30/2014).
• Kriteria suatu inisiatif inovasi, yaitu:
- Memberikan perbaikan pelayanan publik. - Memberikan manfaat bagi masyarakat.
- Dapat dan/atau sudah direplikasi (role model). - Berkelanjutan.
Formula Perhitungan : Dihitung dari jumlah inovasi pelayanan publik yang dilaksanakan dalam kurun waktu tahun anggaran berjalan dan dikirim ke Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP).
Satuan Pengukuran : Unit Kerja Penanggung jawab IKU atasan : Setditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Dit. PDK Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : IKU Baru
PERSENTASE UNIT KERJA DITJEN PERIKANAN TANGKAP YANG MENERAPKAN
SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG TERSTANDAR
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Persentase Unit Kerja Ditjen Perikanan Tangkap Yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan Yang Terstandar
Deskripsi : Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari.
Formula Perhitungan : • Perhitungan penerapan manajemen pengetahuan lingkup DJPT dilakukan atas: (1) tingkat sharing
document mandatory; (2) tingkat keikutsertaan pejabat dan staf, dan (3) tingkat keaktifan unit kerja dalam
aplikasi Bitrix24 KKP.
𝑴𝑷𝟎= 𝑴𝑷𝟏+ 𝑴𝑷𝟐+ ⋯ + 𝑴𝑷𝒏 𝒏
Keterangan:
EKP0 = Persentase manajemen pengetahuan DJPT
HS1, HS2, … HSn = Persentase manajemen pengetahuan unit kerja eselon II DJPT n = Jumlah unit kerja eselon II DJPT
Satuan Pengukuran : Persen Penanggung jawab IKU atasan : Seluruh Es II Ditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Pusdatin Periode Pelaporan : Triwulanan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
PERSENTASE REKOMENDASI HASIL PENGAWASAN YANG DIMANFAATKAN UNTUK
PERBAIKAN KINERJA LINGKUP DITJEN PERIKANAN TANGKAP
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan Yang Dimanfaatkan Untuk Perbaikan Kinerja Lingkup Ditjen Perikanan Tangkap
Deskripsi : Jumlah rekomendasi hasil pengawasan Inspektorat Jenderal kepada Ditjen Perikanan Tangkap berdasarkan LHP (terbatas pada LHP Audit, Reviu dan Evaluasi baik bentuk surat maupun bab) yang terbit pada Triwulan IV Tahun 2020 s.d. Triwulan III Tahun 2021 yang telah ditindaklanjuti (berstatus proses dan/atau tuntas) oleh Ditjen Perikanan Tangkap yang menjadi objek pengawasan.
Formula Perhitungan :
𝑹𝑯𝑷 =∑𝑵𝒕
∑𝑵 𝒙 𝟏𝟎𝟎% Keterangan:
RHP = Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Yang Dimanfaatkan
ΣNt = Jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang telah ditindaklanjuti oleh DJPT ΣN = Jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang diberikan kepada DJPT
Satuan Pengukuran : Persen Penanggung jawab IKU atasan : Setditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Itjen KP Periode Pelaporan : Triwulanan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
TINGKAT EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KEGIATAN PRIORITAS/STRATEGIS DITJEN
PERIKANAN TANGKAP
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Tingkat Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Prioritas/Strategis Ditjen Perikanan Tangkap
Deskripsi : • Indikator ini merupakan ukuran atas tingkat keberhasilan/efektivitas dari pelaksanaan kegiatan
prioritas/strategis lingkup DJPT. Tingkat efektifitas merujuk pada suatu ukuran yang menunjukan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) pelaksanaan kegiatan telah tercapai.
• Kegiatan dikategorikan prioritas/strategis bila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut: - Memiliki dampak langsung kepada masyarakat;
- Memiliki anggaran besar;
- Mendukung secara langsung taget kinerja KKP; - Mendukung capaian proritas nasional;
- Merupakan arahan direktif Presiden, dan - Pertimbangan lainnya yang relevan.
Formula Perhitungan : 𝑬𝒇𝒆𝒌𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔 = 𝟖𝟎% 𝑷𝑻 + 𝟏𝟎% 𝑰𝑮 + 𝟏𝟎% 𝑨𝑻
Keterangan:
PT = Pencapaian Tujuan diukur berdasarkan kesesuaian waktu dan kesesuaian tujuan pelaksanaan kegiatan berupa pemanfaatannya
IG = Integrasi diukur berdasarkan adanya kegiatan sosialisasi atau pelatihan bagi penerima/obyek kegiatan AT = Adaptasi diukur berdasarkan kesesuaian output kegiatan dengan kebutuhan obyek kegiatan dan
TINGKAT EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KEGIATAN PRIORITAS/STRATEGIS DITJEN
PERIKANAN TANGKAP
Satuan Pengukuran : Persen Penanggung jawab IKU atasan : Seluruh Es II Ditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Itjen KP Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lag Output Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
PERSENTASE REKOMENDASI HASIL PENGAWASAN YANG DIMANFAATKAN UNTUK
PERBAIKAN KINERJA LINGKUP DITJEN PERIKANAN TANGKAP
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Tingkat Kepatuhan Pengadaan Barang/Jasa Lingkup Ditjen Perikanan Tangkap
Deskripsi : Suatu ukuran yang menggambarkan tingkat kepatuhan dalam Pengadaan Barang/Jasa lingkup Ditjen Perikanan Tangkap yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Formula Perhitungan : Tingkat kepatuhan PBJ Unit Eselon I diukur berdasarkan jumlah nilai dari beberapa unsur berikut: 1. Rencana umum pengadaan telah diupload ke dalam aplikasi SIRUP (20%)
2. Persentase jumlah pengadaan belanja modal yang dilaksanakan melalui SPSE (30%). 3. Laporan penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa (20%).
4. Kesesuaian tahap pelaksanaan (30%).
Satuan Pengukuran : Persen Penanggung jawab IKU atasan : Seluruh Es II Ditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Itjen KP Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lag Output Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
PERSENTASE REKOMENDASI HASIL PENGAWASAN YANG DIMANFAATKAN UNTUK
PERBAIKAN KINERJA LINGKUP DITJEN PERIKANAN TANGKAP
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Tingkat Kepatuhan Pengelolaan BMN Lingkup Ditjen Perikanan Tangkap
Deskripsi : Suatu ukuran yang menggambarkan tingkat kepatuhan dalam Pengelolaan BMN lingkup Ditjen Perikanan Tangkap yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Formula Perhitungan : Tingkat kepatuhan pengelolaan BMN Unit Eselon I diukur berdasarkan jumlah nilai dari beberapa unsur: 1. Tingkat pemanfaatan Rencana Kebutuhan BMN (RKBMN) Tahun 2020 (bobot 10%);
2. Tersedianya usulan penetapan status penggunaan BMN untuk pengadaan belanja modal hingga triwulan 4 tahun 2020 baik ke pengguna barang dan pengelola barang (bobot 25%);
3. Tingkat penyelesaian inventarisasi dan penilaian kembali (revaluasi aset) Tahun 2017-2019 (bobot 20%); 4. Pemanfaatan BMN hasil pengadaan belanja modal tahun 2020 di dukung Berita Acara Serah Terima
(BAST)/Berita Acara Pemakaian (bobot 25%);
5. Penyusunan Laporan BMN (Semesteran dan Tahunan) secara tepat waktu (bobot 20%).
Satuan Pengukuran : Persen Penanggung jawab IKU atasan : Seluruh Es II Ditjen Perikanan Tangkap
Sumber Data : Itjen KP Periode Pelaporan : Tahunan
Validitas : Lag Output Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
NILAI IKPA DITJEN PERIKANAN TANGKAP
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Nilai IKPA Ditjen Perikanan Tangkap
Deskripsi : Kinerja Pelaksanaan Anggaran adalah sebagai evaluasi dan spending review terhadap optimalisasi peran belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka ketahanan fiscal dan ekonomi dengan berdasarkan 12 (dua belas) Indikator Pelaksanaan Anggaran yaitu Revisi DIPA, Halaman III DIPA, Pengelolaan UP, Rekon LPj Bendahara, Data Kontrak, Penyelesaian Tagihan, Penyerpan Anggaran, Retur SP2D, Perencanaan Kas, Pengembalian SPM, Dispensasi Penyampaian SPM, dan Pagu Minus.
Formula Perhitungan : 1. Revisi DIPA (Semakin rendah angka persentase revisi DIPA yang diperoleh, maka semakin baik kinerja perencanaan anggaran pada K/L tersebut)
∑ 𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 𝑹𝒆𝒗𝒊𝒔𝒊 𝑫𝑰𝑷𝑨 ∑ 𝑹𝒆𝒗𝒊𝒔𝒊 𝑫𝑰𝑷𝑨
2. Deviasi RPD (Semakin rendah persentase deviasi (angka absolut) yang diperoleh, maka semakin baik kualitas rencana penarikan halaman III DIPA dan kinerja realisasi anggaran K/L)
𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 𝑷𝒆𝒏𝒂𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒏𝒂− 𝑷𝒆𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒍 𝑰𝑰𝑰 𝑫𝑰𝑷𝑨
𝑷𝒆𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒍 𝑰𝑰𝑰 𝑫𝑰𝑷𝑨
3. Pengelolaan UP (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja pengelolaan UP) ∑ 𝑺𝑷𝑴 𝑮𝑼𝑷 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
∑ 𝑺𝑷𝑴 𝑮𝑼𝑷 × 𝟏𝟎𝟎%
4. LPj Bendahara (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja penyampaian LPJ Bendahara)
∑ 𝒅𝒂𝒕𝒂 𝑳𝑷𝑱 𝑩𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
NILAI IKPA DITJEN PERIKANAN TANGKAP
Formula Perhitungan : 5. Data Kontrak (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja penyampaian data kontrak) ∑ 𝒅𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒐𝒏𝒕𝒓𝒂𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
∑ 𝒅𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒐𝒏𝒕𝒓𝒂𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆 𝑲𝑲𝑷𝑵 × 𝟏𝟎𝟎%
6. Penyelesaian Tagihan (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja penyelesaian tagihannya)
∑ 𝑻𝒂𝒈𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
∑ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑻𝒂𝒈𝒊𝒉𝒂𝒏 × 𝟏𝟎𝟎%
7. Penyerapan Anggaran (Penyerapan anggaran yang dapat mencapai target, maka nilainya semakin baik) ∑ 𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 𝑨𝒏𝒈𝒈𝒂𝒓𝒂𝒏
∑ 𝑷𝒂𝒈𝒖 × 𝟏𝟎𝟎%
8. Retur SP2D (Semakin rendah persentase retur SP2D yang diperoleh, maka semakin baik kualitas SPM yang diajukan ke KPPN)
∑ 𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓 𝑺𝑷𝟐𝑫
∑ 𝑺𝑷𝟐𝑫 𝑻𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕 × 𝟏𝟎𝟎%
9. Perencanaan Kas (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja kesesuaian pengajuan SPM dengan Renkas/RPD harian)
∑ 𝒅𝒂𝒕𝒂 𝑹𝒆𝒏𝒌𝒂𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
∑ 𝑹𝒆𝒏𝒌𝒂𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆 𝑲𝑷𝑷𝑵 × 𝟏𝟎𝟎%
10. Pengembalian SPM (Semakin rendah % kesalahan, maka semakin baik kualitas SPM yang disampaikan ke KPPN)
∑ 𝑺𝑷𝑴 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉
NILAI IKPA DITJEN PERIKANAN TANGKAP
Formula Perhitungan : 11. Dispensasi SPM (Semakin rendah % pengajuan dispensasi SPM, maka semakin baik kinerja indikator dispensasi pengajuan SPM)
∑ 𝑫𝒊𝒔𝒑𝒆𝒏𝒔𝒂𝒔𝒊 𝑺𝑷𝑴
∑ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝑷𝑴 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆 𝑲𝑷𝑷𝑵 × 𝟏𝟎𝟎%
12. Pagu Minus (Semakin rendah angka persentase pagu minus yang diperoleh, maka semakin baik kinerja perencanaan anggaran Belanja Pegawai pada K/L tersebut)
∑ 𝑷𝒂𝒈𝒖 𝑴𝒊𝒏𝒖𝒔
∑ 𝑷𝒂𝒈𝒖 × 𝟏𝟎𝟎%
𝑰𝑲𝑷𝑨 = 𝑰𝑲𝟏+ 𝑰𝑲𝟐+ 𝑰𝑲𝟑+ ⋯ + 𝑰𝑲𝟏𝟐 Catatan:
• Perhitungan manual IKU pada triwulan I sampai dengan Triwulan 3 untuk 10 indikator (Dispensasi SPM dan Pagu Minus tidak termasuk)
• Perhitungan manual IKU pada triwulan IV untuk 12 indikator
Satuan Pengukuran : Nilai Penanggung jawab IKU atasan : Seluruh Eselon II DJPT
Sumber Data : Aplikasi OM-SPAN Kemenkeu Periode Pelaporan : Triwulanan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : Dipersempit
NILAI KINERJA ANGGARAN DITJEN PERIKANAN TANGKAP
Sasaran Strategis : Tata Kelola Ditjen Perikanan Tangkap Yang Baik
Nama IKU : Nilai Kinerja Anggaran Ditjen Perikanan Tangkap
Deskripsi : • Nilai kinerja anggaran adalah proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yg dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya • Nilai diperoleh dari data input dan output yang dimasukkan setiap Satuan Kerja lingkup DJPT kedalam
aplikasi SMART Kemenkeu
Formula Perhitungan :
𝑵𝑲𝟎 =𝑵𝑲𝟏+ 𝑵𝑲𝟐+ ⋯ + 𝑵𝑲𝒏 𝒏
Keterangan:
NK0 = Nilai Kinerja Anggaran DJPT
NK1, NK2, …, NKn = Nilai Kinerja Anggaran Unit Kerja Level II n = Jumlah Unit Kerja Level II
Satuan Pengukuran : Nilai Penanggung jawab IKU atasan : Seluruh Eselon II DJPT
Sumber Data : Aplikasi SMART KEMENKEU Periode Pelaporan : Triwulanan
Validitas : Lead Input Metode Cascading : Dipersempit