• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ditetapkan di: Tasikmalaya, 8 September Ketua Umum. Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi 2020,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ditetapkan di: Tasikmalaya, 8 September Ketua Umum. Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi 2020,"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR 4 TAHUN 2020

TENTANG KADERISASI

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS SILIWANGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a. Bahwa berfungsinya Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi sebagai ormawa tertinggi tingkat fakultas dan merupakan amanah dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi;

b. Bahwa dalam rangka memberikan dasar hukum atas kaderisasi yang ada di Fakultas Agama Islam maka dipandang perlu membuat Peraturan mengenai Kaderisasi

c. Bahwa dalam rangka memperjelas mekanisme dan alur kaderisasi yang ada di Fakultas Agama Islam maka dipandang perlu membuat perturan mengenai Kaderisasi

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan huruf c, perlu menetapkan dan mengesahkan peraturan tentang kaderisasi Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);

(2)

4. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Statuta Universitas Siliwangi Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 21 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Statuta Universitas Siliwangi;

6. Panduan Umum Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru

7. Peraturan Rektor Universitas Siliwangi tahun 2017 Nomor 4 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Universitas Siliwangi;

8. Undang-Undang OMBUS FAI Tahun 2019

Memperhatikan : Keputusan Sidang Paripurna IV Tentang Hasil Sidang Pleno IX dan Rapat Dengar Pendapat BEM FAI UNSIL dan HIMAEKSYAR Tentang Kaderisasi Fakultas Agama Islam Universitas SIliwangi

Menetapkan : Peraturan Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Kaderisasi Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi

Ditetapkan di:

Tasikmalaya, 8 September 2020

Ketua Umum

Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi 2020,

NURJAMAN NPM. 171002090

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Pengertian

1. Universitas Siliwangi yang selanjutnya disebut UNSIL, merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang terdapat di Kota Tasikmalaya. 2. Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi, yang selanjutnya disebut

FAI UNSIL, merupakan salah satu fakultas yang terdapat di Universitas Siliwangi.

3. Mahasiswa Baru Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi yang selanjutnya disebut MABA FAI UNSIL adalah seluruh mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi yang masuk pada ajaran baru.

4. Organisasi Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi terdiri atas Badan Legislatif Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan Himpunan Mahasiswa.

5. Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi untuk selanjutnya disebut BLM FAI UNSIL adalah lembaga legislatif kemahasiswaan tertinggi di Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi.

6. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi untuk selanjutnya disebut BEM FAI UNSIL adalah lembaga eksekutif kemahasiswaan tertinggi di Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi.

7. Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah untuk selanjutnya disebut HIMA EKSYAR adalah lembaga eksekutif kemahasiswaan tertinggi di program studi Ekonomi Syariah.

8. Peraturan Kaderisasi Fakultas Agama Islam yang selanjutnya disebut Perfak Kaderisasi FAI adalah landasan hukum yang di gunakan dalam pelaksanaan kaderisasi mahasiswa di lingkungan Fakultas Agama Islam.

9. Kaderisasi merupakan proses mempersiapkan seseorang untuk memiliki keahlian dalam memegang suatu jabatan atau pekerjaan penting di dalam organisasi.

10. Pengkaderan adalah usaha organisasi yang dilaksanakan secara sadar dan sistematis sehingga memungkinkan seseorang

(4)

mengaktualkan potensi dirinya menjadi seorang kader muslim intelektual, religius dan profesional.

11. Tujuan kaderisasi adalah untuk mempersiapkan seseorang untuk memiliki kemampuan dan keahlian dalam memegang suatu jabatan atau pekerjaan penting di dalam organisasi.

12. Sistem kaderisasi adalah aspek pembinaan unsur mahasiswa di Fakultas Agama Islam yang melibatkan seluruh elemen mahasiswa yang dilaksanakan secara sadar dan sistematis.

13. Elemen utama yang terlibat dalam Kaderisasi mahasiswa FAI adalah seluruh Civitas Akademika dari unsur mahasiswa yaitu BLM FAI UNSIL, BEM FAI UNSIL, dan HIMA EKSYAR yang dapat dilakukan dengan berbagai bentuk sistem pembinaan dan kondisi dari masing- masing elemen utama tersebut.

14. Pengkaderan dilaksanakan di lingkungan Universitas Siliwangi dan tempat lain yang telah disepakati.

15. Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Siliwangi Fakultas Agama Islam, yang selanjutnya disebut OMBUS FAI UNSIL adalah jenjang pertama proses kaderisasi di Fakultas Agama Islam yang memperkenalkan konsep Tri Darma Perguruan Tingi dan kehidupan kampus.

16. Sekolah Legislatif adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh BLM FAI UNSIL untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa FAI mengenai peran dan fungsi legislatif.

17. Diklat Ekonomi islam yang selanjutnya disebut DEI adalah program kerja dari HIMA EKSYAR yang bertujuan untuk memberikan pengenalan dan pemahaman kepada mahasiswa baru program studi Ekonomi Syariah mengenai hal-hal penting yang berkaitan dengan Ekonomi Syariah dan menekankan peran serta beban moral mahasiswa Ekonomi Syariah yang kelak akan berkontribusi dan masuk ke masyarakat

18. Training Organization and Managerial Skill yang selajutnya disebut TOMS adalah suatu kegiatan pelatihan keorganisasian yang melatih soft skill dan hard skill yang mencakup pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, Penelitian dan pengabdian masyarakat.

(5)

19. Komisi Pengawasan adalah anggota BLM FAI yang menjadi delegasi untuk memantau, menilai dan mengevaluasi rangkaian kegiatan Kaderisasi FAI.

20. Panitia Pengarah (Steering Committee) yang selanjutnya disebut SC adalah mahasiswa aktif S-1 FAI yang bertugas untuk mengarahkan di setiap proses kaderisasi.

21. Panitia Pelaksana (Organizing Committee) yang selanjutnya disebut OC adalah mahasiswa aktif S-1 FAI yang bertugas untuk melaksanakan setiap proses kaderisasi.

Pasal 2

Maksud dan Tujuan

1. Maksud peraturan kaderisasi ini adalah untuk memperjelas jenjang kaderisasi, alur kaderisasi dan mekanisme kaderisasi di lingkungan Fakultas Agama Islam.

2. Tujuan peraturan kaderisasi ini adalah mengatur prosedur pelaksanaan kaderisasi di lingkungan Fakultas Agama Islam.

BAB II PENGKADERAN

Pasal 3

Pengkaderan adalah usaha organisasi yang dilaksanakan secara sadar dan sistematis sehingga memungkinkan seseorang mengaktualkan potensi dirinya menjadi seorang kader muslim intelektual, religius dan profesional.

Pasal 4 Tujuan

1. Memperkenalkan kepada mahasiswa baru tentang kehidupan kampus. 2. Memberikan pemahaman dan kecintaan terhadap Fakultas Agama

Islam.

3. Mengarahkan mahasiswa baru sesuai peran dan fungsi mahasiswa. 4. Membentuk SDM di bidang hard skill dan soft skill.

(6)

Pasal 5 Capaian

1. Mampu mengenal kehidupan kampus FAI UNSIL. 2. Mempunyai rasa bangga terhadap FAI UNSIL.

3. Mengaplikasikan peran dan fungsi mahasiswa untuk almamater, agama, dan negara.

4. Mahasiswa memiliki keunggulan di bidang hard skill dan soft skill. 5. Mahasiswa mempunyai karakter yang bermoral.

Pasal 6 Sistem

1. Jenjang kaderisasi mahasiswa ditingkat Universitas adalah Kaderisasi Universitas .

2. Jenjang kaderisasi mahasiswa ditingkat Fakultas adalah Kaderisasi Fakultas.

3. Jenjang kaderisasi mahasiswa ditingkat Program Studi adalah Kaderisasi Program Studi.

4. Jenjang kaderisasi mahasiswa yang satu dengan yang lainnya berkaitan dan berkesinambungan satu sama lain dan bersifat mutlak.

5. Tema dari setiap jenjang kaderisasi tersebut ditentukan oleh SC dan OC kaderisasi yang bersangkutan.

Pasal 7

Alur Pengkaderan Fakultas Agama Islam

Sekolah Legislatif

Orientasi Mahasiswa Baru Fakultas Agama Islam (OMBUS FAI)

Diklat Ekonomi Islam (DEI)

(7)

Pasal 8 Sifat

Kaderisasi bersifat wajib, mengikat, dan tidak bisa diwakilkan. Sehingga bagi yang tidak mengikuti akan mendapatkan konsekuensi sesuai dengan ketentuan.

Pasal 9 Perangkat (1) Controling Committee/Komisi Pengawasan (2) Steering Committee

(3) Organizing Committee

BAB III

ORIENTASI MAHASISWA BARU UNIVERSITAS SILIWANGI FAKULTAS AGAMA ISLAM (OMBUS FAI UNSIL)

Pasal 10 Tema kegiatan

Tema Kegiatan OMBUS FAI ditetapkan oleh panitia OMBUS FAI dengan memperhatikan etika serta relevansi dengan konsep yang hendak diusung.

Pasal 11 Waktu

Waktu kegiatan OMBUS FAI dilaksanakan pada semester ganjil.

Pasal 12 Tujuan Kegiatan

Secara umum tujuan dari kegiatan OMBUS FAI adalah membina dan memperkenalkan MABA FAI pada kegiatan akademis dan kemahasiswaan agar MABA FAI dapat lebih mudah beradaptasi dengan kehidupan perguruan tinggi di FAI UNSIL.

Pasal 13 Pelaksaan Kegiatan

1. OMBUS FAI adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM FAI UNSIL dengan berkordinasi dengan HIMA EKSYAR;

(8)

3. Peserta OMBUS FAI adalah seluruh MABA dan mahasiswa FAI UNSIL yang tidak lulus OMBUS FAI sebelumnya.

Pasal 14 Materi Materi kegiatan OMBUS FAI terdiri atas; 1. Orientasi akademik;

2. Orientasi kemahasiswaan. 3. Orientasi manifesto Al-Islam

Pasal 15 Tahapan

Tahapan kegiatan OMBUS FAI adalah sebagai berikut:

1. Pra OMBUS FAI, terdiri dari pendataan peserta dan pembekalan pelaksanaan OMBUS FAI;

2. OMBUS FAI, terdiri dari orientasi akademik dan orientasi kemahasiswaan.

3. Pasca OMBUS, terdiri dari refleksi orientasi akademik dan orientasi kemahasiswaan.

Pasal 16 Orientasi Akademik Tujuan Orientasi Akademik adalah:

1. Memperkenalkan sistem akademik dan fasilitas di FAI UNSIL;

2. Penggalian dan pengembangan bakat, kemampuan, serta keterampilan MABA FAI UNSIL;

3. Mengembangkan potensi diri baik melalui teori maupun praktik;

4. Meningkatkan kualitas pemahaman dan aktualisasi yang dapat membentuk peserta OMBUS FAI menjadi masyarakat akademis dalam fungsinya sebagai pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pasal 17

Orientasi Kemahasiswaan Tujuan Orientasi Kemahasiswaan adalah:

1. Pembinaan sikap dan kepribadian, serta menanamkan nilai moral, disiplin, serta cinta almamater, agama dan negara;

(9)

3. Membangun semangat kebersamaan peserta OMBUS FAI terhadap seluruh civitas akademika FAI UNSIL.

Pasal 18

Orientasi Manifesto Al-Islam Tujuan orientasi manifesto al-Islam adalah

1. Terbangunnya intelektual propetik.

2. Terbentuknya intelengensia muslim yang bertakwa kepada Allah SWT. 3. Membentuknya mahasiswa yang memiliki paradigma berpikir

transformatif.

Pasal 19

Stuktur Besar Kepanitiaan OMBUS FAI

Keterangan:

: Instruktif : Monitoring

(10)

Pasal 20

Penyelenggaraan OMBUS FAI

Kegiatan OMBUS FAI diselenggarakan oleh panitia OMBUS FAI yang terdiri dari SC dan OC.

Pasal 21

Garis Komando dan Kordinasi

OC bertanggung jawab kepada SC, dan SC bertanggung jawab kepada BEM FAI UNSIL, BEM FAI UNSIL bertanggung jawab kepada BLM FAI UNSIL.

Pasal 22

Pembentukan Panita OMBUS FAI

1. SC dibentuk oleh BEM FAI UNSIL yang meliputi Kabid Kaderisasi dari BEM FAI UNSIL dan HIMA EKSYAR.

2. OC dibentuk oleh SC.

Pasal 23 Keanggotaan SC

Keanggotaan SC seperti yang disebutkan dalam Pasal 20 berasal dari perwakilan BEM FAI dan HIMA EKSYAR. SC disahkan melalui Surat Keputusan (SK) Ketua BEM FAI UNSIL dan kedudukannya tidak dapat digantikan selama kegiatan OMBUS FAI berlangsung.

Pasal 24 Ketentuan SC Ketentuan tentang SC adalah sebagai berikut.

1. SC terdiri dari mahasiswa aktif FAI UNSIL yang merupakan perwakilan dari BEM FAI UNSIL dan HIMA EKSYAR.

2. SC perwakilan BEM FAI UNSIL ditunjuk sesuai dengan persyaratan yang dibuat oleh BEM FAI UNSIL dan bukan merupakan ketua ataupun wakil ketua BEM FAI UNSIL.

3. SC perwakilan HIMA EKSYAR ditunjuk sesuai dengan persyaratan yang dibuat oleh BEM FAI UNSIL atas rekomendasi dari ketua HIMA EKSYAR dan bukan merupakan ketua ataupun wakil ketua HIMA EKSYAR.

4. Keanggotaan SC bersifat tetap sejak SK keanggotaan SC dikeluarkan sampai berakhirnya rangkaian kegiatan OMBUS FAI.

(11)

5. Masa kerja SC dimulai sejak dikeluarkannya SK keanggotaan SC oleh BEM FAI UNSIL sampai berakhirnya rangkaian kegiatan OMBUS FAI.

6. Keputusan SC tidak dapat diganggu gugat, kecuali dikarenakan hal- hal yang menyalahi norma dan peraturan yang berlaku.

Pasal 25

Organizing Committee (OC) Ketentuan tentang OC adalah sebagai berikut. 1. Ketua Pelaksana. 2. Sekertaris Pelaksana 3. Bendahara Pelaksana 4. Koordinator Seksi. 5. Anggota Seksi. Pasal 26 Keanggotaan OC

Keanggotaan OC seperti yang disebutkan dalam Pasal 20 disahkan melalui SK Ketua BEM FAI UNSIL dan kedudukannya tidak dapat digantikan selama kegiatan OMBUS FAI berlangsung.

Pasal 27 Ketua Pelaksana

Ketentuan tentang Ketua Pelaksana adalah sebagai berikut. 1. Ketua Pelaksana merupakan mahasiswa aktif S-1 FAI UNSIL.

2. Mahasiswa aktif S-1 FAI UNSIL yang hendak mencalonkan diri sebagai Ketua Pelaksana wajib memenuhi syarat dan ketentuan yang telah disiapkan oleh SC.

3. Ketua Pelaksana dipilih dan disahkan oleh SC.

4. Ketua Pelaksana dalam kepanitiaan OMBUS FAI bersifat tetap sejak SK Ketua Pelaksana OMBUS FAI dikeluarkan sampai berakhirnya kegiatan OMBUS FAI.

(12)

Pasal 28

Sekretaris Pelaksana

Ketentuan tentang Sekretaris Pelaksana adalah sebagai berikut; 1. Sekretaris Pelaksana adalah mahasiswa aktif S-1 FAI UNSIL.

2. Sekretaris Pelaksana dipilih oleh Ketua Pelaksana berdasarkan prosedur yang dibuat oleh Ketua Pelaksana.

3. Kuantitas Sekretaris Pelaksana berjumlah satu orang.

4. Keanggotaan Sekretaris Pelaksana dalam kepanitiaan OMBUS FAI bersifat tetap sejak SK dikeluarkan sampai berakhirnya kegiatan OMBUS FAI.

Pasal 29

Bendahara Pelaksana

Ketentuan tentang Bendahara Pelaksana adalah sebagai berikut; 1. Bendahara Pelaksana adalah mahasiswa aktif S-1 FAI UNSIL.

2. Bendahara Pelaksana dipilih oleh Ketua Pelaksana berdasarkan prosedur yang dibuat oleh Ketua Pelaksana.

3. Kuantitas Bendahara Pelaksana berjumlah satu orang.

4. Keanggotaan Bendahara Pelaksana dalam kepanitiaan OMBUS FAI bersifat tetap sejak SK dikeluarkan sampai berakhirnya kegiatan OMBUS FAI.

Pasal 30 Kordinator Seksi

Ketentuan tentang Koordinator Seksi adalah sebagai berikut. 1. Koordinator Seksi adalah mahasiswa aktif S-1 FAI UNSIL.

2. Koordinator Seksi dipilih oleh Ketua Pelaksana berdasarkan prosedur yang dibuat oleh Ketua Pelaksana.

3. Kuantitas Koordinator Seksi disesuaikan oleh Ketua Pelaksana dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi yang ada.

4. Keanggotaan Koordinator Seksi dalam kepanitiaan OMBUS FAI bersifat tetap sejak SK Keanggotaan Koordinator Sie dikeluarkan sampai berakhirnya kegiatan OMBUS FAI.

(13)

Pasal 31 Anggota Seksi

Ketentuan tentang Anggota Seksi adalah sebagai berikut. 1. Anggota Seksi adalah mahasiswa aktif S-1 FAI UNSIL.

2. Anggota Seksi dipilih oleh para Koordinator Sie dan Ketua Pelaksana berdasarkan prosedur yang dibuat oleh Ketua Pelaksana.

3. Kuantitas Anggota Seksi disesuaikan oleh Ketua Pelaksana dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi yang ada.

4. Keanggotaan Anggota Seksi dalam kepanitiaan OMBUS FAI bersifat tetap sejak SK Keanggotaan Anggota Seksi dikeluarkan sampai berakhirnya kegiatan OMBUS FAI.

Pasal 32 Komisi Pengawasan

Ketentuan tentang Komisi Pengawasan adalah sebagai berikut.

1. Anggota Komisi Pengawasan terdiri dari delegasi anggota BLM FAI UNSIL. 2. Keanggotaan Komisi Pengawasan bersifat tetap.

Pasal 33

Hak Dan Kewajiban Steering Committee (SC) 1. Hak

a. Melakukan rapat internal dan rapat konsolidasi dengan intensitas sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi yang ada.

b. Hadir dalam rapat akbar panitia OMBUS FAI.

c. Tidak memiliki hak bicara dalam rapat akbar panitia OMBUS FAI melainkan setelah mendapat persetujuan dari Ketua Pelaksana. d. Peringatan secara langsung kepada OC hanya diperkenankan

apabila tidak dilakukan di depan MABA FAI UNSIL. 2. Kewajiban

a. Menyusun dan mengesahkan kerangka konsep OMBUS FAI yang relevan dan sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku serta menjunjung tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

b. Menyusun dan membuat tata tertib panitia OMBUS FAI dengan sepengetahuan Komisi Pengawasan BLM FAI UNSIL.

c. Melakukan koordinasi dengan Komisi Pengawasan BLM FAI UNSIL terkait OMBUS FAI sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi yang ada.

(14)

d. Melakukan koordinasi dan memberikan instruksi terhadap Ketua Pelaksana dan kepanitiaan dibawahnya dalam pelaksanaan OMBUS FAI.

e. Menegur dan memperingatkan secara langsung bagi panitia yang melanggar tata tertib OMBUS FAI baik disengaja ataupun tidak disengaja.

f. Menjunjung tinggi norma dan peraturan yang berlaku.

g. Menjaga nama baik kepanitiaan OMBUS FAI secara keseluruhan serta nama baik FAI UNSIL.

Pasal 34

Hak dan Kewajiban Ketua Pelaksana 1. Hak

a. Melakukan rapat-rapat internal maupun rapat akbar kepanitiaan dengan intensitas sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi yang ada.

b. Mendapatkan penjelasan mengenai kerangka konsep OMBUS FAI yang disusun dan disahkan oleh SC.

c. Keputusan Ketua Pelaksana tidak dapat diganggu gugat, kecuali dikarenakan hal-hal yang menyalahi norma dan peraturan yang berlaku.

2. Kewajiban

a. Mengembangkan konsep OMBUS FAI berdasarkan kerangka konsep yang telah disusun dan disepakati oleh SC.

b. Menyusun dan membuat tata tertib peserta OMBUS FAI denga sepengetahuan SC.;

c. Melakukan koordinasi dan memberikan instruksi kepada kepanitiaan dibawahnya atas jalannya kepanitiaan serta seluruh rangkaian acara OMBUS FAI.

d. Melakukan koordinasi dengan SC dalam mengambil keputusan. e. Bertanggung jawab terhadap kesuksesan dan kelancaran OMBUS

FAI.

f. Menjunjung tinggi norma dan peraturan yang berlaku.

g. Menjaga nama baik kepanitiaan OMBUS FAI secara keseluruhan serta nama baik FAI UNSIL.

(15)

Pasal 35

Hak dan Kewajiban Koordinator Seksi 1. Hak

a. Melakukan rapat-rapat internal dengan intensitas yang disesuaikan dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi yang ada. b. Menyampaikan pendapat dalam setiap rapat kepanitiaan. 2. Kewajiban

a. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana

b. Membawa aspirasi dari Anggota Sie dalam rapat akbar kepanitiaan. c. Hadir dan mengikuti rapat akbar kepanitiaan.

d. Menjunjung tinggi norma dan peraturan yang berlaku.

e. Menjaga nama baik kepanitiaan OMBUS FAI secara keseluruhan serta nama FAI UNSIL.

Pasal 36

Hak dan Kewajiban Anggota Seksi 1. Hak

Menyampaikan pendapat dalam setiap rapat kepanitiaan. 2. Kewajiban

a. Mengikuti instruksi dari Koordinator Seksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Hadir dan mengikuti rapat akbar kepanitiaan.

c. Menjunjung tinggi norma dan peraturan yang berlaku.

d. Menjaga nama baik kepanitiaan OMBUS FAI secara keseluruhan serta nama FAI UNSIL.

Pasal 37

Hak dan Kewajiban Komisi Pengawasan 1. Hak

a. Melakukan rapat-rapat internal dan intensitas yang

disesuaikan dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi yang ada. b. Berkoordinasi dengan SC dan OC OMBUS FAI dalam

melaksanakan fungsinya.

c. Komisi pengawasan berhak menyatakan pendapat dan memberikan masukan pada pelaksanaan OMBUS FAI.

2. Kewajiban

(16)

b. Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap pelaksanaan OMBUS FAI.

c. Menjunjung tinggi norma dan peraturan yang berlaku. d. Menjaga nama baik kepanitiaan OMBUS FAI secara

keseluruhan serta nama FAI UNSIL

BAB IV

SEKOLAH LEGISLATIF Pasal 38

Pengertian

Merupakan kegiatan yang diselengarakan oleh BLM FAI UNSIL untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa FAI mengenai peran dan fungsi legislatif.

Pasal 39 Tujuan

1. Memberikan wawasan tentang peran dan fungsi legislatif

2. Menjadikan mahasiswa FAI sebagai pelopor dalam bidang legislatif 3. Meningkatkan keterampilan legislatif mahasiswa FAI.

Pasal 40 Syarat Ketentuan

1. Panitia Sekolah Legislatif berasal dari anggota BLM FAI UNSIL yang telah ditentukan oleh Ketua Pelaksana.

2. Waktu pelaksanaan Sekolah Legislatif diselenggarakan dalam waktu 1 hari.

3. Tempat pelaksanaan Sekolah Legislatif ditentukan oleh panitia pelaksana sesuai kebutuhan yang telah disetujui oleh Ketua Umum BLM FAI UNSIL. 4. Kebutuhan pelaksanaan Sekolah Legislatif diatur oleh panitia pelaksana

berdasarkan persetujuan Ketua Umum BLM FAI UNSIL.

5. Kegiatan pelaksanaan Sekolah Legislatif wajib dilaksanakan secara terukur, terstruktur, sistematis ,efektif dan efisien.

6. Pelaksanaan Sekolah Legislatif wajib relevan dengan tema dan tujuan kegiatan.

(17)

Pasal 41 Materi

1. Pemahaman dasar peran dan fungsi legislatif 2. Pemahaman tentang cara kerja lembaga legislatif

3. Pemahaman karakteristik lembaga legislatif di Universitas Siliwangi 4. Pengenalan tentang lembaga legislatif yang ada di luar kampus dan di

dalam kampus.

Pasal 42 Kepanitiaan

1. Struktur kepanitiaan Sekolah Legilatif terdiri atas; a. Pelindung adalah Dekan Fakultas Agama Islam

b. Pembina adalah Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. c. Penangung jawab adalah Ketua Umum BLM FAI UNSIL

d. Panitia pelaksana: 1) Steering Committee 2) Koordinator Lapangan 3) Bidang Acara 4) Bidang Kesekretariatan 5) Bidang Konsumsi

6) Bidang Publikasi dan Dokumentasi 7) Bidang Dekorasi dan Logistik

8) Bidang Humas

Pasal 43

Waktu Pelaksanaan

Kegiatan sekolah legislatif dilaksanakan pada semester ganjil, setelah pelaksanaan kegiatan OMBUS FAI.

Pasal 44 Hak panitia

1. Panitia berhak mengeluarkan pendapat berupa usulan atau saran baik secara lisan ataupun tulisan

2. Panitia berhak menggunakan fasilitas kepanitian sesuai dengan prosedur yang berlaku.

3. Panitia berhak membuat tema kegitan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa FAI

(18)

4. Panitia berhak membuat konsepan kegiatan yang relevan dengan situasi dan kondisi yang ada

Pasal 45 Kewajiban Panitia

1. Panitia pelaksana bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan Sekolah Legislatif.

2. Mentaati tata tertib dan petunjuk pelaksanaan yang telah berlaku.

3. Panitia wajib mengikuti serangkaian kegiatan serta berkontribusi sesuai tugasnya.

4. Panitia wajib meminta izin kepada Ketua Pelaksana, jika ada halangan untuk tidak mengikuti kegiatan.

5. Panitia dalam menjalankan tugasnya harus efektif, efisien, dan profesional.

Pasal 46 Peserta

Peserta sekolah legislatif adalah Mahasiswa Baru Fakultas Agama Islam yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) Universitas Siliwangi yang telah melaksanakan Kegiatan OMBUS FAI dan Mahasiswa FAI yang belum lulus Sekolah Legislatif.

Pasal 47 Hak Peserta

1. Mendapatkan materi Sekolah Legislatif yang telah ditetapkan

2. Mendapatkan izin untuk meninggalkan Sekolah Legislatif karena alasan kesehatan dan hal lain yang memungkinkan untuk diberikan izin. 3. Mendapatkan perlakuan yang sama dari panitia sesuai dengan aturan

yang berlaku.

4. Mendapat sertifikat atau surat keterangan telah mengikuti Sekolah Legislatif, yang akan menjadi prasyarat untuk mengikuti DEI (Diklat Ekonomi Islam)

(19)

Pasal 48 Kewajiban Peserta

1. Peserta Wajib menyimak, mendengarkan, dan memahami materi yang diberikan.

2. Peserta Wajib untuk mentaati peraturan yang sudah diterapkan oleh panitia.

3. Peserta Wajib ikut serta dalam kegiatan Sekolah Legislatif sebagai salah satu syarat, untuk mengikuti tahap pengkaderan selanjutnya yaitu Diklat Ekonomi Islam yang disingkat DEI.

Pasal 49 Sistem Penilaian

1. Hadir dalam kegiatan sekolah legislatif dan mengikuti seluruh rangkaian acara yang diselenggarakan panitia.

2. Mengerjakan seluruh tugas yang diberikan oleh Panitia Sekolah Legislatif baik tugas individu maupun tugas kelompok.

3. Jika berhalangan hadir maka kebijakannya diberikan kepada ketua pelaksana sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB V

DIKLAT EKONOMI ISLAM (DEI) Pasal 50

Pengertian

DEI adalah suatu program kerja dari divisi kaderisasi HIMA EKSYAR yang bertujuan untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada mahasiswa baru program studi Ekonomi Syariah mengenai hal-hal penting yang berkaitan dengan Ekonomi Syariah dan menekankan peran serta beban moral mahasiswa Ekonomi Syariah yang kelak berperan di lingkungan masyarakat.

Pasal 51 Tujuan

1. Mahasiswa mampu menjadi insan yang kreatif dan inovatif.

2. Mahasiswa memahami dasar keilmuan Ekonomi Syariah dan menjadi motivasi dalam perkuliahan.

3. Mahasiswa memiliki potensi akademik dan memiliki kemampuan mendakwahkan Ekonomi Syariah dikehidupan pribadi maupun sosial.

(20)

Pasal 52

Syarat dan Ketentuan

1. Panitia DEI berasal dari anggota HIMA EKSYAR yang telah ditentukan oleh Ketua Pelaksana berdasarkan persetujuan Ketua HIMA EKSYAR. 2. Waktu pelaksanaan DEI diselenggarakan maksimal dalam kurun waktu

90 hari.

3. Tempat pelaksanaan dan kebutuhan DEI ditentukan oleh panitia pelaksana yang telah disetujui oleh Ketua HIMA EKSYAR.

4. Kegiatan pelaksanaan DEI wajib dilaksanakan secara terukur, terstruktur, sistematis, efektif dan efesien.

5. Pelaksanaan DEI wajib relevan dengan tema dan tujuan kegiatan.

Pasal 53 Materi

1. Pengenalan dan pemahaman mengenai PKM (Program Kreativitas Mahasiswa.

2. Pemahaman mengenai Kefosseian

3. Materi lainnya di sesuaikam dengan tema DEI.

Pasal 54 Kepanitiaan 1. Struktur kepanitian DEI terdiri atas;

a. Pelindung adalah Dekan Fakultas Agama Islam

b. Pembina adalah Ketua Program Studi Ekonomi Syariah c. Penanggung jawab adalah Ketua Hima Eksyar

d. Steering Committee e. Organizing Committee: 1) Ketua Pelaksana 2) Koordinator Lapangan 3) Bidang Acara 4) Bidang Kesekretariatan 5) Bidang Konsumsi

6) Bidang Publikasi dan Dokumentasi 7) Bidang Dekorasi dan Logistik

(21)

Pasal 55 Pembimbing 1. Pembimbing bukan Steering Commiitte

2. Pembimbing sudah mengikuti karantina Ekonomi Islam 3. Pembimbing sudah menyelesaikan jenjang kaderisasi

Pasal 56

Waktu Pelaksanaan

1. Waktu Pelaksanaan DEI dilaksanakan pada semester ganjil.

2. Waktu pelaksanaan DEI di tentukan oleh ketua pelaksana kegiatan dengan persetujuan dari ketua HIMA EKSYAR.

3. Waktu pelaksanaan DEI sudah ditentukan sebelum Raker dan Rakor Ormawa FAI.

Pasal 57 Hak Panitia

1. Panitia berhak mengeluarkan pendapat berupa usulan atau saran baik secara lisan ataupun tulisan

2. Panitia berhak membuat dan menentukan peraturan dan persyaratan bagi peserta Diklat Ekonomi Islam.

3. Panitia berhak memberikan sanksi kepada peserta DEI jika melanggar peraturan.

4. Panitia berhak membuat konsepan kegiatan yang relvan dengan situasi dan kondisi yang ada

Pasal 58 Kewajiban Panitia

1. Panitia bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan DEI dimulai dari perencanaan sampai akhir kegiatan DEI.

2. Panitia tidak membuat dan menentukan peraturan yang menyimpang dari norma, budaya dan nilai-nilai keislaman di Fakultas Agama Islam. 3. Panitia wajib menyusun dan mengesahkan tata tertib peserta DEI.

4. Panitia tidak melakukan hal-hal yang berbentuk kekerasan fisik, perkataan dan sikap-sikap lainnya terhadap peserta.

(22)

6. Panitia wajib mengikuti serangkaian kegiatan serta berkontribusi sesuai tugasnya masing-masing.

7. Panitia wajib meminta izin kepada ketua pelaksana, jika ada halangan untuk tidak mengikuti kegiatan.

8. Panitia dalam menjalankan tugasnya harus efektif dan efisien serta profesional.

Pasal 59 Peserta

Peserta Diklat Ekonomi Islam adalah Mahasiswa Baru jurusan ekonomi syariah yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) Universitas Siliwangi dan telah melaksanakan kegiatan OMBUS serta Mahasiswa jurusan ekonomi syariah yang belum lulus Diklat Ekonomi Islam pada tahun sebelumnya.

Pasal 60 Hak Peserta

1. Peserta berhak meminta izin tidak mengikuti kegiatan DEI apabila ada hal atau keperluan yang sangat mendesak dan tidak bisa ditinggalkan. 2. Peserta berhak menegur panitia jika panitia bertindak sewenang-wenang

kepada peserta.

3. Peserta berhak mengemukakan pendapat ketika acara sedang berlangsung dengan seizin dari panitia.

4. Peserta berhak memberikan kritik dan saran terhadap panitia. 5. Harus menyertakan sertifikat Sekolah Legislatif.

Pasal 61 Kewajiban Peserta

1. Peserta wajib mengikuti serangkaian kegiatan DEI dari awal hingga akhir. 2. Peserta wajib memiliki sikap akhlaqul karimah.

3. Peserta wajib mematuhi dan menjalankan peraturan yang tentukan oleh panitia pelaksana DEI.

4. Peserta wajib mengingatkan panitia jika panitia bertindak sewenang-wenang.

5. Peserta wajib memberikan kritik dan saran setelah rangkaian kegiatan DEI berakhir.

(23)

6. Peserta tidak melakukan tindakan yang menyimpang terhadap norma, budaya dan nilai-nilai keislaman.

Pasal 62 Sistem Penilaian

1. Mengikuti seluruh rangkaian acara DEI dari awal hingga akhir. 2. Mempunyai attitude yang baik selama kegiatan DEI berlangsung.

3. Mengerjakan seluruh tugas yang diberikan oleh Panitia DEI baik tugas individu maupun tugas kelompok.

4. Dinyatakan lulus oleh ketua pelaksana jika memenuhi kriteria yang diatas.

BAB VI

Training Organization and Managerial Skill (TOMS) Pasal 63

Pengertian

Merupakan suatu kegiatan pelatihan keorganisasian yang melatih soft skill dan hard skill yang mencangkup pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, Penelitian dan pengabdian masyarakat.

Pasal 64 Tujuan 1. Membentuk skill kepemimpinan mahasiswa 2. Membangun pemikiran mahasiswa yang Visioner

3. Mahasiswa mampu ikut berperan aktif dalam organisasi kampus ataupun luar kampus

4. Mengusahakan Mahasiswa FAI yang mampu berperan aktif dalam bermasyarakat dan dapat menyelesaikan masalah yang ada Mencetak mahasiswa FAI menjadi generasi yang unggul

5. Mahasiswa mampu menumbuhkan jiwa Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Pasal 65

Syarat dan Ketentuan

1. Panitia TOMS berasal dari Pengurus BEM FAI UNSIL yang telah ditentukan oleh ketua Pelaksana dan disetujui oleh Ketua Umum BEM FAI UNSIL.

(24)

2. Waktu pelaksanaan TOMS ditentukan oleh Ketua Pelaksana dengan persetujuan dari Ketua BEM FAI UNSIL.

3. Tempat pelaksanaan TOMS ditentukan oleh panitia pelaksana sesuai kebutuhan yang telah disetujui oleh BEM FAI UNSIL

4. Kebutuhan pelaksanaan TOMS diatur oleh panitia pelaksana berdasarkan persetujuan BEM FAI UNSIL.

5. Kegiatan pelaksanaan TOMS wajib dilaksanakan secara efektif dan efisien.

6. Pelaksanaan TOMS wajib relevan dengan tema dan tujuan kegiatan.

Pasal 66 Materi

Materi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan TOMS seperti keorganisasian, kepemimpinan, pengabdian kepada masyarakat serta beberapa materi yang diberikan oleh masing-masing bidang yang ada di BEM FAI UNSIL.

Pasal 67 Kepanitiaan 1. Struktur kepanitian TOMS terdiri atas;

a. Pelindung adalah Dekan Fakultas Agama Islam.

b. Pembina adalah Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. c. Penangung jawab adalah Ketua Umum BEM FAI UNSIL

d. Steering Commiittee. e. Organizing Commiittee: 1) Ketua Pelaksana 2) Koordinator Lapangan 3) Divisi Acara 4) Divisi Kesekretariatan 5) Divisi Konsumsi

6) Divisi Publikasi dan Dokumentasi 7) Divisi Dekorasi dan Logistik

(25)

Pasal 68 Instruktur 1. Instruktur bukan Steering Commiitte

2. Instruktur sudah mengikuti karantina yang sudah disiapkan 3. Instruktur sudah menyelesaikan jenjang kaderisasi

Pasal 69

Waktu Pelaksanaan

1. Waktu pelaksanaan TOMS di tentukan oleh ketua pelaksana kegiatan dengan persetujuan dari Ketua BEM FAI UNSIL.

2. Waktu pelaksanaan TOMS sudah ditentukan sebelum Raker dan Rakor Ormawa FAI.

Pasal 70 Hak Panitia

1. Panitia berhak membuat dan menentukan peraturan dan persyaratan bagi peserta TOMS.

2. Panitia berhak memberikan tugas kepada peserta TOMS.

3. Panitia berhak memberikan sanksi kepada peserta TOMS jika melanggar peraturan.

4. Panitia berhak meminta izin kepada ketua pelaksana untuk tidak mengikuti kegiatan TOMS apabila sakit ataupun ada keperluan yang sangat mendesak dan tidak bisa ditinggalkan.

Pasal 71 Kewajiban Panitia

1. Panitia bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan TOMS dimulai dari perencanaan sampai akhir kegiatan TOMS.

2. Panitia tidak membuat dan menentukan peraturan yang menyimpang dari norma, budaya dan nilai-nilai keislaman di Fakultas Agama Islam. 3. Panitia tidak melakukan hal-hal yang berbentuk kekerasan fisik,

perkataan dan sikap-sikap buruk lainnya terhadap peserta. 4. Panitia wajib memberikan contoh sikap berbudi pekerti luhur.

5. Panitia wajib mengikuti serangkaian kegiatan serta berkontribusi sesuai tugasnya masing-masing.

6. Panitia dalam menjalankan tugasnya harus efektif dan efisien serta profesional.

(26)

7. Panitia wajib memberikan bimbingan kepada peserta TOMS selama kegiatan TOMS berlangsung ataupun pada waktu yang telah ditentukan oleh panitia dengan totalitas, kesungguhan dan hati nurani.

Pasal 72 Peserta

Peserta TOMS adalah Mahasiswa baru yang dibuktikan oleh sertifikat DEI atau mahasiswa yang belum mengikuti atau tidak Lulus TOMS pada periode sebelumnya.

Pasal 73 Hak Peserta

1. Peserta berhak meminta izin tidak mengikuti kegiatan TOMS apabila sedang Sakit ataupun ada keperluan yang sangat mendesak dan tidak bisa ditinggalkan.

2. Peserta berhak menegur panitia jika panitia bertindak sewenang-wenang kepada peserta.

3. Peserta berhak memberikan kritik dan saran yang membangun kepada panitia.

Pasal 74 Kewajiban Peserta

1. Peserta wajib mengikuti serangkaian kegiatan TOMS dari awal hingga akhir.

2. Peserta wajib memiliki sikap berbudi pekerti luhur.

3. Peserta wajib mematuhi dan menjalankan peraturan yang tentukan oleh panitia pelaksana TOMS.

4. Peserta wajib mengingatkan panitia jika panitia bertindak sewenang-wenang.

5. Peserta wajib menjalankan tugas yang diamanahi oleh panitia.

6. Peserta tidak melakukan tindakan yang menyimpang terhadap norma, budaya dan nilai-nilai keislaman.

(27)

Pasal 75 Sistem Penilaian

1. Penilaian dilakukan oleh Bidang Kaderisasi BEM FAI UNSIL.

2. Hadir selama kegiatan TOMS berlangsung atapun kegiatan yang menyangkut TOMS dan segala kegiatan, apabila berhalangan hadir maka harus meminta persetujuan Ketua Pelaksana atau panitia.

3. Menjalankan Tugas dan kewajiban yang diberikan oleh panitia. 4. Berperan aktif selama kegiatan TOMS berlangsung.

5. Hasil Penilaian yang diberikan oleh panitia merupakan hal mutlak yang tidak boleh di ganggu gugat.

BAB VII KELULUSAN

Pasal 76 Pengertian

Kelulusan adalah status yang menyatakan peserta telah mengikuti dan lulus dalam proses kaderisasi.

Pasal 77 Kriteria Lulus

Peserta dinyatakan lulus jika telah mencapai nilai yang ditentukan dalam sistem penilaian yang dibuktikan dengan sertifikat.

Pasal 78 Tidak Lulus

1. Peserta yang dinyatakan tidak lulus pada Kaderisasi yang satu tidak dapat mengikuti proses kaderisasi selanjutnya.

2. Peserta yang dinyatakan tidak lulus Sekolah Legislatif, DEI, dan TOMS tidak dapat melaksanakan Sidang Skripsi.

3. Peserta yang tidak mengikuti atau dinyatakan tidak lulus kaderisasi diwajibkan mengikuti lagi di tahun berikutnya.

(28)

BAB VII

PENINDAKAN PELANGGARAN dan SANKSI Pasal 79

Pelanggaran

Pelanggaran adalah hal-hal yang menyimpang dari Peraturan Kaderisasi dan/atau aturan lain yang telah disepakati.

Pasal 80

Sanksi kepada Panitia

1. Berat sanksi disesuaikan dengan berat dan atau banyaknya pelanggaran yang dilakukan.

2. Jenis sanksi yang diberikan dapat berupa: a. Teguran;

b. Peringatan;

c. Pencabutan jabatan secara sementara; d. Pencabutan jabatan secara tetap; e. Hal lain yang dianggap perlu.

Pasal 81

Sanksi kepada Peserta

1. Berat sanksi disesuaikan dengan berat dan atau banyaknya pelanggaran yang dilakukan.

2. Jenis sanksi yang diberikan dapat berupa: a. Teguran;

b. Pengulangan dan/atau penambahan tugas; c. Dinyatakan tidak lulus.

d. Hal lain yang dianggap perlu.

BAB IX PENUTUP

Pasal 82

1. Hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian; dan 2. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan adanya

Referensi

Dokumen terkait

Paviliun Indonesia tampil dengan tema “Trade with Remarkable Indonesia”, menampilkan berbagai produk yang mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman produk peralatan

Efek  perubahan  tata  guna  lahan  terhadap  perubahan  tata  guna  lahan  lainnya  memang  merupakan  fenomena  yang  mempunyai  keterkaitan  atau  korelasi 

Untuk meningkatkan efisiensi siklus Rankine maka dari siklus Rankine ideal dilakukan perubahan dengan memanaskan ulang uap hasil ekspansi turbin pertama ke reheater dengan

Target utama dari Arimaya Steak dan Pasta ini adalah masyarakat di kota Palembang namun tidak menutup kemungkinan masyarakat dari kota lain dengan rentang usia 30-50 tahun

nodus limfa aksilari. b) Tumor berukuran lebih besar dari 5 cm dan sudah menyebar ke nodus limfa aksilari. 6) Stadium IIIB, dimana tumor sudah menyebar sampai rongga dada

Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa pada kain warna sintetis, ketahanan luntur warna terhadap gosokan penodaan warna kapas basah, kain yang direbus nilanya

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga Disertasi yang berjudul ”Keragaan Ekosistem Kebun Hutan (Forest Garden) di Sekitar Kawasan Hutan Konservasi:

Paradoks kembar merupakan sebuah teori yang berhubungan dengan postulat satu yang memberlakukan hukum fisaka berlaku sama untuk setiap pengamat di dalam kerangka acuan yang