Kepada Yth:
1
.
Para Kepala KantorKesyahbandaran Utama;
2
.
Para Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama;3
.
Para Kepala KantorKesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I
-
IV;4
.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam; 5.
Para Kepala Kantor UnitPenyelenggara Pelabuhan Kelas I
-III. 'SURAT EDARAN
NOMOR: SE 25 TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PERJALANANORANG DALAM NEGERI DENGAN
TRANSPORTASI LAUTPADA MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE
2019 (COVID-19) 1
.
Latar BelakangSehubungan dengan telah ditetapkannya Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID
-
19 Nomor 12 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi CoronaVims Disease2019 (COVID-19), maka perlu ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Laut Pada Masa Pandemi CoronaVimsDisease 2019 (COVID-19)
.
2
.
Maksud dan Tujuana. Meningkatkan penerapan protokol kesehatan dalam kebiasaan baru bagi terciptanya kehidupan yang produktif dan aman COVID-19;
b
.
Mencegah terjadinya peningkatan penularan Corona Vims Disease2019 (COVID
-
19); danc
.
Melakukan kegiatan pengendalian atas penyebaran Corona Vims Disease 2019 (COVID-19) pada perjalanan orangdalam negeri dengan transportasi laut melalui penambahan alat uji berupa GeNose Cl9Test sebagai alternatif skrining kesehatan pelaku perjalanan dalam negeri dengan transportasi laut
.
3
.
Ruang lingkup Surat Edaran ini adalah :a
.
Protokol Kesehatan Umum;b
.
Protokol Kesehatan terhadap Pelaku PerjalananDalam Negeri;c
.
Protokol Kesehatan terhadap Awak Kapal yang melakukan tugas pelayaran di Dalam Negeri;d
.
Pemantauan,Pengendaliandan Evaluasi.
4.
Dasar Hukum:a
.
Undang-
Undang Nomor17Tahun 2008 tentangPelayaran;b
.
Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;c
.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan CoronaVims Disease 2019 (COVID
-
19);d
.
Peraturan Presiden Nomor82 Tahun 2020 tentang KomitePenanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional;e
.
Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Vims Disease 2019 (COVID-
19);f
.
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Vims Disease 2019 (COVID -19) SebagaiBencana Nasional;g
.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan CoronaVims Disease 2019 (COVID-
19);h
.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.
18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Vims Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan MenteriPerhubungan Nomor PM41 Tahun 2020; i.
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2021 tentangPemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Vims Disease 2019 di
Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Corona
Vims Disease2019
.
5
.
Isi Edarana
.
Pelaku Perjalanan Dalam Negeri yang menggunakan transportasi laut harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:1) penumpang bertanggung jawab atas kesehatannya masing
-
masing dengan menerapkan protokol kesehatan yang meliputi: jaga jarak,pakai masker, dan cuci tangan, serta tunduk dan patuh pada syaratdan ketentuan yangberlaku
.
2) mematuhi ketentuan pengetatan protokol kesehatan perjalanan
orangsebagaimana diatur dalam Surat EdaranKetua Satuan Tugas Penanganan COVID
-
19 Nomor 12 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Vims Disease 2019 (COVID-
19),
berupa:a) penggunaan masker wajib dilakukan dengan benar menutupi hidung dan mulut;
c) tidak diperkenankan untuk berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung sepanjang peijalanan
.
3) penumpang dengan peijalanan ke Pulau Bali wajib menunjukkan surat keterangan RT
-
PCR Test/
Rapid Test Antigen dengan hasil negatif yang pengambilan sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2x
24 jam sebelum keberangkatan, atau hasil negatif GeNose C19Test dengan pengambilan sampel maksimal 1x 24 jam sebelum keberangkatan di Pelabuhan atau Terminal dan wajib mengisie-
HAC Indonesia;4) penumpang dengan peijalanan dari dan ke Pulau Jawa
,
danpeijalanan ke daerah lainnya wajib menunjukkan surat
keterangan RT
-
PCR Test/
Rapid Test Antigen dengan hasil negatifyang pengambilan sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3
x
24 jam sebelum keberangkatan, atau hasil negatifGeNose C19Test dengan pengambilan sampel maksimal 1
x
24 jam sebelum keberangkatan di Pelabuhan atau Terminal dan wajib mengisie-
HAC Indonesia;5) penumpang rutin di Pulau Jawa yang melakukan peijalanan dengan menggunakan kapal laut yang melayani pelayaran lokasi terbatas antar pulau atau antar pelabuhan domestik dalamwilayah
satu aglomerasi tidak diwajibkan untuk menunjukkan surat
keterangan RT
-
PCR Test/
Rapid Test Antigen/
GeNose Cl 9 Testsebagai syarat peijalanan, dan sewaktu
-
waktu dapat dilakukan pemeriksaansetempat secara acak ( randomtest
) oleh Satuan Tugas PenangananCOVID-
19 Daerah bila diperlukan.
6) apabila berdasarkan uji RT
-
PCR Test/
Rapid Test Antigen/
GeNose Cl9 Test penumpang dengan hasil negatif namun menunjukkan gejala, maka penumpang tidak boleh melanjutkan peijalanan dan diwajibkan untuk melakukan tes diagnostik RT-
PCR dan isolasi mandiri selama waktu tunggu hasil pemeriksaan.
7) penumpang dengan usia di bawah 5 (lima) tahun tidak diwajibkan untuk menunjukkan hasil RT
-
PCR Test/
Rapid Test Antigen/
GeNoseC19Test sebagai syarat peijalanan
.
b
.
Ketentuan penggunaan dokumen persyaratan perjalanan berupasuratketerangan RT
-
PCR Test/
Rapid Test Antigen/
GeNose Cl9 Test,
tidak berlaku bagi penumpang dengan menggunakan moda transportasi laut perintis dan daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan).
c
.
Pelaku Perjalanan Dalam Negeri sebagai awak kapal laut merupakankeyworkers dalam pandemi COVID
-
19sebagaimana ditetapkan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor 43 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pergantian dan Pemulangan Awak Kapal serta Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Selama Pandemi CoronaVirus Disease(COVID-19),
harus memenuhiketentuan sebagai berikut:1) AwakKapal:
a) bertanggung jawab atas kesehatannya masing
-
masing dan mematuhi ketentuan pengetatan protokol kesehatanpeijalanan orang sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID
-
19 Nomor 12 Tahun 2021 tentang Ketentuan Peijalanan Orang Dalam Negeri Pada MasaPandemi CoronaVirus Disease2019 (COVID-
19),yaitu:(1) penggunaan masker wajib dilakukan dengan benar menutupi hidung dan mulut;
(2) menggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau masker medis; dan
(3) melakukan jaga jarak sosial (social distancing) selama
menjalankantugas pelayaran
.
b) memastikan penerapan protokol kesehatan penanganan COVID
-
19 yang diterapkan di atas kapal dan mengawasi pemberlakuannyaolehpenumpangselama pelayaran;c) awak kapalyangakan bergabung ke kapal (sign
on
) diwajibkanmengikuti RT
-
PCR Test/
Rapid Test Antigen/
GeNose C19 Testdan menjalani karantina selama 5 (lima) hari di tempat karantina yang telah mendapatkan sertiflkasi penyelenggaraan akomodasi karantina COVID
-
19 dari Kementerian Kesehatan atas biaya perusahaan pelayaran;d) awak kapal yang akan meninggalkan kapal (sign o f f)
diwajibkan mengikuti RT
-
PCRTest/
Rapid Test Antigen/
GeNoseCl 9 Test dan menjalani karantina selama 5 (lima) hari di tempat karantina yang telah mendapatkan sertifikasi penyelenggaraan akomodasi karantina COVID-19 dari Kementerian Kesehatan atas biaya perusahaan pelayaran
.
Setelah masa karantina selama 5 (lima) hari berakhir, maka awak kapaldiwajibkan mengikutiRT-
PCR Test ulang;e) dalam hal hasil pemeriksaan RT
-
PCR Test/
Rapid Test Antigen/
GeNose Cl9 Test menunjukkan hasil positif,
maka awak kapal diwajibkan untuk menjalani perawatan sesuai protokol yang ditetapkan pemerintah atas biaya perusahaan pelayaran;f) selama tidak meninggalkan kapal atau turun dari kapal dalam melaksanakan tugasnya, awak kapal dihimbau untuk
melaksanakan pemeriksaan RT
-
PCR Test/
Rapid Test Antigen/
GeNose C19 Test secara periodik atas biaya perusahaan pelayaran.
2) Perusahaan Pelayaran:
a) menerapkan
,
mengawasi dan melaporkan kepada Penyelenggara Pelabuhan terhadap penerapan protokol kesehatan di atas kapal sebelum dan sesudah kapal melakukan kegiatan dipelabuhan;b) melakukan protokol kesehatan terhadap pergantian awak kapalsebagaimana dipersyaratkan dalam butir5
.
Hurufc.
l);c) dihimbau melakukan RT
-
PCR Test/
Rapid Test Antigen/
GeNose Cl9 Test bagi awak kapal yang telah bertugas di atas kapalsecara periodik;
d) melakukan penggantian awak kapalyang gagal melaksanakan tugas pelayaran setelah hasil RT
-
PCR Test/
Rapid Test Antigen/
GeNose Cl9 Test dinyatakan positif/
reaktif, danmenanggung biaya perawatan COVID
-
19 pada akomodasi karantina yang disediakan oleh Pemerintah atau isolasi mandiri sesuai dengan protokol penanganan COVID-
19 yang diberlakukan oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-
19 setempat;e) menanggung keseluruhan biaya RT
-
PCR Test/
Rapid Test Antigen/
GeNose Cl 9Testbagiawak kapal.
f) melayani proses refund
/
reroute/
reschedule bagi penumpang yang gagal berangkat,
tanpa dikenakan biaya tambahan, danpelaksanaan reroute atau reschedule pelayaran penumpang berlaku untuk 1 (satu) kali pemesanan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun
.
d
.
Pemalsuan surat keterangan RT-
PCR Test/
Rapid Test Antigen/
GeNoseCl9 Test yang digunakan sebagai dokumen persyaratan peijalanan akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
-
undangan.
e
.
Para Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Otoritas Pelabuhan Utama, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam, dan Unit Penyelenggara Pelabuhan agar menyampaikan dan mensosialisasikan surat edaran ini kepada para pemangku kepentingan, instansi pemerintah daerah,Satuan Tugas Penanganan COVID
-
19 Daerah dan masyarakat pengguna transportasi laut di wilayah kerja masing-
masing,
melakukan koordinasi dan melaksanakan ketentuan sertapengawasan terhadap pelaksanaan Surat Edaran ini
.
f
.
Para Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Otoritas Pelabuhan Utama, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam, dan Unit Penyelenggara Pelabuhan agar menyampaikan laporan mingguan kegiatan penumpang dalam negeri dan pergantian awak kapal dalam negeri di wilayah kerjanya kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut cq.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut.
g
.
Dengan berlaku Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 18 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Peijalanan Orang Dalam Negeri DenganTransportasiLautDalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
h
.
Surat Edaran ini berlaku efektif terhitung sejak tanggal 1 April 2021 sampai dengan waktu yangditentukan kemudian dan akan dievaluasi sesuai kebutuhan.
i
.
Surat Edaran ini sewaktu-
waktu dapat diubah dan dilakukan perbaikan sesuai dengan petunjuk/
pemberitahuan dari instansi yang berwenang.
6
.
Demikian disampaikan, untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 April 2021
TERI PERHUBUNGAN
JERALPERHUBUNGAN LAUT
H
.
PURNOMO Tembusan:1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19;
2. Menteri Perhubungan;
3
.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;4
.
Kepala Biro Hukum Kementerian Perhubungan.
5. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut;
6