• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PENETAPAN PENDAPATAN DAN BIAYA PADA RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSEDUR PENETAPAN PENDAPATAN DAN BIAYA PADA RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROSEDUR PENETAPAN PENDAPATAN DAN BIAYA

PADA RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO

Muhammad Rizal Irawan *)

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

ABSTRAKSI

Penelitian ini mengacu pada prosedur penetapan pendapatan dan biaya yang sangat penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi secara langsung kelancaran serta keberhasilan perusahaan mencapai suatu tujuan. Masalah yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah pendapatan dan biaya selama tahun 2013. Sejalan dengan masalah tersebut maka peneliti ini didasarkan pada penetapan yang terdiri dari pendapatan dan biaya, untuk mengetahui kondisi pendapatan selama satu tahun terakhir yaitu tahun 2013. Selain itu penulis juga menerapkan analisis prosedur penetapan. Hasil analisis menunjukkan bahwa, hasil-hasil pendapatan usaha yang utama adalah pendapatan yang berasal dari pelayanan jasa kesehatan masyarakat, berupa: pendapatan rawat inap, pendapatan rawat jalan, pendapatan rawat inap, pendapatan kartu & karcis, pendapatan pihak III dan pendapatan lainnya. RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo bojonegoro menetapkan bahwa pendapatan yang diterima, akan diakui sah sebagai pendapatan saat selesai kegiatan pelayanan jasa kepada pemakai jasa dan diterbitkan faktornya, walaupun uang pembayaran belum diterima oleh bagian keuangan Rumah sakit. Selain pendapatan, pada RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo bojonegoro , biaya juga diadakan penetapannya. Pengeluaran diakui sebagai biaya berdasarkan pemakaian-pemakaian, dan biaya yang muncul seketika serta biaya yang terencana. Biaya yang dikeluarkan didukung dengan bukti-bukti yang sah walaupun uang pembayaran belum dikeluarkan oleh bagian keuangan RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo bojonegoro.

Kata kunci : prosedur, pendapatan dan biaya PENDAHULUAN

Di era globalisasi dan informasi seperti saat ini, semakin banyak perusahaan-perusahaan baru yang muncul, sehingga menambah ketatnya persaingan di dunia usaha. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, tidak akan terlepas dari masalah pendapatan dan biaya. Pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda dan ini tergantung pada bidang usahanya masing-masing. Setiap jenis usaha menginginkan laba maksimal dan menekan biaya seminimal mungkin, demi kelangsungan usahanya.

Peranan manager perusahaan sangat besar dalam hal menetapkan target laba yang diperoleh dari operasi, sebab laba yang diperoleh perusahaan merupakan salah satu tolak ukur dari perkembangan suatu perusahaan. Semakin meningkatnya laba dari tahun ke tahun menunjukkan kemajuan atau perkembangan suatu perusahaan, maka sebaliknya jika perusahaan mengalami kemunduran laba dari tahun ke tahun menunjukkan kemunduran suatu perusahaan.

Agar memperoleh laba maksimal dibutuhkan suatu perencanaan pendapatan dan biaya dimasa yang akan datang. Perencanaan haruslah merumuskan langkah-langkah untuk tujuan yang akan dicapai. Perencanaan dapat dibuat dalam berbagai bidang, salah satunya adalah dalam bidang keuangan.

Perencanaan didalam bidang keuangan lazim disebut dengan anggaran. Anggaran merupakan rencana yang dijabarkan dalam bentuk kualitatif

tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Anggaran yang baik akan sangat membantu manager dalam melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Oleh karena itu, manager memerlukan informasi yang dapat mengurangi ketidak pastian yang dihadapinya sehingga memungkinkan manager menentukan pilihan yang baik. Rsud Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Dimana pendapatan merupakan hasil yang diperoleh perusahaan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Sedangkan biaya merupakan alat yang digunakan dalam memperoleh pendapatan. Pendapatan dan biaya dapat diketahui jumlahnya hanya apabila sudah ditetapkan sebagai pendapatan dan biaya melalui prosedur yang telah ditentukan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai hal penetapan pendapatan dan biaya yang dilaksanakan perusahaan, dan akan memaparkannya melalui skripsi ini dengan judul : “ Analisis Prosedur Penetapan Pendapatan Dan Biaya Pada Rsud Dr.R.Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro ”.

Berdasarkan latar belakang diatas maka, rumusan masalah dari penelitian ini adalah : bagaimana prosedur yang digunakan Rsud Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dalam menetapkan Pendapatan dan Biaya?. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah Untuk mengetahui prosedur penetapan pendapatan dan biaya pada Rsud Dr.R.Sosodoro Djatikoesoemo

(2)

Bojonegoro.adapun penjelasan dari skripsi sebaqgai berikut :

a. pengertian prosedur

Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien serta dapat dengan mudah menyelesaikan suatu masalah yang terperinci menurut waktu yang telah ditetapkan.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penulis mengemukakan beberapa pendapat tentang pengertian prosedur, diantaranya pengertian yang dikemukakan oleh Mulyadi (2001;5) mendefinisikan prosedur sebagai berikut:

“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang”.

Sedangkan pengertian prosedur menurut Azhar Susanto (2000;195) menjelaskan bahwa:

“Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang dengan cara yang sama”.

Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian prosedur adalah suatu urutan tugas dan pekerjaan yang saling berhubungan satu sama lain dalam rangka pencapaian tujuan. 2. Pengertian Pendapatan

Pendapatan memiliki arti yang bermacam-macam, tergantung dari mana ditinjau pengertian tersebut: Menurut Ahmed R Belkaoui (2006:278) Pendapatan telah diinterprestasikan sebagai berikut : 1) Arus masuk aktiva bersih yang dihasilkan dari

penjualan barang atau jasa;

2) Arus keluar barang atau jasa dari perusahaan kepelanggannya; dan

3) Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh usaha selama periode waktu tertentu”.

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 (2007:23.2) Pendapatan adalah “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas – aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal”.

Pendapatan timbul karena pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, deviden, royalty dan sewa. Pendapatan merupakan faktor terpenting untuk mendapatkan laba oleh sebab itu penentuan pendapatan harus dilakukan dengan tepat agar benar – benar mencerminkan hasil usaha dalam suatu periode.

Menurut Thomas R. Dycman, Roland E. Dukes, Carles C. Davis ( 2000 ; 234 ) Pendapatan (Revenue) adalah arus masuk atau peningkatan nilai aktiva entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama satu priode dari pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung.

Untuk memperjelas pengertian pendapatan diatas, maka penulis akan mengemukakan terlebih dahulu penjelasan berikut :

1) Perusahaan Industri

Perusahaan industri adalah suatu perusahaan yang memproduksi barang- barang untuk dijual kepada konsumen. Dalam perusahaan industri, pendapatan yang diperoleh berasal dari penjualan akan barang yang diproduksinya. Jadi, setiap barang yang dijual di pasar merupakan pendapatan dari perusahaan tersebut.

2) Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjual barang dagangan yang telah dibelinya dari perusahaan industri. Pada perusahaan ini, pendapatan diperoleh dari penjualan barang dagangannya, sejumlah harga beli ditambah laba yang diharapkan. Perusahaan ini umumnya bertindak sebagai distributor atau penyalur bagi konsumen akhir.

3) Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dimana perusahaan ini memberi jasa kepada konsumen dan memperoleh imbalan dari jasa yang diberikan.

Pengertian Pendapatan Menurut M. Rusjdi (2006; 29) adalah Pendapatan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indeonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Pengertian Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002 ; 23.1) : Pendapatan adalah arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengekibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi dari penanam modal. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan mengenai pendapatan sebagai berikut : 1. Pendapatan dalam arti sempit :

Pendapatan berasal dari kegiatan pokok perusahaan dengan menciptakan barang atau jasa yang selanjutnya ditransfer kepada pelanggan dalam suatu periode tertentu. Jadi dipisahkan antara pendapatan yang berasal dari kegiatan pokok perusahaan dengan yang berasal dari kegiatan diluar kegiatan pokok perusahaan.

(3)

2. Pendapatan dalam arti luas :

Pendapatan berasal dari kegiatan pokok perusahaan dan kegiatan diluar usaha pokok perusahaan. 3. Pengertian Biaya

Dalam usaha mengelola perusahaan, diperlukan informasi biaya yang sistematik dan komparatif serta data analisis biaya dan laba. Informasi ini membantu manajemen untuk menetapkan sasaran laba perusahaan, menetapkan target departemen yang menjadi pedoman manajemen menengah dan operasi menuju pencapaian sasaran akhir, mengevaluasi keefektifan rencana, mengungkapkan keberhasilan atau kegagalan dalam bentuk tanggung jawab yang spesifik dan menganalisis serta memutuskan pengadaan penyesuaian dan perbaikan agar seluruh organisasi tetap bergerak maju secara seimbang menuju tujuan yang telah ditetapkan. Sistem informasi yang benar-benar diperlukan oleh setiap manajer yang bertanggung jawab. Guna pencapaian tujuan ini, system tersebut harus dirancang untuk memberikan informasi tepat pada waktunya. Selanjutnya, informasi ini harus dikomunikasikan secara efektif. Untuk itu, kebutuhan akan pengendalian biaya menjadi hal yang dominan.

Untuk melaksanakan tanggung jawab perencanaan dan pengendalian biaya, manajer membutuhkan informasi tentang biaya. Dari sudut pandang akuntansi, kebutuhan informasi biaya paling sering berkaitan dengan biaya-biaya organisasi. Menghasilkan pendapatan tidaklah menjamin adanya laba. Pengetahuan mengenai biaya-biaya dapat membuat perbedaan signifikan dalam keberhasilan keuangan sebuah perusahaan. Entitas-entitas bisnis yang sangat memahami dan mengendalikan biaya-biaya biasanya memperoleh sukses yang lebih baik dari pada entitas-entitas yang tidak memahaminya.

Tanpa informasi biaya, manajemen tidak memiliki ukuran apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah dari nilai keluarnya, sehingga tidak memiliki informasi apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau sisa hasil usaha yang sangat diperlukan untuk mengembangkan atau mempertahankan eksistensi perusahaannya. Begitu juga tanpa informasi biaya,

manajemen tidak memiliki dasar untuk

mengalokasikan berbagai sumber ekonomi yang dikorbankan dalam menghasilkan sumber ekonomi lain.

Berdasarkan pandangan tersebut, menurut Sunarto (2004:2) mengungkapkan secara umum bahwa : “Biaya adalah harga pokok atau bagiannya yang dimanfaatkan atau dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan”.

Perumusan definisi biaya secara umum yang dikemukakan di atas, memiliki ciri-ciri seperti pemakain barang-barang, keterkaitan dengan suatu

tujuan output dan penilaian. Melalui penggunaan ciri-ciri yang lebih dipertajam dengan memperhatikan ciri-ciri tambahan yang diperlukan dapat menghasilkan pengertian biaya secara khusus atau pengertian biaya yang lebih rinci. Pengertian biaya secara khusus merupakan pengertian yang operasional, terutama karena memberi petunjuk tentang jenis pemakaian barang-barang, banyaknya pemakaian, kaitan pemakaian dan hasil serta dasar-dasar penilaiannya, sesuai dengan kekhususan masing-masing biaya yang bersangkutan.

Krismiaji (2012 : 17) mengemukakan bahwa : ” Biaya adalah kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaans saat sekarang atau untuk periode mendatang ”.

Witjaksono (2013 : 3) menyatakan bahwa : “Cost dapat dikaitkan atau dihubungkan dengan manfaat sesuai prinsip ’Matching” (dapat saling ditanding) antara pengorbanan dengan manfaat.”

Mursyidi (2008 : 14) menyatakan bahwa : “Biaya diartikan sebagai suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.” 4. pengertian Rumah Sakit

Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk me melihara dan meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

Menurut Soeroso (2003 : 26) bahwa rumah sakit adalah institusi yang kompleks dan memiliki berbagai macam sumber daya profesi. Sekurangnya terdapat dua profesi utama yaitu dokter dan perawat. Rumah sakit oleh WHO (1957) diberikan batasan yaitu suatu bagian menyeluruh (Integrasi) dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat

(4)

pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial.

Dari definisi, Rumah Sakit menurut WHO Expert Committee On Organization Of Medical Care:

“is an integral part of social and medical organization, the function of which is to provide for the population complete health care, both curative and preventive and whose outpatient service reach out to the family and its home environment; the hospital is also a centre for the training of health workers and for biosocial research”, yang dalam bahasa Indonesianya jika diterjemahkan secara bebas dapat berarti: suatu bagian menyeluruh dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial.

Adapun mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit dipengaruhi oleh ada tidaknya kritikan dan keluhan dari pasiennya, lembaga sosial atau swadaya masyarakat dan bahkan pemerintah sekalipun. Mutu akan diwujudkan jika telah ada dan berakhirnya interaksi antara penerima pelayanan dan pemberi pelayanan. Jika pemerintah yang menyampaikan kritikan ini dapat berarti bahwa masyarakat mendapatkan legalitas bahwa memang benar mutu pelayanan kesehatan harus diperbaiki. Mengukur mutu pelayanan dapat dilakukan dengan melihat indikator-indikator mutu pelayanan rumahsakit yang ada di beberapa kebijakan pemerintah, sudahkan kita mengetahuinya. Analisa indikator akan mengantarkan kita bagaimana sebenarnya kualitas manajemen input, manajemen proses dan output dari proses pelayanan kesehatan secara mikro maupun makro.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan pendapatan perusahaan sebagai cerminan hasil kerja manajemen. Sehingga dapat diketahui masalah yang dihadapi perusahaan yang dapat menimbulkan hal-hal yang bisa mengganggu kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sesuai dengan tujuan, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif.

Menurut Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi ( 2004: 44 ), pengertian Metode deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasi. Metode penelitian deskriptif ini bertujuan untuk pemecahan

masalah secara sistematis data faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. Adapun populasi dari penelitian ini adalah data-data laporan keuangan dari RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo. Dalam penelitian ini obyek yang dijadikan sampel adalah laporan pendapatan dan biaya tahun 2013.

Adapun jenis data yang penulis gunakan dalam pembuatan Tugas Akhir ini, antara lain Data primer ialah data yang diperoleh dari objek penelitian. Data sejenis ini diperoleh dari observasi, dokumentasi dan konsultasi terhadap pihak-pihak yang bersangkutan.

Data sekunder ialah data yang diperoleh dengan mengumpulkan dokumen-dokumen dari RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo yang berupa sejarah singkat berdirinya perusahaan, struktur organisasi, sumber pendapatan, penggunaan biaya, dan prosedur penetapan pendapatan dan biaya.

Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah sehingga didefinisikan secara operasional agar menjadi petunjuk dalam penelitian ini. Variable yang digunakan dalam penelitian terdiri dari :

Pendapatan yang diperoleh dari hasil pendapatan karcis & kartu, pendapatan rawat inap, pendapatan rawat jalan, pendapatan pihak III dan pendapatan lain-lain.

Adapun penggunaan biaya terdiri dari : 1) Program pelayanan administrasi perkantoran 2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air

dan listrik

3) Penyediaan jasa administrasi keuangan 4) Penyediaan jasa kebersihan kantor 5) Penyediaan alat tulis kantor

6) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 7) Penyediaan komponen instalasilistrik /

penerangan

8) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 9) Penyediaan bahan bacaan dan peratran

perundang-undangan

10) Penyediaan makanan & minuman

11) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

12) Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi / teknik

13) Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

14) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

15) Program peningkatan disiplin aparatur

16) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

17) Rekrutmen pegawai

18) Program obat & perbekalan kesehatan

19) Program peningkatan keamanan dan

kenyamanan lingkungan

20) Program upaya kesehatan masyarakat

(5)

22) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana

23) Pengadaan, perlengkapan rt rs (dapur, ruang pasien)

24) Pengadaan bahan-bahan logistik rs

25) Pengadaan percetakan administrasi dan surat-menyurat

26) Pengembangan type rs

27) Pengadaan peralatan perlengkapan rumah sakit 28) Pembangunan sarana dan prasarana penunjang

rs

29) Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit

30) Pemeliharaan rutin / berkala ruang rawat inap rumah sakit

31) Pemeliharaan rutin / berkala alat-alat kesehatan rs

32) Pemeliharaan rutin berkala ambulance / mobil jenazah

33) Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan rumah sakit

34) Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

35) Kemitraan peningkatan kualitas kedokteran dan paramedis

36) Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu

37) Monitoring, evaluasi & pelaporan

38) Pembinaan kesehatan lingkungan sosial industri hasil

. PEMBAHASAN

Yang menjadi masalah pokok dalam skripsi ini adalah bagaimana prosedur yang digunakan dalam menetapkan pendapatan dan biaya pada rumah sakit yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat. Sebagaimana telah diuraikan di atas, pada RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo bojonegoro, pendapatan usaha yang utama adalah pendapatan yang berasal dari pelayanan jasa kesehatan masyarakat, berupa: pendapatan rawat inap, pendapatan rawat jalan, pendapatan rawat inap, pendapatan kartu & karcis, pendapatan pihak III dan pendapatan lainnya.

RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo bojonegoro menetapkan bahwa pendapatan yang diterima, akan diakui sah sebagai pendapatan saat selesai kegiatan pelayanan jasa kepada pemakai jasa dan diterbitkan faktornya, walaupun uang pembayaran belum diterima oleh bagian keuangan Rumah sakit. Selain pendapatan, pada RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo bojonegoro , biaya juga diadakan penetapannya. Pengeluaran diakui sebagai biaya berdasarkan pemakaian-pemakaian, dan biaya yang muncul seketika serta biaya yang terencana. Adapun kebijaksanaan yang diambil oleh

manajemen dalam menentukan biaya-biaya yang akan dikeluarkan dapat dibagi menjadi 3 bagian : 1. Berdasarkan Pasar

RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo bojonegoro menetapkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan perlu dipertimbangkan kondisi pasar pada saat itu. Kondisi pasar sangat besar pengaruhnya kepada biaya-biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Pihak manajemen harus dapat menentukan baiya tersebut sesuai dengan keadaan pasar agar segala kegiatan yang dilakukan dapat diselesaikan dengan baik. 2. Berdasarkan Alat-alat yang digunakan

RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo bojonegoro menetapkan biaya harus memperhatikan pemakaian alat-alat yang mendukung kegiatan seperti: alat-alat medis maupun non medis.

3. Berdasarkan meningkatnya gaji

Meningkatnya gaji para karyawan juga dapat mempengaruhi pihak manajemen dalam hal menetapkan biaya yang akan dikeluarkan. Sehingga perlu dipertimbangkan peningkatan gaji sebagai salah satu faktor meningkatnya biaya yang dikeluarkan. Untuk itu pihak perusahaan harus dapat mengestimasi peningkatan gaji yang terjadi agar dalam penetapan biaya tidak terjadi pemborosan yang sangat besar. Biaya yang dikeluarkan didukung dengan bukti-bukti yang sah walaupun uang pembayaran belum dikeluarkan oleh bagian keuangan RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo bojonegoro.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil keputusan sesuai dengan penelitian pada RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro sebagai berikut:

Pendapatan dan biaya pada suatu perusahaan harus sangat diperhatikan, karena tanpa mengetahui pendapatan dan biaya dalam suatu perusahaan maka perusahaan akan sangat sulit untuk mengetahui kemajuan dan kemundurannya. Kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan akan berpengaruh kepada pencatatan pendapatan dan biaya yang saling berkaitan. Apabila pencatatan pendapatan lebih tinggi dari pada biaya yang rendah maka laba akan tinggi begitu juga sebaliknya apabila pencatatan pendapatan rendah dari pada biaya yang tinggi maka laba akan lebih kecil. Rumah sakit umum bojonegoro telah melakukan penetapan pendapatan pada saat terjadi yaitu sebelum penerimaan kas maupun sesudah penerimaan kas yang dilakukan. Sementara penetapan dan biaya ditetapkan pada saat terjadi pengeluaran kas dalam hal pembayaran tunai dengan membebani kegiatan perusahaan itu.

(6)

SARAN

Sebagai pelengkap dari kesimpulan yang ada, maka penulis akan memberikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan, dengan harapan semoga dapat bermanfaat untuk menyempurnakan penulisan skripsi. Maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

mempertahankan suatu kinerja rumah sakit, diperlukan pelayanan dan fasilitas-fasilitas yang baik dan lengkap. Sebaiknya pihak RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro lebih meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, atau bahkan apa bila perlu semakin meningkatkan pelayanan agar lebih baik lagi. Dalam penetapan dan biaya harus diberikan pengawasan agar target yang diinginkan akan tercapai. Untuk biaya yang dikeluarkan pihak rumah sudah dialokasikan dengan baik, hanya perlu dilakukan beberapa analisa dan evaluasi terhadap biaya yang telah dikeluarkan agar dapat lebih menguntungkan dengan kecil biaya yang dikeluarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed R. 2006. Teori Akuntansi. Edisi kelima, Jilid 1, Jakarta : Salemba Empat Ikatan Akuntansi Indonesia . 2007. Standar

Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat

Dycman, Thomas R., Roland E.Dukes, dan Charles J. Davis. 2000. Akuntansi Intermediate, Terjemahan Munir Ali, Edisi ketiga, Jilid Pertama, Penerbit Erlangga, Jakarta Rusjdi, Muhammad. 2006. PPH Pajak Penghasilan,

Edisi Ketiga, Penerbit SMKG Desa Putera Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standart Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Skousen, K.Fred dan stice. 2001. Akuntansi Keuangan Menengah, Penerbit Dian Mas Cemerlang, Jakarta

Sunarto. 2004. Akuntansi Biaya, edisi kedua, Yogyakarta : Penerbit Amus.

Krismiaji. 2012. Akuntansi Manajemen, edisi kedua, Yogyakarta : Penerbit Universitas Gadjah Mada.

Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya, edisi kelima, cetakan kesebelas, Yogyarakta : Penerbit Universitas Gadjah Mada

Mursyidi. 2008. Akuntansi Biaya, Cetakan Pertama, Bandung : Penerbit Refika Aditama. Prawironegoro, Darsono, dan Ari Purwanti. 2009.

Akuntansi Manajemen, edisi Ketiga, Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media. Wijaksono, Armanto. 2013. Akuntansi Biaya, edisi

revisi, cetakan pertama, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Rahmawati. 2012. Akuntansi Biaya 1 DC, cetakan pertama, Makassar : Penerbit Pustaka Refleksi.

Samryn. 2012. Akuntansi Manajemen, Informasi Biaya Untuk Mengendalikan Aktivitas Operasi dan Investasi, edisi pertama, Jakarta : Penerbit Kencana Prenada Media Group.

Carter dan milton f usry. 2004. Akuntansi biaya, terjemahan kristan, edisi ketiga belas, penerbit salemba empat, jakarta

Soeroso, dan siregar. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Suatu Pendekatan Sistem, cetakan pertama, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak biji kopi robusta terhadap bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 10%, 50%

5) Lakukan pemodelan mean menggunakan model ARIMA yang dimulai dengan identifikasi model mengunakan plot ACF/ PACF, estimasi parameter, validasi parameter, dan

Dari mekanisme gerakan molekul tersebut, maka dapat dibayangkan adanya suatu persamaan matematik hubungan antar variabel property gas didalam ruangan, terutama tekanan (P),

1) Diisi dengan Nama Satuan Kerja Perangkat daerah. 2) Diisi dengan Nama Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran. 3) Diisi dengan nama bendahara Penerimaan Pembantu

Bakso mini sayuran aman tanpa pengawet, sehat karena didalamnya terdapat sayuran, harganya yang ekonomis, bahan baku mudah didapat, tampilan warna yang membuat orang penasaran

Pembekalan PPL dilaksanakan baik oleh pihak fakultas maupun jurusan masing-masing dari setiap mahasiswa praktikan. Khusus untuk mahasiswa praktikan di Fakultas

Senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang salah satu atau lebih atom C pada senyawa tersebut berikatan rangkap 2 ata rangkap 3, seperti pada senyawa alkena

Memberikan aliran proses perpindahan kendaraan menjadi lebih efektif dengan memperpendek jarak tempuh kendaraan selama proses persiapan kendaraan antar station mulai