PERDARAHAN
PERDARAHAN
POST PARTUM
POST PARTUM
Pembimbing : dr. Antoni Isma Sp.OG
Pembimbing : dr. Antoni Isma Sp.OG
Oleh : Ikramullah
Oleh : Ikramullah
NIM : 17174103
NIM : 17174103
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
NAM NAMA A :: nyny. . HH U UMMUURR : : 3366 TTaahhuunn ALAMATALAMAT : : BebesBebesanan P
PEEKKEERRJJAAAANN : : IIRRTT S
STTAATTUUSS :: MMeenniikkaahh
T
Tananggggalal MaMasusukk RSRS 12-April-2018 12-April-2018
G3P2A1
G3P2A1
P
Pas
asie
ien
n da
dattan
ang
g at
atas
as ru
ruju
jukkan
an bi
bida
dan
n de
deng
ngan
an pe
perd
rdar
arah
ahan
an pa
pada
da vvag
agin
ina
a
se
settel
elah
ah me
mela
lahi
hirk
rkan
an ba
bayi
yi da
dan
n pl
plas
asen
entta
a tter
erti
ting
ngg
gal
al di
di da
dala
lam
m rrah
ahim
im da
dan
n ti
tida
dakk
la
lahi
hirr se
sehi
hingg
ngga
a bi
bida
dan
n mel
melak
akuk
ukan
an ma
manua
nual
l pl
plas
asen
enta
ta di
di pr
prak
akte
tekk bi
bida
dan
n pa
pada
da
pu
pukkul
ul 03
03.0
.00
0 WI
WIB.
B. P
Pas
asie
ien
n da
dattan
ang
g kke
e Ru
Ruma
mah
h Sa
Saki
kitt Um
Umum
um Da
Daer
erah
ah Da
Datu
tu be
beru
ru
pu
pukkul
ul 17
17.3
.30 da
0 dan
n me
meng
ngak
aku
u le
lema
mass be
bese
sert
rta
a pu
pusi
sing
ng..
Kead
Keadaan Umum : Taan Umum : Tampakampak LemasLemas TD
TD : : 120/80 120/80 mmhgmmhg N
N :: 8866 xx//ii
K
Keessaaddaarraann : : CCoommppoos s MMeennttiiss R
RRR :: 2222xx//ii T
RIWAYAT PERSALINAN
•
Abortus umur 3 bln kehamilan, 13 tahun yang lalu.
•
Laki
–
laki, 7 Tahun, lahir prevaginam di bidan, berat
badan lahir: 3400 gram
•
Laki-laki, baru melahirkan tadi siang, berat badan
PEMEIRIKSAAN FISIK
KEPALA : Normochepali
MATA : Anemis (+/+) Ikterik (-) Isokor BIBIR : Sianosis ( - )
THORAX : Ves (+/+) Simetris
ABDOMEN : TFU 2 jari di bawah pusat
EXTERMITAS : Udem ( - ) Dalam Batas Normal
PEMERIKSAAN OBSTETRI
• Inspekulo : v/u tenang
• VT : Portio licin, OUE terbuka, fluksus (+) perdarahan tidak aktif. • Breast : ASI belum keluar, nyeri tekan (-) pembengkakan (-)
• Uterus : TFU 2 jari di bawah pusat dan kontraksi baik. • Bladder : Pasien mengaku belum buang air kecil.
• Bowel : Pasien mengaku BAB (-) dan flatus (-) • Lochia : Rubra dan perdarahan tidak aktif. • Episiotomi : Tidak ada
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
•
USG
Uterus Ø 15x10x8
Endometrial line +
Kesan = Dalam batas normal
Jenis pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Nilai Rujukan
Hemoglobin
9.9 gr/dl
12,3
–
15,3 gr/dl
Eritrosit
2.96.10
6/mm
34,1-5,1. 10
6/mm
3Leukosit
17.81.10
3/mm
34-11.10
3/ mm
3Trombosit
191.10
3/ mm
3150-450.10
3/ mm
3Diagnosa Kerja
Perdarahan post partum + post manual plasenta diluar
Rumah Sakit a/I retensio plasenta pada P2A1 post partus
spontan di luar Rumah Sakit + Anemia
PENATALAKSANAAN
• Drip oxitocyn 10 IU dalam 500 cc larutan RL 20 tetes/ menit
• Observasi keadaan umum, tanda vital, perdarahan prevaginam, dan jumlah urin • Injeksi IV cefotaxime 1 gr / 12 jam
Follow Up
S O A/P -Pening sudah berkurang -Perdarahan (-) KU: baik Kes : CM TD : 100/70 mmHg HR : 99x/I Rr : 22 x/I Temp : Afebris Status generalis : conjungtiva anemis -/-Status obstetric:Breast: Bengkak (-),nyeri tekan (-) ASI(+)
Uterus: TFU 2 jari di bawah pusat , kontraksi baik.
Bowel: BAB (-) Flatus (+) Bladder: BAK lancar
Lochia : Rubra (berwarna merah dan tidak berbau)
Episiotomi:
-A/
Perdarahan post partum pada post manual
plasenta a/I retensio plasenta pada P2A1 post partus spontan di luar,
Anemia. P/ - PBJ Sore - Cefixime 2x100 mg - Metronidazole 2x500 mg -Emibion 2x250 mg
Perdarahan Post Partum
–Manifestasi Klinis
–Diagnosis
–Pencegahan
–Penatalaksanaan
–Definisi
–Epidemiologi
–Faktor risiko
–Etiologi
Definisi
– Kehilangan darah > 500 mL setelah persalinan pervaginam – Kehilangan darah > 1000 mL setelah persalinan sesar (SC)
• Perdarahan post partum dibagi menjadi:
– Pardarahan post partum dini/perdarahan post partum primer(early
postpartum hemorrhage)
– Perdarahan pada masa nifas/perdarahan postpartum sekunder (late
Epidemiologi
Angka kejadian perdarahan post partum pada persalinan
pervaginam yaitu 5-8%.
Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014 empat penyebab
kematian ibu terbesar yaitu:
- Perdarahan 30,3%
- Hipertensi dalam kehamilan (HDK) 27,1%
- Infeksi 7,3%,
- penyebab lainlain yaitu penyebab kematian ibu tidak langsung seperti
kondisi penyakit kanker, ginjal, jantung atau penyakit lain yang
diderita ibu sebesar 35,3%
Faktor Resiko & Etiologi
Faktor Resiko
- Faktor Resiko Prenatal
- Faktor Resiko Saat Persalinan Pervaginam
- Faktor Resiko Perdarahan Setelah Sectio Caesarea
Etiologi
Manifestasi Klinis
Volume darah yang hilang
Tekanan darah (sistolik) Tanda dan gejala Derajat syok
500-1000mL (<15-20%)
Normal Tidak ditemukan
-1000-1500mL (20-25%) 80-100 mmHg Takikardi (<100 kali/menit) Berkeringat Lemah Ringan 1500-2000mL (25-35%) 70-80 mmHg Takikardi (100-120 kali/menit) Oliguria Gelisah Sedang 2000-3000mL (35-50%) 50-70 mmHg Takikardi (>120 kali/menit) Anuria Berat
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
Tanda dan Gejala Komplikasi Diagnosis
Perdarahan segera setelah bayi lahir Uterus lunak dan tidak berkontrasi
syok Atonia uteri perdarahan segera setelah lahir
uterus berkontraksi kuat plasenta lahir lengkap
pucat lemah menggigil
robekan jalan lahir
plasenta belum lahir setelah 30 menit bayi
lahir
perdarahan segera
uterus berkontraksi dan kuat
tali pusat putus akibat
traksi
inversio uteri perdarahan lanjut
retensio plasenta
Plasenta atau selaput tidak lengkap ,perdarahan segera
Uterus berkopntraksi
uterus tidak berkurang
Rest plasenta (sisa plasenta tertinggal)
Utrus tidak teraba
Lumen vagina terisi massa
Neurogenic syok pucat
Inversion uteri
perdarahan segera(vagina/intra abdomen) nyeri perut hebat
syok
perut tegang nadi cepat
Rupture uteri
Perdarahan > 24 jam setalah bayi lahir Uterus lunak dan lebih besar
Perdarahan yang
bervariasi dan berbau
anemia
Perdarahan post partum lambat
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik :
–Inspeksi
–Palpasi
–Eksplorasi
Pemeriksaan lab:
- Tes darah lengkap
- Bleeding Time (BT), Activated Clotting Time(ACT),
Protombin Time (PT)
Pemerkasaan lain:
- USG
- Angiografi
Pencegahan
Penangan akif dari perdarahan kala 3 adalah kombinasi dari:
• Pemberian uterotonik(oksitosin) segera setelah bayi lahir • Masase uterus
• Melakukan peregangan tali pusat terkenadali dengan lebut
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Umum
• Penangan pada perdarahan post partum dilakukan untuk mengembalikan
sirkulasi darah normal.
- Penilainan keadaan pasien secara tepat - Pimpin persalinan
- Lakukan observasi ketat postpartum
- Lakukan persiapan penanganan darurat
- Pastikan kontraksi uterus baik (keluarkan bekuan darah, masase uterus, uterotonik 10 IU IM,lanjutkan 20 IU dalam 500cc RL 40 tetes/ menit)
• Pastikan plasenta telah lahir lengkap dan periksa kemungkinan robekan
• Bila perdarahan berlanjut, uji waktu pembekuan darah. • Cari penyebab dan atasi masalahnya
• Setelah perdarahan teratasi ( 24 jam setelah perdarahab berhenti ), periksa
kadar Hb:
- Jika hb kurang dari 7 g/dl atau ht kurang dari 20% (anemia berat)
berikan tranfusi darah dan sulfat ferrous atau ferrous fumarat 120mg ditambah asam folat 400 mcg per oral sekali sehari se;l;ama 6 bulan.
- Jika hb 7-11 g/dl, berikan sulfat ferrous atau ferrous fumarat 60 mg ditambah 400 mcg asam folat per oral sekali sehari selama 6 bulan
Penatalaksanaan Khusus
a. Antonia Uteri
- Resusitasi
- Masase dan Kompresi Bimanual
Kompresi Bimanual Internal
Kompresi Bimanual Eksternal
- Uterotonika
- Operatif
*Ligasi arteri Iliaka Interna
*Teknik B-Lynch
PENATALAKSAAN
b. Robekan Jalan Lahir
- Perineum dan robekan dinding vagina
c. Retensio plasenta & Rest plasenta
Penanganan retensio plasenta atau sebagian plasenta adalah: - Resusitasi
- Drips oksitosin (Oxytocin drips)
- Plasenta dilahirkan dengan teknik Brandt Andrews, jika berhasil lanjutkan dengan drips oksitosin untuk mempertahankan uterus
•
Jika tindakan manual plasenta tidak memungkinkan,
kuretage sisa plasenta.
•
Pemberian obat uterotonika
d. Inversio uteri
• Reposisi uterus
• Jika sulit, apalagi jika inversio telah terjadi cukup lama, bersiap merujuk. • Jika ibu sangat kesakitan, beri petidin 1 mg/kgBB (jangan melebihi 100
mg) IM/IV perlahan atau beri morfin 0.1 mg/kgBB IM.
• Reposisi tidak berhasil lakukan laparatomi jika tidak berhasil, lakukan
E . Gangguan pembekuan darah
Pada kasus seperti ini harus dilakukan pemulihan pada proses pembekuan darah normal.
• menghambat proses patofisologis dengan antikoagulasi heparin sampai
factor- factor pembekuan pulih kembali
• Pemebrian plasma segar tidak perlu adanya kesesuaian donor tetapi
antibody dalam plasma dapat bereaksi dengan sel – sel penerima.
• Bila ditemukan koagulopati dan belum terdapat pemeriksaan laboratorium
Komplikasi
• Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada perdarahn
post partum adalah
• Syok
• Koagulasi intravascular disminata • Anemia
Prognosis pada perdarahan post partum tergantung dari:
Penyebab terjadinya perdarahan
Lama terjadinya perdarahan
jJmlah dara yang hilang
Evektivitas dari tindakan pengobatan
Kecepatan pengobatan