PENGARUH ANEMIA DALAM KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PERSALINAN NORMAL DI RUMAH SAKIT UMUM
HAJI MEDAN PERIODE 2011-2013
SISKA HARTA ULINA KABAN 135102107
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGARUH ANEMIA DALAM KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN
Latar Belakang : Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana sel darah merah menurun, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin berkurang, sehingga pada post partum dapat menyebabkan perdarahan. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi wanita hamil yang mengalami anemia sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan dan presentase perdarahan karena anemia selama kehamilan adalah sebesar 15-20%.
Tujuan Penelitian : Untuk mengidentifikasi besar pengaruh anemia dalam kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum persalinan normal.
Metodologi Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Jumlah sampel 242 orang. Analisis data dilakukan dengan continuity correction.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian berdasarkan ibu dengan riwayat anemia dalam kehamilan dari 85 responden terdapat 20 orang (23,5 %) yang mengalami kejadian perdarahan post partum. Hasil uji statistik diperoleh p 0,003, maka dapat disimpulkan ada pengaruh antara anemia dalam kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum persalinan normal. Diketahui nilai OR=3,14 artinya ibu dengan anemia dalam kehamilan 3,14 kali lebih beresiko akan mengalami perdarahan post partum dibanding ibu yang tidak mengalami anemia dalam kehamilan.
Kesimpulan : Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan ada pengaruh antara anemia dalam kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum persalinan normal. Jadi diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat bekerja sama untuk lebih meningkatkan upaya keterampilan dalam mendeteksi dini kasus anemia dalam kehamilan dan perdarahan post partum persalinan normal.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya tulis Ilmiah
dengan judul “Pengaruh Anemia Dalam Kehamilan Terhadap Kejadian
Perdarahan Post Partum Persalinan Normal Di Rumah Sakit Umum Haji Medan
Periode 2011-2013”.
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mengalami
kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sebagaimana mestinya. Pada kesempatan
ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. dr. Dedi Ardinata M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua program studi D IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Salbiah, S.Kp, M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan yang membantu penulis dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.
4. dr. Hemma Yulfi, DAP&E M. Med. Ed selaku dosen penguji 1 yang telah
memberi arahan yang membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah.
5. Febrina Oktavinola Kaban, SST, M.Keb selaku dosen penguji 2 yang telah
memberi arahan yang membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis
6. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
7. Dr. Yulinda Elvi Nasution selaku kepala bidang pendidikan dan penelitian
di Rumah Sakit Umum Haji Medan.
8. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan
motivasi yang besar, baik berupa dukungan moril maupun material kepada
penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaatkan bagi pembaca dan bagi
penulis khususnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Juli 2014
DAFTAR ISI
a. Pencegahan dan Pengobatan Anemia Defisiensi Besi ... 9
b. Pencegahan dan Pengobatan Anemia Karena Infeksi ... 10
c. Pencegahan dan pengobatan Anemia Defisiensi Folat ... 10
d. Pencegahan dan Pengobatan Anemia Kelainan Darah ... 11
B. Perdarahan Post Partum Persalinan Normal ... 12
1. Perdarahan Post Partum Persalinan Normal ... 12
2. Faktor Predisposisi Perdarahan Post Partum ... 12
3. Etiologi Perdarahan Post Partum ………... 13
a. Atonia Uteri ... 13
b. Retensio Plasenta …... 13
c. Sisa Plasenta (Plasenta Rest) ... 14
d. Robekan Jalan Lahir ... 14
C. Pengaruh Anemia Dalam Kehamilan Terhadap Kejadian Perdarahan Post Partum Persalinan normal ... 15
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep ... 17
B. Hipotesis ... 17
C. Defenisi Operasional …... 17
BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 19
B. Populasi dan Sampel ... 19
C. Tempat Penelitian ………... 20
D. Waktu Penelitian ……... 20
E. Etika Penelitian ... 20
F. Alat Pengumpulan Data ... 21
H. Analisis Data ... 22
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 24
1. Analisa Univariat ... 24
2. Analisa Bevariat ... 27
B. Pembahasan ... 28
1. Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 28
2. Keterbatasan Penelitian ... 32
3. Implikasi untuk asuhan kebidanan dan pendidikan kebidanan 32 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... .... 33
B. Saran ... .... 34
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 1. Kerangka Konsep variabel independen dan dependen Pengaruh
Anemia Dalam Kehamilan Terhadap Kejadian Perdarahan Post
Partum Persalinan Nornal di Rumah Sakit Umum Haji Medan
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Anemia Dalam Kehamilan Terhadap
Kejadian Perdarahan Post Partum Persalinan Normal di RSU
Haji Medan Periode 2011-2013 ... 18
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Anemia Dalam Kehamilan di RSU Haji
Medan Periode 2011-2013 ... 24
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Derajat Anemia Dalam Kehamilan di
RSU Haji Medan Periode 2011-2013 ... 25
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Perdarahan Post Partum Persalinan
Normal di RSU Haji Medan ... 25
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Perdarahan Post Partum Berdasarkan
Etiologi Perdarahan di RSU Haji Medan Periode 2011-2013 .. 25
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Perdarahan Post Partum Berdasarkan
Etiologi dari ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan di
RSU Haji Medan Periode 2011-2013 ... 26
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perdarahan yang disebabkan anemia
dalam kehamilan di RSU Haji Medan Periode 2011-2013 ... 26
Tabel 5.7 Pengaruh Anemia Dalam Kehamilan Terhadap Kejadian
perdarahan Post Partum Persalinan Normal di RSU Haji
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Dokumentasi Rekam Medik
Lampiran 2 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 3 : Master Tabel Penelitian
Lampiran 4 : Hasil Out Put Data Penelitian
Lampiran 5 : Surat Izin Data pendahuluan Dari Fakultas Keperawatan USU
Lampiran 6 : Surat Izin Pengambilan Data Penelitian Dari Fakultas Keperawatan USU
Lampiran 7 : Surat Balasan Izin Pengambilan Data Penelitian Dari RSU Haji Medan
Lampiran 8 : Surat Selesai Riset/Penelitian Dari Rumah Sakit Haji Medan
PENGARUH ANEMIA DALAM KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN
Latar Belakang : Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana sel darah merah menurun, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin berkurang, sehingga pada post partum dapat menyebabkan perdarahan. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi wanita hamil yang mengalami anemia sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan dan presentase perdarahan karena anemia selama kehamilan adalah sebesar 15-20%.
Tujuan Penelitian : Untuk mengidentifikasi besar pengaruh anemia dalam kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum persalinan normal.
Metodologi Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Jumlah sampel 242 orang. Analisis data dilakukan dengan continuity correction.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian berdasarkan ibu dengan riwayat anemia dalam kehamilan dari 85 responden terdapat 20 orang (23,5 %) yang mengalami kejadian perdarahan post partum. Hasil uji statistik diperoleh p 0,003, maka dapat disimpulkan ada pengaruh antara anemia dalam kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum persalinan normal. Diketahui nilai OR=3,14 artinya ibu dengan anemia dalam kehamilan 3,14 kali lebih beresiko akan mengalami perdarahan post partum dibanding ibu yang tidak mengalami anemia dalam kehamilan.
Kesimpulan : Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan ada pengaruh antara anemia dalam kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum persalinan normal. Jadi diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat bekerja sama untuk lebih meningkatkan upaya keterampilan dalam mendeteksi dini kasus anemia dalam kehamilan dan perdarahan post partum persalinan normal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu
target yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang
ke 5 yaitu target untuk meningkatkan kesehatan ibu, dimana target yang akan
dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian
ibu (SDKI, 2007, ¶ 1)
World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada 500.000
kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya dan 99% terjadi di
negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa hampir 1
orang ibu setiap menit meninggal akibat kehamilan dan persalinan. Angka
kematian maternal dinegara berkembang diperkirakan mencapai 100 sampai 1.000
lebih per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara maju berkisar antara 7
sampai 15 per 100.000 kelahiran hidup. Berarti di negara berkembang risiko
kematian maternal adalah 1 diantara 29 persalianan, sedangkan di negara maju
adalah 1 diantara 29.000 persalinan (Ronald, 2011, hlm.2)
AKI di negara berkembang memang cukup tinggi, seperti hal nya di
Indonesia AKI yang cenderung meningkat. Hal ini dapat di lihat dari hasil Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), pada tahun 2007 mencapai 228 per
100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2012 meningkat yaitu mencapai 359 per
100.000 kelahiran hidup. Padahal target Indonesia untuk AKI dalam MDGs 2015
Sebab- sebab AKI dibagi atas beberapa penyebab yaitu penyebab kematian
langsung, penyebab kematian antara dan penyebab tidak langsung, dimana salah
satu penyebab tidak langsung AKI adalah status gizi yang kurang menguntungkan
pada saat hamil atau anemia dalam kehamilan (Manuaba, 2001, hlm. 57).
WHO melaporkan bahwa prevalensi wanita hamil yang mengalami
anemia sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring dengan bertambahnya
usia kehamilan. Menurut WHO 40% kematian ibu di negara berkembang
berkaitan dengan anemia pada kehamilan yang disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang ke duanya saling berinteraksi (Rukiyah,
et al, 2010, hlm. 114)
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa anemia
dalam kehamilan juga merupakan faktor predisposisi perdarahan post partum yang
menjadi salah satu indikator penyebab kematian ibu langsung. Perdarahan post
partum adalah perdarahan ≥ 500 ml setelah bayi lahir pervaginam atau ≥ 1000 ml
pada persalinan seksio sesaria (Prawirohardjo, 2010, hlm. 523)
Menurut Nugroho (2010 dalam Sembiring, 2010, hlm. 55) Frekuensi
perdarahan post partum 5-15% dari seluruh persalinan, atonia uteri memiliki
angka presentasi paling tinggi dari yang lainnya 50-60%, retensio plasenta
16-17%, sisa plasenta 23-24 %, robekan jalan lahir 4-5% dan presentase perdarahan
karena anemia selama kehamilan adalah sebesar 15-20%
Hasil penelitian yang di lakukan oleh Ayu Wuriyanti yang berjudul
Hubungan Anemia dalam Kehamilan dengan Perdarahan Post Partum karena
Atonia Uteri di RSUD Wonogiri pada tahun 2010 dengan sampel sejumlah 34
fisherman (Exact test) menunjukan bahwa terdapat hubungan antara anemia dalam
kehamilan dengan perdarahan post partum karena atonia uteri di RSUD Wonogiri
dengan P value = 0,008 < 0,05.
Berdasarkan latar belakang diatas dan hasil survei pendahuluan yang
dilakukan peneliti di Rumah Sakit Umum Haji Medan pada tahun 2011-2013
maka peneliti tertarik untuk mengidentifikasi apakah ada pengaruh anemia dalam
kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum persalinan normal di Rumah
Sakit Umum Haji Medan periode 2011-2013.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan hasil survei diatas maka peneliti
merumuskan masalah penelitian apakah ada pengaruh anemia dalam kehamilan
terhadap kejadian perdarahan post partum persalinan normal di Rumah Sakit
Umum Haji Medan periode 2011-2013.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengidentifikasi besar
pengaruh anemia dalam kehamilan terhadap Kejadian perdarahan post partum di
Rumah Sakit Umum Haji Medan periode 2011-2013.
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk :
a. Untuk mengidentifikasi riwayat anemia dan derajat anemia dalam
b. Untuk mengidentifikasi kasus perdarahan, etiologi tertinggi perdarahan
pada seluruh ibu post partum dan etiologi tertinggi dari ibu post partum
yang mengalami anemia dalam kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji
Medan periode 2011-2013
c. Untuk mengidentifikasi kasus perdarahan post partum persalinan normal
yang disebabkan oleh anemia dalam kehamilan di Rumah Sakit Umum
Haji Medan periode 2011-2013
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pelayanan kesehatan
Sebagai sumbangan pemikiran perkembangan ilmu pengetahuan pada
penelitian kesehatan tentang Pengaruh Anemia Kehamilan Terhadap
Perdarahan Post Partum di Rumah Sakit Umum Haji Medan periode
2011-2013.
2. Bagi Pendidikan Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai pengembangan ilmu dalam
asuhan kebidanan dan dapat di gunakan sebagai referensi untuk penelitian
yang sejenis agar lebih mendalam lagi.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai masukan dan tambahan informasi bagi peneliti berikutnya yang
akan melakukan penelitian dalam ruang lingkup yang sama.
4. Bagi Peneliti
Sebagai salah satu tahapan proses belajar dalam merencanakan dan
melaksanakan penulisan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dan menambah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan
1. Kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan sel telur wanita oleh
spermatozoa dari pihak pria. Sel telur yang dibuahi akan berkembang menjadi
bakal embrio yang kemudian akan menjalani pembelahan sampai menjadi embrio.
Bakal janin ini lalu akan menempel di selaput lendir rahim yang terletak di rongga
rahim (Ronald, 2011, hlm. 15)
2. Anemia
Anemia merupakan kondisi dimana berkurangnya sel darah merah
(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu
memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen yang kaya zat besi dalam sel
darah merah keseluruh jaringan. Menurut WHO (1992) anemia adalah suatu
keadaan dimana kadar hemoglobin lebih rendah dari batas normal untuk
kelompok orang yang bersangkutan (Tarwono, et al, 2007, hlm. 30)
3. Kriteria anemia
Kriteria menurut WHO (1996) adalah:
a. Laki-laki dewasa : Hb < 13 gr/dl
b. Wanita dewasa tidak hamil : Hb < 12 gr/dl
c. Wanita hamil : Hb < 11 gr/d
d. Anak unur 6-14 tahun : Hb < 12 gr/dl
e. Anak umur 6 bulan-6 tahun: Hb < 11 gr/dl (Tarwono, et al, 2007, hlm.
31)
Anemia padja kehamilan adalah kondisi dimana sel darah merah menurun
atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama
kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin ≤ 10,5 g/dl pada
trimester II dan ≤ 11,0 g/dl trimester I dan trimester III (Tarwono, et al, 2007,
hlm. 63)
5. Derajat Anemia Pada Ibu Hamil
a. Ringan : 9-10 gr/dl
b. Anemia sedang : 7-8 gr/dl
c. Anemia berat : < 7 gr/dl
d. Tidak anemia : ≥ 11 gr/dl (Manuaba, 2001, hlm. 51)
6. Klasifikasi Anemia Kehamilan
a. Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya
zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritropoesis tidak
cukup yang ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-mikrositer,
kadar besi serum (serum iron), dan jenuh transferin menurun, kapasitas besi total
meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang serta di tempat yang lain
sangat kurang bahkan tidak ada sama sekali (Rukiyah, et al, 2010, hlm. 114)
Penyebab anemia defisiensi yaitu dikarenakan asupan yang tidak ade
kuat dan peningkatan kebutuhan ibu hamil, dimana ibu hamil memerlukan zat
gizi yang lebih tinggi sekitar 200-300 persen dari wanita tidak hamil. Makanan
yang banyak mengandung zat besi seperti berasal dari daging hewan, buah dan
b. Anemia Karena Infeksi
1) Infeksi cacing tambang
Terjadi perdarahan menahun, kehilangan darah melalui intestinum
2) Infeksi malaria
Kehilangan darah karena terjadi hemolisis eritrosit dalam proses infeksi
3) Inveksi HIV
Menimbulkan gangguan sistem eritropoitik dan mengurangi reaksi
terhadap obat anti anemia ( Manuaba, 2001, hlm. 50)
c. Anemia Defisiensi Folat (Megaloblastik) pada Kehamilan
Definisi dari anemia folat yaitu kurangnya kandungan asam folat yang
ada pada tubuh ibu hamil. Pada kehamilan, kebutuhan folat meningkat lima
sampai sepuluh kali lipat karena transfer folat dari ibu kejanin yang
menyebabkan di lepasnya cadangan folat maternal (Prawirohardjo, 2008, hlm.
778)
Asam folat merupakan vitamin yang di butuhkan saat hamil. Asam folat
berfungsi untuk metabolism makanan menjadi energi, sintesis DNA, pematangan
sel darah merah, pertumbuhan sel janin dan plasenta (Tarwono, Wasnidar, 2007,
hlm. 71)
Penyebab anemia defisiensi folat (Megaloblastik) pada kehamilan yaitu:
Peningkatan lebih besar dapat terjadi karena kehamilan multiple, diet yang buruk,
infeksi, adanya anemia hemolitik atau pengobatan antikonvulsi dan kadar
esterogen dan progesteron yang tinggi selama kehamilan tampaknya memiliki
efek penghambat terhadap absorbsi folat (Prawirohardjo, 2010, hlm. 778)
Beberapa penyakit genetik juga bisa menyebabkan anemia. Jika tubuh
memiliki penyakit sel sabit atau talasemia, yang berbentuk seperti bulat sabit atau
seperti huruf C, dimana normal sel darah merah berbentuk seperti donat tanpa
lubang (lingkaran pipih di bagian tengahnya) sehingga memungkinkan mereka
melewati pembuluh darah dengan mudah dan memasuk oksigen), Sulit bagi sel
darah merah berbentuk bulan sabit untuk melewati pembuluh darah terutama di
bagian pembuluh darah yang menyempit, karena sel darah merah ini akan
tersangkut dan akan menimbulkan rasa sakit, infeksi serius dan kerusakan organ
tubuh sehingga tubuh akan mengalami kesulitan memproduksi sel darah merah
yang sehat, sehingga dapat menyebabkan anemia (Proverawati, 2011, hlm. 132)
7. Faktor Risiko dalam Kehamilan
Tubuh berada pada risiko tinggi untuk menjadi anemia selama kehamilan
jika:
a. Mengalami 2 kehamilan yang berdekatan
b. Hamil dengan lebih dari satu anak
c. Sering mual dan muntah karena sakit pada pagi hari
d. Tidak mengonsumsi cukup zat besi
e. Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan
f. Hamil saat masih remaja
g. Kehilangan banyak darah (misalnya, dari cedera atau selama operasi)
8. Gejala dan Tanda Anemia pada Kehamilan
Gejala awal biasanya tidak ada atau tidak spesifik misalnya:
a. kelelahan
c. pusing
d. dispnea ringan dengan tenaga
e. Pucat
f. dan jika terjadi anemia berat, akan mengalami takikardi atau hipotensi.
(Proverawati, 2011. hlm.134-135)
9. Efek Anemia pada Ibu Hamil
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karna itulah kejadian ini harus
diwaspadai. Anemia yang terjadi saat ibu hamil pada trimester I akan dapat
mengakibatkan: abortus, missed abortus dan kelainan kongenital. Anemia pada
kehamilan trimester II dapat menyebabkan: persalinan premature, perdarahan
antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intra uterin
sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkenan infeksi dan bahkan
mengakibatkan kematian. Saat persalinan, anemia dapat menimbulkan gangguan,
baik primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan
dengan tindakan yang disebabkan karna ibu cepat lelah. Saat post partum (setelah
melahirkan) anemia dapat menyebabkan: atonia uteri, retensio plasenta,
perlukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio
uteri (Kartika, 2012, hlm. 115)
10. Pencegahan dan Pengobatan Anemia Pada Kehamilan
a. Pencegahan dan pengobatan anemia defisiensi besi
Pencegahan: meski pun pemberian ini controversial, suplementasi zat besi
(ferro sulfat biasanya secara oral 325 mg sekali / hari) biasanya di berikan secara
rutin kepada wanita hamil untuk mencegah penipisan simpanan besi tubuh dan
kehamilan berikutnya dan di sertai pemberian nutrisi/makanan yang banyak
mengandung unsure zat besi, diantaranya daging hewan, telur, ikan dan sayuran
hijau (Proverawati, 2011, hlm. 131).
Pengobatan: Pemberian Ferro sulfat, per oral 325 mg sekali / hari. Satu
tablet ferro sulfat di minum pada sing hari, biasanya cukup efektif. Peningkatan
dosis sering menyebabkan efek samping pada saluran pencernaan, terutama
sembelit, dan satu dosis menghambat penyerapan dosis berikutnya, sehingga
mengurangi persentase asupan. Sekitar 20 persen wanita hamil tidak cukup
menyerap zat besi tambahan, benerapa dari mereka memerlukan terapi parenteral,
biasanya dekstran besi. Beberapa nama dagang, misalnya IMFERON 100 mg IM
setiap hari dengan total ≥ 1000 mg selama 3 minggu (Proverawati, 2011, hlm.
130)
b. Pencegahan dan pengobatan anemia karena infeksi
Pencegahan dan pengobatan ditujukan kepada sebab pokok anemianya,
misalnya antibiotika untuk infeksi, obat-obat anti malaria, obat cacing dan
lain-lain (Rinawati, 2010, hlm. 59)
c. Pencegahan dan pengobatan anemia defisiensi folat (megaloblastik)
Pencegahan: untuk pencegahan, semua wanita hamil diberi folat 0.4 mg
sekali/hari. Wanita yang memiliki janin dengan spina bifida harus minum 4,0 mg
sekali/hari, mulai sebelum konsepsi dan pemberian diet tinggi asam folat seperti
ayam, hati, ikan, daging, telur, brokoli, bayam, asparagus, air jeruk dan
kacang-kacangan (Proverawati, 2011, hlm. 132)
Pengobatan: Pengobatan Anemia defisiensi folat (megaloblastik) pada
1) Asam folat 15-30 mg per hari
2) Vitamin B12 3 x 1 tablet perhari
3) Sulfas ferosus 3 x 1 tablet per hari
4) Pada kasus yang berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban dapat
diberikan transfuse darah (Kartika, 2012, hlm. 114)
d. Pencegahan dan pengobatan anemia karena kelainan hemoglobin
(hemoglobinopathies)
Pencegahan: ada 2 pendekatan target dalam pencegahan yaitu secara
retrospektif dan prospektif. Pendekatan retrospektif dilakukan dengan cara
melakukan penelusuran terhadap anggota keluarga dengan riwayat keluarga.
Sementara pendekatan prospektif dilakukan dengan melakukan skrining untuk
mengidentifikasi karier hemolobinopathi pada populasi tertentu. Secara garis
besar bentuk pencegahan dapat berupa edukasi tentang penyakit
hemoglobinopathi pada masyarakat, skrining (carrier testing), konseling genetika
pranikah, dan diagnosis prenatal ( HTA Indonesia, 2010 hlm. 9)
Pengobatan: hemoglobinopathi pada kehamilan
Perawatan di arahkan untuk mengatasi anemia. Transfusi darah biasanya
dilakukan untuk setiap anemia jika gejala yang dialami cukup parah atau terdapat
gejala dan tanda-tanda gangguan kardio pulmonal maka keputusan tidak
didasarkan pada kadar Hct tersebut (Proverawati, 2011, hlm. 136)
B. Perdarahan Post Partum Persalinan Normal 1. Perdarahan post partum persalinan normal
partum dibagi menjadi perdarahan post partum primer dan sekunder. Perdarahan
post partum primer adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama
sedangkan perdarahan post partum sekunder adalah perdarahan yang terjadi
setelah 24 jam persalinan. Sifat perdarahan post partum bisa banyak,
bergumpal-gumpal sampai menyebabkan syok bahkan kematian (Prawirohardjo, 2010, hlm.
523)
2. Faktor Predisposisi Perdarahan Post Partum
a. Keadaan umum parturien yang mempunyai gizi rendah
1) Hamil dengan anemia
2) Hamil dengan kekurangan gizi (malnutrisi)
b. Kelemahan dan kelelahan otot rahim :
1) Multiparitas : wanita yang melahirkan ≥ 3 kali.
2) Jarak kehamilan dan persalinan kurang dari 2 tahun
3) Persalinan lama atau terlantar
4) Persalinan dengan tindakan narkose
5) Kesalahan penanganan kala III
c. Pertolongan persalinan dengan tindakan disertai narkose
d. Overdistensi pada kehamilan
1) Hidramnion
2) Gemelli
3. Etiologi perdarahan post partum
Perdarahan post partum bisa disebabkan karena :
a. Atonia Uteri
Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang
menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat
implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir
(Prawirohardjo, 2010, hlm. 524)
Kegagalan kontraksi otot rahim menyebabkan pembuluh darah pada bekas
implantasi plasenta terbuka sehingga menimbulkan perdarahan. Untuk
meningkatkan kontraksi otot rahim dan menghentikan perdarahan dapat dilakukan
dengan masasse fundusi uteri, memberikan uterotonika dengan menyuntikan
oksitoksin dan sejenisnya, memberikan prostaglandin, melakukan tamponade
uterus dan vagina, menghentikan sumber perdarahan, dengan ligasi arteria
hipogastrika interna dan melakukan histerektomi (Manuaba, 2010, hlm. 395)
b. Retensio Plasenta
Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam persalinan bayi. Pada beberapa kasus dapat terjadi retensio plasenta berulang
(habitual retensio plasenta). Plasenta ini harus dikeluarkan karena dapat
menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karna sebagai benda mati, plasenta
inkarserata, polip plasenta dan terjadi degenerasi ganas korio karsinoma.
(Manuaba, 2010, hlm. 399)
Plasenta yang sukar dilepaskan dengan pertolongan aktif kala tiga bisa
disebabkan oleh adhesi yang kuat antara plasenta dan uterus. Disebut sebagai
plasenta inkreta bila plasenta sampai menembus miometrium dan disebut plasenta
perkreta bila vili korialis sampai menembus perimetrium.
(Prawirohardjo, 2010, hlm.526)
c. Sisa Plasenta (Plasenta Rest)
Sisa plasenta/plasenta rest adalah tertinggalnya sebagian plasenta atau selaputnya di uterus. Gejala klinis sisa plasenta adalah terdapat sub involusi uteri,
terjadi perdarahan yang sedikit dan berkepanjangan, dapat juga terjadi perdarahan
banyak dan mendadak setelah berhenti beberapa waktu.
Untuk menghindari terjadinya sisa plasenta dapat di lakukan dengan
membersihkan kavum uteri dengan membungkus tangan dengan sarung tangan
sehingga kasar, mengupasnya sehingga mungkin sisa membrane dapat sekaligus
di bersihkan, segera setelah bayi lahir di lakukan kuretase menggunakan kuret
post partum yang besar dan kuretase ini bisa dilakukan oleh tenaga terlatih
(Manuaba, 2010, hlm. 413)
d. Robekan Jalan Lahir
Pada umumnya robekan jalan lahir terjadi pada persalinan dengan trauma. Pertolongan persalinan yang semakin manipulatik dan traumatik akan
memudahkan robekan jalan lahir. Robekan jalan lahir biasanya akibat episiotomy,
robekan spontan perineum, truma forceps atau vakum ekstraksi atau karena versi
ekstraksi (Prawirohardjo, 2010, hlm.526)
Robekan jalan lahir selalu memberikan perrdarahan dalam jumlah yang
bervariatif banyak. Perdarahan yang berasal dari jalan lahir selalu harus
dievaluasi. Untuk dapat menetapkan sumber perdarahan dapat dilakukan dengan
diketahui secara pasti, perdarahan di hentikan dengan melakukan ligasi (Manuaba,
2010, hlm. 410).
C. Pengaruh Anemia Dalam Kehamilan Terhadap Kejadian Perdarahan Post partum Persalinan Normal
Pada anemia jumlah efektif sel darah merah berkurang. Hal ini
mempengaruhi jumlah haemoglobin dalam darah yang memiliki peran penting
dalam mengantar oksigen keseluruh tubuh. Berkurangnya jumlah hb
menyebabkan jumlah oksigen yang diikat dalam darah juga sedikit, sehingga
mengurangi jumlah pengiriman oksigen ke organ-organ vital ibu dan janin
(Tarwono, et al, 2007, hlm. 63).
Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat
kehamilan, persalinan dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif
seperti Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel
otak.
Patofisiologi : Anemia dalam kehamilan menyebabkan plasenta
kekurangan nutrisi dan oksigen yang akan dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun
ke otak. Sehingga dapat memberikan efek buruk pada ibu itu sendiri maupun pada
bayi yang dilahirkan. Pada saat hamil, bila terjadi anemia dan tidak tertangani
hingga akhir kehamilan maka berpengaruh pada saat post partum. Saat hamil
apabila terjadi anemia maka akan mengganggu perkembangan sel salah satunya
adalah desidua atau tempat melekatnya plasenta di dinding uterus menjadi tipis
sehingga penanaman plasenta bisa semakin dalam di dinding uterus menembus
desidua, sehingga menyebabkan plasenta sulit terlepas. Dan saat post partum
karena oksigen yang dikirim ke uterus kurang. Jumlah oksigen dalam darah yang
kurang menyebabkan otot-otot uterus tidak berkontraksi dengan adekuat sehingga
timbul atonia uteri, retensio plasenta yang disebabkan terlalu dalamnya
perlekatan plasenta yang akan mengganggu kerja kontraksi yang menyebabkan
adanya sisa plasenta dan apabila terjadi robekan jalan lahir maka yang
menyebabkan perdarahan terus menerus karena Hemoglobin fungsinya berkurang
dan apabila tidak ditangani dengan cepat yang akhirnya akan mengakibatkan
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual merupakan model konseptual yang menghubungkan
secara logis atau membahas saling ketergantungan antar variabel yang ingin
diamati dan diukur melalui penelitian yang telah dilakukan (Hidayat, 2011, hlm.
43) Variabel independen dalam penelitian ini adalah anemia dalam kehamilan,
sedangkan variabel dependen adalah perdarahan post partum. Secara skematis,
kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
Skema 3.1 Kerangka Konsep variabel independen dan dependen
B. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternativ
(Ha), yaitu ada pengaruh Anemia dalam kehamilan terhadap kejadian perdarahan
post partum persalinan normal.
C. Defenisi Operasional
Defenisi Operasional adalah ruang lingkup atau batasan variabel-variabel
yang diamati yang bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran dan
pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan
instrumen (Notoatmodjo, 2010, hlm. 85)
Tabel 3.1
Perdarahan Post Partum Persalinan Normal
Defenisi Operasional pengaruh anemia dalam kehamilan terhadap perdarahan post partum persalinan normal di RSU Haji Medan Periode
2011-2013
No Variabel Defenisi
Operasional
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, menggunakan Jenis penelitian analitik korelasi
yaitu penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu
dinamika hubungan antar fenomena tersebut. Sedangkan pendekatan yang
dilakukan dalam penelitian analitik korelasi ini adalah pendekat longitudinal
retrosfektif yaitu penelitian yang bertolak dari efek atau variabel terikat dan
dilakukan dengan cara penelusuran kebelakang untuk mencari bukti-bukti
pemaparan atau faktor resiko yang berhubungan dengan efek tersebut atau
variabel bebasnya. Penelitian ini melihat kebelakang (Machfoedz, 2010, hlm. 105)
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Machfoeds, 2010, hlm. 47)
dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang bersalin normal dan
datanya ada di rekam medik Rumah Sakit Umum Haji Medan periode 2011 -
2013
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang di teliti dan di
anggab mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007, hlm. 177). Sampel dari
penelitian ini yaitu sebagian ibu bersalin normal yang datanya ada di rekam medik
Rumah Sakit Umum Haji Medan. Teknik sampel mengunakan pendekatan secara
Total sampling dan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eklusi dari sampel.
1. Kriteria Inklusi
a. Ibu post partum persalinan normal
b. Memiliki data Haemoglobin Trimester III
2. Kriterian eksklusi
a. Ibu multiparitas
b. Berat bayi > 4000 gr
c. Kehamilan kembar/Gamelli
d. Terjadi KJDK (kematian janin dalam kandungan)
e. Ibu dengan penyakit sewaktu hamil
f. Ibu post partum persalinan sectio
C. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2014
dengan pertimbangan karena lokasi mudah di jangkau oleh peneliti dan adanya
populasi yang cukup untuk dijadikan sampel penelitian.
D. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan April Tahun
2014.
E. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari insitusi
pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU
dan izin pimpinan Rumah Sakit Umum Haji Medan, setelah itu maka penelitian di
laksanakan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari data-data
riwayat persalinan dan data Hb trimester III ibu yang bersalin normal di Rumah
Sakit Haji Medan yang diawali dengan meminta izin kepada bagian penelitian di
Rumah Sakit untuk melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat beberapa
hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu :
1. Anonimity (tanpa nama)
Penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
2. Kerahasiaan (confidentiality)
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian pada responden, baik
informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti. Data-data yang diperoleh
dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
F. Alat Pengumpulan Data
Instrumen penelitian ini adalah alat-alat yang di gunakan untuk memperoleh
data dari suatu penelitian (Notoatmodjo, 2010, hlm. 87) dan Instrumen penelitian
ini adalah lembar dokumentasi dalam bentuk ceklist. Dan data yang diambil
adalah data sekunder yaitu tentang riwayat anemia dalam kehamilan dan riwayat
persalinan yang dikumpulkan dari data status pasien ibu post partum di Rumah
Sakit Umum Haji Medan periode 2011-2013.
G. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah: mengajukan surat
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan surat
permohonan izin melaksanakan penelitian di Rumah Sakit Umum Haji Medan.
Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data ibu post partum
dari rekam medik yang sesuai kriteria inklusi penelitian yaitu ibu post partum
persalinan normal yang memiliki data HB trimester III. Setelah data terkumpul
lalu dilakukan pengolahan data dengan bantuan program komputer dengan uji
statistik uji Chi-square untuk mengetahui besar pengaruh anemia dalam
kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum.
H. Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisis data kembali dengan
memeriksa semua lembar dokumentasi cheklis apakah data sudah lengkap dan
benar (editing). Kemudian data diberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti
dalam melakukan analisa data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan
data yang dimasukkan ke dalam bentuk tabel. Entry data dilakukan dengan
menggunakan teknik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning dan entry
yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam program
komputer guna menghindari terjadinya kesalahan.
Analisis data dilakukan menggunakan bantuan program komputer yang
disesuaikan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Univariat
Analisa data adalah analisa yang dilakukan untuk mengetahui distribusi
frekuensi dan persentase tiap variabel yang diteliti. Analisis univariat yang
ibu anemia dalam kehamilan, kejadian perdarahan post partum dan mengetahui
perdarahan post partum dari ibu yang mengalami anemia kehamilan
2. Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menguji Pengaruh Anemia kehamilan
Terhadap Kejadian Post Partum. Dalam menganalisis data secara bivariat,
pengujian data dilakukan dengan uji statistik uji Chi-square untuk menguji
pengaruh anemia kehamilan terhadap perdarahan post partum. Taraf signifikan (α
= 0.05), pedoman dalam menerima hipotesis : jika data probabilitas (p) < 0.05
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari penelitian yang berjudul Pengaruh Anemia Dalam Kehamilan
Terhadap Kejadian Perdarahan Post Partum Persalinan Normal Periode
2011-2013 yang telah dilaksanakan di rekam medik RSU Haji Medan dengan
menggunakan data sekunder didapat populasi penelitian sebanyak 313 responden
dan sampel sebanyak 242 responden. Ibu post partum yang dijadikan sampel
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kasus 34 responden dan kelompok
kontrol sebanyak 208 responden. Adapun hasil penelitian selengkapnya adalah
sebagai berikut :
1. Analisis Univariat
Analisis univariat ini bertujuan untuk mendeskripsikan masing-masing
hubungan antar variabel yang diteliti. Yakni melihat pengaruh anemia dalam
kehamilan terhadap perdarahan post partum persalinan normal. Data yang bersifat
kategorik yaitu anemia dan perdarahan.
a. Distribusi frekuensi riwayat anemia dan derajat anemia dalam kehamilan
di RSU Haji Medan Periode 2011-2013
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi Anemia Dalam Kehamilan di RSU Haji Medan Periode 2011-2013
Kategori Frekuensi Presentasi (%)
Berdasarkan tabel 5.1 diatas menunjukan bahwa dari 242 responden
terdapat 35,1 % yang mengalami anemia dalam kehamilan
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Derajat anemia dalam Kehamilan di RSU Haji Medan Periode 2011-2013
Kategori Frekuensi Presentasi (%) Ringan 80 94,1
Sedang 4 4,7
Berat 1 1,2 Total 85 100
Berdasarkan tabel 5.2 diatas menunjukan bahwa dari 85 respoden
mayoritas adalah anemia ringan yaitu 94,1 %.
b. Distribusi frekuensi kasus perdarahan dan etiologi perdarahan post partum
persalinan normal di RSU Haji Medan Periode 2011-2013
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Perdarahan Post Partum Persalinan Normal di RSU Haji Medan Periode 2011-2013
Kategori Frekuensi Presentasi (%)
Perdarahan 34 14 Tidak Perdarahan 208 86 Total 242 100
Berdasarkan tabel 5.3 diatas menunjukan bahwa dari 242 responden
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Perdarahan Post Partum Berdasarkan Etiologi Perdarahan di RSU. Haji Medan Periode 2011-2013 Kategori Frekuensi Presentasi
Berdasarkan tabel 5.4 diatas menunjukan bahwa dari 34 responden yang
mengalami perdarahan post partum berdasarkan etiologi, paling tinggi adalah
plasenta rest (sisa plasenta) sebanyak 38,2%
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Perdarahan Post Partum Berdasarkan Etiologi dari Ibu Yang Mengalami Anemia dalam Kehamilan Anemia Berdasarkan tabel 5.5 diatas menunjukan bahwa dari 242 diatas terdapat
85 orang yang mengalami anemia dalam kehamilan dan dari 85 ibu tersebut
etiologi perdarahan tertinggi adalah plasenta rest (sisa plasenta) yaitu sebanyak
c. Distribusi frekuensi kasus perdarahan post partum yang disebabkan oleh
anemia dalam kehamilan di RSU Haji Medan Periode 2011-2013
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi kasus perdarahan post partum yang disebabkan oleh anemia dalam kehamilan di RSU Haji medan
periode 2011-2013
Berdasarkan tabel 5.6 diatas menunjukan bahwa dari 242 responden
terdapat 8,2 % perdarahan yang disebabkan oleh anemia dalam kehamilan
2. Analisis Bivariat
Analisa ini digunakan untuk menguji besar pengaruh anemia dalam
kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum persalinan normal. Untuk uji
korelasi chi-square dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.7
Pengaruh Anemia Dalam Kehamilan Terhadap Perdarahan Post Partum Persalinan Normal di Rumah Sakit Umum Haji
Medan Periode 2011-2013
Berdasarkan tabel 5.7 diatas dari 242 terdapat 85 orang yang mengalami
kehamilan tersebut terdapat 23,5% yang mengalami perdarahan post partum
persalinan normal.
Hasil analisa chi-square pada tabel kontingensi 2X2 dengan derajat
kebebasan (df) 1 dan tingkat signifikan (α) sebesar 0,05, didapat hasil nilai
chi-square P- Value 0,003 dan nilai chi-chi-square hitung sebesar 8,578.
Pada analisa chi-square Ho ditolak jika chi-square hitung > chi-square
tabel atau P - Value signifikan < (α). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
chi-square
hitung 8,578 > chi-square tabel 3,841 dan p-value 0,003 < (α) 0,05. Dari kedua
pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian menolak Ho
dan menerima Ha yang berarti adanya pengaruh Anemia Dalam Kehamilan
Terhadap Perdarahan Post Partum Persalinan Normal di Rumah Sakit Umum Haji
Medan Tahun 2011-2013 dan resiko bagi ibu yang mengalami anemia dalam
kehamilan akan terjadi perdarahan adalah 3,14 kali lebih besar dibanding ibu yang
tidak mengalami anemia dalam kehamilan.
B. Pembahasan
1. Interpretasi dan diskusi hasil
Jumlah persalinan normal di Rumah Sakit Umum Haji Medan pada
periode 2011-2013 sebanyak 313. Dengan menggunakan rumus sampel untuk
case control dan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi didapat sampel
sejumlah 242 responden.
a. Anemia dalam kehamilan dan derajat anemia
Berdasarkan tabel 5.1 didapat bahwa dari 242 responden terdapat 35,1%
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana sel darah merah menurun
atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama
kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin ≤ 10,5 pada
trimester II dan < 11,0 g/dl trimester I dan trimester III (Tarwono, et al, 2007,
hlm. 63)
Berdasarkan penelitian ini dapat kita lihat pada tabel 5.2 bahwa angka
kejadian anemia dalam kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun
2011-2013 masih cukup tinggi yaitu sebanyak 35,1% orang yang mengalami
anemia dalam kehamilan, dimana mayoritas derajat anemia adalah anemia ringan
yaitu sebanyak 94,1 %. Hal ini sesuai dengan teori dari WHO yang menyatakan
prevalensi wanita hamil yang mengalami anemia dalam kehamilan sekitar 35-75
%. Oleh karena itu hasil penelitian ini adalah tidak adanya kesenjangan antara
teori dengan asumsi penulis.
b. Perdarahan Post Partum dan etiologinya
Berdasarkan tabel 5.3 didapat bahwa dari 242 responden terdapat 14%
orang yang mengalami perdarahan post partum persalinan normal dan pada tabel
5.4 dapat dilihat bahwa dari 34 orang yang mengalami perdarahan tersebut
didapat perdarahan berdasarkan etiologi tertinggi adalah karena plasenta rest yaitu
sebanyak 38,2% sedangkan pada tabel 5.5 dapat dilihat angka tertinggi etiologi
perdarahan dari ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan adalah plasenta
Prawirohardjo (2010, hlm. 523) mendefinisikan bahwa Perdarahan post
partum persalinan normal adalah perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi
lahir pervaginam.
Berdasarkan penelitian ini dapat kita lihat bahwa perdarahan post partum
persalinan normal masih terjadi kasusnya, walau angka kejadiannya sudah
semakin menurun dari tahun ketahun akan tetapi kejadian perdarahan ini masih
harus tetap diwaspadai dan harus dapat dicegah sedini mungkin karena
perdarahan post partum adalah salah satu penyebab kematian langsung dari semua
persalinan. Angka kejadian perdarahan post partum persalinan normal di Rumah
Sakit Umum Haji Medan Tahun 2011-2013 adalah 14 %, hal ini sesuai dengan
teori Nugroho (2010, dalam Sembiring, 2010) yang menyatakan frekuensi
perdarahan post partum di seluruh persalinan adalah 5-15%. Walau Nugroho
menyatakan bahwa presentasi paling tinggi perdarahan post partum adalah karena
atonia uteri yaitu sebayak 50-60% berbeda dengan hasil penelitian yang
menyatakan presentasi paling tinggi perdarahan post partum adalah karena
plasenta rest yaitu sebanyak 38,2 % dan dari keseluruhan ibu yang anemia
etiologi tertinggi perdarahan post partum adalah plasenta rest yaitu sebanyak 8,2
% bukan karena atonia uteri namun ini bisa saja terjadi karena penatalaksanaan
pertolongan persalinan di RSU Haji Medan sudah cukup baik sehinga jarang
sampai terjadi atonia uteri sedangkan pada ibu yang mengalami Plasenta rest
sebagian besar adalah rujukan.
c. Perdarahan post partum yang dikarenakan anemia dalam kehamilan
Berdasarkan tabel 5.5 diatas didapat bahwa dari 242 responden terdapat 8,2
Nugroho (2010 dalam sembiring 2010) menyatakan bahwa presentase
perdarahan karena anemia dalam kehamilan adalah 15-20%, sedangkan hasil
dalam penelitian ini presentase perdarahan karena anemia dalam kehamilan adalah
8,2 %. Hal ini menunjukan bahwa setiap tahunnya angka kejadian perdarahan ini
sudah semakin turun sesuai dengan target Millenium Development Goals (MDGs)
yaitu target untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu.
Dalam teori Manuaba (2012, hlm. 338) anemia dalam kehamilan memang
merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya perdarahan post partum. Oleh
karena itu hasil penelitian ini adalah tidak adanya kesenjangan antara teori dengan
asumsi penulis.
d. Pengaruh anemia dalam kehamilan terhadap perdarahan post partum persalinan
normal
Berdasarkan tabel 5.6 didapat bahwa dari 242 responden terdapat 85 dan
dari 85 orang yang mengalami anemia dalam kehamilan terdapat 23,5% yang
mengalami perdarahan post partum persalinan normal.
Hasil uji statistik diperoleh chi-square hitung 8,578 > chi-square tabel
3,841 dan nilai p Value = 0,003 < (α) 0,05 artinya H0 ditolak berarti ada pengaruh
antara anemia dalam kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum
persalinan normal di Rumah Sakit Umum Haji Medan Periode 2011-2013.
Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sembiring
(2010) di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2010 dengan sampel sejumlah
36 responden dengan menggunakan rancangan penelitian retrospektif dan analisa
data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
hubungan antara anemia dalam kehamilan terhadap perdarahan post partum di
Berdasarkan penelitian ini dapat kita lihat bahwa anemia dalam kehamilan
mempengaruhi perdarahan post partum persalinan normal sebagai mana di
jelaskan dalam teori dari Manuaba (2007, dalam Sembiring, 2010. hlm. 56) Saat
hamil apabila terjadi anemia maka akan mengganggu perkembangan sel salah
satunya adalah desidua atau tempat melekatnya plasenta di dinding uterus
menjadi tipis sehingga penanaman plasenta bisa semakin dalam di dinding uterus
menembus desidua, sehingga menyebabkan plasenta sulit terlepas dan saat post
partum anemia ini akan menyebabkan kontraksi uterus berkurang. Hal ini
disebabkan karena oksigen yang dikirim ke uterus kurang. Jumlah oksigen dalam
darah yang kurang menyebabkan otot-otot uterus tidak berkontraksi dengan
adekuat sehingga timbul atonia uteri, retensio plasenta yang disebabkan terlalu
dalamnya perlekatan plasenta yang akan mengganggu kerja kontraksi yang
menyebabkan adanya sisa plasenta dan apabila terjadi robekan jalan lahir maka
yang menyebabkan perdarahan terus menerus karena hemoglobin fungsinya
berkurang dan apabila tidak ditangani dengan cepat yang akhirnya akan
mengakibatkan perdarahan banyak.
Walau jelas terlihat bahwa dari 85 orang yang mengalami perdarahan
karena anemia dalam kehamilan hanya 23,5%, hal ini terjadi karena mayoritas
derajat anemia adalah pada anemia ringan yaitu sebanyak 94,1 %, perdarahan
akan lebih dominan terjadi pada ibu yang mengalami anemia sedang dan berat
namun hal ini harus tetap diwaspadai karena hasil dalam penelitian ini pada tabel
5.7 menunjukan bahwa resiko bagi ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan
mengalami anemia dalam kehamilan, jadi harus diatasi sedini mungkin dengan
cara mengontrol keadaan ibu pada saat ante natal care (ANC)
2. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak keterbatasan yang
dialami peneliti saat penelitian di Februari – Mei 2014 dengan jumlah responden
242 orang adalah keterbatasan waktu yang begitu singkat dan cara pengambilan
data tidak menggunakan data primer sehingga data yang diperoleh hanya
berdasarkan yang tertulis di rekam medik saja tanpa bisa mendapat data langsung
dari si pasiennya, sehingga masih ada data yang tidak didapatkan. Diharapkan
untuk peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan teknik
pengambilan data secara primer agar hasil yang diperoleh lebih akurat.
3. Implikasi untuk asuhan kebidanan dan pendidikan kebidanan
a. Untuk Asuhan Kebidanan
Penelitian ini memberikan informasi kepada pelayanan kebidanan dalam
memberikan pelayanan kepada ibu hamil terutama diperlukannya deteksi
dini, ketelitian dalam ANC (ante natal care) dan ketelitian dalam
pertolongan persalinan dari petugas kesehatan terutama bidan agar angka
kejadian anemia dalam kehamilan dan perdarahan post partum dapat
menurun.
b. Untuk Pendidikan Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan bagi
pengembangan ilmu kebidanan khususnya tentang pengaruh anemia dalam
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul pengaruh anemia dalam
kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum persalinan normal di Rumah
Sakit Umum Haji Medan Periode 2011-2013 dengan jumlah sampel sebanyak 242
responden dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jumlah responden yang memiliki riwayat anemia dalam kehamilan
adalah sebanyak 35,1 % dan mayoritas derajat anemia adalah anemia
ringan yaitu sebanyak 94,1 %
2. Jumlah responden yang mengalami perdarahan post partum adalah
sebanyak 14 %, etiologi tertinggi dari seluruh ibu yang mengalami
perdarahan post partum adalah plasenta rest yaitu sebanyak 38,2 % dan
etiologi perdarahan tertinggi dari ibu post partum yang mengalami
anemia dalam kehamilan adalah plasenta rest yaitu sebanyak 8,2%
3. Jumlah responden yang mengalami perdarahan post partum persalinan
normal dengan riwayat anemia dalam kehamilan adalah sebanyak 8,2 %
4. Hasil uji chi-square diketahui chi-square hitung 8,578 > chi-square
tabel 3,841 dan p-value 0,003 < (α) 0,05 artinya terdapat pengaruh
anemia dalam kehamilan terhadap perdarahan post partum persalinan
normal dan resiko bagi ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan
akan terjadi perdarahan adalah 3,14 kali lebih besar dibanding ibu yang
B. Saran
1. Bagi pelayanan kesehatan
Perlu ditingkatkannya pemberian tablet zat besi selama melakukan
pemeriksaan kehamilan, agar mencegah terjadinya anemia yang berkelanjutan
selama kehamilan, serta perlu dilaksanakan penanganan perdarahan post
partum yang tepat karena kita ketahui perdarahan dapat menyebabkan
kematian.
2. Bagi pendidikan kebidanan
Perlu ditingkatkannya pemahaman mahasiswa mengenai penyebab
terjadinya perdarahan post partum dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk penelitian selanjutnya dan
penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pelayanan kebidanan, Diharapkan juga
agar penelitian ini nantinya bermanfaat bagi peneliti yang ingin melanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, S. (2013). Kematian Ibu Terbesar Akibat Perdarahan. Diakses dari Perdarahan pada tanggal 29 November 2013
Budiarto, E. (2003). Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC
Hidayat, Aa. (2011). Metode Penelitian Kebidanan dan Tekhnik analisis data. Jakarta: Salemba Medika
Indonesia, HTA. (2010). Pencegahan Thalassemia. Diakses dari http://www.Pdf/2010/06/Pencegahan- Thalassemia pada tanggal 12 November 2013
Kartika, D. (2012). Warning Ibu Hamil. Surakarta : Ziyad Visi Media
Machfoedz, I. (2010). Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Fitramaya
Manuaba, IG. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC Medan
Manuaba, IG. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Kb. Jakarta : EGC
Manuaba, IG. (2012). Teknik operasi obstetri & Keluarga Berencana. Jakarta : CV.Trans Info Media
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka.
Proverawati,A. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Sembiring. (2010). Hubungan Anemia Dalam Kehamilan Dengan Kejadian Perdarahan Post Partum di RSUP H. Adam Malik Medan. Diakses dari http://www.com. Jurnal Penelitian. Pdf pada tanggal 02 Desember 2013
Ronald. (2010). Pedoman & Perawatan Kehamilan yang Sehat dan Menyenangkan. Bandung : Nuansa Aulia
SDKI. (2007). Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI). Diakses dari http://www..com.menegpp.go.id.angka-kematian-ibu-melahirkan.Pdf
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Suryadjaja. (2013). Aki, Indikator Kesehatan Masyarakat. http:// Masyarakat pada tanggal 29 November 2013.
Tarwono. (2007). Anemia pada Ibu Hamil. Jakarta : Dinata Wijaya.
Tim Penyusun Program D-IV USU. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan : tidak dipublikasikan
Wuryanti, A. (2010). Hubungan Anemia Dalam Kehamilan dengan Perdarahan Post Partum Karena Atonia Uteri Di RSUD Wonogiri. Diakses dari http:// www.com. Jurnal Penelitian. Pdf tanggal 11 desember 2013
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Siska Harta Ulina Kaban
Tempat/tanggal lahir : Air Batu, 23 Januari 1992
Agama : Islam
Alamat : Sei Alim Ulu, Dsn VII Kec. Air Batu Kab. Asahan
DATA ORANG TUA
Nama Ayah : Ahmad Yakub Kaban
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Juriah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1997-1998 : TK. RAUDATUL ATHFAL AL-HUDA
Tahun 1998- 2004 : SD Negeri 013824 Pulau Maria
Tahun 2004-2007 : SMP Negeri 1 Air Batu
Tahun 2007-2010 : SMA Negeri 1 Air Batu
Tahun 2010-2013 : Akademi Kebidanan Mitra Husada Medan