BAB I
BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Pada dewasa ini seperi kita ketahui bahwasanya banyaknaya macam penyakit yang menyerang Pada dewasa ini seperi kita ketahui bahwasanya banyaknaya macam penyakit yang menyerang tubuh manusia yang menyebabkan kesehatan manusia terganggu, seperti kita ketahui kesehatan tubuh manusia yang menyebabkan kesehatan manusia terganggu, seperti kita ketahui kesehatan berperan
berperan vital vital dalm dalm kehidupan kehidupan manusia manusia dalam dalam berbagai berbagai hal hal seperti seperti menjalankan menjalankan aktifitas aktifitas dandan sebagainya.dan juga
sebagainya.dan juga Kesehatan merupakan hal yang sangat Kesehatan merupakan hal yang sangat penting di zaman yang serba dinamispenting di zaman yang serba dinamis ini karena merupakan suatu aset yang sangat berharga yang kelak akan kita rasakan manfaatnya ini karena merupakan suatu aset yang sangat berharga yang kelak akan kita rasakan manfaatnya pada masa
pada masa – – masa mendatang masa mendatang
Berkaitan dengan hal itu Minyak atsiri sangat aktif terhadap bakteri, jamur dan virus dengan Berkaitan dengan hal itu Minyak atsiri sangat aktif terhadap bakteri, jamur dan virus dengan kekuatan kulit lebih baik penetrasi dari antibiotic konvensional .
kekuatan kulit lebih baik penetrasi dari antibiotic konvensional .
Oleh karena itu mereka dapat bermanfaat sangat baik terhadap berbagai macam infeksi Oleh karena itu mereka dapat bermanfaat sangat baik terhadap berbagai macam infeksi kulit.Minyak atsiri menyeimbangkan produksi sebum dan karenanya sangat baik untuk mengobati kulit.Minyak atsiri menyeimbangkan produksi sebum dan karenanya sangat baik untuk mengobati semua jenis kulit, kering, berminyak, kombinasi dan normal.
semua jenis kulit, kering, berminyak, kombinasi dan normal.
Minyak atsiri adalah antiseptik. Minyak atsiri telah ditunjukkan untuk menghancurkan semua Minyak atsiri adalah antiseptik. Minyak atsiri telah ditunjukkan untuk menghancurkan semua bakteri
bakteri uji uji dan dan virus virus sekaligus sekaligus mengembalikan mengembalikan keseimbangan keseimbangan tubuh. tubuh. blok blok bangunan bangunan untukuntuk kesehatan yang baik, termasuk mineral dan asam amino. Dengan membantu meningkatkan kesehatan yang baik, termasuk mineral dan asam amino. Dengan membantu meningkatkan asimilasi nutris
asimilasi nutrisi pada tingkat i pada tingkat sel dan menyediakan oksigen ysel dan menyediakan oksigen yang dibutuhkan, ang dibutuhkan, minyak esensialminyak esensial dapat membantu merangsang system kekebalan tubuh.
dapat membantu merangsang system kekebalan tubuh.
1.2
1.2 TujuanTujuan
Dalam pembuatan proposal ini, penulis mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah : Dalam pembuatan proposal ini, penulis mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah :
1.
1. Agar mahasiswa peduli terhadap sampah yang tidak mempunyai nilai jual lagi.Agar mahasiswa peduli terhadap sampah yang tidak mempunyai nilai jual lagi. 2.
2. Agar mahasiswa dapat lebih berfikir kreatifAgar mahasiswa dapat lebih berfikir kreatif 3.
▸ Baca selengkapnya: air aromatik merupakan larutan jenuh minyak atsiri dalam
(2)BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minyak Atsiri
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil ), minyak esensial (essential oil ), minyak terbang (volatile oil ), serta minyak aromatik (aromatic oil ), adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di hidun g) sehingga memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Minyak atsiri mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya dan umumnya larut dalam pelarut organik tetapi tidak larut dalam air.
Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman yaitu dari daun, bunga, buah, biji, batang atau kulit dan akar atau rhizome. Berbagai macam tanaman yang dibudidayakan atau
tumbuh dengan sendirinya di berbagai daerah di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk diolah menjadi minyak atsiri, baik yang unggulan maupun potensial untuk dikembangkan. Khususnya di Indonesia telah dikenal sekitar 40 jenis tanaman penghasil minyak atsiri, namun baru sebagian dari jenis tersebut telah digunakan sebagai sumber minyak atsiri secara komersil.
2.2 Jeruk
Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa
anggotanya.Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti kingkit. Dalam bahasa sehari-hari, penyebutan "jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia) seringkali berarti "jeruk keprok" atau
"jeruk manis". Di Jawa, "limau" (atau "limo") berarti "jeruk nipis".
Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies ('interspecific hybrid ) yang memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat Citrus dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu Citrus dan Papeda.
Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kem udian membelok ke barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari Asia Tenggara.Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri.
Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan wewangian/parfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah. Klasifikasi ilmiah Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Upakelas: Rosidae Ordo : Sapindales Famili : Rutaceae Upafamili: Aurantioideae Bangsa : Citreae Genus: Citrus
2.3 Destilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap(volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus.[3] Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4.
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar. Ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).
Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara didistilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling.
BAB III
WAKTU DAN PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Pelaksanaan
a. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan projek work pembuatan Minyak Atsiri dari kulit jeruk sankis dilakukan dimulai dari bulan April tahun 2015.
b. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan projek work pembuatan Minyak Atsiri dari kulit buah jeruk sankis berlokasi di Jl. Bimokunting Blok D No. 70 , Pengok, Gondokusuman, YK.
Yogyakarta Tugu jogja K baru Ugm GALERIA Rumah sakit bethesda Gramedia Bioskop XXI ISTA 1
Pengok Gejayan
Klaten
3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat :
Seperangkat alat distilasi Erlen meyer Baskom Pompa Pisau Timbangan duduk Talenan Hotplate Termometer Penangas air Corong kaca Gelas ukur Pos Polisi UIN sunan kalijaga Uin Sunan kalijaga Home Industri JL. Bimokuntin LOKASI
3.2.2 Bahan :
Kulit buah jeruk Sunkist Alkohol 96 %
Air (untuk penangas air)
3.3 Prosedur Kerja Masukan 200 ML Alkohol 96% Perhatikan suhu TIMBANG 150 gr KULIT JERUK
MASUKKAN Bahan DALAM LABU DISTILASI PROSES Destilasi HASIL DISTILASI PEMURNIAN KULIT JERUK DI HALUSKAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
HasilBerikut ini akan disajikan hasil pembutan Minyak Atsiri dari kulit jeruk sunkist:
No. Proses Waktu Pengamatan
1 Pengupasan kulit jeruk dari dagingnya
10 menit Mendapatkan 150 gr kulit jeruk sunkist
2 Pemotongan kulit jeruk menjadi kecil – kecil
15 menit Mendapatkan 150 gr kulit jeruk sunkist yang kecil – kecil
3 Penimbangan kulit jeruk 3 menit Menghasilakan 150 gram
4 Merangkai alat destilasi 20 menit Menghasilkan rangkaian destilasi 5 Pemasukan bahan kedalam labu
alas bulat
3 menit Kulit jeruk dan alkohol telah tercampur
6 Proses distilasi 5 jam Kulit jeruk menjadi berwarna cokelatan, dan menghasilkan minyak atsiri kedalam Erlenmayer 7 Pemurnian minyak atsiri yang
masih tercampur dengan alkohol
3 jam hasil minyak atsiri murni
8 Pengukuran minyak atsiri yang dihasilkan
4 menit Menghasilakan minyak atsiri murni sebanyak 4 ml
4.2
PembahasanDalam bab ini, penulis akan membahas tentang pembuatan Minyak atsiri dari kulit buah jeruk sunkist. Pembuatan Minyak atsiri dilakukan dengan metode distilasi air, yang dipanaskan dengan suhu 70-85 ͦ C .Pertama setelah menyiapkan semua alat dan bahan kulit jeruk sunkist dirajang menjadi kecil-kecil
setelah itu kulit buah jeruk sunkist ditimbang sebanyak 150 gr, kemudian masukan kedalam labu alas bulat dan tambahkan alcohol 96 % sebanyak 200 ML (sebagai pelarut ). setelah itu lakukan Proses distilasi dengan memperhatikan suhu kerena suhu sangat berperan penting dalam keberhasilan pembuatan minyak atsiri dari kulit buah jeuk Sunkist. Setelah proses destilasi berjalan selama 4-6 jam maka akan diperoleh hasil minyak atsiri murni dari kulit buah jeruk Sunkist.
Catatan : di asumsikan hasil ± 4ml, denganbahan baku kulit jeruk sunkist sebanyak 150 gram dengan pelarut alcohol sebanyak 270 ml
Rendeme = 4
BAB V
ANALISIS USAHA
5.1 Rencana anggaran biaya5.1.1 Biaya Investasi
No Unsur investasi Volume Harga satuan Total Harga
1 Pisau 2 Unit @Rp. 5000 Rp. 10.000
2 Baskom 2 unit @Rp. 10.000 Rp. 20.000
3 Termometer 1 unit @Rp. 70.000 Rp. 70.000
4 Panci yang di desain untuk destilasi
kapasitas 25 liter
2 unit @Rp. 125.000 Rp. 250.000
5 Selang 1 meter @Rp. 6.000 Rp. 6.000
6 Tungku 1 unit @Rp. 100.000 Rp.100.000
7 Alat pemeras jeruk 2 unit @Rp. 100.000 Rp. 200.000
Jadi total biaya investasi adalah : Rp.656.000 ,-5.1.2 Biaya Tetap
No Uraian Jumblah Total biaya
1 Penyusutan peralatan ( 3% x 656.000,- ) Rp. 16.950
2 Listrik 1 bulan Rp. 30.000
3 Tenaga kerja 3 orang 1 bulan Rp.3.000.000
3.046.950,-Biaya variable adalah biaya tidak tetap yang besarnya mempengaruhi jumblah produk yang dihasilkan sebagai berikut :
Rendemen minyak atsiri jeruk Sunkist 3% dengan asumsi bahan 55 kg, untuk 1 kg jeruk
mendapat 300 gram kulit jeruk, jika 55 kg jeruk sama dengan 16500 gram kulit jeruk.
Waktu produksi 1 hari dapat dilakukan 1x produksi dalam 1 bulan 20 produksi, jadi 3% x
1 x 16500 = 495 gram x 20 hari = 9900 gr = 9.9 kg
No Uraian Volume Harga satuan Total harga 1 Jeruk Sunkist 1x55x20 @Rp. 20.000,- Rp.22.000.000,-2 Kemasan botol
plastic
100.botol @Rp. 450 Rp.45000
3 Gas 3 kg 5 unit @Rp. 15000 Rp. 75.000
Jadi total biaya variable adalah Rp.
22.120.000,-5.2 Biaya Produksi
Total biaya produksi : Total biaya tetap + Total biaya variable : Rp.3.046.950,- +
22.120.000,-: Rp.
25.166.950,-5.3 Pendapatan dan keuntungan
Harga minyak atsiri jeruk Sunkist 1.500.000/ kg
No Uraian Volume Harga satuan Total
2 Hasil samping (jus) 770 kg @Rp. 15.000,- Rp.. 11.550.000,-3 Pupuk kompos (kulit) 9.9 kg @Rp. 12.000 Rp.
118.800Jadi total pendapatan adalah Rp.26.518.800
,-Keuntungan / Bulan = Total pendapatan – Total biaya tetap produksi
= Rp. 26.518.800,- - 25.166.950,-= Rp1.351.850.,-/ bulan
Keuntungan / Tahun = 12 x Rp. 1.351.850,- = Rp.
16.222.200,-5.4 Analisa kelayakan usaha
Dalam analisa kelayakan usaha yang ditampilkan yaitu BEP dan B/C ratio 1. Break event point (BEP)
Total biaya produksi BEP =
---Harga jual per liter
Rp 25.166.950,-BEP =
1.500.000,-BEP = 16.8 liter/bulan
Hasil perhitungan diatas menunjukan bahwa untuk mencapai titik impas, diperlukan penjualan sebanyak 16,8 liter/bulan.
2. B/C ratio
Total keuntungan B/C ratio =
---Total biaya produksi
Rp.1.351.850 ,-B/C ratio =
---Rp.
25.166.950,-B/C ratio = 0.05
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa B/C ratio sebesar 0.05, artinya setiap satuan modal yang dikeluarkan akan diperoleh hasil pendapatan sebanyak 0,05 lipatnya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
KesimpulanSetelah Menganalisis biaya usaha dalam pembuatan minyak atsiri dalam home industry dengan modal Rp. 25.166.950,- dapat menghasilkan keuntungan sebanyak Rp.1.351.850 ,- per bulannya setiap satuan modal yang dikeluarkan akan diperoleh hasil pendapatan sebanyak 0,05 lipatnya dan Hasil perhitungan diatas menunjukan bahwa untuk mencapai titik impas, diperlukan penjualan sebanyak 16,8 liter/bulan.
6.2 Saran
1. Agar kulit buah jeruk Sunkist dapat dikembangkan lagi menjadi produk- produk yang berkualitas dan mempunyai nilai jual yang baik.
2. Agar Minyak atsiri dapat diaplikasikan dengan baik dikalangan masyarakat Indonesia, dan kesehatan masyarakat Indonesia meningkat lebih baik lagi.