MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN MAKANAN MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN MAKANAN
TEKNOLOGI PENGERINGAN MAKANAN
TEKNOLOGI PENGERINGAN MAKANAN
DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH :
SAFRUDDIN HAERUDDIN SAFRUDDIN HAERUDDIN
JURUSAN TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2012 2012
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaiku
Assalamu Alaikum Wr Wbm Wr Wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikanmemberikan rahmat dan hidyah-Nya kepada saya untuk dapat menyelesaikan sebuah makalah rahmat dan hidyah-Nya kepada saya untuk dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “
yang berjudul “TEKNOLOGI PROSES PENGERINGANTEKNOLOGI PROSES PENGERINGAN “.“.
Sebagai penulis, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen atas ilmu Sebagai penulis, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen atas ilmu baru yang saya dapatkan dari makalah ini yang merupakan salah satu ilmu yang baru yang saya dapatkan dari makalah ini yang merupakan salah satu ilmu yang jarang saya dapatkan sebelumnya. Semoga saja dalam penyusunan makalah ini, jarang saya dapatkan sebelumnya. Semoga saja dalam penyusunan makalah ini, dapat memberi manfaat bagi peserta diskusi, dan saya sebagai penulis memohon dapat memberi manfaat bagi peserta diskusi, dan saya sebagai penulis memohon maaf, apabila terdapat kesalahan kata ataupun kalimat yang tidak pantas untuk maaf, apabila terdapat kesalahan kata ataupun kalimat yang tidak pantas untuk ditampilkan dalam sebuah diskusi, sehingga kritik dan saran yang bersifat ditampilkan dalam sebuah diskusi, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan.
membangun sangat saya harapkan. Wassalamu Alaikum Wr Wb
Wassalamu Alaikum Wr Wb
Penulis, Penulis,
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
1.
1. Latar BelakangLatar Belakang 2.
2. TujuanTujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
A. Pengertian PengeringanPengertian Pengeringan BAB III PEMBAHASAN
BAB III PEMBAHASAN A.
A. Pengertian PengeringanPengertian Pengeringan
BABIII PENUTUP BABIII PENUTUP 1. 1. KesimpulanKesimpulan 2. 2. SaranSaran
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.
1. Latar BelakangLatar Belakang
Bahan pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia di samping
Bahan pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia di samping
pendidikan, kesehatan dan sandang lainnya. Secara garis besar masalah pangan dan
pendidikan, kesehatan dan sandang lainnya. Secara garis besar masalah pangan dan
sistem pangan umumnya dibagi atas subsistem produksi, pengadaan dan konsumsi.
sistem pangan umumnya dibagi atas subsistem produksi, pengadaan dan konsumsi.
Bahan pangan tersebut akan mengalami perubahan-perubahan yang tidak
Bahan pangan tersebut akan mengalami perubahan-perubahan yang tidak
diinginkan antara lain pembusukan dan ketengikan (Barus, P.,
diinginkan antara lain pembusukan dan ketengikan (Barus, P., 2009).2009).
Teknologi pemrosesan bahan pangan terus berkembang dari waktu ke
Teknologi pemrosesan bahan pangan terus berkembang dari waktu ke
waktu. Perkembangan teknologi ini didorong oleh kebutuhan pangan manusia yang
waktu. Perkembangan teknologi ini didorong oleh kebutuhan pangan manusia yang
terus meningkat yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk
terus meningkat yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk
dunia. Pada saat yang sama, luas lahan penghasil bahan pangan makin menyempit.
dunia. Pada saat yang sama, luas lahan penghasil bahan pangan makin menyempit.
Hal tersebut menyebabkan dibutuhkannya teknologi-teknologi pemrosesan pangan
Hal tersebut menyebabkan dibutuhkannya teknologi-teknologi pemrosesan pangan
yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk makanan, salah satunya
yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk makanan, salah satunya
adalah teknologi pengeringan bahan makanan (Rohman, S.,
adalah teknologi pengeringan bahan makanan (Rohman, S., 2008).2008).
Pada paper ini akan dipaparkan mengenai metode pengeringan
Pada paper ini akan dipaparkan mengenai metode pengeringan
pangan/makanan yaitu dengan cara pengeringan alami ataupun buatan. Metode
pangan/makanan yaitu dengan cara pengeringan alami ataupun buatan. Metode
pengeringan merupakan metode yang sederhana, aman dan mudah serta memiliki
pengeringan merupakan metode yang sederhana, aman dan mudah serta memiliki
daya tahan lama dan tidak memerlukan perlakuan khusus saat penyimpanan.
daya tahan lama dan tidak memerlukan perlakuan khusus saat penyimpanan.
Pengeringan memiliki pengertian yaitu aplikasi panas di bawah kondisi
Pengeringan memiliki pengertian yaitu aplikasi panas di bawah kondisi
terkontrol yang berfungsi untuk mengeluarkan sebagian besar air dalam bahan
terkontrol yang berfungsi untuk mengeluarkan sebagian besar air dalam bahan
pangan melalui penguapan. Keuntungan dari pengeringan adalah dapat
pangan melalui penguapan. Keuntungan dari pengeringan adalah dapat
meningkatkan stabilitas penyimpanan. Hal ini dikarenakan terjadinya pengurangan
meningkatkan stabilitas penyimpanan. Hal ini dikarenakan terjadinya pengurangan
berat dan volume produk
berat dan volume produk akibat dari pengurangan akibat dari pengurangan kandungan air. kandungan air. KeuntunganKeuntungan
lainnya adalah pengemasan menjadi lebih mudah serta biaya untuk
lainnya adalah pengemasan menjadi lebih mudah serta biaya untuk
pengemasan,
pengemasan, penyimpanan dan penyimpanan dan pengangkutan mpengangkutan menjadi lebih murah.enjadi lebih murah.
Pengeringan dilakukan dengan tujuan untuk memperpanjang umur simpan
Pengeringan dilakukan dengan tujuan untuk memperpanjang umur simpan
produk melalui pengurangan water activity. Pengurangan ini dilakukan dengan cara
produk melalui pengurangan water activity. Pengurangan ini dilakukan dengan cara
menghambat pertumbuhan mikroba dan aktivitas enzim, tanpa harus
menghambat pertumbuhan mikroba dan aktivitas enzim, tanpa harus
menginaktifkannya. Proses pengeringan mempunyai kelemahan yaitu kualitas dan
menginaktifkannya. Proses pengeringan mempunyai kelemahan yaitu kualitas dan
nilai nutrisi dalam pangan menjadi rusak. Faktor yang mempengaruhi proses
nilai nutrisi dalam pangan menjadi rusak. Faktor yang mempengaruhi proses
pengeringan adalah kecepatan aliran udara pengering, jumlah bahan, serta sifat
pengeringan adalah kecepatan aliran udara pengering, jumlah bahan, serta sifat
bahan. Udara pengemasan berhembus dengan kecepatan sekitar 0,5
bahan. Udara pengemasan berhembus dengan kecepatan sekitar 0,5 –– 5 5 msms-1-1,, sehingga distribusi udara menjadi seragam.
sehingga distribusi udara menjadi seragam.
Pengeringan merupakan suatu proses penghilangan sejumlah air dari
Pengeringan merupakan suatu proses penghilangan sejumlah air dari
material dengan prinsip perbedaan kelembaban antara udara pengering dengan
material dengan prinsip perbedaan kelembaban antara udara pengering dengan
bahan makanan yang dikeringkan. Terdapat tiga jenis proses pengeringan, yaitu
bahan makanan yang dikeringkan. Terdapat tiga jenis proses pengeringan, yaitu
pengeringan kontak langsung, pengeringan vakum dan pengeringan beku. Metode
pengeringan kontak langsung, pengeringan vakum dan pengeringan beku. Metode
pengeringan yang dapat digunakan untuk mengeringkan pangan, yaitu pengeringan
alami (menggunakan panas dari sinar matahari dan pengeringan dengan udara),
alami (menggunakan panas dari sinar matahari dan pengeringan dengan udara),
dan pengeringan buatan (menggunakan alat pengering). Bahan pangan yang
dan pengeringan buatan (menggunakan alat pengering). Bahan pangan yang
dikeringkan umumnya mempunyai nilai gizi yang lebih rendah dibandingkan
dikeringkan umumnya mempunyai nilai gizi yang lebih rendah dibandingkan
dengan bahan segarnya.
dengan bahan segarnya.
Pada paper ini akan dipaparkan mengenai metode pengeringan
Pada paper ini akan dipaparkan mengenai metode pengeringan
pangan/makanan yaitu dengan cara pengeringan alami ataupun buatan. Metode
pangan/makanan yaitu dengan cara pengeringan alami ataupun buatan. Metode
pengeringan merupakan metode yang sederhana, aman dan mudah serta memiliki
pengeringan merupakan metode yang sederhana, aman dan mudah serta memiliki
daya tahan lama dan tidak memerlukan perlakuan khusus saat penyimpanan.
daya tahan lama dan tidak memerlukan perlakuan khusus saat penyimpanan.
2.
2. TujuanTujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah a
Tujuan di buatnya makalah ini adalah agar dapat menjelaskan pengaruh jenisgar dapat menjelaskan pengaruh jenis
bahan dan suhu terhadap kecepatan pengeringan dan karakteristik akhir bahan.
bahan dan suhu terhadap kecepatan pengeringan dan karakteristik akhir bahan.
Selain itu, agar dapat menjelaskan keuntungan serta kerugian alat pengering.
BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A.
A. PENGERTIAN PENGERINGANPENGERTIAN PENGERINGAN
Pengeringan mempunyai pengertian yaitu aplikasi pemanasan melalui
Pengeringan mempunyai pengertian yaitu aplikasi pemanasan melalui
kondisi yang teratur, sehingga dapat menghilangkan sebagian besar air dalam
kondisi yang teratur, sehingga dapat menghilangkan sebagian besar air dalam
bahan makanan dengan cara diuapkan. Penghilangan air dalam bahan pangan
bahan makanan dengan cara diuapkan. Penghilangan air dalam bahan pangan
dengan cara pengeringan mempunyai satuan operasi yang berbeda dengan
dengan cara pengeringan mempunyai satuan operasi yang berbeda dengan
dehidrasi. Dehidrasi akan menurunkan aktivitas air yang terkandung dalam bahan
dehidrasi. Dehidrasi akan menurunkan aktivitas air yang terkandung dalam bahan
pangan dengan cara mengeluarkan air dalam jumlah lebih banyak, sehingga umur
pangan dengan cara mengeluarkan air dalam jumlah lebih banyak, sehingga umur
simpan bahan pangan menjadi lebih panjang atau lebih lama. Pengurangan air
simpan bahan pangan menjadi lebih panjang atau lebih lama. Pengurangan air
tersebut dapat menghambat tumbuhnya mikroba dan aktivitas enzim, namun tidak
tersebut dapat menghambat tumbuhnya mikroba dan aktivitas enzim, namun tidak
dapat melakukan inaktivasi. Hal ini dikarenakan suhu selama proses tidak
dapat melakukan inaktivasi. Hal ini dikarenakan suhu selama proses tidak
mencukupi untuk melakukannya. (Fellows, 2000)
mencukupi untuk melakukannya. (Fellows, 2000)
Pengeringan sering juga digunakan dalam pengawetan makanan, sehingga
Pengeringan sering juga digunakan dalam pengawetan makanan, sehingga
dapat variasi makanan menjadi bertambah dan membuat
dapat variasi makanan menjadi bertambah dan membuat makanan lebih bergizi danmakanan lebih bergizi dan
terasa enak. Proses pengeringan juga dapat digunakan untuk mengurangi berat dan
terasa enak. Proses pengeringan juga dapat digunakan untuk mengurangi berat dan
besar suatu bahan pangan. Hal ini dapat mendatangkan keuntungan, karena proses
besar suatu bahan pangan. Hal ini dapat mendatangkan keuntungan, karena proses
pengemasan dan distribusi bahan pangan menjadi lebih mudah. Kerugian dari
pengemasan dan distribusi bahan pangan menjadi lebih mudah. Kerugian dari
dilakukannya proses pengeringan adalah kualitas dan nilai gizi yang terdapat pada
dilakukannya proses pengeringan adalah kualitas dan nilai gizi yang terdapat pada
bahan pangan menjadi turun. (Anonim, 2008)
bahan pangan menjadi turun. (Anonim, 2008)
Gambar 1. Buah dan Sayur-sayuran
Gambar 1. Buah dan Sayur-sayuran
Pengeringan merupakan suatu cara untuk mengeluarkan atau
Pengeringan merupakan suatu cara untuk mengeluarkan atau
menghilangkan sebagian besar air dari suatu bahan dengan menggunakan energy
menghilangkan sebagian besar air dari suatu bahan dengan menggunakan energy
panas. Keuntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih tahan lama disimpan
panas. Keuntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih tahan lama disimpan
dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat
dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat
ruang pengangkutan dan pengepakan. Di sisi lain, pengeringan menyebabkan sifat
ruang pengangkutan dan pengepakan. Di sisi lain, pengeringan menyebabkan sifat
asli bahan mengalami perubahan, penurunan mutu dan memerlukan penanganan
asli bahan mengalami perubahan, penurunan mutu dan memerlukan penanganan
tambahan sebelum digunakan yaitu rehidrasi (Muchtad
Pengeringan juga didefinisikan sebagai suatu proses pengeluaran air dari
Pengeringan juga didefinisikan sebagai suatu proses pengeluaran air dari
bahan sehingga tercipta kondisi dimana kapang, jamur, dan bakteri yang
bahan sehingga tercipta kondisi dimana kapang, jamur, dan bakteri yang
menyebabkan pembusukan tidak dapat tumbuh (Henderson dan Perry, 1976).
menyebabkan pembusukan tidak dapat tumbuh (Henderson dan Perry, 1976).
Pengeringan adalah suatu proses pengeluaran kadar air untuk memperoleh kadar
Pengeringan adalah suatu proses pengeluaran kadar air untuk memperoleh kadar
air yang aman untuk penyimpanan (Winarno et al., 1980) Tujuan pengeringan
air yang aman untuk penyimpanan (Winarno et al., 1980) Tujuan pengeringan
adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas perkembangan mikroorganisme
adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas perkembangan mikroorganisme
dan kegiatan enzim yang dapat
dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti.menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti.
Proses pengeringan yang umumnya digunakan pada bahan pangan ada dua
Proses pengeringan yang umumnya digunakan pada bahan pangan ada dua
cara, yaitu pengeringan dengan penjemuran dan pengeringan dengan alat
cara, yaitu pengeringan dengan penjemuran dan pengeringan dengan alat
pengering. Kelemahan dari penjemuran adalah waktu pengeringan lebih lama dan
pengering. Kelemahan dari penjemuran adalah waktu pengeringan lebih lama dan
lebih mudah terkontaminasi oleh kotoran atau debu sehingga dapat mengurangi
lebih mudah terkontaminasi oleh kotoran atau debu sehingga dapat mengurangi
mutu akhir produk yang dikeringkan. Di sisi lain, pengeringan yang dilakukan
mutu akhir produk yang dikeringkan. Di sisi lain, pengeringan yang dilakukan
menggunakan alat pengering biasanya lebih mahal, tetapi mempunyai kelebihan
menggunakan alat pengering biasanya lebih mahal, tetapi mempunyai kelebihan
yaitu kondisi sanitasi lebih terkontrol sehingga kontaminasi dari debu, serangga,
yaitu kondisi sanitasi lebih terkontrol sehingga kontaminasi dari debu, serangga,
burung dan tikus dapat dihindari. Selain itu pula dehidrasi dapat memperbaiki
burung dan tikus dapat dihindari. Selain itu pula dehidrasi dapat memperbaiki
kualitas produk yang dihasilkan (Desrosier, 1988).
kualitas produk yang dihasilkan (Desrosier, 1988).
Gambar 2. Proses penjemuran ikan asin oleh nelayan
Gambar 2. Proses penjemuran ikan asin oleh nelayan
Pemilihan jenis alat dan kondisi pengering yang akan digunakan tergantung
Pemilihan jenis alat dan kondisi pengering yang akan digunakan tergantung
dari jenis bahan yang dikeringkan, mutu hasil akhir yang dikeringkan dan
dari jenis bahan yang dikeringkan, mutu hasil akhir yang dikeringkan dan
pertimbangan ekonomi, misalnya untuk bahan yang berbentuk pasta atau pure
pertimbangan ekonomi, misalnya untuk bahan yang berbentuk pasta atau pure
maka alat pengering yang sesuai adalah alat pengering drum, sedangkan untuk
maka alat pengering yang sesuai adalah alat pengering drum, sedangkan untuk
bahan yang berbentuk lempengan atau jenis bahan padatan dapat menggunakan
bahan yang berbentuk lempengan atau jenis bahan padatan dapat menggunakan
pengering kabinet. Jenis alat pengering lainnya yang dapat digunakan untuk bahan
pengering kabinet. Jenis alat pengering lainnya yang dapat digunakan untuk bahan
pangan adalah pengeringan terowongan, pengering semprot, pengering fluidized
pangan adalah pengeringan terowongan, pengering semprot, pengering fluidized
bed, pengering beku dan lain-lain (Mujumdar 2000).
bed, pengering beku dan lain-lain (Mujumdar 2000).
Efisiensi sistem dan alat pengeringan merupakan salah satu faktor yang
Efisiensi sistem dan alat pengeringan merupakan salah satu faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam aplikasi pengeringan dan optimasinya. Efisiensi
perlu dipertimbangkan dalam aplikasi pengeringan dan optimasinya. Efisiensi
operasi pengeringan dapat dinyatakan sebagai perbandingan panas yang secara
operasi pengeringan dapat dinyatakan sebagai perbandingan panas yang secara
teoritis diperlukan untuk menguapkan air dengan penggunaan panas yang
teoritis diperlukan untuk menguapkan air dengan penggunaan panas yang
sebenarnya di dalam alat pengering. Efisiensi tersebut berguna untuk mempelajari
sebenarnya di dalam alat pengering. Efisiensi tersebut berguna untuk mempelajari
pendugaan atau konstruksi alat pengering dan studi perbandingan antar berbagai
pendugaan atau konstruksi alat pengering dan studi perbandingan antar berbagai
alat pengering yang digunakan untuk alternative.
Proses pengeringan pada bahan dimana udara panas dialirkan dapat
Proses pengeringan pada bahan dimana udara panas dialirkan dapat
dianggap sebagai salah satu proses adiabatik. Hal ini berarti panas yang diberikan
dianggap sebagai salah satu proses adiabatik. Hal ini berarti panas yang diberikan
untuk penguapan air dari bahan hanya disuplai oleh udara pengering secara
untuk penguapan air dari bahan hanya disuplai oleh udara pengering secara
konduksi atau radiasi tanpa tambahan energi dari luar.
konduksi atau radiasi tanpa tambahan energi dari luar.
Proses perpindahan panas terjadi karena suhu bahan lebih rendah dari suhu
Proses perpindahan panas terjadi karena suhu bahan lebih rendah dari suhu
udara yang dialirkan disekeliling bahan. Panas yang diberikan ini akan menaikkan
udara yang dialirkan disekeliling bahan. Panas yang diberikan ini akan menaikkan
suhu bahan dan akan menyebabkan tekanan uap air di udara sehingga terjadi
suhu bahan dan akan menyebabkan tekanan uap air di udara sehingga terjadi
perpindahan uap air dari bahan ke udara. Peristiwa perpindahan uap air ke udara
perpindahan uap air dari bahan ke udara. Peristiwa perpindahan uap air ke udara
ini disebut peristiwa pindah massa.
ini disebut peristiwa pindah massa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada dua golongan, yaitu ;
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada dua golongan, yaitu ;
1.
1. Faktor yang berhubungan dengan udara pengering (suhu, kecepatan volumetrik Faktor yang berhubungan dengan udara pengering (suhu, kecepatan volumetrik
aliran udara pengering, dan kelembaban udara)
aliran udara pengering, dan kelembaban udara)
2.
2. Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan (ukuran bahan, kadar air awal, Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan (ukuran bahan, kadar air awal, dandan
tekanan parsial dalam bahan)
tekanan parsial dalam bahan)
Bahan pangan yang dihasilkan dari
Bahan pangan yang dihasilkan dari produk-produk pertanian pada umumnyaproduk-produk pertanian pada umumnya
mengandung kadar air tinggi. Kadar air tersebut apabila masih tersimpan dan tidak
mengandung kadar air tinggi. Kadar air tersebut apabila masih tersimpan dan tidak
dihilangkan, maka akan dapat mempengaruhi kondisi fisik bahan pangan.
dihilangkan, maka akan dapat mempengaruhi kondisi fisik bahan pangan.
Metode pengeringan pangan maupun non-pangan yang umum dilakukan
Metode pengeringan pangan maupun non-pangan yang umum dilakukan
antara lain adalah pengeringan matahari (Sun drying), rumah kaca (Greenhouse),
antara lain adalah pengeringan matahari (Sun drying), rumah kaca (Greenhouse),
oven, iradiasi surya (Solar Drying), pengeringan beku (Freeze drying) dan yang
oven, iradiasi surya (Solar Drying), pengeringan beku (Freeze drying) dan yang
berkembang saat ini pengeringan menggunakan sinar infra merah. Pangan dapat
berkembang saat ini pengeringan menggunakan sinar infra merah. Pangan dapat
dikeringkan dengan beberapa cara yaitu menggunakan matahari, oven atau
dikeringkan dengan beberapa cara yaitu menggunakan matahari, oven atau
microwave. Pengeringan merupakan metode pengawetan yang membutuhkan
microwave. Pengeringan merupakan metode pengawetan yang membutuhkan
energy dan biaya yang cukup tinggi, kecuali pengeringan matahari (Sun Drying).
energy dan biaya yang cukup tinggi, kecuali pengeringan matahari (Sun Drying).
(Hughes dan Willenberg, 1994)
(Hughes dan Willenberg, 1994)
B.
B. KLASIFIFIKASI PENGERINGANKLASIFIFIKASI PENGERINGAN
Ditinjau dari pergerakan bahan padatnya, pengeringan dapat dibagi menjadi
Ditinjau dari pergerakan bahan padatnya, pengeringan dapat dibagi menjadi
dua, yaitu pengeringan
dua, yaitu pengeringan batchbatchdan pengeringan kontinyu. Pengeringandan pengeringan kontinyu. Pengeringan batchbatchadalahadalah
pengeringan dimana bahan yang dikeringakan dimasukan ke dalam alat pengering
pengeringan dimana bahan yang dikeringakan dimasukan ke dalam alat pengering
dan didiamkan selama waktu yang ditentukan. Pengeringan kontinyu adalah
dan didiamkan selama waktu yang ditentukan. Pengeringan kontinyu adalah
pengeringan dimana bahan basah masuk secara sinambung dan bahan kering keluar
pengeringan dimana bahan basah masuk secara sinambung dan bahan kering keluar
secara sinambung dari alat
secara sinambung dari alat pengering.pengering.
Berdasarkan kondisi fisik yang digunakan untuk memberikan panas pada
Berdasarkan kondisi fisik yang digunakan untuk memberikan panas pada
sistem dan memindahkan uap air, proses pengeringan dapat dibagi menjadi tiga,
sistem dan memindahkan uap air, proses pengeringan dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu : (Rohman, S., 2008)
yaitu : (Rohman, S., 2008)
1.
1. Pengeringan kontak langsung, yaitu menggunakan udara panas sebagai mediumPengeringan kontak langsung, yaitu menggunakan udara panas sebagai medium
pengering pada tekanan atmosferik. Pada proses ini uap yang terbentuk
pengering pada tekanan atmosferik. Pada proses ini uap yang terbentuk
terbawa oleh udara.
2.
2. Pengeringan vakum, yaitu menggunakan logam sebagai medium pengontak Pengeringan vakum, yaitu menggunakan logam sebagai medium pengontak
panas atau menggunakan efek radiasi. Pada proses ini penguapan air
panas atau menggunakan efek radiasi. Pada proses ini penguapan air
berlangsung cepat pada tekanan rendah.
berlangsung cepat pada tekanan rendah.
3.
3. Pengeringan beku, yaitu sebuah proses yang memberikan kualitas bahan yangPengeringan beku, yaitu sebuah proses yang memberikan kualitas bahan yang
baik dari segi stabilitas aroma, warna dan kemampuan rehidrasi. Pengeringan
baik dari segi stabilitas aroma, warna dan kemampuan rehidrasi. Pengeringan
ini didasarkan proses sublimisasi yang berada di temperatur 0
ini didasarkan proses sublimisasi yang berada di temperatur 000C dan tekananC dan tekanan 613 Pascal.
613 Pascal.
Teknologi pemrosesan bahan pangan terus berkembang dari waktu ke
Teknologi pemrosesan bahan pangan terus berkembang dari waktu ke
waktu. Perkembangan teknologi ini didorong oleh kebutuhan pangan manusia yang
waktu. Perkembangan teknologi ini didorong oleh kebutuhan pangan manusia yang
terus meningkat yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk
terus meningkat yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk
dunia. Pada saat yang sama, luas lahan penghasil bahan pangan makin menyempit.
dunia. Pada saat yang sama, luas lahan penghasil bahan pangan makin menyempit.
Hal tersebut menyebabkan dibutuhkannya teknologi-teknologi pemrosesan pangan
Hal tersebut menyebabkan dibutuhkannya teknologi-teknologi pemrosesan pangan
yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk makanan; salah satunya
yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk makanan; salah satunya
adalah teknologi pengeringan bahan makanan.
adalah teknologi pengeringan bahan makanan.
C.
C. MEKANISME MEKANISME PENGERINGAPENGERINGANN
Ketika benda basah dikeringkan secara termal, ada dua proses yang
Ketika benda basah dikeringkan secara termal, ada dua proses yang
berlangsung secara simultan, yaitu : (Rohman, S., 2008)
berlangsung secara simultan, yaitu : (Rohman, S., 2008)
1.
1. Perpindahan energi dari lingkungan untuk menguapkan air yang terdapat diPerpindahan energi dari lingkungan untuk menguapkan air yang terdapat di
permukaan benda padat.
permukaan benda padat.
Perpindahan energi dari lingkungan ini dapat berlangsung secara
Perpindahan energi dari lingkungan ini dapat berlangsung secara
konduksi, konveksi, radiasi atau kombinasi dari ketiganya. Proses ini
konduksi, konveksi, radiasi atau kombinasi dari ketiganya. Proses ini
dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban, laju dan arah aliran udara, bentuk
dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban, laju dan arah aliran udara, bentuk
fisik padatan, luas permukaan kontak dengan udara dan tekanan. Proses ini
fisik padatan, luas permukaan kontak dengan udara dan tekanan. Proses ini
merupakan proses penting selama tahap awal pengeringan ketika air tidak
merupakan proses penting selama tahap awal pengeringan ketika air tidak
terikat dihilangkan. Penguapan yang terjadi pada permukaan padatan
terikat dihilangkan. Penguapan yang terjadi pada permukaan padatan
dikendalikan oleh proses difusi uap dari permukaan padatan ke lingkungan
dikendalikan oleh proses difusi uap dari permukaan padatan ke lingkungan
melalui lapisan film tipis udara.
melalui lapisan film tipis udara.
2.
2. Perpindahan massa air yang terdapat di dalam benda permukaan.Perpindahan massa air yang terdapat di dalam benda permukaan.
Ketika terjadi penguapan pada permukaan padatan, terjadi perbedaan
Ketika terjadi penguapan pada permukaan padatan, terjadi perbedaan
temperatur sehingga air mengalir dari bagian dalam benda padat menuju ke
temperatur sehingga air mengalir dari bagian dalam benda padat menuju ke
permukaan benda padat. Struktur benda padat tersebut akan menentukan
permukaan benda padat. Struktur benda padat tersebut akan menentukan
mekanisme aliran internal air. Beberapa mekanisme aliran internal air yang
mekanisme aliran internal air. Beberapa mekanisme aliran internal air yang
dapat berlangsung diantaranya adalah:
dapat berlangsung diantaranya adalah:
a)
a) Diffusi, pergerakan ini terjadi bila kandungan air pada padatan berada diDiffusi, pergerakan ini terjadi bila kandungan air pada padatan berada di
bawah titik jenuh atmosferik dan padatan dengan cairan di dalam sistem
bawah titik jenuh atmosferik dan padatan dengan cairan di dalam sistem
bersifat mutually soluble.
bersifat mutually soluble.
Contoh: pengeringan tepung, kertas, kayu, tekstil dan sebagainya.
Contoh: pengeringan tepung, kertas, kayu, tekstil dan sebagainya.
b)
b) Capillary flow, cairan bergerak mengikuti gaya gravitasi dan kapilaritas.Capillary flow, cairan bergerak mengikuti gaya gravitasi dan kapilaritas.
Pergerakan ini terjadi bila equilibrium moisture content berada di atas titik
Pergerakan ini terjadi bila equilibrium moisture content berada di atas titik
jenuh atmosferik. Contoh: pada pengeringan tanah, pasir dll.
Benda padat basah yang diletakkan dalam aliran gas kontinyu akan kehilangan
Benda padat basah yang diletakkan dalam aliran gas kontinyu akan kehilangan
kandungan air sampai suatu saat tekanan uap air di dalam padatan sama dengan tekanan
kandungan air sampai suatu saat tekanan uap air di dalam padatan sama dengan tekanan
parsial uap air dalam gas. Keadaan ini disebut
parsial uap air dalam gas. Keadaan ini disebut equilibriumequilibriumdan kandungan air yang beradadan kandungan air yang berada
dalam padatan disebut
dalam padatan disebut equilibrium moisture content equilibrium moisture content . Pada . Pada kesetimbangan, penghilankesetimbangan, penghilangan airgan air
tidak akan terjadi lagi
tidak akan terjadi lagi kecuali apabila material diletakkkecuali apabila material diletakkan pada lingkungan (gas) dengan pada lingkungan (gas) denganan
relative humidity
relative humidity yang lebih rendah (tekanan parsial uap air yang lebih rendah).yang lebih rendah (tekanan parsial uap air yang lebih rendah).
C.1
C.1 Batch Tray Batch Tray Dryer (Batch Dryer (Batch Drying)Drying)
Metode
Metode batchbatch merupakan metodemerupakan metode tray dryingtray drying yang paling sederhana.yang paling sederhana. Tray dryer Tray dryer
terdiri dari bilik pemanasan yang terbuat dari kayu atau logam-logam tertentu.
terdiri dari bilik pemanasan yang terbuat dari kayu atau logam-logam tertentu.
Tray
Tray /kolom yang telah dimasukkan material yang ingin dikeringkan kemudian di/kolom yang telah dimasukkan material yang ingin dikeringkan kemudian di
letakkan secara bersusun dalam kolom. Setelah ruangan ditutup, maka udara panas
letakkan secara bersusun dalam kolom. Setelah ruangan ditutup, maka udara panas
dialirkan ke dalam ruang pemanas hingga semua bahan menjadi kering.
dialirkan ke dalam ruang pemanas hingga semua bahan menjadi kering.
Gambar 3. Batch Tray Dryer
Gambar 3. Batch Tray Dryer
Udara panas yang masuk dari sebelah
Udara panas yang masuk dari sebelah bawah ruang menyebabkan material yangbawah ruang menyebabkan material yang
ada kolom yang paling bawah menjadi yang paling pertama kering. Setelah tenggat
ada kolom yang paling bawah menjadi yang paling pertama kering. Setelah tenggat
waktu tertentu,
waktu tertentu, tray tray akan dikeluarkan dan material yang telah kering diambil.akan dikeluarkan dan material yang telah kering diambil.
Material lain yang ingin dikeringkan dimasukkan dan prosedur terjadi
Material lain yang ingin dikeringkan dimasukkan dan prosedur terjadi
berulang-ulang.
ulang.
C.2
C.2 Solar Dryer Solar Dryer (Continuous (Continuous Drying)Drying)
Solar drying
Solar drying merupakan metode pengeringan yang saat ini sering digunakan untuk merupakan metode pengeringan yang saat ini sering digunakan untuk
mengeringkan bahan-bahan makanan hasil panen. Metode ini bersifat ekonomis pada
mengeringkan bahan-bahan makanan hasil panen. Metode ini bersifat ekonomis pada
skala pengeringan besar karena biaya operasinya lebih murah dibandingkan dengan
skala pengeringan besar karena biaya operasinya lebih murah dibandingkan dengan
pengeringan dengan mesin. Prinsip dari
pengeringan dengan mesin. Prinsip dari solar dryingsolar drying ini adalah pengeringan denganini adalah pengeringan dengan
menggunakan bantuan sinar matahari. Perbedaan dari pengeringan dengan sinar
menggunakan bantuan sinar matahari. Perbedaan dari pengeringan dengan sinar
matahari biasa adalah
matahari biasa adalah solar dryingsolar drying dibantu dengan alat sederhana sedemikian rupadibantu dengan alat sederhana sedemikian rupa
sehingga pengeringan yang dihasilkan lebih efektif.
sehingga pengeringan yang dihasilkan lebih efektif.
Metode solar drying sering digunakan untuk mengeringkan padi. Namun karena
Metode solar drying sering digunakan untuk mengeringkan padi. Namun karena
pada prinsipnya pengeringan adalah untuk mengurangi jumlah air (kelembaban)
pada prinsipnya pengeringan adalah untuk mengurangi jumlah air (kelembaban)
bahan, maka metode ini juga bisa diaplikasikan untuk bahan makanan lain.
Cara kerja
Cara kerja solar dryer solar dryer adalah sebagai berikut: Bahan yang ingin dikeringkanadalah sebagai berikut: Bahan yang ingin dikeringkan
dimasukkan ke dalam bilik yang berada pada ketinggian tertentu dari permukaan
dimasukkan ke dalam bilik yang berada pada ketinggian tertentu dari permukaan
tanah. Udara sekitar masuk melalui saluran yang dibuat lebih rendah daripada bilik
tanah. Udara sekitar masuk melalui saluran yang dibuat lebih rendah daripada bilik
pemanasan dan secara otomatis terpanaskan oleh sinar matahari secara konveksi pada
pemanasan dan secara otomatis terpanaskan oleh sinar matahari secara konveksi pada
saat udara tersebut mengalir menuju bilik pemanasan. Udara yang telah terpanaskan
saat udara tersebut mengalir menuju bilik pemanasan. Udara yang telah terpanaskan
oleh sinar matahari kemudian masuk kedalam bilik pemanas dan memanaskan bahan
oleh sinar matahari kemudian masuk kedalam bilik pemanas dan memanaskan bahan
makanan. Pengeringan bahan makanan jadi lebih efektif karena pemanasan yang terjadi
makanan. Pengeringan bahan makanan jadi lebih efektif karena pemanasan yang terjadi
berasal dari dua arah, yaitu dari sinar matahari secara
berasal dari dua arah, yaitu dari sinar matahari secara langsung (radiasi) dan aliranlangsung (radiasi) dan aliran udara panas dari bawah
udara panas dari bawah (konveksi).(konveksi).
Gambar 4. Solar Dryer
Gambar 4. Solar Dryer
C.3
C.3 Spray Dryer Spray Dryer (Continuous D(Continuous Drying)rying)
Metode mengeringan
Metode mengeringan spray dryingspray drying merupakan metode pengeringan yang palingmerupakan metode pengeringan yang paling
banyak digunakan dalam industri terutama industri makanan. Metode ini mampu
banyak digunakan dalam industri terutama industri makanan. Metode ini mampu
menghasilkan produk dalam bentuk bubuk atau serbuk dari bahan-bahan seperti susu,
menghasilkan produk dalam bentuk bubuk atau serbuk dari bahan-bahan seperti susu,
buah buahan, dll.
buah buahan, dll.
Gambar 4. Solar Dryer
Bagian-bagian dari unit
Bagian-bagian dari unit spray dryer spray dryer ::
a)
a) feed pump feed pump
b)
b) atomizer atomizer
c)
c) Pemanas uap (Pemanas uap (air heater air heater ))
d)
d) Pendispersi udara (Pendispersi udara (air disperseair disperse)) e)
e) drying chamber drying chamber f)
f) recovery powder systemrecovery powder system
g)
g) pembersih udara keluaranpembersih udara keluaran
Cara kerja
Cara kerja spray dryer spray dryer adalah sebagai berikut: Pertama-tama seluruh air dari bahanadalah sebagai berikut: Pertama-tama seluruh air dari bahan
yang ingin dikeringkan, diubah ke dalam bentuk butiran-butiran air dengan cara
yang ingin dikeringkan, diubah ke dalam bentuk butiran-butiran air dengan cara
diuapkan menggunakan
diuapkan menggunakan atomizer atomizer . Air dari bahan yang telah berbentuk tetesan-tetesan. Air dari bahan yang telah berbentuk tetesan-tetesan
tersebut kemudian di kontakan dengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini
tersebut kemudian di kontakan dengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini
menyebabkan air dalam bentuk tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah
menyebabkan air dalam bentuk tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah
menjadi serbuk. Selanjutnya proses pemisahan antara uap panas dengan serbuk
menjadi serbuk. Selanjutnya proses pemisahan antara uap panas dengan serbuk
dilakukan dengan
dilakukan dengan cyclonecyclone atau penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk kemudianatau penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk kemudian
kembali diturunkan suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi.
kembali diturunkan suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi.
D.
D. Metode pengeringanMetode pengeringan
Terdapat dua metode pengeringan yang dapat digunakan untuk mengeringkan
Terdapat dua metode pengeringan yang dapat digunakan untuk mengeringkan
pangan/makanan, yaitu : (Momo, 2008)
pangan/makanan, yaitu : (Momo, 2008)
1.
1. Pengeringan alami, yaitu pengeringan menggunakan panas alami dari sinarPengeringan alami, yaitu pengeringan menggunakan panas alami dari sinar
matahari (sun drying), penggunaan sinar matahari sebaiknya dilakukan di tempat
matahari (sun drying), penggunaan sinar matahari sebaiknya dilakukan di tempat
yang udaranya kering dan suhunya lebih dari 100
yang udaranya kering dan suhunya lebih dari 10000F. Pengeringan dengan metodeF. Pengeringan dengan metode ini memerlukan waktu 3-4 hari. Untuk kualitas
ini memerlukan waktu 3-4 hari. Untuk kualitas yang lebih baik, setelah yang lebih baik, setelah pengeringan,pengeringan,
panaskan bahan di oven dengan suhu 175
panaskan bahan di oven dengan suhu 17500F selama 10-15 menit untuk F selama 10-15 menit untuk menghilangkan telur serangga dan kotoran lainnya. Ataupun pengeringan dengan
menghilangkan telur serangga dan kotoran lainnya. Ataupun pengeringan dengan
udara (air drying), pada pengeringan ini dilakukan dengan cara menggantung bahan
udara (air drying), pada pengeringan ini dilakukan dengan cara menggantung bahan
di tempat udara kering berhembus. Misalnya di beranda atau di daun jendela. Bahan
di tempat udara kering berhembus. Misalnya di beranda atau di daun jendela. Bahan
yang biasa dikeringkan dengan metode ini
yang biasa dikeringkan dengan metode ini adalah kacang-kacangan.adalah kacang-kacangan.
2.
2. Pengeringan buatan, yaitu menggunakan panas selain sinar matahari, misalnyaPengeringan buatan, yaitu menggunakan panas selain sinar matahari, misalnya
menggunakan alat dehydrator (makanan akan kering dalam jangka waktu 6-10
menggunakan alat dehydrator (makanan akan kering dalam jangka waktu 6-10
jam), atau menggunakan oven (waktu yang diperlukan sekitar 5-12 jam, dan
jam), atau menggunakan oven (waktu yang diperlukan sekitar 5-12 jam, dan
temperatur oven harus diatas 140
temperatur oven harus diatas 14000F.F.
Bahan pangan yang dikeringkan umumnya mempunyai nilai gizi yang lebih rendah
Bahan pangan yang dikeringkan umumnya mempunyai nilai gizi yang lebih rendah
dibandingkan dengan bahan segarnya. Selama pengeringan juga dapat terjadi
dibandingkan dengan bahan segarnya. Selama pengeringan juga dapat terjadi
perubahan warna, aroma, tekstur dan vitamin-vitamin menjadi rusak atau berkurang.
perubahan warna, aroma, tekstur dan vitamin-vitamin menjadi rusak atau berkurang.
Pada umumnya bahan pangan yang dikeringkan berubah warnanya menjadi coklat.
Pada umumnya bahan pangan yang dikeringkan berubah warnanya menjadi coklat.
Perubahan warna tersebut disebabkan oleh reaksi-reaksi browning, baik enzimatik
Perubahan warna tersebut disebabkan oleh reaksi-reaksi browning, baik enzimatik
manupun non enzimatik. Jika proses pengeringan dilakukan pada suhu yang terlalu
manupun non enzimatik. Jika proses pengeringan dilakukan pada suhu yang terlalu
tinggi, maka dapat menyebabkan kerusakan vitamin C. (Padma,
D.1 Pengeringan Matahari (Sun Drying)
D.1 Pengeringan Matahari (Sun Drying)
Merupakan salah satu metode pengeringan tradisional karena menggunakan panas
Merupakan salah satu metode pengeringan tradisional karena menggunakan panas
langsung dari matahari dan pergerakan udara lingkungan. Pengeringan ini mempunyai
langsung dari matahari dan pergerakan udara lingkungan. Pengeringan ini mempunyai
laju yang lambat dan memerlukan perhatian lebih. Bahan harus dilindungi dari
laju yang lambat dan memerlukan perhatian lebih. Bahan harus dilindungi dari
serangan serangga dan ditutupi pada malam hari. Selain itu pengeringan matahari
serangan serangga dan ditutupi pada malam hari. Selain itu pengeringan matahari
sangat rentan terhadap resiko kontaminasi lingkungan, sehingga pengeringan
sangat rentan terhadap resiko kontaminasi lingkungan, sehingga pengeringan
sebaiknya jauh dari jalan raya atau udara yang kotor (Toftgruben, 1977).
sebaiknya jauh dari jalan raya atau udara yang kotor (Toftgruben, 1977).
D.2 Pengeringan Rumah Kaca (Greenhouse)
D.2 Pengeringan Rumah Kaca (Greenhouse)
Pengering efek rumah kaca adalah alat pengering berenergi surya yang
Pengering efek rumah kaca adalah alat pengering berenergi surya yang
memanfaatkan efek rumah kaca yang terjadi karena adanya penutup transaparan pada
memanfaatkan efek rumah kaca yang terjadi karena adanya penutup transaparan pada
dinding bangunan serta plat
dinding bangunan serta plat absorber sebagai pengumpul panas untuk menaikkan suhuabsorber sebagai pengumpul panas untuk menaikkan suhu
udara ruang pengering. Lapisan transparan memungkinkan radiasi gelombang pendek
udara ruang pengering. Lapisan transparan memungkinkan radiasi gelombang pendek
dari matahari masuk ke dalam dan mengenai elemen-elemen bangunan. Hal ini
dari matahari masuk ke dalam dan mengenai elemen-elemen bangunan. Hal ini
menyebabkan radiasi gelombang pendek yang terpantul berubah menjadi gelombang
menyebabkan radiasi gelombang pendek yang terpantul berubah menjadi gelombang
panjang dan terperangkap dalam bangunan karena tidak dapat menembus penutup
panjang dan terperangkap dalam bangunan karena tidak dapat menembus penutup
transparan sehingga menyebabkan suhu menjadi tinggi. Proses inilah yang dinamakan
transparan sehingga menyebabkan suhu menjadi tinggi. Proses inilah yang dinamakan
efek rumah kaca. (Kamaruddin et al., 1996)
efek rumah kaca. (Kamaruddin et al., 1996)
D.3 Pengeringan Oven
D.3 Pengeringan Oven
Oven Drying
Oven Drying untuk produk panguntuk produk pangan membutuhkan sedikit biayan membutuhkan sedikit biaya investasi, dapat a investasi, dapat
melindungi pangan dari serangan serangga dan debu, dan tidak tergantung pada cuaca.
melindungi pangan dari serangan serangga dan debu, dan tidak tergantung pada cuaca.
D.4 Pengeringan Iradiasi Surya (Solar
D.4 Pengeringan Iradiasi Surya (Solar Drying)Drying)
Solar Drying merupakan modifikasi dari sun drying yang menggunakan kolektor
Solar Drying merupakan modifikasi dari sun drying yang menggunakan kolektor
sinar matahari yang didesain khusus dengan ventilasi untuk keluarnya uap air.
sinar matahari yang didesain khusus dengan ventilasi untuk keluarnya uap air. (Hughes(Hughes
dan Willenberg, 1994).
dan Willenberg, 1994).
Energi matahari dikumpulkan menggunakan pengumpul energi yang berupa
Energi matahari dikumpulkan menggunakan pengumpul energi yang berupa
piringan tipis (flat plate) yang biasanya terbuat
piringan tipis (flat plate) yang biasanya terbuat dari plastik transparan (Bala, 1997).dari plastik transparan (Bala, 1997).
D.5 Pengeringan Freeze Drying
D.5 Pengeringan Freeze Drying
Pengeringan beku merupakan salah satu cara dalam pengeringan produk pangan.
Pengeringan beku merupakan salah satu cara dalam pengeringan produk pangan.
Tahap awal produk pangan dibekukan kemudian diperlakukan dengan suatu proses
Tahap awal produk pangan dibekukan kemudian diperlakukan dengan suatu proses
pemanasan ringan dalam suatu lemari hampa udara. Kristal-kristal es yang terbentuk
pemanasan ringan dalam suatu lemari hampa udara. Kristal-kristal es yang terbentuk
selama tahap pembekuan akan menyublim jika dipanaskan pada tekanan hampa udara
selama tahap pembekuan akan menyublim jika dipanaskan pada tekanan hampa udara
yaitu berubah bentuk dari es menjadi uap tanpa melewati fase cair (Gaman dan
yaitu berubah bentuk dari es menjadi uap tanpa melewati fase cair (Gaman dan
Sherrington, 1981). Metode pengeringan untuk bahan pangan padat biasanya
Sherrington, 1981). Metode pengeringan untuk bahan pangan padat biasanya
menggunakan beberapa alat (Buckleet al., 1987) :
menggunakan beberapa alat (Buckleet al., 1987) :
D.6 Pengering Kabinet (cabinet or tray dryer)
D.6 Pengering Kabinet (cabinet or tray dryer)
Pengeringan ini tersusun atas kabinet yang terisolasi dengan nampan berlubang
Pengeringan ini tersusun atas kabinet yang terisolasi dengan nampan berlubang
yang dangkal. Nampan tersebut berisi lapisan tipis yang berasal dari bahan pangan.
yang dangkal. Nampan tersebut berisi lapisan tipis yang berasal dari bahan pangan.
Prinsip kerja dari pengeringan kabinet adalah udara panas bertiup dengan kecepatan
Prinsip kerja dari pengeringan kabinet adalah udara panas bertiup dengan kecepatan
0,5
0,5 –– 5 meter per detik. Udara tersebut melewati sistem saluran dan baffle sehingga5 meter per detik. Udara tersebut melewati sistem saluran dan baffle sehingga
dihasilkan udara yang seragam. (Fellows, 2000)
dihasilkan udara yang seragam. (Fellows, 2000)
D.6 Pengering Kabinet (cabinet or tray dryer)
~ Pengering Terowongan (tunnel dryer)
~ Pengering Terowongan (tunnel dryer)
Prinsip kerja dari pengeringan ini adalah lapisan bahan pangan dikeringkan pada
Prinsip kerja dari pengeringan ini adalah lapisan bahan pangan dikeringkan pada
sebuah nampan yang tersusun secara menumpuk pada proses pengangkutan. Pergerakan
sebuah nampan yang tersusun secara menumpuk pada proses pengangkutan. Pergerakan
yang terjadi dilakukan secara semikontinu dengan melewati terowongan yang terisolasi.
yang terjadi dilakukan secara semikontinu dengan melewati terowongan yang terisolasi.
Terowongan tersebut tersusun atas 12-15 alat pengangkut, dimana kapasitas total adalah
Terowongan tersebut tersusun atas 12-15 alat pengangkut, dimana kapasitas total adalah
5000 kg. Pengeringan terowongan dapat digunakan untuk mengeringkan bahan dalam
5000 kg. Pengeringan terowongan dapat digunakan untuk mengeringkan bahan dalam
jumlah besar dengan waktu singkat. (Fellows, 2000)
jumlah besar dengan waktu singkat. (Fellows, 2000)
~ Pengering Kotak (bin dryer)
~ Pengering Kotak (bin dryer)
Pengering kotak tersusun atas ban berjalan dengan panjang 20 meter, sedangkan
Pengering kotak tersusun atas ban berjalan dengan panjang 20 meter, sedangkan
lebarnya adalah 3 m. Prinsip kerja dari pengeringan ini adalah bahan pangan dikeringkan
lebarnya adalah 3 m. Prinsip kerja dari pengeringan ini adalah bahan pangan dikeringkan
pada lubang. Lubang tersebut terdapat pada ban berjalan, dimana ban tersebut berjalan
pada lubang. Lubang tersebut terdapat pada ban berjalan, dimana ban tersebut berjalan
melewati udara untuk mengeringkan. (Fellows, 2000)
BAB III
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 1. Kesimpulan 1. Kesimpulan 2. Saran 2. Saran Sumber: