• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penambahan Semen Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Terhadap Kecepatan Permeabilitas Pada Tanah Pasir Kelempungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Penambahan Semen Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Terhadap Kecepatan Permeabilitas Pada Tanah Pasir Kelempungan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

30

Pengaruh Penambahan Semen Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah

Terhadap Kecepatan Permeabilitas Pada Tanah Pasir

Kelempungan

Ulfa Jusi, Desi Yasri, Giovani Gabriel

Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru, Pekanbaru, Indonesia *Penulis korespondensi: ulfajusi@sttp-yds.ac.id Abstract

Sand loamy soil is often used as construction material for buildings and highways. The disadvantages of this soil are low density and high permeability that can reduce the quality of road construction. One way to improve the quality of the soil is to stabilize it with cement added material. This study aims to determine how much the velocity of permeability of subgrade and to the addition of the Portland Cement Composite (PCC) mixture with variations of 2%, 4%, and 6%. Calculation analysis method uses SNI M.22-1990-F. From the permeability test with the variation of native soil without cement mixture, the coefficient value is 10.025 cm/hour, with the addition of 2% cement the coefficient value is 7, 132 cm / hour, the addition of 4% cement is obtained coefficient of 6.245 cm / hour, the addition of 6% a value of 5.208 cm / hour was obtained. So it can be concluded that along with the increase in cement content for the clay sand mixture, the coefficient value is getting smaller

Keywords: permeability;, cement; stabilization; soil

Abstrak

Tanah pasir kelempungan sering digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan dan jalan raya. Kekurangan dari tanah ini adalah kepadatan yang rendah dan permeability yang cukup tinggi sehingga dapat menurunkan kualitas konstruksi jalan. Salah satu cara guna menaikkan mutu tanah tersebut adalah dengan melakukan stabilisasi dengan bahan tambah semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar nilai kecepatan permeabilitas tanah dasar dan terhadap penambahan campuran Portland Cement Composite (PCC) dengan variasi 2%, 4%, dan 6%. Metode analisa perhitungan menggunakan SNI M.22-1990-F. Dari pengujian permeability dengan variasi tanah asli tanpa campuran semen diperoleh nilai koefisien sebesar 10,025 cm/jam, pada penambahan 2 % semen diperoleh nilai koefisien sebesar 7, 132 cm/jam, penambahan 4 % semen diperoleh nilai koefisien 6,245 cm/jam, penambahan 6 % diperoleh nilai 5,208 cm/jam. Sehingga disimpulkan bahwa seiring dengan bertambahnya kadar semen untuk campuran tanah pasir kelempungan maka nilai koefisiennya semakin kecil

Kata kunci: permeabilitas, semen, stabilisasi, tanah

E-ISSN : 2621-4164 Vol 3 No 1 Juli 2020

(2)

31

tanah juga berfungsi sebagai penahan dan penerima

beban struktur atas dan menjadikan tanah bagian penting dalam suatu konstruksi. Das (1995), Material terdiri dari butiran, partikel padat yang saling berikatan secara kimia dan bahan-bahan organik yang telah melapuk (partikel solid) terdapat ruang kosong yang diisi oleh gas dan cair didefenisikan sebagai Tanah. Tanah dengan tingkat kepadatan yang rendah dan permeabilitas yang sangat tinggi sering dijumpai dilapangan sehingga dapat mengurangi kualitas suatu konstruksi jalan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan agar tanah yang akan digunakan menjadi lebih baik.

Stabilisasi tanah dilakukan untuk meningkatkan mutu tanah tersebut, yang diharapkan hasilnya akan mengikat dan sesuai ketentuan disatukan partikel material yang ada.. Karakteristik dari tanah pasir kelempungan yang berbeda dari tanah jenis lainnya, permeabilitastinggi, ukuran butir yang relatif seragam serta daya ikat butiran yang lemah. Oleh sebab itu dilakukan stabilisasi tanah pasir kelempungan dengan bahan campur semen dalam beberapa variasi; 2%, 4% dan 6%. yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kecepatan permeabiltas tanah pasir kelempungan setelah ditambahkan semen portland

sebagai bahan tambah untuk stabilisasi.

Tinjauan Pustaka

Tanah Lempung

Proses kimiawi terhadap unsur-unsur penyusun batuan yang bersifat plastis dari partikel-partikel dengan ukuran kecil sampai dengan sangat kecil pada agregat dalam rentang kadar air sedang hingga luas didefenisikan sebagai tanah lempung. Menurut Bowles, 1991, Pembuat yang penting dari kohesi didalam tanah lekatan adalah bagian partikel lempung. Dalam keadaan kering tanah lempung sangat keras dan pada kadar udara sedang bersifat plastis. Das, 1995 mengasumsikan lempung bersifat lengket dan lembut pada kadar air lebih tinggi. karakteristik yang dimiliki tanah lempung antara lain adalah butiran halus yang halus (kecil dari 0,002 mm), aliran yang rendah, peningkatan peningkatan air kapiler, kohesif, peningkatan kadar kembang susut serta perlahannya konsolidasinya (Hardiyatmo, 1992).

Kriteria yang harus dipenuhi jika tanah dikatakan tanah lempung adalah sebagai berikut:

1. Pasir yang dikandung sebanyak 30%, lanau sebanyak 40% dan lempung sebanyak 30%. 2. Berdasarkan ASTM Butiran yang melewati

saringan NO. 200 atau 0, 0075 mm dan ukuran kecil dari 0,002 mm.

3. Pasir kelempungan didefenisikan sebagai pasir secara keseluruhan yang didalamnya juga terdapat tanah lekatan.

untuk mengikat komponen mineral menjadi kesatuan yang menyatu adalah defenisi dari Semen. Pengelompokkan semen ada dua yaitu semen hidrolis dan semen non-hidrolis. Semen portland dan semen putih adalah salah satu contoh semen hidrolis dimana reaksi dengan udara akan terjadi pengerasan serta tahan terhadap udara. Sedangkan semen non-hidrolis adalah air mani yang tidak dapat stabil di dalam udara. Pda suhu sekitar 145o C terjadi proses pencampuran antara kapur, silika yang dikandung lempung, oksida alumina (Al2O3) dan oksida besi (Fe2O3) sampai menjadi clinker didefenisikan sebagai semen portland. Setelah itu clinker dipindahkan. Komposisi bahan baku dari Portland Composite Cement adalah hasil yang diperoleh dari pembakaran batu kapur, pasir silika, pasr besi, lempung ditambah lebih kurang 5 % gypsum, terbentuk 70% sampai 90%

Clinker. Gypsum berfungsi sebagai pengeras dan ditambah dengan batu kapur serta fly ash. Kuat tekan beton bisa ditingkatkan dengan penambahan abu terbang yang mengandung SiO2.

Permeabilitas Tanah

Udara yang diloloskan berdasarkan kemampuan tanah disebut dengan Permeabilitas tanah. Laju permeabilitas ditingkatkan dengan cara tanah struktur dan tekstur serta elemen organik lainnya menjadi bagian terpenting. Menurut Supardi, 1994, infiltrasi laju dapat dinaikkan dengan kondisi tanah yang permeabilitas tinggi, dan dengan demikian juga dapat menurunkan laju limpasan udara. Selain itu, jenis tanah dan pori tanah adalah faktor lain yang mempengaruhi permeabilitas tanah yang secara langsung berpengaruh terhadap tidaknya air bergerak dalam tanah. Setiap jenis tanah mempunyai nilai koefisien permeabilitas yang tidak sama. Koefisien permeabilitas tanah tergantung pada ukuran rata-rata pori partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Semakin kecil ukuran partikel, semakin kecil pula ukuran pori dan semakin rendah koefisien permeabilitasnya. Hal ini didasari oleh Hukum Darcy. Pengujian permeabilitas tanah dilakukan dengan cara: 1. Constant Head Permeameter

Pengujian untuk tanah berbutir/kasar dan koefisien permeabilitas yang tinggi. Permeabilitas tanah dapat dihitung dengan mengunakan rumus:

(3)

Pengaruh Penambahan Semen Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah

Terhadap Kecepatan Permeabilitas Pada Tanah Pasir Kelempungan CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

32

2. Falling Head Permeameter

Gambar 1 Tegangan Menurun (Falling Head) Sumber : Wesley (1977)

Tanah yang berbutir halus dan berkoefisien permeabilitas rendah rendah dapat diuji dengan pengujian ini. Koefisien permeabilitas didapat dengan rumus:

k = 2,303 . (a.L) . log (h1) (2) A.L h2

Permeabilitas tanah dapat dikelompokkan berdasarkan kelas kecepatannya. Menurut Uhland dan O’neal (1951) penggelompokkan kelas permeablitas tanah seperti pada Tabel 1 dibawah ini

Tabel 1 Klasifikasi Permeabilitas Tanah

Kelas Permeabilitas (cm/jam)

Sangat lambat <0,125 Lambat 0,125 - 0,50 Agak lambat 0,50 – 2,00 Sedang 2,00 – 6,25 Agak cepat 6,25 – 12,50 Cepat 12,50 – 25,50 Sangat cepat >25,00

Sumber : Uhland dan O’neal (1951)

Metode

Penelitian ini menggunakan variasi tanah dengan campuran semen yang berbeda-beda terhadap tanah asli yaitu 2%, 4%, 6%, dengan bagan alir penelitian seperti Gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2 Bagan Alir Penelitian

Analisa dan Pembahasan

Pengujian Karakteristik Tanah

Pengujian sifat fisik tanah asli dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengujian Karakteristik Tanah

No Pengujian Hasil 1 Kadar Air (%) 13.52 2 Berat Jenis 2.676 3 Batas Cair (%) 22.25 4 Batas Plastis (%) 13.96 5 Indeks Plastisitas (%) 8.29 6 Optimum Moisture Content (%) 11.80

Tabel 3 Hasil Pengujian Analisa Saringan Tanah No. Ayakan 4 10 20 40 60 140 200 Ukuran Saringan (mm) 4,75 2 0,85 0,425 0,25 0,10 6 0,07 5 Persentase Lolos 100 99, 39 94,15 63,40 38,96 25,9 9 24,2 9

(4)

33

Gambar 3 Kurva Analisa Saringan Tanah

Pengujian Permeabilitas

Pengujian permeabilitas dilakukan dengan variasi percobaan tanah asli, campuran semen 2 %, 4% dan 6%

a. Hasil Pengujian Permeabilitas Tanah Asli Tabel 4 Hasil Pengujian PermeabilitasTanah Asli

No h Q L k 1 33 1402,756 7 9,214873 2 31 1317,74 7 8,656396 3 34 1445,264 7 9,494112 4 45 1912,849 7 12,56574 5 32 1360,248 7 8,935635 6 36 1530,279 7 10,05259 7 38 1615,295 7 10,61107 8 41 1742,818 7 11,44878 9 36 1530,279 7 10,05259 10 33 1402,756 7 9,214873

Koerisien rembesan (k) rata-rata = 10,025 cm/jam

b. Hasil Pengujian Permeabilitas Tanah Campuran 2% Semen

Tabel 5 Hasil Penguian PermeabilitasTanah Campuran 2% Semen No h Q L k 1 26,2 1113,703 7 7,316 2 23,7 1007,434 7 6,618 3 25 1062,694 7 6,981 4 24,5 1041,44 7 6,841 5 24,3 1032,938 7 6,785 6 27,7 1177,465 7 7,735 7 26 1105,202 7 7,260 8 24,8 1054,192 7 6,925 9 26,2 1113,703 7 7,316 10 27 1147,709 7 7,539

c. Hasil Pengujian PermeabilitasTanah Campuran 4% Semen

Tabel 6 Analisa Hasil Permeabilitas Tanah Campuran 4% Semen

Koefisien rembesan rata – rata = 6,246 cm/jam d. Hasil Pengujian Permeabilitas Tanah Campuran

6% Semen

Tabel 7.Hasil Analisa Permeabilitas Tanah Campuran 6% Semen No h Q L k 1 20 850,16 7 5,585 2 23 977,68 7 6,422 3 16,2 688,63 7 4,524 4 24 1020,19 7 6,702 5 20 850,16 7 5,585 6 18 765,14 7 5,026 7 17,5 743,89 7 4,887 8 14,8 629,11 7 4,133 9 18 765,14 7 5,026 10 15 637,62 7 4,189

Koefisien rembesan k rata – rata = 5,208 cm/jam Rekapitulasi hasil pengujian permeabilitas tanah asli dan setelah dicampur dengan semen dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Pengujian PermeabilitasTanah

Material Kadar (%) k (cm/jam) Tanah Asli 0 10.025 Semen 2 7.132 4 6.246 6 5.208 No h Q L k 1 21,4 909,666 7 5,976 2 22 935,171 7 6,143 3 22,5 956,424 7 6,283 4 24 1020,186 7 6,702 5 22 935,171 7 6,143 6 25,5 1083,948 7 7,121 7 23 977,678 7 6,422 8 20 850,155 7 5,585 9 22 935,171 7 6,143 10 21,3 905,415 7 5,948

(5)

Pengaruh Penambahan Semen Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah

Terhadap Kecepatan Permeabilitas Pada Tanah Pasir Kelempungan CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

34

Gambar 4 Grafik Pengaruh Penambahan Semen

terhadap Nilai Koefisien Rembesan

Hasil pengujian permeabilitas dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa seiring dengan bertambahnya kadar semen untuk campuran tanah lempung kepasiran terjadi pengurangan nilai permeabilitas

Kesimpulan

Dari pengujian permeabilitas dengan variasi tanah asli tanpa campuran semen diperoleh nilai koefisien sebesar 10,025 cm/jam, pada penambahan 2 % semen diperoleh nilai koefisien sebesar 7, 132 cm/jam, penambahan 4 % semen diperoleh nilai koefisien 6,245 cm/jam, penambahan 6 % diperoleh nilai 5,208 cm/jam. Sehingga disimpulkan bahwa seiring dengan bertambahnya kadar semen untuk campuran tanah pasir kelempungan maka nilai koefisiennya semakin kecil. Hal ini disebabkan karena semen dapat mengisi pori-pori antara butiran tanah

Daftar Pustaka

Bowles, J. (1991). Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah). Jakarta. Indonesia; Penerbit Erlangga.

Chen. Fu. Hua. (1975). Foundating On Exprasive Soil, Amsterdam. Elseveir Science. Publiesher B.V. Das, B.M. (1988). Prinsip-Prinsip Geoteknik. Jilid 1,

Jakarta; Penerbit Erlangga.

Das, B.M. (1995). Prinsip-Prinsip Geoteknik. Jilid 2, Jakarta; Penerbit Erlangga.

Donald, R. (2015). Studi Pengaruh Penambahan Tanah Lempung pada Tanah Pasir Pantai terhadap Kekuatan Geser Tanah. Jurnal Teknik Sipil, Universitas Andalas

Hardiyatmo, H.C. (1992). Mekanika Tanah 1, Jakarta, Indonesia; Penerbit.Gramedia Pustaka Utama.

Hardiyatmo, H.C. (1994). Mekanika Tanah II, Yogyakarta; Gadjah Mada University Press. Hendarsin, Shirley L. (2000), Perencanaan Teknik

Jalan Raya, Jurusan Teknik Sipil- Politeknik Negeri Bandung, Bandung.

Holtz, W.G. & Gibbs, Hj. (1954), Engineering Properties of Expansive Clays. Prog. ASCE, Soil Mechanic Foundation Div. 80 (516). Rambe, R. Pangidoan. (2016). Pengaruh Fraksi

Lempung pada Pasir terhadap Nilai Kohesi dan Indeks Plastisitas Tanah. Jurnal Teknik Sipil, Universitas Lampung.

Setiawan, A. (2015). Studi dan Analisa Campuran Tanah Lempung dan Abu Sekam Padi Terhadap Nilai Permeabilitas dengan Alat Falling Head, Jurnal Teknik Sipil.

Universitas Lampung.

Soepardi, G. (1975). Konduktivitas Hidrolik.Yogyakarta; Penerbit ANDI

Subakti, A. (1994). Teknologi Beton dalam Praktek. Surabaya; Penerbit Fakultas Teknik ITS. Uhland, R. E., and O’Neal, A. M. (1951). Soil

Permeability Determinations For Use In Soil And Water Conservation. SCS-TP

Gambar

Gambar 1  Tegangan Menurun (Falling Head)   Sumber : Wesley (1977)
Tabel 8. Hasil Pengujian Permeabilitas Tanah  Material  Kadar  (%)  k (cm/jam)  Tanah Asli  0  10.025  Semen  2  7.132  4  6.246  6  5.208 No h Q L k 1 21,4 909,666 7 5,976 2 22 935,171 7 6,143 3 22,5 956,424 7 6,283 4 24 1020,186 7 6,702 5 22 935,171 7 6,

Referensi

Dokumen terkait

1) Dilihat dari struktur organisasi telah menggambarkan adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab tiap-tiap bagian pada Baitul Mal. Dengan demikian antara satu

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Kesesuaian kompetensi kurikulum 2013 SMK KK TKR dengan kompetensi

Ketika dikemudian hari ternyata tidak dilaksanakan oleh mantan suami maka pihak istri dapat mengajukan gugatan. Berdasarkan gugatan yang diajukan oleh istri tersebut

Untuk itulah kami disini sebagai bagian dari pelaku masyarakat merupakan generasi muda yang mencoba untuk berbuat dan berfikir kreatif dalam meciptakan peluang usaha untuk

BOMA JAYA TIMBER menerima bahan baku berasal dari Hutan Hak/Hutan Rakyat bukan hasil import sehingga verifier Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES)

Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari berkas perkara dan salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomo ; 697/Pid.Sus/2016/PN.Rap,

Untuk subsektor kehutanan pada tahun 2009 telah terjadi alih fungsi hutan berdasarkan SK No 417/Menhut-II/2009 Tentang perubahan kawasan hutan dan SK No 433/Menhut

Berkenaan dengan itu, maka untuk mewujudkan sistem pemantauan lalu lintas devisa yang efektif tersebut, seluruh Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank yang melakukan kegiatan lalu