• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERHARAP KEPADA POLITISI 2004

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BERHARAP KEPADA POLITISI 2004"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BERHARAP KEPADA POLITISI 2004

Para calon anggota legislatif (caleg) melalui ke-24 partai politik telah siap-siap masuk ke arena pertarungan Pemilu 2004. Melalui bergai tarik ulur di masing-masing partai politik, tentu kehadiran para caleg itu ada yang disambut gembira oleh konstituen masing-masing, ada yang disikapi wajar, hingga ada pula yang disambut sinis atau tidak menggembirakan. Bagi yang tidak disambut gembira tentu karena satu dan sekian sebab, termasuk sebab-sebab moral, kapasitas, hingga tidak memiliki basis dukungan yang nyata alias sekadar meloncat melalui trik-trik politik yang mengantarkannya menjadi caleg.

Nasi telah menjadi burbur. Apa bubur itu terbuat dari bahan yang enak atau tidak, bubur tetap bubur sulit untuk diubah kembali. Kini tinggal bagaimana bubur itu disajikan dengan bagus agar seburuk apapun masih ada gunanya, biarpun sedikit. Hal yang paling bagus tentu saja bahan dan proses membuat bubur itu seharusnya baik, tetapi itulah dunia politik. Kini di hadapan para caleg itu muncul tantangan bagaimana memperbaiki diri agar tampil menjadi politisi yang bermoral, berkemampuan, dan menjalankan fungsi-fungsi politik sebagaimana mestinya untuk reformasi bangsa ke depan. Introspeksilah agar ketika maju dalam kampanye dan kemudian masuk ke arena Pemilu 2004 benar-benar sesuai dengan harapan rakyat, bukan seperti ketimun bungkuk.

Kita sungguh mendambakan hadirnya politisi-politisi yang bermoral, memiliki komitmen tinggi pada nasib rakyat, memiliki etika dalam berpartai, menggagendakan reformasi, dan menjalankan peran-peran politik yang membawa bangsa serta negara Indonesia tercinta ini keluar dari krisis dan menuju pada kemajuan. Bukan menjadi politisi yang mementingkan diri dan keluarga dengan hanya memikirkan kemakmuran alias pendapatan, sehingga menjadi politisi sama dengan menaikkan derajat hidup dan kesejahteraan. Menjadi politisi sekadar mengurus kepentingan partai. Lebih parah lagi jika menjadi politisi justru bersikap ajimungpung, yang pada akhirnya mengabaikan dan merugikan kepentingan rakyat. Itulah politisi-politisi pemulung.

Kita harus mengucapkan selamat tinggal kepada para politisi pemulung. Politisi pemulung hanya membuat rakyat marah dan tidak percaya lagi pada politik. Politisi pemulung hanya akan merusak sistem politik yang sehat bagi masa depan reformasi di negeri ini. Bahkan politisi pemulung akan membikin Indonesia ini bangkrut, sebagaimana selama ini telah dibangkrutkan oleh para konglomerat dan pejabat hitam. Alangkah merananya jika Pemilu 2004 yang diselenggarakan dengan biaya trilyunan dan menjadi titik pertaruhan bangsa jika hanya menghasilkan politisi pemulung. Daripada menelorkan politisi-politisi pemulung lebih baik tidak ada Pemilu.

Karena itu kita juga berharap agar rakyat benar-benar kritis dan bertanggungjawab. Rakyat jangan asal memilih. Lebih-lebih jika memilih karena iming-iming dan pelicin politik uang, sungguh naïf. Rakyat jangan mengulangi lagi perilaku memilih di masa lalu, yakni memilih partai dan politisi yang menghancurkan tatanan berbangsa dan bernegara, menguras kekayaan negara, dan telah menyeret Indonesia pada krisis berkepanjangan. Rakyat juga tidak mengulangi memilih partai atau politisi yang tidak memiliki standar moral, terlibat dalam berbagai kekerasan dan tindak kriminal, dan tidak membawa perubahan apapun bagi negeri ini. Kita berharap rakyat Indonesia memilih partai dan politisi yang benar-benar bermoral, anti-KKN, berani bertindak tegas, membawa perubahan atau reformasi bagi kemajuan Indonesia ke depan. Semoga rakyat Indonesia dibukakan pintu hati dan kesadaran politiknya. (HNs).

Sumber:

(2)

Referensi

Dokumen terkait

pelaksanaan otonomi daerah adalah pada Daerah Tingkat II (Dati II) atau yang sekarang disebut3. sebagai Kabupaten dan Kota dengan beberapa

Namun ketika keinginan itu tidak berhasil ia capai maka ia akan selalu berada dalam Jiwa sendiri dalam kesadaran Plato merupakan sesuatu yang tidak terbatas yang. kemudian

Eman Suparman seperti yang dikutip oleh Mulyono mendefinisikan manajemen berbasisi sekolah sebagai penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK BOLA.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu

Untuk mencapai tujuan penenlitian, metode deskriptif kuantitatif digunakan dengan analisis presepsi mata kuliah Public Speaking terhadap kemapuan public Speaking, teaching

Definisi Gaya kepemimpinan dalam Nurkolis (2003: 167) Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut

Pensyarah kit ab al-Qaamuus menyebut kan bahw a lafazh حاﺰﻤﻟا (Al-M izaahu) yait u salah sat u bent uk t urunan dari lafazh حﺰﻤﻟا (Al-M azhu) art inya “ M

Tujuan penulisan best practices ini adalah untuk mengetahui dan memahami serta share tentang : 1) Alasan guru kesulitan dalam menulis PTK (Penelitian Tindakan Kelas)