• Tidak ada hasil yang ditemukan

PTK MTK FPB dn KPK Kelas 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PTK MTK FPB dn KPK Kelas 5"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbaikan mutu pendidikan dan pengajaran senantiasa harus tetap diupayakan dan dilaksanakan dengan jalan meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran, siswa akan semakin termotivasi dan belajar, daya kreativitasnya akan semakin meningkat, semakin positif sikapnya, semakin bertambah jenis pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, dan semakin mantap pemahaman terhadap materi yang dipelajari.

Sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan secara nasional, telah dilakukan pengkajian ulang terhadap kurikulum. Sehingga terjadi penyempurnaan kurikulum dari waktu ke waktu. Salah satunya dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

(2)

Tujuan pembelajaran matematika menurut Kurikulum 2006 (KTSP) adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut (Depdiknas, 2006:135) : 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

(3)

tetap memerlukan kehadiran benda-benda kongkrit sebagai jembatan untuk berfikir hal-hal yang abstrak.

Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai ulangan harian mata pelajaran matematika terutama dalam menentukan KPK dan FPB pada siswa Kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2010 / 2011 di SDN Pasrujambe 06 didapat hasil bahwa hasil belajar matematika siswa masih rendah. Hal ini mungkin disebabkan oleh pendekatan, strategi, model, atau metode yang diterapkan oleh guru kurang sesuai, juga kemampuan guru serta sarana pembelajaran yang meliputi media, alat peraga, dan buku pegangan siswa yang terbatas, atau sebab lain yang tidak diketahui.

Keadaan ini mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul pemanfaatan alat peraga Dakon KPK dan FPB untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV di SDN Pasrujambe 06. Adapun harapan penulis yaitu dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya peningkatan prestasi belajar matematika terutama dalam menentukan KPK dan FPB yang ditunjukkan oleh adanya peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan peningkatan nilai ulangan hariannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini yaitu :

(4)

kelas IV SDN Pasrujambe 06 dengan menggunakan alat peraga berupa Dakon KPK dan FPB?

2. Bagaimanakah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga berupa Dakon KPK dan FPB dapat meningkatkan hasil belajar matematika terutama dalam dalam menentukan KPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN Pasrujambe 06?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika terutama dalam menentukan KPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN Pasrujambe 06 dengan menggunakan alat peraga berupa Dakon KPK dan FPB yang dijabarkan dalam tujuan khusus yaitu :

1. Untuk mengetahui upaya peningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika terutama dalam menentukan KPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN Pasrujambe 06 dengan menggunakan alat peraga berupa Dakon KPK dan FPB.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika terutama dalam menentukan KPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN Pasrujambe 06 dengan menggunakan alat peraga berupa Dakon KPK dan FPB.

D. Hipotesis Penelitian

(5)

1. Bila menggunakan alat peraga berupa Dakon KPK dan FPB maka aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika terutama dalam menentukan KPK dan FPB akan semakin meningkat.

2. Bila menggunakan alat peraga berupa Dakon KPK dan FPB maka hasil belajar matematika siswa dalam pembelajaran matematika terutama dalam menentukan KPK dan FPB akan semakin meningkat.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi Siswa:

a. Siswa lebih menyukai pelajaran matematika.

b. meningkatkan peran aktif dalam pembelajaran mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.

c. Siswa lebih menyadari kaitan matematika dengan kehidupan sehari–hari. d. Menumbuhkan sikap kritis pada siswa.

2. Bagi guru sekaligus peneliti :

a. Memberikan pengalaman merancang kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga berupa Dakon KPK dan FPB.

b. Meningkatkan kemampuan guru untuk memecahkan permasalahan yang muncul dari siswa.

(6)

d. Membantu memberikan informasi peningkatan kemampuan siswa. e. Dapat meningkatkan minat guru untuk melakukan tindakan kelas.

3. Bagi sekolah penelitian tindakan kelas ini diharapkan: a. Meningkatkan mutu sekolah

b. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan kepada masyarakat c. Mendapatkan informasi baru tentang model pembelajaran

4. Bagi pengembangan keilmuan, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat merupakan salah satu alternatif dalam mengelola kegiatan pembelajaran.

F. Definisi Operasional

Berikut ini diberikan penjelasan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, antara lain :

1. Meningkatkan adalah usaha untuk menaikkan hasil atau nilai.

2. Hasil belajar matematika adalah kemampuan siswa yang ditunjukkan oleh keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan hasil nilai ulangan hariannya. 3. Aktifitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran dan

perhatian yang ditunjukkan oleh kemampuan pengerjaan tugas secara berkelompok serta mengajukan pertanyaaan kepada guru.

(7)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Matematika

Matematika sekolah itu bagian dari matematika yang dipilih antara lain dengan berorientasi pada kependidikan. Dengan demikian dalam pembelajaran matematika perlu diusahakan sesuai dengan kemampuan kognitif siswa, mengkonkritkan objek matematika yang abstrak menjadi mudah dipahami siswa. Hal ini disebabkan anak seusia Sekolah Dasar pada umumnya masih membutuhkan pengalaman belajar yang bersifat konkrit, belajar yang memungkinkan mereka mengutak-atik atau memanipulasi sesuatu. (Surya, 2007:1.36).

Dalam hubungannya dengan pembelajaran matematika, teori Piaget mengacu kepada kegiatan pembelajaran yang harus melibatkan partisipasi peserta didik. Sehingga menurut teori ini pengetahuan tidak hanya sekedar dipindahkan secara verbal tetapi harus dikonstruksi dan direkonstruksi peserta didik. Sebagai realisasi teori ini, maka dalam kegiatan pembelajaran peserta didik haruslah bersifat aktif.

(8)

Menurut Teori Vygotsky (Muhsetyo, 2009:1.11) yang berusaha mengembangkan model kontruktivistik belajar mandiri Piaget menjadi belajar kelompok, melalui teori ini peserta didik dapat memperoleh pengetahuan melalui kegiatan yang beraneka ragam dengan guru sebagai fasilitator. Kegiatan itu dapat berupa diskusi kelompok kecil, mengerjakan tugas kelompok dalam waktu yang sama dan untuk soal yang sama, tugas bersama membuat laporan kegiatan atau mengomunikasikan pendapat atau presentasi tentang sesuatu yang terkait dengan matematika. Dengan kegiatan yang beragam, peserrta didik akan membangun pengetahuannya sendiri melalui membaca, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, pengamatan, pencatatan, pengerjaan dan presentasi.

(9)

mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya (Depdiknas, 2008:134).

B. Alat Peraga

Alat peraga berfungsi untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap konsep tersebut. Dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika dimaksudkan agar siswa dapat mengoptimalkan panca indera dalam proses pembelajaran, sebab siswa dapat melihat, meraba, merasakan serta bisa menggunakan objek yang dipelajari.

Dari penjelasan itu jelas maka dalam mengajarkan matematika perlu adanya benda–benda kongkrit yang merupakan model dari ide-ide matematika yang disebut alat peraga. Alat peraga adalah alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika. Benda–benda itu misalnya batu–batuan atau kacang–kacangan untuk menerangkan konsep bilangan. (Ruseffendi, 1988:2)

(10)

yaitu dapat diraba, dipegang, dipindah, dan diutak–atik, atau dipasang dan dilepas sehingga siswa dapat belajar kreatif baik sendiri maupun berkelompok.

Manfaat alat peraga secara garis besar,antara lain (Ruseffendi, 1988:1) : 1. Proses belajar mengajar termotivasi. Baik murid maupun guru, dan terutama

murid, minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang, tertarik, dan karena itu akan bersikap positif terhadap pengajaran matematika.

2. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk kongkrit dan karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, dan dapat ditanamkan pada tingkat– tingkat yang lebih rendah.

3. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda–benda di alam sekitar akan lebih dapat dipahami.

4. Konsep–konsep abstrak yang tersaji dalam bentuk kongkrit yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat dipakai sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide–ide baru dan relasi baru, menjadi bertambah banyak

Penelitian dan penggunaan alat peraga yang tepat untuk setiap materi akan sangat membantu terlaksananya pembelajaran matematika di SD. Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, penggunaan alat peraga dapat menunjang penjelasan konsep matematika. Hasil penelitian para ahli itu diantaranya (Higgins dalam Ruseffendi, 1988:6) :

1. Alat peraga berhasil (efektif) dalam mendorong siswa untuk berhasil belajarnya.

(11)

3. Memanipulasi (mengotak–atik) alat peraga itu penting bagi siswa SD di semua tingkat.

4. Ditemukan sedikit bukti bahwa memanipulasi alat peraga itu hanya berhasil di tingkat yang rendah.

Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa menggunakan alat peraga sangat penting untuk dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika khususnya penggunaan alat peraga Dakon KPK dalam menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB). Dengan meningkatnya pemahaman konsep dalam menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB), pada akhirnya akan dapat meningkatkan hasil belajar. Disamping itu pemanfaatan alat peraga dalam pembelajaran matematika juga akan membantu guru dalam menerapkan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna.

Dakon KPK dan FPB adalah salah satu alat peraga berupa alat permainan tradisional yang sudah dikombinasi untuk bermain dan belajar lebih dalam terutama dalam menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) dengan cara yang menyenangkan. Dakon KPK dan FPB ini terbuat dari kayu sepanjang 150 cm dan lebar 30 cm. Di badan kayu tersebut terdapat 60 lubang kecil terbagi menjadi 3 baris menjadi 20 lubang pada setiap baris. Di atas setiap lubang di barisan teratas dituliskan angka 1 - 20 .

(12)

Di bawah ini merupakan gambar Dakon KPK dan FPB:

Gambar 2.1 Dakon KPK dan FPB

Alat ini disebut Dakon KPK dan FPB karena alat ini dapat mencari KPK dan FPB dari bilangan–bilangan yang diinginkan tanpa membuat deret dan pohon faktor. Alat ini bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan bilangan yang mau dicari KPKdan FPBnya dengan cara menambah lubang pada dakon, baik yang memanjang maupun yang membujur.

Aturan kerja yang mesti harus diperhatikan dalam menggunakan Dakon KPK dan FPB ini adalah sebagai berikut :

1. Syarat awal dalam menggunakan Dakon KPK dan FPB ini, siswa harus hafal kelipatan dan perkalian yang sudah diajarkan di kelas III.

2. Di samping barisan lubang dakon diletakkan kartu bilangan yang akan dicari KPK dan FPBnya.

3. Kemudian biji–biji dakon satu per satu diletakkan di lubang dakon sesuai dengan kelipatan untuk mencari KPK dan perkalian faktor untuk mencari FPB.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

2

5

(13)

4. Dari baris lubang pertama kedua dan ketiga, dapat ditentukan KPK dan FPBnya dengan melihat biji dakon yang letaknya satu kolom atau berada pada nomor lubang dakon yang sama.

5. Dakon KPK dan FPB ini bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan bilangan yang mau dihitung dengan cara menambah lubang pada dakon, baik yang memanjang maupun yang membujur.

Misalnya:

1. Kita akan menentukan KPK dari 2 dan 3 Caranya:

a) Letakkan biji–biji dakon sejumlah kelipatan 2 di lubang baris pertama sesuai dengan nomor lubang dakon dan kelipatan dua, yaitu 2, 4, 6, 8, dan seterusnya.

b) Kemudian saat menjabarkan kelipatan 3, siswa meletakkan biji dakon di lubang–lubang baris kedua sesuai nomor lubang dakon dan kelipatan 3, yaitu 3, 6, 9, dan seterusnya.

c) Karena dari baris lubang pertama dan kedua, biji dakon pada nomor lubang 6 letaknya satu kolom atau berada pada nomor lubang dakon yang sama, maka dapat ditentukan KPK dari 2 dan 3 adalah 6.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

2

(14)

2. Kita akan menentukan FPB dari 12 dan 18 Caranya:

1) Letakkan biji–biji dakon di lubang baris pertama sesuai dengan nomor lubang dakon dan faktor dari 12, yaitu 1, 2, 3, 4, 6, 12

2) Kemudian saat menjabarkan faktor dari 18, siswa meletakkan biji dakon di lubang–lubang baris kedua sesuai nomor lubang dakon dan faktor dari 18, yaitu 1, 2, 3, 6, 9, 18

3) Karena dari baris lubang pertama dan kedua, biji dakon pada nomor lubang 6 letaknya satu kolom atau berada pada nomor lubang dakon yang sama, maka dapat ditentukan FPB dari 12 dan 18 adalah 6.

C. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif banyak mengilhami lahirnya model-model pembelajaran mutakhir yang berpusat pada siswa. Pembelajaran kooperatif berasal dari kata “kooperatif” yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Slavin mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

12

(15)

yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. (Isjoni, 2009:22)

Menurut Johnson & Johnson pembelajaran kooperatif mengandung arti bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut. (Isjoni, 2009:23)

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif itu adalah kerja kelompok yang terorganisir dan terkelola dimana siswa secara kooperatif dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri daru 4-6 orang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif itu mengutamakan kerja sama diantara siswa dalam kelompok-kelompok kecil sehingga tercipta masyarakat belajar (learning community) dengan tujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Model ini dirancang pada umumnya untuk menunjang proses pembelajaran siswa yang berkaitan dengan hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan dan keragaman, serta pengembangan keterampilan sosial siswa. Siswa belajar dan saling membantu belajar satu sama lain, energi sosial siswa dimanfaatkan untuk berdiskusi, berdebat dan menggeluti ide-ide, saling menghargai, dan saling mengambil tanggung jawab satu sama lain sehingga tercipta suatu suasana pembelajaran yang produktif.

(16)

berpikir berpasang berempat (think-pair-square), 4)tehnik berkirim salam dan soal, 5)tehnik kepala bernomor, 6)tehnik kepala bernomor terstrutur, 7)tehnik dua tinggal dua tamu (two stay two stray), 8)tehnik keliling kelompok, 9)tehnik kancing gemerincing, 10)tehnik keliling kelas, 11)tehnik lingkaran kecil lingkaran besar (inside-outside cirle), 12)tehnik tari bambu, 13)tehnik jigsaw, dan 14)tehnik bercerita berpasangan (paired stotytelling).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pembelajaran kooperatif dengan teknik “Berpikir–Berpasang–Berempat (Think-Pair-Square)”. Teknik ini dikembangkan oleh Frank Lyman Pair-Share) dan Spencer Kagan (Think-Pair-Square). Teknik ini bisa memberikan kebebasan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan teman. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa, yaitu memberi kesempatan delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Teknik ini prakteknya dalam kelas adalah siswa diarahkan untuk duduk berpasangan empat–empat untuk setiap kelompoknya. Disamping itu akan lebih meningkatkan prestasi belajar siswa. Berpikir–Berpasang–Berempat selain merupakan teknik dalam pembelajaran kooperatif diharapkan bisa mengoptimalkan dan memotivasi belajar siswa.

(17)

kooperatif antara mereka, perlu dipahami dan diperhatikan komponen–komponen essensial/penting antara lain, (1)Saling ketergantungan positif, (2)tanggung jawab individu atau kelompok, (3)tatap muka, (4)komunikasi antar anggota dan (5)evaluasi proses kelompok.

Cara teknik “Berpikir–Berpasang–Berempat” adalah sebagai berikut : 1. Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberi tugas,

pembagian kelompok didasarkan pada kemampuan dalam bidang akademik. 2. Setiap siswa memikirkan serta mengerjakan tugas sendiri–sendiri.

3. Siswa berpasangan dengan salah satu teman dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya.

4. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa memiliki kesempatan untuk membagi hasil kerjanya dengan kelompok lain.

Dengan pembelajaran teknik Berpikir–Berpasang–Berempat ini diharapkan akan terjadi interaksi antar siswa dalam kelompok. Dengan cara ini setiap indivuidu akan merasakan bahwa sebenarnya belajar matematika itu tidak sulit, karena bisa dilakukan bersama–sama dengan teman sebaya. Keadaan ini sejalan dengan tingkat perkembanagn anak seusia Sekolah Dasar yang senang bermain bersama.

(18)

dengan merata. Penataan bangku yang bisa dipakai dalam pembelajaran kooperatif teknik Berpikir–Berpasang–Berempat adalah sebagai berikut :

Gambar 1 Meja Klasikal Kelompok Gambar 2 Meja Berbaris

Gambar 3 Meja Individu

Gambar 2.2 Penataan Bangku Kelas

Penggunaan meja kelompok dan meja klasikal (gambar1) dapat menempatkan siswa dalam kelompok secara berdekatan. Sedangkan penggunaan meja berbaris (gambar 2) dapat menempatkan dua kelompok duduk dalam satu meja sedangkan penataan terbaik dan relatif lebih mudah adalah dengan menempatkan bangku individu dengan meja tulisnya (gambar3).

(19)

D. Hasil Belajar

Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Proses perubahan ini ada yang terjadi karena direncanakan dan secara alamiah. Proses yang direncanakan disebut proses belajar. Perubahan perilaku ini merupakan prestasi belajar yang mencakup tiga kawasan , yaitu (1)kognitif, (2)Afektif, dan (3)psikomotor.(Bloom,dalam Mohamad Surya, 2005:125)

Menurut Sujana (dalam Iskandar, 2008 : 128), prestasi belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Nasution menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga membentuk kecapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif.

(20)

E. Materi Ajar

Materi yang akan diajarkan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada SDN Pasrujambe 04 berdasar Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) adalah Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB sebagai berikut :

a) KPK adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil.

KPK merupakan kelipatan paling kecil dari gabungan beberapa bilangan

Berikut contoh cara menentukan KPK bilangan dengan menggunakan alat peraga Dakon KPK, sebagai berikut :

Kita akan menentukan KPK dari 2 dan 3 Caranya:

1) Letakkan biji–biji dakon sejumlah kelipatan 2 di lubang baris pertama sesuai dengan nomor lubang dakon dan kelipatan dua, yaitu 2, 4, 6, 8, dan seterusnya.

2) Kemudian saat menjabarkan kelipatan 3, siswa meletakkan biji dakon di lubang–lubang baris kedua sesuai nomor lubang dakon dan kelipatan 3, yaitu 3, 6, 9, dan seterusnya.

3) Karena dari baris lubang pertama dan kedua, biji dakon pada nomor lubang 6 letaknya satu kolom atau berada pada nomor lubang dakon yang sama, maka dapat ditentukan KPK dari 2 dan 3 adalah 6.

4) (Lihat gambar hal 14)

b) FPB adalah Faktor Persekutuan Terbesar

(21)

Berikut contoh cara menentukan FPB dengan menggunakan alat peraga Dakon KPK dan FPB, sebagai berikut :

Kita akan menentukan FPB dari 12 dan 18 Caranya:

1) Letakkan biji–biji dakon di lubang baris pertama sesuai dengan nomor lubang dakon dan faktor dari 12, yaitu 1, 2, 3, 4, 6, 12

2) Kemudian saat menjabarkan faktor dari 18, siswa meletakkan biji dakon di lubang–lubang baris kedua sesuai nomor lubang dakon dan faktor dari 18, yaitu 1, 2, 3, 6, 9, 18

3) Karena dari baris lubang pertama dan kedua, biji dakon pada nomor lubang 6 letaknya satu kolom atau berada pada nomor lubang dakon yang sama, maka dapat ditentukan FPB dari 12 dan 18 adalah 6.

4) (Lihat gambar hal 15)

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa peristiwa yang melibatkan KPK dan FPB yaitu misalkan:

a) Tiga buah lampu flip- flop merah, kuning dan biru dinyalakan bersama-sama dan segera mati setelah jangka waktu tertentu.

Lampu merah menyala setiap 3 detik sekali Lampu kuning menyala setiap 4 detik sekali Lampu biru menyala setiap 6 detik sekali

Pada detik keberapa ketiga lampu menyala bersama- sama lagi? Jawab:

(22)

Dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB didapatkan KPK dari 3, 4 dan 6 adalah = 12

Jadi setelah 12 detik lampu itu akan menyala secara bersama- sama lagi. b) Pak Yudi memiliki 12 apel dan 18 jeruk. Apel dan jeruk tersebut akan

dimasukkan ke dalam kantong plastik. Berapa kantong plastik yang dibutuhkan, jika setiap kantong berisi apel dan jeruk dengan jumlah yang sama?

Jawab:

Untuk menjawab soal tersebut, kamu harus mencari FPB dari 12 dan 18.

Dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB didapatkan FPB dari 12 dan 18 adalah 6.

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IV SDN Pasrujambe 06, dengan jumlah siswa 14 orang, terdiri dari 7 siswa putra dan 7 siswa putri. Secara administrasi memang letak SDN Pasrujambe 06 terletak di desa. Dengan latar belakang pendidikan orang tua ± 75% SD, ± 20% SMP dan ± 5% SMA. Sedangkan latar belakang ekonomi orang tua ± 80% buruh tani, ± 10% pedagang dan sisanya menjadi TKI. Kondisi semacam ini menyebabkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN Pasrujambe 06 sedikit rendah. Hasil pengamatan sementara hanya 45 % siswa yang bisa menyelesaikan pekerjaan dalam menentukan KPK dan FPB dengan baik. Peneliti adalah guru kelas IV berkolaborasi dengan guru kelas lainnya di SDN Pasrujambe 06.

B. Rancangan Penelitian

(24)

dalam suatu tindakan tidak memuaskan atau mencapai target, maka dilakukan tindakan ulang.

Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tes awal yang merupakan tes materi kelipatan dan perkalian yang telah didapat siswa di kelas 3, dan diberikan pada jam pelajaran lain. Kemudian tes awal tersebut dianalisis untuk digunakan sebagai data awal dalam membuat daftar kelompok. Tes awal juga sebagai sumber data pada hasil dan pembahasan penelitian. Adapun rancangan penelitian ini dijelaskan secara terperinci, sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Pembelajaran 1 1) Planning (Rencana)

Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pembelajaran 1 pada siklus I, diantaranya:

a) Perencanaan refleksi awal, yaitu Tes Refleksi Awal (lampiran XXII); b) Perencanaan Daftar Kelompok Siklus I (lampiran IV);

c) Perencanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pembelajaran 1 (lampiran VI);

d) Perencanaan Lembar kerja LKS Siklus I Pembelajaran 1 (lampiran X);

e) Perencanaan lembar observasi aktivitas siswa Siklus 1 Pembelajaran I (lampiran XXIV);

f) Perencanaan lembar observasi kegiatan guru Siklus I Pembelajaran 1 (lampiran XXIII);

(25)

ii. Kunci Soal Tes Tulis Pembelajaran 1 Siklus I (lampiran XV); b) Acting/Tindakan dan Observasi

Sebelum melaksanakan pembelajaran pada siklus I, guru memberikan tes awal siklus dan diberikan pada hari sebelumnya di luar pembelajaran. Materi uji tes awal pada siklus I adalah kelipatan, perkalian dan faktor bilangan. Kemudian tes refleksi awal dikumpulkan dan dianalisis untuk dijadikan acuan dalam pembuatan daftar kelompok pada masing-masing siklus secara heterogen berdasarkan tingkat kemampuan akademik. Dari hasil tes refleksi awal juga dikumpulkan sebagai sumber data dan pengolahan data pada akhir penelitian.

Pada tahap acting/tindakan ini dilakukan sekaligus dengan observasi terhadap proses pembelajaran menggunakan alat peraga Dakon KPK dan FPB, secara terperinci sebagai berikut :

a) Guru melakukan apersepsi, guru mengulang kembali materi kelipatan dan perkalian yang diajarkan di kelas III.

 Coba sebutkan bilangan kelipatan dari 3 !

 Berapa hasil kali dari 6 dan 8 ?

 Sebutkan bilangan prima antara 1 dan 20 !

 Sebutkan kelipatan persekutuan dari 6, 8 dan 12 ?

b) Guru motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki materi menentukan KPK yang akan dibahas.

(26)

d) Dengan memegang alat peraga, guru menjelaskan tentang pengerjaan menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dengan baik, sedangkan kolabolator mengamati.

e) Guru menjelaskan langkah kerja model pembelajaran kooperatif dengan teknik “Berfikir-Berpasang–Berempat”.

f) Guru membimbing siswa untuk berkelompok dengan 4 siswa setiap kelompok duduk berhadapan (lampiran IV). Kelompok didasarkan pada pengetahuan siswa tentang matematika khususnya materi kelipatan dan perkalian yang telah diajarkan di kelas III, yang di dapat dari hasil tes refleksi awal.

g) Setiap kelompok diberikan nomor dan seperangkat alat peraga berupa dakon KPK dan FPB untuk menyesuaikan dengan materi yang diajarkan.

h) Guru membagi lembar kerja LKS (lampiran X) pada semua kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan pengarahan pada kelompok yang memerlukan.

i) Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap kelompok.

j) Guru memberikan tes hasil belajar (lampiran XIV) untuk dikerjakan secara individu.

k) Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan merangkum materi.

l) Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

(27)

Pada tahap ini, peneliti bersama kolabolator mendiskusikan hasil pengamatan yang diperoleh. Apabila ditemukan kelemahan maupun temuan-temuan lain yang menyebabkan kesulitan pada pertemuan-temuan ini maka akan dilakukan langkah-langkah perbaikan pada pertemuan berikutnya.

b. Pembelajaran 2 1) Planning (Rencana)

Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pembelajaran 2 pada siklus I, diantaranya:

a) Perencanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pembelajaran 2 (lampiran VII);

b) Perencanaan Lembar kerja LKS Siklus I Pembelajaran 2 (lampira XI);

c) Perencanaan Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pembelajaran 2 (lampiran XXIV);

d) Perencanaan Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pembelajaran 2 (lampiraan XXIII);

e) Perencanaan evaluasi akhir tindakan pembelajaran, yaitu: i. Tes Akhir Siklus I (lampiran XVIII);

ii. Kunci Soal Tes Akhir Siklus I (lampiran XIX);

f) Perencanaan Angket Tanggapan Siswa (lampiran XXVI). 2) Acting/Tindakan dan Observasi

Semua rencana yang telah disiapkan, diimplementasikan di kelas sebagai berikut :

(28)

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c) Guru menjelaskan contoh masalah yang berkaitan dengan KPK dalam kehidupan sehari-hari.

d) Dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB, guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK, sedangkan kolabolator mengamati.

e) Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang telah dibentuk sebelumnya (lampiran IV).

f) Guru membagi lembar kerja LKS (lampiran XI) pada semua kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan pengarahan pada kelompok yang memerlukan.

g) Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap kelompok.

h) Guru memberikan tes akhir siklus (lampiranXVIII) untuk dikerjakan secara individu.

i) Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan merangkum materi.

j) Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

3) Refleksi

(29)

planning pada pertemuan berikutnya. Hal yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a) Peneliti akan melakukan analisis dan perbandingan nilai hasil tes akhir siklus I dengan nilai tes hasil belajar Siklus I pertemuan sebelumnya. Dengan demikian, dapat diketahui peningkatan hasil belajar yang telah dicapai

b) Berdasarkan hasil tes akhir Siklus I, maka akan dilakukan revisi planning pada proses pembelajaran 1 Siklus II.

c) Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung akan dijadikan acuan untuk mengubah komposisi kelompok. Pada Siklus I, siswa dikelompokkan berdasarkan nilai hasil refleksi awal. Jika komposisi kelompok tersebut belum menunjukkan hasil maksimal dalam artian prosentase siswa yang pasif masih besar, maka pada siklus berikutnya dalam setiap kelompok, diusahakan terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Dengan demikian, dalam menyelesaikan tugas kelompok, siswa yang berkemampuan lebih tinggi dapat membantu siswa yang berkemampuan dibawahnya.

2. Siklus II

a. Pembelajaran 1 1) Planning (Rencana)

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pada tahap ini dilakukan perencanaan sebagai berikut :

a) Perencanaan Daftar Kelompok Siklus II (lampiran V);

(30)

c) Perencanaan Lembar kerja LKS siklus II Pembelajaran 1 (lampiran XII); d) Perencanaan lembar pengamatan aktivitas siswa Pembelajaran I (lampiran

XXIV);

e) Perencanaan lembar pengamatan kegiatan guru Pembelajaran 1 (lmpiran XXIII);

f) Perencanaan evaluasi akhir tindakan pembelajaran, yaitu: i. Tes Tulis Pembelajaran 1 Siklus II (lampiran XVI);

ii. Kunci Soal Tes Tulis Pembelajaran 1 Siklus II (lampiran XVII); 2) Acting/Tindakan dan Observasi

a) Guru melakukan apersepsi, guru mengulang kembali materi faktor dan perkalian yang diajarkan di kelas III.

i. Coba sebutkan faktor dari 8 ! ii. Berapa hasil kali dari 5 dan 7 ? iii. Sebutkan faktor dari 24 !

b) Guru melakukan apersepsi, dengan mengingat kembali menentukan KPK dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

c) Guru motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki materi menentukan FPB yang akan dibahas.

d) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

e) Dengan memegang Dakon KPK dan FPB, guru menjelaskan tentang pengerjaan menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dengan baik, sedangkan kolabolator mengamati.

(31)

g) Guru membagi lembar kerja LKS (lampiran XII) pada semua kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan pengarahan pada kelompok yang memerlukan.

h) Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap kelompok.

i) Guru memberikan tes tertulis (lampiranXVI) untuk dikerjakan secara individu. j) Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa

dan merangkum materi.

k) Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

3) Refleksi

Pada tahap ini, peneliti dengan bimbingan kolabolator melakukan akan menganalisa dan membandingkan nilai hasil tes akhir siklus I dengan nilai tes hasil belajar Siklus II pembelajaran pertama ini. Jika peningkatan hasil belajar siswa masih belum memenuhi kriteria keberhasilan penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti, maka akan dilakukan revisi pada planning pembelajaran yang kedua.

b. Pembelajaran II 1) Planning (Rencana)

Berdasarkan hasil refleksi Siklus II pembelajaran sebelumnya, pada tahap ini dilakukan perencanaan sebagai berikut :

(32)

b) Perencanaan Lembar kerja LKS Siklus II Pembelajaran 2 (lampiran XIII); c) Perencanaan lembar pengamatan aktivitas siswa Pembelajaran 2 (lampiran

XXIV);

d) Perencanaan lembar pengamatan kegiatan guru Pembelajaran 2 (lampiran XXIII);

e) Perencanaan evaluasi akhir tindakan pembelajaran, yaitu: i. Tes Akhir Siklus II(lampiran XX);

ii. Kunci Soal Tes Akhir Siklus II (lampiran XXI);

f) Perencanaan Angket Tanggapan Siswa (lampiran XXVI). 2) Acting/Tindakan dan Observasi

a) Guru melakukan apersepsi, dengan mengingat kembali menentukan FPB dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c) Guru menjelaskan contoh masalah yang berkaitan dengan FPB dalam kehidupan sehari-hari.

d) Dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB, guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan FPB, sedangkan kolabolator mengamati

e) Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang telah dibentuk sebelumnya (lampiran V).

(33)

g) Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap kelompok.

h) Guru memberikan tes akhir siklus (lampiran XX) untuk dikerjakan secara individu.

i) Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan merangkum materi.

j) Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

3) Refleksi

Pada tahap ini, peneliti dengan bimbingan kolabolator melakukan analisis menyeluruh terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Diharapkan pada Siklus II pertemuan kedua, hasil belajar matematika kelas IV SDN Pasrujambe 06 pada materi “Memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan KPK dan FPB” telah memenuhi semua kriteria keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Selanjutnya peneliti dapat mengambil kesimpulan baik secara global maupun secara detail terhadap hasil penelitian ini.

C.

C. Pengumpulan Data

(34)

D. Analisis Data

Analisis Data yang telah terkumpul menggunakan analisis deskriptif memaparkan hasil pengamatan, dan hasil angket pada setiap akhir siklus dengan membandingkan hasil yang dicapai tiap siklus dan tabulasi sederhana secara kuantitatif. Prosedur analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berkut:

1. Analisis Data Nilai Tes Tulis (Hasil Belajar Siswa) a) Format Analisis Nilai Tes Tulis

No Nama

Nomor dan Skor soal

Jml

skor nilai KKM Ket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

b) Kriteria Penilaian

1) Nilai siswa, dengan rumus: nilai siswa =

SS

SM x 100

Ket.

SS

= jumlah skor siswa

SM

= jumlah skor maksimal 2) KKM pada penelitian ini adalah 60 (enam puluh) 3) Ketuntasan, dengan kriteria sebagai berikut:

Tuntas : jika nilai siswa sama atau diatas KKM Tidak Tuntas : jika kurang dari KKM

4) Rata-rata kelas, dengan rumus:

rata-rata kelas =

NSS

S

(35)

S

= jumlah siswa

5) Prosentase ketuntasan siswa secara klasikal, dengan rumus:

Ketuntasan Klasikal =

A

B x 100%

Ket.

A

= jumlah siswa yang mencapai KKM

B

= jumlah seluruh siswa dalam kelas 2. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa

a. Format Analisis Observasi Aktivitas Siswa

No Nama

mengerjakan tugas dan berpartisipasi selama

pembelajaran berlangsung 3

mengerjakan tugas dan tidak berpartisipasi selama

pembelajaran berlangsung 2

tidak mengerjakan tugas dan tidak berpartisipasi selama

pembelajaran berlangsung 1

Bertanya

bertanya kepada guru lebih dari 2 kali 3

minimal 1 kali 2

tidak pernah bertanya 1

Bekerja kelompok

berinteraksi dan dapat membantu teman sekelompok yang

mengalami kesulitan 3

berinteraksi dan tidak dapat membantu teman sekelompok

(36)

terlihat kurang serius

hanya sesekali saja memperhatikan dan kurang serius 1 Skor maksimal = 12

E. Indikator Keberhasilan Penelitian

Penelitian ini dinyatakan berhasil, jika mencapai indikator yang sudah ditetapkan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Rata-rata kelas sekurang-kurangnya mencapai nilai 65;

2. Adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dari tindakan awal sampai tindakan akhir

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar , . 2003 .Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas . Jakarta : Depag

Basrowi, Suwandi. 2008 . Prosedur Penelitian Tindakan Kelas . Bogor : Ghalia Indonesia.

Depdiknas. 2008 . Kurikulum Kelas V SD . Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. 2008 . Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas

Isjoni. 2009 . Pembelajaran Kooperatif . Yogyakarta :Penerbit Pustaka Pelajar Iskandar . 2009 . Penelitian Tindakan Kelas . Ciputat : Gaung Persada

Karso. 2007 . Pendidikan Matematika I . Jakarta : Universitas Terbuka.

Khafid,M, Suyati . 2002 . Pelajaran Matematika Penekanan pada Berhitung 4. Yogyakarta : Penerbit Erlangga.

Gatot Muhsetyo. 2009 . Pembelajaran Matematika SD . Jakarta : Universitas Terbuka.

Ruseffendi, E.T. 1988 . Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Seri Pertama . Bandung : Tarsito.

Ruseffendi, E.T. 1988 . Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Seri Ke Lima . Bandung : Tarsito.

Soenarjo. 2008 . Matematika 4 . Jakarta : Pusat Pembukuan, Depdiknas.

Surya, Mohamad . 2005 . Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran . Jakarta : Pustaka Bani Quraisy

(38)

Identifikasi Permasalahan

Hingga mencapai Indikator keberhasilan Penelitian

Jik

Hingga mencapai Indikator keberhasilan Penelitian

Jik

Analisis Data, Hasil dan Pembahasan

LAMPIRAN I

(39)

LAMPIRAN II

JADWAL PENELITIAN

No Jenis Kegiatan

Bulan

September Oktober Nopember Desember 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Pengajuan judul √

2 Penyusunan proposal √ √ 3 Pembuatan instrumen

penelitian √ √

4 Izin penelitian √

5 Menyiapkan kelas √

6 Melakukan siklus I √

7 Tes akhir siklus I √

8 Melakukan siklus II √

9 Tes akhir siklus II √

10 Hasil penelitian √

11 Konsultasi hasil penelitian √ √ √ √

12 Perbaikan dan pelaporan √ √ √

(40)

LAMPIRAN III

DATA SUBJEK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS MATA PELAJARAN MATEMATIKA

SDN PASRUJAMBE 06 KELAS : IV

No Nama Siswa Kota Kelahiran L / P

1 Mohammad Era Lumajang L

2 Tutin Sumei Lumajang P

3 Arip Wibowo Lumajang L

4 Dewi Lumajang P

5 Ratnasari Lumajang P

6 Moh. burhanudin Lumajang L

7 Dewi Maimunah Lumajang P

8 Puji Rillo Pambudi Lumajang L

9 Ika Nur Rahayu Lumajang P

10 Andri Sugianto Lumajang L

11 Nita Mayangsari Lumajang P

12 Elvin Fitriyah Lumajang P

13 Pramono Lumajang L

(41)

LAMPIRAN IV

DAFTAR KELOMPOK BELAJAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SIKLUS I

Kelompok Ganjil

No Nama

1 Mohammad Era 2 Tutin Sumei 3 Arip Wibowo

4 Dewi

5 Pramono

Kelompok Genap

No Nama

1 Ratnasari

2 Moh. burhanudin 3 Dewi Maimunah 4 Puji Rillo Pambudi 5 Suyadi

Kelompok Prima

No Nama

(42)

LAMPIRAN V

DAFTAR KELOMPOK BELAJAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SIKLUS II

Kelompok Faktor

No Nama

1 Puji Rillo Pambudi 2 Tutin Sumei 3 Arip Wibowo 4 Dewi Maimunah

5 Pramono

Kelompok Kelipatan

No Nama

1 Elvin Fitriyah 2 Moh. burhanudin 3 Andri Sugianto

4 Dewi

5 Suyadi Kelompok Perkalian

No Nama

1 Ika Nur Rahayu 2 Ratnasari

(43)

LAMPIRAN VI

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan : SDN Pasrujambe 06 Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/1

Siklus Ke- : I

Pertemuan Ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

I. Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar : 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB

III.Indikator : Kognitif

A. Produk

1. Menghitung KPK dari 2 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

2. Menghitung KPK dari 3 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

B. Proses

1. Mencatat hasil hitung KPK dari 2 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

2. Mencatat hasil hitung KPK dari 3 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

Afektif

1. Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: bekerjasama, kreatif, teliti dan peduli

(44)

IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif

A. Produk

1 Disediakan LKS Siklus I Pertemuan 1, siswa dapat menghitung KPK dari 2 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

2 Disediakan LKS Siklus I Pertemuan 1, siswa dapat menghitung KPK dari 3 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

B. Proses

1. Disediakan LKS Siklus I Pertemuan 1, siswa dapat mencatat hasil hitung KPK dari 2 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

2. Disediakan LKS Siklus I Pertemuan 1, siswa dapat mencatat hasil hitung KPK dari 3 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

Afektif

1. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: bekerjasama, kreatif, teliti dan peduli

2. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: menyumbang ide/pendapat dengan komunikatif, menjadi pendengar yang baik, terampil bertanya

V. Materi Ajar

KPK adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil.

KPK merupakan kelipatan paling kecil dari gabungan beberapa bilangan

Berikut contoh cara menentukan KPK bilangan dengan menggunakan alat peraga Dakon KPK, sebagai berikut :

(45)

1) Letakkan biji–biji dakon sejumlah kelipatan 2 di lubang baris pertama sesuai dengan nomor lubang dakon dan kelipatan dua, yaitu 2, 4, 6, 8, dan seterusnya.

2) Kemudian saat menjabarkan kelipatan 3, siswa meletakkan biji dakon di lubang–lubang baris kedua sesuai nomor lubang dakon dan kelipatan 3, yaitu 3, 6, 9, dan seterusnya.

3) Karena dari baris lubang pertama dan kedua, biji dakon pada nomor lubang 6 letaknya satu kolom atau berada pada nomor lubang dakon yang sama, maka dapat ditentukan KPK dari 2 dan 3 adalah 6.

III. Metode Pembelajaran 1. Informasi/Ceramah

2. Berpikir Berpasang Berempa 3. Penugasan

4. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit)

a) Guru melakukan apersepsi, guru mengulang kembali materi kelipatan dan perkalian yang diajarkan di kelas III.

 Coba sebutkan bilangan kelipatan dari 3 !

 Berapa hasil kali dari 6 dan 8 ?

 Sebutkan bilangan prima antara 1 dan 20 !

 Sebutkan kelipatan persekutuan dari 6, 8 dan 12 ?

a) Guru motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki materi menentukan KPK yang akan dibahas.

(46)

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a) Dengan memegang alat peraga, guru menjelaskan tentang pengerjaan menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dengan baik, sedangkan kolabolator mengamati.

c) Guru menjelaskan langkah kerja model pembelajaran kooperatif dengan teknik “Berfikir-Berpasang–Berempat”.

d) Guru membimbing siswa untuk berkelompok dengan 4 siswa setiap kelompok duduk berhadapan (lampiran III). Kelompok didasarkan pada pengetahuan siswa tentang matematika khususnya materi kelipatan dan perkalian yang telah diajarkan di kelas III, yang di dapat dari hasil tes refleksi awal.

b) Setiap kelompok diberikan nomor dan seperangkat alat peraga berupa dakon KPK dan FPB untuk menyesuaikan dengan materi yang diajarkanGuru membagi lembar kerja LKS (lampiran X) pada semua kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan pengarahan pada kelompok yang memerlukan.

c) Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap kelompok.

d) Guru memberikan tes tertulis (lampiran XIV) untuk dikerjakan secara individu.

3. Kegiatan Akhir(10 menit)

(47)

b) Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

c) Guru membagikan angket dan meminta siswa untuk mengisi (lampiran XXVI).

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a. KTSP 2006 / Kurikulum SDN Pasrujambe 06 b. Standar Isi Mata Pelajaran MTK Sekolah Dasar

c. Buku Matematika Gemar Berhitung 4A halaman 11–17. d. Lembar Kerja Siswa

e. Dakon KPK dan FPB VI. Penilaian

1. Tes tertulis Contoh soal:

1. Tentukan KPK dari 6 dan 8 dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB 2. Gunakan Dakon KPK dan FPB untuk menentukan KPK bilangan berikut.

a.

4, 8 dan 12

b. 3 dan 12

2. Kinerja/Perbuatan

Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Guru Peneliti

(48)

LAMPIRAN VII

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan : SDN Pasrujambe 06 Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/1

Siklus Ke- : I

Pertemuan Ke- : 2

Alokasi Waktu : 3 X 35 menit

I. Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar : 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB

III.Indikator : Kognitif

A. Produk

1. Menganalisa soal cerita yang berkaitan dengan KPK

2. Menghitung KPK dari soal cerita dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

B. Proses

1. Mencatat hasil hitung KPK dari soal cerita dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

Afektif

(49)

2. Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: menyumbang ide/pendapat dengan komunikatif, menjadi pendengar yang baik, terampil bertanya

IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif

A. Produk

1. Disediakan LKS Siklus I Pertemuan 2, siswa dapat menganalisa soal cerita yang berkaitan dengan KPK

2. Disediakan LKS Siklus I Pertemuan 2, siswa dapat menghitung KPK dari soal cerita dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

B. Proses

1. Disediakan LKS Siklus I Pertemuan 2, siswa dapat mencatat hasil hitung KPK dari soal cerita dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

Afektif

1. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: bekerjasama, kreatif, teliti dan peduli

2. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: menyumbang ide/pendapat dengan komunikatif, menjadi pendengar yang baik, terampil bertanya

V. Materi Ajar

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa peristiwa yang melibatkan KPK yaitu misalkan:

Tiga buah lampu flip- flop merah, kuning dan biru dinyalakan bersama- sama dan segera mati setelah jangka waktu tertentu.

(50)

Pada detik keberapa ketiga lampu menyala bersama- sama lagi? Jawab:

Permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan cara menentukan KPK dari ketiga waktu tersebut.

Dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB didapatkan KPK dari 3, 4 dan 6 adalah = 12

Jadi setelah 12 detik lampu itu akan menyala secara bersama- sama lagi.

III. Metode Pembelajaran 1. Informasi/Ceramah

2. Berpikir Berpasang Berempa 3. Penugasan

4. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit)

a) Guru melakukan apersepsi, dengan mengingat kembali menentukan KPK dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti (75 menit)

a) Guru menjelaskan contoh masalah yang berkaitan dengan KPK dalam kehidupan sehari-hari.

b) Dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB, guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK, sedangkan kolabolator mengamati.

(51)

c) Guru membagi lembar kerja LKS (lampiran XI) pada semua kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan pengarahan pada kelompok yang memerlukan.

d) Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap kelompok.

e) Guru memberikan tes akhir siklus (lampiran XVIII) untuk dikerjakan secara individu.

3. Kegiatan Akhir(15 menit)

a) Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan merangkum materi.

b) Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

c) Guru membagikan angket dan meminta siswa untuk mengisi (lampiran XXVI).

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a. KTSP 2006 / Kurikulum SDN Pasrujambe 06 b. Standar Isi Mata Pelajaran MTK Sekolah Dasar

c. Buku Matematika Gemar Berhitung 4A halaman 11–17. d. Lembar Kerja Siswa

e. Dakon KPK dan FPB

VI. Penilaian 1. Tes tertulis Contoh soal:

(52)

1. Pak Teguh mendapat tugas piket di sekolah setiap 12 hari sekali. Pak Didi mendapat tugas piket setiap 18 hari sekali. Tanggal 1 Juli 2007 mereka mendapat tugas piket secara bersamaan. Kapan mereka akan mendapat tugas piket secara bersamaan untuk yang kedua?

2. Tiga buah lampu flip- flop merah, kuning dan biru dinyalakan bersama- sama dan segera mati setelah jangka waktu tertentu.

Lampu merah menyala setiap 3 detik sekali Lampu kuning menyala setiap 4 detik sekali Lampu biru menyala setiap 6 detik sekali

Pada detik keberapa ketiga lampu menyala bersama- sama lagi? 2. Kinerja/Perbuatan

Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Guru Peneliti

(53)

LAMPIRAN VIII

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan : SDN Pasrujambe 06 Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/1 Siklus Ke- : II Pertemuan Ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

I. Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar : 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB

III.Indikator : Kognitif

A. Produk

1. Menghitung FPB dari 2 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

2. Menghitung FPB dari 3 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

B. Proses

1. Mencatat hasil hitung FPB dari 2 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

2. Mencatat hasil hitung FPB dari 3 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

Afektif

(54)

2. Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: menyumbang ide/pendapat dengan komunikatif, menjadi pendengar yang baik, terampil bertanya

V. Tujuan Pembelajaran Kognitif

A. Produk

1 Disediakan LKS Siklus II Pertemuan 1, siswa dapat menghitung FPB dari 2 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

2 Disediakan LKS Siklus II Pertemuan 1, siswa dapat menghitung FPB dari 3 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

B. Proses

1. Disediakan LKS Siklus II Pertemuan 1, siswa dapat mencatat hasil hitung FPB dari 2 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

2. Disediakan LKS Siklus II Pertemuan 1, siswa dapat mencatat hasil hitung FPB dari 3 bilangan dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

Afektif

1. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: bekerjasama, kreatif, teliti dan peduli

2. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: menyumbang ide/pendapat dengan komunikatif, menjadi pendengar yang baik, terampil bertanya

II. Materi Ajar

FPB merupakan faktor paling besar dari gabungan beberapa bilangan

Berikut contoh cara menentukan FPB dengan menggunakan alat peraga Dakon KPK dan FPB, sebagai berikut :

(55)

Caranya:

a) Letakkan biji–biji dakon di lubang baris pertama sesuai dengan nomor lubang dakon dan faktor dari 12, yaitu 1, 2, 4, 6, 12

b) Kemudian saat menjabarkan faktor dari 18, siswa meletakkan biji dakon di lubang–lubang baris kedua sesuai nomor lubang dakon dan faktor dari 18, yaitu 1, 2, 3, 6, 9, 18

c) Karena dari baris lubang pertama dan kedua, biji dakon pada nomor lubang 6 letaknya satu kolom atau berada pada nomor lubang dakon yang sama, maka dapat ditentukan FPB dari 12 dan 18 adalah 6.

III. Metode Pembelajaran 1. Informasi/Ceramah

2. Berpikir Berpasang Berempa 3. Penugasan

4. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit)

l) Guru melakukan apersepsi, guru mengulang kembali materi faktor dan perkalian yang diajarkan di kelas III.

 Coba sebutkan faktor dari 8 !

 Berapa hasil kali dari 5 dan 7 ?

 Sebutkan faktor dari 24 !

a) Guru melakukan apersepsi, dengan mengingat kembali menentukan KPK dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

b) Guru motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki materi menentukan FPB yang akan dibahas.

(56)

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a) Dengan memegang Dakon KPK dan FPB, guru menjelaskan tentang pengerjaan menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dengan baik, sedangkan kolabolator mengamati.

b) Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok baru yang telah ditentukan (lampiran IV).

c) Guru membagi lembar kerja LKS (lampiran XII) pada semua kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan pengarahan pada kelompok yang memerlukan.

d) Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap kelompok.

e) Guru memberikan tes tertulis (lampiran XVI) untuk dikerjakan secara individu.

3. Kegiatan Akhir(10 menit)

a) Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan merangkum materi.

b) Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

c) Guru membagikan angket dan meminta siswa untuk mengisi (lampiran XXVI).

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar

(57)

b. Standar Isi Mata Pelajaran MTK Sekolah Dasar

c. Buku Matematika Gemar Berhitung 4A halaman 11–17. d. Lembar Kerja Siswa

e. Dakon KPK dan FPB

VI. Penilaian 1. Tes tertulis Contoh soal:

1. Tentukan FPB dari 12 dan 8 dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB 2. Gunakan Dakon KPK dan FPB untuk menentukan FPB dari bilangan

berikut. a.

20 dan 24

b. 36, 48 dan 60 2. Kinerja/Perbuatan

Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Guru Peneliti

(58)

LAMPIRAN IX

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan : SDN Pasrujambe 06 Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/1 Siklus Ke- : II Pertemuan Ke- : 2

Alokasi Waktu : 3 X 35 menit

I. Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar : 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB

III.Indikator : Kognitif

A. Produk

1. Menganalisa soal cerita yang berkaitan dengan FPB

2. Menghitung FPB dari soal cerita dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

B. Proses

1. Mencatat hasil hitung FPB dari soal cerita dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

Afektif

1. Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: bekerjasama, kreatif, teliti dan peduli

(59)

IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif

A. Produk

1. Disediakan LKS Siklus II Pertemuan 2, siswa dapat menganalisa soal cerita yang berkaitan dengan FPB

2. Disediakan LKS Siklus II Pertemuan 2, siswa dapat menghitung FPB dari soal cerita dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

B. Proses

1. Disediakan LKS Siklus II Pertemuan 2, siswa dapat mencatat hasil hitung FPB dari soal cerita dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

Afektif

1. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: bekerjasama, kreatif, teliti dan peduli

2. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: menyumbang ide/pendapat dengan komunikatif, menjadi pendengar yang baik, terampil bertanya

II. Materi Ajar

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa peristiwa yang melibatkan FPB yaitu misalkan:

1. Pak Mahmud memiliki 12 pensil dan 18 penghapus. Pensil dan penghapus tersebut akan diberikan kepada anak yatim. Berapa anak yatim yang mendapatkannya, jika setiap anak yatim mendapat pensil dan penghapus dengan jumlah yang sama?

(60)

Dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB didapatkan FPB dari 12 dan 18 adalah 6.

Jadi, anak yatim yang mendapat adalah 6 orang. Setiap anak yatim mendapat 2 pensil dan 3 penghapus

III. Metode Pembelajaran 1. Informasi/Ceramah

2. Berpikir Berpasang Berempa 3. Penugasan

4. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit)

a) Guru melakukan apersepsi, dengan mengingat kembali menentukan FPB dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti (75 menit)

a) Guru menjelaskan contoh masalah yang berkaitan dengan FPB dalam kehidupan sehari-hari.

b) Dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB, guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan FPB, sedangkan kolabolator mengamati.

c) Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang telah dibentuk sebelumnya (lampiran IV).

d) Guru membagi lembar kerja LKS (lampiran XIII) pada semua kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan pengarahan pada kelompok yang memerlukan.

(61)

c) Guru memberikan tes akhir siklus (lampiran XX) untuk dikerjakan secara individu.

3. Kegiatan Akhir(15 menit)

a) Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan merangkum materi.

b) Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

c) Guru membagikan angket dan meminta siswa untuk mengisi (lampiran XXVI.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a. KTSP 2006 / Kurikulum SDN Pasrujambe 06 b. Standar Isi Mata Pelajaran MTK Sekolah Dasar

c. Buku Matematika Gemar Berhitung 4A halaman 11–17. d. Lembar Kerja Siswa

e. Dakon KPK dan FPB

VI. Penilaian 1. Tes tertulis Contoh soal:

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang tepat !

1. Pak Yudi memiliki 12 apel dan 18 jeruk. Apel dan jeruk tersebut akan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Berapa kantong plastik yang dibutuhkan, jika setiap kantong berisi apel dan jeruk dengan jumlah yang sama?

2. Kinerja/Perbuatan

Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

(62)

Anik Sulistyowati, S.PdSD. NIP. 19640609 198303 2 001

LAMPIRAN X

Memecahkan Masalah Sehari-hari yang Berkaitan dengan KPK dan FPB

 Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah

 Kompetensi Dasar : 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB

Diskusikan bersama kelompokmu !

Cobalah hitung KPK dari bilangan-bilangan dibawah ini ! (Gunakan bantuan Dakon KPK dan FPB)

1. 3 dan 5 2. 4 dan 6 3. 5 dan 4 4. 3, 4 dan 6 5. 3, 5 dan 4

Ayo mencoba !

Dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB, Isilah titik-titik pada tabel KPK dibawah ini dengan tepat !

N

o Bilangan I Bilangan II Bilangan III KPK

1 4 12 - …………

2 7 3 - …………

3 3 6 8 …………

4 3 5 7 …………

5 18 2 6 …………

LKS

Siklus 1

(63)

... Selamat Mengerjakan ...

LAMPIRAN XI

Memecahkan Masalah Sehari-hari yang Berkaitan dengan KPK dan FPB

 Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah

 Kompetensi Dasar : 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB

Diskusikan bersama kelompokmu !

Bacalah soal cerita ini dengan seksama, kemudian temukan jawabannnya ! (Gunakan bantuan Dakon KPK dan FPB)

1. Ibu Titin pergi belanja setiap 3 kali sehari. Ibu Ani pergi belanja setiap 8 hari sekali. Hari ini mereka pergi belanja bersama. Berapa hari lagi mereka akan belanja bersama?

2. Telepon 1 berdering setiap 6 menit sekali. Telepon 2 berdering setiap 4 menit sekali. Bila pada menit ini, telepon 1 dan

telepon 2 berdering bersamaan, dalam berapa menit kedua telepon tersebut akan berdering bersamaan lagi?

3. Tiga buah lampu flip- flop merah, kuning dan biru dinyalakan bersama- sama dan segera mati setelah

jangka waktu tertentu.

Lampu merah menyala setiap 5 detik sekali Lampu kuning menyala setiap 4 detik sekali Lampu biru menyala setiap 3 detik sekali Pada detik keberapa ketiga lampu menyala bersama- sama lagi?

4. Pak Teguh mendapat tugas piket di sekolah setiap 12 hari sekali. Pak Didi mendapat tugas piket setiap 18 hari sekali. Tanggal 1 Juli 2007 mereka mendapat tugas piket secara bersamaan. Kapan mereka akan mendapat tugas piket secara bersamaan untuk yang kedua?

LKS

Siklus 1

(64)

... Selamat Mengerjakan ...

LAMPIRAN XII

Memecahkan Masalah Sehari-hari yang Berkaitan dengan KPK dan FPB

 Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah

 Kompetensi Dasar : 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB

Diskusikan bersama kelompokmu !

Cobalah hitung FPB dari bilangan-bilangan dibawah ini ! (Gunakan bantuan Dakon KPK dan FPB)

1. 10 dan 15 2. 24 dan 36 3. 36 dan 54 4. 14, 35 dan 49 5. 18, 24 dan 36

Ayo mencoba !

Dengan menggunakan Dakon KPK dan FPB, Isilah titik-titik pada tabel FPB dibawah ini dengan tepat !

N

o Bilangan I Bilangan II Bilangan III FPB

1 21 35 - …………

2 36 48 - …………

3 20 30 40 …………

4 20 28 36 …………

LKS

Siklus 2

(65)

5 18 30 36 …………

... Selamat Mengerjakan ...

LAMPIRAN XIII

Memecahkan Masalah Sehari-hari yang Berkaitan dengan KPK dan FPB

 Standar Kompetensi : 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah

 Kompetensi Dasar : 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB

Diskusikan bersama kelompokmu !

Bacalah soal cerita ini dengan seksama, kemudian temukan jawabannnya ! (Gunakan bantuan Dakon KPK dan FPB)

1. Ayu mempunyai benang merahsepanjang 100 cm dan Iya mempunyai benang putih sepanjang 80cm. Kedua benang tersebut akan dipotong menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang sama. Berapa potong benang yang mungkin didapat agar tiap potong mempunyai panjang yang sama?

2. Doni mempunyai 20 butir kelereng merah, 28 butir kelereng putih, dan 36 butir kelereng biru. Kelereng tersebut

dimasukkan ke dalam kantong dengan isi sama banyak. Berapa kantong yang diperlukan ? Berapa butir kelereng merah, kelereng putih, dan kelereng biru dalam satu kantong ?

3. Budi mempunyai 20 pensil dan 30 pulpen. Pensil dan pulpen itu akan dibagi-bagikan ke beberapa temannya dengan jumlah yang sama banyak. Ada berapa teman yang mendapatkan pensil dan pulpen dari Budi?

4. Pak Yudi memiliki 12 apel dan 18 jeruk. Apel dan jeruk tersebut akan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Berapa kantong plastik yang dibutuhkan, jika setiap kantong berisi

LKS

Siklus 2

Gambar

Gambar 2.1 Dakon KPK dan FPB

Referensi

Dokumen terkait

Produk tes hasil belajar matematika untuk mengukur ranah kogntif kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk kelas V SD

Saran yang dapat disampaikan penulis, sebaiknya dalam meningkatkan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas VI dapat digunakan

Produk tes hasil belajar matematika untuk mengukur ranah kogntif kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk kelas V SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG Universitas

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas PTK yang berjudul “Peningkatan keterampilan komunikasi dan hasil belajar materi FPB dan

Berdasarkan hasil dan pembahasan terhadap analisis minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika kelas VII pada materi KPK dan FPB dengan berbantuan aplikasi VBA

Di dalam matematika terdapat banyak sekali materi salah satunya yaitu KPK dan FPB. Menyelesaikan soal KPK dan FPB bisa dilakukan dengan banyak cara, dalam hal ini

Diantara materi yang diajarkan pada sekolah dasar kelas IV adalah materi menentukan Kelipatan Persekutuan Terkedil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbersar (FPB). Namun bagi