Peningkatan keterampilan komunikasi dan hasil belajar materi FPB dan KPK untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I melalui model Think Talk Write (TTW)
Teks penuh
(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATERI FPB DAN KPK UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW). Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Ira Oktaviani NIM: 161134146. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020. i.
(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.
(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.
(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Bunda Theresa yang telah menuntun jalah hidupku. 2. Seluruh guru di Indonesia yang berperan dalam mencerdaskan bangsa. 3. Para peneliti dalam bidang pendidikan yang telah berusaha menemukan kebaharuan dalam pembelajaran. 4. Sahabat-sahabat yang sama-sama berjuang dan memberikan semangat. 5. Almamater kebanggaan peneliti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. iv.
(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu” (2 Tawarikh 15:7). v.
(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 4 Mei 2020 Peneliti. Ira Oktaviani. vi.
(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universtas Sanata Dharma Nama. : Ira Oktaviani. Nomor Mahasiswa. : 161134146. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Univeritas Sanata Dharma karya Ilmiah yang berjudul: “PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATERI FPB DAN KPK UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW)” Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Univeritas Sanata Dharma baik untuk menyiapkan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendustribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 4 Mei 2020 Yang menyatakan,. Ira Oktaviani. vii.
(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATERI FPB DAN KPK UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) Ira Oktaviani Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2020 Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya keterampilan komunikasi dan hasil belajar siswa berdasarkan wawancara terhadap guru kelas IV SD Kanisius Kintelan I dan pengamatan terhadap siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta melalui model pembelajaran Think Talk Write (TTW). Selain meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil belajar melalui TTW, peneliti juga mendeskripsikan penerapan model pembelajaran TTW. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I yang berjumlah 13 siswa pada tahun ajaran 2019/2020. Objek penelitian adalah keterampilan komunikasi dan hasil belajar melalui model pembelajaran TTW. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, lembar pengamatan keterampilan komunikasi, dan tes. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan komunikasi dan hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I menggunakan model pembelajaran TTW. Hal tersebut ditunjukkan pada peningkatan nilai ratarata kondisi awal keterampilan komunikasi siswa yaitu 58,46 dengan kriteria cukup komunikatif, siklus I mengalami peningkatan dengan rata-rata 61,53 dengan kriteria komunikatif, dan siklus II mengalami peningkatan menjadi 78,07 dengan kriteria komunikatif. Sedangkan, untuk rata-rata hasil belajar pada kondisi awal sebesar 66,29 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sejumlah 46%, siklus I rata-rata meningkat menjadi 71,26 dengan persentase 46,15%, kemudian untuk siklus II meningkat menjadi 84,06 dengan persentase 92,30. Kata kunci: Keterampilan komunikasi, hasil belajar, model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW).. viii.
(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT IMPROVEMENT OF COMMUNICATION SKILL AND LEARNING OUTCOME OF FPB AND KPK MATERIAL FOR FOURTH GRADE STUDENTS OF SD KANISIUS KINTELAN I THROUGH THINK TALK WRITE (TTW) MODEL Ira Oktaviani Sanata Dharma University Yogyakarta 2020 The background of this study is the low communication skills and student learning outcomes based on interviews with fourth grade teachers of Kanisius Kintelan I Elementary School and observations of fourth grade students of Kanisius Kintelan I Elementary School I.This research aims to improve communication skill and learning outcome for fourth grade students of SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta through the model of Think Talk Write (TTW) type. In addition to improve communication skill and learning outcome TTW, researcher also describes the application of TTW learning model. This type of research is Classroom Action Research (CAR). The research subjects were the fourth grade students of SD Kanisius Kintelan I amounted 13 students in the academic year of 2019/2020. The object of research was communication skill and learning outcome through the TTW type of cooperative learning model. The instruments used in this research were interview guidelines, observation sheets of communication skill, and tests. Analysis of the data used was quantitative analysis and descriptive qualitative. The result of this research indicated an increase in communication skill and student learning outcome for fourth grade students of SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta using TTW type cooperative learning model. This was indicated by the increase in the average value of the initial condition of students' communication skill that was 58.46 with communicative enough criteria, the first cycle increased by an average of 61.53 with communicative criteria, and the second cycle increased to 78.07 with communicative criteria . Whereas, for the average learning outcome in the initial condition of 66.29 with the percentage of students who achieved KKM amounting to 46%, the first cycle increased to 71.26 with the percentage of 46.15%, then for the second cycle increased to 84, 06 with a percentage of 92.30. Keywords: Communication skill, learning outcome, cooperative learning model of Think Talk Write (TTW) type. ix.
(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR I MATERI FPB DAN KPK UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE. (TTW). Skripsi ini disusun untuk memenuhi. syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari dan merasakan bahwa ada banyak dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak selama penulisan skrpsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr. Yohanes Haryoso, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum dan Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang telah memberikan dorongan, motivasi, serta pengarahan dengan sabar dan memberikan saran dalam menyusun skrpsi. 5. Marciana Sarwi, M.Pd., selaku Kepala SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. 6. Veronika Very Kurniawati, S.Si selaku Wali Kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang bersedia dengan senang hati mengijinkan selama proses penelitian.. x.
(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7. Siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah membantu peneliti selama penelitian. 8. Orang tua tercinta Ary Budi Santoso dan Sri Rejeki yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tiada henti selama ini. 9. Nenek terkasih Soeparmi yang memberikan motivasi, saran, dan selalu mendoakanku. 10. Keluarga besar Sudjio : pakdhe, budhe, kakak sepupu, dan ponakan yang selalu memberikan semangat kepada peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi. 11. Teman-teman kelas D PGSD USD 2106 atas semangat dan dukungan serta dinamika selama proses perkulihan. 12. Teman terdekat Reza Kurniawan yang selalu memberikan semangat, menemai dari awal daftar kuliah sampai sekarang sudah ada ditahap akhir. 13. Kezia Natalia, Dhesta Youlandi, Albertin Silviana, Yuliana Aprilia, Kurnia Agung Setiawan, dan Gusti Ayu sebagai sahabat yang selalu memberikan. semangat,. memberikan. saran,. membuat. suasana. menyenangkan, menghiburku, dan saling membantu satu sama lain selama proses penyusunan skrpsi. 14. Seluruh pihak yang telah membanrtu baik secara moral maupun materia yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu. Peneliti menyadari bahwa skrpsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga skrpsi ini bermanfaat bagi pembaca dan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta, 4 Mei 2020 Peneliti. Ira Oktaviani. xi.
(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL......................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii. HALAMAN PENGESAHAAN ........................................................................ iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv. HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix. KATA PENGANTAR ...................................................................................... x. DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1. A. Latar Belakang ...................................................................................... 1. B. Rumusan Masalah ................................................................................. 6. C. Tujuan ................................................................................................... 6. D. Manfaat ................................................................................................. 7. E. Definisi Operasional.............................................................................. 8. BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 9. A. Kajian Pustaka....................................................................................... 9. 1. Teori-Teori yang Mendukung ......................................................... 9. a. Keterampilan Abad 21 .............................................................. 9. b. Keterampilan Communication (Komunikasi) .......................... 11 1) Pengertian Keterampilan Komunikasi ............................... 11. xii.
(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2) Indikator Keterampilan Komunikasi ................................. 12 c. Model Pembelajaran Kooperatif .............................................. 14 1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ...................... 14 2) Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif .................. 15 3) Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif .............. 16 d. Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) ........................ 18 1) Pengertian Model Pembelajaran TTW ............................... 18 2) Langkah-Langkah Model Pembelajaran TTW................... 18 3) Kelebihan dan Kelehaman Model Pembelajaran TTW ..... 20 e. Matematika Sekolah Dasar ...................................................... 21 1) Pengertian Matematika Sekolah Dasar ................................ 21 2) Tujuan Matematika Sekolah Dasar ...................................... 22 f. Ruang Lingkup FPB dan KPK ................................................. 23 1) Pengertian FPB dan KPK ................................................... 23 2) Cara Menentukan FPB dan KPK ....................................... 23 g. Pendekatan Saintifik................................................................. 25 h. Media Pembelajaran ................................................................. 27 1) Pengertian Media Pembelajaran ......................................... 27 2) Jenis-Jenis Media Pembelajaran ........................................ 28 i. Metode Pembelajaran ............................................................... 29 1) Pengertian Metode Pembelajaran ....................................... 29 2) Macam-Macam Metode Pembelajaran .............................. 30 j. Karakteristik Siswa .................................................................. 31 1) Teori Pembelajaran .............................................................. 31 2) Teori Perkembangan Kognitif ............................................. 31 3) Teori Perkembangan Sosial ................................................. 34 k. Karakteristik Siswa Kelas Atas ................................................ 37 l. Belajar ...................................................................................... 38 1) Pengertian Hasil Belajar ...................................................... 38 2) Ciri-Ciri Belajar ................................................................... 38 3) Tujuan Belajar ..................................................................... 39. xiii.
(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. m. Hasil Belajar ............................................................................. 40 1) Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 40 2) Faktor yang Mempengeruhi Hasil Belajar ......................... 40 2. Penelitian yang Relevan ................................................................. 42 B. Kerangka Berpikir ................................................................................ 44 C. Hipotesis Tindakan............................................................................... 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 48 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 48 1. Perencanaan tindakan (Planing) .................................................... 49 2. Pelaksanaan Tindakan (acting) ...................................................... 49 3. Pengamatan (observing) ................................................................. 50 4. Refleksi (reflecting) ....................................................................... 50 B. Setting Penelitian.................................................................................. 50 1. Lokasi Penelitian ............................................................................ 50 2. Subjek Penelitian............................................................................ 50 3. Objek Penelitian ............................................................................. 50 4. Waktu Penelitian ............................................................................ 50 C. Rencana Tindakakan ............................................................................ 51 1. Persiapan Peneliti ........................................................................... 51 2. Rencana Tindakan Tiap Siklus....................................................... 51 a. Siklus I ..................................................................................... 51 b. Siklus II .................................................................................... 53 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 55 1. Observasi .................................................................................. 55 2. Wawancara ............................................................................... 55 3. Tes ............................................................................................ 56 4. Dokumentasi ............................................................................ 56 E. Instrumen Penelitian............................................................................. 56 1. Pedoman Wawancara ..................................................................... 56 2. Lembar Observasi .......................................................................... 58 3. Soal Evaluasi .................................................................................. 60. xiv.
(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. F. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 62 1. Validitas ......................................................................................... 62 a. Validitas Perangkat Pembelajaran............................................ 62 b. Validitas Lembar Observasi ..................................................... 63 c. Validitas Soal Evaluasi ............................................................ 64 2. Reliabilitas ..................................................................................... 66 G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 67 1. Analisis Hasil Belajar..................................................................... 67 2. Analisis Keterampilan Komunikasi ............................................... 68 H. Kriteria Keberhasilan ........................................................................... 69 1. Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar ............................................... 69 2. Kriteria Keberhasilan Keterampilan Komunikasi .......................... 69 I. Jadwal Penelitian.................................................................................. 70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 71 A. Pra Siklus ............................................................................................. 71 B. Pelaksanaan Setiap Siklus .................................................................... 73 1. Pelaksanaan Siklus I....................................................................... 73 2. Pelaksanaan Siklus II ..................................................................... 77 C. Hasil Penelitian .................................................................................... 82 1. Siklus I ........................................................................................... 82 a. Keterampilan Komunikasi ....................................................... 82 b. Hasil Belajar ............................................................................. 84 2. Siklus II .......................................................................................... 84 a. Keterampilan Komunikasi ....................................................... 84 b. Hasil Belajar ............................................................................. 86 D. Pembahasan Penelitian ......................................................................... 90 1. Model Think Talk Write (TTW) Dapat Meningkatkan Keterampilan Komunikasi dan Hasil Belajar ....................................................... 91 2. Model Think Talk Write (TTW) Memerlukan 3. Media Pembelajaran ....................................................................... 92 4. Model Think Talk Write (TTW) Mendukung. xv.
(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pendekatan Saintifik....................................................................... 93 5. Model Think Talk Write (TTW) Melatih Keterampilan Komunikasi Sekaligus Keterampilan Berpikir kritis, Kolaborasi, dan Kreativitas ............................................................................... 93 E. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian ................................................. 94 1. Kelebihan ....................................................................................... 94 2. Kekurangan .................................................................................... 94 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 95 A. Kesimpulan .......................................................................................... 95 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 96 C. Saran ..................................................................................................... 96 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 97 LAMPIRAN .................................................................................................... 103 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 382. xvi.
(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Data Nilai Siswa Pada Tahun Pelajaran 2017/2018 dan 2018/2019 ....................................................................................... 4. Tabel 2.1 Tabel Indikator Keterampilan .......................................................... 13 Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ....................................................................... 57 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterampilan Komunikasi Siswa....... 59 Tabel 3.3 Kualifikasi Keterampilan Komunikasi............................................. 60 Tabel 3.4 Penskoran Soal Evaluasi Pilihan Ganda .......................................... 60 Tabel 3.5 Penskoran Soal Evaluasi Uraian ...................................................... 60 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I ....................................................... 61 Tabel 3.7 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ..................................................... 61 Tabel 3.8 Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran ................................... 62 Tabel 3.9 Validasi Perangkat Pembelajaran..................................................... 63 Tabel 3.10 Validasi Lembar Observasi Keterampilan Komunikasi................. 63 Tabel 3.11 Kualifikasi Validitas ...................................................................... 64 Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I .................... 64 Tabel 3.13 Hasil Validitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II .................. 65 Tabel 3.14 Kualifikasi Reliabilitas................................................................... 66 Tabel 3.15 Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi ................................. 67 Tabel 3.16 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ............................................ 68 Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa .......................................... 72 Tabel 4.2 Skor Observasi Keterampilan Komunikasi Kondisi Awal .............. 72 Tabel 4.3 Data Keterampilan Komunikasi Siswa Siklus I ............................... 82 Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................................. 84 Tabel 4.5 Data Keterampilan Komunikasi Siswa Siklus II.............................. 85 Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................................................... 86 Tabel 4.7 Perbandingan Keterampilan Komunikasi ........................................ 87 Tabel 4.8 Perbandingan Hasi Belajar Siswa Setiap Siklus ............................. 88 Table 4.9 Rekapitulasi Hasil Penelitian ........................................................... 90. xvii.
(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 46 Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis dan Mc. Taggart .............................. 49. xviii.
(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GRAFIK Halaman Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Keterampilan Komunikasi Siswa ................. 88 Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa ...................................... 89. xix.
(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus .......................................................................................... 104 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................. 115 A. RPP Siklus I Pertemuan 1 .................................................................... 115 B. RPP Siklus I Pertemuan 2 .................................................................... 143 C. RPP Siklus II Pertemuan 1 ................................................................... 176 D. RPP Siklus II Pertemuan 2 ................................................................... 214 Lampiran 3 Lembar Observasi ......................................................................... 250 Lampiran 4 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban ................................................ 252 A. Soal Evaluasi Siklus I .......................................................................... 252 B. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ................................................. 256 C. Soal Evaluasi Siklus II ......................................................................... 259 D. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II................................................ 263 Lampiran 5 Hasil Validitas dan Reliabilitas .................................................... 266 A. Siklus I ................................................................................................. 266 1. Analisis Butir Soal Siklus I Pilihan Ganda ...................................... 266 2. Analisis Butir Soal Uraian Siklus I.................................................. 267 3. Perhitungan Soal Evaluasi Siklus I Pilihan Ganda .......................... 268 4. Perhitungan Soal Evaluasi Siklus I Uraian ...................................... 271 5. Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus I ................................ 273 6. Hasil Reliabilitas Soal Uraian Siklus I ............................................ 274 B. Siklus II ................................................................................................ 275 1. Analisis Butir Soal Siklus II Pilihan Ganda .................................... 275 2. Analisis Butir Soal Uraian Siklus II ................................................ 277 3. Perhitungan Soal Evaluasi Siklus II Pilihan Ganda......................... 278 4. Perhitungan Soal Evaluasi Siklus II Uraian .................................... 281 5. Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus II ............................... 283 6. Hasil Reliabilitas Soal Uraian Siklus II ........................................... 284 Lampiran 6 Hasil Validasi Silabus .................................................................. 285 A. Validator I. ..................................................................................... 285 xx.
(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. B. Validator II ........................................................................................... 287 C. Validator III .......................................................................................... 289 Lampiran 7 Hasil Validasi RPP ....................................................................... 291 A. Validator 1 ............................................................................................ 291 1.. RPP Siklus I Pertemuan 1 ............................................................. 291. 2.. RPP Siklus I Pertemuan 2 ............................................................. 294. 3.. RPP Siklus II Pertemuan 1 ............................................................ 297. 4.. RPP Siklus II Pertemuan 2 ............................................................ 300. B. Validator 2 ............................................................................................ 303 1.. RPP Siklus I Pertemuan 1 ............................................................. 303. 2.. RPP Siklus I Pertemuan 2 ............................................................. 306. 3.. RPP Siklus II Pertemuan 1 ............................................................ 309. 4.. RPP Siklus II Pertemuan 2 ............................................................ 312. C. Validator 3 ............................................................................................ 315 1.. RPP Siklus I Pertemuan 1 ............................................................. 315. 2.. RPP Siklus I Pertemuan 2 ............................................................. 318. 3.. RPP Siklus II Pertemuan 1 ............................................................ 321. 4.. RPP Siklus II Pertemuan 2 ............................................................ 324. Lampiran 8 Hasil Validasi Lembar Observasi ................................................. 327 A. Validator 1 ............................................................................................ 327 B. Validator 2 ............................................................................................ 328 C. Validator 3 ............................................................................................ 329 Lampiran 9 Data Kondisi Awal ...................................................................... 330 Lampiran 10 Sampel LKPD ............................................................................. 334 Lampiran 11 Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus ..................................... 351 A. Siklus I ................................................................................................. 351 B. Siklus II ................................................................................................ 353 Lampiran 12 Hasil Observasi ........................................................................... 355 A. Pra Penelitian ....................................................................................... 355 B. Observer 1 ............................................................................................ 357 1. Siklus I Pertemuan 1 ...................................................................... 357. xxi.
(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Siklus I Pertemuan 2 ...................................................................... 359 3. Siklus II Pertemuan 1 ..................................................................... 361 4. Siklus II Pertemuan 2 ..................................................................... 363 C. Observer 2 ............................................................................................ 365 1. Siklus I Pertemuan 1 ...................................................................... 365 2. Siklus I Pertemuan 2 ...................................................................... 367 3. Siklus II Pertemuan 1 ..................................................................... 369 4. Siklus II Pertemuan 2 ..................................................................... 371 Lampiran 13 Hasil Wawancara ........................................................................ 373 Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .......................... 376 Lampiran 15 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 378 Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian .............................................................. 379. xxii.
(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Bab 1 ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. A. Latar Belakang Pembelajaran. abad. 21. menekankan. siswa. untuk. menguasai. keterampilan communication, collaboration, critical thinking and creative yang biasa dikenal dengan istilah 4C (Greenstein dalam Arif, Mursalin, dan Sugiyarti, 2018: 440). Communication atau komunikasi adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun nonverbal. Ciri-cirinya siswa dapat (1) berpartisipasi aktif dalam menyampaikan pendapat, (2) mengajukan pertanyaan, dan (3) mendengarkan ketika teman, guru, dan orang lain berpendapat. Collaboration atau kolaborasi adalah suatu bentuk interaksi atau kerja sama yang bertujuan untuk saling membantu dan memahami tugas masing-masing. Ciri-ciri dari keterampilan ini siswa bersedia (1) berkelompok secara heterogen, (2) bertanggung jawab mengerjakan tugas kelompok yang menjadi bagiannya, dan (3) mampu membuat keputusan dengan mempertimbangkan kepentingan bersama. Critical thinking atau berpikir kritis adalah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, menganalisis asumsi dan melakukan penelitian ilmiah. Ciri-ciri dari keterampilan berpikir kritis siswa (1) memahami permasalahan pada soal yang diberikan, (2) dapat memberikan alasan berdasarkan fakta/bukti yang relevan, (3) meneliti atau mengecek kembali secara menyeluruh mulai dari awal sampai akhir, dan (4) membuat kesimpulan dengan tepat. Creativity atau kreativitas adalah proses untuk memunculkan atau menciptakan gagasan, konsep, bahkan hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Ciri-ciri dari keterampilan ini adalah siswa (1) mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya/tidak terpengaruh orang lain, (2) mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dengan orang lain, dan (3) mengembangkan atau merinci suatu gagasan. (Sani, 2014: 48-51). Melalui pembelajaran abad 21, kemampuan 4C 1.
(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. menjadi salah satu hal yang harus diprioritaskan pada pendidikan masa kini. Akan tetapi, keterampilan 4C belum sepenuhnya dikuasai oleh siswa (gandel, dalam Sani, 2014: 48-51). Oleh sebab itu, peneliti melakukan wawancara dan obsevasi untuk memperoleh informasi terkait keterampilan 4C yang masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru wali kelas IV SD Kanisius Kintelan I pada Senin 3 Oktober 2019, peneliti memperoleh informasi bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang membutuhkan waktu cukup lama proses penanamannya, sebab dalam proses pembelajaran siswa tidak langsung dengan mudah memahami materi yang dijelaskan. guru. Selain itu,. peneliti juga mendapatkan informasi terkait keterampilan 4C yang belum dimiliki oleh siswa diantaranya:. 1) ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa. cenderung bersikap pasif memberikan pendapat ketika berdiskusi. Perilaku tersebut berkaitan dengan belum maksimalnya keterampilan kolaborasi dan komunikasi siswa, 2) saat guru mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan, mayoritas siswa tidak mencoba menjawabnya. Sikap tersebut berkaitan dengan adanya hambatan siswa pada keterampilan komunikasi dan keterampilan berpikir kritis. Selain itu, 3) ketika mengalami kesulitan berkaitan dengan materi yang dipelajari, siswa tidak langsung menanyakan kepada guru. Permasalahan tersebut menunjukkan adanya hambatan dalam keterampilan kreatif yang belum maksimal. Dari hasil wawancara tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa permasalahan keterampilan siswa yang paling banyak dialami berkaitan dengan kesulitan. dalam. keterampilan. komunikasi. dengan. ciri-ciri:. 1). untuk. memperhatikan guru ketika menjelaskan, 2) menuliskan jawaban dari pertanyaan secara runtut, serta 3) mencatat kesimpulan dari materi yang sudah. Pada hasil wawancara tersebut, menujukkan pula bahwa keterampilan 4C merupakan keterampilan intergal yang harus dilatihkan dengan cara bersamaan, karena pada satu keterampilan dengan keterampilan lainnya saling terkait. Menanggapi masalah tersebut dan untuk memperkuat data, peneliti melakukan observasi mengenai keterampilan komunikasi siswa, saat pembelajaran matematika.
(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. berlangsung hari Selasa 4 Oktober 2019. Observasi dilakukan saat siswa memperlajari materi pecahan, yang dihadiri 13 siswa. Rubrik observasi yang digunakan peneliti adalah sepuluh deskriptor yang terbagi dalam lisan dan tulisan. Deskriptor yang peneliti susun berdasarkan indikator dan disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Untuk deskriptor lisan yaitu: a) tidak berbicara dengan teman/tidak sibuk sendiri/mau memperhatikan ketika guru menjelaskan, b) mengangkat tangan untuk bertanya ketika ada sesuatu yang belum dipahami, c) menanggapi pendapat teman saat berdiskusi, d) memberikan ide atau gagasan saat berdiskusi, e) menjawab pertanyaan berupa masalah yang berkaitan dengan materi FPB dan KPK, serta f) mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil kerja kelompok berkaitan dengan materi FPB dan KPK menggunakan benda tertentu. Kemudian, untuk deskriptor tulisan terdiri dari: a) menyalin kembali apa yang sudah disampaikan oleh orang lain untuk mendapatkan materi FPB dan KPK, b) menuliskan jawaban dari pertanyaan secara runtut, c) menuliskan jawaban dengan menggunakan gambar, dan d) mencatat kesimpulan materi FPB dan KPK. Dari hasil observasi peneliti mendapatkan data: ada dua siswa yang sangat komunikatif, tiga siwa komunikatif, lima siswa cukup komunikatif, dan tiga siswa kurang komunikatif.. Ciri-ciri/indikator. siswa. yang. mengalami. kesulitan. dalam. keterampilan komunikasi secara lisan terlihat pada : 1) menanggapi pendapat teman saat berdiskusi, 2) memperhatikan guru ketika menjelaskan, serta 3) mempresentasikan dengan suara jelas tentang hasil kerja kelompok sedangkan, siswa yang mengalami kesulitan pada keterampilan komunikasi secara tulisan nampak pada ciri-ciri/indikator: 1) menuliskan jawaban dari pertanyaan secara runtut dan 2) mencatat kesimpulan dari materi yang sudah. Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara, guru menyarankan pada peneliti untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa pada pelajaran matematika materi FPB dan KPK..
(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Untuk. memperkuat. data,. peneliti. melakukan. studi. dokumentasi. menggunakan data nilai siswa kelas IV tahun pelajaran 2017/2018 dan 2018/2019. Ada beberapa siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan di SD Kanisius Kintelan I yaitu 72. Berikut tabel data nilai rata-rata siswa kelas IV pada materi FPB dan KPK tahun pelajaran 2017/2018 dan 2018/2019: Tabel 1.1 Data Nilai Siswa Pada Tahun Pelajaran 2017/2018 dan 2018/2019 Tahun Pelajaran. KKM. Rata-Rata. Ketuntasan Ya. 2017/2018. 72. 66,30. 2018/2019. 72. 66,27. 11 siswa 47,82% 12 siswa 44,44%. Tidak 12 siswa 52,17% 15 siswa 55,55%. Jumlah Siswa 23 27. Dari tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada tahun pelajaran 2017/2018 berjumlah 23. Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 11 siswa, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 12 siswa. Maka dari itu, jika dihitung secara persentase jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 47,82% dan siswa yang belum mencapai KKM 52,17%. Rata-rata nilai kelas IV adalah 66,30. Selain itu, pada tahun pelajaran 2018/2019 jumlah siswa kelas IV adalah 27. Siswa yang mencapai KKM sebanyak 12 siswa, sedangkan yang belum mencapai KKM 15 siswa. Oleh karena itu, jika dihitung secara persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 44,44% sedangkan yang belum mencapai KKM sebesar 55,55%. Di dalam proses pembelajaran, seorang guru Sekolah dasar (SD) harus mampu menyajikan materi melalui benda konkret atau sesuai dengan kenyataan yang dapat ditemukan siswa di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk mempermudah siswa dalam menangkap mata pelajaran seperti matematika. Selain itu, guru juga harus bisa memilih atau menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak yaitu konkret atau pembelajaran dengan menunjukkan sesuatu yang nyata serta dapat ditemukan. Di jenjang Sekolah Dasar (SD), sifat konkret objek matematika diusahakan lebih besar daripada di jenjang sekolah yang lebih tinggi (Soedjadi, 1999: 41-42).
(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. karena siswa Sekolah Dasar (SD) belum bisa memahami materi yang memiliki sifat abstrak tanpa adanya pembelajaran yang bersifat konkret dimana di dalam pembelajaran terdapat keterkaitan dengan kenyataan yang ada di dalam kehidupan siswa. Di dalam peneliti ini, peneliti berusaha untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil belajar dengan menggunakan salah satu model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW). Model Think Talk Write (TTW) adalah model pembelajaran yang melatih siswa untuk untuk terampil berbicara dan menulis (Shomin, 2014:212-215). Peneliti memilih model tersebut karena pada langkah pembelajaran dapat membantu siswa untuk berlatih mengkomunikasikan dalam berbahasa baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan komunikasi dalam diri siswa dapat dilihat melalui langkah-langkah model TTW, di antaranya: think (berpikir), talk (berbicara), dan write (menulis). Oleh sebab itu, dapa terlihat pada langkah model TTW khususnya talk dan write mampu membantu siswa untuk terampil dalam berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Penelitian ini juga didukung oleh peneliti sebelumnya (Supandi, Rosvitasari, dan Kusumaningsih (2017) ) yang meneliti peningkatan kemampuan komunikasi tertulis matematis siswa pada materi geometri. Dimana, peneliti menggunakan model Think-Talk-Write (TTW). Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII A, VIII D, dan IX G SMP Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Instrumen yang digunakan adalah soal tes tertulis, penskoran tes tertulis, dan angket. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan persentase ketuntasan siswa menggunakan model TTW telah mencapai 83%. Hasil tersebut diperkuat dengan rata-rata perolehan skor kemampuan komunikasi tertulis matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran TTW mampu meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis matematis..
(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan keterampilan komunikasi dan hasil belajar materi FPB dan KPK untuk siswa kelas IV SD model kooperatif tipe TTW.” Dari pokok permasalahan yang peneliti temukan di kelas IV, maka peneliti melaksanakan pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil belajar matematika materi FPB dan KPK. Rencana yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah 2 siklus dengan target yang sama tiap siklusnya. Target akhir siklus untuk keterampilan komunikasi sebesar 75, sedangkan untuk hasil belajar sebesar 80. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) pada siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I materi FPB dan KPK dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan komunikasi? 2. Apakah penerapan model pembelajaran pembelajaran kooperatif. tipe. Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan keterampilan komunikasi siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I ? 3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I ? C. Tujuan 1. Mendeskripsikan. langkah-langkah. penerapan. model. pembelajaran. kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) pada siswa kelas IV SD Kanisus Kintelan I materi FPB dan KPK dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan komunikasi. 2. Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi FPB dan KPK siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I..
(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 3. Meningkatkan keterampilan komunikasi pada mata pelajaran matematika materi FPB dan KPK siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I melalui penerapan model pembelajaran kooperaif tipe Think Talk Write (TTW).. D. Manfaat Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat: 1. Manfaat teoritis a. Menambah. jumlah. referensi. yang berkaitan. dengan. cara. mengajarkan FPB dan KPK dengan menggunakan model pendekatan pembelajaran kontekstual. b. Mengembangkan model pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Dapat meningkatkan pemahaman tentang materi FPB dan KPK. 2) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi FPB dan KPK. 3) Dapat meningkatkan keterampilan kmunikasi pada siswa. b. Bagi Guru 1) Sebagai acuan guru dalam meningkatkan hasil belajar dan keterampilan komunikasi pada siswa. 2) Membantu pemahaman guru mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW). c. Bagi Peneliti 1) Sebagai pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran yang tepat dengan menggunakan model model Think Talk Write (TTW) materi FPB dan KPK. 2) Memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi peneliti tentang penerapan model pembelajaran TTW, sehingga peneliti dapat menguasai model pembelajaran TTW yang diterapkan ketika mengajar di kelas..
(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. E. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) adalah model pembelajaran untuk melatih siswa menulis dan berkomunikasi. Dimana, model ini juga membantu siswa dalam mengembangkan ide-ide. 2. Hasil belajar adalah keberhasilan yang diperoleh siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui tes dan dinyatakan dalam skor berupa angka, huruf ataupun kata-kata. 3. Keterampilan. komunikasi. adalah. kemampuan. seseorang. dalam. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. 4. Matematika adalah ilmu pengetahuan murni yang bersifat khas dan logis. Matematika juga dapat membantu peserta didik untuk berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif serta meningkatkan kemampuan bekerja sama. 5. FPB dan KPK adalah bilangan yang bisa dibagi (KPK) dan bilang yang bisa membagi (FPB)..
(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini, landasan teori digunkan sebagai acuan mendasar untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian. Adapun uraian bahasan dari landasan teori memuat tiga bagian meliputi kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Kajian pustaka memuat teori-teori yang mendukung dan penelitian yang relevan. A. Kajian Pustaka 1. Teori-Teori yang Mendukung a. Keterampilan Abad 21 Pada abad 21 ini sekolah diharapkan untuk mempersiapkan siswa muda yang kreatif, luwes, berpikir kritis, dapat mengambil keputusan dengan tepat, serta terampil memecahkan masalah sehingga mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan tersebut ditambah dengan kemampuan sosial yakni mampu bermusyawarah, dapat mengkomunikasikan gagasan secara efektif, handal dalam bekerja sama, serta mampu bekerja secara efisien baik dalam individu maupun kelompok (Sani, 2019: 52). Keterampilan dan inovasi yang dibutuhkan pada abad 21 antara lain: kreativitas. (creativity),. berpikir. kritis. (critical. thinking),. kolaborasi. (collaboration), dan komunikasi (communication). Keempat keterampilan tersebut merupakan keterampilan utama abad 21 yang disingkat 4C (Yani dan Ruhimat, 2018: 47-52). 1) Komunikasi (communication) Komunikasi adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal. Komunikasi meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan keteampilan. Seseorang yang memiliki keterampilan komunikasi dapat dipastikan memiliki pemahaman terhadap apa yang harus dilakukan atau diucapkan saat berkomunikasi.. 9.
(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. 2) Kolaborasi (collaboration) Kolaborasi adalah bentuk interaksi sosial dalam bekerja sama yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dalam memahami tugasnya masing-masing. Untuk mengembangkan kolaborasi, pembelajaran yang dilakukan antara lain: melalui belajar aktif, konstruktif, kontekstual, dan bersifat sosial. 3) Berpikir Kritis (critical thinking) Berpikir kritis merupakan proses kognitif untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi secara cerdas. Kemampuan berpikir kritis membantu peserta didik dalam memecahkan masalah, mencari solusi, dan menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya. Dalam kegiatan pembelajaran, berpikir kritis merupakan salah satu proses berpikir tingkat tinggi yang dapat digunakan dalam pembentukan sistem konseptual peserta didik. 4) Kreativitas (creativity) Kreativitas adalah proses yang memunculkan gagasan atau konsep baru, ataupun hubungan antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Seseorang yang kreatif biasanya menunjukkan kelincahan dalam berpikir dari segala arah dan memiliki banyak ide untuk menciptakan sesuatu yang baru. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan abad 21 adalah keterampilan dan inovasi yang dibutuhkan sekolah untuk mempersiapkan siswa muda yang kreatif, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. Keterampilan abad 21 sering disebut dengan 4C diantaranya : kreativitas (creativity), berpikir kritis (critical thinking), kolaborasi (collaboration), dan komunikasi (communication). Keempat keterampilan merupakan keterampilan utama pada abad 21 yang biasa disingkat dengan 4C. Seluruh keterampilan 4C wajib dilatih untuk siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini akan berfokus pada salah satu keterampilan yaitu keterampilan komunikai berdasarkan masalah yang dialami subyek di tempat penelitian..
(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. b.. Keterampilan Communication (Komunikasi) 1) Pengertian Keterampilan Komunikasi Komunikasi adalah aktivitas yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran karena dengan adanya komunikasi dapat membekali siswa dengan berbagai keterampilan, termasuk keterampilan berkomunikasi sehingga proses belajar yang dilakukan dapat menjadi siswa yang santun dalam bertutur kata, memiliki kepercayaan diri serta bersikap kritis, bersikap toleran terhadap segala perbedaan pendapat, mengekspresikan gagasan dan emosi, menyelesaikan masalah, saling mengingatkan kepada kebaikan, menyebarkan pengetahuan, dan pengembangan budaya (Marfuah, 2017 Volume 26, Nomor 2). Jenis komunikasi terdiri dari dua macam yaitu komunikasi non-verbal dan verbal. Komunikasi nonverbal yaitu komunikasi tanpa menggunakan kata-kata sedangkan, komunikasi verbal yaitu komunikasi dengan menggunakan kata-kata (verb), baik lisan maupun tulisan (Wilhalimah, Rahman, dan Muchlisah, 2017: Volume 5, Nomor 2). Selain itu, keterampilan berkomunikasi menjadi dimensi keterampilan yang penting dikuasai siswa terlebih dalam menghadapi abad ke-21. Dimana, keterampilan komunikasi sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.. Dengan. keterampilan. komunikasi,. siswa. akan. mudah. mengkomunikasikan berbagai hal yang menyangkut materi pembelajaran baik secara lisan maupun tulisan (Situngkir dan Dewi, 2019: Volume 5, Nomor 1). Keterampilan. komunikasi. lisan. (oral. communication. skill). merupakan. kemampuan seseorang dalam berkomunikasi melalui berbicara dan umpan balik (feedback) dapat diberikan secara langsung sedangkan Keterampilan komunikasi tulisan (written communication skill) merupakan kemampuan seseorang membuat pesan-pesan secara tertulis dalam berbagai macam bentuk, seperti memo, surat, proposal, laporan, dan lain-lain (Nasution dan Dewi, 2015, Volume 1, Nomor 1, hal. 96-111)..
(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan komunikasi adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi siswa, penelitian ini akan berfokus pada keterampilan komunikasi secara lisan dan tulisan. 2) Indikator Keterampilan Communication (Komunikasi) Terdapat lima indikator keterampilan komunikasi diantaranya: (1) menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide-ide matematika; (2) menjelaskan ide, situasi, relasi matematika secara lisan dan tulisan dengan benda nyata, gambar dan grafik; (3) mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang matematika; (5) membaca presentasi matematika tertulis dan menyusun pertanyaan yang relevan, dan (6) membuat dan menyusun argumen (Sumarmo, dalam Nuraeni dan Luritawaty, 2010: 6). Selain itu, ada pula ahli lain yang menyatakan bahwa indikator dari keterampilan komunikasi meliputi: (1) siswa ikut menyampaikan pendapat tentang masalah yang dibahas; (2) siswa ikut berpartisipasi aktif dalam menanggapi pendapat yang diberikan siswa lain; (3) siswa mau mengajukan pertanyaan ketika ada sesuatu yang tidak dimengerti, dan (4) Siswa mendengarkan secara serius ketika siswa lain mengemukakan pendapat. (Djumhur dalam Astuti, 2004: 21) Untuk menambah informasi dan materi, maka peneliti menemukan ada beberapa indikator keterampilan komunikasi yaitu: (1) menyatakan benda-benda nyata, gambar, atau diagram ke dalam ide matematika; (2) menentukan ide-ide penting. dari. suatu. kalimat. terkait. permasalahan. yang. diberikan. dan. menyajikannya ke dalam kata-kata, lambang matematika, dan bilangan; serta (3) memahami, menafsirkan, dan menilai ide yang disajikan (Anggraini, dkk., 2014:71). Indikator dari keterampilan komunikasi yang dipaparkan oleh 3 ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu: (1) mendengarkan ketika teman sebaya, guru, dan orang lain sedang berpendapat; (2) mengajukan pertanyaan ketika ada sesuatu yang tidak dimengerti; (3) menanggapi pendapat yang diberikan oleh.
(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. teman sebaya dan guru; (4) menjawab pertanyaan ke dalam ide matematika dari benda-benda nyata atau gambar; dan (5) menjelaskan atau menghubungkan ide, situasi, relasi matematika secara lisan dan tulisan dengan benda nyata, gambar dan grafik.. Melalui kesimpulan indikator keterampilan komunikasi, peneliti akan. menuliskan 10 deskriptor dari 5 indikator. Dimana, deskriptor tersebut disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran ketika melakukan penelitian. Tabel 2.1 Tabel Indikator Keterampilan. Menurut Sumarmo (dalam Nuraeni dan Luritawaty, 2010:6) 1) Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide-ide matematika. 2) Menjelaskan id e, situasi, re lasi matematika secara lisan dan tulisan dengan benda nyata, gambar dan grafik.. 3). Mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang matematika.. 4) Membaca presentasi matematis tertulis dan menyusun matematika dan pertanyaan relevan.. 5) Membuat. dan menyusun argument. Indikator Komunikasi Menurut Para Ahli Djumhur (dalam Astuti, Anggraini dkk, 2014:71 2004: 21) 1.. Siswa ikut menyampaikan pendapat tentang masalah yang dibahas. 2. Siswa ikut berpartisipasi aktif dalam menanggapi pendapat yang diberikan siswa lain.. 2.. Siswa mau mengajukan pertanyaan ketika ada sesuatu yang tidak dimengerti. 4. Siswa mendengarkan secara serius ketika siswa lain mengemukakan pendapat.. 1. Menyatakan benda-benda nyata, gambar, atau diagram ke dalam ide matematika. 2. Menentukan ide-ide penting dari suatu kalimat terkait permasalahan yang diberikan dan menyajikannya ke dalam katakata, lambang matematika, dan bilangan. 3. Memahami, menafsirkan, dan menilai ide yang disajikan..
(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Berdasarkan penjabaran mengenai. keterampilan komunikasi. yang. dipaparkan di atas, keterampilan komunikasi dapat dilatihkan dengan model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu dan mempermudah siswa dalam memahami apa yang sudah diterangkan yaitu model pembelajaran kooperatif. c.. Model Pembelajaran Kooperatif 1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran di mana para. siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran (Slavin, 2005: 8). Inti dari model pembelajaran kooperatif adalah di mana para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan guru dimana anggota kelompok heterogen yang terdiri dari siswa berprestasi tinggi, sedang, dan rendah, laki-laki dan perempuan, dan berasal dari latar belakang etnik yang berbeda (Sanjaya dalam Rusman, 2012: 201). Dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif, setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk. belajar. dengan. kelompok, para. siswa. mengerjakan kuis dan skor kuis dari semua siswa dicatat dan semua kelompok yang skor rata-rata kuisnya tinggi mendapatkan penghargaan khusus (Suyatno, 2009: 210). Ide yang melatarbelakangi bentuk pembelajaran kooperatif semacam ini adalah apabila para siswa ingin agar timnya berhasil, mereka akan mendorong anggota timnya untuk lebih baik dan akan membantu mereka melakukannya. Sering kali, para siswa mampu melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menjelaskan gagasan-gagasan yang sulit satu sama lain dengan menerjemahkan bahasa yang digunakan guru ke dalam bahasa anak-anak (Trianto, 2012: 96-97). Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Dimana, pembagian kelompok bersifat heterogen dengan tujuan untuk saling bekerjasama antar satu sama lain..
(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. 2) Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut: (Rusman, 2012: 207-208). a). Pembelajaran secara tim. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. b). Kemauan untuk bekerja sama. Keberhasilan. kooperatif. ditentukan. oleh. keberhasilan. secara. kelompok. Oleh karena itu, prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif karena tanpa kerja sama, maka pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal. c). Keterampilan bekerja sama. Kemampuan bekerja sama dilakukan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Selain itu, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota kelompok lain. Dalam pembelajaran kooperatif, penggunaan model pembelajaran mampu meningkatkan siswa selama belajar baik secara individu maupun kelompok. Model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya ciri-ciri yaitu (1) siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai; (2) kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda; dan (3) penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari masing-masing individu (Rahardjo dan Daryanto 2012:242). Sejalan. dengan. pendapat. sebelumnya,. karakteristik. pembelajaran. kooperatif yaitu: (a) siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif guna menuntaskan materi belajarnya, (b) kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, (c) jika dimungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, dan jenis kelamin yang berbeda, serta (d) penghargaan.
(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. lebih berorientasi kelompok daripada individu (Suprihatiningrum, 2013: 196). Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik model pembelajaran kooperatif adalah kemauan untuk bekerja sama, kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, keterampilan bekerja sama, dan siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif guna menuntaskan materi belajarnya. 3) Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran (Slavin, 2005: 8). Model pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk bekrja dalam kelompok, saling berbagi pengetauan, pengalaman, tugas, dan tanggungjawab (Slavin, 2005: 9). Dalam penelitian ini, ada beberapa macam model pembelajaran kooperatif yang membantu meningkatkan keterampilan komunikasi, diantaranya: a) Think Pair Share (TPS) Think Pair Share (TPS) adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang memberi siswa waktu untuk berpikir dan merespons serta saling bantu sama lain. Model ini memperkenalkan ide “waktu berpikir atau waktu tunggu” yang menjadi faktor kuat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan. Selain itu, model TPS melatih siswa untuk berani berpendapat dan mengahrgai pendapat teman. Model TPS memiliki 3 langkah yaitu think (berpikir), pair (berpasangan), dan share (berbagi) (Shoimin, 2014: 208-211). b) Teams Games Tournament (TGT) Model pembeljaran Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Dalam model pembelajaan TGT digunakan turnamen akademik, dimana siswa berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota tim lain yang mencapai hasil atau prestasi serupa pada waktu yang lalu. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat.
(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggungjawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterliatan belajar. Langkah-langkah model pembelajaran TGT meliputi: penjayian materi, tim, games, turnamen, dan penghargaan kelompok (Shoimin, 2014: 203-204). c) Think Talk Write (TTW) Think Talk Write (TTW) merupakan suatu model pembelajaran untuk melatih keterampilan siswa. dalam mengkomunikasikan dan menulis hasil. pemikirannya. Model pembelajaran TTW memiliki manfaat diantaranya: (1) mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam memahami materi, (2) mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, (3) melibatkan siswa secara aktif dalam berdiskusi maupun berinteraksi dengan kelompok, serta (4) membiasakan siswa bepikir dan berkomunikasi dengan guru, teman, bahkan dengan diri mereka sendiri. Adapun langkah-langkah model TTW yang meliputi: think (berpikir), talk (berpikir), dan write (menulis) (Shoimin, 2014: 212-215). d) Number Heads Together (NHT) Number Heads Together (NHT) merupakan suatu model pembelajaran berkelompok yang setiap anggota kelompoknya bertanggungjawab atas tugas kelompoknya sehingga tidak ada pemisahan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam satu kelompok untuk saling memberi serta menerima antara satu dengan yang lainnya. Pembelajaran dengan menggunakan model number head together di awali dengan numbering. Guru membagi kelas menjadi kelompokkelompok kecil. Jumlah kelompok sebaikanya di pertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. Jika jumlah peserta didik dalam suatu kelas terdiri dari 40 orang dan terbagi menjadi 5 kelompok berdasarkan jumlah konsep yang dipelajari, maka tiap kelompok terdiri 8 orang. Setiap orang diberi nomor 1-8. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap kelompok. Beri kesempatan kepada tiap-tiap kelompok menyatukan kepala “Head Together” memikirkan jawaban atas pertanyaan dari guru. Langkah berikutnya, guru memanggil peserta didik yang memilik nomer yang sama dari tiap tiap kelompok untuk mempertasikan jawabanya (Shoimin, 2014: 107-109)..
(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Berdasarkan jenis model pembelajaran kooperatif, salah satu model yang mampu melatih keterampilan komunikasi yaitu model Think Talk Write (TTW). Peneliti memilih model tersebut sebab pada langkah pembelajaran mampu membantu komunikasi siswa baik secara lisan maupun tulisan. d.. Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) 1) Pengertian Model Pembelajaran TTW Think Talk Write (TTW) adalah suatu model pembelajaran untuk. melatih keterampilan peserta didik dalam menulis dan mengkomunikasikan hasil pemikirannya.. Model. pembelajaran. Think. Talk. Write. (TTW). mampu. menumbuhkembangkan kemampuan dalam pemahaman konsep dan komunikasi peserta didik. (Shoimin, 2014: 212). Dalam kegiatan pembelajaran, model Think Talk Write (TTW) memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar. Selain itu, Think Talk Write (TTW) mampu mendorong siswa untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu. Model ini juga memperkenalkan siswa untuk mempengaruhi dan memanipulasi ide-ide sebelum menuangkannya. dalam. bentuk. tulisan. serta. membantu. siswa. dalam. mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui percakapan terstruktur (Huda, 2013: 218). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Think Talk Write (TTW) adalah model pembelajaran untuk melatih siswa menulis dan berkomunikasi. Dimana, model ini juga membantu siswa dalam mengembangkan ide-ide. 2) Langkah-Langkah Model Pembelajaran TTW Sebagaimana namanya, model Think Talk Write (TTW) memiliki sintak yang sesuai dengan urutan di dalamnya yakni think (berpikir), talk (berbicara), dan write (menulis) (Huinker dan Laughlin, dalam Huda 2013: 218-219). a) Tahap 1 : Think (berpikir) Pada tahap ini siswa secara individu memikirkan kemungkinan jawaban (strategi penyelesaian), membuat catatan kecil tentang.
(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. ide-ide yang terdapat pada bacaan, dan hal-hal yang tidak dipahami. b) Tahap 2 : Talk (berbicara) Siswa. diberi. kesempatan. untuk. membicarakan. hasil. penyelidikannya pada tahap pertama. Pada tahap ini, siswa merefleksikan, menyusun, serta menguji ide-ide dalam kegiatan diskusi kelompok. Kemajuan komunikasi siswa akan terlihat pada dialog dalam berdiskusi, baik dalam bertukar dengan orang lain ataupun refleksi mereka. sendiri yang diungkapkannya kepada. orang lain. c) Tahap 3 : Write (menulis) Pada tahap ini, siswa menuliskan ide-ide yang diperolehnya. Tulisan ini terdiri atas landasan konsep yang digunakan keterkaitan dengan materi sebelumnya, strategi penyelesaian, dan solusi yang diperoleh. Peran dan tugas guru dalam usaha mengefektifkan penggunaan model TTW adalah mengajukan dan menyediakan tugas yang memungkinkan siswa terlibat aktif berpikir, mendorong, serta menyimak ide-ide yang dikemukakan siswa secara lisan dan tulisan dengan hati-hati, mempertimbangkan informasi terhadap apa yang digali siswa dalam diskusi. Tugas yang diberikan memiliki tujuan supaya mampu menjadi pemicu siswa dalam belajar secara aktif seperti soal-soal yang memiliki jawaban divergen atau open-ended-task. Untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai, maka pembelajaran sebaiknya dirancang dengan langkah sebagai berikut: (Huda, 2013: 120). a. Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individu (think) untuk dibahas dalam kelompok diskusi. b. Siswa berdiskusi dengan teman satu kelompok untuk membahas isi catatan (talk). Dalam kegiatan ini, siswa menggunakan bahasa dan kata-kata sendiri untuk menyampaikan ide-ide matematika dalam diskusi. Pemahaman ini dibangun melalui.
(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. interaksi dalam kelompok supaya mampu menghasilkan solusi atau soal yang diberikan. c. Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya yang memuat pemahaman dan komunikasi matematika dalam bentuk tulisan (write). d. Kegiatan. akhir. pembelajaran. adalah. merefleksikan. dan. menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Sebelum itu, dipilih satu atau menyajikan jawaban, sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan. Pembelajaran dengan model Think Talk Write (TTW) diawali dengan think (berpikir). Think (berpikir) adalah kegiatan mental yang dilakukan untuk mengambil keputusan, misalnya merumuskan pengertian, mensintesis, dan menarik kesimpulan setelah melalui proses mempertimbangkan. Talk artinya berbicara. Pada tahap talk, siswa bekerja dengan kelompoknya menggunakan LKS yang berisikan latihan soal yang harus dikerjakan dalam kelompok. Pentingnya talk dalam suatu pembelajaran adalah mampu membangun pemahaman dan pengetahuan bersama melalui interaksi antar sesama dalam kelompok. Selanjutnya, tahap write (menulis) yaitu menuliskan hasil diskusi pada LKS yang disediakan. Aktivitas menulis akan membantu siswa dalam membuat hubungan dan juga guru melihat pengembangan konsep siswa. Selain itu, menulis juga mampu mengembangkan pengetahuan siswa dan bahkan meningkatkan keterampilan berpikir dan menulis (Shoimin, 2014: 213-214). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik benang merah bahwa langkah-langkah dari model Think Talk Write (TTW) yaitu think (berpikir), talk (berbicara), dan write (menulis). 3) Kelebihan dan Kelemahan Model TTW Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) tentu memiliki kelebihan diantaranya: mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam memahami materi ajar, dengan memberikan soal open ended dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, dengan berinteraksi dan berdiskusi akan melibatkan siswa secara aktif dalam belajar,.
(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. serta membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman, guru, bahkan diri sendiri. Selain itu, model tersebut juga memiliki beberapa kelemahan yaitu: guru harus benar-benar menyiapkan semua media dengan matang supaya dalam menerangkan strategi Think Talk Write (TTW) tidak mengalami kesulitan dan ketika siswa bekerja dalam kelompok itu mudah kehilangan kemampuan dan kepercayaan karena didominasi oleh siswa yang mampu (Shoimin, 2014: 215). Berdasarkan pengertian di atas, peneliti memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran TTW karena model pembelajaran TTW memfasilitasi siswa untuk bekerja baik secara individu maupun kelompok dengan tujuan untuk mengkomunikasikan hasil pemikirannnya baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, model pembelajaran TTW. tentunya akan lebih mudah diterapkan pada. pembelajaran matematika. e.. Matematika Sekolah Dasar 1) Pengertian Matematika Sekolah Dasar Matematika. Sekolah. Dasar. (SD). adalah. suatu. alat. untuk. mengembangkan cara berpikir karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini berarti bahwa belajar matematika untuk mempersiapkan siswa agar mampu menggunakan pola pikir matematika dalam kehidupan kesehariannya dan dalam mempelajari ilmu pengetahuan lain (Runtukahu, 2014: 28). Matematika Sekolah Dasar (SD) juga dapat diartikan sebagai membentuk logika berpikir bukan sekedar pandai berhitung dengan alat bantu, seperti kalkulator dan komputer, namun menyelesaikan masalah perlu logika berpikir dan analisis (Susanto, 2013: 185). Oleh karena itu, peserta didik dalam belajar matematika harus memiliki pemahaman yang benar dan lengkap sesuai tahapan, melalui cara dan media yang menyenangkan dengan menjalankan prinsip matematika. Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika sekolah dasar adalah suatu alat bantu untuk membentuk kemampuan berpikir peserta didik dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.
(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. dengan mempertimbangkan logika berpikir dan analisis. 2) Tujuan Matematika Sekolah Dasar Tujuan pembelajaran matematika Sekolah Dasar (SD) antara lain: mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif; mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, menambah dan mengembangkan keterampilan berhitung dengan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan pengetahuan dasar matematika dasar sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan menengah, dan membentuk sikap logis, kritis, kreatif, cermat dan disiplin (Runtukahu, 2014: 30). Tujuan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) dibagi menjadi dua yaitu secara umum dan secara khusus. Secara umum, tujuan pembelajaran matematika di SD adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika dan memberikan tekanan penataran nalar penerapan matematika. Secara khusus, tujuan pembelajaran di SD sebagai berikut: memahami konsep matematika dan mengaplikasikan konsep tersebut, menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan dan menafsirkan solusi yang diperoleh, mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah, dan memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari (Susanto, 2013: 189-190). Melalui uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan matematika SD yaitu: untuk melatih peserta didik terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika, menggunakan peraturan dalam memecahkan masalah, menyajikan dan mengkomunikasikannya. Selain itu, tujuan matematika di SD juga menambah dan mengembangkan keterampilan membandingkan dengan bilangan sebagai alat.
Gambar
Dokumen terkait
Berdasarkan bahan baku yang dipakai, plastik biodegradabel dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok dengan bahan baku petrokimia (non-renewable resources)
(1) Alat Berat yang akan didatangkan oleh PIHAK KEDUA (II), untuk Melaksanakan Pekerjaan Pembersihan Lahan ( Land Clearing ) di areal Milik Perusahaan PIHAK
percakapannya sendiri dengan orang lain.Kemampuan untuk menyadari apa yang sedang dikatakannya dan kemampuan untuk menggunakan kesadaran itu untuk menentukan apa
Induksi cekaman kekeringan melalui pengurangan penyiraman air dilakukan dengan menumbuhkan tanaman dalam polibag (diameter 50 cm) yang berisi media campuran tanah, pasir dan
Dapat disimpulkan bahwa hasil tertinggi yaitu pada lama penyimpanan 8 hari dan kunyit dengan waktu penyimpanan yang lama akan mengakibatkan penurunan
Virtual lab dengan mata kuliah Logika dan Algoritma ini terdiri dari tiga kali pertemuan, di dalamnya terdapat modul yang berisi materi seperti teori dasar graf, pewarnaan graf
Dari pasal tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk anak yang terlibat (pelaku) tindak pidana terorisme tidak berlaku strafminima khusus yang tercantum dalam pasal-pasal
Ekstrak etil asetat filtrat kapang endofit Smi.Cl.6F dari rimpang kunyit asal Sukabumi memiliki aktivitas antimalaria dan antioksidan terbaik diantara 19 isolat