LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN SIDOARJO
TAHUN 2015
Disusun :
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP disusun untuk mengetahui peningkatan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dan untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggung jawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah, serta untuk mewujudkan good governance. Sebagai media pertanggung jawaban, LAKIP sangat diperlukan untuk mengukur kinerja perangkat daerah sehingga dapat dievalusi tingkat keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatannya untuk mempertanggung jawabkan anggaran yang telah belanjakan.
LAKIP ini diharapkan dapat membantu penyusunan rencana stratejik dan rencana kinerja, serta pelaksanaan pengukuran kinerja, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari SAKIP secara keseluruhan.
Kami menyadari bahwa penyajian LAKIP ini jauh dari sempurna, namun setidaknya malalui LAKIP ini kami dapat mengukur seberapa jauh kemampuan kinerja Satuan Polisi Pamong Kabupaten Sidoarjo. Akhirnya semoga LAKIP ini dapat berguna bagi semua pihak terutama bagi staf di jajaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo.
Demikian laporan yang kami susun semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Sidoarjo, Januari 2016
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN SIDOARJO
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR ... 1
DAFTAR ISI ... 2
DAFTAR TABEL ... 3
DAFTAR GRAFIK ... 4
IKHTISAR EKSEKUTIF ... 5
BAB I : PENDAHULUAN 7
1.1. Latarbelakang 7
1.2. Gambaran Umum SKPD
a) Struktur Organisasi 9
b) Tugas Pokok dan Fungsi 9
c) Kondisi SKPD (Internal & Eksternal) 17
BAB II : PERENCANAAN KINERJA 19
2.1. Keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD 19
2.2. Perencanaan Strategis 19
a) Matriks Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 19
b) Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 20
c) Program dan Kegiatan 22
2.3. Perjanjian Kinerja 27
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA 29
3.1. Pengukuran Kinerja 29
a) Pengukuran Kinerja Tujuan 29
b) Pengukuran Kinerja sasaran 29
3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 30
a) Evaluasi Capaian Kinerja Per-Tujuan dan Per-Sasaran. 30 b) Perkembangan (Tren) Capaian Tujuan dan Sasaran selama 5 tahun 31
c) Analisis Keberhasilan dan Kegagalan 34
d) Program dan Kegiatan yang mendukung 37
3.3. Akuntabilitas Keuangan 38
- Realisasi Anggaran 39
BAB IV : PENUTUP 41
LAMPIRAN 1. Form IKU 2. Matrik Renstra
3. Perjanjian Kinerja Kepala SKPD s.d. Eselon IV 4. Hasil Pengukuran KInerja
DAFTAR TABEL
1. Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Sidoarjo Tahun 2015; 2. RPJMD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2011 - 2015;
3. Matriks Hubungan Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja dan Program/Kegiatan; 4. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Tibuntranmas;
5. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Linmas;
6. Program/Kegiatan, Indikator Program, Indikator Kegiatan & Nilai Anggaran; 7. Perubahan Perjanjian Kinerja;
8. Pengukuran Capaian Kinerja Tujuan; 9. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran;
10. Evaluasi Capaian Kinerja Per-Tujuan dan Per-Sasaran; 11. Informasi Kinerja Linmas;
DAFTAR GRAFIK
1. Presentase Kasus Pelanggaran Perda Yang Dapat Diselesaikan; 2. Jumlah Pelanggaran Masyarakat Terhadap Perda;
IKHTISAR EKSEKUTIF
Berdasarkan telaah Visi Misi Satpol PP dapat ditarik kesimpulan terdapat beberapa isu strategis yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja yang menjadi kebutuhan untuk segera ditangani antara lain :
1. Masih rendahnya kualitas pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja;
2. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Tingginya pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Daerah antara lain yang mengatur tentang ketentraman dan ketertiban umum, tata ruang, lingkungan, pajak dan retribusi, serta peraturan daerah lainnya;
4. Meningkatnya ancaman akan gangguan ketentraman dan ketertiban umum di lingkungan aset pemerintah daerah, kegiatan pemerintah dan masyarakat oleh pihak-pihak kurang bertanggung jawab.
Dengan mampu menganalisa dan menyelesaikan beberapa isu strategis di atas maka diharapkan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo dapat mendorong dan mengawal berbagai agenda pembangunan pemerintah daerah, Propinsi, maupun pusat dalam mengatasi berbagai isu-isu strategis yang ada sehingga terwujud sidoarjo yang sejahtera, mandiri, dan berkeadilan.
Berdasarkan isu-isu strategis tersebut di atas menunjukan bahwa tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja di masa mendatang akan semakin kompleks dan berat dalam upaya mewujudkan keberhasilan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sidoarjo.
Oleh karena itu diperlukan perubahan-perubahan sebagai berikut :
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memahami ketentuan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui kegiatan penyuluhan dan sosialisasi;
b. Melakukan koordinasi secara intensif untuk mensinergikan program dan kegiatan guna mencarikan solusi terbaik dalam menangani permasalahan gangguan trantibum dan pelanggaran peraturan daerah dengan instansi terkait;
c. Memasukan penanganan PKL dalam prioritas pembangunan di Kabupaten Sidoarjo;
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Satuan Polisi Pamong Praja,disingkat Satpol PP, adalah perangkat Pemerintah Daerah dalam memelihara ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah. Organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Satpol PP dapat berkedudukan di Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Di Propinsi, Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh Kepala Satuan yang berada di bawah tanggung jawab Gubernur melalui Sekretaris Daerah sedangkan di Daerah Kabupaten/Kota, Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh Kepala Satuan yang berada di bawah tanggung jawab Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Dan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo telah melaksanakan Program dan Kegiatan dalam rangka Memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.
Untuk mendukung Program dan Kegiatan tersebut, mengacu pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeritah (SAKIP). SAKIP tidak saja menekankan pada output (keluaran) sebuah kegiatan, tetapi lebih menekankan pada outcome (hasil), dengan demikian, maka dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) penekanan pada hasil kegiatan sangat perlu mendapat perhatian. LAKIP sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kegiatan Tahunan yang telah disusun dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) sangat tepat dipakai sebagai salah satu tolok ukur untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan kegiatan.
Pemberlakuan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, diharapkan mampu menjadi pendorong Pemberdayaan Daerah (Legislatif dan Eksekutif Daerah), sehingga memiliki inisiatif, kreatifitas dan produktifitas yang tinggi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.
pemerintah dalam mencapai visi, misinya, sebagaimana Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang selanjutnya secara teknis penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Kabupaten/Kota.
1.2. Gambaran Umum SKPD
a) Struktur Organisasi
Menguraikan struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo.
Tabel 1
STRUKTUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SIDOARJO
b) Tugas Pokok dan Fungsi
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo adalah perangkat pemerintah Daerah dalam menegakkan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.
Susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo terdiri dari : a. Kepala Satuan;
b. Sekretariat, terdiri atas : 1. Sub Bagian Program; 2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
KEPALA SATUAN
SEKRETARIS
SUB BAGIAN PROGRAM
SUB BAGIANUMUM &
KEPEGAWAIAN KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG PENEGAKAN PERUNDANG-UNDANGAN
DAERAH
BIDANG KETERTIBAN UMUM & KETENTRAMAN MASYARAKAT
BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT
SEKSI PEMBINAAN, PENGAWASAN &
PENYULUHAN
SEKSI PENYELIDIKAN & PENYIDIKAN
SEKSI OPERASIONAL & PENGENDALIAN
SEKSI PENGAMANAN
SEKSI SATUAN LINMAS
SEKSI BINA POTENSI MASYARAKAT SUB BAGIAN
c. Bidang penegakan Perundangan-undangan Daerah, terdiri atas: 1. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;
2. Seksi penyelidikan dan penyidikan;
d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat, terdiri atas: 1. Seksi Operasi dan Pengendalian;
2. Seksi Pengamanan;
e. Bidang Perlindungan Masyarakat, terdiri atas: 1. Seksi Satuan Linmas
2. Seksi Bina Potensi Masyarakat; f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja sebagai berikut:
1. Kepala Satuan
Kepala Satuan mempunyai tugas pokok merumuskan program kerja, mengkoordinasikan, membina, mengarahkan, menyelenggarakan, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Satuan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. perumusan program kerja penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja;
b. pengkoordinasian seluruh kegiatan operasional;
c. pembinaan dan pengembangan kemampuan sumber daya aparatur; d. pengarahan seluruh kegiatan operasional;
e. penyelenggaraan pelayanan masyarakat di bidang penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, membagi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan hasil penyusunan program dan kegiatan, pelaksanaan administrasi keuangan, administrasi umum dan kepegawaian, serta pelaporan.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Satuan Polisi Pamong Praja;
b. Pengelolaan administrasi keuangan;
c. Pengelolaan administrasi umum dan perlengkapan; d. Pengelolaan urusan rumah tangga;
e. Pengelolaan administasi kepegawaian;
f. Penyelenggaraan kegiatan kesamaptaan bagi anggota Polisi Pamong Praja; g. Pengiriman peserta Diklat Dasar polisi Pamong Praja, Diklat Teknis
Fungsional, dan bimbingan teknis;
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan.
2.1. Sub Bagian Program:
Sub Bagian Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, membagi tugas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengumpulkan dan mengolah data, menyusun formasi perkembangan, mengevaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan perencanaan program dan kegiatan serta pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan Renstra, Renja, RKA, Penetapan Kinerja serta LAKIP dan laporan lainnya;
b. Pelaksanaan kegiatan administrasi Sub Bagian Program;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program, kegiatan dan anggaran.
2.2. Sub Bagian Keuangan :
mengumpulkan, dan mengolah data, menyusun formasi perkembangan, mengevaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan administrasi keuangan.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Pengumpulan dan penganalisaan dokumen sumber; b. Penyelenggaraan akuntansi satuan kerja;
c. Pembuatan laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan.
2.3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian :
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, membagi tugas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengumpulkan dan mengolah data, menyusun formasi perkembangan, mengevaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan administrasi umum, ketatausahaan, perlengkapan, urusan kerumahtanggaan, serta kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Pengelolaan administrasi umum, ketatausahaan, dan perlengkapan; c. Pengelolaan urusan rumah tangga;
d. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. Penyelenggaraan kegiatan kesamaptaan anggota Polisi Pamong Praja;
f. Pengiriman peserta Diklat Dasar polisi Pamong Praja, Diklat teknis fungsional, dan bimbingan teknis;
g. Pembuatan laporan pengelolaan barang dan laporan administrasi kepegawaian.
3.Tugas Bidang Penegakan Peraturan Perundang-Undangan daerah
melaporkan pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan, dan penyuluhan serta memfasilitasi proses penyelidikan dan penyidikan oleh PPNS.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Bidang Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Daerah;
b. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan terhadap masyarakat, aparatur, dan/atau badan hukum untuk meningkatkan kesadaran, kepatuhan dan ketaatan terhadap Peraturan daerah dan/ atau Peraturan Bupati;
c. Pelaksanaan fasilitasi penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh PPNS;
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan Bidang Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Daerah.
3.1. Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan Penyuluhan :
Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan Penyuluhan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, membagi tugas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengumpilkan dan mengolah data, menyusun formasi perkembangan, mengevaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan usulan rencana kerja dan anggran seksi pembinaan, pengawasan, dan penyuluhan;
b. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan, pengarahan dan pembinaan dan/ atau sosialisasi kepada masyarakat, aparatur dan/ atau badan hukum;
c. Pelaksanaan pengawasan terhadap masyarakat, aparatur dan/ atau badan hukum dalam rangka penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; d. Pelaksanaan penindakan preventif non yustisial terhadap pelanggar
3.2. Seksi Penyelidikan dan penyidikan :
Seksi Penyelidikan dan Penyidikan dipimpin oleh Kepala seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, membagi tugas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengumpulkan dan mengolah data, menyusun formasi perkembangan, mengevaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan penindakan yustisial oleh PPNS.
Untuk melaksanakan tugas pokok, kepala seksi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran seksi penyelidikan dan penyidikan;
b. Pelaksanaan fasilitasi penyelidikan, penyidikan, pemeriksaan dan pemanggilan yang dilakukan oleh PPNS dalam rangka penindakan yustisial; c. Pembuatan laporan hasil kegiatan.
4.Tugas Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Bidang Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dipimpin oleh kepala bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, membagi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan kegiatan opersi penertiban dan pengamanan dalam rangka ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas pokok, kepala bidang mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran serta kegiatan operasi penertiban dan pengamanan;
b. Pelaksanaan operasi penertiban pelanggaran ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
c. Penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa;
d. Pengamanan dan pengawalan pejabat dan orang-orang penting; e. Pengamanan tempat-tempat penting;
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.
4.1. Seksi Operasi dan Pengendalian:
menyelia, mengumpulkan dan mengolah data, menyusun formasi perkembangan, mengevaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan operasi penertiban dan pengendalian.
Untuk melaksanakan tugas pokok, kepala seksi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran seksi operasi dan pengendalian;
b. Penyusunan rencana operasi penertiban pelanggaran ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
c. Pelaksanaan kegiatan operasi dan pengendalian dalam rangka penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
d. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan.
4.2. Seksi Pengamanan:
Seksi Pengamanan dipimpin oleh kepala seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, membagi tugas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengumpulkan dan mengolah data, menyusun formasi perkembangan, mengevaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan pengamanan.
Untuk melaksanakan tugas pokok, kepala seksi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran serta rencana kegiatan pengamanan seksi pengamanan;
b. Penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa;
c. Pengamanan dan pengawalan pejabat dan orang penting; d. Pengamanan tempat-tempat penting;
e. Pembuatan laporan hasil kegiatan.
5.Tugas Bidang Perlindungan Masyarakat
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran serta rencana kegiatan pembinaan operasional, pengembangan, pengerahan dan pengendalian Satuan perlindungan Masyarakat;
b. Pelaksanaan pembinaan operasional, pengembangan, pengerahan dan pengendalian Satuan perlindungan Masyarakat;
c. Pelaksanaan kebijakan dan fasilitasi serta evaluasi pelaksanaan informasi dan kesiagaan;
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan bidang perlindungan masyarakat.
5.1. Seksi Satuan Linmas :
Seksi satuan linmas dipimpin oleh kepala seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, membagi tugas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengumpulkan dan mengolah data, menyusun formasi perkembangan, mengevaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan pengerahan dan pengendalian Satuan Perlindungan Masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas pokok, kepala seksi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran serta rencana kegiatan pengerahan dan pengendalian Satuan Perlindungan Masyarakat;
b. Pelaksanaan pengerahan dan pengendalian Satuan Perlindungan Masyarakat;
c. Pelaksanaan evaluasi dan fasilitasi pelaksanaan informasi dan kesiagaan; d. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan.
5.2. Seksi Bina Potensi Masyarakat:
Untuk melaksanakan tugas pokok, kepala seksi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran serta rencana kegiatan pembinaan operasional dan pengembangan Satlinmas;
b. Pelaksanaan pembinaan operasional dan pengembangan Satlinmas; c. Pembuatan laporan hasil kegiatan.
6.Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan kebutuhan dan keahlian.
c) Kondisi SKPD (Internal & Eksternal)
1. Jumlah Pegawai Satpol PP : 125 Orang
Laki-laki : 119 Orang
Perempuan : 6 Orang
Status :
• Pegawai Negeri Sipil : 125 Orang
• Non Pegawai Negeri Sipil/Honorer : 1 Orang
• Non PNS Tenaga Bantu : 87 Orang
Status Kewenangan Penyidik : 35 Orang
Dengan Perincian Sebagai berikut :
• PPNS SATPOL PP : 7 Orang
• PPNS SEKDA : 1 Orang
• PPNS PU Cipta Karya : 2 Orang
• PPNS BPPT : 2 Orang
• PPNS DPPKA : 3 Orang
• PPNS BAPPEKAB : 1 Orang
• PPNS DINSOSNAKER : 10 Orang
• PPNS DISPERTANBUK : 1 Orang
• PPNS DISHUB : 5 Orang
• PPNS DINKOPERINDAGSDM : 1 Orang
• PPNS B L H : 1 Orang
2. Rincian Pegawai Negeri Sipil pada Satuan Polisi Pamong Praja :
• Tingkat Pendidikan
NO PENDIDIKAN JUMLAH
1 S2 5
2 S1 21
3 D3 1
4 SLTA 94
5 SLTP 4
6 SD
-Jumlah 125
• Kepangkatan / Golongan
NO GOLONGAN JUMLAH
1 I 4
2 II 70
3 III 47
4 IV 4
Jumlah 125
• Jenis Kediklatan
NO JENIS KEDIKLATAN JUMLAH
1 STRUKTURAL 14
2 FUNGSIONAL 6
3 PEMERINTAHAN 14
4 TEKNIS 6
5 DIKLAT DASAR POL PP 23
Jumlah 63
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dari SATPOL PP Kabupaten Sidoarjo telah tersedia sarana dan prasarana sebagai berikut :
1. Luas tanah : ± 2.000 m2
2. Peralatan dan Mesin
a. Kendaraan roda empat : 22 unit
b. Kendaraan roda dua : 54 unit
3. Alat kantor dan rumah tangga : 549 unit 4. Alat studio dan komunikasi : 28 unit
5. Alat-alat keamanan : 113 unit
6. Gedung dan Bangunan
a. Gedung A (Ruang Kasat, Bagian TU : 200 m2
dan Bidang Opwas )
b. Gedung B (Ruang Nyidak) : 80 m2
c. Gedung C (Ruang Gedung Baru) :
Lantai 1 : 165 m2
Lantai 2 : 165 m2
d. Gedung D (Rumah jaga & mushollah) : 75 m2
7. Jalan, Irigasi dan Jaringan
a. Listrik : 33.000 watt
b. Telephon : 7 line
c. Fax : 1 Unit
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD
Perencanaan strategis Satuan Polisi Pamong Praja memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2011 2015 sebagai berikut:
Tabel 2
RPJMD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2011 2015
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
Meningkatkan tatanan
kehidupan masyarakat
yang berkepribadian,
beriman serta dapat
memelihara kerukunan,
ketentraman, dan
ketertiban.
- Peningkatkan
tatanan
kehidupan
masyarakat
yang
berkepribadian
dan beriman
Peningkatan ketertiban
masyarakat
- Jumlah
pelanggaran
masyarakat
terhadap perda
(pengamanan)
2.2. Perencanaan Strategis
a) Matriks Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo adalah:
TERWUJUDNYA SIDOARJO YANG TENTRAM DAN TERTIB
BERLANDASKAN NORMA-NORMA HUKUM UNTUK MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA,
Tabel 3
Matriks hubungan Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja dan Program/Kegiatan
MISI TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
yang tertib
dan tentram
-Presentase kasus
pelanggaran
perda yang
dapat
b) Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja
VISI : Terwujudnya Sidoarjo yang tentram dan tertib berlandaskan norma -norma hukum.
MISI : Menciptakan tata kehidupan masyarakat yang tertib dan tentram. Tujuan 1 : Mewujudkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Indikator Tujuan : Presentase penegakan perda
Tabel 4
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas perlindungan masyarakat oleh Aparat Satlinmas. Indikator Tujuan 2 : Perbandingan Jumlah Linmas dengan RT
Target : 1 : 1
No. Sasaran Strategis
Definisi Operasional &
Formula Perhitungan
Tahun
Dasar Target Tahunan Strategi Pencapaian Sumber Data/
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Kebijakan Program/Ke g. perda yang dapat diselesaikan
- Ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tenteram, tertib, dan teratur. - Pelanggaran yang
dimaksud adalah segala
perbuatan/tindakan yang dilakukan oleh seseorang, badan hukum dan/atau
perkumpulan, yang dilarang di dalam ketentuan perda. - Diselesaikan
adalah tuntasnya penanganan pelanggaran yang diindikasikan dengan pemberian sanksi
administratif berupa teguran, peringatan, pencabutan izin, pembongkaran dan atau pengajuan ke pengadilan sesuai dengan ketentuan perda.
80% 83% 86% 90% 93% 95% Meningkatkan modal sosial, kegiatan sosial dan ketertiban
Jumlah Kasus pelanggaran perda
yang dapat diselesaikan Jumlah kasus Pelanggaran Perda
Yang diketemukan
Tabel 5
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja
No.
Sasaran Strategis Definisi Operasional &
Formula Perhitungan
Tahun
Dasar Target Tahunan Strategi Pencapaian
Sumber
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Kebijakan Program/Keg.
2 Meningkatnya Perlindungan Masyarakat
Rasio linmas dibandingkan dengan RT
Satlinmas adalah Organisasi yang dibentuk oleh yang disiapkan dan dibekali pengetahuan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan
c) Program dan Kegiatan
Tabel 6
Tabel Program/Kegiatan, Indikator Program, Indikator Kegiatan & Nilai Anggaran
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode Renstra Unit Kerja Penanggung
jawab Tahun 5
Target Rp.
(x1.000) Target Rp. (x1.000)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Persentase kebutuhan administrasi perkantoran yang terpenuhi (%)
100 85
951.600 85 951.600 Penyediaan jasa surat
menyurat
- Jumlah materai dan perangko (buah)
117 155 1.100 115 1.100 Penyediaan jasa
komunikasi, sumber daya air, listrik
- Jangka waktu pemakaian komunikasi telepon, listrik & air (bulan)
12 12 150.000 12 150.000
Penyediaan jasa perijinan kendaraan
dinas/operasional
- Jumlah kendaraan dinas/operasional yang terpenuhi perijinanannya (unit)
23 26 16.000 26 16.000
Penyediaan jasa administrasi keuangan
- Prosentase penyerapan anggaran (%)
80 90 160.000 90 160.000 - Persentase kegiatan yang
diselesaikan tepat waktu (%)
80 90 90
Penyediaan jasa kebersihan kantor
- Jumlah peralatan kebersihan dan bahan pembersih (buah)
256 300 95.000 300 95.000
Penyediaan Alat tulis kantor
- Jumlah alat tulis kantor (buah)
455 1300 19.500 1300 19.500
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
- Jumlah barang cetakan dan penggandaan (buah)
4733 7000 10.000 7000 10.000 Penyediaan komponen
instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
- Jumlah komponen listrik dan penerangan (buah)
112 200 10.000 200 10.000
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
- Jumlah surat kabar dan buku perundang-undangan (eks)
40 1130 20.000 1130 20.000
Penyediaan bahan logistik kantor
- Volume bahan bakar minyak (L)
21.250 30.000 150.000 30.000 150.000
Penyediaan makanan dan minuman rapat
- Jumlah mamin rapat (kotak)
425 1000 20.000 1000 20.000
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
- Waktu kegiatan rapat konsultasi keluar dan ke dalam daerah (bulan)
12
12 300.000 12 300.000
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Persentase dokumen perencanaan dan pelaporan selesai tepat waktu
100 80
25.000 80 25.000
Penyusunan laporan capaian kerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
- Jumlah dokumen yang tersusun (dok)
45 50 25.000 50 25.000
sarana dan prasarana aparatur
sarana dan prasarana (%)
Pengadaan gedung kantor - Luas bangunan (m2) 520
- - 620 300.000 Pengadaan Kendaraan
Dinas/ Operasional
- Jumlah kendaraan dinas/operasional (unit)
24 unit 2 pickup 350.000 33 unit 1.499.625
Pengadaan peralatan gedung kantor
- Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor (unit)
274 55 85.000 479 371.800
Pengadaan meubeler - Jumlah meubeler (unit) 196 12 85.000 299 314.500 Pemeliharaan rutin/berkala
gedung kantor
- Persentase gedung kantor yang dipelihara (%)
100 95 120.000 95 120.000
Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional
- Jumlah kendaraan dinas/operasional yang dipelihara (unit)
24 27 175.000 27 175.000
Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor
- Persentase peralatan gedung kantor yang dipelihara (%)
13 35 60.000 100 197.000
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
Persentase petugas Linmas di Kabupaten
0,66 0,60 300.000 0,60 300.000
Pembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat
- Jumlah linmas yang dibentuk (orang)
- 20 300.000 80 300.000
- Jumlah peserta pelatihan Linmas (orang)
- 50 - 200
Peningkatan disiplin aparatur
Prosentase Pol PP yang memakai kelengkapan atribut sesuai peraturan (%)
60 80
825.000 80 825.000
Pengadaan pakaian kerja lapangan
- Jumlah pakaian kerja lapangan (buah)
116 9.356 700.000 9356 700.000
Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
- Jumlah pakaian khusus hari-hari tertentu (buah)
103 900 125.000 900 125.000
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase Pol PP yang memahami tugas pokok, fungsi serta prosedur tetap Satpol PP (%)
40 85
452.600 85 464.600
Pendidikan dan pelatihan formal
- Jumlah Pol PP yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (orang)
26 53 332.600 268 332.600
- Diksar Pol PP (orang) 4 28 128
- PPNS (orang) 4 0 12
- Bimtek lainnya (orang)
18 25 128
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
- Jumlah buku yang tersusun (eksemplar)
- 200 20.000 334 32.000 Bimbingan teknis
implementasi peraturan perundang-undangan
- Jumlah Pol PP yang mengikuti pelatihan implementasi Per UU (orang)
- 175 100.000 820 100.000
Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
- - 50 350.000 200 350.000
Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
- Jumlah peserta diklat (orang)
Program pemeliharaan aparat dalam rangka pelaksanaan
siskamswakarsa di daerah
- Jumlah aparat yang mengikuti pelatihan (orang)
- 50 210.000 200 210.000
Pengembangan Kapasitas dan Peningkatan SDM Aparat Polisi Pamong Praja
- Jumlah Pol PP yang mengikuti kesamaptaan (orang)
55 50 170.000 250 170.000
Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Persentase kegiatan pemerintah dan masyarakat yang diamankan
70% 85%
675.000 85% 675.000
Pembinaan kampung aman - Jumlah lomba (kegiatan) - 1 450.000 4 450.000 Pengendalian keamanan
lingkungan
- Jumlah kegiatan pengamanan (kegiatan)
1133
1170 225.000 1170 225.000 - Hari Jadi Kab.
- Hari Raya Idul Fitri 2 - Hari Raya Idul Adha 2 - Rumah Dinas Bupati 365 - Gedung DPRD
Sidoarjo
365 - Kantor Sekretariat
Daerah peraturan daerah (%)
75 20
2.366.000 100 2.366.000
Peningkatan kerja sama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan
- Tingkat penyelesaian K3 pada lokasi sasaran penertiban yang telah direncanakan (%)
75 20 1.606.000 100 1.606.000
- Penertiban PKL di : 1. Sepanjang
Jl. Ry. Gading Fajar
7. Alun-alun dan sekitarnya
8. Jl. Ry.
- Penertiban asusila di : 1. Randu Pitu
Pasar
- Persentase pelanggar galian C yang ditindak (%)
5 20 - 100
- Penertiban galian C di :
1. Kec. Jabon - - √
2. Kec. Tarik - - √
- Cakupan patroli petugas Satpol PP (kali)
365 550 - 550
-Persentase tempat usaha yang telah dipantau (%)
4,0 - -
-- Persentase pengaduan yang telah teridentifikasi dalam pemantauan pelanggaran PERDA (%)
- - -
-- Luas reklame tetap yang ditindak (m2)
642 - -
-- Jumlah reklame insidentil yang ditindak (reklame)
1816 - -
-Penegakan Hukum Terhadap Pelanggar Ketentuan Peraturan Daerah
- Persentase pelanggar yang diajukan ke pengadilan (%)
2 11 300.000 11 300.000
- Persentase penindakan bangli pada lokasi sasaran penertiban yang telah direncanakan (%)
10 25 - 100
- Penertiban bangli di : 1. Jl. Ry. 7. Jl. Ry. Pakerin
Prambon
- Persentase penindakan RHU melanggar pada lokasi sasaran penertiban yang telah direncanakan (%)
5 25 - 100
1. Kec. Sidoarjo √ - - √ dalam rangka deteksi dini pelanggaran perda
-Persentase tempat usaha yang telah dipantau (%)
4 21 140.000 64 140.000
- Persentase pengaduan yang telah teridentifikasi dalam pemantauan pelanggaran PERDA (%)
-60 - 60
Peningkatan kesadaran masyarakat penyelenggara reklame
- Luas reklame tetap yang ditindak (m2)
642 952 170.000 3985 170.000 - Jumlah reklame insidentil
yang ditindak (reklame)
1816 1667 - 7457
Pembinaan ketentraman dan ketertiban umum
- Jumlah orang yang dibina (orang)
2.3. Perjanjian Kinerja
Disusun sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan Kepala SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Tahun Anggaran 2015 yang telah ditetapkan dan sesuai dengan Matrik Renstra hasil review serta dengan nilai anggaran sesuai dengan Program/Kegiatan SKPD Satuan Polisi Pamong Praja yang terdapat di DPA Perubahan tahun anggaran 2015.
Tabel 7
PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Peningkatan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat .
Prosentase kasus pelanggaran perda
yang dapat diselesaikan.
95 %
2 Meningkatnya Perlindungan Masyarakat Rasio Linmas dibandingkan dengan
RT.
1 : 1
NO. PROGRAM ANGGARAN KET.
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.560.571.000,00 APBD
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3.308.347.996,00 APBD
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 313.920.000,00 APBD
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 134.300.000,00 APBD
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
130.440.000,00 APBD
6 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan
5.013.856.150,00 APBD
7 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan
Tindak Kriminal
4.774.739.000,00 APBD
Perjanjian kinerja berupa dokumen Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Satuan Polisi Pamong Praja telah membuat penetapan kinerja tahun 2015 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan tugas dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2015.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja
a) Pengukuran Capaian Kinerja Tujuan
Pengukuran capaian kinerja tujuan tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasinya pada masing-masing indikator kinerja tujuan, dan selanjutnya membandingkan antara realisasi tahun 2015 dengan realisasi tahun sebelumnya (selama periode Renstra).
Tabel 8
Pengukuran Capaian Kinerja Tujuan
NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
(%) 1
2
Mewujudkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
Meningkatkan kualitas perlindungan masyarakat oleh Aparat Satlinmas
Presentase penegakan perda
Perbandingan Jumlah Linmas dengan RT
95%
1 : 1
95%
1 : 0,86
100%
86%
b) Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran
Tabel 9
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran
NO SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN
(%) 1
2
Meningkatnya ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
Meningkatnya
Perlindungan Masyarakat
Prosentase kasus pelanggaran perda yang dapat diselesaikan
Rasio Linmas
dibandingkan dengan RT
95%
3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
a) Evaluasi Capaian Kinerja Per-Tujuan dan Per-Sasaran
Setelah indikator tujuan dan sasaran diukur sebagaimana point 3.1 tersebut di atas, maka selanjutnya dilakukan evaluasi dan analisa terhadap hasil capaian kinerja baik keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian targetnya, evaluasi dan analisa tersebut dapat berupa penjelasan hasil perbandingan antara target dan realisasi atau kondisi terakhir yang seharusnya terwujud.
Tabel 10
Evaluasi Capaian Kinerja Per-Tujuan dan Per-Sasaran
N
o. Sasaran Strategis
Definisi Operasional & Formula Perhitungan
Tahun
Dasar 2011 2012 2013 2014 2015
Uraian adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tenteram, tertib, dan teratur.
- Pelanggaran yang dimaksud adalah segala perbuatan/tindakan yang
b) Perkembangan (tren) Capaian Tujuan dan Sasaran selama 5 tahun
Menjelaskan gambaran perkembangan Capaian Tujuan dan Sasaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo selama 5 Tahun sebagai berikut:
dilakukan oleh seseorang, badan hukum dan/atau perkumpulan, yang dilarang di dalam ketentuan perda. - Diselesaikan adalah
tuntasnya penanganan pelanggaran yang diindikasikan dengan pemberian sanksi administratif berupa teguran, peringatan, pencabutan izin, pembongkaran dan atau pengajuan ke pengadilan sesuai dengan ketentuan perda.
Jumlah Kasus pelanggaran perda
yang dapat diselesaikan Jumlah kasus Pelanggaran Perda Yang diketemu Organisasi yang dibentuk oleh pemerintah Desa/Kelurahan dan beranggotakan warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan
Jumlah Anggota Satlinmas : Jumlah RT
1 : 1
- - - 1:1 1:0,86
Grafik 1
Grafik Presentase kasus pelanggaran perda yang dapat diselesaikan
Untuk menilai ketentraman dan ketertiban masyarakat diukur tingkat pelanggaran masyarakat terhadap perda ketentraman dan ketertiban. Prosentase realisasi kasus pelanggaran perda yang dapat diselesaikan pada tahun 2015 sebanyak 80,5% dari target yang sudah ditentukan sebanyak 95% atau mengalami kemajuan yang sangat baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Adapun faktor faktor yang mendukung pencegahan pelanggaran perda ketentraman dan ketertiban adalah :
1. Jumlah Pelanggaran Masyarakat Terhadap PERDA (pengamanan)
Jumlah pengamanan yang dilakukan pada Tahun 2015 yaitu pada angka 942 kejadian dan mengalami penurunan 29,54 % pada tahun 2014 yang sebanyak 1.337 kejadian. Jumlah sebagaimana terurai pada diagram dibawah merupakan jenis-jenis kegiatan pengamanan yang dilakukan, meliputi Pengamanan Aset Daerah (Setda Rumdin Bupati dan Rumdin Wakil Bupati) sebanyak770, Pengamanan unjuk rasa 20 kegiatan, Pengamanan Kegiatan Pemerintah 134 kegiatan serta kegiatan masyarakat lainnya sebanyak 18 kegiatan. Kegiatan tersebut membutuhkan pengendalian massa dan berpotensi/berimbas pada ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
0 20 40 60 80 100 120
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
90.9 94.9
113.7 114.3
80.5
Grafik 2
Jumlah Pelanggaran Masyarakat Terhadap PERDA (pengamanan)
2. Jumlah PenindakanMasyarakat Terhadap Pelanggaran Perda
Untuk menilai ketentraman dan ketertiban masyarakat diukurdari tingkat pelanggaran masyarakat terhadap perda ketentraman dan ketertiban. Kondisi pelanggaran yang terjadi pada tahun 2015 sebanyak 1.865 pelanggaran atau turun31,25 % dari tahun 2014 yang sebanyak 2.713 pelanggaran.
Adapun faktor faktor yang mendukung pencegahan pelanggaran perda ketentraman dan ketertiban adalah :
a. Strategi, arah kebijakan, sasaran, serta program dan kegiatan yang jelas dan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan;
b. Intensifitas kegiatan penertiban dan pengawasan terhadap pelanggar, sehingga dapat meminimalisir pengulangan pelanggaran yang sama;
c. Ketegasan petugas di lapangan dalam menghadapi berbagai pelanggaran ketentraman dan ketertiban umum agar sesuai dengan peraturan daerah;
d. Selain tindakan tegas kepada para pelanggar, upaya - upaya yang lain adalah pengolahan lokasi eks pelanggaran melalui koordinasi yang terintegrasi dengan SKPD yang lainnya. Seperti misalnya DKP pada jalur hijau yang telah dibersihkan dari PKL;
e. Pengamanan dan pengawasan di lokasi eks PKL serta patroli rutin mampu menekan jumlah pelanggaran yang terjadi;
f. Upaya - upaya pembinaan kepada pelanggar terus dilakukan, dengan melakukan upaya preventif dalam bentuk sosialisasi dan teguran kepada para pelanggar secara langsung sehingga dengan memberikan hasil yang signifikan dikarenakan masyarakat mengetahui bahwa apa yang telah dilakukan melanggar ketentuan PERDA.
770
20
134
18 PAM Aset Daerah PAM Unjuk Rasa PAM Event
Pemerintah
PAM Keg Masyarakat 0
Grafik 3
PelanggaranPerdaTrantibdaritahun 2011 sampaidengan 2015
Sumber Data : Satpol PP
Tabel 11
INFORMASI KINERJA LINMAS
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
1. Meningkatkan kemampuan dan keahlian anggota Satuan Linmas
Jumlah Anggota Perlindungan Masyarakat yang dibina
1.800 Personil ( 36 kali )
2. Membagi tugas dan melakukan pengawasan Sie. Satlinmas untuk mengkoordinir anggota Linmas dalam rangka pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana serta penyelamatan dan
pertolongan korban bencana / pengungsi
- Peningkatan kapasitas aparat untuk Pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana serta penyelamatan dan pertolongan korban bencana / pengungsi
- Peningkatan kapasitas aparat untuk membantu kegiatan sosial kemasyarakatan
12 Kegiatan
3. Membagi tugas dan melakukan pengawasan Sie. Satlinmas untuk mengkoordinir anggota Satlinmas dalam rangka membantu
pemerintah daerah dalam
pemulihan keamanan dan ketertiban umum serta pembantuan TNI dalam
- Peningkatan kapasitas aparat untuk membantu pemerintah daerah dalam pemulihan
keamanan dan ketertiban umum
- Peningkatan kapasitas aparat untuk membantu TNI dalam upaya pertahanan negara
12 Kegiatan
upaya pertahanan negara 4. Membagi tugas dan melakukan
pengawasan dalam pembuatan surat/ naskah dinas, menghimpun bahan dan data untuk evaluasi dan fasilitasi , pelaksanaan informasi dan kesiagaan, menyiapkan dukungan logistik, peralatan dan perlengkapan, mendokumentasikan kegiatan, membuat laporan peristiwa bencana/peristiwa lainnya serta laporan kerjasama/koordinasi dengan instansi/lembaga terkait
- Peningkatan kapasitas aparat untuk membuat surat/naskah dinas, menghimpun bahan dan data untuk evaluasi dan fasilitasi pelaksanaan informasi dan kesiagaan
12 Kegiatan
c) Analisa Keberhasilan dan Kegagalan
Setelah evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis selanjutnya analisa keberhasilan dan kegagalan yaitu dapat meliputi penjelasan keberhasilan dan kegagalan dan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam menghadapi permasalahan-permasalahan pencapaian kinerja tersebut, serta rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk pencapaian yang lebih baik pada tahun anggaran selanjutnya.
Evaluasi keberhasilan Satuan polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo antara lain sebagai berikut :
1. Penyelesaian hukum terhadap para pelanggar peraturan daerah/peraturan Bupati dengan mengedapankan sistem tipiring;
2. Menekan tumbuhnya pelanggaran dengan kontinuitas patroli rutin secara terintergasi antara pihak Kabupaten dan Kecamatan;
3. Melakukan penertiban secara humanis sehingga angka pengulangan pelanggaran yang terjadi lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya.
Kendala / Permasalahan yang dihadapi :
1. Mengacu pada peralihan, penyesuaian dan masa transisi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 ke Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2009 yang konsep pikirnya bersejajar dengan PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Sehingga ditengah pelaksanaan kinerja keuangan terdapat kendala dalam kesamaan pemahaman dari pelaksana atau komponen-komponen yang ada untuk mencapai target keuangan yang telah ditetapkan;
2. Belum validnya data tentang administrasi barang daerah yang ada di Satuan Kerja Perangkat Daerah;
3. Kurangnya personil Satuan Polisi Pamong Praja;
4. Tuntutan perkembangan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan hidup, yaitu di satu sisi pembangunan harus tetap berjalan di pihak lain kelestarian dan fungsi lingkungan harus tetap terjaga sesuai dengan peruntukannya;
5. Karena kegiatan pemberkasan biasa tidak bisa diserap disebabkan masih adanya miskomunikasi antara pihak PPNS dengan puhak terkait.
Upaya yang telah dilakukan :
Tercapainya sasaran pada tahun 2015 menunjukan bahwa tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja di masa mendatang akan semakin menantang dan berat dalam upaya
mewujudkan keberhasilan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sidoarjo. Oleh karena itu diperlukan perubahan-perubahan sebagai berikut :
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memahami ketentuan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui kegiatan penyuluhan dan sosialisasi;
b. Meningkatkan SDM POL PP Kecamatan dengan mengikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan peningkatan dan pengembangan SDM aparat Polisi Pamong Praja;
c. Melakukan koordinasi secara intensif untuk mensinergikan program dan kegiatan guna mencarikan solusi terbaik dalam menangani permasalahan gangguan trantibum dan pelanggaran peraturan daerah dengan instansi terkait;
d. Memasukan penanganan PKL dalam prioritas pembangunan di Kab. Sidoarjo;
e. Merubah Peraturan Daerah yang memiliki sanksi pidana maksimal 6 (enam) bulan menjadi 3 (tiga) bulan untuk memudahkan dalam proses perbekasan penyidikan;
INFORMASI PERMASALAHAN KEGIATAN LINMAS
Sebagai komunitas masyarakat madani , masyarakatKota Sidoarjo identik dengan dinamika perkembangan yang cepat dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Kondisi warga Sidoarjo yang auto kritik ditambah fungsifungsi ketentraman, ketertiban masyarakat merupakan tantangan yang harus dihadapi Linmas Kabupaten Sidoarjo dimana para anggota Linmas ini berhadapan secara langsung ditengah dinamika warga masyarakat.
Beberapa hal yang menjadikan hambatan dalam system operasional kelinmasan selama ini sebagaiberikut :
a. Faktor Usia dan Fisik, sangat sulit mencari regenerasi anggota satlinmas di usia produktif di kalangan masyarakat;
b. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang Terdidik dan Terlatih; c. Kurangnyapengetahuan anggota Linmas tentang kelinmasan;
d. Belum optimalnya struktur organisasi kelinmasan mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan danKabupaten;
e. Minimnya anggaran atau biaya oprasional untuk kegiatan linmas dalam menjalankan tugas pokok dan fugsinya selama ini tugas, pokok dan fungsi kelinmasan dijalankan terkesan ala kadarnya, sehingga tidak adanya keseragaman dalammenjalankan tugas antara kelurahan yang satu dengan kelurahan yang lain;
f. Kurang efektif fungsi pembinaan kelinmasan dari instansi terkait maupun instansi vertikal baik itu inter dan antar departemen;
g. Sarana dan pra sarana yang minim seperti borgol, pentungan, pos jaga ronda dan masih banyak yang lainnya.
d) Program / kegiatan yang mendukung
Diuraikan program / kegiatan yang mendukung Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan DPA Perubahan Tahun Anggaran 2015.
Tabel 12
Program / Kegiatan Yang Mendukung
SASARAN PROGRA M
INDIKATOR PROGRAM
(OUTCOME) KEGIATAN
INDIKATOR
KEGIATAN
(OUTPUT)
ANGGARAN
Meningkatnya wawasan
masyarakat dalam
menjaga ketentraman &
ketertiban
Program pemeliha raan Kantram
Tingkat penyelesaian pelanggaran
K3, PKL, penertiban Tindak
asusila, cakupan patroli petugas
satpol pp,
1. Peningkatan kerja sama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan
Terlaksananya
kegiatan penertiban
sesuai target
Terwujudnya kondisi
aman & tertib di wilayah
Sda
Meningkatnya wawasan
masyarakat dalam
menjaga ketentraman &
ketertiban
Meningkatnya wawasan
masyarakat dalam
menjaga ketentraman &
ketertiban
Meningkatnya
masyarakat dalam
menjaga ketentraman &
ketertiban
Meningkatnya
masyarakat dalam
menjaga ketentraman &
ketertiban
Meningkatnya
masyarakat dalam
menjaga ketentraman &
ketertiban
Tertindaknya
pelanggaran perda /
perbub
Terwujudnya kesadaran
masyarakat pengguna
fasum & fasos
tibmas
Tercapainya kualitas & kuantitas
aparat pelaksana siskamswakarsa
Jumlah pol pp yang mengikuti
kesamaptaan
Jumlah persidangan tipiring,
jumlah berkas P21
Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti, angka
kriminalitas, jumlah orang yang
di bina
Persentase tempat usaha yang
telah dipantau, persentase
pengaduan yang ditindak lanjuti
Luas reklame tetap yang ditindak,
jumlah reklame insidentil yang
ditindak
Prosentase penindakan RHU yang
melanggar, cakupan wil RHU
Jumlah bangunan liar yang
ditertibkan
2. Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa di daerah
3. Pengembangan kapasitas dan peningkatan sdm aparat polisi pamong praja
4. Penegakan Hukum Terhadap Pelanggar Ketentuan Peraturan Daerah
5. Pembinaan ketentraman dan ketertiban umum
6. Peningkatan pengawasan dalam rangka deteksi dini pelanggaran Perda
7. Peningkatan kesadaran masyarakat penyelenggara reklame
8. Penertiban non yustisial terhadap tindak pelanggaran perda /perbup
9. Penindakan pelanggaran
pengalihan fungsi fasum & fasos
Meningkatnya
kapasitas pelaksana
siskamswakarsa
Meningkatnya
kapasitas sdm anggota
satpol pp
Meningkatnya
kesadaran masyarakat
terhadap ketentuan
peraturan daerah
Meningkatnya
ketentraman &
ketertiban umum
Meningkatnya tertib
perijinan tempat usaha
Meningkatnya tertib
penyelenggaraan
reklame
Tertibnya RHU yang
melanggar
Tertibnya bangunan
liar yang melanggar
1.264.006.000 keamanan & ketertiban
masyarakat
Meningkatnya kapasitas petugas
Program
Jumlah tenaga pengendali keamanan & kenyamanan lingkungan
Jumlah pelatihan
1. Penyiapan tenaga pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
2. Pelatihan pengendali keamanan & kenyamanan
pengendali
keamanan & kenyamanan lingkungan
Meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam menjaga
ketentraman & ketertiban
lingkungan
Meningkatnya keamanan & ketertiban
masyarakat di lingkungan aset pemda
Covering wilayah monitoring RHU
Kegiatan pengamanan tempat penting, acara penting, pengawalan orang penting & pejabat penting, unjuk rasa & kerusuhan massa
lingkungan
3. Pengendalian kebisingan, dan gangguan dari kegiatan masyarakat
4. Pengendalian keamanan lingkungan
Termonitornya ketertiban RHU di kab. SDA
Terciptanya keamanan & ketertiban masyarakat di lingkungan aset pemda
37.800.000
2.351.320.000
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Untuk merealisasikan seluruh target kinerja yang telah ditetapkan dalam sasaran tersebut diatas, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo melalui APBD Kabupaten Sidoarjo telah dialokasikan dan direalisasikan anggaran sebagai berikut :
Tabel 13
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015
NO. PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % SISA
ANGGARAN
1 2 3 4 5 6
A Belanja tidak langsung
8.765.048.018,00 8.486.294.776,00 96,82 278.753.242,00
B Belanja Langsung 15.236.174.146,00 14.372.719.947,00 94,33
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.560.571.000,00 1.460.851.776,00 93,61 99.719.224,00
Keg. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1.100.000,00 1.100.000,00 100,00
-Keg. Penyedia Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan listrik
186.000.000,00 127.172.509,00 68,37 58.827.491,00
Keg. Penyedia jasa pemeliharaan dan perizinan
kendaraan dinas / operasional 25.000.000,00 24.248.600,00 96,99
751.400,00
Keg. Penyediaan jasa Administrasi Keuangan 109.320.000,00 108.470.000,00 99,22
850.000,00
Keg. Penyediaan jasa kebersihan kantor
207.980.000,00 207.569.680,00 99,80 410.320,00
Keg. Penyediaan Alar tulis Kantor
40.215.000,00 40.022.000,00 99,52 193.000,00
Keg. Penyediaan barang cetakan dan Penggandaan
16.680.000,00 13.760.000,00 82,49 2.920.000,00
Keg. Penyediaan komponen Ins. Listrik/Penerangan
bangunan Kantor
5.000.000,00 5.000.000,00 100,00
-Keg. Penyediaan bahan bacaan dan P. Perundang2an
8.400.000,00 3.276.000,00 39,00 5.124.000,00
Keg. Penyediaan bahan logistik Kantor 540.251.000,00 539.350.000,00 99,83
901.000,00
Keg. Penyediaan makanan dan minuman
20.625.000,00 20.245.500,00 98,16 379.500,00
Keg. Rapat2 Koordinasi dan konsultasi keluar daerah 400.000.000,00 370.637.487,00 92,66
29.362.513,00
2 Pogram Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3.308.347.996,00 3.174.724.314,00 95,96 133.623.682,00
Keg. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
728.050.000,00 652.162.750,00 89,58 75.887.250,00
Keg. Pengadaan meubeler
46.500.000,00 45.850.000,00 98,60 650.000,00
Keg. Pengadaan perlengkapan dan peralatan gedung
368.250.000,00 355.396.000,00 96,51 12.854.000,00
kantor
Keg. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
1.807.547.996,00 1.765.815.564,00 97,69 41.732.432,00
Keg. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/ops
280.000.000,00 280.000.000,00 100,00
-Keg. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
78.000.000,00 75.500.000,00 96,79 2.500.000,00
3 Pogram Peningkatan Disiplin Aparatur 313.920.000,00 307.466.155,00 97,94 6.453.845,00
Keg. Pengadaan pakaian Kerja lapangan
313.920.000,00 307.466.155,00 97,94 6.453.845,00
4 Pogram Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
134.300.000,00 127.800.000,00 100,00 6.500.000,00
Keg. Pendidikan dan Pelatihan Formal
6.500.000,00 - - 6.500.000,00
Keg. Pelatihan dan kursus ketrampilan non formal
127.800.000,00 127.800.000,00 100,00
-5 Pogram Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
130.440.000,00 104.797.000,00 80,34 25.643.000,00 Capaian Kinerja dan Keuangan
Keg. Penyusunan laporan capaian kerja dan ikhtisar 130.440.000,00 104.797.000,00 80,34
25.643.000,00
realisasi kinerja SKPD
6 Pogram Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan 5.013.856.150,00 4.781.483.502,00 95,37 232.372.648,00
Lingkungan
Keg. Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan
kenyamanan lingkungan
Keg. Pelatihan pengendalian keamanan dan 374.926.150,00 368.112.150,00 98,18
6.814.000,00
kenyamanan lingkungan
Keg. Pengendalian kebisingan, dan gangguan dari
37.800.000,00 36.690.000,00 97,06 1.110.000,00
kegiatan masyarakat
Keg. Pengendalian Keamanan Lingkungan 2.351.320.000,00 2.161.434.092,00 91,92 189.885.908,00
7 Pogram Pemeliharaan Kantrantibmas dan 4.774.739.000,00 4.415.597.200,00 92,48 359.141.800,00
Pencegahan Tindak Kriminal
Keg. Penigkatan kerja sama dengan aparat keamanan
2.046.888.000,00 1.852.872.700,00 90,52 194.015.300,00
dalam tehnik pencegahan kejahatan
Keg. Peningkatan Kapasitas aparat dalam rangka 1.264.006.000,00 1.245.007.000,00 98,50
18.999.000,00
pelaksanaan siskamswakarsa di daerah
Keg. Pengembangan kapasitas dan peningkatan SDM
281.450.000,00 258.457.500,00 91,83 22.992.500,00
aparat Polisi Pamong Praja
Keg. Penegakan Hukum Terhadap Pelanggar
205.275.000,00 197.775.000,00 96,35 7.500.000,00
Ketentuan Peraturan Daerah
Keg. Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum
181.060.000,00 144.809.500,00 79,98 36.250.500,00
Keg. Peningkatan Pengawasan dalam rangka
203.060.000,00 166.703.000,00 82,10 36.357.000,00
Deteksi Dini Pelanggaran Perda
Keg. Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Penyeleng-307.210.000,00 299.052.500,00 97,34 8.157.500,00
gara Reklame
Keg. Penertiban non yustisial terhadap tindak pelanggaran 37.600.000,00 18.100.000,00 48,14
19.500.000,00
Perda dan/atau peraturan kepala daerah
Keg. penindakan pelanggaran pengalihan fungsi fasilitas
248.190.000,00 232.820.000,00 93,81 15.370.000,00
umum dan fasilitas sosial daerah
T O T A L
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini merupakan Pertanggungjawaban dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo selama Tahun Anggaran 2015. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo ini, merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang AKIP yang selanjutnya disempurnakan di dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan sistematika Penyusunannya didasarkan pada Peraturan Menteri PAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan Program Kegiatan melalui kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dalan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo guna mencapai sasaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo yaitu:
1. Peningkatan ketertiban masyarakat melalui penegakan supremasi hukum secara konsisten dan berkelanjutan;
2. Optimalisasi pelestarian dan kualitas hidup.
Selanjutnya apa yang telah kami lakukan selama tahun anggaran 2015 ini diharapkan dapat menunjang terhadap visi dan misi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo serta dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap pencapaian Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban di Kabupaten Sidoarjo.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo ini masih jauh dari sempurna, namun setidaknya dari LAKIP ini kita semua jadi tahu seberapa besar keberhasilan kinerja Instansi di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo khususnya Satuan Polisi Pamong Praja dalam keamanan dan ketertiban di Kabupaten Sidoarjo dalam rangka mencapai sasaran visi Satuan Polisi Pamong Praja yaitu
Terwujudnya Sidoarjo Yang Tentram Dan Tertib Berlandaskan Norma-Norma Hukum
Langkah kedepan untuk optimalisasi pelaksanaan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja sebagai berikut:
1) Melibatkan semua aparatur Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengoptimalkan potensinya, bekerja keras, mempunyai etos kerja dan disiplin kerja yang tinggi untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya;
2) Memahamkan kepada seluruh aparatur Satuan Polisi Pamong Praja bahwa substansi Program dan Kegiatan adalah alat untuk mencapai sasaran yang selanjutnya akan memberikan konstribusi terhadap capain visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo;
3) Mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan dukungan pada aktivitas kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sidoarjo.
Lampiran–Lampiran : 1. Form IKU
2. Matrik Renstra (hasil review) + SK Review Renstra jika ada 3. Perjanjian Kinerja Kepala SKPD s.d. Eselon IV
4. Hasil Pengukuran Kinerja