• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Siti Robiatul Adawiyah, 2013

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa Di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Tasikmalaya yang berlokasi di Jalan Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan – Tawang Kota Tasikmalaya 46115. Sedangkan untuk waktunya dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011 : 2) bahwa “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Ali, 1985 : 120 ).

Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data dan perhitungan data dengan cara statistik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif cocok digunakan untuk penelitian ini, karena sejalan dengan maksud penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran

(2)

secara sistematis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Tasikmalaya.

3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.3.1 Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2010 : 161) menyatakan bahwa “variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.” Sedangkan menurut Sugiyono (2011 : 63), “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Adapun dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan satu variabel atau variabel tunggal, yaitu motivasi belajar siswa di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Adapun yang akan diungkap pada penelitian ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, yang terdiri dari subvariabel yang akan diungkap, yaitu :

1. Faktor Intrinsik

a. Cita-cita atau Aspirasi Siswa b. Kemampuan Siswa

c. Kondisi Siswa 2. Faktor Ekstrinsik

a. Kondisi Lingkungan Siswa

b. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran c. Upaya guru dalam membelajarkan siswa

(3)

Siti Robiatul Adawiyah, 2013

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa Di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.3.2 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian digunakan untuk menggambarkan pola pikir sebuah penelitian, sehingga jelas hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain yang diteliti. Dengan adanya paradigma penelitian, maka akan lebih mudah untuk merumuskan masalah, pemilihan teori yang relevan, hipotesis yang diajukan, serta metode pengumpulan data dan instrumen yang digunakan, sebagaimana pendapat Sugiyono (2011 : 106) yang mengemukakan bahwa :

Dengan paradigma penelitian itu, peneliti dapat menggunakan sebagai panduan untuk merumuskan masalah, dan hipotesis penelitiannya, yang selanjutnya dapat digunakan untuk panduan dalam pengumpulan data dan dianalisis.

Keterangan:

: Lingkup Penelitian : Arah Penelitian Gambar 3.1. Paradigma Penelitian

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa

Siswa kelas X,XI dan XII

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Temuan

Penelitian Kesimpulandan Saran SMK N 2

Tasikmalaya

Aspek yang diungkap : 1. Faktor Intrinsik - Cita-cita atau Aspirasi Siswa - Kemampuan Siswa - Kondisi Siswa 2. Faktor Ekstrinsik - Kondisi Lingkungan Siswa - Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran - Upaya Guru dalam

membelajarkan Siswa

Motivasi Belajar

(4)

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional yang digambarkan secara umum adalah sebagai berikut :

Motivasi belajar adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang yang sedang belajar untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Maksud motivasi dalam penelitian ini adalah dorongan siswa untuk belajar di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Tasikmalaya yang dipengaruhi oleh faktor internal yaitu cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, dan faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, serta upaya guru dalam membelajarkan siswa.

3.5 Data dan Sumber data Penelitian 3.5.1 Data Penelitian

“Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta maupun angka” (Arikunto, 2010 : 161). Selanjutnya dari sumber SK Menteri P dan K No. 0259/U/1977 tanggal 11 Juli 1977 dalam Arikunto (2010 : 161) disebutkan bahwa “data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.”

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, hasil jawaban dari instrumen inventori mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi

(5)

Siti Robiatul Adawiyah, 2013

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa Di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

motivasi belajar siswa di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Tasikmalaya.

3.5.2 Sumber Data Penelitian

Sumber data menurut Arikunto ( 2010 : 172 ) adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data bisa berupa orang, tempat, maupun simbol.

Adapun sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas X, XI dan XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 2 Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi Penelitian

Sugiyono (2011: 119) mengemukakan bahwa :

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X, XI dan XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 2 Tasikmalaya yang berjumlah 259 siswa.

Tabel 3.1. Populasi Penelitian

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Siswa

L P

1 X 71 22 93

2 XI 71 15 86

3 XII 65 15 80

(6)

Sumber : SMK N 2 Tasikmalaya

3.6.2 Sampel Penelitian

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (Sugiyono, 2011 : 120). Sampel harus dapat mewakili karateristik populasi, sehingga kesimpulan yang didapat dari sampel tersebut dapat diberlakukan untuk populasi.

Berdasarkan uraian di atas, untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini, digunakan rumus dari Arikunto (2002 : 131), yang memberikan prediksi sebagai berikut “apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

Dalam penelitian ini penarikan sampel sebesar 30% dari jumlah populasi sehingga diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: 30% x 259 = 77,7 = 78 siswa.

Sedangkan untuk teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Proportionate atau proporsional digunakan untuk menentukan besarnya sampel pada tiap kelas, sedangkan random adalah cara pengambilan sampel tersebut dilakukan secara acak.

Maka, secara lebih rinci, sampel penelitian yang diambil dapat dilihat pada tabel berikut:

(7)

Siti Robiatul Adawiyah, 2013

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa Di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu No Kelas Populasi Sampel Jenis Kelamin

L P

1 X TGB 93 30% x 93 = 28 21 7

2 XI TGB 86 30% x 86 = 26 21 5

3 XII TGB 80 30% x 80 = 24 19 5

Jumlah 259 78 61 17

3.7 Teknik Pengumpulan Data, Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian 3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang dilakukan untuk mengumpukan data dengan maksud untuk mendapatkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Teknik Inventori.

Inventori adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Dari daftar pertanyaan tersebut individu diminta untuk memilih mana pernyataan yang cocok dengan dirinya. Inventori adalah metode untuk memahami individu dengan memberikan sejumlah daftar pernyataan yang harus dijawab/ dipilih responden sesuai dengan keadaan dirinya. Pernyataan tersebut menyangkut tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu. Jawaban responden tersebut selanjutnya ditafsirkan oleh pengumpul data tentang keadaan responden dan responden memahami diri. Teknik inventori ini dimaksudkan agar data yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian.

(8)

Sebelum menyusun instrumen, peneliti perlu menyusun sebuah rancangan penyusunan instrumen yang dikenal dengan istilah “kisi-kisi”. Arikunto (2010 : 205) mengemukakan bahwa :

Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.

(9)

Siti Robiatul Adawiyah, 2013

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa Di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

JUDUL VARIABEL ASPEK YANG

DIUNGKAP INDIKATOR INSTRUMEN RESPONDEN

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan

SMK N 2 Tasikmalaya

Motivasi belajar siswa

Faktor Intrinsik

Cita-cita atau aspirasi siswa Kemampuan siswa Kondisi siswa Inventori dengan membubuhkan rangking

Kelas X,XI dan XII Program Keahlian TGB di SMK N 2 Tasikmalaya Faktor Ekstrinsik Kondisi lingkungan siswa Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan

pembelajaran

Upaya guru dalam membelajarkan siswa

Inventori dengan membubuhkan

(10)

Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 205) adalah sebagai berikut:

a. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun,

b. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir,

c. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun kisi-kisi ini belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya,

d. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil,

e. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen,

f. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih terjamin.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa kisi-kisi membantu peneliti dalam menyusun isi dari butir-butir instrumen. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan.

3.7.3 Instrumen Penelitian

Untuk dapat mengumpulkan data penelitian, maka diperlukan sebuah alat bantu pengumpul data atau instrumen. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2010 : 262) bahwa “instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data”.

Untuk mendapatkan data yang benar, dan akurat maka diperlukan instrumen yang baik. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat menjelaskan bahwa instrumen tersebut cocok dan sesuai dengan keadaan di

(11)

lapangan. Sebagaimana menurut Arikunto (2010 : 211), “benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.”

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen inventori, yaitu alat untuk menilai (mengumpulkan data) yang berisi serangkaian pernyataan yang diajukan kepada siswa untuk dijawab secara tertulis (Yusuf, dkk., 1993: 103) dalam Nafisah (2008 : 60) . Inventori ini digunakan untuk mengukur keadaan atau gambaran diri yang dirasakan oleh siswa, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan.

Inventori yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tertutup. Artinya responden tinggal memilih pilihan jawaban yang telah disediakan dengan cara membubuhkan rangking. Alasannya pemilihan inventori tertutup adalah agar jawaban siswa lebih terarah pada maksud dan tujuan penelitian.

Prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen inventori pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menyusun kisi-kisi instrumen yang telah dibuat berdasarkan pada indikator landasan teori

2. Menyusun instrumen inventori

3. Melakukan judgement (pertimbangan mengenai kejelasan bahasa, kesesuaian, dan tujuan yang mengacu kepada kajian dan subjek penelitian) kepada beberapa orang dosen yang berkompeten di bidangnya yang ada di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil

4. Melakukan perbaikan instrumen penelitian sesuai dengan masukan dari hasil judgement dosen.

5. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing, konsultasi dengan dosen pembimbing tentang revisi dari hasil judgement, kemudian meminta ijin untuk melakukan uji coba instrumen penelitian.

Skala penelitian pada instrumen untuk penelitian ini adalah dengan cara merangking. Responden diminta untuk merangking dari semua item jawaban,

(12)

mulai dari rangking yang teratas, yaitu rangking satu sampai dengan rangking terakhir. Rangking teratas menunjukkan bahwa item itu yang paling mempunyai pengaruh besar terhadap responden.

Berdasarkan Sugiyono (2012 : 252) bahwa rangking-rangking tersebut diolah dengan menggunakan rumus untuk menghitung rata-rata, yaitu dengan jalan membagi jumlah nilai data oleh banyak data (item). Sebagaimana dirumuskan oleh Sudjana (2005 : 67) bahwa rumus untuk menghitung rata-rata adalah sebagai berikut :

x = n xi

Dimana : x = rata-rata (rangking)

xi = jumlah semua nilai data n = banyaknya data

Misalnya, untuk item no :

Diketahui : Jumlah rangking dari keseluruhan reponden (78 responden) yang menjawab item no 1 adalah 116, kemudian dibagi dengan jumlah data hasil jawaban yaitu sebanyak 78, maka didapat :

x = n xi

x = 78 116 = 1,49 dibulatkan menjadi 1

(13)

Pembulatan

Pembulatan rangking untuk setiap item pada instrumen inventori pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pedoman menurut Sudjana (2005 : 9-10), yaitu :

Aturan 1 : jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan 4 atau kurang, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tidak berubah.

Aturan 2 : jika angka terdiri dari yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau 5 diikuti oleh angka bukan nol, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya bertambah dengan satu.

Aturan 3 : jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan hanya angka 5 atau 5 yang diikuti oleh angka-angka nol belaka, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tetap jika ia genap, tambah satu jika ia ganjil. Misalnya, pada bagian A item no 1 didapat rata-rata rangkingnya adalah 1,49 maka dibulatkan menjadi 1. Dan pada item no 2 didapat rata-rata ranking 3,58 maka dibulatkan menjadi 4.

Tabel 3.4 Kategori Rangking Rangking Indikator Interpretasi

1 Sangat dominan

2 Dominan

3 Cukup Dominan

4 Agak Dominan

5 Kurang dominan

(14)

3.8 Teknik Pengolahan Data

Penyusunan instrumen inventori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa pada penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian A dengan jumlah item sebanyak 6 item dan bagian B dengan jumlah item sebanyak 33 item pernyataan yang terbagi kedalam 6 indikator. Inventori ini diujicobakan kepada sampel penelitian. Pernyataan-pernyataan yang telah memenuhi persyaratan instrumen digunakan sebagai data penelitian.

3.8.1Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (2010 : 211) mengemukakan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Validitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendapat para ahli (judgement expert). Dalam hal ini, setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandasakan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli (Sugiyono, 2010 : 177).

Validitas ini diuji oleh dosen pembimbing skripsi dan dua orang dosen di luar pembimbing. Hasilnya adalah :

1. Pada dosen dari luar pembimbing yang pertama, pada butir instrumen ditambahkan satu item butir pernyataan yang baru dan untuk dipertimbangkan lagi bentuk mengenai skala instrumen penelitiannya.

(15)

2. Dari dosen yang kedua, pada instrumen ditambahkan menjadi 2 bagian pernyataan, yaitu item bagian A merupakan pernyataan indikator, dan item bagian B merupakan pernyataan awal, yaitu pernyataan deskriptor dari keenam indikator tersebut yang harus dijawab oleh responden.

Setelah dikonsultasikan dengan para ahli dan dosen pembimbing maka didapat jumlah item instrumen inventori bagian A yaitu 6 item (indikator) dan 33 item (deskriptor) yang berbeda-beda jumlahnya dari tiap indikator.

3.8.2Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Sebagaimana menurut Arikunto (2010 : 221) :

Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Uji reliabilitas alat ukur (instrumen) dalam penelitian ini adalah dengan Teknik Belah Dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown :

i r= b b r r  1 2 Dimana : i

r = reliabilitas internal seluruh instrumen b

r = korelasi product momen antara belahan pertama dan kedua (Sugiyono, 2012 : 359)

(16)

Tabel 3.5 Interpretasi skor reliabilitas

0.00-0.199 Reliabilitas sangat rendah 0.20-0.399 Reliabilitas rendah 0.40-0.599 Reliabilitas sedang/ cukup 0.60-0.799 Reliabilitas tinggi

0.80-1.00 Reliabilitas sangat tinggi

(Riduwan, 2011 : 116) Pada instrumen penelitian ini, untuk bagian A dari 6 item pernyataan didapat koefisien korelasi sebesar 1, artinya instrumen tersebut sangat reliabel.

Dan untuk bagian B dari 33 item pernyataan didapat koefisien korelasi sebesar 0,946, artinya instrumen tersebut sangat reliabel. Data hasil perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

3. 9 Teknik Analisis Data

Secara garis besar, ada tiga langkah dalam melakukan analisis data, yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.

1. Persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah: a. Mengecek kelengkapan identitas responden b. Mengecek kelengkapan data instrumen

c. Mengecek kelengkapan jumlah instrumen dari responden beserta kelengkapan isian data instrumen tersebut.

2. Tabulasi, kegiatan yang dilakukan adalah

a. Memberikan rangking pada tiap item jawaban b. Menjumlahkan seluruh skor item jawaban

(17)

Adapun prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa kelengkapan jumlah instrumen inventori dan kebenaran pengisiannya

b. Memberi kode/tanda sudah memeriksa lembar jawaban instrumen inventori.

Gambar

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian
Tabel 3.1. Populasi Penelitian
Tabel 3.2. Sampel Penelitian
Tabel 3.4 Kategori Rangking  Rangking Indikator   Interpretasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui apakah program Tax Amnesty Indonesia Tahun 2016 berhasil atau tidak, khususnya dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak,

Melihat potensi atau aset sumber daya manusia yang dimiliki oleh masyarakat Dusun Kedungkebo tersebut, yakni keterampilan mereka dalam memproduksi kerupuk,

Parameter yang diukur dalam pengujian adalah kecepatan angin (m/s) yang akan digunakan memutar sudu turbin; putaran poros (rpm), yaitu putaran yang dihasilkan

Semakin tinggi kerapatan gulma, maka semakin besar pula penekananya terhadap produksi tanaman dan semakin lama gulma tumbuh bersama dengan tanaman pokok maka semakin banyak

Perincian realisasi pendapatan dana transfer dari pemerintah pusat berupa dana alokasi umum dibandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan dalam APBD Tahun Anggaran

Tidak adanya rasa canggung dan jarak ini berasal dari kepercayaan masyarakat bahwa dengan meminum tuak seseorang akan percaya diri, semakin berani berbicara dengan orang

Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual (Mulyadi 2000:14). Yang di maksud dengan kontrol efisiensi

Syarikat di bawah sektor pembuatan tertentu yang tidak tersenarai dalam Senarai Perkhidmatan Perlu (essential services) dibenarkan beroperasi dengan kapasiti