• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV DESKRIPSI DAN PEMODELAN MASALAH VEHICLE ROUTING PROBLEM DISTRIBUSI KORAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV DESKRIPSI DAN PEMODELAN MASALAH VEHICLE ROUTING PROBLEM DISTRIBUSI KORAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

IV DESKRIPSI DAN PEMODELAN MASALAH VEHICLE

ROUTING PROBLEM DISTRIBUSI KORAN

4.1 Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kegiatan distribusi koran harian Serambi Indonesia Nanggroe Aceh Darussalam pada depot percetakan Banda Aceh. Data yang diambil adalah jarak antara depot dengan agen pelanggan dan jarak antaragen pelanggan yang dibuat dalam bentuk matriks jarak antarlokasi (Lampiran 2), jumlah permintaan untuk setiap agen pelanggan dan jumlah kendaraan yang digunakan.

Data diperoleh dari wawancara dengan pihak terkait dan pencatatan dari dokumen di kantor harian Serambi Indonesia Banda Aceh. Pengambilan data dilakukan pada bulan April 2009.

4.2 Deskripsi Masalah

Koran harian Serambi Indonesia merupakan salah satu harian pagi yang terbit tiap hari di Nanggroe Aceh Darussalam. Koran harian ini mulai diterbitkan pertama kali pada tanggal 17 Pebruari 1989 oleh PT Aceh Media Grafika yang merupakan induk perusahaan dari harian Serambi Indonesia. Pada saat didirikan, perusahaan ini hanya mempunyai satu buah percetakan yaitu percetakan di Banda Aceh yang melayani pengiriman koran ke seluruh Aceh bahkan sampai ke Sumatera Utara. Namun seiring dengan perkembangan dan persaingan bisnis surat kabar yang semakin ketat, maka pada bulan Juni tahun 2003 dioperasikan lagi sebuah percetakan di Lhokseumawe untuk melayani konsumen di wilayah timur Aceh dan terakhir pada bulan Maret 2007 dioperasikan lagi percetakan di Blang Pidie untuk melayani konsumen yang berada di wilayah barat dan selatan Aceh.

Penambahan percetakan ini dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumen agar koran sampai ke tangan pembaca tepat pada waktunya. Terlebih lagi pada industri surat kabar yang mengharuskan produk bisa sampai ke pelanggan dengan tepat waktu, karena surat kabar merupakan produk yang menjual informasi tentang kejadian-kejadian yang terjadi di berbagai negara. Hal ini sangat penting karena mengingat media surat kabar memuat berita-berita yang

(2)

terbaru dan menarik sehingga kedatangan barang tepat waktu sangat diperlukan. Oleh karena itu kemampuan untuk mengelola jaringan distribusi dalam penyaluran hasil produksi saat ini merupakan salah satu komponen yang sangat penting agar semua permintaan pelanggan dapat terlayani dengan baik dan pada akhirnya keuntungan yang diperoleh akan optimal.

Masalah pendistribusian surat kabar Harian Serambi Indonesia ke seluruh agen pelanggan merupakan tanggung jawab bagian sirkulasi yang dikepalai oleh seorang manajer. Dalam pelaksanaan distribusi ini bagian sirkulasi didukung oleh 6 unit kendaraan roda empat yang tersebar pada masing-masing tempat percetakan sesuai dengan kebutuhannya dalam melayani konsumen. Di percetakan Banda Aceh terdapat 2 unit kendaraan, percetakan Lhokseumawe 2 unit kendaraan dan percetakan Blang Pidie mempunyai 2 unit kendaraan. Setiap kendaraan mempunyai kapasitas yang sama yaitu 10000 eksemplar koran.

Mengingat bisnis surat kabar ini ada hubungannya dengan waktu, maka kedatangan barang tepat waktu menjadi salah satu pilar utama pemasaran. Agar ketepatan waktu dapat dicapai maka koran yang telah dicetak sekitar pukul 02.00 pagi langsung didistribusikan kepada konsumen dengan menggunakan jalur yang terbagi dalam beberapa wilayah pengiriman sesuai dengan permintaan dan kapasitas kendaraan kecuali jika ada berita-berita penting yang harus ditunggu. Tujuan distribusi tersebut adalah untuk menjamin koran datang tepat waktu di lokasi konsumen yang berbeda, jumlah koran tidak berkurang atau tidak ada koran yang rusak, serta memudahkan agen pelanggan untuk mendapatkan koran sesuai dengan yang dipesan.

Penentuan rute kendaraan dalam mendistribusikan koran Serambi Indonesia ke setiap agen pelanggan, selama ini hanya berdasarkan pengalaman pengemudi. Untuk permasalahan rute, pengemudi terlebih dahulu memilih rute yang terdekat dengan depot/percetakan, sehingga total jarak yang ditempuh dari seluruh rute perjalanan belum tentu menghasilkan rute optimal. Oleh karena itu perlu dibuat suatu model matematis dalam pendistribusian koran Serambi Indonesia yang akan memberikan informasi mengenai urutan rute kendaraan, sehingga menghasilkan rute dengan total jarak yang minimum dengan mempertimbangkan kendala

(3)

kapasitas kendaraan, setiap rute berawal dan berakhir di depot dan setiap pelanggan dikunjungi tepat satu kali oleh satu kendaraan.

Pada penelitian ini sebagai data simulasi model diambil data distribusi koran Serambi Indonesia pada depot/percetakan Banda Aceh, karena pada dasarnya model itu berlaku untuk semua depot/percetakan, hanya saja perlu penyesuaian dengan data-data yang ada pada masing-masing depot/percetakan tersebut.

4.3 Formulasi Masalah

Fungsi tujuan dari model penentuan rute kendaraan dalam pendistribusian koran pada penelitian ini adalah meminimumkan total jarak tempuh dari rute perjalanan kendaraan dengan memperhatikan batasan-batasan (kendala-kendala) yang ada sehingga rute-rute yang terbentuk merupakan rute-rute dengan jarak yang minimum yang memenuhi semua kendala-kendala tersebut.

Adapun kendala-kendala yang dihadapi adalah:

1. Setiap konsumen hanya dapat dikunjungi tepat satu kali oleh satu kendaraan.

2. Total jumlah permintaan konsumen dalam satu rute tidak melebihi kapasitas kendaraan yang melayani rute tersebut.

3. Setiap rute perjalanan kendaraan berawal dari depot 4. Setiap rute perjalanan kendaraan berakhir di depot.

5. Kekontinuan rute, artinya setiap kendaraan yang mengunjungi suatu konsumen, setelah selesai melayani akan meninggalkan konsumen tersebut 6. Tidak terdapat subtour pada formulasi yang dibuat.

Untuk menyederhanakan masalah maka dalam penelitian ini digunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:

1. Semua permintaan pelanggan dapat dipenuhi.

2. Jumlah permintaan pelanggan sudah diketahui sebelumnya.

3. Kendaraan yang digunakan mempunyai kapasitas yang sama yaitu 10000 eksemplar koran.

4. Kecepatan kendaraan konstan yaitu 60 km/jam.

5. Jarak antarlokasi adalah simetrik, artinya jarak dari konsumen i ke konsumen j sama dengan jarak dari konsumen j ke konsumen i.

(4)

Tabel 1 Data agen pelanggan PT Harian Serambi Indonesia untuk percetakan di Banda Aceh

No. Nama Pelanggan Jumlah Permintaan

(Eksemplar)

0 PT. Harian Serambi Indonesia 0

1 Trimora Agency Banda Aceh 3950

2 Dadang Supriadi Lampriet 1480

3 Darussalam Post 1621

4 Azra Agency Krueng Raya 1892

5 Joni Sukandar Seutui 1175

6 Nila Agency Lhoknga 635

7 Montasik Raya Post Lambaro Kafee 655

8 Abrah Agency Sibreh 612

9 Makmu Beusaree Indrapuri 595

10 Barona Agency Seulimum 493

11 Saree Agency 250

12 Syahril Agency Padang Tiji 520

13 Mulyadi Agency Sigli 1850

14 Sunaryati Agency Beureunun 1610

15 M. Jafar Lueng Putu 325

16 Rusli Ismail Meureudu 367

17 Kios Waspada Ulee Glee 673

Total Permintaan 18703

4.4 Model

Tujuan dari model matematik penentuan rute kendaraan yang dibuat adalah meminimumkan total jarak tempuh kendaraan dalam mendistribusikan koran dari tempat percetakan ke sejumlah agen pelanggan yang tersebar di sejumlah tempat. Total jarak yang minimum dari rute-rute kendaraan dapat meminimumkan biaya dan dapat mengurangi biaya operasional namun tetap memenuhi ketentuan-ketentuan dari manajemen perusahaan.

Berdasarkan formulasi masalah penentuan rute pendistribusian koran di atas, maka secara matematis dapat dibuat dalam model berikut:

Misalkan didefinisikan:

(5)

K = banyaknya kendaraan yang digunakan N = himpunan simpul (node) = {0,1,...,17}

C = himpunan konsumen/pelanggan = {1,2,...,17} A = himpunan sisi berarah (arc) = {(i,j) | i,j ∈ N, i≠j}

= jarak dari konsumen i ke konsumen j = total jumlah permintaan konsumen i = kapasitas kendaraan = 10000 eksemplar

=muatan kendaraan ke-k setelah mengunjungi konsumen ke-i Variabel keputusan:

Fungsi tujuan dari permasalahan penentuan rute distribusi koran adalah meminimumkan total jarak tempuh/total biaya dari rute perjalanan.

Kendala-kendala:

1. Setiap konsumen hanya dapat dikunjungi tepat satu kali oleh satu kendaraan.

2. Total jumlah permintaan konsumen dalam satu rute tidak melebihi kapasitas kendaraan yang melayani rute tersebut.

3. Setiap rute perjalanan kendaraan berawal dari depot.

(6)

5. Kekontinuan rute, artinya setiap kendaraan yang mengunjungi suatu konsumen, setelah selesai melayani akan meninggalkan konsumen tersebut

6. Tidak terdapat subtour pada semua rute.

Variabel keputusan hanya akan terdefinisi jika Jika maka kendala

tidak mengikat, sehingga dan Sedangkan jika maka kendala tersebut menunjukkan bahwa

sehingga batasan subtour elimination terpenuhi. 7. Variabel keputusan merupakan integer biner.

Gambar

Tabel 1 Data agen pelanggan PT Harian Serambi Indonesia untuk percetakan di Banda  Aceh

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 pada pasal 1 ayat (1) mengatakan “anak adalah seseorang yang telah berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak

Seseorang yang ketika diusulkan ke Lektor Kepala dengan masa kerja kurang 8 (delapan) tahun sejak pengangkatan pertama dalam jabatan akademik Asisten Ahli, maka: (1) Diperlukan

Pada tahap ini yang harus dilakukan dalam proses riset pemasaran adalah merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian, merumuskan latarbelakang yang sesuai, informasi apa saja

Prinsip sumur dual gas lift hampir sama dengan prinsip sumur single gas lift, di- mana gas injeksi bertekanan tinggi diinjeksikan kedalam tubing, kemudian gas injeksi akan

Nilai pelanggan (Customer Value) adalah pilihan yang dirasakan pelanggan dan evaluasi terhadap atribut produk dan jasa, kinerja atribut dan konsekuensi yang timbul dari

Bab tentang prakiraan dampak penting yang diutarakan dalam studi ANDAL daerah lahan basah pada dasarnya harus dapat menggambarkan tentang:.. 1) Analisis prakiraan dampak

Berdasarkan analisis masalah di atas, maka solusi yang dapat diusulkan adalah sebuah perangkat lunak pengembangan sistem klasifikasi stadium malaria Plasmodium

Dengan demikian untuk mendapatkan juara tidak lepas dari masalah tentang pengukuran khususnya untuk pengukuran antropometri tubuh atletnya sehingga pelatih dengan mudah