STANDAR 6 PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI
Teks penuh
(2) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. 6.2.7 Penyediaan prasarana dan sarana pembelajaran terpusat untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran dan aksesibilitasnya. 6.3 Sistem informasi 6.3.1 Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi dalam proses pembelajaran (hardware, software, e-learning, e-library). 6.3.2 Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi dalam administrasi (akademik dan umum). 6.3.3 Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana yang transparan, akurat dan cepat. 6.3.4 Sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system) yang lengkap, efektif, dan obyektif. 6.3.5 Manfaat sistem informasi untuk mahasiswa dan dosen serta akses terhadap sumber informasi. 6.3.6 Perguruan tinggi memiliki kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa yang memadai. 6.3.7 Aksesibilitas data dalam sistem informasi. 6.3.8 Blueprint pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sistem informasi yang lengkap.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-2.
(3) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-3.
(4) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. STANDAR 6. PEMBIAYAAN, PRASARANA, SARANA DAN SISTEM INFORMASI Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu pengadaan dan pengelolaan dana, sarana, dan prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan program-program dalam perwujudan visi, penyelenggaraan misi, dan pencapaian tujuan perguruan tinggi. Pembiayaan adalah usaha penyediaan, pengelolaan serta peningkatan mutu anggaran yang memadai untuk mendukung penyelenggaraan program-program akademik yang bermutu di perguruan tinggi sebagai lembaga nirlaba. Pengelolaan sarana dan prasarana perguruan tinggi meliputi perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, pemutakhiran, inventarisasi, dan penghapusan aset yang dilakukan secara baik, sehingga efektif mendukung kegiatan penyelenggaraan akademik di perguruan tinggi. Sistem pengelolaan informasi mencakup pengelolaan masukan, proses, dan keluaran informasi, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan pengetahuan untuk mendukung penjaminan mutu penyelenggaraan akademik perguruan tinggi. 6.1 Pembiayaan Pengelolaan dana institusi perguruan tinggi harus tercerminkan dalam dokumen tentang proses perencanaan, penerimaan, pengalokasian, pelaporan, audit, monitoring dan evaluasi, serta pertanggungjawaban penggunaan dana kepada pemangku kepentingan melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel. 6.1.1 Jelaskan proses pengelolaan dana institusi perguruan tinggi mulai dari perencanaan, penerimaan, pengalokasian, pelaporan, audit, monitoring dan evaluasi, serta pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan. Pada bagian ini dijelaskan proses pengelolaan dana institusi Unand mulai dari perencanaan, penerimaan, pengalokasian, pelaporan, audit, monitoring dan evaluasi, serta pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.: 501/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009, Unand ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) penuh, dan mulai diterapkan. pada. tahun. anggaran. 2010.. Aturan. yang. memayungi. pengelolaan/penggunaan anggaran dituangkan dalam Peraturan Rektor No. 4 tahun 2010. Proses pengelolaan keuangan BLU meliputi perencanaan, penerimaan, pengalokasian,. pelaksanaan,. monitoring. dan. evaluasi,. pelaporan. dan. pertanggungjawaban, dan audit dengan penjelasan, sebagai berikut: 1. Perencanaan Penerimaan dan Pengalokasian Dana. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-1. Commented [H1]: Update peraturan rektor unand no 976/XIII/A/unand/2016.
(5) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. 1.1 Siklus Perencanaan Anggaran Sebagai Institusi Pemerintah yang melaksanakan PK – BLU Universitas Andalas telah menyusun Rencana Strategis Bisnis tahun 2015 - 2019. yang memuat. Rencana Penerimaan dan belanja yang bersumber dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), Kegiatan Program dan Indikator agar Visi dan Misi Universitas Andalas tercapai. Untuk melaksanakan Kegiatan, Program dan Indikator ( KPI ) yang tertuang dalam Rencana Strategis Bisnis Universitas Andalas di perlukan Pedoman Penyusunan Anggaran yang pada dasarnya merupakan kumpulan dari anggaran mulai dari program studi, jurusan/bagian, fakultas/pascasarjana, UPT, lembaga, dan lain-lain. Prosedur penyusunan anggaran Universitas Andalas tertuang dalam Peraturan Rektor No. 14 Tahun 2016, yang pada dasarnya bersifat dua arah, dari atas ke bawah (top down) dan dari bawah ke atas (buttom up). Yang bersifat top down adalah kebijakan pimpinan, sedangkan yang bersifat buttom up adalah usulan program/kegiatan dan anggaran dari unit kerja terendah. Prinsip penyusunan anggaran dapat dilihat pada Gambar 6.1.1.1, dan siklus penyusunan anggaran Unand pada Gambar 6.1.1.2 berikut ini. Renstra Kemenristekdikti 2015 - 2019 -. Restra Unand 2015 - 2019 -. Kegiatan Anggaran. Top Down.  Program Prioritas Nasional  Pendaerahan Kegiatan. Anggaran Unand. DIPA UNAND. Button UP. Rapat Kerja Universitas. Rapat Kerja Fakultas / Unit Kerja. Rencana Kerja dan Anggaran Fakultas/ Bidang Unit kerja. Gambar 6.1.1.1 Prinsip Penyusunan Anggaran Universitas Andalas. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-2.
(6) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Pengiriman Pedoman dan Format Dokumen ke Unit Kerja (April). Pelaksanaan Program dan Anggaran. Dokumen Anggaran Unand/ RKAKL. DIPA UNAND. Rapat Kerja Unit Kerja (Mei). Persetujuan Program dan Anggaran. Penyampaian Program dan Anggaran Unit Kerja. Pembahasan Anggaran Diknas dan Depkeu RI. Rekapitulasi Anggaran Unand (Juni) Raker Unand I (Juni). Raker dan Revisi Usulan Program dan. anggaran. Draft Program dan Anggaran Unand. Penyampaian Program dan Anggaran Unand ke Dikti. Seleksi dan Pagu Anggaran Unand. Gambar 6.1.1.2. Siklus Penyusunan Anggaran Universitas Andalas Penyusunan anggaran Universitas Andalas untuk tahun n+1 dimulai awal tahun n atau bahkan diakhir tahun n-1. Sebagai contoh, penyusunan anggaran tahun 2017, dimulai di awal tahun 2016 atau bahkan diakhir tahun 2015 seperti terlihat pada Gambar 6.1.1.3. Penyusunan TRPNBP Fakultas/ Unit Kerja (Desember/Januari ). Pengiriman Proposal TRPNBP Unand ke Dikti (Januari). Penyusunan RPKA dan RBA Fakultas /Unit Kerja (April). Rapat Kerja tingkat Fakultas/Unit Kerja (April ). Penggabungan Usulan dari Fakultas/Prodi dan Unit menjadi Dokumen RPKA dan RBA Unand. Pengesahan dan Penyerahan Dokumen RBA Definitif dan RKAKL Definitif per Fakultas / Unit kerja (Januari tahun t+1). (Mei). Penyerahan Dokumen DIPA Unand dari Presiden RI ke Gubernur Sumbar, dan penyerahan dari Gubernur Sumbar ke Rektor Unand (Desember). Rapat Kerja Tingkat Unand (Juni). Finalisasi Dokumen RPKA dan RBA Unand berdasarkan Pagu dari Dikti (Juni). Pembahasan dan Pencetakan Dokumen DIPA Unand dengan Kanwil III DJPBN (November). Pengiriman Dokumen RPKA dan RBA BLU Unand ke Dikti (Juni). Pembahasan Dokumen RBA Definitif dan RKAKL Definitif Unand dengan DJA (November). Pengesahan Dokumen RBA Definitif Unand oleh Dewan Pengawas dan Sekjen Kemdikbud (November). Pembahasan Dokumen RBA Definitif dan RKAKL Definitif Unand dengan Dikti (November). Penyampaian dokumen RPKA dan RBA Fakultas/Unit Kerja beserta data dukung ke Universitas (Mei). Penyusunan Dokumen RKAKL Unand (Juli). Finalisasi Dokumen RBA Definitif dan RKAKL Definitif Unand (Oktober-November). Perbaikan Dokumen RBA dan RKAKL Unand (September). Pembahasan Dokumen RBA dan RKAKL Unand dengan DJA (Agustus). Pembahasan Dokumen RBA dan RKAKL Unand dengan Dikti (Juli). Gambar 6.1.1.3. Proses Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-3.
(7) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Universitas Andalas Tahun t+1 Adapun tahapan penyusunan anggaran tahun n+1 tersebut adalah sebagai berikut:. Tahap I. Penentuan Pagu Sementara Penerimaaan Negara Bukan Pajak (PNBP).. Penentuan pagu sementara PNBP dimulai dengan: i. Permintaan. dari. Rektorat. kepada. seluruh. unit. kerja. (Fakultas/Lembaga/UPT) untuk mengusulkan target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun n+1 (tahun depan). Pada tahap ini, Fakultas/Lembaga juga dapat meminta kepada unit dibawahnya (program studi) untuk mengusulkan target PNBP tersebut dan lalu Fakultas/Lembaga melakukan kompilasinya. ii. Rektorat kemudian mengkompilasi/merekapitulasi usulan target PNBP tersebut dan dijadikan sebagai usulan target PNBP Unand tahun n+1 ke Dikti. iii. Selain target PNBP tahun n+1, Rektorat juga melaporkan ke Dikti perkiraan realisasi PNBP tahun ke n sehingga usulan ke Dikti menjadi lengkap sebagai Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (TRPNBP). Dalam menetapkan perkiraan realisasi tahun ke n, Rektorat dapat saja berkonsultasi dengan Fakultas/Lembaga, khususnya untuk perkiraan realisasi triwulan ke IV.. Tahap II. Penyusunan Rencana Program, Kegiatan dan Anggaran (RPKA) dan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Universitas Andalas.. Sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di lingkungan Kementrian Riste, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Universitas Andalas harus menyusun RPKA dan RBA. Sedangkan sebagai Satuan Kerja (Satker) di Kemenristekdikti, RPKA dan RBA Universitas Andalas tersebut harus juga menjadi bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kemenristekdikti, yang disebut juga RKA-K/L Adapun langkah-langkah penyusunan RPKA dan RBA adalah sebagai berikut:. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-4.
(8) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. i. Penyusunan RPKA dan RBA dimulai dengan dikeluarkannya pedoman penyusunan RPKA dan RBA oleh Rektor. Pedoman berisikan rencana kerja Unand pada tahun ke n+1 sebagai bagian dari RENSTRA Universitas, pagu anggaran sementara untuk Universitas serta pagu sementara untuk masing-masing Fakultas/Lembaga/UPT. standar harga dan standar biaya yang berlaku, dan lain-lain. Pedoman tersebut disampaikan kepada seluruh pimpinan Fakultas/ Lembaga/UPT. ii. Pimpinan Fakultas meneruskan pedoman penyusunan RPKA dan RBA tersebut. ke. Jurusan/Bagian/Program. Studi/Laboratorium.. Dalam. meneruskan pedoman tersebut, Fakultas sebaiknya juga menetapkan pagu sementara untuk setiap Jurusan/Bagian/Prodi/Laboratorium. iii. Setelah. menerima. pedoman. tersebut. setiap. Jurusan/Bagian/Prodi/. laboratorium/unit kerja melakukan penyusunan RAB tahun n+1. Dalam menyiapkan RPKA dan RBA, rencana kerja dan renstra Fakultas, standar harga dan standar biaya perlu diperhatikan. iv. Penyusunan dan Penyampaian RPKA dan RBA tahun n+1 masing-masing Jurusan/Bagian/ Prodi/Laboratorium dilengkapi dengan data pendukung seperti TOR, RAB, Spesifikasi Peralatan, Gambar Perencanaan, dan lainlain. v. Jurusan/Bagian/Prodi/Laboratorium menyampaikan RPKA dan RBA serta kelengkapannya ke Fakultas dan ditembuskan ke Biro Perencanaan Pengembangan dan Kerjasama Universitas. vi. Fakultas/Lembaga melakukan kompilasi dan Rekapitulasi terhadap RPKA dan RBA Jurusan/Bagian/Prodi/Laboratorium tersebut. Fakultas dapat saja menyederhanakan/ menggabungkan kegiatan-kegiatan yang sejenis di beberapa Jurusan/Bagian/Prodi dengan kesepakatan bersama antara pimpinan Fakultas dengan Jurusan/Bagian/Prodi. vii. Rektorat melakukan kompilasi dan Rekapitulasi terhadap RPKA dan RBA Fakultas/Lembaga/UPT/Unit Kerja dan Biro menjadi RPKA dan RBA Sementara Unand tahun n+1.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-5.
(9) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. viii. Rektorat melakukan finalisasi Dokumen RPKA dan RBA Sementara Unand tahun n+1 berdasarkan Pagu Anggaran dari Dikti (PNBP dan Rupiah Murni Rutin) ix. Pimpinan Universitas melakukan pembahasan Dokumen RPKA dan RBA Sementara Unand dengan Dewan Pengawas BLU Unand untuk kemudian disahkan. x. Universitas mengiriman Dokumen RPKA dan RBA Sementara Unand n+1 ke Dikti setelah disetujui oleh Dewan Pengawas BLU Unand.. Tahap III. Penyusunan RKA-K/L Sementara. Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA-K/L) pada dasarnya adalah RBA Universitas sebagai Satuan Kerja (Satker) di Kemendikbud. Penyusunan RKA-K/L adalah bagian dari proses penyusunan APBN yang dimulai dari setiap Kementrian dan Lembaga. Proses penyusunan RKA-K/L telah dilakukan dengan aplikasi. Untuk itu, tahap ini pada dasarnya adalah memindahkan RBA Unand menjadi RKA-K/L melalui aplikasi yang telah disediakan oleh Kementrian Keuangan untuk seluruh Kementrian/Lembaga Negara. Pada tingkat Universitas, proses ini cukup dimulai di tingkat Fakultas/Lembaga/UPT dan tidak perlu dimulai dari tingkat Jurusan/Bagian/Prodi/ Laboratorium. Sehingga tahapannya adalah sebagai berikut: i. Fakultas. (dengan. melibatkan. unit. kerja/prodi/jurusan). melakukan. penyusunan Dokumen RKA-K/L Sementara tahun n+1 dengan aplikasi yang disediakan, berdasarkan kompilasi dari RKA-K/L masing-masing Jurusan/Bagian/ Prodi/ Laboratorium. ii. Rektorat melakukan penyusunan Dokumen RKA-K/L Sementara Unand tahun n+1 dengan aplikasi yang disediakan berdasarkan kompilasi dari RKA-K/L masing-masing Fakultas/ Lembaga/UPT dan Biro. iii. Universitas mengirim dokumen RKA-K/L Sementara ke Dikti untuk dibahas. iv. Universitas mengirim dokumen RKA-K/L Sementara ke Direktorat Jendral Anggran Kemenkeu untuk dibahas. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-6.
(10) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Tahap IV. Penyusunan RKA-K/L Definitif. Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA-K/L) definitif baru dapat disiapkan oleh setiap Kementrian/Lembaga, termasuk Unand, setelah Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) disetujui oleh DPR RI. Sehingga tahapan penyusunan RKA-K/L definitif adalah sebagai berikut: i. Rektorat (Biro Perencanaan, Pengembangan dan Kerjasama dengan melibatkan Fakultas/Lembaga) melakukan perbaikan terhadap RKA-K/L Sementara dan RBA berdasarkan pagu definitif yang telah disahkan oleh DPR RI. ii. Setelah semua informasi yang diperlukan tersedia, Rektorat melakukan finalisasi Dokumen RBA Definitif dan RKA-K/L Definitif Unand tahun n+1. iii. Pimpinan Universitas kembali membahas Dokumen RBA Definitif Unand tahun n+1 dengan Dewan Pengawas BLU Unand untuk disahkan. iv. Universitas mengirim dokumen RBA Definitif dan RKA-K/L Definitif Unand tahun n+1 ke Dikti untuk dibahas dan disahkan. v. Universitas mengirim dokumen RBA Definitif dan RKA-K/L Definitif Unand tahun n+1 ke DJA untuk dibahas dan disahkan. Pembahasan dapat saja dilakukan secara online ataupun tatap muka. vi. Setelah disetujui/disahkan, Universitas akan menerima Surat Pengesahan RKA-K/L DIPA (SP-RKA-K/L DIPA) Unand tahun n+1 dari Gubernur Sumatera Barat, dimana Gubernur menerimanya dari Presiden. vii. Rektor kemudian menyerahkan RBA Definitif dan RKA-K/L Definitif Unand tahun n+1 ke masing-masing Fakultas/Lembaga/UPT. 1.2 Sumber Penerimaan Secara periodik setiap tahun Unand mendapatkan anggaran yang bersumber dari APBN (Rupiah Murni dan BOPTN) dan dana masyarakat (PNBP). Pelaksanaan anggaran pembiayaan dan pengembangan Unand didukung dengan anggaran DIPA yang bersumber dari: (1) Anggaran Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Pendidikan Tinggi (PKUPT)/APBN; (2) Dana Administrasi Umum/APBN; (3) Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) dan (4) dari sumber dana Penerimaan Negara. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-7.
(11) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Bukan Pajak (PNBP). Dana PNBP berasal dari sumbangan pendidikan mahasiswa berupa Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Sumbangan Pengembangan Institusi, kerjasama dan pendapatan lain yang sah. Penggunaan anggaran tersebut dialokasikan ke universitas dan fakultas untuk mendukung pelaksanaan program akademik. 1.3 Perencanaan Penerimaan Unand membuat prediksi penerimaan PNBP untuk periode tiga tahun ke depan yang akan disampaikan ke Pemerintah, biasanya di setiap bulan Februari. Prediksi penerimaan PNBP universitas tersebut berdasarkan informasi prediksi penerimaan tiga tahun setiap fakultas dan Program Pascasarjana terutama dari Pembayaran Biaya Pendidikan mahasiswa D-3, Profesi, S-1, S-2 dan S-3. Berdasarkan prediksi tiga tahun ini, Fakultas, Program Pascasarjana dan universitas serta Pemerintah dapat memperkirakan pendapatan PNBP untuk dijadikan proyeksi rencana anggaran tahun ke depan. Setiap tahun dilakukan prediksi penerimaan universitas, fakultas dan Program Pascasarjana. untuk. penyusunan. Program. Kerja. masing-masing. institusi.. Penerimaan tahun berikutnya yang diprediksi biasanya berubah sekitar 5-10% meningkat atau turun sehubungan dengan adanya kenaikan/penurunan jumlah mahasiswa, adanya dana Bidik Misi, kerjasama, bantuan-bantuan pemerintah, dan sebagainya. 1.4 Pengalokasian Dana Berdasarkan Renstra Bisnis Unand, Renstra Fakultas, Renstra Program Pascasarjana serta evaluasi diri institusi, dan prediksi penerimaan tahun berikutnya, disusun usulan Program Kerja (Proker) institusi tahun berikutnya. Proker ini disampaikan ke Ditjen Dikti setiap bulan Juni untuk memperoleh pagu belanja universitas. Berdasarkan pagu tetap universitas, akan ditetapkan pagu unit-unit kerja. Kemudian, berdasarkan pagu tersebut, Proker dioptimalkan dan kemudian disusun RKAKL (Rencana Kegiatan Anggaran Kementerian/Lembaga) unit-unit kerja yang digabung menjadi RKAKL universitas.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-8.
(12) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Universitas dan fakultas serta Program Pascasarjana telah menyepakati distribusi pengalokasian pagu dana unit kerja yaitu: alokasi 70%-30% (Fakultas-Universitas) secara umum untuk PNBP S-1 reguler, 70%-30% (Fakultas-Universitas) untuk PNBP PI (Pengembangan Institusi) S-1 reguler mandiri, dan 70%-15%-15% (Fakultas-Program. Pascasarjana-Universitas). untuk. PNBP. S2. dan. S-3. Monodisiplin. Mulai tahun anggaran 2015, 15% dari PNBP fakultas dialokasikan untuk kegiatan penelitian, seminar, dan publikasi. Uraian lengkap sharing alokasi tersebut dapat dilihat pada Keputusan Rektor Unand No.: 976/XIII/A/Unand-2016 tentang Pengelolaan dan Alokasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Universitas Andalas. 2. Pelaporan Pelaporan penggunaan dana DIPA Unand secara keseluruhan dibuat untuk pertanggungjawaban institusi atas penggunaan uang negara. Laporan ini disusun oleh setiap PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) unit kerja dan kemudian oleh KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) Unand kepada Pemerintah. Laporan ini menjadi bahan pendukung untuk pelaksanaan audit internal dan ekternal. Sebagai instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU), Unand membuat laporan keuangan dalam 2 standar, yaitu: (a). Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan (b). Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Berdasarkan SAP setiap triwulan Unand membuat Laporan Realisasi Anggaran (LRA), laporan semesteran, dan laporan tahunan. Berdasarkan SAK, laporan keuangan Unand disusun setiap triwulan, semester dan tahunan. Laporan tersebut diserahkan ke Kementerian Keuangan dan Kemenristekdikti RI. 3. Audit Internal dan Eksternal Audit pelaksanaan DIPA Unand dilakukan secara internal dan eksternal. Audit internal dilakukan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) Univerisitas Andalas dan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenristekdikti. Audit eksternal dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Laporan Keuangan Badan Layanan Umum. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-9.
(13) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. harus diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2015, laporan keuangan Unand diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Tahun 2016 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). 4. Monitoring dan Evaluasi Sesuai dengan Peraturan Mendikbud No. 25 tahun 2012 tanggal 18 April 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Unand, Monitoring dan Evaluasi (Monev) sebagai salah satu unsur pengawasan termasuk ke dalam tugas dan fungsi Wakil Rektor IV yang dilaksanakan oleh Biro Perencanaan, Pengembangan, dan Kerjasama (BPPK). Monev juga dilakukan oleh Pejabat Pengelola Keuangan, yang terdiri dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) dan Bendahara yang setiap tahunnya diangkat dengan Surat Keputusan Menteri Ristekdikti. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan dan proses administrasi keuangan. Evaluasi dapat dilakukan dengan mempedomani laporan realisasi belanja dan penyerapan DIPA yang setiap bulannya dilaporkan melalui Management Meeting berdasarkan Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) baik yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) maupun SP2D BLU. Laporan pelaksanaan/perkembangan kegiatan dengan format yang sudah ditentukan oleh Bagian Perencanaan Ditjen Dikti Kemenristekdikti dibuat setiap bulan. 5. Pertanggungjawaban kepada Pemangku Kepentingan Pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran oleh pimpinan fakultas/unit kerja diajukan kepada Rektor/Kuasa Pengguna Anggaran dan diteruskan kepada Dewan Pengawas Badan Layanan Umum yang telah ditetapkan dengan Keputusan Mendikbud RI No.: 091/P/2012. Sebagai Perguruan Tinggi yang menerapkan PKBLU, Laporan Keuangan Unand diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan/atau Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk oleh pemerintah. Rektor melaporkan. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-10.
(14) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. realisasi anggaran kepada stakeholder pemerintah selaku Kuasa Pengguna Anggaran. Sivitas akademika Unand dan masyarakat dapat mengetahui laporan pertanggungjawaban keuangan Unand tersebut secara umum melalui Laporan Rektor dalam rapat Senat tertutup dan terbuka dalam rangka Dies Natalis atau Lustrum Unand.. 6.1.2 Jelaskan mekanisme penetapan biaya pendidikan (SPP dan biaya lainnya), serta jelaskan pihak-pihak yang berperan dalam penetapan tersebut.. Berikut diuraikan (1). mekanisme penetapan biaya pendidikan yang dibebankan pada. mahasiswa. berdasarkan. hasil. analisis. kebutuhan,. dengan. (2).. mengikutsertakan semua pemangku kepentingan internal Unand: 1. Mekanisme Penetapan Biaya Pendidikan Penetapan biaya pendidikan (SPP dan Pengembangan Institusi) di Unand merujuk pada Peraturan Rektor No. 27 tahun 2012. SPP sampai dengan Tahun 2012 terdiri dari Uang Kuliah dan Uang Praktikum. Besaran uang kuliah sama untuk setiap mahasiswa, yaitu Rp. 750.000/mhs/semester. Uang praktikum hanya dibebankan kepada. mahasiswa. bidang. studi. eksakta,. yang. besarannya. Rp.. 300.000/mhs/semester. Mulai tahun 2013, Dikti menerapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ditetapkan berdasarkan kemampuan ekonomi orang tua mahasiswa dan terdiri dari 5 (lima) level. Mulai tahun 2014, UKT dibedakan menjadi 7 (tujuh) level. Mekanisme penetapan biaya pendidikan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Rektor No. 27 tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Biaya Pendidikan Unand tersebut adalah sebagai berikut: I. Kajian dan Evaluasi Perlunya Perubahan Biaya Pendidikan: Landasan dan kebutuhan perlunya penetapan biaya pendidikan baru (SPP/UKT dan biaya lainnya) dikaji dan dievaluasi oleh tim yang ditugaskan oleh Rektor. Hasil kajian tim adalah rancangan perubahan Biaya Kuliah Tunggal (BKT), yang selanjutnya dibahas secara berjenjang untuk penetapan BKT per Program Studi.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-11.
(15) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. II. Management Meeting Universitas: Pembahasan biaya pendidikan baru di dalam management meeting universitas yang terdiri dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Direktur, Ketua Lembaga, Kepala Biro dan pihak-pihak terkait. Salah satu keputusan adalah permintaan persetujuan dan besar biaya pendidikan baru dari fakultas-fakultas dan Program Pascasarjana. Surat permintaan disampaikan Rektor ke Fakultas dan Program Pascasarjana. III. Rapat Pimpinan Fakultas: Permintaan Rektor dibahas di rapat pimpinan fakultas-fakultas dan Rapat Pascasarjana. rapat pimpinan fakultas terdiri dari Dekan, Wakil Dekan, KTU, Ketua-ketua Jurusan, Ketua Program Studi S-1, S-2 dan S-3, dan pihak-pihak terkait. Salah satu keputusan adalah permintaan persetujuan dan besar biaya pendidikan baru dari Program Studi. Surat permintaan Rektor disampaikan dekan/direktur ke program studi. IV. Rapat Majelis Program Studi: Surat permintaan tersebut dibahas di Rapat Majelis Dosen program studi. Salah satu keputusan adalah apakah disetujui adanya biaya pendidikan baru dan berapa besarnya. Surat hasil rapat disampaikan ke Fakultas. V. Senat Fakultas atau Rapat Program Pascasarjana: Hasil rapat program studi tentang adanya biaya pendidikan baru dan berapa besarnya dibahas dan dipertimbangkan di Senat Fakultas atau Rapat Program Pascasarjana. Hasil pertimbangan di tingkat Fakultas atau Rapat Program Pascasarjana dikirim ke Rektor.. VI. Management Meeting Universitas: Rektor. melaksanakan. management. meeting. universitas. kembali. untuk. mengevaluasi hasil keputusan di tingkat Fakultas dan Rapat Program Pascasarjana. Dalam hal terjadi perubahan biaya pendidikan baru, management meeting mengusulkan pertimbangan dan persetujuan Senat Universitas. VII. Senat Universitas:. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-12.
(16) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Rektor mengusulkan perubahan biaya pendidikan baru kepada Senat Universitas. Rapat Senat Universitas membahas biaya pendidikan baru tersebut. Senat Universitas memberikan pertimbangan kepada Rektor apakah disetujui adanya biaya pendidikan baru tersebut. VIII. Rektor: Dalam hal terjadi perubahan biaya pendidikan baru, Rektor mengajukan usulan peubahan biaya pendidikan untuk penetapan oleh Menristekdikti. IX. Pengumuman dan sosialisasi kepada masyarakat: Keputusan resmi perubahan biaya pendidikan dari Menristekdikti diumumkan dan disosialisasikan kepada mahasiswa, masyarakat, sivitas akademika dan tenaga kependidikan, baik melalui media cetak koran maupun melalui website http://www.unand.ac.id. X. Dengar pendapat dengan masyarakat terutama mahasiswa: Dalam hal terjadi permintaan penjelasan keputusan dan alasan perubahan biaya pendidikan baru, Rektor memfasilitasi adanya dengar pendapat dengan mahasiswa dan masyarakat. XI. Pelaksanaan: Keputusan Menristekdikti yang telah berlaku tetap dilaksanakan untuk pembayaran biaya pendidikan baru yang biasanya hanya berlaku untuk mahasiswa baru pada saat pendaftaran ulang dan pembayaran biaya pendidikan seperti UKT, Sumbangan Pengembangan Institusi, dan sebagainya. 2. Pihak yang Terlibat dalam Perubahan Biaya Pendidikan Pihak-pihak yang terlibat dalam penetapan biaya pendidikan (UKT dan biaya lainnya) di Unand, antara lain: -. Tim pengkajian perubahan biaya pendidikan, yang menyusun rancangan perubahan biaya pendidikan. -. Pimpinan universitas, fakultas, Program Pascasarjana, dan program studi, yang mempelajari dan memutuskan rancangan perubahan biaya pendidikan. -. Senat universitas, yang mempelajari dan memberi pertimbangan terhadap rancangan perubahan biaya pendidikan di tingkat universitas kepada Rektor. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-13.
(17) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. -. Senat fakultas atau rapat Program Pascasarjana, yang mempelajari dan memberi pertimbangan terhadap rancangan perubahan biaya pendidikan masing-masing di tingkat fakultas kepada dekan atau Program Pascasarjana kepada direktur. -. Majelis dosen program studi, yang mempelajari dan memberi pertimbangan terhadap rancangan perubahan biaya pendidikan masing-masing di tingkat program studi. -. Mahasiswa dan masyarakat, yang memberikan tanggapan, pendapat, dan masukan terhadap penetapan perubahan biaya pendidikan di Unand.. 6.1.3 Jelaskan kebijakan mengenai pembiayaan mahasiswa yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu, jumlah dan persentase mahasiswa yang mendapatkan keringanan atau pembebasan biaya pendidikan terhadap total mahasiswa.. Berikut dijelaskan kebijakan mengenai pembiayaan mahasiswa yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu, jumlah dan persentase mahasiswa yang mendapatkan keringanan atau pembebasan biaya pendidikan terhadap total mahasiswa. 1. Kebijakan Mengenai Keringanan/Pembebasan Biaya untuk Mahasiswa Seperti tercantum pada Statuta, Unand memiliki visi “untuk menjadi Universitas Terkemuka dan Bermartabat”. Salah satu misi untuk mencapai visi tersebut adalah “menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi yang berkualitas dan berkesinambungan”. Salah satu tujuan strategis yang ingin dicapai misi tersebut adalah “meningkatkan daya tampung dalam rangka pemerataan dan perluasan akses”. Peningkatan dan perluasan akses dapat dicapai antara lain dengan sasaran. meningkatnya. jumlah. mahasiswa. yang. mendapat. pelayanan. kesejahteraan mahasiswa. Kebijakan strategis Unand untuk peningkatan kesejahteraan mahasiswa yang tercantum pada Renstra Bisnis Unand tahun 2015-2019 adalah meningkatkan kerjasama dengan berbagai institusi pemerintah dan swasta yang menyediakan beasiswa, bantuan pendidikan dan pelayanan asuransi mahasiswa. Untuk itu,. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-14.
(18) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. dijalankan program peningkatan sistem penerimaan mahasiswa baru dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa, dengan berbagai kegiatan, sebagai berikut: -. Pembenahan sistem penerimaan mahasiswa baru (SNMPTN dan SBMPTN).. -. Peningkatan jumlah mahasiswa penerima beasiswa dan jumlah pemberi beasiswa.. -. Pemberian bantuan keringanan UKT bagi mahasiswa berprestasi namun kurang mampu, berupa kesempatan untuk membayar secara mencicil.. -. Penyediaan pelayanan asuransi mahasiswa, bekerjasama dengan Perusahaan Asuransi Takaful Indonesia.. Pemberian keringanan UKT bagi mahasiswa yang keadaan ekonomi keluarga kurang mampu dilakukan setiap tahun. Dalam hal ini Rektor membentuk tim untuk memverifikasi usulan penyesuaian UKT yang diajukan oleh mahasiswa. Pada tahun 2016, dari 123 orang yang mengajukan usulan penyesuaian UKT, disetujui penurunan UKT sebanyak 38 orang. Sedangkan pada tahun 2017, dari 360 orang yang mengajukan usulan penyesuaian UKT, disetujui penurunan UKT sebanyak 96 orang. Dengan kebijakan strategis, program dan kegiatan tersebut, Unand menerapkan kebijakan mengenai pembiayaan mahasiswa yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara finansial. Program bantuan finansial kepada mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara finansial, antara lain: -. Pemberian beasiswa, termasuk program Bidik Misi, Outreach, dan Bazis (badan amil zakat, infaq dan shadaqah) Unand,. -. Pembayaran biaya pendidikan secara mencicil dengan dua kali pembayaran sesuai kemampuan.. Untuk meningkatkan bantuan finansial kepada mahasiswa antara lain dengan memfasilitasi mahasiswa untuk memperoleh honorarium atau gaji dari kegiatan, antara lain: -. Bekerja pada panitia adhoc seperti seminar, penelitian dosen, penyelenggaraan event, dan sebagainya.. -. Mengikuti program COOP dimana mahasiswa melaksanakan BSS (berhenti studi sementara) untuk bekerja di berbagai perusahaan selama 6 bulan dan. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-15.
(19) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. memperoleh gaji seperti karyawan tetap perusahaan tersebut. PT. Telkom selama ini bekerjasama dengan Unand menjalankan program COOP tersebut. Unand pun menghubungkan pihak keluarga mahasiswa dengan perbankan untuk mendapatkan kredit jangka pendek dalam membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan jangka pendek untuk melunasi UKT. 2. Pelaksanaan yang Konsisten Program beasiswa dan bantuan kepada mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara finansial dilaksanakan dengan konsisten setiap tahun sehingga tidak ada mahasiswa yang mengalami kesulitan finansial untuk studi di Unand. Pengurusan usulan bantuan tersebut. dilakukan di Biro Akademik. dan. Kemahasiswaan dengan skedul yang telah terjadwal dan dapat diketahui dengan mudah oleh mahasiswa. Panduan dan prosedur (SOP) pengusulan telah tersedia sehingga memudahkan mahasiswa untuk mengajukan permohonan bantuan dan beasiswa. Unand memfasilitasi pengurusan administrasi bantuan finansial ini yang diajukan kepada pihak sponsor penyedia bantuan dan beasiswa untuk mahasiswa. 3. Data Mahasiswa Penerima Bantuan/Beasiswa Hasil dari program bantuan finansial Unand tersebut diperlihatkan pada Tabel 6.1.3.1 yang memperlihatkan data jumlah dan persentase mahasiswa yang mendapatkan beasiswa terhadap total mahasiswa. Tabel 6.1.3.1: Jumlah mahasiswa yang memperoleh beasiswa/bantuan untuk meringankan dan/atau membebaskan biaya pendidikan No.. Uraian. 2014. 1.. Jumlah Pemberi Beasiswa/Bantuan. 2.. Jumlah Penerima Beasiswa/Bantuan (a). 3.. Jumlah Mahasiswa D-3 dan S-1 (b). 23.791. 4.. Persentase Penerima (a)/(b) *100%. 31,68. 2015. 2016. 2017. 11. 14. 11. 11. 7.536. 8.010. 6.141. 7.772. 23.808 24.981. 25.417. 31,64. 24,68. 30,58. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa atau bantuan finansial bergantung kepada banyaknya sponsor pemberi beasiswa/bantuan. Pada Tabel 6.1.3.1 terlihat jumlah pemberi beasiswa/bantuan berubah-ubah. Oleh karena itu, jumlah mahasiswa. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-16.
(20) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. penerima. beasiswa/bantuan. turun-naik. sesuai. dengan. jumlah. sponsor. penyedianya. Persentase penerima beasiswa dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa D-3 dan S-1 berdasarkan Tabel 3.2.1a dan 3.2.1.e (Standar 3) yang berasal dari lulusan sekolah lanjutan tingkat atas. Beasiswa untuk jenjang profesi, S-2 dan S-3 Unand disediakan di antaranya oleh instansi asal mahasiswa atau oleh Kemenristekdikti dan Kemenkoinfo untuk dosen dan calon mahasiswa non-PNS. 6.1.4 Tuliskan realisasi penerimaan dana (termasuk hibah) dalam juta rupiah, selama tiga tahun terakhir, pada tabel berikut. Dana yang diterima Unand berasal dari berbagai sumber, yaitu dari mahasiswa, PT sendiri, Kemdikbud, dan sumber lain. Rekapitulasi penerimaan dari berbagai sumber tersebut selama tiga tahun terakhir disajikan pada Tabel 6.1.4.1.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-17.
(21) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Tabel 6.1.4.1: Penerimaan Dana Unand Jumlah Dana (juta rupiah) Jumlah (Juta TS-2 (2015) TS-1 (2016) TS (2017) Rupiah) SPP/UKT 147.540,68 148.206,43 153.209,92 448.957,02 Mahasiswa Pengembangan Institusi dan Sumber Lainnya 39.937,22 38.743,73 37.015,94 115.696,88 TOTAL Dana dari Mahasiswa * 187.477,90 186.950,15 190.225,85 564.653,91 Pendapatan Jasa 6.901,54 6.082,34 3.638,91 16.622,78 PT Sendiri ** TOTAL Dana dari PT Sendiri * 6.901,54 6.082,34 3.638,91 16.622,78 Yayasan TOTAL Dana dari Yayasan * Anggaran Rutin *** 348.462,01 315.728,56 294.452,36 958.642,93 Anggaran Pembangunan Pinjaman Luar Negeri 231.860,25 226.000,69 76.701,70 Kemristekdikti / Hibah Kementerian Beasiswa Unggulan 502,68 502,68 Lain Beasiswa Kemenkoinfo 350,00 350,00 268,88 968,88 Hibah Penelitian 21.257,56 36.603,37 23.935,24 81.796,17 LPDP 5.611,43 339,06 5.950,49 TOTAL Dana dari Kemristekdikti / Kementerian Lain * 601.929,81 584.294,06 396.199,92 1.582.423,79 Hibah Dalam Negeri 85,00 25,00 110,00 Hibah Pusat Studi Bencana 417,77 392,99 810,76 Sumber Lain Hibah Pemko Payakumbuh (Kampus II) 650,00 650,00 Penelitian Luar Negeri 675,00 3.497,87 4.172,87 TOTAL Dana dari Sumber Lain * 1.177,77 3.915,86 650,00 5.743,63 TOTAL * 797.487,03 781.242,41 590.714,68 2.169.444,11. Sumber Dana. Jenis Dana. Catatan: *Dana yang diterima perguruan tinggi dari usaha pemanfaatan sumberdaya dan usaha lainnya. **Termasuk gaji tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.. Berdasarkan data pada Tabel 6.1.4.1. persentase dana diterima Universitas Andalas setiap tahun yang bersumber dari mahasiswa pada tahun 2015, 2016, dan 2017 masing-masing sebesar 23,51%, 23,93%, dan 32,20% atau rata-rata 26,57%.. 6.1.5 Tuliskan penggunaan dana yang diterima pada Tabel 6.2.2 selama tiga tahun terakhir pada tabel berikut. Dana yang diperoleh sebagaimana terlihat pada Tabel 6.1.4.1 digunakan sesuai dengan alokasi yang sudah ditentukan. Alokasi untuk kegiatan-kegiatan dapat dilihat pada Tabel 6.1.5.1.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-18.
(22) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Tabel 6.1.5.1. Alokasi Dana TS-2 (2015) 439.421,09 29.207,31 2.546,00 155.087,94 158.571,55 6.395,47. Juta Rupiah TS-1 (2016) 565.430,82 47.801,38 2.618,30 49.336,07 107.005,30 3.416,00. TS (2017) 475.455,73 38.719,92 3.638,64 41.590,46 23.577,77 2.070,27. Jumlah (Juta Rupiah) 1.480.307,64 115.728,61 8.802,94 246.014,47 289.154,61 11.881,74. 6.257,67. 5.634,54. 5.661,90. 17.554,11. TOTAL 797.487,03 * Termasuk gaji tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. 781.242,41. 590.714,68. 2.169.444,11. No. 1 2 3 4 5 6 7. Jenis Penggunaan Penyelenggaraan Pendidikan* Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat Investasi Prasarana Investasi Sarana Investasi SDM Lain-lain, kegiatan kemahasiswaan, pengelolaan dana hibah, pengembangan manajemen, dan profit BLU. Berdasarkan Tabel 6.1.5.1 penggunaan dana untuk operasional pendidikan per mahasiswa per tahun pada tahun 2015, 2016, dan 2017 masing-masing sebesar Rp. 31.114.013.-, Rp. 27.656.820.-, dan Rp. 20.630.960.- atau rata-rata Rp. 26.467.265.- per mahasiswa per tahun.. 6.1.6 Tuliskan dana untuk kegiatan penelitian dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut. Alokasi dana yang dikeluarkan untuk program penelitian, berdasarkan berbagai sumber pendapatan, dapat dilihat pada Tabel 6.1.6.1. Tabel 6.1.6.1 Dana Penelitian Besarnya Dana (Juta Rupiah) * TS-2 (2015) TS-1 (2016) TS (2017) JUMLAH 1 Institusi sendiri /yayasan 2.585,00 13.700,00 10.935,64 27.220,64 2 Kemenristekdikti/Kementerian lain terkait 20.438,50 23.353,94 19.715,05 63.507,49 3 Lembaga/institusi di luar Kemenristekdikti/Kementerian lain terkait 6.183,81 10.747,44 8.069,23 25.000,48 4 Lembaga/institusi luar negeri TOTAL 29.207,31 47.801,38 38.719,92 115.728,61 * Di luar dana penelitian/penulisan skripsi, tesis, dan disertasi sebagai bagian dari studi lanjut yang dikeluarkan oleh mahasiswa. No.. Sumber Dana. Berdasarkan Tabel 6.1.6.1 dana penelitian per dosen tetap per tahun pada tahun 2015, 2016, 2017 masing-masing sebesar Rp. 21.103.549.-, Rp. 34.513.634.-, dan Rp. 28.345.472.- atau rata-rata Rp. 27.987.552.- per dosen tetap per tahun.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-19.
(23) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. 6.1.7 Tuliskan dana yang diperoleh dari/untuk kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat pada tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut. Alokasi dana yang dikeluarkan untuk program pengabdian kepada masyarakat, berdasarkan berbagai sumber pendapatan, dapat dilihat pada Tabel 6.1.7.1. Tabel 6.1.7.1 Perolehan Dana untuk Pengabdian Masyarakat. No.. Sumber Dana. 1 2 3 4. Institusi sendiri /yayasan Kemenristekdikti/Kementerian lain terkait Lembaga/institusi di luar Kemenristekdikti/Kementerian lain terkait Lembaga/institusi luar negeri TOTAL. Besarnya Dana (Juta Rupiah) TS-2 (2015) TS-1 (2016) TS (2017) 405,00 630,00 707,62 2.141,00 1.988,30 2.931,02 2.546,00 2.618,30 3.638,64. JUMLAH 1.742,62 7.060,32 8.802,94. Berdasarkan Tabel 6.1.7.1 dana pengabdian kepada masyarakat per dosen tetap per tahun pada tahun 2015, 2016, 2017 masing-masing sebesar Rp. 1.839.595.-, Rp. 1.890.469.-, dan Rp. 2.663.716.- atau rata-rata Rp. 2.131.260.- per dosen tetap per tahun. 6.1.8 Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi pendanaan internal untuk pemanfaatan dana yang lebih efektif, transparan, dan memenuhi aturan keuangan yang berlaku.. Di bawah ini dijelaskan sistem monitoring dan evaluasi pendanaan internal untuk pemanfaatan dana yang lebih efektif, transparan dan memenuhi aturan keuangan yang berlaku, dengan informasi yang terdiri dari: (1). Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta (2). kinerja yang akuntabel yang dilakukan secara berkala, (3) hasilnya didokumentasikan, dan (4). ditindaklanjuti. 1. Sistem Monitoring dan Evaluasi Pendanaan Berdasarkan Permendikbud No. 25 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unand, sistem monitoring dan evaluasi pendanaan internal Unand adalah sebagai berikut. Rektor mempunyai tugas memimpin pengelolaan perguruan tinggi termasuk pendanaan.. Dalam. melaksanakan. tugas. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. pengelolaan. keuangan,. Rektor. 6-20.
(24) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. menyelenggarakan fungsi pelaksanaan kegiatan layanan administratif. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Rektor mempunyai wewenang, antara lain: -. Penyusunan Rencana Strategis Bisnis 5 (lima) tahun dan Rencana Induk Pengembangan Jangka Panjang 25 (dua puluh lima) tahun;. -. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahunan;. -. Pengelolaan anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;. -. Penyusunan. pertanggungjawaban. penyelenggaraan. pendidikan. kepada. Menteri. Monitoring dan evaluasi (monev) pendanaan pada Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Unand dilakukan oleh: -. Biro Umum dan Sumber Daya (BUSD) melalui Bagian Keuangan yang membawahi Subbag Evaluasi dan Pelaporan Keuangan yang mempunyai tugas melakukan urusan evaluasi pengelolaan anggaran dan penyusunan laporan keuangan. -. Biro Perencanaan, Pengembangan dan Kerjasama (BPPK) melalui Bagian Evaluasi dan Kerjasama yang membawahi Subbagian Evaluasi Pelaksanaan Rencana dan Program yang mempunyai tugas melakukan urusan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana, program, kegiatan, dan anggaran universitas.. 2. Kinerja Monev Pendanaan yang Akuntabel yang Dilakukan secara Berkala Pelaksanaan monev pendanaan dilakukan secara akuntabel dengan data yang sahih dan relevan serta dengan SOP monev dan metode analisis hasil monev yang baku. Pelaksanaan monev pendanaan dilakukan juga secara berkala per bulan dan ketika diperlukan adanya proses rekonsiliasi anggaran dan realisasi. Penyerapan dan pemanfaatan dana dilakukan monev per bulan untuk pelaporan penyerapan dan perbaikan sistem manajemen dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dianggarkan di RKAKL. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan Subag Evaluasi dan Pelaporan Keuangan di bawah BUSD adalah untuk mengevaluasi akuntansi keuangan sesuai dengan RKAKL, ketersediaan dana (terutama untuk PNBP) dan prioritas, serta peraturan. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-21.
(25) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. dan SOP yang berlaku. Peraturan yang dimaksud antara lain Peraturan Dirjen Perbendaharaan Kemkeu No. 66 tahun 2005 tentang tata cara pencairan keuangan, aturan pajak, dan SBU (Standar Biaya Umum). Aturan lain adalah Standar Biaya Khusus atau SBK yang diatur oleh Peraturan Rektor. Aplikasi-aplikasi untuk pengelolaan dan evaluasi akuntansi keuangan tersebut adalah Aplikasi SPM (Surat Perintah Membayar) dan Aplikasi SP2D (Surat Perintah Pencarian Dana) untuk PNBP. Aplikasi SP2D untuk dana Rupiah Murni dilakukan di KPPN. Evaluasi keuangan dilakukan dengan Aplikasi SAPA (Sistem Akuntasi Penggunaan Anggaran). Hasil evaluasi keuangan tersebut dilaporkan setiap bulan ke KPPN dan setiap triwulan ke Kanwil Perbendaharan Sumbar. Hasil evaluasi tersebut dilaporkan juga setiap semester dan tahunan ke KPPN, Kanwil Perbendaharaan, Ditjen Dikti (dengan Sistem Akuntansi Pemerintah atau SAP). Unand sebagai PK BLU mengirim laporan keuangan triwulanan, semesteran dan tahunan ke Kementerian Keuangan RI. Monitoring dan evaluasi pendanaan yang dilakukan Subbagian Evaluasi Pelaksanaan Rencana dan Program adalah untuk memonitor dan mengevaluasi penyerapan penggunaan dan permasalahan anggaran. Selama ini, laporan evaluasi penggunaan anggaran dikirim setiap bulan ke Bagian Informasi dan Pelaporan Ditjen Dikti Kemenristekdikti paling lambat setiap tanggal 5 setiap bulan. Evaluasi pelaksanaan program dan anggaran dibantu dengan aplikasi EMSA yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran. Hasil evaluasi dilaporkan secara triwulan dengan Aplikasi Monev Penganggaran ke Dikti Kemdikbud secara online yang juga dapat diakses oleh Kemkeu dan Bappenas. Pengukuran dan evaluasi rencana kerja dan anggaran dilakukan berdasarkan Peraturan Menkeu No.: 249/PMK.02/2011 tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. Pemanfaatan Dana yang Lebih Efektif dan Transparan Dengan adanya monev pendanaan maka pemanfaatan dana menjadi efektif dan transparan. Dengan monev akuntansi keuangan, maka efektifitas menurut RKAKL dan peraturan yang berlaku dapat terkontrol agar tercapai dan transparansi. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-22.
(26) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. penggunaan menjadi jelas. Dengan monev penggunaan anggaran, maka efektifitas output dan outcomes program dan kegiatan serta anggarannya dapat dijamin dan transparansi penggunaan anggaran sesuai RKAKL dapat menjadi jelas. Dengan monev pendanaan, pemanfaatan dana mesti memenuhi aturan keuangan yang berlaku seperti penggunaan mata anggaran kegiatan (MAK) yang sesuai dan tidak melebihi pagu yang telah ditetapkan. Pertanggungjawaban anggaran dapat memenuhi peraturan dan ketentuan keuangan seperti sesuai peraturan keuangan pemerintah, RKAKL, SBU/SBK, dan SOP administrasi keuangan. Jadwal monev yang dilakukan oleh BPPK dapat dilihat pada Tabel 6.1.8.1. Tabel 6.1.8.1 Jadwal Monev oleh BPPK No. 1. 2. 3.. Aspek Monev Penyerapan anggaran Pemanfaatan dana Pemenuhan aturan keuangan. Jadwal Setiap bulan Setiap triwulan Setiap bulan. 3. Dokumentasi Hasil Monev Pendanaan Dokumentasi hasil monev pendanaan bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan untuk akuntansi keuangan dan penggunaan anggaran dikelola masingmasing oleh BUSD dan BPPK. Hasil monev tersebut diserahkan masing-masing kepada Wakil Rektor II dan IV untuk disampaikan kepada Rektor. Hasil monev tersebut kemudian diinformasikan secara internal kepada pimpinan unit-unit kerja (fakultas, Program Pascasarjana, dan program studi) untuk diketahui dan ditindaklanjuti. 4. Tindaklanjut Hasil Monev Pendanaan Hasil monev pendanaan ditindaklanjuti oleh pimpinan universitas dan unit-unit kerja di lingkungan Unand untuk perbaikan dan pengembangan di dalam perencanaan kerja dan penganggaran, antara lain: -. Distribusi anggaran antara unit-unit kerja, mata anggaran dan bidang-bidang serta program-program.. -. Perlunya dan besarnya subsidi silang dan alokasi program bersama tersentralisasi di universitas seperti anggaran untuk sistem informasi akademik, perpustakaan pusat, dan belanja daya.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-23.
(27) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. -. Percepatan penyerapan anggaran universitas per unit kerja, per bidang, per program dan sebagainya.. -. Penyusunan revisi Rencana Kerja dan Anggaran yang tertuang RKAKL Unand untuk tahun berjalan.. -. Penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran Unand untuk tahun berikutnya.. 6.1.9 Jelaskan tentang lembaga audit eksternal keuangan, pelaksanaan audit, ketersediaan laporan bagi pemangku kepentingan, serta tindak lanjutnya oleh perguruan tinggi.. Berikut dijelaskan tentang (1). lembaga audit eksternal keuangan, (2). pelaksanaan audit, (3). ketersediaan dan publikasi laporan bagi pemangku kepentingan, dan (4) tindak lanjutnya oleh Unand. 1. Lembaga Audit Eksternal Keuangan Audit eksternal keuangan Unand dilaksanakan bekerjasama dengan BPKP (Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan) Sumbar dan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Audit BPK tidak dilakukan secara reguler tetapi jika ada permintaan atau tugas dari kementerian. Audit secara reguler dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). 2. Pelaksanaan Audit Audit eksternal keuangan dilaksanakan untuk menilai pertanggungjawaban keuangan dan pengadaan barang dan jasa paling kurang setahun sekali. Namun, jika diperlukan, lembaga-lembaga audit tersebut dapat melaksanakan audit tambahan. Sebagai PK-BLU, Unand diaudit terhadap proses administrasi keuangan oleh Kantor Akuntan Publik. Audit dilakukan terhadap neraca keuangan dan bukti administrasi keuangan serta bukti fisik pengadaan barang dan jasa. Prosedur pelaksanaan audit pada umumnya adalah sebagai berikut: a. Memberikan informasi kedatangan auditor atau akuntan publik kepada pimpinan Unand.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-24.
(28) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. b. Melakukan pertemuan awal dengan Pimpinan Unand dan SPI tentang pelaksanaan audit. c. Jika diperlukan, melaksanakan audit keuangan dan pengadaan barang dan jasa di tingkat unit kerja. d. Mengevaluasi administrasi keuangan. e. Melaporkan hasil audit keuangan dan pengadaan barang dan jasa kepada Rektor, publik, dan Kementerian Keuangan f. Melakukan pertemuan akhir dengan pimpinan Unand dan SPI; memberikan rekomendasi terkait temuan dan perbaikan pengelolaan keuangan. 3. Ketersediaan dan Publikasi Laporan Audit bagi Pemangku Kepentingan Pelaksanaan audit eksternal keuangan di Unand dilakukan oleh auditor-auditor Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang kompeten dan telah berpengalaman, sehingga laporan hasil auditnya dapat dipertanggungjawabkan kepada Unand sebagai auditee (teraudit) dan para pemangku kepentingan. Laporan hasil audit diserahkan lembaga audit eksternal kepada Rektor sebagai auditee dan kepada Pemerintah sebagai salah satu pemangku kepentingan (stakeholders) dan sebagai Pengguna Anggaran (Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi) dan Kementerian Keuangan sebagai pengelola anggaran nasional. Berdasarkan laporan hasil audit keuangan Unand, hasil audit Kantor Akuntan Publik dapat diakses secara online di website www.unand.ac.id oleh kalangan internal secara terbatas seperti Satuan Pengawasan Internal dan Dewan Pengawas Unand dengan menggunakan password tertentu. Laporan audit eksternal keuangan tersebut disampaikan Rektor kepada Senat Universitas baik pada sidang tertutup maupun pada sidang terbuka seperti upacara wisuda dan dies natalis/lustrum Unand. 4. Tindak lanjut oleh Perguruan Tinggi Unand: Bagi pimpinan Unand, laporan hasil audit eksternal menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan dan pengembangan administrasi keuangan dan pengadaan barang dan jasa serta usulan program kerja untuk tahun berikutnya. Temuan-temuan. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-25.
(29) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. ditindaklanjuti berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari tim auditor. Tindak lanjut dilakukan dengan perbaikan/koreksi sistem manajemen keuangan dan bahkan revisi anggaran pada tahun berjalan, dan program pengembangan administrasi keuangan yang dimasukkan ke dalam RKAKL pada tahun berikutnya. Temuan-temuan penyimpangan keuangan ditindaklanjuti dengan peraturanperaturan yang berlaku.. 6.2 Prasarana dan Sarana 6.2.1 Jelaskan sistem pengelolaan prasarana dan sarana (kebijakan, pengembangan dan pencatatan, penetapan penggunaan, pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan, keamanan dan keselamatan prasarana dan sarana) yang digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan akademik dan nonakademik, untuk mencapai tujuan institusi.. Berikut diuraikan sistem pengelolaan prasarana dan sarana (kebijakan, pengembangan. dan. pencatatan,. penetapan. penggunaan,. pemeliharaan/. perbaikan/kebersihan, keamanan dan keselamatan prasarana dan sarana) yang digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan akademik dan non-akademik, untuk mencapai tujuan institusi. 1. Sistem Pengelolaan Prasarana dan Sarana 1.1 Kebijakan Penyediaan Prasarana dan Sarana Sesuai Renstra Bisnis Unand tahun 2015-2019, untuk mencapai visi menjadi Universitas Terkemuka dan Bermartabat, salah satu misi Unand adalah melaksanakan tata kelola yang baik. Tujuan tata kelola yang baik adalah untuk meningkatkan mutu fasilitas, prasarana, sarana, dan teknologi sesuai dengan standar yang ditetapkan secara nasional dan internasional serta mewujudkan suasana akademik yang kondusif serta bermanfaat bagi masyarakat untuk mendukung terwujudnya visi universitas. Salah satu sasaran strategisnya adalah tersedianya sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). 1.2 Pengelola Prasarana dan Sarana. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-26.
(30) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Sesuai dengan Peraturan Mendikbud No. 25 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Unand, di dalam sistem pengelolaan prasarana dan sarana Unand, Rektor memimpin pengelolaan dan dibantu oleh Wakil Rektor II dalam memimpin pengelolaan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, aset, dan pengembangan sumber daya. Sebagai pelaksana terkait pengelolaan prasarana dan sarana, Biro Umum dan Sumber Daya (BUSD) mempunyai tugas melaksanakan. urusan. keuangan,. kepegawaian,. barang. milik. negara,. ketatausahaan, kerumahtanggaan, dan ketatalaksanaan. BUSD menyelenggarakan fungsi (a). pelaksanaan urusan barang milik negara dan (b). pelaksanaan urusan kerumahtanggaan. Organisasi BUSD terdiri atas Bagian Umum dan Bagian Barang Milik Negara. Bagian Umum BUSD mempunyai tugas melaksanakan urusan kerumahtanggaan, ketatausahaan, dan kearsipan dan menyelenggarakan fungsi pelaksanaan urusan keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan, pengaturan penggunaan sarana kantor, pemeliharaan dan perawatan barang milik negara serta rapat dinas dan upacara. Di dalam bagian ini terdapat pelaksana terkait pengelolaan prasarana dan sarana yaitu Subbagian Rumah Tangga yang mempunyai tugas melakukan urusan keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan, pengaturan penggunaan sarana kantor, pemeliharaan dan perawatan barang milik negara serta rapat dinas dan upacara. Bagian Barang Milik Negara BUSD mempunyai tugas melaksanakan urusan penggadaan barang milik negara dan menyelenggarakan fungsi (a). pelaksanaan urusan perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian barang milik negara; dan (b). pelaksanaan urusan inventarisasi dan penghapusan barang milik negara. Bagian Barang Milik Negara terdiri atas: -. Subbagian. Pengadaan. yang. mempunyai. tugas. melakukan. urusan. perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian barang milik negara. -. Subbagian Inventarisasi dan Penghapusan yang mempunyai tugas melakukan urusan inventarisasi dan penghapusan barang milik negara.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-27.
(31) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Sarana dan prasarana yang dimiliki Unand sangat bervariasi, dalam jumlah banyak, dan di tempat yang beragam. Hal ini memerlukan pengelolaan yang efektif dan efisien agar dapat menunjang pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan demikian, Unand perlu melakukan pengembangan sistem pengelolaan yang baik. Sistem pengelolaan sarana dan prasarana mencakup perencanaan, pengadaan,. pendataan,. pemanfaatan,. pemeliharaan,. penghapusan,. dan. pemutakhiran data aset. 2. Pengembangan dan Pencatatan Prasarana dan Sarana 2.1 Pengembangan Prasarana dan Sarana Untuk sasaran tersebut, Unand memiliki kebijakan untuk mengutamakan pengembangan, penyediaan, dan pemeliharaan sarana prasarana penunjang pendidikan yang langsung dapat dirasakan oleh sivitas akademika Unand. Program untuk menjalankan kebijakan dan mencapai sasaran strategis tersebut adalah peningkatan sarana prasarana penunjang pendidikan dan pemeliharaan fasilitas penunjang pendidikan. Kegiatan-kegiatan tahunan yang telah ditetapkan di dalam program tersebut, antara lain: 1. Penyelesaian pembangunan prasarana pendidikan (Gedung Fakultas Kedokteran, Gedung Jurusan Teknik Industri, Teknik Lingkungan Fakultas Teknik, Rumah Sakil Pendidikan). 2. Rehab Gedung Kuliah A, B, C, D, E, F, G, H, dan I 3. Rehab laboratorium dan perpustakaan. 4. Pemeliharaan/perbaikan sarana dan prasarana penunjang pendidikan. 5. Peningkatan. kelengkapan. peralatan. gedung. kuliah. dan. peralatan. penunjang pendidikan. 6. Peningkatan fasilitas rumah sakit pendidikan. 7. Peningkatan K3 lingkungan kampus, pelayanan transportasi mahasiswa dan pengaturan sistem perparkiran secara profesional. Untuk pengembangan dan menentukan kelengkapan dan kecukupan prasarana dan sarana yang dibutuhkan, Unand mempunyai panduan umum, yaitu Rencana Induk Pengembangan (RIP) Unand tahun 2011-2025 yang berisi ketentuan tata ruang dan peruntukan prasarana. Standar Kemenristekdikti menjadi acuan untuk menentukan kelengkapan dan kecukupan sarana dan prasarana perguruan tinggi.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-28.
(32) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Untuk pengelolaan sistem klasifikasi, inventarisasi dan informasi keberadaan prasarana dan sarana yang dimiliki, Unand mempedomani buku panduan khusus sistem klasifikasi, inventarisasi, dan informasi aset. Untuk efektivitas dan efisiensi pengelolaan guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi, Unand mempunyai tata cara pendayagunaan sarana dan prasarana yang diatur dengan Surat Keputusan Rektor No.: 44/XIV/A/UNAND-2013 tentang Prosedur Operasional Baku (POB) Pemakaian Gedung di Lingkungan Unand. Selain itu, Unand juga memiliki panduan/pedoman tentang sistem pengelolaan berbagai sarana dan prasarana di Unand yang terdokumentasi dalam bentuk dokumen sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 6.2.1.1.. Tabel 6.2.1.1: Berbagai dokumen pengelolaan sarana dan prasarana di Unand No.. Pengelolaan. Dokumen Terkait. 1.. Perencanaan. Panduan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Unand, Renstra Bisnis dan RKAKL Panduan Pengadaan Prasarana dan Sarana, Buku standar harga satuan pokok pengadaan barang dan jasa. 2.. Pengadaan. 3.. Pemeliharaan. Panduan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana. 4. 5.. Pemutakhiran Penghapusan. Panduan Pemutakhiran Data dan Informasi Aset Panduan Penghapusan Aset. 6.. Resource sharing. Panduan Penggunaan Bersama Prasarana dan Sarana. Perencanaan dan pengembangan sarana dan prasarana Unand mengacu pada RIP Unand untuk jangka panjang, Renstra Bisnis Unand untuk jangka menengah dan RKAKL Unand untuk perencanaan jangka pendek tahunan. Pengadaan barang dan jasa harus dilakukan di tingkat universitas melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) Unand. Proses pengadaan barang dan jasa mengikuti Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Proses. pelelangan dilakukan secara online di bawah pengelolaan LPSE (Lembaga Pengadaan Secara Elektronik) melalui laman http://lpse.unand.ac.id. Pada tahun 2017, Unand mengeluarkan dana sebesar Rp.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 65.168.224.000 untuk. 6-29.
(33) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. pengembangan gedung dan bangunan, peralatan mesin, jaringan internet, dan lainnya. Tabel 6.2.1.2 di bawah ini menunjukkan rincian dari dana tersebut. Tabel 6.2.1.2: Alokasi Dana Pengembangan No. 1. 2. 3. 4.. Jenis Pengembangan Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Fisik Lainnya Belanja Modal Jaringan Jumlah. Alokasi Dana (Rp) 15.663.160.000 41.590.457.000 5.814.607.000 2.100.000.000 65.168.224.000. 2.2 Pencatatan Sarana dan Prasarana Pencatatan untuk pemutakhiran data aset dilakukan dengan inventarisasi ulang untuk mengetahui kondisi aktual sarana dan prasarana yang dimiliki Unand baik dalam segi jenis, jumlah dan kondisinya. Setiap pembelian dan penghapusan barang inventaris dilaporkan ke Subbagian Inventarisasi dan Penghapusan pada Bagian Barang Milik Negara untuk pemutakhiran atau updating data aset. Penghapusan aset dilakukan oleh universitas atas ijin Menteri Keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2006, dilakukan untuk mengurangi jumlah sarana yang dinilai tidak layak pakai sehingga biaya pemeliharaan dan kebutuhan tempat penyimpanan berkurang. Sistem pengelolaan sarana dan prasarana terutama untuk pemutakhiran data aset dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi mengunakan Aplikasi SIMAK-BMN dan Aplikasi Persediaan dengan mencakup sistem inventarisasi yang lengkap. Teknologi informasi telah membantu pengelolaan yang efektif dan efisien terutama dalam inventarisasi dan pelaporan. Pola pelaporan yang berlaku di Unand adalah sebagai berikut. Setiap tahun masing-masing unit kerja menginventaris prasarana dan sarana yang ada dan menilai kondisi kelayakan pakainya. Laporan monitoring dan evaluasi ini diserahkan ke pimpinan manajemen universitas untuk dievaluasi terkait dengan tindak lanjut perencanaan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan tahun berikutnya. Dokumen laporan tersebut diarsipkan untuk kemudahan evaluasi oleh pimpinan ke depan. Pelaporan pengelolaan dilakukan secara berkala per tahun dari unit pelaksana kepada pihak manajemen universitas (Rektor melalui Wakil Rektor II). Subbagian Rumah Tangga yang mengelola secara teknis sarana dan prasarana di universitas. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-30.
(34) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. atau unit kerja melaporkan kegiatannya kepada Bagian Umum di atasnya, dan kemudian kepala bagian ini akan mengevaluasi dan membuat laporan untuk Biro Umum dan Sumber Daya. Laporan evaluasi tersebut kemudian diserahkan kepada manajemen terutama untuk evaluasi dan perencanaan periode selanjutnya. Pelaporan pengelolaan prasarana dan sarana yang dilakukan berkala diperlihatkan pada Tabel 6.2.1.3 di bawah ini.. Tabel 6.2.1.3 Berbagai laporan hasil pengelolaan prasarana dan sarana di Unand No.. Pengelolaan. 1.. Perencanaan. 2. 3.. Pengadaan Pemeliharaan. 4.. Pemutakhiran. 5. 6.. Penghapusan Resource sharing. Dokumen Laporan Terkait Buku Laporan Perencanaan Prasarana dan Sarana tahunan Buku Laporan Pengadaan Barang dan Jasa tahunan Buku Laporan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana tahunan Buku Laporan Pemutakhiran Data Aset tahunan Buku Laporan Penghapusan Aset Negara tahunan Buku Laporan Penggunaan Bersama Prasarana dan Sarana tahunan. Pelaporan pengelolaan telah menggunakan teknologi informasi berupa aplikasi SIMAK-BMN selain dilakukan secara manual. Software aplikasi terkait telah digunakan secara luas di unit-unit kerja Unand antara lain untuk menyusun DIR (Daftar Inventaris Ruangan). Penggunaan teknologi informasi ini membuat pengelolaan dan pelaporan lebih efektif dan efisien. Hasil laporan berkala tahunan dapat dipergunakan sebagai informasi bagi para pengguna (mahasiswa dan dosen) jika diperlukan, misalnya data spesifikasi sarana yang dimiliki Universitas untuk keperluan kegiatan pengajaran, penelitian dan/atau pengabdian mereka. Laporan berkala dalam bentuk tabel inventaris dapat dilihat mahasiswa dan dosen umumnya di dinding ruangan dimana inventaris tersebut berada beserta data jumlah dan kondisi kelayakannya. 3. Penetapan Penggunaan Prasarana dan Sarana Unand memiliki sistem pengelolaan untuk menjamin akses yang lebih luas terutama bagi mahasiswa dan dosen melalui penerapan penggunaan bersama misalnya ruang pertemuan, ruang seminar, lokal kuliah, peralatan laboratorium dan. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-31.
(35) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. alat bantu perkuliahan. Penggunaan bersama (resource sharing) sarana dan prasarana yang dilakukan untuk efisiensi biaya investasi, operasional dan pemeliharaan (seperti gedung kuliah bersama, peralatan Laboratorium Dasar dan Sentral, UPT, kendaraan, dan lain-lain) diatur oleh universitas dan penggunaannya dilaporkan ke universitas oleh unit pelaksana. Dokumen-dokumen yang berkaitan pemakaian/ penggunaan sarana dan prasarana tersebut dikemukakan pada Tabel 6.2.1.4. Tabel 6.2.1.4 Berbagai dokumen kebijakan, peraturan dan panduan pemakaian prasarana dan sarana di Unand No.. Aspek. Dokumen Terkait. 1.. Kebijakan. Statuta Unand, Kebijakan Akademik Unand. 2.. Peraturan. Peraturan pemakaian gedung/ruangan Unand. 3.. Pedoman atau buku panduan. Panduan penggunaan prasarana dan sarana Unand. Dokumen kebijakan, peraturan dan pedoman/buku panduan tertulis tersebut telah disosialisasikan dengan baik kepada dosen dan mahasiswa sehingga dapat diketahui jelas dengan berbagai cara sosialisasi, a.l.: penyebarluasan salinan hardcopy dokumen pada seluruh pimpinan unit-unit kerja dan salinan softcopy melalui mailing list dosen dan mahasiswa. Diskusi dapat dilakukan secara online. dalam rapat atau masukan-masukan secara langsung dengan pimpinan. 4. Keamanan dan Keselamatan Prasarana dan Sarana Unand memiliki kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang keamanan dan keselamatan pemakaian sarana dan prasarana. Kebijakan Unand tentang keamanan dan keselamatan pemakaian sarana dan prasarana di tingkat institusi dilaksanakan dengan peraturan yang lebih rinci dan aplikatif dalam bentuk prosedur operasional standar (SOP) dan/atau instruksi kerja (IK) di tingkat laboratorium/studio/perpustakaan dan tempat-tempat lain di mana kegiatan dilaksanakan. Beberapa SOP pemakaian prasarana dan sarana dapat dilihat pada Tabel 6.2.1.5. Tabel 6.2.1.5 Berbagai prosedur untuk pemakaian prasarana dan sarana di Unand. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-32.
(36) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. No.. Prosedur. Dokumen Terkait. Keterangan. (1). Prosedur pemakaian prasarana. SOP pemakaian gedung auditorium dan ruang seminar Unand. Keputusan Rektor No.: 44/XIV/A/UNAND-2013. (2). Prosedur pemakaian sarana. SOP pemakaian peralatan laboratorium IK pemakaian alat bantu perkuliahan. Ada pada masingmasing Laboratorium. (3). Prosedur Pemakaian Asrama. Tata Tertib Kehidupan Asrama. Buku Panduan dan Peraturan Rektor No. 3 Tahun 2016. Peraturan-peraturan tersebut telah tersosialisasi dengan baik bagi para pengguna seperti dosen, karyawan dan mahasiswa dengan cara, a.l.: penyebarluasan salinan hardcopy dokumen ke seluruh unit-unit kerja dan penempelan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium dan instruksi kerja pada papan pengumuman di dekat prasarana dan sarana tersebut berada. Kebijakan tentang keamanan dan keselamatan pemakaian sarana dan prasarana di tingkat institusi dilaksanakan dengan adanya laporan berkala di tingkat laboratorium/studio/perpustakaan dan tempat-tempat lain di mana kegiatan dilaksanakan. Pelaporan dilakukan sesuai dengan Tupoksi yang berlaku di Unand. misalnya laporan dibuat oleh Subbag Rumah Tangga dan diserahkan kepada Bagian Umum yang berada di atasnya untuk evaluasi, pemeliharaan dan pengembangan ke depan. Beberapa laporan berkala pemakaian, keamanan dan keselamatan di tingkat laboratorium/studio/perpustakaan dan tempat-tempat lain dapat dilihat pada Tabel 6.2.1.6.. Tabel 6.2.1.6 Berbagai laporan berkala penggunaan prasarana dan sarana di Unand No. Penggunaan. Dokumen Laporan Terkait. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-33.
(37) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. 1.. Prasarana Ruang Seminar Sarana Sarana Bus Kampus. 2.. Buku Laporan Tahunan Penggunaan Prasarana Ruang Seminar Buku Laporan Tahunan Penggunaan Sarana Bus Kampus. Untuk keamanan prasarana dan sarana kampus, Unand memiliki tim petugas keamanan dalam bentuk Satuan Pengamanan (Satpam) dengan kekuatan 66 orang. Satuan ini bertugas selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu dan 365 hari setahun serta di hari kerja dan libur. Pengelolaan satuan ini dikoordinasikan di bawah Biro Umum dan Sumber Daya (BUSD). 5. Pemeliharaan/Perbaikan/Kebersihan Sarana dan Prasarana Pemeliharaan rutin, perbaikan dan kegiatan kebersihan dilakukan oleh Bagian Umum (yang membawahi Subbagian Rumah Tangga) dan masing-masing unit kerja tanpa harus menunggu ada gangguan dan kerusakan pada sarana dan prasarana seperti pembersihan areal kampus, listrik dan sarana air. Perbaikan dilakukan berdasarkan laporan hasil penilaian kerusakan dari unit-unit kerja untuk mengetahui tingkat perbaikan terkait dengan biaya dan waktu yang diperlukan. Dana pemeliharaan yang dikeluarkan untuk tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 6.2.1.7. Tabel 6.2.1.7 Biaya Pemeliharaan Tahun 2017 No.. Jenis Pemeliharaan. Dana Pemeliharaan (Rp.). 1. Gedung dan Bangunan Lain. 5.171.768.000. 2. Peralatan dan Mesin. 1.005.000.000. 3. Peralatan dan Mesin Lainnya Total. 185.500.000 6.362.268.000. Untuk kebersihan prasarana dan sarana kampus, Unand memiliki tim petugas kebersihan yang disebut Cleaning Service (CS). Tim ini bertugas umumnya pada pada hari kerja dan dimulai sebelum jam kerja kantor. Pengelolaan satuan ini dikoordinasikan di bawah Biro Umum dan Sumber Daya (BUSD). 6.2.2 Tuliskan lokasi, status, penggunaan dan luas lahan yang digunakan perguruan tinggi untuk menjamin penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. dalam tabel berikut.. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-34.
(38) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. Tabel 6.2.2.1 Kepemilikan Lahan No. (1) 1. Lokasi Lahan (Nama dan Nomor Jalan, Kota, Propinsi). Status Penguasaan/ Kepemilikan Lahan*. Penggunaan Lahan. Luas Lahan (m2). (3) Milik Sendiri. (4) Kampus Unand Limau Manis. Milik Sendiri. Kampus Unand Limau Manis. 62.000. Milik Sendiri. Kampus Unand Limau Manis. 1.235.000. Milik Sendiri. Kampus Unand Limau Manis. 10.090. Milik Sendiri. Kampus Unand Limau Manis. 2.810. Milik Sendiri. Kampus Unand Limau Manis. 12.500. Milik Sendiri. Kampus Unand Limau Manis. 19.940. Milik Sendiri. Kampus Unand Limau Manis. 3.340. Milik Sendiri. Kampus Unand Limau Manis. Milik Sendiri. Kampus Unand Jati. 10.073. Milik Sendiri. Kampus Unand Jati. 28.000. Milik Sendiri. Rumah Dinas Rektor. 558. 13. (2) Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang Jl. Perintis Kemerdekaan No. 77, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang Jl. Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang Jl. Perintis Kemerdekaan No. 87, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang Jl. Situjuh, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Milik Sendiri. Rumah Dinas Rektor. 461. 14. Jl. Situjuh, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Milik Sendiri. Percetakan Unand. 567. 15. Jl. Situjuh, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Milik Sendiri. Kampus Unand Jati. 616. 16. Jl. Situjuh, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Milik Sendiri. Kampus Unand Jati. 652. 17. Jl. KIS Mangunsarkoro, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang Kelurahan Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang Kelurahan Ulu Gadut, Kecamatan Pauh, Kota Padang Kelurahan Ulu Gadut, Kecamatan Pauh, Kota Padang Kelurahan Ulu Gadut, Kecamatan Pauh, Kota Padang Kelurahan Ulu Gadut, Kecamatan Pauh, Kota Padang Jl. Sudirman, Kelurahan Koto Baru, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh Kelurahan Labuh Basilang, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh Kelurahan Kubu Gadang, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh Kelurahan Kubu Gadang, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh TOTAL **. Milik Sendiri. Kantor Sekretariat IKA Unand. 522. Milik Sendiri. Mess Karyawan Unand. 811. Milik Sendiri. Kampus Unand Pondok. 557. Milik Sendiri. Kampus Unand Pondok. 788. Milik Sendiri. Kampus Unand Pondok. 108. Milik Sendiri. Kampus Unand Pondok. Milik Sendiri. Kampus Unand Pancasila. Milik Sendiri. PGSD. 27.930. Milik Sendiri. Lapangan Golf. 61.890. Milik Sendiri. Lapangan Golf. 67.410. Milik Sendiri. Dian Andalas. 13.390. Milik Sendiri. Dinas Perkebunan. 14.740. Milik Sendiri. Pusat Studi Gambir. Milik Sendiri. Rumah Dinas. Milik Sendiri. Kampus II Payakumbuh. Milik Sendiri. Kampus II Payakumbuh. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12. 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32. (5) 3.450.000. 555. 128 2.753. 1.541 9.390 82.060 2.010 5.123.190. Keterangan: *Status: milik sendiri. sewa. pinjaman. kerjasama. Siapkan dokumen bukti status penguasaan/kepemilikan lahan. (1) Milik sendiri, sewa, pinjam (2) = kampus utama, komplek akademik, rumah sakit, kebun percobaan, lapangan olahraga, dsb. Fotokopi sertifikat tanah yang dikuasai disajikan pada saat asesmen lapang.. 6.2.3 Prasarana untuk kegiatan akademik dan non-akademik Tabel A. Tuliskan data prasarana (kantor, ruang kelas, ruang laboratorium, studio, ruang perpustakaan, kebun percobaan, ruang dosen) yang digunakan. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. 6-35.
(39) Standar 6. Pembiayaan, Prasarana, Sarana & Sistem Informasi. institusi dalam penyelenggaraan program / kegiatan institusi dengan mengikuti format tabel berikut. Tabel 6.2.3.1 Ketersediaan Prasarana Akademik dan Non-Akademik Kepemilikan No. Jenis Prasarana. (1) (2) Teknologi Pertanian 1 Ruang Dosen 2. Ruang Perkantoran/ Administrasi di Fakultas/Jurusan/Prodi (Termasuk Ruang Rapat/Diskusi. 3 Laboratorium/Studio/Bengkel 4 Perpustakaan dan Ruang Baca 5 Rumah kaca/ Kebun Percobaan 6 GEDUNG AULA/Auditorium 7 Fasilitas Ibadah 8 Fasilitas Olahraga dan Kesenian 9 Ruang Kegiatan Mahasiswa 10 Fasilitas lain Teknologi Informasi 1 Ruang Dosen 2. Ruang Perkantoran/ Administrasi di Fakultas/Jurusan/Prodi (Termasuk Ruang Rapat/Diskusi. 3 Laboratorium/Studio/Bengkel 4 Perpustakaan dan Ruang Baca 5 Rumah kaca/ Kebun Percobaan 6 GEDUNG AULA/Auditorium 7 Fasilitas Ibadah 8 Fasilitas Olahraga dan Kesenian 9 Ruang Kegiatan Mahasiswa 10 Fasilitas lain Fakultas Ekonomi 1 Ruang Dosen 2. Ruang Perkantoran/ Administrasi di Fakultas/Jurusan/Prodi (Termasuk Ruang Rapat/Diskusi. 3 4 5 6 7 8 9 10. Laboratorium/Studio/Bengkel Perpustakaan dan Ruang Baca Rumah kaca/ Kebun Percobaan GEDUNG AULA/Auditorium Fasilitas Ibadah Fasilitas Olahraga dan Kesenian Ruang Kegiatan Mahasiswa Fasilitas lain. Jumlah Unit. Total Luas (m2). (3). Milik Sendiri. (4). (5). Kondisi**. Sewa/Pinjam Terawat /Kerjasama (6). (7). 30. 236. √. √. 24. 1123. √. √. 2. 130. √. √. 2. 139. √. √. 2. 196,68. √. √. 6. 749,01. √. √. 5 1. 357,72 44,89. √ √. √ √. 1. 33,4. √. √. 3 1. 141,82 5,29. √ √. √ √. 125. 3934. √. √. 20. 5590. √. √. 6 1. 4079 220. √ √. √ √. 1. 42. √. √. 1 1. 570 45. √ √. √ √. Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unand. Tidak Terawat (8). 6-36.
Dokumen terkait
Penulis mengambil judul “Hubungan Kualitas Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Relasi Antara Customer Service Officer dan Pelanggan Mal Malioboro Yogyakarta.” Pengambilan judul
2) Catat adanya flutuasi tekanan darah.. Poltekkes Kemenkes Padang 3) Monitor kualitas nadi 4) Monitor suara paru 5) Monitor suara pernafasan 6) Monitor suhhu, warna, dan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah di lakukan di peroleh hasil korelasi sebesar 0,708 yang menunjukan korelasi sedang, hubungan memadai, hal tersebut dapat
Dikarenakan setiap individu memiliki caranya sendiri untuk menyelesaikan masalahnya, studi ini menganalisa usaha yang dilakukan Paulo Coelho dalam menghadapi krisis
Sistem pengetahuan yang di miliki oleh masyarakat Kampung Nelayan mengenai fungsi dan peranan mangrove dipesisir dapat memberikan kontribusi bagi kelangsungan populasi dalam
Dengan adanya kegiatan penyuluhan, petani menjadi lebih dapat mengenal masalah- masalah dan kebutuhan-kebutuhan dalam berusaha tani.. Sangat Tidak
Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka