• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang asuransi umum di

Indonesia. Awalnya PT XYZ menempati kantor di Jalan Asemka kemudian sempat beberapa kali mengalami perpindahan sebelum akhirnya menetap di Slipi Jakarta Barat sejak 1998 hingga sekarang.

Kini PT XYZ sudah 60 tahun beroperasi di Indonesia dan sudah memiliki 42 kantor cabang dan 23 perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam menjalankan perusahaan, PT XYZ selalu di dukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang saat ini mencapai 1.580 karyawan. PT XYZ adalah salah satu perusahaan asuransi nasional dengan jumlah aset terbesar, dimana saat ini mencapai Rp 8,865 triliun. Per Desember 2014 permodalan yang dimiliki PT XYZ mencapai Rp 4.197 miliar dan nilai RBC (Risk Based Capital) per Desember 2014 adalah sebesar 182,45%, jauh melebihi batas minimal ketentuan pemerintah 120%.

2. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi

Menjadi perusahaan asuransi professional yang handal, mampu berkembang secara berkesinambungan, dan diakui baik di dalam negeri maupun internasional.

(2)

b. Misi

i. Menjadi perusahaan yang memiliki kinerja keuangan sehat. ii. Dikenal sebagai perusahaan yang bertanggung jawab

iii. Dikenal sebagai perusahaan yang memiliki lingkungan kerja baik, sehingga mampu menghargai karyawannya dan membuat seluruh karyawan bagian dari perusahaan.

iv. Dikenal sebagai perusahaan yang mampu memberikan pelayanan berkualitas tinggi kepada para nasabah.

3. Produk Perusahaan

Produk asuransi andalan PT XYZ adalah asuransi rumah idaman, asuransi kendaraan bermotor, asuransi kesehatan dan produk asuransi mikro seperti asuransi demam berdarah, asuransi pertanian, santunan duka yang merupakan kegiatan sosial dari PT XYZ.

B. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif data mentah diubah menjadi informasi yang dapat menggambarkan karakteristik data. Karakteristik data yang digambarkan adalah karakteristik responden.

Karakteristik dasar yang akan ditanyakan kepada responden adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa kerja. Berikut ini data yang akan ditampilkan dalam bentuk tabel sehingga pembaca dapat memahami latar belakang responden dalam penelitian ini.

(3)

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :

TABEL 4.1 DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

No Jenis Kelamin Responden Jumlah Persentase

1 Pria 16 36%

2 Wanita 29 64%

TOTAL 45 100%

Sumber :Data primer yang diolah oleh Penulis 2017

Berdasarkan tabel dan gambar 4.1 diatas menunjukan bahwa dari 45 responden, responden berjenis kelamin pria berjumlah 16 orang (36%) sedangkan sisanya adalah berjenis kelamin wanita berjumlah 29 orang (64%). Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan jenis kelamin PT XYZ pada Departemen Non Tehnik di dominasi oleh wanita.

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

TABEL 4.2 DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN USIA

No Usia Responden Jumlah Persentase

1 < 21 Tahun 2 4% 2 21-25 Tahun 12 27% 3 26-30 Tahun 16 36% 4 31-35 Tahun 9 20% 5 > 36 Tahun 6 13% TOTAL 45 100%

(4)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa dari total 45 responden, departemen non tehnik di dominasi oleh karyawan dengan usia 26 hingga 30 tahun sebanyak 16 orang (36%). Hal tersebut dikarenakan mayoritas karyawan pada jabatan secondary staff yang pada usia produktif tersebut yang cenderung lebih dinamis. Urutan kedua sebesar 27% adalah responden pada usia 21 hingga 25 tahun sejumlah 12 orang yang pada umumnya usia tersebut berada pada posisi jabatan staff. Urutan ketiga sebesar 20% adalah responden pada usia 31 hingga 35 tahun sejumlah 9 orang yang pada umumnya usia tersebut berada pada posisi jabatan senior staff. Sementara urutan keempat sebesar 13% adalah responden diatas 36 tahun sejumlah 6 orang yang pada umumnya berada pada posisi junior section head dan urutan terakhir sebesar 4% adalah responden dengan usia dibawah 21 tahun sejumlah 2 orang.

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

TABEL 4.3 DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

No Tingkat Pendidikan Responden Persentase Jumlah

1 Diploma 16 35%

2 Sarjana 26 58%

3 Magister 3 7%

TOTAL 45 100%

Sumber :Data primer yang diolah oleh Penulis 2017

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa 58% responden sejumlah 26 orang adalah karyawan dengan pendidikan akhir Sarjana. Sementara 35%

(5)

responden adalah karyawan dengan pendidikan akhir Diploma sebanyak 16 orang. Dan terakhir untuk karyawan dengan pendidikan akhir Magister sejumlah 7% atau 3 orang karyawan. Karyawan pada pendidikan akhir Sarjana mendominasi pada penelitian ini.

4. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :

TABEL 4.4 DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN MASA KERJA

No Masa Kerja Responden Jumlah Persentase

1 < 1 Tahun 3 7%

2 1 - 3 Tahun 14 31%

3 3 - 5 Tahun 15 33%

4 > 5 Tahun 13 29%

TOTAL 45 100%

Sumber :Data primer yang diolah oleh Penulis 2017

Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukan bahwa dari total 45 responden, dengan masa kerja 3 hingga 5 tahun mendominasi sebanyak 33% dengan total responden 15 orang. Disusul urutan kedua sebesar 31% adalah responden dengan masa kerja 1 hingga 3 tahun sebanyak 14 orang. Kemudian karyawan dengan masa kerja diatas 5 tahun tahun 13 orang dengan persentase 29%. Dan urutan terakhir dengan masa kerja diatas kurang dari 1 tahun sebanyak 3 orang (7%).

5. Deskripsi Jawaban Responden

a. Deskriptif Kuesioner Variabel Gaya Kepemimpinan Paternalistis Rekapitulasi distribusi frekuensi tanggapan responden terhadap item-item pernyataan variabel gaya kepemimpinan adalah sebagai berikut:

(6)

TABEL 4.5 DATA HASIL UJI FREKUENSI GAYA KEPEMIMPINAN STS TS RR S SS Q1 0 0 17.8% 68.9% 13.3% Q2 0 2.2% 22.2% 57.8% 17.8% Q3 4.4% 17.8% 33.3% 5.5% 8.9% Q4 0 0 8.9% 71.1% 20% Q5 0 2.2% 22.2% 60% 15.6%

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23 Dari tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa :

1. Responden yang paling banyak menyatakan “Ragu-ragu” terdapat di Q3 yaitu : memberikan arahan dalam bentuk pedoman kerja untuk melakukan pekerjaan. Artinya menurut pendapat karyawan, para pemimpin belum cukup memberikan arahan yang jelas pada karyawan dan perlu ditingkatkan.

2. Responden yang paling banyak menyatakan “Setuju” terdapat di Q1 dan Q4 yaitu :

Q1 : Pemimpin memegang penuh wewenang terhadap pengambilan keputusan

Q4 : Pemimpin jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk berinisiatif

Artinya menurut penelitian karyawan, pemimpin memegang penuh wewenang terhadap pengambilan keputusan dan tidak memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk berinisiatif

b. Deskriptif Kuesioner Variabel Disiplin Kerja

Rekapitulasi distribusi frekuensi tanggapan responden terhadap item-item pernyataan variabel disiplin adalah sebagai berikut :

(7)

TABEL 4.6 DATA HASIL UJI FREKUENSI DISIPLIN KERJA STS TS RR S SS Q1 0 8.9% 15.6% 55.6% 20% Q2 0 0 4.4% 53.3% 42.2% Q3 0 0 8.9% 48.9% 42.2% Q4 0 4.4% 26.7% 44.4% 24.4% Q5 0 0 4.4% 68.9% 26.7% Q6 0 2.2% 17.8% 64.4% 15.6% Q7 0 0 6.7% 60% 33.3% Q8 0 0 2.2% 68.9% 28.9%

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23 Dari tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa :

1. Responden yang paling banyak menyatakan “Ragu-ragu” terdapat di Q4 yaitu : tidak pernah meninggalkan tempat kerja tanpa izin selama jam kerja.

2. Responden yang paling banyak menyatakan “Setuju” terdapat di Q5 yaitu : menyelesaikan tugas sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan Artinya karyawan taat pada standar kerja yang telah ditetapkan.

3. Responden yang paling banyak menyatakan “ Sangat Setuju” terdapat di Q2 dan Q3 yaitu :

Q2 : meminta izin apabila tidak dapat masuk kantor untuk bekerja Q3 : pakaian sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

perusahaan

Artinya menurut penelitian, karyawan Ketaatan pada peraturan kerja dan taat pada standar yang telah ditetapkan

(8)

c. Deskriptif Kuesioner Variabel Lingkungan Kerja

Rekapitulasi distribusi frekuensi tanggapan responden terhadap item-item pernyataan variabel lingkungan adalah sebagai berikut :

TABEL 4.7 DATA HASIL UJI FREKUENSI LINGKUNGAN KERJA

STS TS RR S SS Q1 0 0 4.4% 68.9% 26.7% Q2 0 0 20% 60% 20% Q3 0 6.7% 26.7% 57.8% 8.9% Q4 2.2% 6.7% 40% 40% 11.1% Q5 2.2% 6.7% 8.9% 53.3% 28.9% Q6 0 0 20% 55.6% 24.4% Q7 2.2% 0 11.1% 66.7% 20% Q8 0 0 13.3% 66.7% 20%

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23 Dari tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa :

1. Responden yang paling banyak menyatakan “Ragu-ragu” terdapat di Q4 yaitu : Ruang kerja saya tenang dan tidak ada suara bising yang dapat menganggu konsentrasi dalam bekerja. Artinya menurut karyawan lingkungan kerja mereka masih bising yang daoat mengganggu kosentrasi dalam bekerja

2. Responden yang paling banyak menyatakan “Setuju” terdapat di Q1 yaitu: Pencahayaan diruang kerja cukup, sehingga tidak menghambat karyawan dalam bekerja.

3. Responden yang paling banyak menyatakan “ Sangat Setuju” terdapat di Q5 yaitu: adanya bau tidak sedap yang mengganggu disekitar tempat kerja Artinya menurut karyawan, pada lingkungan kerja terdapat bau yang tidak

(9)

sedap yang mengganggu di sekitar tempat kerja hal ini disebabkan karena kantor berada di dalam mall dan berdekatan dengan foodcourt.

d. Deskriptif Kuesioner Variabel Produktivitas Kerja Karyawan

Rekapitulasi distribusi frekuensi tanggapan responden terhadap item-item pernyataan variabel produktivitas kerja adalah sebagai berikut :

TABEL 4.8 DATA HASIL UJI FREKUENSI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

STS TS RR S SS Q1 0 0 4.4% 66.6% 28.9% Q2 0 4.4% 31.1% 53.3% 15.6% Q3 0 0 6.7% 64.4% 28.9% Q4 0 0 8.9% 68.9% 22.2% Q5 2.2% 2.2% 37.8% 46.7% 11.1% Q6 0 0 2.2% 75.6% 22.2% Q7 0 0 13.3% 68.9% 17.8% Q8 0 0 13.3% 77.8% 8.9% Q9 0 0 4.4% 68.9% 26.7% Q10 0 0 40% 55.6% 4.4%

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23 Dari tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa :

1. Responden yang paling banyak menyatakan “Ragu-ragu” terdapat di Q10 yaitu : jarang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan. Artinya, dalam menyelesaikan perkerjaan karyawan masih melakukan kesalahan.

2. Responden yang paling banyak menyatakan “Setuju” terdapat di Q8 yaitu: selalu memperdalam pengetahuan mengenai pekerjaan. Artinya karyawan selalu ingin lebih baik dalam bekerja dan memperdalam keahlian.

3. Responden yang paling banyak menyatakan “ Sangat Setuju” terdapat di Q1 dan Q3 yaitu:

(10)

Q1 : menguasai pekerjaan yang sedang saya kerjakan saat ini

Q3 : memanfaatkan waktu kerja secara maksimal untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan

Artinya menurut pendapat karyawan, karyawan sudah menguasai pekerjaan dan memanfaatkan waktu kerja dengan maksimal

C. Uji Kualitas Instrumen Penelitian

Uji instrument penelitian dimaksudkan untuk mendeteksi data penelitian yang sah dan andal. Oleh karena itulah dalam uji instrument penelitian digunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Hal ini dapat disajikan pada uraian berikut ini :

1. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan mampu mengungkapkan apa yang ingin diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas diukur dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka item pernyataan dinyatakan valid dan jika r hitung < r tabel maka item pernyataan dinyatakan tidak valid. Dalam penelitian ini nilai r tabel yang didapat adalah 0.2940 nilai tersebut didapat dari (df=n-2) dimana n adalah jumlah sampel, maka (df=45-2=43) dengan tingkat signifikansi 0,05.

a. Hasil Uji Validitas Terhadap butir-butir pernyataan Variabel Gaya Kepemimpinan Paternalistis

(11)

TABEL 4.9 UJI VALIDITAS VARIABEL INDEPENDEN GAYA KEPEMIMPINAN PATERNALISTIS

No Indikator Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan

1 GK1 0.294 0.678 Valid

2 GK2 0.294 0.766 Valid

3 GK3 0.294 0.728 Valid

4 GK4 0.294 0.532 Valid

5 GK5 0.294 0.856 Valid

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel independen gaya kepemimpinan paternalistis adalah valid. Hal ini ditunjukkan dari nilai r hitung gaya kepemimpinan > dari r tabel (0,294)

b. Hasil Uji Validitas Terhadap butir-butir pernyataan Variabel Disiplin Kerja

TABEL 4.10 UJI VALIDITAS VARIABEL INDEPENDEN DISIPLIN KERJA

No Indikator Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan

1 DK1 0.294 0.543 Valid 2 DK2 0.294 0.624 Valid 3 DK3 0.294 0.733 Valid 4 DK4 0.294 0.734 Valid 5 DK5 0.294 0.721 Valid 6 DK6 0.294 0.581 Valid 7 DK7 0.294 0.663 Valid 8 DK8 0.294 0.695 Valid

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel independen disiplin kerja adalah valid. Hal ini ditunjukkan dari nilai r hitung disiplin kerja > dari r tabel (0,294)

c. Hasil Uji Validitas Terhadap butir-butir pernyataan Variabel Lingkungan Kerja

(12)

TABEL 4.11 UJI VALIDITAS VARIABEL INDEPENDEN LINGKUNGAN KERJA

No Indikator Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan

1 LK1 0.294 0.677 Valid 2 LK2 0.294 0.648 Valid 3 LK3 0.294 0.680 Valid 4 LK4 0.294 0.710 Valid 5 LK5 0.294 0.571 Valid 6 LK6 0.294 0.697 Valid 7 LK7 0.294 0.654 Valid 8 LK8 0.294 0.645 Valid

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel independen lingkungan kerja adalah valid. Hal ini ditunjukkan dari nilai r hitung lingkungan kerja > dari r tabel (0,294)

d. Hasil Uji Validitas Terhadap butir-butir pernyataan Variabel Produktivitas Kerja Karyawan

4.12 UJI VALIDITAS VARIABEL INDEPENDEN PRODUKTIVITAS KERJA

No Indikator Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan

1 PK1 0.294 0.673 Valid 2 PK2 0.294 0.738 Valid 3 PK3 0.294 0.728 Valid 4 PK4 0.294 0.758 Valid 5 PK5 0.294 0.635 Valid 6 PK6 0.294 0.620 Valid 7 PK7 0.294 0.742 Valid 8 PK8 0.294 0.657 Valid 9 PK9 0.294 0.613 Valid 10 PK10 0.294 0.777 Valid

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel independen lingkungan kerja adalah valid. Hal ini ditunjukkan dari nilai

(13)

r hitung lingkungan kerja > dari r tabel (0,294) 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator- indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing- masing indikator mengindikasikan sebuah konstruk/faktor laten yang umum. Dengan kata lain, alat tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda dalam penelitian ini, syarat kuesioner dikatakan reliabel atau handal adalah jika nilai Croanbach’s alpha > 0,06. Hasil uji reliabilitas variable gaya kepemimpinan paternalistis, disiplin kerja, lingkungan kerja dan produktivitas kerja karyawan dengan menggunakan program SPSS 23.

a. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan Paternalistis Hasil uji reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS versi 23 diperoleh hasil pada tabel dibawah ini sebagai berikut :

TABEL 4.13 HASIL UJI RELIABILITAS GAYA KEPEMIMPINANPATERNALISTIS

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.743 5

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

Berdasarkan tabel 4.13 diatas didapatkan hasil bahwa koefisien reabilitas variable gaya kepemimpinan paternalistis (X1) pada penelitian ini menunjukan nilai cronbach’s alpha 0.743 sehingga dapat dikatakan bahwa variable gaya

(14)

kepemimpinan paternalistis dinyatakan reliabel karena > 0.70 b. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja

Hasil uji reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS versi 23 diperoleh hasil pada tabel dibawah ini sebagai berikut :

TABEL 4.14 HASIL UJI RELIABILITAS DISIPLIN KERJA Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.800 8

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

Berdasarkan tabel 4.14 diatas didapatkan hasil bahwa koefisien reabilitas variabel disiplin kerja (X2) pada penelitian ini menunjukan nilai cronbach’s alpha 0.800 sehingga dapat dikatakan bahwa variable disiplin kerja dinyatakan reliabel karena > 0.70.

c. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja

Hasil uji reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS versi 23 diperoleh hasil pada tabel dibawah ini sebagai berikut :

TABEL 4.15 HASIL UJI RELIABILITAS LINGKUNGAN KERJA Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.802 8

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

Berdasarkan Tabel 4.15 diatas, didapatkan hasil bahwa koefisien reliabilitas variabel disiplin kerja (X3) pada penelitian ini menunjukan nilai

(15)

cronbach’s alpha 0,802 > 0,70 yang berarti variabel lingkungan kerja dinyatakan reliabel.

d. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Produktivitas Kerja Karyawan

Hasil uji reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS versi 23 diperoleh hasil pada tabel dibawah ini sebagai berikut :

TABEL 4.16 HASIL UJI RELIABILITAS PRODUKTIVITAS KERJA

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.874 10

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

Berdasarkan Tabel 4.16 diatas, didapatkan hasil bahwa koefisien reliabilitas variable produktivitas kerja (Y) pada penelitian ini menunjukan nilai cronbach’s alpha 0,874 > 0,70 yang berarti variabel produktivitas kerja dinyatakan reliabel.

D. Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan uji kolmogorof – smirnov dengan bantuan program SPSS versi 23 ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

(16)

TABEL 4.17 HASIL UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 45

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.22808743

Most Extreme Differences Absolute .048

Positive .048

Negative -.044

Test Statistic .048

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil olahan data pada SPSS 23 pada tabel 4.17 diatas dapat diketahui nilai Asymp. Sig. (2- tailed) > dari 0,05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi normal .

2. Uji Multikolienaritas

Uji multikolienaritas merupakan uji yang ditujukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel independen). Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolienaritas. Data dikatakan tidak terdapat multikolinier jika nilai VIF nya < 10 . berdasarkan output didapatkan VIF penelitian adalah sebagai berikut :

TABEL 4.18 HASIL UJI MULTIKOLIENARITAS

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Kepemimpinan_Paternalistis .833 1.200 Disiplin_Kerja .712 1.404 Lingkungan_Kerja .637 1.570

a. Dependent Variable: Produktivitas_Kerja Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

(17)

Berdasarkan Tabel 4.18 hasil pengolahan data uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS 23 terlihat bahwa ketiga variabel independen menunjukkan nilai tolerance untuk variabel gaya kepemimpinan paternalistis sebesar 0,833, variabel disiplin kerja sebesar 0,712 dan variable lingkungan kerja sebesar 0,637 > 0,10 dan nilai VIF untuk variabel gaya kepemimpinan paternalistis sebesar 1,200, variabel disiplin kerja sebesar 1,404 dan variable lingkungan kerja sebesar 1,570 < 10. Ini berarti bahwa tidak terdapat gejala multikolienaritas pada hasil penelitian, dengan kata lain model uji regresi adalah baik dan layak untuk dipakai atau diuji.

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Deteksi dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu dalam grafik dimana sumbu X dan Y telah diproduksi. Berdasarkan uji Heterokedastisitas pada data penelitian maka hasilnya dapat dilihat pada Grafik Scaterplot dibawah ini:

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23 GAMBAR 4.1 UJI HETEROKEDASTISITAS

(18)

Berdasarkan hasil olah data pada SPSS 23 diagram gambar 4.1 terlihat pada titik-titik gambar grafik scaterplot tidak terjadi pola tertentu yang mengindentifikasikan adanya gejala heterokedasitas, titik-titik tersebut menyebar secara acak (tidak berbentuk pola) diatas dan dibawah titik 0 (nol) pada sumbu Y, dengan demikian model regresi yang akan dipakai tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

E. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Gaya Kepemimpinan Paternalistis, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. XYZ. Sebelum dilakukan uji regresi linier berganda, maka terlebih dahulu akan disajikan hasil olahan data regresi dengan SPSS versi 23 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL 4.19 HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Error Std. Beta 1 (Constant) 4.047 3.964 1.021 .313 Kepemimpinan_Paternalistis (X1) .096 .151 .060 .636 .528 Disiplin_Kerja(X2) .751 .122 .630 6.148 .000 Lingkungan_Kerja(X3) .295 .117 .274 2.523 .016

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 23, untuk variabel independen (gaya kepemimpinan, disiplin kerja dan lingkungan

(19)

kerja) terhadap variabel dependen (produktivitas kerja) maka persamaan regresi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Y = β0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3+ e Y = 4,047 + 0,096X1 + 0,751X2 + 0,295X3 Dimana :

Y = Produktivitas Kerja

X1 = Gaya Kepemimpinan Paternalistis X2 = Disiplin Kerja

X3 = Lingkungan Kerja

F. Hasil Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisiensi determinasi ini digunakan untuk mangetahui seberapa besar variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi digunakan adjusted R square.

TABEL 4.20 HASIL UJI KOEFISIENSI DETERMINASI Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .833a .693 .671 2.30816

a. Predictors: (Constant), Lingkungan_Kerja(X3), Kepemimpinan_Paternalistis (X1), Disiplin_Kerja(X2) Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

(20)

(adjusted R2) sebesar 0,671 yang artinya 67,1% dapat diartikan bahwa 67,1% produktivitas karyawan dapat dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan paternalistis, disiplin kerja dan lingkungan kerja. Sedangkan 32,9% dijelaskan oleh varibel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hasil uji koefisien determinasi menunjukan angka 0,671 berarti memiliki tingkat hubungan katagori cukup kuat.

2. Uji Ketepatan Model (Uji F)

Uji signifikansi simultan atau uji F digunakan untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak. Signifikan yang digunakan adalah 0,05. Jika probabilitas atau signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak. Jika probabilitas atau signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

TABEL 4.21 HASIL UJI F

ANOVAa

Model Squares Sum of Df Mean Square F Sig.

1 Regression 493.212 3 164.404 30.859 .000b

Residual 218.432 41 5.328

Total 711.644 44

a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja (Y)

b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja (X3), Kepemimpinan Paternalistis (X1), Disiplin Kerja (X2)

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai signifikansi adalah 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima maka dapat dinyatakan bahwa gaya kepemimpinan paternalistis, disiplin kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

(21)

3. Uji Signifikasi Parsial (Uji t)

Uji parsial atau individual digunakan untuk mengetahui apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitas/signifikasinya, yaitu :

1. Jika probabilitas/signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

2. Jika probabilitas/signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

TABEL 4.22 HASIL UJI SIGNIFIKASI PARSIAL (UJI T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.047 3.964 1.021 .313 Kepemimpinan_Paternali stis (X1) .096 .151 .060 .636 .528 Disiplin_Kerja(X2) .751 .122 .630 6.148 .000 Lingkungan_Kerja(X3) .295 .117 .274 2.523 .016

a. Dependent Variable: Produktivitas_Kerja (Y) Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 23

a. Uji hipotesis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap produktivitas karyawan

Berdasarkan tabel 4.22 diatas dapat dilihat dari uji parsial untuk gaya kepemimpinan paternalistis diperoleh nilai signifikan = 0,528 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan paternalistis terhadap produktivitas karyawan namun berpengaruh positif dengan koefisien 0,096.

(22)

b. Uji hipotesis pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan

Berdasarkan tabel 4.22 diatas dapat dilihat dari uji parsial untuk disiplin kerja diperoleh nilai signifikan = 0,000 < 0,05 berarti ada pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan dan berpengaruh positif dengan koefisien 0,751.

c. Uji hipotesis pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan

Berdasarkan tabel 4.22 diatas dapat dilihat dari uji parsial untuk lingkungan diperoleh nilai signifikan = 0,016 < 0,05 berarti ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan dan berpengaruh positif dengan koefisien 0,295.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Paternalistis dengan Produktivitas Kerja Karyawan

Berdasarkan hasil hipotesis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Paternalistis terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada departemen non tehnik PT. XYZ berdasarkan output data SPSS versi 23 yang terdapat pada uji signifikasi parsial (uji t) didapatkan hasil nilai signifikan = 0,528 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa faktor gaya kepemimpinan paternalistis tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada departemen non tehnik PT. XYZ. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Warnanti (2015) dan

(23)

diperkuat oleh penelitian Karimi, Davood dan Azizi (2011) bahwa gaya kepemimpinan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Hal ini mengidentifikasikan bahwa gaya kepemimpinan pada departemen non tehnik PT. XYZ masih terasa kurang, dikarenakan pemimpin jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk berinisiatif dan pemimpin dirasa kurang dalam memberikan arahan untuk melakukan pekerjaan. Walau tidak signifikan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawannya namun hal ini menunjukkan pemimpin perlu melakukan perbaikan gaya kepemimpinan.

2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Berdasarkan hasil penelitian yang sudah di dapat, penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan yang dimana sependapat dengan hasil penelitian Warnanti (2015) dan diperkuat oleh penelitian Ananta dan Adnyani (2016) bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil olah data dengan bantuan program SPSS versi 23 yang terdapat pada uji parsial (uji t) dengan nilai signifikan = 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada departemen non tehnik PT. XYZ. Penerapan disiplin kerja di PT. XYZ sudah baik sehingga hal ini perlu dipertahankan. Hanya saja dalam meningkatkan disiplin kerja yang baik PT. XYZ perlu adanya diberikan sanksi kepada karyawan apabila karyawan berturut-turut datang terlambat sesuai peraturan perusahaan. Artinya apabila disiplin kerja diterapkan

(24)

maka produktivitas kerja yang dihasilkan juga lebih baik.

3. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Berdasarkan hasil hipotesis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada departemen non tehnik PT. XYZ berdasarkan output data SPSS versi 23 yang terdapat pada uji signifikasi parsial (uji t) didapatkan hasil nilai signifikan = 0,016 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karya sejalan dengan hasil penelitian Warnanti (2015) dan diperkuat oleh penelitian Senata, Nuridja dan Suwena (2012) bahwa lingkungan kerja memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Hal ini mengidentifikasikan bahwa lingkungan kerja pada departemen non tehnik PT. XYZ sudah baik sehingga hal ini perlu dipertahankan. Artinya apabila lingkungan kerja yang terapkan baik maka produktivitas kerja yang dihasilkan juga lebih baik.

Gambar

TABEL 4.1 DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
TABEL 4.5 DATA HASIL UJI FREKUENSI GAYA KEPEMIMPINAN     STS  TS  RR  S  SS  Q1  0  0  17.8%  68.9%  13.3%  Q2  0  2.2%  22.2%  57.8%  17.8%  Q3  4.4%  17.8%  33.3%  5.5%  8.9%  Q4  0  0  8.9%  71.1%  20%  Q5  0  2.2%  22.2%  60%  15.6%
TABEL 4.6 DATA HASIL UJI FREKUENSI DISIPLIN KERJA     STS  TS  RR  S  SS  Q1  0  8.9%  15.6%  55.6%  20%  Q2  0  0  4.4%  53.3%  42.2%  Q3  0  0  8.9%  48.9%  42.2%  Q4  0  4.4%  26.7%  44.4%  24.4%  Q5  0  0  4.4%  68.9%  26.7%  Q6  0  2.2%  17.8%  64.4%
TABEL 4.7 DATA HASIL UJI FREKUENSI LINGKUNGAN KERJA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa mengalami kesalahan pemahaman tentang materi sifat-sifat cahaya adalah: 1 cahaya merambat lurus tidak dipengaruhi arah datangnya

- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variasi konsentrasi yang berbeda dari ekstrak biji salak dalam menghambat pelepasan ion kromium (Cr) dan nikel (Ni) untuk

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

tentang cara memelihara kesehatan dengan pelafalan Kosakata Bahasa Indonesia yang tepat dan dibantu.. dengan bahasa

• Peserta didik menulis model/kalimat matematika dari masalah sehari-hari yang sederhana dan berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, waktu, panjang benda,

masukkan sos ikan, garam, gula pasir dan belacan masukkan sos ikan, garam, gula pasir dan belacan , , gaulkan hingga bercampur rata gaulkan hingga bercampur rata... bawang besar

Batik cabut adalah batik yang sama dengan batik printing namun pada batik cabut ini kain diberi warna dasar terlebih dahulu, proses yang dilakukan pada batik cabut adalah

Pada materi pembelajaran saya selalu berusaha menstimulasi siswa agar siswa tidak jenuh dan mereka menganggap di dalam kelas itu santai, karena anak-anak itu kalau sudah