16 PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIVECEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DRIBBLING
SEPAKBOLA PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 1 LENTENG TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Ainur Ridha Habibi, Taufik Rahman, M.Pd , Abdul Azis, M.Pd PENJASKESREK STKIP PGRI Sumenep
ainurajha187@gmail.com Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pembelajaran Model Student Teams
Achievement Divisions (STAD) Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dribling Sepakbola Pada Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Lenteng Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pretest posttest one group. Jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 18 dari 67 populasi yang ada. Sampel
diperoleh melalui teknik Cluster Random Sampling. Instrumen tes penelitian menggunakan tes
ketepatan dribling dari Nurhasan. Untuk menguji hipotesis penelitian, penulis menggunakan rumus
analisis uji t. Dari hasil proses penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil t hitung sebesar 6,131 dari 18 sampel yang ada. Sedangkan t tabel diperoleh nilai sebesar 3,965. Jika dibandingkan maka t hitung > t tabel dengan kesimpulan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Maka dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat
meningkatkan hasil belajar keterampilan Dribling Sepakbola Pada Peserta Didik Kelas X SMAN 1
Lenteng Tahun Pelajaran 2019/2020
Kata Kunci : Model Student Teams Achievement Divisions (STAD), Hasil Belajar Dribling sepakbola
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran mengusung tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran PJOK dengan menyesuaikan dengan dasar paragdigma perubahan kurikulum 2013 yang menekankan pada penyempurnaan pola pikir antara lain : yaitu lebih memusatkan pembelajaran pada peserta didik, pembelajaran interaktif, pembelajaran jejaring, pembelajaran berbasis alat multimedia, dan pembelajaran aktif. Untuk mencapai tujuan tersebut guru harus pintar dan inovatif dalam memilih model pembelajaran yang tepat.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga dapat meraih hasil belajar yang optimal. Dalam pembelajaran PJOK metode pembelajaran juga menjadi andil penting mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pada kenyataannya model yang dipilih dan digunakan oleh guru PJOK hanya berbasih pada siswa, seperti demo nstrasi, komando, pembelajaran langsung dan pemberian tugas.
Dengan menerapkan model pembelajaran modern yang berbasis siswa, diharapkan permasalahan yang ada di sekolah ini dapat dikurangi. Seperti yang diutarakan oleh guru pengampu, pada saat pembelajaran PJOK terutama materi permainan bola besar kebanyakan siswa yang mempunyai kemampuan rendah terkait materi yang diajarkan akan kurang termotivasi sehingga bersikap pasif. Mereka hanya mendengar, mencoba dan melihat disaat guru menjelaskan materi. Ketika akan melakukan praktik teknik dasar yang diarahkan guru pengajar, keterbatasan waktu menjadi permasalahan tersendiri. Dari jumlah siswa yang berkapasitas banyak saat pembelajaran PJOK dan jumlah media belajar terbatas, penerapan teori dalam praktik tidak berjalan maksimal karena guru harus memperhatikan seluruh siswa bukan hanya 1 siswa. Siswa mencoba
17 melakukan teknik yang diajarkan hanya 1 – 2 kali saja. Sehingga kesempatan yang diberikan tidak mampu menyentuh taraf “paham” dan “dapat melakukan” secara praktis. Kemudian jika pembelajaran berpusat kepada guru, pembelajaran biasanya hanya akan didominasi oleh siswa yang memang memiliki potensi dan kemampuan dasar yang baik karena guru lebih respon kepada siswa yang bisa melakukan daripada harus melayani siswa yang tidak tahu sama sekali. Bagi siswa yang masih berkebutuhan dasar, akan terasa ditinggalkan dan kurang diperhatikan oleh guru pengajar. Dalam artian tingkat motivasi dari siswa yang berkebutuhan dasar akan rendah. Kondisi ini berpengaruh terhadap ketuntasan hasil belajar terutama aspek keterampilan. Pada penelitian kali ini, penulis akan mengaplikasikan model pembelajaran yang menurut guru pengampu belum pernah dilakukan, yaitu model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD).
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Sesuai dengan judul dan masalah penelitian diatas, penelitian ini termasuk dalam metode penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari pengaruh antara kedua variabel, dengan menggunakan observasi dan tes. Melalui pendekatan observasi sistematis yaitu pengamatan menggunakan pedoman sebagai instrumen. Rancangan yang digunakan adalah pretest posttestone group.
Populasi dan sampel
Tabel 1 Populasi dan sampel N
O
KELAS SISWA POPULASI KET.
PUTRA PUTRI
1 X MIPA I 11 13 24 -
3 X IPS I 18 3 21 Sampel (putra)
4 X IPS II 20 2 22 -
JUMLAH 67 18
Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data penelitian instrumen yang digunakan adalah tes ketepatan dribbling sepakbola.
Teknik Analisis Data
Untuk menganalisa data yang diperoleh guna merumuskan sebuah hipotesis digunakan rumus uji t hitung.
𝑡 = D
N D2− D 2
N−1 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam deskripsi data, terdapat beberapa hal yang dapat dijelaskan yaitu selisih hasil pretest
dan posttest pada kompetensi keterampilan untuk mengetahui perbedaan diantara keduanya. Secara rinci distribusi data dapat dilihat pada tabel berikut :
18 Tabel 2
Hasil Perhitungan Pre Test dan Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Nilai Min Nilai Maks Mean Standar Deviasi
Pretest 27,04 33,24 30,58 1,81
Posttest 26,37 32,59 29,64 1,79
Nilai awal (Pre Test) yang diperoleh sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran STAD dribling sepakbola dalam pembelajaran yaitu didapat jumlah skor rata-rata sebesar 30,58 dengan standar deviasi 1,81, dengan nilai minimum yaitu 27,04 dan nilai maksimum yaitu 33,24. Sedangkan hasil data nilai akhir (posttest) yang
diperoleh sesudah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran STAD
dribling sepakbola dalam pembelajaran yaitu didapat jumlah rata-rata sebesar 29,64 dengan standar deviasi 1,79, dengan nilai minimum yaitu 26,37 dan nilai maksimum yaitu 32,59. Syarat Uji Hipotesis
Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Dari perhitungan SPSS (Statistical Package For Social Science) for windows evaluation releas 21.0 menggunakan uji normalitas One Sample Kolmogrow-Smirow Test. Adapun kriteria pengujian data sebagai berikut :
Tabel 3
Hasil uji Normalitas data Deskripsi Keteramplilan Pre-test Post-test N 18 18 Mean 30,58 29,64 P- Value 0,656 0,936 Keteranga n (p) > ɑ = 0,05 (p) > ɑ = 0,05
Status Normal Normal
Dapat dijelaskan bahwa nilai signifikansi dari hasil perolehan hasil belajar dribling
sepakbola untuk pre test dan post test diperoleh nilai signifikansi P-Value lebih besar dari nilai alpha (5%), sehingga dapat diputuskan bahwa H0 diterima yang berarti bahwa data memenuhi asumsi normal. Sehingga data penelitian tersebut layak digunakan untuk penelitian selanjutnya. Pengujian Hipotesis
Untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan maka uji analisis yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu analisis uji beda rata-rata Dependen pada Data Berpasangan (dependen
sample). Nilai yang digunakan dalam perhitungan uji beda untuk sampel yang berpasangan
(dependen sample) adalah nilai pretest dengan posttest. Berikut akan disajikan hasil yang telah
diperoleh :
Tabel 4 Hasil uji Hipotesis
Deskripsi t-hitung t-tabel Sig. (2 tailed) Ket. Keterampilan eksperimen pretest dan posttest 6,131 3,965 0,000 Ada pengaruh
Hasil analisa menunjukkan bahwa hasil uji kelompok eksperimen aspek keterampilan pretest dan posttest mempunyai nilai t hitung sebesar 6,131 > t tabel 2,11 dengan signifikansi =
19 0,000 < ɑ = 0,05 yang sesuai dengan kriteria pengujian. Hal ini berarti menunjukkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima sehingga ada pengaruh perlakuan model pembelajaran Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan Dribling Sepakbola Pada Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Lenteng Tahun Pelajaran 2019/2020.
Prosentase Peningkatan
Untuk mengetahui besar prosentase peningkatan pada kelompok eskperimen setelah di
beri perlakuan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap
hasil belajar dalam pembelajaran dribling sepakbola pada peserta didik kelas X SMAN 1
Lenteng, maka peneliti melakukan perhitungan sebagai berikut : Kelompok Ekspermen = MD M Pre Test𝑥100 = 0.937 30.58𝑥100 = 3.064% Tabel 5
Perhitungan Presentase peningkatan
Aspek MD M pre test Prosentase Peningkatan
Keterampilan eksperimen
0,937 30,58 100% 3,064%
Diketahui bahwa prosentase peningkatan untuk kelompok eksperimen pada aspek keterampilan sebesar 3,064%.
SIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang pengaruh model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan Dribling Sepakbola Pada Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Lenteng Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh perlakuan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan Dribling Sepakbola Pada Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Lenteng Tahun Pelajaran 2019/2020. Besarnya pengaruh pemberian model
pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar
keterampilan Dribling Sepakbola Pada Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Lenteng Tahun Pelajaran
2019/2020 sebasar 3,064 %. DAFTAR PUSTAKA
Ali Maksum, 2008. Metode Penelitian. Surabaya. Unipress. Unesa
Arikunto Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta. PT Rineka Cipta Arikunto Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta. PT Rineka Cipta
Dini Rosdiani, 2012. Model Pembelajaran langsung dalam PJOK. Bandung. Alfabeta
Danurwindo, 2017. Kurikulum Pembinaan Sepakbola Indonesia. Jakarta. PSSI. Danny Mielke, 2003. Dasar-Dasar Sepak Bola. Bandung : PT INTAN SEJATI Feri Kurniawan, 2012. Buku Pintar Pengetahuan Olahraga. Jakarta. Laskar Aksara
Joseph Luxbacher, 2011. Sepakbola : Langkah-Langkah Menuju Sukses.Jakarta. RajaGrafindo
20 Muh. Fathurrahman. 2015. Model Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta. Ar-Ruzz Media
Miftahul Huda,2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Jogjakarta. Pustaka Pelajar
Nurhasan.2000. Tes dan PengukuranPendidikan Olahraga. Jakarta. Universitas Pendidikan
Indonesia.
Sudrajat Wiradihardja, 2017. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta. Balitbang
Kemendikbud
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & R&D Penelitian.Bandung. Alfabeta Sutrisno Hadi, 2000. Statistik. Yogyakarta: Andi Offset.
Wasis D. Dwiyogo, 2010. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Malang. Wineka Media
Wina Sanjaya, 2012 Sanjaya Wina, 2012. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta.
Prenada Media Group