PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK YANG MEMANFAATKAN PROGRAM CABRI 3D PADA POKOK BAHASAN JARAK PADA BANGUN RUANG
DI KELAS X PMIIA-4 SMA N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Cecilia Heru Purwitaningsih NIM : 101414029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Pikirkanlah apa yang kau mau,
Bertanyalah pada hatimu,
Lakukanlah!
Biarkanlah kurva parabola terbuka ke atas itu selalu terpancar di wajahmu.
Berbahagialah dalam setiap titik rangkaian garis hidupmu.
Eliminasi perlu tuk dapat tentukan variabel yang kau tuju.
Layaknya implikasi, anteseden hadir bersama konsekuen.
Pertahanan diri adalah determinan.
Perjalanan jauh nan keras, akhirnya tertambat di sini.
_Cecilia HP_
Karya ini ku persembahkan untuk :
Ayah dan Ibuku tercinta,
Kakakku tersayang,
Kekasihku,
Sahabatku,
vii
ABSTRAK
Cecilia Heru Purwitaingsih. 2014. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik yang Memanfaatkan Program Cabri 3D pada Pokok Bahasan Jarak pada Bangun Ruang di Kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D pada pokok bahasan jarak pada bangun ruang di kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan fenomena dalam keadaan yang sebenarnya. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif, yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D. Subjek penelitian adalah siswa kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta yang berjumlah 34 orang. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yang dimulai pada tanggal 24 April 2014 sampai dengan tanggal 8 Mei 2014. Pengumpulan data diperoleh dengan merekam kegiatan pembelajaran, observasi, wawancara dan kuisioner. Data dianalisis melalui proses, yaitu (1) transkripsi, (2) penentuan topik-topik data, (3) penentuan kategori data, dan (4) penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian berupa deskripsi mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D, dilihat dari : (1) penggunaan program Cabri 3D, meliputi penggunaan dalam hal : mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, (2) Kontribusi siswa, meliputi : ide siswa untuk mencari solusi masalah, pendapat siswa tentang jarak pada bangun ruang, seperti definisi jarak; pertanyaan siswa tentang ketunggalan jarak dan penggunaan teorema phytagoras; jawaban siswa, (3) kegiatan interaktif, meliputi : siswa mengajukan pertanyaan, siswa menyampaikan idenya, siswa menjawab pertanyaan, (4) Keterkaitan materi, meliputi: keterkaitan materi pembelajaran dengan materi lain seperti sifat tegak lurus dan luas bangun datar, serta keterkaitan materi antar pertemuan seperti kedudukan unsur dalam bangun ruang.
viii
ABSTRACT
Cecilia Heru Purwitaningsih. 2014. Scientific Learning Using Cabri 3D Program on The Distance in Three Dimensional Field Subjects in First Grade PMIIA-4 Class SMA N 2 Yogyakarta of School Year 2013/2014. Thesis. Mathematic Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
The research aimed to describe the implementation of sientific learning using Cabri 3D Program on the distance in three dimensional field subjects in First Grade PMIIA-4 Class SMA N 2 Yogyakarta of school year 2013/2014.
The method of this research is descriptive qualitative that can reveal the realistic phenomenon. The collected data were in the form of qualitative data which related to implementation of scientific learning using Cabri 3D program on the distance in three dimensional field subjects. The subject of this research is 34 students of First Grade PMIIA-4 Class SMA N 2 Yogyakarta. The data retrieval in this research was conducted in three meetings starting from 24th April 2014 until 8th May 2014. Collecting data is obtained by recording the teaching and learning process, observation, interview, and questionnaires. The data were analyzed through data analyses process i.e (1) transcription, (2) determining topics of data, (3) determining category of data, and (4) drawing conclusion.
The result of this research is a description of the implementation of scientific learning using Cabri 3D Program on the distance in three dimensional field subjects, including (1) the use of Cabri 3D Program, in : observing,
questioning, exploration, associating, communicating; (2) student’s contribution, including : student’s idea to find the solutions of the problems, student’s opinion
about distance definition , student’s question about distance singularity dan using phytagorean theorem, student’s answer ; (3) interactivity, including : the students asking the question, the students giving the idea, the students answering the question; (4) the relation of the materials, including : relation of the material to other material such as perpendicular, relation of the material in each meeting.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik yang Memanfaatkan Program Cabri 3D pada Pokok Bahasan Jarak pada Bangun Ruang di Kelas X
PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014” sebagai syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa selama proses penyususan skripsi ini telah
banyak memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Ibu Veronika Fitri Rianasari, S.Pd., M.Sc. dan Bapak Beni Utomo, M.Sc.
selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang
membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Ismalia Tri Ratnawati selaku guru pembimbing dan guru matematika
Kelas X SMA N 2 Yogyakarta yang telah membantu kelancaran selama
proses penelitian.
5. Seluruh siswa kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta tahun ajaran
2013/2014 yang telah membantu dan bekerja sama dengan baik selama
proses penelitian.
6. Segenap dosen JPMIPA yang telah membantu dan memberikan dukungan
setelah penulis menempuh perkuliahan, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan studi dengan tepat waktu.
7. Segenap staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu dalam hal
xi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR DIAGRAM ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Pembatasan Masalah ... 7
xii
F. Manfaat Penelitian ... 9
G. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
A. Pembelajaran Matematika ... 11
B. Pembelajaran Matematika berdasarkan Kurikulum 2013 ... 14
C. Media Pembelajaran Matematika ... 21
D. Program Cabri 3D ... 22
E. Jarak pada Bangun Ruang ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
A. Jenis Penelitian ... 33
B. Subjek Penelitian ... 34
C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 34
D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 34
E. Metode Analisis Data ... 37
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian secara Keseluruhan ... 39
BAB IV ANALISIS DATA... 40
A. Pelaksanaan Pengambilan Data Penelitian ... 40
B. Transkripsi Data ... 41
C. Topik Data ... 43
D. Kategori Data ... 60
E. Garis Besar Wawancara ... 65
F. Tabulasi data Kuisioner ... 66
xiii
A. Penggunaan Program Cabri 3D dalam Pembelajaran ... 68
B. Kontribusi Siswa dalam Pembelajaran ... 74
C. Kegiatan Interaktif Selama Pembelajaran ... 79
D. Keterkaitan Materi ... 82
BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 83
A. Penggunaan Program Cabri 3D dalam Pembelajaran ... 83
B. Kontribusi Siswa dalam Pembelajaran ... 84
C. Kegiatan Interaktif Selama Pembelajaran ... 85
D. Keterkaitan Materi ... 86
BAB VII PENUTUP ... 87
A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 88
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tampilan Awal Program Cabri 3D ... 24
Gambar 2.2 Definisi Jarak ... 27
Gambar 2.3 Proyeksi ... 27
Gambar 2.4 Jarak Dua Titik ... 28
Gambar 2.5 Jarak Titik dan Bidang ... 30
Gambar 2.6 Jarak Dua Garis Sejajar ... 31
Gambar 2.7 Jarak Garis dan Bidang Sejajar ... 31
Gambar 2.8 Jarak Dua Bidang Sejajar ... 31
Gambar 2.9 Jarak Dua Garis Bersilangan ... 32
Gambar 5.1 Demonstrasi Jarak Titik ke Garis ... 70
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran dan Kegiatan Belajar ... 15
Tabel 2.2 Simbol pada Toolbar Program Cabri 3D ... 25
Tabel 4.1 Topik Data Penggunaan Program Cabri 3D ... 43
Tabel 4.2 Topik Data Kontribusi Siswa ... 48
Tabel 4.3 Topik Data Kegiatan Interaktif ... 54
Tabel 4.4 Topik Data Keterkaitan Materi ... 59
Tabel 4.5 Kategori Data dan Subkategori Data Penggunaan Program Cabri 3D ... 61
Tabel 4.6 Kategori Data dan Subkategori Data Kontribusi Siswa .... 61
Tabel 4.7 Kategori Data dan Subkategori Data Kegiatan Interaktif . 62 Tabel 4.8 Kategori Data dan Subkategori Data Keterkaitan Materi . 62 Tabel 4.9 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 1 ... 142
Tabel 4.10 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 2 ... 143
Tabel 4.11 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 3 ... 145
Tabel 4.12 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 4 ... 146
Tabel 4.13 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 5 ... 148
Tabel 4.14 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 6 ... 149
Tabel 4.15 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 7 ... 150
Tabel 4.16 Tabel Garis Besar Wawancara ... 65
Tabel 4.17 Tabulasi Data Kuisioner ... 66
xvi
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 1 Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
yang memanfaatkan program Cabri 3D pada pokok
bahasan jarak pada bangun ruang ... 63
Diagram 2 Kategori Data dan Subkategori Data Penggunaan
Program Cabri 3D ... 63
Diagram 3 Kategori Data dan Subkategori Data Kontribusi Siswa 64
Diagram 4 Kategori Data dan Subkategori Data Kegiatan
Interaktif ... 64
Diagram 5 Kategori Data dan Subkategori Data Keterkaitan
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A ... 92
Lampiran A.1 Permohonan Ijin Penelitian ... 93
Lampiran A.2 Surat Ijin Penelitian ... 94
Lampiran A.3 Surat Keterangan Penelitian ... 95
LAMPIRAN B ... 96
Lampiran B.1 Transkrip Video ... 97
Lampiran B.2 Transkrip Wawancara ... 130
Lampiran B.3 Tanggapan dan Alasan Kuisioner ... 142
LAMPIRAN C .
152
Lampiran C.1 RPP .
153
Lampiran C.2 Kuisioner Terisi .
162
Lampiran C.3 Pekerjaan Siswa LKS 1 .
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum menjadi kurikulum 2013
yang merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional membawa pengaruh terhadap
pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru. Permendikbud Nomor 81 A
tahun 2013 tentang implementasi kurikulum menegaskan bahwa dalam
pembelajaran peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan
yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi
informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman,
tempat dan waktu ia hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar
bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta
didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara
aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan.
Untuk itu, pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan
kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses
kognitifnya.
Menurut Dahar (2011) salah satu model pembelajaran yang sangat
nama belajar penemuan. Burner beranggapan bahwa belajar penemuan sesuai
dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dan dengan
sendirinya memberikan hasil yang paling baik, berusaha sendiri untuk
mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya,
menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Burner
menyarankan agar siswa-siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara
aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip agar mereka dianjurkan untuk
memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen-eksperimen yang
mengijinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.
Kurikulum 2013 menuntut pembelajaran yang menekankan pada
pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.
Pembelajaran yang terjadi mendorong siswa untuk lebih mampu dalam
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan apa yang dipelajarinya. Hal-hal tersebut dalam rangka
pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan
pembelajaran saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penelitian.
Penilaian autentik merupakan penelitian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan, proses, dan keluaran pembelajaran yang
meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Salah satu perbedaan
esensial kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah mata
pelajaran teknologi, informasi dan komunikasi merupakan sarana
pembelajaran yang digunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran
Pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan saintifik,
mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan atau mempresentasikan materi
matematika yang sedang dipelajari. Pembelajaran matematika yang
menekankan pada pendekatan saintifik diperlukan adanya media yang dapat
membantu siswa dalam memahami materi yang juga dapat mengintegrasikan
mata pelajaran teknologi inforamsi, dan komunikasi di dalamnya.
Geometri merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika yang
sebenarnya mempunyai peluang yang besar dipelajari oleh siswa karena
dekat dengan kehidupan sehari-hari. Pengalaman peneliti dan guru
matematika di SMA N 2 Yogyakarta saat melakukan pembelajaran tentang
materi geometri menunjukkan banyak dari siswa yang mengalami kesulitan
dalam memahami materi geometri. Hal ini dikarenakan kurangnya media
yang digunakan untuk membantu kemampuan spasial siswa dalam
membayangkan unsur-unsur yang ada dalam bangun ruang. Dilain pihak,
menurut Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013, kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru untuk materi geometri juga perlu memperhatikan
prinsip-prinsip yaitu berpusat pada peserta didik; mengembangkan kreativitas
perserta didik; menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang,
bermuatan nilai, etika, estetika, dan kinestetika; dan menyediakan
pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan
metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan
tersebut yang juga mempertimbangkan kebutuhan peserta didik yang dalam
hal ini adalah media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk
mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya.
Pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik di SMA
khususnya pada materi geometri dapat digunakan media pembelajaran yaitu
Cabri 3D.Cabri 3D merupakan program yang membantu siswa lebih mudah
dalam membuat, melihat, dan memanipulasi objek-objek bangun ruang
sehingga dapat dikembangkan suasana belajar yang memberikan kesempatan
kepada perserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri,
menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk
belajar.
Pembelajaran matematika untuk materi geometri dengan pendekatan
saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D, program Cabri 3D
diharapkan dapat memfasilitasi dan menjadi sarana bagi siswa sehingga
dapat terlibat aktif mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi.
Pemanfaatan program Cabri 3D dapat menjadi pemacu bagi peserta didik
untuk terjadinya proses pembelajaran secara internal pada diri siswa.
Program Cabri 3D dapat digunakan untuk mendorong peserta didik untuk
bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan
berupaya keras mewujudkan ide-idenya.
SMA Negeri 2 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang
ditunjuk sebagai sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum 2013,
Yogyakarta. Untuk siswa kelas X tahun ajaran 2013-2014 menggunakan
kurikulum tahun 2013 sedangkan siswa kelas XI dan XII menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pembelajaran yang
diharapkan terjadi di SMA N 2 Yogyakarta adalah pembelajaran dengan
pendekatan saintifik.
Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Oleh karena itu peneliti akan
merancang dan menyusun RPP yang mengintegrasikan program Cabri 3D di
dalamnya. RPP ini disusun berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang
dimaksud pada kurikulum 2013. Tahap kedua dalam pembelajaran menurut
standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Berdasarkan uraian di atas
peneliti terdorong untuk mengungkapkan bagaimanakah pelaksanaan
pembelajaran jarak pada bangun ruang sesuai dengan yang dimaksud dalam
kurikulum 2013. Peneliti akan menggunakan media pembelajaran Cabri 3D
dan melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sesuai dengan
kurikulum 2013.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan di atas, diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut : bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran
pokok bahasan jarak pada bangun ruang di kelas X PMIIA-4 SMA N 2
Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014?
Rumusan masalah tersebut dapat dirinci menjadi masalah-masalah
yang lebih khusus sebagai berikut :
1. Bagaimanakah penggunaan program Cabri 3D dalam pembelajaran
jarak pada bangun dengan pendekatan saintifik?
2. Bagaimanakah kontribusi siswa dalam pembelajaran jarak pada
bangun dengan pendekatan saintifik?
3. Bagaimanakah kegiatan interaktif yang terjadi dalam pembelajaran
jarak pada bangun dengan pendekatan saintifik?
4. Bagaimanakah keterkaitan materi jarak pada bangun ruang dengan
materi lain maupun materi antar pertemuan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D pada pokok
bahasan jarak pada bangun ruang di kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta
tahun ajaran 2013/2014.
Tujuan penelitian tersebut dapat dirinci menjadi tujuan yang lebih
khusus sebagai berikut :
1. Untuk mendeskripsikan penggunaan program Cabri 3D dalam
2. Untuk mendeskripsikan kontribusi siswa dalam pembelajaran jarak
pada bangun dengan pendekatan saintifik?
3. Untuk mendeskripsikan kegiatan interaktif yang terjadi dalam
pembelajaran jarak pada bangun dengan pendekatan saintifik?
4. Untuk mendeskripsikan keterkaitan materi jarak pada bangun
ruang dengan materi lain maupun materi antar pertemuan?
D. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut perlu adanya pembatasan
ruang lingkup masalah agar penelitian lebih fokus dan terarah pada sasaran
yang dikehendaki. Peneliti melakukan pembatasan masalah pada hal-hal
berikut:
1. Penelitian dibatasi pada siswa kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta
Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Materi pelajaran yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah
pokok bahasan jarak pada bangun ruang.
3. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang
memanfaatkan program Cabri 3D, dilihat dari :
a. Penggunaan program Cabri 3D, meliputi penggunaan dalam
hal : mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan.
b. Kontribusi siswa, meliputi : ide siswa, pertanyaan siswa,
c. Kegiatan interaktif, meliputi : siswa mengajukan pertanyaan,
siswa menyampaikan idenya, siswa menjawab pertanyaan.
d. Keterkaitan materi, meliputi keterkaitan : materi pembelajaran
dengan materi lain, materi antar pertemuan.
E. Penjelasan Istilah
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik merupakan
pembelajaran yang dapat mendorong siswa lebih mampu dalam
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan materi matematika yang sedang dipelajari.
(Kemendikbud, 2013)
2. Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna dan pesan yang
disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan
lebih baik dan sempurna. (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto,
2011)
3. Cabri 3D merupakan program komputer yang dapat menampilkan
variasi bentuk geometri dimensi tiga, memberi fasilitas untuk
melakukan eksplorasi, investigasi, interpretasi, dan memecahkan
masalah matematika yang cukup interaktif. (Oldknow and Tetlow,
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak
yang terkait antara lain sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
Penelitian ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam proses
pemahaman tentang bangun ruang sehingga diharapkan dapat
meningkatkan pemahamannya tentang materi bangun ruang terutama
jarak.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dimaksudkan dapat membantu guru dalam menerapkan
pembelajaran yang selaras dengan apa yang dimaksudkan dalam
kurikulum 2013 yaitu pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
3. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini peneliti dapat mengetahui pelaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik, sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran selanjutnya peneliti dapat lebih memahami
bagaimana mengadakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
G. Sistematika Penulisan
Secara garis besar skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian : bagian awal,
bagian utama, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari : halaman sampul,
halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan,
halaman persembahan, pernyataan keaslian karya, abstrak, kata pengantar,
utama skripsi ini terdiri atas pendahuluan, landasan teori, metode penelitian,
analisis data, hasil penelitian, pembahasan dan penutup. Bagian akhir skripsi
ini berisi daftar pustaka berisi tentang daftar buku dan referensi lain yang
digunakan dalam penyusunan skripsi, sedangkan lampiran berisi tentang
kelengkapan skripsi baik instrumen penelitian, hasil penelitian, maupun
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D di kelas X PMIIA-4
SMA N 2 Yogyakarta semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan tujuan
tersebut, maka landasan teori yang akan dipakai dalam penelitian ini meliputi : (i)
Pembelajaran matematika, (ii) Pembelajaran matematika dengan pendekatan
saintifik berdasarkan kurikulum 2013, (iii) Media pembelajaran, (iv) Program
Cabri 3D, (v) Materi jarak pada bangun ruang.
A. Pembelajaran Matematika
Penjelasan mengenai hal yang berkaitan dengan pembelajaran
matematika dibagi menjadi tiga bagian, yaitu (i) Pengertian pembelajaran, (ii)
Pengertian matematika, (iii) Pengertian pembelajaran matematika, (iv)
Kontibusi siswa dan kegiatan interaktif dalam pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Menurut Surya (2004:7), pembelajaran ialah suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dalam Permendikbud tentang implementasi kurikulum pedoman
merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan
yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk
bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup
umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk
memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang
diharapkan.
2. Pengertian Matematika
Menunut Tinggih dalam Hudojo (2001 : 46) matematika tidak
hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-operasinya,
matematika juga unsur ruang sebagai sasarannya. Namun penunjukan
kuantitas seperti itu belum memenuhi sasaran matematika lain, yaitu yang
ditujukan kepada hubungan, pola, bentuk dan struktur. Hudojo (2001 : 46)
menjelaskan bahwa matematika berkenaan dengan gagasan berstruktur
yang hubungan-hubungannya diatur secara logis, yang berarti matematika
bersifat sangat abstrak, yaitu berkenaan dengan konsep-konsep abstrak dan
penalaran deduktif. Begle dalam Hudojo (2001 : 46) menyatakan bahwa
sasaran atau objek penelaahan matematika adalah fakta, konsep, operasi,
dan prinsip. Objek penelaahan tersebut menggunakan simbol-simbol yang
kosong dari arti. Ciri ini yang memungkinkan matematika dapat memasuki
3. Pengertian Pembelajaran Matematika
Hudoyo dalam Larasati (2013 : 11) mengemukakan bahwa
pembelajaran matematika merupakan kegiatan yang menekankan pada
eksplorasi matematika, berpikir yang matematik dan pemberian tantangan
atau masalah yang berkaitan dengan matematika. Pembelajaran merupakan
proses kegiatan belajar mengajar di bidang matematika yang dapat
membentuk konsep, penalaran serta pemecahan masalah pada siswa.
4. Kontibusi Siswa dan Kegiatan Interaktif dalam Pembelajaran
Munthe (2009 : 148) menyatakan bahwa partisipasi, kontribusi,
dan keaktifan kelas adalah kemampuan untuk terlibat secara aktif secara
mental dan emosional dalam mengajukan pertanyaan atau komentar untuk
mendorong terjadinya perubahan kelas (dari belum bisa menjadi bisa, dari
belum mengerti menjadi mengerti) dengan semangat belajar tolong
menolong untuk mencapai perubahan bersama.
Sani (2013 : 40) menyatakan bahwa belajar merupakan aktivitas
interaksi aktif individu terhadap lingkungan sehingga terjadi perubahan
tingkah laku. Sementara itu, pembelajaran adalah penyedia kondisi yang
mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Interaksi
antara guru dan peserta didik dapat berupa interaksi guru dengan peserta
didik dan interaksi antar peserta didik, yang dapat dilakukan dengan tatap
B. Pembelajaran Matematika berdasarkan Kurikulum 2013
Penjelasan mengenai hal yang berkaitan dengan pembelajaran
matematikan berdasarkan kurikulum 2013 dibagi menjadi bagian, yaitu : (i)
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik, (ii) Pembelajaran matematika
dengan pendekatan saintifik, (iii) Hasil belajar siswa mengacu pada kurikulum
2013.
1. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 tentang implementasi
kurikulum menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran perlu menggunakan
prinsip yang berpusat pada peserta didik; mengembangkan kreativitas
perserta didik; menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang,
bermuatan nilai, etika, estetika, dan kinestetika; dan menyediakan
pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan
metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien,
dan bermakna.
Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013 menegaskan bahwa peserta
didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan
informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada
dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau
kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu
ia hidup. Kurikulum 2013 berpandangan dasar bahwa pengetahuan tidak
dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik
mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu
pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada
peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses
kognitifnya.
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi
dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Penguatan
proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu
pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
Menurut Permendikbud, kelima pengalaman belajar pokok tersebut dirinci
dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel
berikut :
Tabel 2.1 Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar menurut Permendikbud
Langkah
Pembelajaran Kegiatan Belajar
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
Mengeksplorasi - Melakukan eksperimen
- Membaca sumber lain selain buku teks - Mengamati objek/ kejadian/ aktifitas - Wawancara dengan narasumber
Mengasosiasi - Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan informasi.
- Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan.
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan, berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
2. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik
Khasanah (2014) menjelaskan bahwa pembelajaran matematika
yang menggunakan pendekatan saintifik, mendorong siswa lebih mampu
dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan atau mempersentasikan materi matematika yang
sedang dipelajari. Menurut Khasanah (2014) langkah-langkah dalam
pendekatan saintifik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Mengamati
Objek matematika yang dipelajari dalam matematika adalah
buah pikiran manusia, sehingga bersifat abstrak. Mengamati objek
matematika dapat dikelompokkan dalam dua macam kegiatan yang
masing-masing mempunyai ciri berbeda, yaitu:
1) Mengamati fenomena lingkungan kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan topik matematika tertentu
Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan
pancaindera dan dapat dijelaskan serta dinilai secara ilmiah.
kehidupan sehari-hari tepat dilakukan ketika siswa belajar hal-hal
yang terkait dengan topik-topik matematika yang pembahasannya
dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari secara langsung.
Fenomena yang diamati akan menghasilkan pernyataan yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya
pernyataan tersebut dituangkan dalam bahasa matematika atau
menjadi pembuka dari pembahasan objek matematika yang
abstrak.
2) Mengamati objek matematika yang abstrak
Kegiatan mengamati objek matematika yang abstrak sangat
cocok untuk siswa yang mulai menerima kebenaran logis. Siswa
tidak mempermasalahkan kebenaran pengetahuan yang diperoleh,
walaupun tidak diawali dengan pengamatan terhadap fenomena.
Kegiatan mengamati seperti ini lebih tepat dikatakan sebagai
kegiatan mengumpulkan dan memahami kebenaran objek
matematika yang abstrak. Hasil pengamatan dapat berupa definisi,
aksioma, postulat, teorema, sifat, grafik dan lain sebagainya.
Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari
informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
b. Menanya
Menurut Bell dalam Khasanah (2014), objek kajian matematika
yang dipelajari siswa selama belajar di sekolah dapat berupa fakta
rumus, sifat), dan skill (algoritma/prosedur). Fakta, konsep, prinsip,
skill tersebut adalah buah fikiran manusia, sehingga bersifat abstrak.
Dalam mempelajari konsep atau prinsip matematika yang tergolong
sebagai pengetahuan, sebagaimana disampaikan oleh Piaget
(Wadsworth, 1984) dalam Khasanah (2014) sangat perlu
dipertimbangkan bahwa tingkat berpikir siswa. Proses pembelajaran
untuk memahami konsep dan prinsip matematika perlu dikelola
dengan langkah-langkah pedagogis yang tepat dan difasilitasi media
tertentu agar buah pikiran yang abstrak tersebut dapat dengan mudah
dipahami siswa. Langkah pedagogis dan penggunaan media tersebut
menuntut siswa dan guru terlibat dalam pertanyaan-pertanyaan yang
menggiring pemikiran siswa secara bertahap, dari yang mudah menuju
ke yang lebih kompleks sehingga akhirnya pengetahuan diperoleh oleh
siswa sendiri dengan bimbingan guru.
Mempelajari keterampilan berprosedur matematika,
kecenderungan yang ada sekarang adalah siswa gagal menyelesaikan
suatu masalah matematika jika konteksnya berbeda, walaupun hanya
sedikit perbedaannya. Ini terjadi karena siswa cenderung menghafal
algoritma atau prosedur tertentu. Pada diri siswa tidak terbangun
kreativitas dalam berprosedur. Kreativitas berprosedur dapat
dibangkitkan dari pemberian pertanyaan yang tepat.
Pertanyaan-pertanyaan didesain agar siswa dapat berpikir tentang
ini guru diharapkan agar menahan diri untuk tidak memberi tahu
jawaban pertanyaan. Apabila terjadi kendala dalam proses menjawab
pertanyaan, atau diprediksi terjadi kendala dalam menjawab
pertanyaan, guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan secara
bertahap yang mengarah pada diperolehnya jawaban pertanyaan oleh
siswa sendiri. Di sinilah peran guru dalam memberikan scaffolding.
c. Mengeksplorasi
Kegiatan mengeksplorasi dalam proses pembelajaran
matematika di sekolah dimaknai sebagai menerapkan pengetahuan
atau keterampilan hasil penalaran ke dalam suatu situasi atau bahasan
yang masih satu lingkup, kemudian diperluas ke dalam situasi atau
bahasan yang berbeda lingkup. Tahap menengeksplorasi ini menjadi
wahana bagi siswa untuk membiasakan diri berkreasi dan berinovasi
menerapkan dan memperdalam pengetahuan atau keterampilan yang
telah dipelajari bersama guru. Dengan memfasilitasi kegiatan
mengeksplorasi ini siswa diharapkan tidak terkendala dalam
memecahkan permasalahan matematika yang merupakan salah satu
tujuan penting dan mendasar dalam belajar matematika. Pengalaman
mengeksplorasi akan melatih siswa yang memuat latihan mengasah
pola pikir, sikap dan kebiasaan memecahkan masalah itulah yang akan
banyak memberi sumbangan bagi siswa dalam menuju kesuksesan
merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta
memperoleh, menyajikan, dan mengolah data.
d. Mengasosiasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa penalaran adalah proses
berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Dalam
proses pembelajaran matematika, pada umumnya proses mengasosiasi
terjadi secara simultan dengan proses mengolah atau menganalisis
kemudian diikuti dengan proses menyajikan atau mengkomunikasikan
hasil penalaran sampai diperoleh suatu simpulan. Bentuk penyajian
pengetahuan atau ketrampilan matematika sebagai hasil penalaran
dapat berupa konjektur atau dugaan sementara atau hipotesis
e. Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar / sketsa, diagram,
atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu
mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya,
serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan atau unjuk
karya.
3. Hasil Belajar dan Kontribusi Siswa Mengacu pada Kurikulum 2013
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan yang ada dalam
Permendikbud Nomor 54 tahun 2013, sasaran pembelajaran mencakup
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi
tersebut memiliki lintasan perolehan atau proses psikologis yang berbeda.
Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Ketrampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi
beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi
karakteristik standar proses.
C. Media Pembelajaran Matematika
Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak
dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah atau suatu alat.
Dalam Webster Dictionary dalam Anitah (2010 : 4), media atau medium
adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat
apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau
dua hal. Sehingga menurut Anitah (2010 : 4) media pembelajaran dapat
diartikan sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran anatara
pemberi pesan kepada penerima pesan.
Association for Educational Communications and Technology dalam
Anitah (2010 : 4) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dapat
digunakan untuk menyalurkan informasi. Sedangkan menurut Briggs dalam
Anitah (2010 : 4) media adalah peralatan fisik untuk membawakan atau
Munadi (2010 : 7) menyatakan bahwa media pembelajaran dapat dipahami
sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif
dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem
pembelajaran. Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
D. Program Cabri 3D
Salah satu media pembelajaran matematika yaitu dengan
menggunakan program Cabri 3D. Program Cabri 3D merupakan salah satu
program matematika interaktif yang siap dimanfaatkan sebagai media untuk
membantu pemahaman siswa pada pembelajaran matematika, khususnya
geometri. Program Cabri 3D merupakan perangkat lunak dinamis-geometri
yang dapat digunakan untuk membantu siswa dan guru dalam mengatasi
beberapa kesulitan-kesulitan dan membuat belajar geometri dimensi tiga
menjadi lebih mudah dan lebih menarik. Program Cabri 3D dapat
menampilkan variasi bentuk geometri tiga dimensi, memberikan fasilitas
untuk melakukan eksplorasi, investigasi, interpretasi, dan memecahkan
masalah matematika dengan cukup interaktif. Salah satu kelebihan program
Petrovici (2010) berpendapat bahwa penggunaan program Cabri 3D di
sekolah menengah dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan
kreatifitas, meningkatkan kemampuan perserta didik dalam berdiskusi dengan
teman sebaya dan guru, dapat mengembangkan kemampuan imajinasi dan
visualisasi ruang, dapat mengkaitkan kepercayaan diri dalam dalam kontribusi
kepada kelompok. Accascina dan Regora (2006) berpendapat bahwa program
Cabri 3D merupakan program dinamis-geometris yang dapat digunakan untuk
membantu peserta didik dan guru dalam mengatasi beberapa kesulitan
pembelajaran geometri dimensi tiga menjadi lebih mudah dan menarik.
Program Cabri 3D merupakan pengembangan dari program geometri
program Cabri II. Teknologi program Cabri ini mulai dirintis pada tahun 1985
oleh Frence‟s Centre National de la Recherce Scientifique (CNRS) dan Joseph
Fourier University di Gronoble (www.cabri.com). Program ini dapat
dijalankan dengan Windows dan Mac OS.
Menurut Buchori (2012) beberapa kemampuan dan kelebihan Cabri
3D yang dapat teridentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengerjakan komputasi aljabar.
2. Dapat mengerjakan komputasi analisis.
3. Dapat mengerjakan berbagai mechanical dan optical (physical
objects).
4. Mempunyai banyak perintah bawaan dalam library dan paket-paket
5. Mempunyai fasilitas untuk pengerjaan pengeplotan dan animasi
untuk grafik baik dimensi dua maupun dimensi tiga.
6. Mempunyai suatu antarmuka berbasis worksheet.
7. Mempunyai fasilitas untuk membuat dokumen dalam beberapa
format.
8. Mempunyai fasilitas bahasa pemrograman yang memudahkan
pemahaman konsep peserta didik.
9. Sangat baik untuk melatih Fluency (kelancaran), Fleksibility
(keluwesan) dan Elaboration (keterperincian) siswa.
10.Hasil sketsanya lebih baik daripada menggunakan Autograph dan
Maple.
Tampilan awal pada Cabri 3D ketika membuka program ini, dapat
dilihat pada Gambar berikut:
:
Gambar 2.1 Tampilan Awal Program Cabri 3D
Pada tampilan menu utama pada program Cabri 3D ditampilkan
menubar dan toolbar. Pada menubar terdapat beberapa menu yaitu File, Edit,
Display, Document, Window, dan Help. Pada masing-masing menu pada
toolbar terdapat Manipulation dan Redefine, Points, Lines dan Curve, Planes
dan Surfaces, Relative Constructions, Transformations, Regular Polygons,
Polyhedra, dan Measurements yang mempunyai kegunaannya masing-masing.
Adapun beberapa simbol dari toolbar yang berkaitan dengan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Simbol pada Toolbar Program Cabri 3D
Toolbar Kegunaan
Manipulation a. Menunjukkan objek.
b.Menggeser titik atau objek dan sebagai konsekuensinya, semua objek bergantung terhadapnya.
Redefinition Memindahkan titik, garis, atau bangun yang telah dibuat.
Point Membuat titik di bidang, objek lain, atau di ruang.
Intersection Point(s) Membuat titik perpotongan antara dua objek.
Line a. Membuat garis melalui dua titik.
b.Membuat garis perpotongan dari dua bidang.
Segment Membuat segmen garis melalui dua titik.
Intersection Curve Membuat kurva perpotongan antara dua objek.
Plane Membuat bidang melalui tiga titik.
Triangle Membuat segitiga dengan tiga titik.
Parallel a. Membuat garis yang sejajar dengan garis atau segmen garis.
b.Membuat bidang yang sejajar dengan bidang.
Midpoint Membuat titik tengah sebuah segmen garis atau dua titik.
Tetrahedron Membuat tetrahedron dengan empat titik.
XYZ Box Membuat balok.
Pyramid Membuat limas.
Cube Membuat kubus.
Distance Mengetahui panjang segmen garis.
Length Mengetahui panjang antar objek yang ditentukan.
Angle Mengetahui besar sudut antara objek yang ditentukan.
E. Jarak pada Bangun Ruang 1. Definisi Jarak
Jarak antara dua buah bangun adalah panjang ruas garis
penghubung terpendek yang menghubungkan dua titik pada
Gambar 2.2 Definisi Jarak
Jika B1 dan B2 adalah bangun-bangun geometri, maka B1 dan B2
dapat dipikirkan sebagai himpunan titik-titik, sehingga dapat dilakukan
pemasangan satu-satu antara titik-titik pada B1 dan B2. Jika ̅̅̅̅̅̅ adalah
ruas garis terpendek antara semua ruas garis penghubung titik-titik itu,
maka panjang ruas garis ̅̅̅̅̅̅merupakan jarak antara bangun B1 dan B2.
2. Proyeksi
Gambar 2.3 Proyeksi
Pada Gambar 2.3 titik pada garis g, Jika dari titik P ditarik ruas
garis ̅̅̅̅̅dengan pada g dan ̅̅̅̅̅
g, maka disebut proyeksi titik Pkarena ̅̅̅̅̅
g. Titik juga disebut titik kaki garis tegak lurus dari titikP pada garis g. Dalam hal tersebut, ruas garis ̅̅̅̅̅disebut proyektor.
Dengan cara sama sebuah titik P dapat diproyeksikan pada sebuah
bidang, misal bidang H. Caranya ialah dengan membuat ruas garis tegak
lurus dari titik P ke bidang H. Titik yang merupakan titik potong antara
proyektor (garis melalui P tegak lurus bidang H) dengan bidang H
merupakan titik kaki garis tegak lurus dari P ke bidang H. Titik tersebut
merupakan proyeksi titik P pada bidang H.
Jika sebuah garis g diproyeksikan pada sebuah bidang H, maka
hasil proyeksinya adalah himpunan semua proyeksi titik-titik pada g
terhadap bidang H.
3. Teorema tentang Jarak
a. Teorema 1 : Jarak antara titik P dan Q yang berlainan adalah panjang ruas garis ̅̅̅̅.
Gambar 2.4 Jarak Dua Titik Bukti :
Dalam kasus ini, A = {P} dan B = {Q}, masing-masing singleton,
himpunan beranggotakan sebuah titik. Maka himpunan semua ruas
garis yang dibentuk juga terdiri hanya dari sebuah ruas garis. Jadi,
Penjelasan :
Panjang kurva k dan kurva (gabungan tiga ruas garis) p penghubung
kedua titik P dan titik Q seperti pada Gambar 2.4 lebih dari panjang
ruas garis ̅̅̅̅ (pada Gambar ruas garis ̅̅̅̅ digambarkan dengan garis
putus-putus.
b. Teorema 2 : Jarak antara titik P dan garis g dengan P di luar g adalah panjang ruas garis tegak lurus dari titik P ke garis g.
Bukti :
Dalam kasus ini himpunan A = {P}, singleton, himpunan B = garis g.
Yang harus dibuktikan panjang ruas garis tegak lurus dari titik P ke
garis g adalah jarak terpendek.
Pada Gambar 2.3 pada g. Jika dari titik P ditarik ruas garis ̅̅̅̅̅
dengan pada g dan ̅̅̅̅̅
g, maka merupakan proyeksi titik Ppada g. Pada gambar tersebut titik adalah proyeksi titik P pada garis
g karena ̅̅̅̅̅
g dan pada g. Jadi jarak antara titik P dan garis gadalah ̅̅̅̅̅.
Penjelasan :
̅̅̅̅̅
g berarti untuk setiap titik , g, n N, n ≠ 1, adalah segitiga siku-siku dengan ̅̅̅̅̅̅ merupakan hipotenusa.Akibatnya untuk setiap n, . Dengan kata lain ̅̅̅̅̅ merupakan
ruas garis terpendek penghubung titik P dengan setiap titik pada garis
c. Teorema 3 :Jarak antara titik P dan bidang H, P di luar H, adalah panjang ruas garis tegak lurus dari titik P ke bidang H.
Bukti :
Gambar 2.5 Jarak Titik dan Bidang
Tarik ̅̅̅̅̅
bidang H. Ambil titik-titik sebarang Q dan R di Hsedemikian sehingga QP1R tidak segaris. Segitiga-segitiga PP1Q dan
PP1R siku-siku di P1. Jadi ̅̅̅̅̅ruas garis terpendek.
Selanjutnya untuk setiap titik Pn, n ≠ 1, dan Pn pada ⃡ atau ⃡ , ̅̅̅̅̅
adalah hipotenusa sehingga PPn PP1. Jadi untuk setiap n ≠
1, PPn ≥ PP1, dan yang terpendek adalah PP1. Jadi jarak titik P ke
bidang H adalah PP1.
Gambar 2.6 Jarak Dua Garis Sejajar
e. Teorema 5 :Jarak antara garis g dan bidang K yang sejajar g adalah jarak salah satu titik pada garis g terhadap bidang K.
Gambar 2.7 Jarak Garis dan Bidang yang Sejajar
f. Teorema 6 :Jarak antara bidang H dan M yang sejajar adalah jarak salah satu titik pada bidang H terhadap bidang M, atau sebaliknya.
g. Teorema 7 :Jarak antara dua garis bersilangan adalah panjang ruas garis tegak lurus persekutuan dari kedua garis bersilangan tersebut.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif
deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang menekankan
pada keadaan sebenarnya dan berusaha mengungkapkan fenomena-fenomena
yang ada dalam keadaan tersebut. Peneliti berusaha mengungkapkan segala
sesuatu yang terjadi di dalam penelitian tersebut. Penelitian ini digunakan
untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
yang memanfaatkan program Cabri 3D pada pokok bahasan jarak pada
bangun ruang di kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta tahun ajaran
2013/2014.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X PMIIA-4 SMA N 2
Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. Pada tahun ajaran 2013/2014 semester 2
siswa kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta berjumlah 34 orang, yang
terdiri dari 13 orang siswa putra dan 21 orang siswa putri. Nilai rata-rata
matematika kelas ini pada mid semester pertama adalah 62,68 dengan nilai
tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalah 35. Nilai rata-rata matematika
kelas ini pada mid semester kedua adalah 68,38 dengan nilai tertinggi adalah
97 dan nilai terendah adalah 32. Pemilihan kelas dan penerapan pembelajaran
mengampu beberapa kelas pada tingkat yang sama dan hasil observasi yang
dilakukan sebelum penelitian.
SMA Negeri 2 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang
ditunjuk sebagai sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum 2013,
sehingga terdapat dua kurikulum berbeda yang diterapkan di SMA Negeri 2
Yogyakarta. Untuk siswa kelas X tahun ajaran 2013-2014 menggunakan
kurikulum tahun 2013 sedangkan siswa kelas XI dan XII menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di SMA Negeri 2 Yogyakarta
dibuka satu program, yaitu Program Reguler, yang terdiri atas program Ilmu
Alam dan Ilmu Sosial. Pada Kurikulum 2013 penjurusan dilakukan mulai dari
kelas X yaitu siswa dapat memilih program MIIA dan PIIS.
Karena alasan di atas, penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Yogyakarta
dengan pokok bahasan jarak pada bangun ruang. Materi ini ditentukan setelah
adanya kesepakatan dengan guru mata pelajaran matematika yang mengampu
kelas tersebut.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Pengambilan data penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Yogyakarta
dan dilaksanakan pada jam sekolah. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 22
April 2014 sampai 8 Mei 2014.
D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan melalui :
Observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi
partisipasi pasif dan pengamatan berperan serta. Observasi partisipasi
pasif dilakukan terhadap pembelajaran matematika yang dilakukan
oleh guru pada dua kelas di sekolah tersebut yang telah
direkomendasikan untuk melakukan pengamatan dan memberikan
makna. Pengamatan berperan serta dilakukan saat peneliti melakukan
pembelajaran.
b. Observasi Tidak Langsung
Observasi tidak langsung dilakukan dengan mengamati hasil
perekaman kegiatan pembelajaran yang telah dlakukan dengan
menggunakan alat perekam video secara menyeluruh.
c. Kuisioner
Kuisioner ditujukan kepada siswa-siswa yang bersangkutan. Kuisioner
yang dibuat berisi tentang pernyataan siswa tentang pembelajaran yang
berlangsung, tentang pengaruh penggunaan Program Cabri 3D
terhadap pemahaman mereka, maupun tentang kesulitan yang mereka
tentang materi pelajaran.
d. Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terbuka dan
tak terstruktur. Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa sesudah
pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang memanfaatkan
program Cabri 3D. Delapan siswa dipilih berdasarkan pengamatan
yang dipilih dilihat dari sikap terhadap proses pembelajaran dan
diambil dari berbagai sikap yang berbeda.
e. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan pendokumentasian
berupa foto aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
Dokumentasi ini bertujuan untuk memperkuat data hasil pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Instrumen Pembelajaran
Dalam penelitian ini, instrumen pembelajaran yang digunakan adalah
Program Cabri 3D, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS
(Lembar Kerja Siswa) yang berisi tentang soal-soal yang berkaitan dengan
materi jarak pada bangun ruang atau kegiatan yang dilakukan siswa.
b. Instrumen Penelitian
1) Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan digunakan untuk membantu peneliti dalam
mencatat hal-hal yang terjadi selama observasi maupun wawancara.
2) Kuisioner
Kuisioner yang telah dibuat diisi oleh siswa-siswa yang bersangkutan.
Kuisioner yang dibuat berisi tentang pernyataan siswa tentang
Program Cabri 3D terhadap pemahaman mereka, maupun tentang
kesulitan mereka tentang materi pelajaran.
3) Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
berkaitan dengan pembelajaran menggunakan Program Cabri 3D. Pada
wawancara ini peneliti telah menyiapkan instrumen wawancara yang
berisi garis besar pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada
narasumber.
E. Metode Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis melalui tahap-tahap sebagai
berikut :
1. Analisis I : Penyusunan transkripsi data rekaman video pembelajaran,
rekaman suara hasil wawancara, dan analisis data
kuisioner.
2. Analisis II : Data yang diperoleh dari transkripsi rekaman video
dianalisis untuk mendeskripsikan pelaksanaan
pembelajaran jarak pada bangun ruang dengan
pendekatan saintifik di kelas X MIIIA-4 SMA N 2
Yogyakarta.
Langkah-langkah analisis data sebagai berikut :
1. Transkripsi Data
Dalam tahap ini, hasil perekaman video dan rekaman wawancara
menyajikan kembali segala sesuatu yang terjadi selama dalam proses
pembelajaran yang terlihat dan terdengar dalam hasil rekaman video
yang terlaksana dalam 3 petemuan ke dalam bentuk narasi tertulis
dilengkapi dari hasil pengamatan. Transkripsi wawancara menyajikan
percakapan yang terjadi selama wawancara ke dalam bentuk narasi
tertulis. Analisis data kuisioner merekap data kuisioner yang telah diisi
oleh semua siswa.
2. Penentuan Topik Data
Topik data merupakan rangkuman bagian data yang mengandung
makna yang sedang diteliti. Untuk menentukan topik-topik data,
dilakukan interpretasi data-data transkripsi rekaman video. Data yang
mempunyai kandungan yang sama atau hampir sama dijadikan satu
topik, sedangkan kandungan makna yang berbeda menjadi topik baru.
3. Penentuan Kategori Data
Penentuan kategori data merupakan proses membandingkan
topik-topik data satu sama lain untuk menghasilkan kategori-kategori data.
Kategori data adalah gagasan abstrak yang mewakili makna tertentu
yang terkandung dalam sekelompok topik data.
4. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan fenomena yang
diteliti dengan cara menemukan dan mensintesakan
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian secara Keseluruhan
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan penelitian.
Tahapan-tahapan ini dilakukan dalam upaya pengkoordinasian dan strategi
agar penelitian dapat dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian. Adapun
tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Tahap I
Pada tahap I ini peneliti akan melakukan segala sesuatu yang berkaitan
dengan perihal perijinan.
2. Tahap II
Pada Tahap II peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas tentang
karakteristik kelas yang dapat dijadikan sebagai subjek penelitian.
3. Tahap III
Pada tahap III peneliti melakukan observasi langsung pada pembelajaran
yang dilakukan oleh guru.
4. Tahap IV
Peneliti kemudian melakukan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
yang memanfaatkan Program Cabri 3D.
5. Tahap V
Pengisian kuisioner oleh semua siswa.
6. Tahap VI
40
BAB IV ANALISIS DATA
Penelitian ini mengungkapkan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D pada pokok bahasan
jarak pada bangun ruang di kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta. Pada analisis
data penelitian ini meliputi : (i) Pelaksanaan penelitian, (ii) Transkripsi data (iii)
Topik data, (iv) Kategori data, (v) Garis Besar Wawancara, dan (vi) Tabulasi Data
Kuisioner
A. Pelaksanaan Pengambilan Data Penelitian
Pengambilan data penelitian dilaksanakan mulai tanggal 22 April 2014
sampai dengan tanggal 8 Mei 2014 pada kelas X PMIIA-4 SMA N 2
Yogyakarta dengan semua siswa kelas X PMIIA-4 sebagai subjek penelitian
telah memberikan data-data pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D pada pokok bahasan jarak
pada bangun ruang. Data-data tersebut direkam dengan perekam video,
wawancara, dan kuisioner. Proses perekaman bertujuan agar semua kegiatan
selama pembelajaran dapat terekam dengan lengkap tanpa ada bagian yang
terlewati.
Sumber data diperoleh peneliti dari tiga kali pertemuan yaitu :
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 24 April 2014
jarak titik ke titik, jarak titik ke garis, dan jarak titik ke bidang. Siswa
membahas materi dalam kelompok besar dan dibimbing oleh guru.
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 29 April 2014
pada pukul 10.30 – 12.00 WIB. Pada pertemuan ini membahas materi jarak dua garis sejajar, jarak bidang sejajar, dan jarak garis yang
bersilangan. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas
materi dan dibimbing oleh guru.
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Mei 2014
pada pukul 10.30 – 12.00 WIB. Pada pertemuan ini siswa mengerjakan soal-soal latihan yang berhubungan dengan materi yang telah dipelajari
pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua.
B. Transkripsi Data
Transkripsi data video adalah penyajian kembali segala sesuatu yang
terjadi dalam proses pembelajaran yang terlihat dan terdengar dalam hasil
rekaman video selama tiga pertemuan ke dalam bentuk narasi tertulis.
Transkripsi wawancara adalah penyajian kembali percakapan yang terjadi
selama wawancara ke dalam bentuk narasi tertulis. Tabulasi data kuisioner
dilakukan dengan merekap data kuisioner yang telah diisi oleh semua siswa.
Transkripsi video proses pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga
bagian, yang dibagi berdasarkan banyaknya pertemuan dalam penelitian :
2. Transkripsi data video pertemuan kedua halaman 110
3. Transkripsi data video pertemuan ketiga halaman 120
Transkripsi wawancara yang dilakukan terdiri dari delapan bagian,
yang dibagi berdasarkan banyaknya siswa yang diwawancarai dalam
penelitian :
1. Transkripsi wawancara siswa S14 halaman 130
2. Transkripsi wawancara siswa S18 halaman 131
3. Transkripsi wawancara siswa S10 halaman 132
4. Transkripsi wawancara siswa S2 halaman 133
5. Transkripsi wawancara siswa S22 halaman 135
6. Transkripsi wawancara siswa S29 halaman 136
7. Transkripsi wawancara siswa S25 halaman 137
8. Transkripsi wawancara siswa S28 halaman 139
Tabulasi data kuisioner yang telah diisi oleh siswa terdiri dari tujuh
bagian, yang dibagi berdasarkan banyaknya pertanyaan dalam kuisioner :
1. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 1 halaman 142
2. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 2 halaman 143
3. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 3 halaman 145
4. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 4 halaman 146
5. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 5 halaman 148
6. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 6 halaman 149
7. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 7 halaman 150
C. Topik Data
Topik data adalah rangkuman bagian data yang mengandung makna
yang sedang diteliti. Berikut akan ditentukan menjadi beberapa topik data
pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang memanfaatkan
program Cabri 3D pada pokok bahasan jarak pada bangun ruang di kelas X
PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta, yaitu :
1. Topik data penggunaan program Cabri 3D
2. Topik data kontribusi siswa
3. Topik data kegiatan interaktif
4. Topik data keterkaitan materi
Tabel 4.1 Topik Data Penggunaan Program Cabri 3D
No. Topik Data Bagian Data 1 Guru menunjukkan program Cabri 3D yang
ditampilkan pada layar yang sudah disediakan di ruang kelas, menggunakan LCD viewer.
I : 12
2 Siswa memperhatikan program Cabri 3D yang ditampilkan di layar, mencoba mengamati program baru yang mereka lihat.
I : 13-15,
3 Guru menjelaskan bahwa dalam pembelajaran yang akan berlangsung menggunakan program Cabri 3D.
Guru membuka file yang telah dibuat untuk Guru menjelaskan kondisi yang telah dirancang. Guru meminta siswa untuk mengamati dan menyuruh siswa mencari ide.
I : 17
5 Siswa memperhatikan tampilan di layar, sambil memperhatikan tampilan di layar, seorang siswa mengulang pernyataan yang di sampaikan guru.
I : 18
6 Siswa menyampaikan pendapatnya tentang ukuran objek sambil memperhatikan tampilan di layar.
I : 19