• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK YANG MEMANFAATKAN PROGRAM CABRI 3D PADA POKOK BAHASAN JARAK PADA BANGUN RUANG DI KELAS X PMIIA-4 SMA N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK YANG MEMANFAATKAN PROGRAM CABRI 3D PADA POKOK BAHASAN JARAK PADA BANGUN RUANG DI KELAS X PMIIA-4 SMA N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana P"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK YANG MEMANFAATKAN PROGRAM CABRI 3D PADA POKOK BAHASAN JARAK PADA BANGUN RUANG

DI KELAS X PMIIA-4 SMA N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

Cecilia Heru Purwitaningsih NIM : 101414029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Pikirkanlah apa yang kau mau,

Bertanyalah pada hatimu,

Lakukanlah!

Biarkanlah kurva parabola terbuka ke atas itu selalu terpancar di wajahmu.

Berbahagialah dalam setiap titik rangkaian garis hidupmu.

Eliminasi perlu tuk dapat tentukan variabel yang kau tuju.

Layaknya implikasi, anteseden hadir bersama konsekuen.

Pertahanan diri adalah determinan.

Perjalanan jauh nan keras, akhirnya tertambat di sini.

_Cecilia HP_

Karya ini ku persembahkan untuk :

Ayah dan Ibuku tercinta,

Kakakku tersayang,

Kekasihku,

Sahabatku,

(5)
(6)
(7)

vii

ABSTRAK

Cecilia Heru Purwitaingsih. 2014. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik yang Memanfaatkan Program Cabri 3D pada Pokok Bahasan Jarak pada Bangun Ruang di Kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D pada pokok bahasan jarak pada bangun ruang di kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan fenomena dalam keadaan yang sebenarnya. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif, yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D. Subjek penelitian adalah siswa kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta yang berjumlah 34 orang. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yang dimulai pada tanggal 24 April 2014 sampai dengan tanggal 8 Mei 2014. Pengumpulan data diperoleh dengan merekam kegiatan pembelajaran, observasi, wawancara dan kuisioner. Data dianalisis melalui proses, yaitu (1) transkripsi, (2) penentuan topik-topik data, (3) penentuan kategori data, dan (4) penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian berupa deskripsi mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D, dilihat dari : (1) penggunaan program Cabri 3D, meliputi penggunaan dalam hal : mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, (2) Kontribusi siswa, meliputi : ide siswa untuk mencari solusi masalah, pendapat siswa tentang jarak pada bangun ruang, seperti definisi jarak; pertanyaan siswa tentang ketunggalan jarak dan penggunaan teorema phytagoras; jawaban siswa, (3) kegiatan interaktif, meliputi : siswa mengajukan pertanyaan, siswa menyampaikan idenya, siswa menjawab pertanyaan, (4) Keterkaitan materi, meliputi: keterkaitan materi pembelajaran dengan materi lain seperti sifat tegak lurus dan luas bangun datar, serta keterkaitan materi antar pertemuan seperti kedudukan unsur dalam bangun ruang.

(8)

viii

ABSTRACT

Cecilia Heru Purwitaningsih. 2014. Scientific Learning Using Cabri 3D Program on The Distance in Three Dimensional Field Subjects in First Grade PMIIA-4 Class SMA N 2 Yogyakarta of School Year 2013/2014. Thesis. Mathematic Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

The research aimed to describe the implementation of sientific learning using Cabri 3D Program on the distance in three dimensional field subjects in First Grade PMIIA-4 Class SMA N 2 Yogyakarta of school year 2013/2014.

The method of this research is descriptive qualitative that can reveal the realistic phenomenon. The collected data were in the form of qualitative data which related to implementation of scientific learning using Cabri 3D program on the distance in three dimensional field subjects. The subject of this research is 34 students of First Grade PMIIA-4 Class SMA N 2 Yogyakarta. The data retrieval in this research was conducted in three meetings starting from 24th April 2014 until 8th May 2014. Collecting data is obtained by recording the teaching and learning process, observation, interview, and questionnaires. The data were analyzed through data analyses process i.e (1) transcription, (2) determining topics of data, (3) determining category of data, and (4) drawing conclusion.

The result of this research is a description of the implementation of scientific learning using Cabri 3D Program on the distance in three dimensional field subjects, including (1) the use of Cabri 3D Program, in : observing,

questioning, exploration, associating, communicating; (2) student’s contribution, including : student’s idea to find the solutions of the problems, student’s opinion

about distance definition , student’s question about distance singularity dan using phytagorean theorem, student’s answer ; (3) interactivity, including : the students asking the question, the students giving the idea, the students answering the question; (4) the relation of the materials, including : relation of the material to other material such as perpendicular, relation of the material in each meeting.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

dengan berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik yang Memanfaatkan Program Cabri 3D pada Pokok Bahasan Jarak pada Bangun Ruang di Kelas X

PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014” sebagai syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa selama proses penyususan skripsi ini telah

banyak memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Ibu Veronika Fitri Rianasari, S.Pd., M.Sc. dan Bapak Beni Utomo, M.Sc.

selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang

membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu Ismalia Tri Ratnawati selaku guru pembimbing dan guru matematika

Kelas X SMA N 2 Yogyakarta yang telah membantu kelancaran selama

proses penelitian.

5. Seluruh siswa kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta tahun ajaran

2013/2014 yang telah membantu dan bekerja sama dengan baik selama

proses penelitian.

6. Segenap dosen JPMIPA yang telah membantu dan memberikan dukungan

setelah penulis menempuh perkuliahan, sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan studi dengan tepat waktu.

7. Segenap staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu dalam hal

(10)
(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR DIAGRAM ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Pembatasan Masalah ... 7

(12)

xii

F. Manfaat Penelitian ... 9

G. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Pembelajaran Matematika ... 11

B. Pembelajaran Matematika berdasarkan Kurikulum 2013 ... 14

C. Media Pembelajaran Matematika ... 21

D. Program Cabri 3D ... 22

E. Jarak pada Bangun Ruang ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis Penelitian ... 33

B. Subjek Penelitian ... 34

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 34

D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 34

E. Metode Analisis Data ... 37

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian secara Keseluruhan ... 39

BAB IV ANALISIS DATA... 40

A. Pelaksanaan Pengambilan Data Penelitian ... 40

B. Transkripsi Data ... 41

C. Topik Data ... 43

D. Kategori Data ... 60

E. Garis Besar Wawancara ... 65

F. Tabulasi data Kuisioner ... 66

(13)

xiii

A. Penggunaan Program Cabri 3D dalam Pembelajaran ... 68

B. Kontribusi Siswa dalam Pembelajaran ... 74

C. Kegiatan Interaktif Selama Pembelajaran ... 79

D. Keterkaitan Materi ... 82

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 83

A. Penggunaan Program Cabri 3D dalam Pembelajaran ... 83

B. Kontribusi Siswa dalam Pembelajaran ... 84

C. Kegiatan Interaktif Selama Pembelajaran ... 85

D. Keterkaitan Materi ... 86

BAB VII PENUTUP ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tampilan Awal Program Cabri 3D ... 24

Gambar 2.2 Definisi Jarak ... 27

Gambar 2.3 Proyeksi ... 27

Gambar 2.4 Jarak Dua Titik ... 28

Gambar 2.5 Jarak Titik dan Bidang ... 30

Gambar 2.6 Jarak Dua Garis Sejajar ... 31

Gambar 2.7 Jarak Garis dan Bidang Sejajar ... 31

Gambar 2.8 Jarak Dua Bidang Sejajar ... 31

Gambar 2.9 Jarak Dua Garis Bersilangan ... 32

Gambar 5.1 Demonstrasi Jarak Titik ke Garis ... 70

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran dan Kegiatan Belajar ... 15

Tabel 2.2 Simbol pada Toolbar Program Cabri 3D ... 25

Tabel 4.1 Topik Data Penggunaan Program Cabri 3D ... 43

Tabel 4.2 Topik Data Kontribusi Siswa ... 48

Tabel 4.3 Topik Data Kegiatan Interaktif ... 54

Tabel 4.4 Topik Data Keterkaitan Materi ... 59

Tabel 4.5 Kategori Data dan Subkategori Data Penggunaan Program Cabri 3D ... 61

Tabel 4.6 Kategori Data dan Subkategori Data Kontribusi Siswa .... 61

Tabel 4.7 Kategori Data dan Subkategori Data Kegiatan Interaktif . 62 Tabel 4.8 Kategori Data dan Subkategori Data Keterkaitan Materi . 62 Tabel 4.9 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 1 ... 142

Tabel 4.10 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 2 ... 143

Tabel 4.11 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 3 ... 145

Tabel 4.12 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 4 ... 146

Tabel 4.13 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 5 ... 148

Tabel 4.14 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 6 ... 149

Tabel 4.15 Tanggapan dan Alasan Kuisioner Pertanyaan 7 ... 150

Tabel 4.16 Tabel Garis Besar Wawancara ... 65

Tabel 4.17 Tabulasi Data Kuisioner ... 66

(16)

xvi

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 1 Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik

yang memanfaatkan program Cabri 3D pada pokok

bahasan jarak pada bangun ruang ... 63

Diagram 2 Kategori Data dan Subkategori Data Penggunaan

Program Cabri 3D ... 63

Diagram 3 Kategori Data dan Subkategori Data Kontribusi Siswa 64

Diagram 4 Kategori Data dan Subkategori Data Kegiatan

Interaktif ... 64

Diagram 5 Kategori Data dan Subkategori Data Keterkaitan

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A ... 92

Lampiran A.1 Permohonan Ijin Penelitian ... 93

Lampiran A.2 Surat Ijin Penelitian ... 94

Lampiran A.3 Surat Keterangan Penelitian ... 95

LAMPIRAN B ... 96

Lampiran B.1 Transkrip Video ... 97

Lampiran B.2 Transkrip Wawancara ... 130

Lampiran B.3 Tanggapan dan Alasan Kuisioner ... 142

LAMPIRAN C .

152

Lampiran C.1 RPP .

153

Lampiran C.2 Kuisioner Terisi .

162

Lampiran C.3 Pekerjaan Siswa LKS 1 .

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum menjadi kurikulum 2013

yang merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional

sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional membawa pengaruh terhadap

pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru. Permendikbud Nomor 81 A

tahun 2013 tentang implementasi kurikulum menegaskan bahwa dalam

pembelajaran peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan

mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan

yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi

informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman,

tempat dan waktu ia hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar

bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta

didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara

aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan.

Untuk itu, pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan

kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses

kognitifnya.

Menurut Dahar (2011) salah satu model pembelajaran yang sangat

(19)

nama belajar penemuan. Burner beranggapan bahwa belajar penemuan sesuai

dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dan dengan

sendirinya memberikan hasil yang paling baik, berusaha sendiri untuk

mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya,

menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Burner

menyarankan agar siswa-siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara

aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip agar mereka dianjurkan untuk

memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen-eksperimen yang

mengijinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.

Kurikulum 2013 menuntut pembelajaran yang menekankan pada

pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.

Pembelajaran yang terjadi mendorong siswa untuk lebih mampu dalam

mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan apa yang dipelajarinya. Hal-hal tersebut dalam rangka

pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan

pembelajaran saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penelitian.

Penilaian autentik merupakan penelitian yang dilakukan secara komprehensif

untuk menilai mulai dari masukan, proses, dan keluaran pembelajaran yang

meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Salah satu perbedaan

esensial kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah mata

pelajaran teknologi, informasi dan komunikasi merupakan sarana

pembelajaran yang digunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran

(20)

Pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan saintifik,

mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi,

mengasosiasi, dan mengkomunikasikan atau mempresentasikan materi

matematika yang sedang dipelajari. Pembelajaran matematika yang

menekankan pada pendekatan saintifik diperlukan adanya media yang dapat

membantu siswa dalam memahami materi yang juga dapat mengintegrasikan

mata pelajaran teknologi inforamsi, dan komunikasi di dalamnya.

Geometri merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika yang

sebenarnya mempunyai peluang yang besar dipelajari oleh siswa karena

dekat dengan kehidupan sehari-hari. Pengalaman peneliti dan guru

matematika di SMA N 2 Yogyakarta saat melakukan pembelajaran tentang

materi geometri menunjukkan banyak dari siswa yang mengalami kesulitan

dalam memahami materi geometri. Hal ini dikarenakan kurangnya media

yang digunakan untuk membantu kemampuan spasial siswa dalam

membayangkan unsur-unsur yang ada dalam bangun ruang. Dilain pihak,

menurut Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013, kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru untuk materi geometri juga perlu memperhatikan

prinsip-prinsip yaitu berpusat pada peserta didik; mengembangkan kreativitas

perserta didik; menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang,

bermuatan nilai, etika, estetika, dan kinestetika; dan menyediakan

pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan

metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan

(21)

tersebut yang juga mempertimbangkan kebutuhan peserta didik yang dalam

hal ini adalah media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk

mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya.

Pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik di SMA

khususnya pada materi geometri dapat digunakan media pembelajaran yaitu

Cabri 3D.Cabri 3D merupakan program yang membantu siswa lebih mudah

dalam membuat, melihat, dan memanipulasi objek-objek bangun ruang

sehingga dapat dikembangkan suasana belajar yang memberikan kesempatan

kepada perserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri,

menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk

belajar.

Pembelajaran matematika untuk materi geometri dengan pendekatan

saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D, program Cabri 3D

diharapkan dapat memfasilitasi dan menjadi sarana bagi siswa sehingga

dapat terlibat aktif mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi.

Pemanfaatan program Cabri 3D dapat menjadi pemacu bagi peserta didik

untuk terjadinya proses pembelajaran secara internal pada diri siswa.

Program Cabri 3D dapat digunakan untuk mendorong peserta didik untuk

bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan

berupaya keras mewujudkan ide-idenya.

SMA Negeri 2 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang

ditunjuk sebagai sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum 2013,

(22)

Yogyakarta. Untuk siswa kelas X tahun ajaran 2013-2014 menggunakan

kurikulum tahun 2013 sedangkan siswa kelas XI dan XII menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pembelajaran yang

diharapkan terjadi di SMA N 2 Yogyakarta adalah pembelajaran dengan

pendekatan saintifik.

Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu

perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Oleh karena itu peneliti akan

merancang dan menyusun RPP yang mengintegrasikan program Cabri 3D di

dalamnya. RPP ini disusun berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang

dimaksud pada kurikulum 2013. Tahap kedua dalam pembelajaran menurut

standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Berdasarkan uraian di atas

peneliti terdorong untuk mengungkapkan bagaimanakah pelaksanaan

pembelajaran jarak pada bangun ruang sesuai dengan yang dimaksud dalam

kurikulum 2013. Peneliti akan menggunakan media pembelajaran Cabri 3D

dan melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sesuai dengan

kurikulum 2013.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan di atas, diperoleh

rumusan masalah sebagai berikut : bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran

(23)

pokok bahasan jarak pada bangun ruang di kelas X PMIIA-4 SMA N 2

Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014?

Rumusan masalah tersebut dapat dirinci menjadi masalah-masalah

yang lebih khusus sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penggunaan program Cabri 3D dalam pembelajaran

jarak pada bangun dengan pendekatan saintifik?

2. Bagaimanakah kontribusi siswa dalam pembelajaran jarak pada

bangun dengan pendekatan saintifik?

3. Bagaimanakah kegiatan interaktif yang terjadi dalam pembelajaran

jarak pada bangun dengan pendekatan saintifik?

4. Bagaimanakah keterkaitan materi jarak pada bangun ruang dengan

materi lain maupun materi antar pertemuan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian

ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan

pendekatan saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D pada pokok

bahasan jarak pada bangun ruang di kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta

tahun ajaran 2013/2014.

Tujuan penelitian tersebut dapat dirinci menjadi tujuan yang lebih

khusus sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan penggunaan program Cabri 3D dalam

(24)

2. Untuk mendeskripsikan kontribusi siswa dalam pembelajaran jarak

pada bangun dengan pendekatan saintifik?

3. Untuk mendeskripsikan kegiatan interaktif yang terjadi dalam

pembelajaran jarak pada bangun dengan pendekatan saintifik?

4. Untuk mendeskripsikan keterkaitan materi jarak pada bangun

ruang dengan materi lain maupun materi antar pertemuan?

D. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut perlu adanya pembatasan

ruang lingkup masalah agar penelitian lebih fokus dan terarah pada sasaran

yang dikehendaki. Peneliti melakukan pembatasan masalah pada hal-hal

berikut:

1. Penelitian dibatasi pada siswa kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta

Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014.

2. Materi pelajaran yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah

pokok bahasan jarak pada bangun ruang.

3. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang

memanfaatkan program Cabri 3D, dilihat dari :

a. Penggunaan program Cabri 3D, meliputi penggunaan dalam

hal : mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan.

b. Kontribusi siswa, meliputi : ide siswa, pertanyaan siswa,

(25)

c. Kegiatan interaktif, meliputi : siswa mengajukan pertanyaan,

siswa menyampaikan idenya, siswa menjawab pertanyaan.

d. Keterkaitan materi, meliputi keterkaitan : materi pembelajaran

dengan materi lain, materi antar pertemuan.

E. Penjelasan Istilah

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik merupakan

pembelajaran yang dapat mendorong siswa lebih mampu dalam

mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan materi matematika yang sedang dipelajari.

(Kemendikbud, 2013)

2. Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar

mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna dan pesan yang

disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan

lebih baik dan sempurna. (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto,

2011)

3. Cabri 3D merupakan program komputer yang dapat menampilkan

variasi bentuk geometri dimensi tiga, memberi fasilitas untuk

melakukan eksplorasi, investigasi, interpretasi, dan memecahkan

masalah matematika yang cukup interaktif. (Oldknow and Tetlow,

(26)

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak

yang terkait antara lain sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Penelitian ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam proses

pemahaman tentang bangun ruang sehingga diharapkan dapat

meningkatkan pemahamannya tentang materi bangun ruang terutama

jarak.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dimaksudkan dapat membantu guru dalam menerapkan

pembelajaran yang selaras dengan apa yang dimaksudkan dalam

kurikulum 2013 yaitu pembelajaran dengan pendekatan saintifik.

3. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini peneliti dapat mengetahui pelaksanaan

pembelajaran dengan pendekatan saintifik, sehingga dalam

pelaksanaan pembelajaran selanjutnya peneliti dapat lebih memahami

bagaimana mengadakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.

G. Sistematika Penulisan

Secara garis besar skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian : bagian awal,

bagian utama, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari : halaman sampul,

halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan,

halaman persembahan, pernyataan keaslian karya, abstrak, kata pengantar,

(27)

utama skripsi ini terdiri atas pendahuluan, landasan teori, metode penelitian,

analisis data, hasil penelitian, pembahasan dan penutup. Bagian akhir skripsi

ini berisi daftar pustaka berisi tentang daftar buku dan referensi lain yang

digunakan dalam penyusunan skripsi, sedangkan lampiran berisi tentang

kelengkapan skripsi baik instrumen penelitian, hasil penelitian, maupun

(28)

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran dengan

pendekatan saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D di kelas X PMIIA-4

SMA N 2 Yogyakarta semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan tujuan

tersebut, maka landasan teori yang akan dipakai dalam penelitian ini meliputi : (i)

Pembelajaran matematika, (ii) Pembelajaran matematika dengan pendekatan

saintifik berdasarkan kurikulum 2013, (iii) Media pembelajaran, (iv) Program

Cabri 3D, (v) Materi jarak pada bangun ruang.

A. Pembelajaran Matematika

Penjelasan mengenai hal yang berkaitan dengan pembelajaran

matematika dibagi menjadi tiga bagian, yaitu (i) Pengertian pembelajaran, (ii)

Pengertian matematika, (iii) Pengertian pembelajaran matematika, (iv)

Kontibusi siswa dan kegiatan interaktif dalam pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Menurut Surya (2004:7), pembelajaran ialah suatu proses yang

dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.

Dalam Permendikbud tentang implementasi kurikulum pedoman

(29)

merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan

yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk

bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup

umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk

memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang

diharapkan.

2. Pengertian Matematika

Menunut Tinggih dalam Hudojo (2001 : 46) matematika tidak

hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-operasinya,

matematika juga unsur ruang sebagai sasarannya. Namun penunjukan

kuantitas seperti itu belum memenuhi sasaran matematika lain, yaitu yang

ditujukan kepada hubungan, pola, bentuk dan struktur. Hudojo (2001 : 46)

menjelaskan bahwa matematika berkenaan dengan gagasan berstruktur

yang hubungan-hubungannya diatur secara logis, yang berarti matematika

bersifat sangat abstrak, yaitu berkenaan dengan konsep-konsep abstrak dan

penalaran deduktif. Begle dalam Hudojo (2001 : 46) menyatakan bahwa

sasaran atau objek penelaahan matematika adalah fakta, konsep, operasi,

dan prinsip. Objek penelaahan tersebut menggunakan simbol-simbol yang

kosong dari arti. Ciri ini yang memungkinkan matematika dapat memasuki

(30)

3. Pengertian Pembelajaran Matematika

Hudoyo dalam Larasati (2013 : 11) mengemukakan bahwa

pembelajaran matematika merupakan kegiatan yang menekankan pada

eksplorasi matematika, berpikir yang matematik dan pemberian tantangan

atau masalah yang berkaitan dengan matematika. Pembelajaran merupakan

proses kegiatan belajar mengajar di bidang matematika yang dapat

membentuk konsep, penalaran serta pemecahan masalah pada siswa.

4. Kontibusi Siswa dan Kegiatan Interaktif dalam Pembelajaran

Munthe (2009 : 148) menyatakan bahwa partisipasi, kontribusi,

dan keaktifan kelas adalah kemampuan untuk terlibat secara aktif secara

mental dan emosional dalam mengajukan pertanyaan atau komentar untuk

mendorong terjadinya perubahan kelas (dari belum bisa menjadi bisa, dari

belum mengerti menjadi mengerti) dengan semangat belajar tolong

menolong untuk mencapai perubahan bersama.

Sani (2013 : 40) menyatakan bahwa belajar merupakan aktivitas

interaksi aktif individu terhadap lingkungan sehingga terjadi perubahan

tingkah laku. Sementara itu, pembelajaran adalah penyedia kondisi yang

mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Interaksi

antara guru dan peserta didik dapat berupa interaksi guru dengan peserta

didik dan interaksi antar peserta didik, yang dapat dilakukan dengan tatap

(31)

B. Pembelajaran Matematika berdasarkan Kurikulum 2013

Penjelasan mengenai hal yang berkaitan dengan pembelajaran

matematikan berdasarkan kurikulum 2013 dibagi menjadi bagian, yaitu : (i)

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik, (ii) Pembelajaran matematika

dengan pendekatan saintifik, (iii) Hasil belajar siswa mengacu pada kurikulum

2013.

1. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 tentang implementasi

kurikulum menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran perlu menggunakan

prinsip yang berpusat pada peserta didik; mengembangkan kreativitas

perserta didik; menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang,

bermuatan nilai, etika, estetika, dan kinestetika; dan menyediakan

pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan

metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien,

dan bermakna.

Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013 menegaskan bahwa peserta

didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan

informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada

dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau

kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu

ia hidup. Kurikulum 2013 berpandangan dasar bahwa pengetahuan tidak

dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik

(32)

mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu

pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada

peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses

kognitifnya.

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi

dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk

mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Penguatan

proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu

pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati,

menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

Menurut Permendikbud, kelima pengalaman belajar pokok tersebut dirinci

dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel

berikut :

Tabel 2.1 Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar menurut Permendikbud

Langkah

Pembelajaran Kegiatan Belajar

Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati

(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

Mengeksplorasi - Melakukan eksperimen

- Membaca sumber lain selain buku teks - Mengamati objek/ kejadian/ aktifitas - Wawancara dengan narasumber

Mengasosiasi - Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan

(33)

mengumpulkan informasi.

- Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan

kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang

bertentangan.

Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan, berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.

2. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik

Khasanah (2014) menjelaskan bahwa pembelajaran matematika

yang menggunakan pendekatan saintifik, mendorong siswa lebih mampu

dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan atau mempersentasikan materi matematika yang

sedang dipelajari. Menurut Khasanah (2014) langkah-langkah dalam

pendekatan saintifik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Mengamati

Objek matematika yang dipelajari dalam matematika adalah

buah pikiran manusia, sehingga bersifat abstrak. Mengamati objek

matematika dapat dikelompokkan dalam dua macam kegiatan yang

masing-masing mempunyai ciri berbeda, yaitu:

1) Mengamati fenomena lingkungan kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan topik matematika tertentu

Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan

pancaindera dan dapat dijelaskan serta dinilai secara ilmiah.

(34)

kehidupan sehari-hari tepat dilakukan ketika siswa belajar hal-hal

yang terkait dengan topik-topik matematika yang pembahasannya

dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari secara langsung.

Fenomena yang diamati akan menghasilkan pernyataan yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya

pernyataan tersebut dituangkan dalam bahasa matematika atau

menjadi pembuka dari pembahasan objek matematika yang

abstrak.

2) Mengamati objek matematika yang abstrak

Kegiatan mengamati objek matematika yang abstrak sangat

cocok untuk siswa yang mulai menerima kebenaran logis. Siswa

tidak mempermasalahkan kebenaran pengetahuan yang diperoleh,

walaupun tidak diawali dengan pengamatan terhadap fenomena.

Kegiatan mengamati seperti ini lebih tepat dikatakan sebagai

kegiatan mengumpulkan dan memahami kebenaran objek

matematika yang abstrak. Hasil pengamatan dapat berupa definisi,

aksioma, postulat, teorema, sifat, grafik dan lain sebagainya.

Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari

informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.

b. Menanya

Menurut Bell dalam Khasanah (2014), objek kajian matematika

yang dipelajari siswa selama belajar di sekolah dapat berupa fakta

(35)

rumus, sifat), dan skill (algoritma/prosedur). Fakta, konsep, prinsip,

skill tersebut adalah buah fikiran manusia, sehingga bersifat abstrak.

Dalam mempelajari konsep atau prinsip matematika yang tergolong

sebagai pengetahuan, sebagaimana disampaikan oleh Piaget

(Wadsworth, 1984) dalam Khasanah (2014) sangat perlu

dipertimbangkan bahwa tingkat berpikir siswa. Proses pembelajaran

untuk memahami konsep dan prinsip matematika perlu dikelola

dengan langkah-langkah pedagogis yang tepat dan difasilitasi media

tertentu agar buah pikiran yang abstrak tersebut dapat dengan mudah

dipahami siswa. Langkah pedagogis dan penggunaan media tersebut

menuntut siswa dan guru terlibat dalam pertanyaan-pertanyaan yang

menggiring pemikiran siswa secara bertahap, dari yang mudah menuju

ke yang lebih kompleks sehingga akhirnya pengetahuan diperoleh oleh

siswa sendiri dengan bimbingan guru.

Mempelajari keterampilan berprosedur matematika,

kecenderungan yang ada sekarang adalah siswa gagal menyelesaikan

suatu masalah matematika jika konteksnya berbeda, walaupun hanya

sedikit perbedaannya. Ini terjadi karena siswa cenderung menghafal

algoritma atau prosedur tertentu. Pada diri siswa tidak terbangun

kreativitas dalam berprosedur. Kreativitas berprosedur dapat

dibangkitkan dari pemberian pertanyaan yang tepat.

Pertanyaan-pertanyaan didesain agar siswa dapat berpikir tentang

(36)

ini guru diharapkan agar menahan diri untuk tidak memberi tahu

jawaban pertanyaan. Apabila terjadi kendala dalam proses menjawab

pertanyaan, atau diprediksi terjadi kendala dalam menjawab

pertanyaan, guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan secara

bertahap yang mengarah pada diperolehnya jawaban pertanyaan oleh

siswa sendiri. Di sinilah peran guru dalam memberikan scaffolding.

c. Mengeksplorasi

Kegiatan mengeksplorasi dalam proses pembelajaran

matematika di sekolah dimaknai sebagai menerapkan pengetahuan

atau keterampilan hasil penalaran ke dalam suatu situasi atau bahasan

yang masih satu lingkup, kemudian diperluas ke dalam situasi atau

bahasan yang berbeda lingkup. Tahap menengeksplorasi ini menjadi

wahana bagi siswa untuk membiasakan diri berkreasi dan berinovasi

menerapkan dan memperdalam pengetahuan atau keterampilan yang

telah dipelajari bersama guru. Dengan memfasilitasi kegiatan

mengeksplorasi ini siswa diharapkan tidak terkendala dalam

memecahkan permasalahan matematika yang merupakan salah satu

tujuan penting dan mendasar dalam belajar matematika. Pengalaman

mengeksplorasi akan melatih siswa yang memuat latihan mengasah

pola pikir, sikap dan kebiasaan memecahkan masalah itulah yang akan

banyak memberi sumbangan bagi siswa dalam menuju kesuksesan

(37)

merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta

memperoleh, menyajikan, dan mengolah data.

d. Mengasosiasi

Secara umum dapat dikatakan bahwa penalaran adalah proses

berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang dapat

diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Dalam

proses pembelajaran matematika, pada umumnya proses mengasosiasi

terjadi secara simultan dengan proses mengolah atau menganalisis

kemudian diikuti dengan proses menyajikan atau mengkomunikasikan

hasil penalaran sampai diperoleh suatu simpulan. Bentuk penyajian

pengetahuan atau ketrampilan matematika sebagai hasil penalaran

dapat berupa konjektur atau dugaan sementara atau hipotesis

e. Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil

konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar / sketsa, diagram,

atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu

mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya,

serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan atau unjuk

karya.

3. Hasil Belajar dan Kontribusi Siswa Mengacu pada Kurikulum 2013

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan yang ada dalam

Permendikbud Nomor 54 tahun 2013, sasaran pembelajaran mencakup

(38)

dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi

tersebut memiliki lintasan perolehan atau proses psikologis yang berbeda.

Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta. Ketrampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,

mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi

beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi

karakteristik standar proses.

C. Media Pembelajaran Matematika

Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak

dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah atau suatu alat.

Dalam Webster Dictionary dalam Anitah (2010 : 4), media atau medium

adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat

apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau

dua hal. Sehingga menurut Anitah (2010 : 4) media pembelajaran dapat

diartikan sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran anatara

pemberi pesan kepada penerima pesan.

Association for Educational Communications and Technology dalam

Anitah (2010 : 4) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dapat

digunakan untuk menyalurkan informasi. Sedangkan menurut Briggs dalam

Anitah (2010 : 4) media adalah peralatan fisik untuk membawakan atau

(39)

Munadi (2010 : 7) menyatakan bahwa media pembelajaran dapat dipahami

sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari

sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif

dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan

efektif. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem

pembelajaran. Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang

pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong

terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

D. Program Cabri 3D

Salah satu media pembelajaran matematika yaitu dengan

menggunakan program Cabri 3D. Program Cabri 3D merupakan salah satu

program matematika interaktif yang siap dimanfaatkan sebagai media untuk

membantu pemahaman siswa pada pembelajaran matematika, khususnya

geometri. Program Cabri 3D merupakan perangkat lunak dinamis-geometri

yang dapat digunakan untuk membantu siswa dan guru dalam mengatasi

beberapa kesulitan-kesulitan dan membuat belajar geometri dimensi tiga

menjadi lebih mudah dan lebih menarik. Program Cabri 3D dapat

menampilkan variasi bentuk geometri tiga dimensi, memberikan fasilitas

untuk melakukan eksplorasi, investigasi, interpretasi, dan memecahkan

masalah matematika dengan cukup interaktif. Salah satu kelebihan program

(40)

Petrovici (2010) berpendapat bahwa penggunaan program Cabri 3D di

sekolah menengah dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan

kreatifitas, meningkatkan kemampuan perserta didik dalam berdiskusi dengan

teman sebaya dan guru, dapat mengembangkan kemampuan imajinasi dan

visualisasi ruang, dapat mengkaitkan kepercayaan diri dalam dalam kontribusi

kepada kelompok. Accascina dan Regora (2006) berpendapat bahwa program

Cabri 3D merupakan program dinamis-geometris yang dapat digunakan untuk

membantu peserta didik dan guru dalam mengatasi beberapa kesulitan

pembelajaran geometri dimensi tiga menjadi lebih mudah dan menarik.

Program Cabri 3D merupakan pengembangan dari program geometri

program Cabri II. Teknologi program Cabri ini mulai dirintis pada tahun 1985

oleh Frence‟s Centre National de la Recherce Scientifique (CNRS) dan Joseph

Fourier University di Gronoble (www.cabri.com). Program ini dapat

dijalankan dengan Windows dan Mac OS.

Menurut Buchori (2012) beberapa kemampuan dan kelebihan Cabri

3D yang dapat teridentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengerjakan komputasi aljabar.

2. Dapat mengerjakan komputasi analisis.

3. Dapat mengerjakan berbagai mechanical dan optical (physical

objects).

4. Mempunyai banyak perintah bawaan dalam library dan paket-paket

(41)

5. Mempunyai fasilitas untuk pengerjaan pengeplotan dan animasi

untuk grafik baik dimensi dua maupun dimensi tiga.

6. Mempunyai suatu antarmuka berbasis worksheet.

7. Mempunyai fasilitas untuk membuat dokumen dalam beberapa

format.

8. Mempunyai fasilitas bahasa pemrograman yang memudahkan

pemahaman konsep peserta didik.

9. Sangat baik untuk melatih Fluency (kelancaran), Fleksibility

(keluwesan) dan Elaboration (keterperincian) siswa.

10.Hasil sketsanya lebih baik daripada menggunakan Autograph dan

Maple.

Tampilan awal pada Cabri 3D ketika membuka program ini, dapat

dilihat pada Gambar berikut:

:

Gambar 2.1 Tampilan Awal Program Cabri 3D

Pada tampilan menu utama pada program Cabri 3D ditampilkan

menubar dan toolbar. Pada menubar terdapat beberapa menu yaitu File, Edit,

Display, Document, Window, dan Help. Pada masing-masing menu pada

(42)

toolbar terdapat Manipulation dan Redefine, Points, Lines dan Curve, Planes

dan Surfaces, Relative Constructions, Transformations, Regular Polygons,

Polyhedra, dan Measurements yang mempunyai kegunaannya masing-masing.

Adapun beberapa simbol dari toolbar yang berkaitan dengan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Simbol pada Toolbar Program Cabri 3D

Toolbar Kegunaan

Manipulation a. Menunjukkan objek.

b.Menggeser titik atau objek dan sebagai konsekuensinya, semua objek bergantung terhadapnya.

Redefinition Memindahkan titik, garis, atau bangun yang telah dibuat.

Point Membuat titik di bidang, objek lain, atau di ruang.

Intersection Point(s) Membuat titik perpotongan antara dua objek.

Line a. Membuat garis melalui dua titik.

b.Membuat garis perpotongan dari dua bidang.

Segment Membuat segmen garis melalui dua titik.

Intersection Curve Membuat kurva perpotongan antara dua objek.

Plane Membuat bidang melalui tiga titik.

Triangle Membuat segitiga dengan tiga titik.

(43)

Parallel a. Membuat garis yang sejajar dengan garis atau segmen garis.

b.Membuat bidang yang sejajar dengan bidang.

Midpoint Membuat titik tengah sebuah segmen garis atau dua titik.

Tetrahedron Membuat tetrahedron dengan empat titik.

XYZ Box Membuat balok.

Pyramid Membuat limas.

Cube Membuat kubus.

Distance Mengetahui panjang segmen garis.

Length Mengetahui panjang antar objek yang ditentukan.

Angle Mengetahui besar sudut antara objek yang ditentukan.

E. Jarak pada Bangun Ruang 1. Definisi Jarak

Jarak antara dua buah bangun adalah panjang ruas garis

penghubung terpendek yang menghubungkan dua titik pada

(44)

Gambar 2.2 Definisi Jarak

Jika B1 dan B2 adalah bangun-bangun geometri, maka B1 dan B2

dapat dipikirkan sebagai himpunan titik-titik, sehingga dapat dilakukan

pemasangan satu-satu antara titik-titik pada B1 dan B2. Jika ̅̅̅̅̅̅ adalah

ruas garis terpendek antara semua ruas garis penghubung titik-titik itu,

maka panjang ruas garis ̅̅̅̅̅̅merupakan jarak antara bangun B1 dan B2.

2. Proyeksi

Gambar 2.3 Proyeksi

Pada Gambar 2.3 titik pada garis g, Jika dari titik P ditarik ruas

garis ̅̅̅̅̅dengan pada g dan ̅̅̅̅̅

g, maka disebut proyeksi titik P

(45)

karena ̅̅̅̅̅

g. Titik juga disebut titik kaki garis tegak lurus dari titik

P pada garis g. Dalam hal tersebut, ruas garis ̅̅̅̅̅disebut proyektor.

Dengan cara sama sebuah titik P dapat diproyeksikan pada sebuah

bidang, misal bidang H. Caranya ialah dengan membuat ruas garis tegak

lurus dari titik P ke bidang H. Titik yang merupakan titik potong antara

proyektor (garis melalui P tegak lurus bidang H) dengan bidang H

merupakan titik kaki garis tegak lurus dari P ke bidang H. Titik tersebut

merupakan proyeksi titik P pada bidang H.

Jika sebuah garis g diproyeksikan pada sebuah bidang H, maka

hasil proyeksinya adalah himpunan semua proyeksi titik-titik pada g

terhadap bidang H.

3. Teorema tentang Jarak

a. Teorema 1 : Jarak antara titik P dan Q yang berlainan adalah panjang ruas garis ̅̅̅̅.

Gambar 2.4 Jarak Dua Titik Bukti :

Dalam kasus ini, A = {P} dan B = {Q}, masing-masing singleton,

himpunan beranggotakan sebuah titik. Maka himpunan semua ruas

garis yang dibentuk juga terdiri hanya dari sebuah ruas garis. Jadi,

(46)

Penjelasan :

Panjang kurva k dan kurva (gabungan tiga ruas garis) p penghubung

kedua titik P dan titik Q seperti pada Gambar 2.4 lebih dari panjang

ruas garis ̅̅̅̅ (pada Gambar ruas garis ̅̅̅̅ digambarkan dengan garis

putus-putus.

b. Teorema 2 : Jarak antara titik P dan garis g dengan P di luar g adalah panjang ruas garis tegak lurus dari titik P ke garis g.

Bukti :

Dalam kasus ini himpunan A = {P}, singleton, himpunan B = garis g.

Yang harus dibuktikan panjang ruas garis tegak lurus dari titik P ke

garis g adalah jarak terpendek.

Pada Gambar 2.3 pada g. Jika dari titik P ditarik ruas garis ̅̅̅̅̅

dengan pada g dan ̅̅̅̅̅

g, maka merupakan proyeksi titik P

pada g. Pada gambar tersebut titik adalah proyeksi titik P pada garis

g karena ̅̅̅̅̅

g dan pada g. Jadi jarak antara titik P dan garis g

adalah ̅̅̅̅̅.

Penjelasan :

̅̅̅̅̅

g berarti untuk setiap titik ,  g, n  N, n ≠ 1,  adalah segitiga siku-siku dengan ̅̅̅̅̅̅ merupakan hipotenusa.

Akibatnya untuk setiap n,  . Dengan kata lain ̅̅̅̅̅ merupakan

ruas garis terpendek penghubung titik P dengan setiap titik pada garis

(47)

c. Teorema 3 :Jarak antara titik P dan bidang H, P di luar H, adalah panjang ruas garis tegak lurus dari titik P ke bidang H.

Bukti :

Gambar 2.5 Jarak Titik dan Bidang

Tarik ̅̅̅̅̅

bidang H. Ambil titik-titik sebarang Q dan R di H

sedemikian sehingga QP1R tidak segaris. Segitiga-segitiga PP1Q dan

PP1R siku-siku di P1. Jadi ̅̅̅̅̅ruas garis terpendek.

Selanjutnya untuk setiap titik Pn, n ≠ 1, dan Pn pada ⃡ atau ⃡ , ̅̅̅̅̅

adalah hipotenusa  sehingga PPn PP1. Jadi untuk setiap n ≠

1, PPn ≥ PP1, dan yang terpendek adalah PP1. Jadi jarak titik P ke

bidang H adalah PP1.

(48)

Gambar 2.6 Jarak Dua Garis Sejajar

e. Teorema 5 :Jarak antara garis g dan bidang K yang sejajar g adalah jarak salah satu titik pada garis g terhadap bidang K.

Gambar 2.7 Jarak Garis dan Bidang yang Sejajar

f. Teorema 6 :Jarak antara bidang H dan M yang sejajar adalah jarak salah satu titik pada bidang H terhadap bidang M, atau sebaliknya.

(49)

g. Teorema 7 :Jarak antara dua garis bersilangan adalah panjang ruas garis tegak lurus persekutuan dari kedua garis bersilangan tersebut.

(50)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif

deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang menekankan

pada keadaan sebenarnya dan berusaha mengungkapkan fenomena-fenomena

yang ada dalam keadaan tersebut. Peneliti berusaha mengungkapkan segala

sesuatu yang terjadi di dalam penelitian tersebut. Penelitian ini digunakan

untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik

yang memanfaatkan program Cabri 3D pada pokok bahasan jarak pada

bangun ruang di kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta tahun ajaran

2013/2014.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X PMIIA-4 SMA N 2

Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. Pada tahun ajaran 2013/2014 semester 2

siswa kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta berjumlah 34 orang, yang

terdiri dari 13 orang siswa putra dan 21 orang siswa putri. Nilai rata-rata

matematika kelas ini pada mid semester pertama adalah 62,68 dengan nilai

tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalah 35. Nilai rata-rata matematika

kelas ini pada mid semester kedua adalah 68,38 dengan nilai tertinggi adalah

97 dan nilai terendah adalah 32. Pemilihan kelas dan penerapan pembelajaran

(51)

mengampu beberapa kelas pada tingkat yang sama dan hasil observasi yang

dilakukan sebelum penelitian.

SMA Negeri 2 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang

ditunjuk sebagai sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum 2013,

sehingga terdapat dua kurikulum berbeda yang diterapkan di SMA Negeri 2

Yogyakarta. Untuk siswa kelas X tahun ajaran 2013-2014 menggunakan

kurikulum tahun 2013 sedangkan siswa kelas XI dan XII menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di SMA Negeri 2 Yogyakarta

dibuka satu program, yaitu Program Reguler, yang terdiri atas program Ilmu

Alam dan Ilmu Sosial. Pada Kurikulum 2013 penjurusan dilakukan mulai dari

kelas X yaitu siswa dapat memilih program MIIA dan PIIS.

Karena alasan di atas, penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Yogyakarta

dengan pokok bahasan jarak pada bangun ruang. Materi ini ditentukan setelah

adanya kesepakatan dengan guru mata pelajaran matematika yang mengampu

kelas tersebut.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Pengambilan data penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Yogyakarta

dan dilaksanakan pada jam sekolah. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 22

April 2014 sampai 8 Mei 2014.

D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan melalui :

(52)

Observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi

partisipasi pasif dan pengamatan berperan serta. Observasi partisipasi

pasif dilakukan terhadap pembelajaran matematika yang dilakukan

oleh guru pada dua kelas di sekolah tersebut yang telah

direkomendasikan untuk melakukan pengamatan dan memberikan

makna. Pengamatan berperan serta dilakukan saat peneliti melakukan

pembelajaran.

b. Observasi Tidak Langsung

Observasi tidak langsung dilakukan dengan mengamati hasil

perekaman kegiatan pembelajaran yang telah dlakukan dengan

menggunakan alat perekam video secara menyeluruh.

c. Kuisioner

Kuisioner ditujukan kepada siswa-siswa yang bersangkutan. Kuisioner

yang dibuat berisi tentang pernyataan siswa tentang pembelajaran yang

berlangsung, tentang pengaruh penggunaan Program Cabri 3D

terhadap pemahaman mereka, maupun tentang kesulitan yang mereka

tentang materi pelajaran.

d. Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terbuka dan

tak terstruktur. Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa sesudah

pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang memanfaatkan

program Cabri 3D. Delapan siswa dipilih berdasarkan pengamatan

(53)

yang dipilih dilihat dari sikap terhadap proses pembelajaran dan

diambil dari berbagai sikap yang berbeda.

e. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan pendokumentasian

berupa foto aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

Dokumentasi ini bertujuan untuk memperkuat data hasil pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Instrumen Pembelajaran

Dalam penelitian ini, instrumen pembelajaran yang digunakan adalah

Program Cabri 3D, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS

(Lembar Kerja Siswa) yang berisi tentang soal-soal yang berkaitan dengan

materi jarak pada bangun ruang atau kegiatan yang dilakukan siswa.

b. Instrumen Penelitian

1) Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan digunakan untuk membantu peneliti dalam

mencatat hal-hal yang terjadi selama observasi maupun wawancara.

2) Kuisioner

Kuisioner yang telah dibuat diisi oleh siswa-siswa yang bersangkutan.

Kuisioner yang dibuat berisi tentang pernyataan siswa tentang

(54)

Program Cabri 3D terhadap pemahaman mereka, maupun tentang

kesulitan mereka tentang materi pelajaran.

3) Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan

berkaitan dengan pembelajaran menggunakan Program Cabri 3D. Pada

wawancara ini peneliti telah menyiapkan instrumen wawancara yang

berisi garis besar pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada

narasumber.

E. Metode Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis melalui tahap-tahap sebagai

berikut :

1. Analisis I : Penyusunan transkripsi data rekaman video pembelajaran,

rekaman suara hasil wawancara, dan analisis data

kuisioner.

2. Analisis II : Data yang diperoleh dari transkripsi rekaman video

dianalisis untuk mendeskripsikan pelaksanaan

pembelajaran jarak pada bangun ruang dengan

pendekatan saintifik di kelas X MIIIA-4 SMA N 2

Yogyakarta.

Langkah-langkah analisis data sebagai berikut :

1. Transkripsi Data

Dalam tahap ini, hasil perekaman video dan rekaman wawancara

(55)

menyajikan kembali segala sesuatu yang terjadi selama dalam proses

pembelajaran yang terlihat dan terdengar dalam hasil rekaman video

yang terlaksana dalam 3 petemuan ke dalam bentuk narasi tertulis

dilengkapi dari hasil pengamatan. Transkripsi wawancara menyajikan

percakapan yang terjadi selama wawancara ke dalam bentuk narasi

tertulis. Analisis data kuisioner merekap data kuisioner yang telah diisi

oleh semua siswa.

2. Penentuan Topik Data

Topik data merupakan rangkuman bagian data yang mengandung

makna yang sedang diteliti. Untuk menentukan topik-topik data,

dilakukan interpretasi data-data transkripsi rekaman video. Data yang

mempunyai kandungan yang sama atau hampir sama dijadikan satu

topik, sedangkan kandungan makna yang berbeda menjadi topik baru.

3. Penentuan Kategori Data

Penentuan kategori data merupakan proses membandingkan

topik-topik data satu sama lain untuk menghasilkan kategori-kategori data.

Kategori data adalah gagasan abstrak yang mewakili makna tertentu

yang terkandung dalam sekelompok topik data.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan fenomena yang

diteliti dengan cara menemukan dan mensintesakan

(56)

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian secara Keseluruhan

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan penelitian.

Tahapan-tahapan ini dilakukan dalam upaya pengkoordinasian dan strategi

agar penelitian dapat dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian. Adapun

tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Tahap I

Pada tahap I ini peneliti akan melakukan segala sesuatu yang berkaitan

dengan perihal perijinan.

2. Tahap II

Pada Tahap II peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas tentang

karakteristik kelas yang dapat dijadikan sebagai subjek penelitian.

3. Tahap III

Pada tahap III peneliti melakukan observasi langsung pada pembelajaran

yang dilakukan oleh guru.

4. Tahap IV

Peneliti kemudian melakukan pembelajaran dengan pendekatan saintifik

yang memanfaatkan Program Cabri 3D.

5. Tahap V

Pengisian kuisioner oleh semua siswa.

6. Tahap VI

(57)

40

BAB IV ANALISIS DATA

Penelitian ini mengungkapkan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan

pendekatan saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D pada pokok bahasan

jarak pada bangun ruang di kelas X PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta. Pada analisis

data penelitian ini meliputi : (i) Pelaksanaan penelitian, (ii) Transkripsi data (iii)

Topik data, (iv) Kategori data, (v) Garis Besar Wawancara, dan (vi) Tabulasi Data

Kuisioner

A. Pelaksanaan Pengambilan Data Penelitian

Pengambilan data penelitian dilaksanakan mulai tanggal 22 April 2014

sampai dengan tanggal 8 Mei 2014 pada kelas X PMIIA-4 SMA N 2

Yogyakarta dengan semua siswa kelas X PMIIA-4 sebagai subjek penelitian

telah memberikan data-data pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan

saintifik yang memanfaatkan program Cabri 3D pada pokok bahasan jarak

pada bangun ruang. Data-data tersebut direkam dengan perekam video,

wawancara, dan kuisioner. Proses perekaman bertujuan agar semua kegiatan

selama pembelajaran dapat terekam dengan lengkap tanpa ada bagian yang

terlewati.

Sumber data diperoleh peneliti dari tiga kali pertemuan yaitu :

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 24 April 2014

(58)

jarak titik ke titik, jarak titik ke garis, dan jarak titik ke bidang. Siswa

membahas materi dalam kelompok besar dan dibimbing oleh guru.

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 29 April 2014

pada pukul 10.30 – 12.00 WIB. Pada pertemuan ini membahas materi jarak dua garis sejajar, jarak bidang sejajar, dan jarak garis yang

bersilangan. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas

materi dan dibimbing oleh guru.

3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Mei 2014

pada pukul 10.30 – 12.00 WIB. Pada pertemuan ini siswa mengerjakan soal-soal latihan yang berhubungan dengan materi yang telah dipelajari

pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

B. Transkripsi Data

Transkripsi data video adalah penyajian kembali segala sesuatu yang

terjadi dalam proses pembelajaran yang terlihat dan terdengar dalam hasil

rekaman video selama tiga pertemuan ke dalam bentuk narasi tertulis.

Transkripsi wawancara adalah penyajian kembali percakapan yang terjadi

selama wawancara ke dalam bentuk narasi tertulis. Tabulasi data kuisioner

dilakukan dengan merekap data kuisioner yang telah diisi oleh semua siswa.

Transkripsi video proses pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga

bagian, yang dibagi berdasarkan banyaknya pertemuan dalam penelitian :

(59)

2. Transkripsi data video pertemuan kedua halaman 110

3. Transkripsi data video pertemuan ketiga halaman 120

Transkripsi wawancara yang dilakukan terdiri dari delapan bagian,

yang dibagi berdasarkan banyaknya siswa yang diwawancarai dalam

penelitian :

1. Transkripsi wawancara siswa S14 halaman 130

2. Transkripsi wawancara siswa S18 halaman 131

3. Transkripsi wawancara siswa S10 halaman 132

4. Transkripsi wawancara siswa S2 halaman 133

5. Transkripsi wawancara siswa S22 halaman 135

6. Transkripsi wawancara siswa S29 halaman 136

7. Transkripsi wawancara siswa S25 halaman 137

8. Transkripsi wawancara siswa S28 halaman 139

Tabulasi data kuisioner yang telah diisi oleh siswa terdiri dari tujuh

bagian, yang dibagi berdasarkan banyaknya pertanyaan dalam kuisioner :

1. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 1 halaman 142

2. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 2 halaman 143

3. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 3 halaman 145

4. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 4 halaman 146

5. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 5 halaman 148

6. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 6 halaman 149

7. Tabel jawaban pertanyaan kuisioner nomor 7 halaman 150

(60)

C. Topik Data

Topik data adalah rangkuman bagian data yang mengandung makna

yang sedang diteliti. Berikut akan ditentukan menjadi beberapa topik data

pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang memanfaatkan

program Cabri 3D pada pokok bahasan jarak pada bangun ruang di kelas X

PMIIA-4 SMA N 2 Yogyakarta, yaitu :

1. Topik data penggunaan program Cabri 3D

2. Topik data kontribusi siswa

3. Topik data kegiatan interaktif

4. Topik data keterkaitan materi

Tabel 4.1 Topik Data Penggunaan Program Cabri 3D

No. Topik Data Bagian Data 1 Guru menunjukkan program Cabri 3D yang

ditampilkan pada layar yang sudah disediakan di ruang kelas, menggunakan LCD viewer.

I : 12

2 Siswa memperhatikan program Cabri 3D yang ditampilkan di layar, mencoba mengamati program baru yang mereka lihat.

I : 13-15,

3 Guru menjelaskan bahwa dalam pembelajaran yang akan berlangsung menggunakan program Cabri 3D.

Guru membuka file yang telah dibuat untuk Guru menjelaskan kondisi yang telah dirancang. Guru meminta siswa untuk mengamati dan menyuruh siswa mencari ide.

I : 17

5 Siswa memperhatikan tampilan di layar, sambil memperhatikan tampilan di layar, seorang siswa mengulang pernyataan yang di sampaikan guru.

I : 18

6 Siswa menyampaikan pendapatnya tentang ukuran objek sambil memperhatikan tampilan di layar.

I : 19

Gambar

Tabel 2.1 Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan
grafik. Kegiatan
Gambar 2.1 Tampilan Awal Program Cabri 3D
Tabel 2.2 Simbol pada Toolbar Program Cabri 3D
+7

Referensi

Dokumen terkait

 untuk surat yang dikeluarkan oleh internal unit kerja telah berisi nomor dan tanggal surat, softcopy/file bukan merupakan hasil pemindaian (scan) dokumen hardcopy ,

Penelitian pembuatan biskuit pakan dengan bahan limbah tanaman jagung yang terdiri dari daun jagung dan klobot jagung serta rumput lapang mempunyai komposisi yang

Untuk mendukung program BOS Pusat pada sekolah menengah tersebut, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun anggaran 2014 menyelenggarakan pemberian Bantuan

4.1.1 Hasil Penelitian tentang Kemampuan Representasi Matematis

• steps in personal selling process • role of the sales manager.. •

Bagi para pelatih dalam proses latihan agar mencoba latihan ladder drill. sebagia varian latihan untuk meningkatkan kemampuan kelincahan

Peningkatan dukungan terhadap pengelolaan lahan kering dan air tanah untuk pengembangan tanaman pangan.. Fasilitasi penggunaan sarana/prasarana produksi, alat mesin dan

Burung kolibri memiliki bent uk paruh yang kecil, runcing, panjang, dan melengkung dengan t ujuan memudahkan mengisap nekt ar pada bunga. Sedangkan bagian t umbuhan