• Tidak ada hasil yang ditemukan

P.T. TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P.T. TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2000 DAN 1999

(2)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Neraca Konsolidasi 3

Laporan Laba Rugi Konsolidasi 5

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 6

Laporan Arus Kas Konsolidasi 7

(3)

Catatan 2000 1999

Rp Rp

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas 2d,3 100,455,397,274 96,326,722,539

Investasi efek 2e,4 102,576,500 70,987,500

Piutang usaha 2f,5,32

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 6.128.238.517 pada tahun

2000 dan Rp 3.923.949.493 pada tahun 1999 143,218,190,690 81,174,870,183

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3,336,219,709 783,615,656

Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 6,32 - 258,487,971

Piutang lain-lain 7 3,621,479,106 3,480,320,911

Persediaan - bersih 2g,8 75,175,183,858 96,369,558,387

Pajak dibayar di muka 2l,9 229,582,529 5,207,003,832

Pembayaran di muka 4,066,463,941 3,404,708,449

Pendapatan yang masih harus diterima 742,626,416 963,346,346

Jumlah Aktiva Lancar 330,947,720,023 288,039,621,774

AKTIVA TIDAK LANCAR

Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 6,32 10,024,149,760 7,461,746,903

Aktiva pajak tangguhan 2l,28 1,508,332,493 562,745,400

Investasi saham 2e,10 95,819,208,898 119,855,535,031

Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2h,11

sebesar Rp 56.383.802.214 pada tahun 2000 dan

Rp 31.194.831.637 pada tahun 1999 98,018,011,388 41,688,715,346

Goodwill 2b,12 2,337,364,977 359,265,575

Tanah yang belum dikembangkan 2i,13 22,108,327,363 22,108,327,363

Uang jaminan 14 95,247,354 54,040,004

Aktiva lainnya 2j,15 506,177,710 1,184,186,462

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 230,416,819,943 193,274,562,084

JUMLAH AKTIVA 561,364,539,966 481,314,183,858

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(4)

Catatan 2000 1999

Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR

Hutang bank 16 - 500,000,000

Hutang usaha 17,32

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 67,066,033,160 66,495,277,572

Pihak ketiga 37,231,828,648 27,608,864,868

Hutang lain-lain 18 11,178,261,408 13,481,425,579

Hutang pajak 2l,19 14,955,048,060 9,063,161,693

Hutang dividen 49,082,101 58,377,399

Biaya yang masih harus dibayar 20 19,899,249,996 9,724,589,051

Jumlah Kewajiban Lancar 150,379,503,373 126,931,696,162

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 6,32 639,722,283 2,270,534,179

Kewajiban pajak tangguhan 2l,28 5,788,352,089 1,325,133,229

Uang jaminan 14,32 46,442,298,090 6,968,664,823

Kewajiban lainnya 37 343,876,000

-Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 53,214,248,462 10,564,332,231

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK

PERUSAHAAN 21 16,180,912,468 644,085,555

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 100.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor - 87.475.500 saham 22 87,475,500,000 87,475,500,000

Agio saham 23 309,000,000 309,000,000

Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi 2c 84,154,767,971 84,154,767,971

Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 17,495,100,000 17,495,100,000

Tidak ditentukan penggunaannya 152,155,507,692 153,739,701,939

Jumlah Ekuitas 341,589,875,663 343,174,069,910

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 561,364,539,966 481,314,183,858

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(5)

2000 1999

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 992,195,847,951 926,211,619,728

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (941,577,481,745) (921,551,585,041)

Kas dihasilkan dari operasi 50,618,366,206 4,660,034,687

Pembayaran pajak penghasilan (13,149,792,074) (520,953,521)

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 37,468,574,132 4,139,081,166

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penempatan investasi efek (4,838,400) (9,323,125)

Perolehan anak perusahaan (20,360,214,810)

-Penambahan investasi saham (2,400,000,000) (37,500,000)

Penerimaan bunga 9,962,684,370 14,740,054,566

Hasil penjualan aktiva tetap 3,938,553,188 3,851,809,776

Hasil penjualan investasi saham 918,000,000

-Perolehan aktiva tetap (16,520,294,813) (5,582,974,975)

Penurunan piutang jangka panjang - 169,573,015

Perolehan tanah yang belum dikembangkan - (10,600,000)

Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi (24,466,110,465) 13,121,039,257

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pelunasan hutang bank (500,000,000) (1,496,357,738)

Penambahan hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan - 20,000,000

Pembayaran bunga dan provisi (363,059,757) (778,461,209)

Pembayaran dividen tunai (17,504,395,298) (8,747,550,000)

Penerimaan uang jaminan 9,493,666,123 4,695,455,038

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (8,873,788,932) (6,306,913,909)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 4,128,674,735 10,953,206,514

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 96,326,722,539 85,373,516,025

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 100,455,397,274 96,326,722,539

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(6)

Catatan 2000 1999

Rp Rp

PENJUALAN BERSIH 2k,24 1,085,848,143,910 921,478,111,383

BEBAN POKOK PENJUALAN 2k,25 920,832,688,064 760,771,942,161

LABA KOTOR 165,015,455,846 160,706,169,222

BEBAN USAHA 2k,26

Penjualan 48,129,116,276 51,793,421,841

Umum dan administrasi 79,924,874,077 73,223,305,795

Jumlah Beban Usaha 128,053,990,353 125,016,727,636

LABA USAHA 36,961,465,493 35,689,441,586

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga 27 9,713,244,510 14,582,675,380

Penghasilan sewa 2k 4,483,172,484 3,189,197,318

Keuntungan penjualan aktiva tetap 2h 1,520,066,199 764,955,223

Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi 2e,10 (24,366,326,133) (5,828,450,277)

Kerugian kurs mata uang asing - bersih 2c (1,947,950,133) (6,832,667,115)

Beban bunga dan provisi bank (329,544,245) (811,976,721)

Amortisasi goodwill 2b (68,209,994) (17,052,259)

Lain-lain - bersih 12,704,665,315 4,143,418,447

Penghasilan Lain-lain - Bersih 1,709,118,003 9,190,099,996

LABA SEBELUM PAJAK 38,670,583,496 44,879,541,582

BEBAN PAJAK 2l,28 (19,603,272,067) (15,237,739,910)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS (LABA) RUGI

BERSIH ANAK PERUSAHAAN 19,067,311,429 29,641,801,672

LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN SEBELUM AKUISISI 1b (3,078,453,803)

-HAK MINORITAS ATAS (LABA) RUGI BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 21 (77,951,873) 725,602,550

LABA BERSIH 15,910,905,753 30,367,404,222

LABA PER SAHAM DASAR 2n,29

Laba Usaha 423 408

Laba Bersih 182 347

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(7)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

P.T. TIGARAKSA SATRIA Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 35 tanggal 17 Nopember 1986 dari M.M.I Wiardi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat

pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3127.HT.01.01.Th.87 tanggal 21 April 1987 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia No. 101 tanggal 19 Desember 1989, Tambahan No. 3682. Anggaran dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan akta No. 43 tanggal 19 Mei 2000 dari Raharti Sudjardjati, S.H., notaris di Jakarta, antara lain melakukan sinkronisasi dari beberapa ketentuan anggaran dasar Perusahaan. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri

Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-11999.HT.01.04.Th.2000 tanggal 16 Juni 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia No. 274 tanggal 10 Oktober 2000, Tambahan No. 81.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan Kantor Pusat di Gedung Tira, Jalan HR. Rasuna Said Kav. B-3, Jakarta Selatan dan cabang-cabang di kota besar lainnya.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang perdagangan, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pemborong, administrasi, agen dan percetakan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1988. Saat ini kegiatan Perusahaan meliputi bidang distribusi, produksi melalui pihak lain untuk produk penyegar ruangan dan susu dengan merk “Produgen” serta melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang kegiatan usahanya mendukung kegiatan usaha Perusahaan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan usaha Perusahaan:

Distribusi

Kegiatan distribusi Perusahaan berdasarkan cara pendistribusiannya meliputi:

1. Penjualan langsung kepada outlet yang dilakukan sendiri atau melalui kerja sama dengan sub-distributor yang ditangani oleh divisi Sales & Distribution, meliputi distribusi produk:

• Produk Makanan dalam kemasan yang diproduksi antara lain oleh: Sari Husada, meliputi susu

formula untuk ibu hamil/menyusui dan bayi; Wyeth Ayerst, meliputi susu formula untuk bayi; Nutricia, meliputi susu formula untuk ibu hamil/menyusui dan bayi; Produgen, meliputi susu bubuk tanpa lemak berkalsium tinggi; CIP, meliputi kornet, sosis, sardin dan makanan dalam kemasan lainnya; Knorr, Skippy dan Bestfood, meliputi bumbu masak, sup instan, bubur ayam, selai dan makanan dalam kemasan lainny a.

• Produk Kebutuhan Rumah Tangga meliputi: 3M, meliputi sabut pencuci piring, pembersih lantai dan

kamar mandi, keset serta beberapa produk lainnya; Kaori, meliputi penyegar ruangan.

2. Penjualan Langsung (Direct Selling) kepada konsumen yang ditangani oleh divisi Direct Selling meliputi produk: buku pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk anak dari Time Life Book, buku pendidikan/ilmu pengetahuan untuk anak dan ensiklopedi dari World Book, produk pendidikan anak berupa buku dan permainan dari Learning Journey; divisi Blue Gas meliputi produk kompor gas dan jasa pengisian ulang gas.

(8)

Produk Sendiri

Perusahaan menandatangani kontrak produksi dengan pihak lain untuk produk penyegar ruangan dengan merk Kaori. Selanjutnya, pada tahun 2000 Perusahaan telah menunjuk PT Sari Husada Tbk untuk memproduksi susu dengan merk “Produgen” yang kontraknya masih dalam penyelesaian.

Investasi

Investasi pada beberapa perusahaan yaitu yang bergerak dalam bidang megaswalayan (hypermarket), jasa pelayanan logistik dan pergudangan, properti, manufaktur air mineral dengan merk Airess, produksi alat-alat dapur dari logam dan jasa perawatan serta pengisian LPG dan distribusi buku.

Pada bulan Pebruari 2000, berdasarkan Berita Acara Serah Terima Aktiva dan Perjanjian Penyerahan Utang Deposit, Perusahaan mengalihkan seluruh aktiva dan hutang deposit divisi Airess, yang menangani produksi dan penjualan produk air mineral dengan merk Airess, milik Perusahaan per 29 Pebruari 2000 kepada PT Airess Mega Utama (AMU), perusahaan yang baru didirikan dimana Perusahaan merupakan pemegang saham dengan pemilikan sebesar 49,08% (Catatan 10). Selanjutnya AMU juga mengambil alih seluruh karyawan divisi Airess.

Sejak bulan Juli 2000, berdasarkan Berita Acara Serah Terima, Perusahaan menghentikan kerjasama distribusi produk Johnson & Johnson medical dengan PT Johnson & Johnson Indonesia (J & J) dan telah mengalihkan seluruh aktiva dan kewajiban divisi Toiletries (Johnson & Johnson medical) yang menangani distribusi produk perawatan kesehatan, milik Perusahaan per 28 Juli 2000 kepada J & J.

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Robert Budiarto Widjaja

Wakil Presiden Komisaris : Anton Asam Mashur

Komisaris : Meity Tjiptobiantoro

Shinta Widjaja Kamdani Dewan Direksi

Presiden Direktur : I Nyoman Darma

Direktur : Elvie Mulia

Fauzy

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 508 karyawan untuk tahun 2000 dan 775 karyawan untuk tahun 1999.

(9)

b. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki saham anak perusahaan berikut:

Tahun Jumlah operasi aktiva tahun Anak perusahaan Domisili Jenis usaha komersial 2000

2000 1999 Rp'juta

PT Tira Fashion 99,91% 100,00% Jakarta Produksi dan menjual pakaian jadi merk Tira, H & R 1974 64.756 dan Ocean Line.

PT Tira Satria Properti Jakarta Pembangunan dan menyewakan gudang. Saat ini, - 22.176 Pemilikan : anak perusahaan belum beroperasi.

Langsung 99,89% 99,89% Tidak langsung melalui

PT Tira Fashion,

anak perusahaan 0,11% 0,11%

PT Dunia Ilmu Satria 99,20% 99,20% Jakarta Distributor produk khusus pengajaran bahasa asing 1995 5.698 dari Linguaphone.

PT Inti Karya Agrosatria 66,67% 66,67% Jakarta Pengolahan, pengawetan dan pengalengan jamur dan 1999 4.715 jagung muda. Anak perusahaan telah menghentikan

produksinya sejak bulan September 1999.

PT Blue Gas Indonesia 55,00% - Jakarta Industri alat-alat dapur dari logam dan jasa 1991 63.740 (d/h PT Camping Gas perawatan dan pengisian LPG.

Indonesia)

Persentase pemilikan

Berdasarkan akta jual beli saham sebagaimana tercantum dalam akta No. 74 tanggal 29 Juni 2000 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, Application Des Gaz S.A.S . (ADG) telah menjual dan mengalihkan 124.300 saham PT Blue Gas Indonesia – BGI (d/h PT Camping Gas Indonesia) kepada Perusahaan sejumlah US$ 2.410.000. Transaksi jual dan beli saham telah disetujui oleh pemegang saham independen dalam Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris No. 41 tanggal 28 Juni 2000 dari Notaris Raharti Sudjardjati, S.H. dan pemegang saham BGI tanggal 29 Mei 2000. Sehubungan dengan transaksi jual dan beli saham tersebut, Perusahaan memiliki 55% saham BGI sehingga laporan keuangan BGI dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Perusahaan sejak tanggal 29 Juni 2000. Bagian laba bersih BGI sebelum akuisisi adalah sebesar Rp 3.078.453.803. Selanjutnya, sesuai dengan Perjanjian Pengalihan Merk Dagang tanggal 29 Juni 2000, ADG menyetujui untuk mengalihkan merk dagang “BLUE GAZ” miliknya kepada Perusahaan.

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebanyak 87.475.500 saham, yang berasal dari:

ο Penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 2.500.000 saham dengan harga penawaran Rp 5.750

per saham, sesuai dengan Surat Izin Menteri Keuangan Republik Indonesia No. SI-104/SHM/MK.10/1990 tanggal 21 April 1990.

ο Pencatatan sejumlah 2.420.000 saham pendiri (partial listing), sesuai dengan Surat Ketua Badan

(10)

ο Pencatatan sejumlah 1.580.000 saham pendiri (partial listing), sesuai dengan Surat Ketua Bapepam No. S-460/PM/1991 tanggal 13 April 1991.

ο Pencatatan sejumlah 7.000.000 sahamnya (company listing), sesuai dengan Surat Ketua Bapepam No.

S-881/PM/1991 tanggal 17 Juni 1991.

ο Penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham sejumlah 27.000.000 saham setelah

memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Bapepam No. S-1265/PM/1991 tanggal 14 Agustus 1991.

ο Konversi saham dari obligasi konversi sejumlah 8.097.500 saham (pre listing) sesuai dengan Surat

Persetujuan Pencatatan Saham (pre listing) dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-205/BEJ.I.2/VIII/1995 tanggal 14 Agustus 1995 dan PT Bursa Efek Surabaya No. 48/EMT/LIST/BES/VIII/95 tanggal 23 Agustus 1995.

ο Pembagian saham bonus sejumlah 38.878.000 saham yang berasal dari agio saham hasil penawaran

umum saham, sesuai dengan Surat Persetujuan Pencatatan Saham dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-280/BEJ.1-2/0796 tanggal 15 Juli 1996 dan PT Bursa Efek Surabaya No. 43/EMT/LIST/BES/VII/1996 tanggal 11 Juli 1996.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Mulai tahun 2000, laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan komparatif, laporan arus kas konsolidasi tahun 1999, yang sebelumnya disusun dengan menggunakan metode tidak langsung, disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian tahun 2000.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

(11)

Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban anak perusahaan atau sebaliknya diakui sebagai goodwill atau goodwill negatif dan diamortisasi dengan metode garis lurus dalam waktu 20 tahun dengan pertimbangan bahwa kontribusi dari anak perusahaan tersebut akan tetap berlangsung sampai dengan 20 tahun ke depan. Untuk tujuan pelaporan, goodwill dan goodwill negatif disajikan secara bersih.

c. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Sampai dengan 31 Desember 1999, mata uang pencatatan dan pelaporan PT Cartisa Properti Indonesia (CPI), perusahaan asosiasi, dalam Dollar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional. Mulai tanggal 1 Januari 2000, mata uang fungsional CPI berubah menjadi Rupiah sehingga mata uang pencatatan dan pelaporan juga berubah. Untuk tujuan komparatif laporan keuangan CPI tahun 1999 telah disajikan kembali sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 52 tentang “Mata Uang Pelaporan”. Aktiva dan kewajiban CPI pada tanggal 31 Desember 1999 dijabarkan dengan menggunakan kurs sebesar Rp 7.100 per US$ 1 sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Penjabaran yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “penyesuaian penjabaran kumulatif” dalam laporan keuangan CPI.

Bagian Perusahaan atas perubahan ekuitas CPI yang disebabkan penyesuaian penjabaran kumulatif tersebut diakui sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan dengan akun “selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi”.

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Surat berharga pasar uang yang dibeli dengan cara diskonto disajikan sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi.

e. Investasi

Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia

Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba dan rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.

(12)

Investasi pada perusahaan asosiasi

Investasi dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Investasi lainnya

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

f. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu

Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Perusahaan dan PT Dunia Ilmu Satria, anak perusahaan, menentukan biaya perolehan dengan metode pertama masuk pertama keluar (FIFO), sedangkan PT Tira Fashion, PT Blue Gas Indonesia (d/h PT Camping Gas Indonesia) dan PT Inti Karya Agrosatria, anak perusahaan, menentukan biaya perolehan dengan metode rata-rata tertimbang.

h. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :

Tahun

Bangunan dan prasarana 4-20

Mesin dan peralatan pabrik 10

Tabung gas 10

Peralatan dan perabot kantor 4-10

Alat cetak, perlengkapan dan peralatan lain 4

Kendaraan 4-5

Renovasi gedung/toko yang disewa 2-4

(13)

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recovable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

i. Tanah Yang Belum Dikembangkan

Tanah yang belum dikembangkan dicatat sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.

Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan dimulai.

j. Beban Tangguhan

Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah sejak tahun 1998 ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomiknya.

Biaya-biaya sehubungan dengan perbaikan gedung Cipinang ditangguhkan dan diamortisasi selama 10 (sepuluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B. Shipping Point). Pendapatan sewa diakui sesuai dengan periode sewa yang sudah berjalan pada masa yang bersangkutan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

l. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

(14)

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

m. Program Pensiun

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk sebagian besar karyawan tetapnya. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.

Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Projected Benefit dengan Entry Age Normal.

n. Laba Per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

o. Informasi Segmen

Informasi segmen Perusahaan dan anak perusahaan disajikan menurut pengelompokkan (segmen) usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan di luar entitas perusahaan.

Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasi.

(15)

3. KAS DAN SETARA KAS

2000 1999

Rp Rp

Kas 328.788.411 1.108.064.383

Bank pihak ketiga Rupiah

Bank Central Asia 9.409.788.569 5.702.319.422

Bank Lippo 642.393.210 495.253.441

Bank Mandiri (d/h Bank Dagang Negara) 639.663.459 28.028.789

Bank Mandiri (d/h Bank Bumi Daya) 99.883.149 27.457.037

Bank Negara Indonesia 96.541.453 15.718.079

ABN Amro Bank 83.281.148 339.081.611

Bank Sanwa Indonesia 83.211.025

-Bank BNP Paribas Indonesia 38.564.744

-Bank Mandiri (d/h -Bank Exim) 29.415.110 23.336.123

Bank Niaga 15.128.188 208.393.769

Bangkok Bank 15.067.477 65.075.266

Bank Bali 3.717.538 9.061.922

Bank Duta - 6.614.599

Bank Syariah Mandiri - 4.100.790

Deutsche Bank - 5.719.479

US Dollar

ABN Amro Bank 2.008.860.246 36.308.051

Bank Central Asia 31.911.247 1.044.299

Bank Mandiri (d/h Bank Exim) 16.130.922 12.044.724

Bank BNP Paribas Indonesia 6.748.931

-Bank Negara Indonesia 1.772.445 9.074.478

Franc Perancis

Bank BNP Paribas Indonesia 2.092

-Sub Jumlah 13.222.080.953 6.988.631.879

Deposito berjangka pada bank pihak ketiga:

Bank Mandiri (d/h Bank Dagang Negara) 11.600.000.000 2.210.000.000

Bank Mandiri (d/h Bank Exim) 2.723.000.000

-Bank Central Asia

Rupiah 2.504.214.756 12.800.000.000

US Dollar - 168.242.452

Deutsche Bank - 11.350.000.000

ABN Amro Bank

Rupiah 2.050.000.000

-US Dollar 81.557.500 887.500.000

Bank Negara Indonesia - 150.000.000

Sub jumlah 18.958.772.256 27.565.742.452

Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Nilai nominal 68.200.000.000 60.850.000.000

Bunga diterima di muka (254.244.346) (185.716.175)

Nilai tunai 67.945.755.654 60.664.283.825

Jumlah 100.455.397.274 96.326.722.539

Tingkat bunga per tahun: Deposito berjangka

Rupiah 10% - 13,7% 7% - 50%

US Dollar 3,2% 2,5% - 13%

(16)

4. INVESTASI EFEK

2000 1999

Rp Rp

Biaya perolehan

Saham PT Kalbe Farma Tbk sebanyak 200.000 lembar 39.000.000 39.000.000

Saham PT Sari Husada Tbk sebanyak 9.017 lembar tahun 2000 dan

dan 7.425 lembar tahun 1999 21.949.357 17.110.957

Laba yang belum direalisasi 41.627.143 14.876.543

Nilai pasar 102.576.500 70.987.500

5. PIUTANG USAHA

2000 1999

Rp Rp

a. Jumlah piutang usaha berdasarkan langganan adalah sebagai berikut: Pihak ketiga

Pelanggan dalam negeri 149.245.201.957 85.098.819.676

Pelanggan luar negeri (US Dollar) 101.227.250

-Jumlah 149.346.429.207 85.098.819.676

Penyisihan piutang ragu-ragu (6.128.238.517) (3.923.949.493)

Bersih 143.218.190.690 81.174.870.183

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PT Delta Satria Dewata 2.650.331.244 257.042.239

PT Carti Satria Megaswalayan 685.888.465 228.747.074

PT Cartisa Properti Indonesia - 297.826.343

Jumlah 3.336.219.709 783.615.656

Jumlah piutang usaha 146.554.410.399 81.958.485.839

b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

Belum jatuh tempo 102.524.389.970 67.023.449.132

Lewat jatuh tempo 1 s/d 30 hari 43.708.308.194 9.764.440.552

Lewat jatuh tempo 31 s/d 60 hari 1.972.725.797 704.926.963

Lewat jatuh tempo 61 s/d 90 hari 413.516.838 141.271.148

Lewat jatuh tempo 91 s/d 120 hari 176.959.493 526.243.389

Lewat jatuh tempo >120 hari 3.886.748.624 7.722.104.148

Jumlah 152.682.648.916 85.882.435.332

Penyisihan piutang ragu-ragu (6.128.238.517) (3.923.949.493)

Bersih 146.554.410.399 81.958.485.839

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu

Saldo awal tahun 3.923.949.493 2.978.291.741

Penambahan 3.764.139.837 4.637.926.705

Penghapusan piutang (1.559.850.813) (3.692.268.953)

(17)

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

6. PIUTANG DAN HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Piutang dan hutang terutama timbul dari transaksi pinjaman uang dengan dan atau tanpa bunga, hubungan rekening koran tanpa bunga, tagihan biaya operasi dan biaya-biaya yang dibayar terlebih dahulu oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan/atau sebaliknya dengan rincian sebagai berikut:

2000 1999

Rp Rp

Piutang - lancar

PT New Zealand Milk Indonesia - 258.487.971

Piutang - tidak lancar

PT TNT Logistik Indonesia 3.442.820.819 3.448.628.363

Piutang karyawan 2.712.614.628 930.952.262

PT Sari Husada Tbk 1.984.976.716 2.292.675.079

PT Wyeth Indonesia (d/h PT Wirayuda Estithama) 1.176.063.838 230.493.485

PT Delta Satria Dewata 508.180.557 515.465.279

Lain-lain - saldo kurang dari Rp 100 juta 199.493.202 43.532.435

Jumlah 10.024.149.760 7.461.746.903

Piutang karyawan merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan Perusahaan dan anak perusahaan antara lain untuk memiliki kendaraan bermotor.

Piutang tersebut di atas yang disebabkan transaksi usaha normal dilakukan tanpa bunga, kecuali piutang kepada PT Delta Satria Dewata dikenakan bunga berkisar antara 18% - 19% dan 18% - 40% per tahun masing-masing untuk tahun 2000 dan 1999.

Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi keuangan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak tersebut tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu.

(18)

2000 1999

Rp Rp

Hutang - tidak lancar

PT Samudra Garisutama Prima 326.438.430 210.303.514

PT New Zealand Milk Indonesia 174.777.000

-PT Sugizindo 11.550.000

-Koperasi KOPKARA 6.517.947

-PT Blue Gas Indonesia (d/h -PT Camping Gas Indonesia) - 1.920.288.202

Lainnya 120.438.906 139.942.463

Jumlah 639.722.283 2.270.534.179

Hutang kepada PT Samudra Garisutama Prima timbul atas jasa teknik yang harus dibayar oleh PT Tira Fashion, anak perusahaan (Catatan 32).

7. PIUTANG LAIN-LAIN

2000 1999

Rp Rp

Beban operasional prinsipal

PT Nutricia Indonesia Sejahtera 772.121.881 977.255.096

PT Episenta Utama 595.062.065 485.863.146

PT Suryajaya Abadiperkasa 384.900.812 164.059.884

PT Duta Serpack Inti 199.937.173

-PT 3M Indonesia 91.391.441 210.370.347

PT Johnson & Johnson Indonesia 15.312.000 109.948.045

Tagihan klaim 329.730.451 781.492.300

Sewa gedung dan dispenser 136.503.657 46.903.325

Lain-lain - saldo kurang dari Rp 100 juta 1.096.519.626 704.428.768

Jumlah 3.621.479.106 3.480.320.911 8. PERSEDIAAN 2000 1999 Rp Rp Barang dagangan/jadi 61.609.468.392 71.272.502.474

Bahan baku & pembungkus 7.874.412.907 2.049.883.421

Barang dalam proses produksi 4.512.309.610 1.207.381.696

Barang dalam perjalanan 1.692.044.696 21.839.790.796

Jumlah 75.688.235.605 96.369.558.387

Penyisihan penurunan nilai persediaan (513.051.747)

-Jumlah - Bersih 75.175.183.858 96.369.558.387

Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan

Saldo awal -

Penambahan 2.406.625.932

Penghapusan (1.893.574.185)

(19)
(20)

Perusahaan dan PT Dunia Ilmu Satria (DIS), anak perusahaan, menentukan biaya perolehan dengan metode pertama masuk pertama keluar (FIFO) sedangkan PT Tira Fashion (TF), PT Blue Gas Indonesia - BGI (d/h PT Camping Gas Indonesia) dan PT Inti Karya Agrosatria (IKA), anak perusahaan, berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Manajemen berpendapat penyesuaian atas perbedaan penentuan biaya tersebut tidak praktis dilakukan. Proporsi persediaan TF, BGI dan IKA adalah sebagai berikut:

2000 1999

Rp Rp

Barang dagangan/jadi 20.000.385.310 17.736.163.127

Bahan baku & pembungkus 6.331.047.998 1.307.942.989

Barang dalam proses produksi 4.228.947.175 1.207.381.696

Barang dalam perjalanan 1.029.523.145

-Jumlah 31.589.903.628 20.251.487.812

Pada tanggal 31 Desember 2000, persediaan telah diasuransikan terutama kepada PT Asuransi Sinar Mas dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 23.653.250.000 dan US$ 9.247.995. Disamping itu persediaan bersama aktiva tetap diasuransikan dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 2.354.598 (Catatan 11). Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan anak perusahaan.

9. PAJAK DIBAYAR DI MUKA

2000 1999

Rp Rp

Kelebihan pembayaran pajak kini

Perusahaan tahun 1998 - 5.174.203.832

Anak perusahaan

PT Blue Gas Indonesia (d/h PT Camping Gas Indonesia)

pada tahun 2000 (Catatan 28) 196.782.529

-PT Dunia Ilmu Satria pada tahun 1999 (Catatan 28) 32.800.000 32.800.000

Jumlah 229.582.529 5.207.003.832

Perusahaan telah memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan tahun 1998 No. KEP.00153/406/98/054/00 tanggal 31 Maret 2000, pajak penghasilan badan yang dapat direstitusi sebesar Rp 5.111.380.394 dari jumlah semula sebesar Rp 5.174.203.832 sedang sisanya sebesar Rp 62.823.438 dicatat sebagai beban dalam tahun 2000. Selanjutnya, Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai tahun 1998 No. KEP.00096/207/98/054/00 tanggal 31 Maret 2000 sebesar Rp 478.364.160, No. KEP.00053.277.98.054.00 tanggal 31 Maret 2000 sebesar Rp 114.497.949 dan No. KEP.00054.277.98.054.00 tanggal 31 Maret 2000 sebesar Rp 7.060.832. Perusahaan juga memperoleh SKPKB pajak penghasilan pasal 23 tahun 1998 No. KEP.00138/203/98/054/00 dan pasal 4 (2) final tahun 1998 No. KEP.00105/240/98/054/00 tanggal 31 Maret 2000 masing-masing sebesar Rp 101.321.588 dan Rp 56.403.012. Jumlah restitusi setelah diperhitungkan dengan Pajak Pertambahan Nilai dan pajak penghasilan tersebut, diterima seluruhnya dalam tahun 2000.

PT Blue Gas Indonesia (d/h PT Camping Gas Indonesia), anak perusahaan telah memperoleh Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-41.358/WPJ.06/KP.0508/2000 tanggal 24 Januari 2000 tentang kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun 1998. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tersebut, pajak penghasilan yang direstitusi sebesar Rp 1.123.384.137. Dari jumlah tersebut, setelah

(21)

dipindahbukukan dengan hutang PPh pasal 21 dan 23 tahun 1998 masing-masing sebesar Rp 1.257.862 dan Rp 1.820.153, hasil restitusi yang diterima sebesar Rp 1.120.281.122 dalam tahun 2000.

(22)

10. INVESTASI SAHAM

Tempat

kedudukan 2000 1999 2000 1999

% % Rp Rp

Metode ekuitas

PT Cartisa Properti Indonesia Jakarta 30,00 30,00 93.255.568.871 115.940.494.759

PT Airess Mega Utama (Catatan 1a) Jakarta 49,08 - 2.554.209.359

-PT Carti Satria Megaswalayan Jakarta 30,00 30,00 9.430.668 1.845.040.272

PT TNT Logistik Indonesia Jakarta 45,00 45,00 -

-Metode biaya

PT Tira Wahari Lestari Jakarta - 18,00 - 2.070.000.000

Jumlah 95.819.208.898 119.855.535.031

Nama Perusahaan

Persentase pemilikan

Mutasi investasi dengan metode ekuitas: PT Cartisa Properti Indonesia (CPI)

Saldo awal 115.940.494.759 134.184.877.471

Perubahan nilai ekuitas CPI yang timbul dari selisih kurs karena

penjabaran laporan keuangan - (15.501.392.163)

Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi (22.684.925.888) (2.742.990.549)

Saldo akhir 93.255.568.871 115.940.494.759

PT Airess Mega Utama

Saldo awal -

-Biaya perolehan 2.400.000.000

-Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 154.209.359

-Saldo akhir 2.554.209.359

-PT Carti Satria Megaswalayan (CSM)

Saldo awal 1.845.040.272

-Tambahan biaya perolehan saham - 37.500.000

Perubahan nilai ekuitas yang timbul dari konversi pinjaman

menjadi modal saham - 4.893.000.000

Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi (1.835.609.604) (3.085.459.728)

Saldo akhir 9.430.668 1.845.040.272

PT TNT Logistik Indonesia, biaya perolehan Rp 2.627.153.750

Saldo awal -

-Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi sebesar Rp (383.771.250) pada tahun 2000 dan

Rp 1.623.930.300 pada tahun 1999 -

-Saldo akhir -

-Pada tahun 2000, CPI mengalami kerugian signifikan yang disebabkan adanya kerugian akibat penurunan nilai tanah.

Pada tahun 2000, Perusahaan menjual seluruh investasi saham sebanyak 360 saham pada PT Tira Wahari Lestari dengan harga penjualan sebesar Rp 918 juta kepada PT Bunga Widjaja Rukma.

(23)

11. AKTIVA TETAP

1 Januari 2000 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2000

Rp Rp Rp Rp Rp

BIAYA PEROLEHAN Pemilikan langsung

Tanah 10.711.577.525 4.500.000.000 930.305.092 - 14.281.272.433

Bangunan dan prasarana 20.847.001.972 1.644.297.783 557.857.700 140.000.000 22.073.442.055 Mesin dan peralatan pabrik 7.772.203.723 4.990.603.177 500.789.060 - 12.262.017.840

Tabung gas - 64.827.348.427 147.520.335 876.496.263 65.556.324.355

Peralatan dan perabot kantor 21.678.058.703 2.818.122.893 1.942.954.884 - 22.553.226.712 Alat cetak, perlengkapan dan

peralatan lain - 1.002.028.448 - - 1.002.028.448

Kendaraan 11.105.462.522 6.344.319.131 2.133.603.324 - 15.316.178.329

Renovasi gedung/toko 769.242.538 54.250.000 - - 823.492.538

Aktiva dalam penyelesaian - 233.517.220 - (161.138.663) 72.378.557

Tabung gas dalam perjalanan - 1.316.809.935 - (855.357.600) 461.452.335

Jumlah biaya perolehan 72.883.546.983 87.731.297.014 6.213.030.395 - 154.401.813.602 AKUMULASI PENYUSUTAN

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 7.977.022.179 1.581.997.371 59.231.597 - 9.499.787.953

Mesin dan peralatan pabrik 2.377.453.187 2.902.694.451 184.644.498 - 5.095.503.140

Tabung gas - 17.528.986.310 121.106.501 - 17.407.879.809

Peralatan dan perabot kantor 12.244.819.048 3.935.091.548 1.605.325.006 - 14.574.585.590 Alat cetak, perlengkapan dan

peralatan lain - 411.174.023 - - 411.174.023

Kendaraan 7.990.980.752 2.525.113.434 1.824.235.804 - 8.691.858.382

Renovasi gedung/toko 604.556.471 98.456.846 - - 703.013.317

Jumlah akumulasi penyusutan 31.194.831.637 28.983.513.983 3.794.543.406 - 56.383.802.214

JUMLAH TERCATAT 41.688.715.346 98.018.011.388

1 Januari 1999 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 1999

Rp Rp Rp Rp Rp BIAYA PEROLEHAN Pemilikan langsung Tanah 10.906.322.525 - 194.745.000 - 10.711.577.525 Bangunan 20.584.620.672 243.081.300 - 19.300.000 20.847.001.972 Mesin-mesin 7.605.890.319 177.541.448 11.228.044 - 7.772.203.723

Peralatan dan perabot kantor 21.810.787.162 2.782.621.219 3.580.936.748 665.587.070 21.678.058.703

Kendaraan 14.191.158.052 1.578.787.729 4.664.483.259 - 11.105.462.522

Renovasi gedung/toko 653.186.329 116.056.209 - - 769.242.538

Aktiva dalam penyelesaian - 684.887.070 - (684.887.070)

-Jumlah biaya perolehan 75.751.965.059 5.582.974.975 8.451.393.051 - 72.883.546.983

AKUMULASI PENYUSUTAN Pemilikan langsung

Bangunan 6.940.355.997 1.036.666.182 - - 7.977.022.179

Mesin-mesin 1.702.395.467 686.026.054 10.968.334 - 2.377.453.187

Peralatan dan perabot kantor 9.849.266.423 4.264.522.367 1.868.969.742 - 12.244.819.048

Kendaraan 9.417.084.811 2.058.496.363 3.484.600.422 - 7.990.980.752

Renovasi gedung/toko 518.347.667 86.208.804 - - 604.556.471

Jumlah akumulasi penyusutan 28.427.450.365 8.131.919.770 5.364.538.498 - 31.194.831.637

JUMLAH TERCATAT 47.324.514.694 41.688.715.346

Penambahan aktiva tetap untuk tahun 2000 termasuk saldo aktiva tetap dari anak perusahaan yang dikonsolidasi mulai tahun 2000, sebagai berikut:

(24)

2000 Rp

Biaya perolehan 42.767.779.581

Akumulasi penyusutan 15.022.964.279

Jumlah tercatat 27.744.815.302

Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:

2000 1999

Rp Rp

Biaya pabrikasi 6.167.836.884 64.240.359

Beban usaha 7.792.712.820 8.067.679.411

Jumlah 13.960.549.704 8.131.919.770

Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di beberapa kota dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 20 – 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2001 dan 2024. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan legal hak atas tanah yang diperoleh sejak tahun 1998 disajikan secara terpisah sebagai beban tangguhan dan diamortisasi selama 20 tahun (Catatan 15).

Perusahaan mengajukan gugatan perlawanan terhadap Badan Pertanahan Nasional (BPN) kepada Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara (PTUN) sehubungan dengan pembatalan sertifikat tanah HM No. 117 dengan luas 3.045 m2 yang terletak di Kelurahan Buntaran Surabaya. Saat ini gugatan perlawanan tersebut dalam proses kasasi oleh BPN.

Tanah seluas 1.091 m2 dengan HM No. 288 yang terletak di Ujung Pandang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh PT Sinar Indonesia Merdeka, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dari Bank Mandiri (d/h Bank Exim), Jakarta (Catatan 32).

Tanah seluas 36.274 m2 belum atas nama Perusahaan dan anak perusahaan.

Pada tanggal 31 Desember 2000, aktiva tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terutama kepada PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi QBE Pool Indonesia dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 19.407.206.000 dan US$ 8.142.800. Disamping itu aktiva tetap bersama persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 2.354.598 (Catatan 8).

(25)

2000 1999

Rp Rp

Biaya perolehan

PT Blue Gas Indonesia (d/h PT Camping Gas Indonesia) 2.046.309.396

-PT Dunia Ilmu Satria 508.969.863 508.969.863

PT Tira Fashion (167.924.688) (167.924.688)

Jumlah 2.387.354.571 341.045.175

Akumulasi amortisasi (49.989.594) 18.220.400

Jumlah tercatat 2.337.364.977 359.265.575

(26)

13. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN

Akun ini merupakan sebidang tanah milik PT Tira Satria Properti, anak perusahaan, dengan luas 49.968 m2 yang terletak di MM 2100 Kawasan Industri, Cibitung, Bekasi yang dimaksudkan untuk membangun gudang yang akan disewakan. Namun sehubungan dengan kondisi ekonomi rencana pembangunan gudang tersebut dihentikan sementara. Saat ini manajemen mempertimbangkan untuk merealisasi rencana pembangunan gudang tersebut (Catatan 36).

14. UANG JAMINAN

2000 1999

Rp Rp

Uang jaminan dibayar

PT Blue Gas Indonesia (d/h PT Camping Gas Indonesia) - 30.131.777.107

Yang diterima dari langganan Blue Gas - (30.131.777.107)

Jumlah -

-Lainnya 95.247.354 54.040.004

Jumlah 95.247.354 54.040.004

Uang jaminan diterima Yang diterima dari langganan

Blue Gas 43.705.516.046 4.080.072.816

Lainnya 1.275.964.485 1.207.843.756

Airess - 190.900.000

Yang diterima dari PT Samudra Garisutama Prima (Catatan 32) 1.460.817.559 1.489.848.251

Jumlah 46.442.298.090 6.968.664.823

15. AKTIVA LAINNYA

2000 1999

Rp Rp

Beban tangguhan - renovasi gudang - bersih 270.845.190 363.248.478

Beban tangguhan - hak atas tanah - bersih (Catatan 11) 93.943.895 99.470.003

Sewa jangka panjang - 572.000.000

Lainnya 141.388.625 149.467.981

Jumlah 506.177.710 1.184.186.462

16. HUTANG BANK

Perusahaan memperoleh pinjaman tanpa jaminan dari ABN Amro Bank sebesar Rp 500 juta dengan tingkat bunga berkisar antara 14% - 36,75% per tahun. Pinjaman tersebut telah dilunasi pada bulan Januari 2000.

(27)

17. HUTANG USAHA

2000 1999

Rp Rp

a. Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 32)

PT Sari Husada Tbk 54.379.578.798 35.948.270.467

PT Wyeth Indonesia (d/h PT Wirayuda Estithama) 11.888.723.248 21.397.155.851

PT Tira Pustaka 797.731.114 1.038.272.509

PT Blue Gas Indonesia (d/h PT Camping Gas Indonesia) - 8.110.946.245

PT Bentara Antar Asia - 632.500

Jumlah 67.066.033.160 66.495.277.572

Pihak ketiga

Pemasok dalam negeri 36.667.165.378 27.580.505.848

Pemasok luar negeri 564.663.270 28.359.020

Jumlah 37.231.828.648 27.608.864.868

Jumlah 104.297.861.808 94.104.142.440

b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Rupiah 97.077.258.369 90.339.051.077

US Dollar 6.760.237.819 3.736.732.343

Deutsche Mark 88.010.169 28.359.020

Euro 372.355.451

-Jumlah 104.297.861.808 94.104.142.440

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku, barang dagangan dan suku cadang, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 7 sampai dengan 120 hari.

18. HUTANG LAIN-LAIN

2000 1999

Rp Rp

Sahamitr Pressure Container Public Co., Ltd (US$) - pembelian

tabung gas 1.555.138.410

-Wyeth Ayert International Inc (WAII) 1.458.864.284 1.458.864.284

Royalti 753.035.035 322.929.144

SGS Philippines (US$) 296.073.395

-New Zealand Dairy Board (NZDB) - 4.246.320.428

Lain-lain 7.115.150.284 7.453.311.723

Jumlah 11.178.261.408 13.481.425.579

Hutang kepada WAII merupakan hutang yang timbul sejak tahun 1992 dalam rangka penyelesaian dengan prinsipal.

(28)

Hutang kepada NZDB merupakan hutang dalam rangka penyelesaian atas pengalihan divisi NZDB milik Perusahaan yang dicatat sebagai penghasilan lain-lain pada tahun 2000.

19. HUTANG PAJAK

2000 1999

Rp Rp

Pajak kini (Catatan 28)

Perusahaan 5.702.452.634 3.780.060.953 Anak perusahaan Tahun 2000 1.454.899.775 -Tahun 1999 - 825.771.700 Tahun 1998 - 195.213.400 Tahun 1997 250.300 250.300 Pajak Penghasilan Pasal 21 1.528.140.184 1.319.030.968 Pasal 23 210.895.143 254.407.397 Pasal 25 630.089.864 1.783.966.560 Pasal 26 98.980.523 59.398.688

Pajak Pertambahan Nilai - bersih 5.076.227.678 845.061.727

Pajak Penjualan Barang Mewah 253.111.959

-Jumlah 14.955.048.060 9.063.161.693

PT Dunia Ilmu Satria (DIS), anak perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00070/206/97/014/00 tanggal 15 Nopember 2000 tentang Pajak Penghasilan Badan tahun 1997 termasuk denda sebesar Rp 13.524.380 dan SKPKB No. 00095/206/98/014/00 tanggal 15 Nopember 2000 tentang Pajak Penghasilan Badan tahun 1998 termasuk denda sebesar Rp 118.784.000. Dalam tahun 2000, DIS telah melunasi SKPKB tersebut di atas dan mencatat kelebihan sebesar Rp 76.429.400 sebagai pendapatan lain-lain.

20. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

2000 1999 Rp Rp Tenaga kerja 4.173.299.922 1.668.201.637 Promosi 3.895.775.349 1.463.767.262 Komisi 3.775.174.937 1.604.363.885 Perjalanan 1.186.547.016 412.821.148 Pengiriman 1.161.827.939 236.356.152 Pemeliharaan 1.063.932.288 348.708.511 Konsultan 743.127.460 825.160.000 Asuransi 728.505.508 619.290.447

Listrik, telepon dan faksimili 607.870.440 428.286.195

Lain-lain 2.563.189.137 2.117.633.814

(29)

21. HAK MINORITAS

2000 1999

Rp Rp

a. Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan

PT Blue Gas Indonesia (d/h PT Camping Gas Indonesia) 16.034.505.941

-PT Inti Karya Agrosatria 116.733.649 584.176.772

PT Tira Fashion 29.672.878 20.000.000

PT Dunia Ilmu Satria - 39.908.783

Jumlah 16.180.912.468 644.085.555

b. Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan

PT Blue Gas Indonesia (d/h PT Camping Gas Indonesia) 575.630.901

-PT Tira Fashion 9.672.878

-PT Inti Karya Agrosatria (467.443.123) (685.626.352)

PT Dunia Ilmu Satria (39.908.783) (39.976.198)

Jumlah 77.951.873 (725.602.550)

22. MODAL SAHAM

Komposisi pemegang saham sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek sebagai berikut:

(30)

2 0 0 0

Jumlah Persentase Jumlah Modal

Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Disetor

Rp

PT Penta Widjaja Investindo 25.785.200 29,477% 25.785.200.000

PT Widjajatunggal Sejahtera 17.725.400 20,263% 17.725.400.000

PT Sarana Ledaun 15.858.700 18,129% 15.858.700.000

Nutricia International B.V. 14.630.000 16,725% 14.630.000.000

Meity Tjiptobiantoro 7.700 0,009% 7.700.000

Elvie Mulia 1.800 0,002% 1.800.000

Robert Budiarto Widjaja 500 0,001% 500.000

Masyarakat (dibawah 5%) 13.466.200 15,394% 13.466.200.000

Jumlah 87.475.500 100,000% 87.475.500.000

1 9 9 9

Jumlah Persentase Jumlah Modal

Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Disetor

Rp

PT Penta Widjaja Investindo 24.508.200 28,017% 24.508.200.000

PT Widjajatunggal Sejahtera 18.430.600 21,069% 18.430.600.000 PT Sarana Ledaun 14.917.700 17,054% 14.917.700.000 Nutricia International B.V. 14.630.000 16,725% 14.630.000.000 Elvie Mulia 1.800 0,002% 1.800.000 Masyarakat (dibawah 5%) 14.987.200 17,133% 14.987.200.000 Jumlah 87.475.500 100,000% 87.475.500.000 23. AGIO SAHAM

Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan:

Rp

Pengeluaran 780.000 saham melalui penjualan saham Perusahaan kepada pemegang

saham tahun 1990 1.400.000.000

Pengeluaran 2.500.000 saham melalui penjualan saham Perusahaan pada penawaran

umum kepada masyarakat tahun 1990 11.875.000.000

Konversi atas obligasi konversi menjadi saham dalam tahun 1995 2.952.320.000

Konversi atas obligasi konversi menjadi saham dalam tahun 1996 22.959.680.000

Pembagian saham bonus tahun 1996 (38.878.000.000)

(31)

24. PENJUALAN BERSIH

Akun ini merupakan penjualan bersih setelah dikurangi potongan harga dan retur penjualan dengan rincian sebagai berikut :

2000 1999

Rp Rp

Produk Perusahaan 939.302.816.161 815.980.696.435

Produk PT Tira Fashion 115.332.337.326 94.554.740.873

Produk PT Blue Gas Indonesia (d/h PT Camping Gas Indonesia) 23.376.263.434

-Produk PT Dunia Ilmu Satria 7.655.648.300 10.085.285.199

Produk PT Inti Karya Agrosatria 181.078.689 857.388.876

Jumlah 1.085.848.143.910 921.478.111.383

2,6% dan 2,1% dari penjualan masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 32).

(32)

25. BEBAN POKOK PENJUALAN

2000 1999

Rp Rp

Perubahan dalam persediaan

Barang dagangan 31.353.355.074 564.205.782

Bahan baku dan pembungkus (6.854.052.631) 240.923.164

Barang dalam proses produksi (3.304.927.914) 1.300.515.715

Saldo bawaan *) 1.703.260.764

-Pembelian

Barang dagangan 805.657.931.265 726.644.493.127

Bahan baku dan pembungkus 73.757.538.239 23.351.408.590

Biaya tenaga kerja 1.872.512.939 1.216.354.971

Biaya pabrikasi:

Beban penyusutan 6.167.836.884 64.240.359

Ongkos cuci 6.044.516.485 4.734.837.794

Ongkos jahit 4.943.811.070 2.144.252.819

Lain-lain 3.884.609.063 2.753.152.119

Beban penyisihan persediaan (1.033.764.529)

-Penghapusan sampel dan bonus (4.470.493.282) (3.429.990.733)

Barang hilang/klaim asuransi (1.029.772.010) (94.910.181)

Beban royalti 2.204.122.437 1.437.204.632

Beban promosi (63.795.790) (154.745.997)

Beban pokok penjualan 920.832.688.064 760.771.942.161

*) Saldo bawaan dari anak perusahaan yang dikonsolidasi mulai tahun 2000.

74,2% dan 55,7% dari jumlah pembelian barang dagangan masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 32).

Berikut ini adalah rincian pembelian barang dagangan yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih masing-masing pada tahun 2000 dan 1999:

2000 1999

Rp Rp

PT Sari Husada Tbk 470.961.243.515 336.241.807.492

PT Wyeth Indonesia (d/h PT Wirayuda Estithama) 126.211.718.652 118.569.348.152

(33)

26. BEBAN USAHA 2000 1999 Rp Rp Beban Penjualan: Promosi 14.870.193.306 22.409.424.430 Pengiriman barang 13.987.415.383 12.410.589.130 Insentip penjualan 13.673.168.341 13.024.627.291 Perjalanan dinas 2.774.956.608 2.630.362.913 Distribusi (kanvas) 690.325.163 749.007.962 Penalti (Catatan 34c) 676.893.335 -Lain-lain 1.456.164.140 569.410.115 Jumlah 48.129.116.276 51.793.421.841

Beban Umum dan Administrasi:

Pegawai 39.732.398.956 33.933.383.348

Administrasi 23.482.427.724 23.604.272.526

Gedung/gudang 5.780.905.778 5.713.825.256

Beban piutang usaha ragu-ragu 3.764.139.837 4.637.926.705

Kendaraan 2.518.188.510 2.971.384.715

Rapat 1.159.216.928 826.357.379

Jasa teknik (Catatan 32) 305.430.023 346.700.112

Lain-lain 3.182.166.321 1.189.455.754

Jumlah 79.924.874.077 73.223.305.795

27. PENGHASILAN BUNGA

Akun ini terutama merupakan penghasilan bunga atas pinjaman yang diberikan kepada perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, deposito berjangka, SBI dan jasa giro.

28. PAJAK PENGHASILAN

Penghasilan (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:

2000 1999

Rp Rp

Pajak kini (19.692.358.200) (10.596.756.300)

Pajak tangguhan 89.086.133 (4.640.983.610)

(34)

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:

2000 1999

Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi 38.670.583.496 44.879.541.582

Rugi sebelum pajak anak perusahaan 11.518.150.888 2.634.208.807

Laba sebelum pajak Perusahaan 50.188.734.384 47.513.750.389

Perbedaan temporer:

Keuntungan (kerugian) penjualan aktiva tetap (766.972.866) 134.350.244

Penyusutan 715.399.360 958.718.089

Jumlah (51.573.506) 1.093.068.333

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:

Beban penyisihan 5.490.607.186 6.090.772.209

Denda pajak 1.067.746.405 86.076.938

Beban kenikmatan pegawai 953.650.584 1.327.496.081

Beban gedung 911.561.272 559.303.591

Beban sumbangan dan representasi 268.626.966 210.486.625

Beban bunga 265.099.888 463.074.714

Biaya lain-lain - 2.747.240.380

Penghasilan bunga deposito dan jasa giro (7.763.693.831) (13.873.705.023)

Penghasilan sewa (4.470.860.854) (2.990.909.086)

Penghasilan dividen (1.315.560.000)

Penghasilan klaim Supersoft (484.744.422)

Jumlah (5.077.566.806) (5.380.163.571)

Laba kena pajak Perusahaan sebelum kompensasi kerugian fiskal 45.059.594.072 43.226.655.151 Kompensasi kerugian fiskal:

Tahun 1998 - (8.256.195.025)

Tahun 1997 sesuai dengan SKPLB

No. 00098/406/97/054/98 tanggal 29 Desember 1998 - (10.194.619.099)

(35)

Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:

2000 1999

Rp Rp

Beban pajak kini

Perusahaan 13.517.878.200 7.432.752.300

Anak perusahaan 6.174.480.000 3.164.004.000

Jumlah 19.692.358.200 10.596.756.300

Dikurangi pembayaran pajak di muka Pajak penghasilan Fiskal 17.000.000 Pasal 22 805.798.566 1.171.355.643 Pasal 23 83.416.583 636.015.687 Pasal 25 11.825.573.171 4.216.352.317 Jumlah 12.731.788.320 6.023.723.647

Hutang pajak kini 6.960.569.880 4.573.032.653

Rincian:

Perusahaan (Catatan 19) 5.702.452.634 3.780.060.953

Anak perusahaan

PT Tira Fashion (Catatan 19) 1.454.899.775 825.771.700

PT Blue Gas Indonesia (d/h PT Camping Gas Indonesia) (Catatan 9) (196.782.529)

PT Dunia Ilmu Satria (Catatan 9) - (32.800.000)

Jumlah 6.960.569.880 4.573.032.653

Laba kena pajak dan hutang pajak penghasilan Perusahaan tahun 1999 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

D i k r e d i t k a n D i k r e d i t k a n ( d i b e b a n k a n ) ( d i b e b a n k a n ) 1 J a n u a r i k e l a p o r a n 3 1 D e s e m b e r S a l d o k e l a p o r a n 3 1 D e s e m b e r 1999 l a b a r u g i 1999 b a w a a n * ) l a b a r u g i 2000 R p R p R p R p R p R p P e r u s a h a a n A k t i v a p a j a k t a n g g u h a n : R u g i f i s k a l t a h u n : 1 9 9 8 2 . 4 7 6 . 8 5 8 . 5 0 0 ( 2 . 4 7 6 . 8 5 8 . 5 0 0 ) - - - 1 9 9 7 3 . 0 5 8 . 3 8 5 . 7 3 0 ( 3 . 0 5 8 . 3 8 5 . 7 3 0 ) - - - -K e w a j i b a n p a j a k t a n g g u h a n : P e n y u s u t a n a k t i v a t e t a p ( 1 . 6 5 3 . 0 5 3 . 8 4 9 ) 3 2 7 . 9 2 0 . 6 2 0 ( 1 . 3 2 5 . 1 3 3 . 2 2 9 ) - ( 1 5 . 4 7 1 . 9 6 0 ) ( 1 . 3 4 0 . 6 0 5 . 1 8 9 ) J u m l a h 3 . 8 8 2 . 1 9 0 . 3 8 1 ( 5 . 2 0 7 . 3 2 3 . 6 1 0 ) ( 1 . 3 2 5 . 1 3 3 . 2 2 9 ) - ( 1 5 . 4 7 1 . 9 6 0 ) ( 1 . 3 4 0 . 6 0 5 . 1 8 9 ) A n a k p e r u s a h a a n P T B l u e G a s I n d o n e s i a K e w a j i b a n p a j a k t a n g g u h a n : P e n y u s u t a n a k t i v a t e t a p - - - ( 3 . 6 0 6 . 7 1 7 . 9 0 0 ) ( 8 4 1 . 0 2 9 . 0 0 0 ) ( 4 . 4 4 7 . 7 4 6 . 9 0 0 ) J u m l a h 3 . 8 8 2 . 1 9 0 . 3 8 1 ( 5 . 2 0 7 . 3 2 3 . 6 1 0 ) ( 1 . 3 2 5 . 1 3 3 . 2 2 9 ) ( 3 . 6 0 6 . 7 1 7 . 9 0 0 ) ( 8 5 6 . 5 0 0 . 9 6 0 ) ( 5 . 7 8 8 . 3 5 2 . 0 8 9 ) P T T i r a F a s h i o n d a n P T D u n i a I l m u S a t r i a A k t i v a ( k e w a j i b a n ) p a j a k t a n g g u h a n : R u g i f i s k a l t a h u n : 2 0 0 0 - - - - 9 2 4 . 4 2 1 . 3 9 3 9 2 4 . 4 2 1 . 3 9 3 1 9 9 9 - 5 4 3 . 7 2 7 . 5 0 0 5 4 3 . 7 2 7 . 5 0 0 - - 5 4 3 . 7 2 7 . 5 0 0 P e n y u s u t a n a k t i v a t e t a p ( 3 . 5 9 4 . 6 0 0 ) 2 2 . 6 1 2 . 5 0 0 1 9 . 0 1 7 . 9 0 0 - 2 1 . 1 6 5 . 7 0 0 4 0 . 1 8 3 . 6 0 0 J u m l a h ( 3 . 5 9 4 . 6 0 0 ) 5 6 6 . 3 4 0 . 0 0 0 5 6 2 . 7 4 5 . 4 0 0 - 9 4 5 . 5 8 7 . 0 9 3 1 . 5 0 8 . 3 3 2 . 4 9 3 * ) s a l d o b a w a a n d a r i a n a k p e r u s a h a a n y a n g d i k o n s o l i d a s i k a n m u l a i t a h u n 2 0 0 0

(36)

Pada tahun 2000 dan 1999, PT Dunia Ilmu Satria, anak perusahaan mengalami kerugian fiskal sebesar Rp 3.081.404.808 dan Rp 1.812.425.483 dimana menurut pendapat manajemen dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2000 1999

Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut

laporan laba rugi konsolidasi (laba akuntansi) 38.670.583.496 44.879.541.582

Rugi sebelum pajak anak perusahaan 11.518.150.888 2.634.208.807

Laba sebelum pajak Perusahaan 50.188.734.384 47.513.750.389

Tarif pajak yang berlaku:

30% x Rp 50.188.734.000 tahun 2000 dan

Rp 47.513.750.000 tahun 1999 (15.056.620.200) (14.254.125.000)

Pengaruh pajak atas (beban) penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:

Beban penyisihan (1.647.182.156) (1.827.231.645)

Denda pajak (320.323.922) (25.823.081)

Beban kenikmatan pegawai (286.095.175) (398.248.824)

Beban gedung (273.468.382) (167.791.077)

Beban sumbangan dan representasi (80.588.090) (63.145.988)

Beban bunga (79.529.966) (138.922.414)

Biaya lain-lain - (824.172.114)

Penghasilan bunga deposito dan jasa giro 2.329.108.149 4.162.111.507

Penghasilan sewa 1.341.258.256 897.272.726

Penghasilan dividen 394.668.000

Penghasilan klaim Supersoft 145.423.326

Jumlah 1.523.270.040 1.614.049.090

Beban pajak Perusahaan (13.533.350.160) (12.640.075.910)

Beban pajak anak perusahaan (6.069.921.907) (2.597.664.000)

(37)

29. LABA PER SAHAM

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham: Laba Usaha dan Laba Bersih

2000 1999

Rp Rp

Laba usaha 36.961.465.493 35.689.441.586

Laba bersih 15.910.905.753 30.367.404.222

Jumlah Saham

Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham dasar adalah sebesar 87.475.500 masing-masing untuk tahun 2000 dan 1999.

Laba per Saham Dasar

Laba usaha dan laba bersih per saham adalah sebagai berikut:

2000 1999

Rp Rp

Laba usaha per saham 423 408

Laba bersih per saham 182 347

Laba per Saham Dilusi

Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusi karena Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham.

30. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM

Berdasarkan Risalah Rapat Direksi tanggal 1 Juni 1999, Direksi telah menyetujui pembagian dividen tunai berupa dividen interim sebesar Rp 8.747.550.000 atau Rp 100 per saham yang diambil dari laba tahun 1999. Selain itu berdasarkan Risalah Rapat Direksi tanggal 2 Maret 2000, Direksi telah menyetujui pembagian dividen tunai berupa dividen interim kedua untuk tahun buku 1999 sebesar Rp 17.495.100.000 atau Rp 200 per saham. Selanjutnya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Rapat No. 15 tanggal 4 Mei 2000 dari Notaris Raharti Sudjarjati, S.H., pemegang saham menyetujui pembagian dividen interim tersebut di atas sebagai dividen final.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 16 tanggal 12 Mei 1999 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., pemegang saham menyetujui untuk menetapkan cadangan umum sebesar Rp 17.495.100.000.

(38)

31. PROGRAM PENSIUN

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk sebagian besar karyawan tetap lokalnya, dimana manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.

Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun PT Tigaraksa Satria (DPTRS) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. Kep-430/KM.17/1996 tanggal 6 Nopember 1996. Pendiri DPTRS adalah Perusahaan.

Pendanaan DPTRS terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan sebesar 2,5% dan 2% dari gaji kotor dan sisanya 7,5% dan 5,99% merupakan kontribusi pemberi kerja masing-masing untuk tahun 2000 dan 1999.

Beban pensiun untuk tahun 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut:

2000 1999

Rp Rp

Biaya jasa kini-seluruhnya 701.735.886 493.774.857

Biaya jasa kini-karyawan (175.433.972) (123.598.212)

Biaya jasa kini-Perusahaan 526.301.914 370.176.645

Amortisasi biaya jasa lalu - 30.943.556

Amortisasi koreksi aktuarial - (123.019.843)

Jumlah 526.301.914 278.100.358

Biaya jasa lalu dan koreksi aktuarial diamortisasi sesuai dengan estimasi sisa masa kerja karyawan masing -masing selama 20 dan 22 tahun untuk tahun 2000 dan 1999.

Kewajiban aktuaria dan nilai wajar aktiva bersih berdasarkan laporan keuangan DPTRS untuk posisi 31 Desember 2000 (belum diaudit) dan 1999 (telah diaudit) adalah sebagai berikut:

2000 1999

Rp Rp

Kewajiban aktuaria 5.300.351.468 4.619.615.421

Nilai wajar aktiva bersih 5.283.095.937 4.090.544.735

Selisih lebih kewajiban aktuaria atas aktiva bersih 17.255.531 529.070.686

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut:

Tabel mortalita : C.S.O. 1958

Umur pensiun normal : 55 tahun

Kenaikan gaji : 10% setahun

Tingkat bunga teknis : 9% setahun

Biaya manajemen pensiun : 10% dari iuran normal

(39)

32. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat hubungan istimewa

a. Perusahaan yang sebagian pengurus/manajemen sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan yaitu:

PT New Zealand Milk Indonesia, PT Tira Pustaka, PT Bentara Antar Asia pada tahun 1999, PT Wyeth Indonesia (d/h PT Wirayuda Estithama), PT Samudra Garisutama Prima, PT Delta Satria Dewata, PT Sinar Indonesia Merdeka, PT Sari Husada Tbk, PT Cartisa Properti Indonesia, PT Carti Satria Megaswalayan dan PT Airess Mega Utama.

b. Perusahaan memiliki lebih dari 20% saham pada PT Cartisa Properti Indonesia, PT Airess Mega Utama,

PT Carti Satria Megaswalayan dan PT TNT Logistik Indonesia.

Transaksi-transaksi hubungan istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:

a. 2,6% dan 2,1% dari jumlah penjualan masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, merupakan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 0,6% dan 0,2% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999.

b. 74,2% dan 55,7% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, merupakan pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, hutang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari hutang usaha, yang meliputi 32,9% dan 48,4% dari jumlah hutang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999.

c. Perusahaan menjalin kerjasama distribusi dengan beberapa prinsipal utama yang juga merupakan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, yaitu:

1. Perusahaan menandatangani perjanjian penyaluran produk-produk PT Sari Husada Tbk (SH) dimana

Perusahaan sebagai penyalur tunggal untuk seluruh wilayah Indonesia, atas seluruh dan segala macam produk-produk SH. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2003. Ketentuan-ketentuan yang disepakati antara lain:

• Harga jual loco pabrik/free on truck ditambah PPN. Harga jual distributor kepada retailer akan

ditentukan oleh SH.

• SH memberikan kelonggaran pembayaran dengan jangka waktu kredit tertentu dan setiap

keterlambatan pembayaran dikenakan bunga. Perusahaan juga menerima margin sebesar persentase tertentu sesuai dengan perjanjian distribusi.

2. Perusahaan menandatangani perjanjian penyaluran produk -produk PT Wyeth Indonesia

(d/h PT Wirayuda Estithama) untuk wilayah seluruh Indonesia. Perusahaan menerima margin sebesar persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 Januari 2002.

Hutang yang timbul dari transaksi tersebut dicatat sebagai hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Gambar

Tabel mortalita  :  C.S.O. 1958

Referensi

Dokumen terkait

Fraudulent financial statement atau kecurangan laporan keuangan merupakan tindakan manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk

Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pengembalian Kupedes pada sektor agribisnis yang mengalami kemacetan adalah jumlah tanggungan keluarga, jarak

- Bahwa pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2016 saksi ARDIANSYAH BATUBARA dan saksi IQBAL DAULAY mendapat informasi dari masyarakat bahwa di kedai tuak yang

Technical Requirement Adanya website untuk pemasaran dan pelayanan keluhan konsumen Penetapan dan peraturan mengenai harga beras organik Desain dan warna kemasan beras organik

add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1024-1030 protocol=tcp add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1080 protocol=tcp add action=drop chain=virus

Kata kredit berasal dari bahasa Romawi yaitu credere yang berarti kepercayaan akan kebenaran, dan apabila dihubungkan dengan bank, maka terkandung pengertian bahwa

Pada tahun 1990, Dahan dan Salmenson Pada kelompok non traumatik, usia terbanyak saat merekomendasikan perlunya dilakukan kapsulotomi penderita datang ke poli mata

[r]