• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor : 46-K/PM I-04/AD/III/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN Nomor : 46-K/PM I-04/AD/III/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG

PUTUSAN

Nomor : 46-K/PM I-04/AD/III/2016

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer I-04 Palembang yang bersidang di Palembang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama secara terbuka untuk umum telah menjatuhkan putusan secara Inabsensia sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara terdakwa :

Nama lengkap : ABDUS SADAT.

Pangkat/ NRP : Prada/ 31120417220991.

Jabatan : Tabakpan 1/1/II/C.

Kesatuan : Yonif 141/AYJP.

Tnggal lahir : Muara Enim, 12 September 1991.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : Asrama Yonif 141/AYJP, Karang Raja, Kab. Muara

Enim, Prov. Sumsel. Terdakwa tidak ditahan.

Pengadilan Militer I-04 Palembang tersebut di atas ;

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan tentang Penyerahan Perkara dari Danrem 044/Gapo Nomor : Kep/16/II/2016 tanggal 24 Febuari 2016.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/37/III/2016 tanggal 1 Maret 2016.

3. Penetapan Penunjukkan Hakim Nomor : Tap/46/PM I-04/AD/ III/2016 tanggal 15 Maret 2016.

4. Penetapan Hari Sidang Nomor : Tap/46/PM I-04/AD/III/2016 tanggal 22 Maret 2016.

5. Surat Panggilan kepada Terdakwa dan para Saksi untuk menghadap sidang.

6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara Terdakwa ini. Mendengar : 1. Penjelasan Oditur Militer di persidangan yang menyatakan bahwa

Terdakwa tidak dapat dihadirkan dipersidangan walaupun telah dipanggil sesuai ketentuan Undang-Undang dan Oditur Militer tidak dapat menjamin dapatnya Terdakwa dihadirkan di persidangan.

2. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : :

Sdak/37/III/2016 tanggal 1 Maret 2016, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

3. Hal-hal lain dan keterangan para Saksi dibawah sumpah yang dibacakan oleh Oditur Militer dalam persidangan.

(2)

Memperhatikan : Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut :

1. Pidana Pokok : Penjara selama 12 (dua belas) Bulan. 2. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer TNI AD. 3. Mohon agar barang bukti berupa surat-surat :

a. 4 (empat) lembar Surat Perintah Danyonif 141/AYJP Nomor Sprin/81/IV/2015 tanggal 11 April 2015 tentnag Nama personel yang ikut mendukung penyelenggaraan latihan penyelenggara Yonif 200/R dan pengkaderan Gultor.

b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan dari Komando Latihan Latgar Raider, Yonif 200/Raider T.A. 2015 tanggal 20 September 2015.

c. 3 (tiga) lembar Daftar Absensi a.n Terdaka Prada Abdus

Sadad NRP 31120417220991 Tabakpan 1/1/II/C, Yonif

141/AYJP.,

Mohon tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebani Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa berkas perkara Terdakwa telah diterima di Pengadilan

Militer 04 Palembang dan telah diregister dengan Nomor : 46/PM I-04/AD/III/2016 tanggal 14 Maret 2016 dan sampai dengan persidangan ini telah mencapai waktu selama 6 (enam) bulan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 141 ayat (10)

Undang-undang No. 31 tahun 1997 yang menyatakan bahwa perkara desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan, pemeriksaan dilaksanakan tanpa hadirnya Terdakwa.

Menimbang : Bahwa Oditur Militer dalam persidangan menyatakan sudah tidak

ada kepastian lagi untuk dapat menghadapkan Terdakwa di

persidangan, dan Oditur mohon agar sidang dilanjutkan.

Menimbang : Bahwa menurut Pasal 143 UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang

Peradilan Militer, yang menyatakan Perkara tindak pidana desersi sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer, yang Terdakwanya melarikan dan tidak diketemukan lagi dalam waktu 6 (enam) bulan berturut-turut, dan sudah diupayakan pemanggilan 6 (enam) kali berturut-turut secara sah, tetapi tidak hadir disidang tanpa suatu alasan, dapat dilakukan pemeriksaan dan diputus tanpa hadirnya Terdakwa.

Menimbang : Bahwa Terdakwa telah dipanggil kepersidangan sebanyak 6

(3)

Undang-Undang, yaitu panggilan ke-1 dari Ka Otmil I-04 Palembang Nomor B/268/III/2016 tanggal 31 Maret 2016, ke-2 Surat Nomor : B/307/V/2016 tanggal 2 Mei 2016, ke-3 Surat Nomor : B/425/VI/2016 tanggal 8 Juni 2016, ke-4 Surat Nomor : B/558/VII/2016 tanggal 19 Juli 2016, ke-5 Surat Nomor : B/654/VIII/2016 tanggal 3 Agustus 2016, dan ke-6 Surat Nomor : B/720/VIII/2016 tanggal 25 Agustus 2016 pihak Kesatuan Terdakwa telah memberikan jawaban surat dari Danyonif 141/AYJP Nomor : B/245/V/2016 tanggal 10 Mei 2016 yang menyatakan bahwa Terdakwa Prada Abdus Sadat NRP 31120417220991 tidak dapat dihadirkan dipersidangan Pengadilan Militer I-04 Palembang karena yang bersangkutan telah meninggalkan satuan dan sampai saat ini belum kembali ke Kesatuan.

Menimbang : Bahwa dengan mendasari hal tersebut diatas, maka Majelis

berpendapat Terdakwa dapat diperiksa dan diputus tanpa hadirnya Terdakwa (secara Inabsensia) oleh karena itu sidang dilanjutkan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Odituran Militer I-04 Palembang Nomor: Sdak/37/III/2016 tanggal 1 Maret 2016, Terdakwa didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal Dua puluh empat, bulan Mei, tahun Dua ribu lima belas sampai dengan tanggal Dua puluh satu, bulan September, tahun Dua ribu lima belas, secara berturut-turut atau setidak-tidaknya suatu hari dalam bulan dalam bulan Mei, tahun Dua ribu lima bels sampai dengan bulan September, tahun Dua ribu lima belas bertempat di Ma Yonif 141/AYJP atau setidak-tidaknya ditempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-04 Palembang, telah melakukan tindak pidana: “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa Prada Abdus Sadat adalah prajurit TNI-AD dan pada saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara sekarang ini, Terdakwa berdinas sebagai Tabakpan 1/1/II/C, Kesatuan, Yonif 1414/AYJP, dengan pangkat Prada NRP 31120417220991.

b. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan kesatuan Yonif 141/AYJP tanpa ijin yang syah dari komandon kesatuan sejak tanggal 24 Mei 2015 sekira pukul 21.00 WIB, sampai dengan adanya Laporan polisi Nomor LP-59/A-43/IX/2015/ldik tanggal 21 September 2015 atau selama lebih kurang 121 (seratus dua puluh satu) hari atau lebih dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut.

.

c. Bahwa upaya yang dilakukan oleh pihak kesatuan Yonif

141/AYJP setelah mengetahui Tersangka meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang syah dari komandan yaitu melakukan pencarian di wilayah/daerah Kota Muara Enim serta tempat-tempat yang pernah didatangi/dikunjungi Terdakwa dan mencari kerumah orang tua Terdakwa di kampung Suban Jeriji, Kab. Muara Enim, Prov. Sumsel, namun hingga saat ini yang bersangkutan tidak diketemukan dan belum kembali kesatuan.

d. Bahwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang syah dari komandan satuan, Terdakwa tidak pernah menghubungi pihak kesatuan baik melalui surat ataupun telepon dan kesatuan Yonif 141/AYJP telah

(4)

melimpahkan perkaranya ke penyidik Subdenpom II/4-1 Prabumulih melalui surat Danyonif 141/AYJP Nomor R/273/IX/2015, tanggal 15 September 2015 dan Terdakwa tidak membawa barang inventaris kesatuan.

e. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan kesatuan Yonif

141/AYJP tanpa ijin dari komandan kesatuan karena Terdakwa memiliki sifat mental, disiplin yang jelek, sering terlambat, tidak tahan dan tidak sanggup melaksanakan latihan.

f. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan Yonif

141/AYJP tanpa ijin dari komandan kesatuan/Danyonif 141/AYJP, baik Terdakwa maupun satuannya tidak sedang dipersiapkan atau sedang melaksanakan tugas operasi militer perang dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai.

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 87 ayat (1) ke-1 Jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa para Saksi dalam perkara ini telah memberikan

keterangannya di bawah sumpah dalam berita acara pemeriksaan dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah dan patut sesuai dengan ketentuan, namun para Saksi tidak dapat hadir kepersidangan, menurut pasal 155 ayat (1) UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, jika para Saksi yang telah memberikan ketarangan kepada Penyidik dibawa sumpah apabila tidak hadir dipersidangan dibacakan, maka

nilainya sama dengan keterangan Saksi yang disampaikan

dipersidangan, untuk itu dengan mendasari ketentuan tersebut Oditur Militer mohon agar keterangan para Saksi yang ada di dalam berkas acara pemeriksaan dibacakan, selanjutnya atas persetujuan dari Majelis Hakim, Oditur Militer membacakan keterangan para Saksi yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

Saksi-1

Nama lengkap : Sujoko.

Pangkat/NRP : Kapten Inf, 21960007520174.

Jabatan : Gumil Muda Ter, Tim Gumil.

Kesatuan : Ridam II/Swj.

Tempat/tanggal lahir : Muara Enim, 20 Januari 1974.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Asrama Ridam II/Swj, Karang Raja Kab.

Muara Enim, Prov. Sumsel. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi-1 tidak ada hubungan apa-apa, baik keluarga/famili, Saksi-1 tidak kenal dengan Terdakwa , namun Saksi-1 mengetahui bahwa Terdakwa adalah salah satu anggota Yonif 141/AYJP yang ikut melaksanakan atau mengikuti latihan penyegaran Raider 200/R serta pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur dan melarikan diri (kabur) pada saat melaksanakan latihan penyegaran Raider 200/R serta pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur, yang tanpa ijin dari Danlat (Danrindam II/Swj) dan atau dengan komandan Kesatuan Danyonif 141/AYJP, Saksi-1 bersedia untuk disumpah atas kebenaran keterangan yang Saksi-1 sampaikan kepada penyidik.

(5)

2. Bahwa Terdakwa meninggalkan latihan penyegaran Raider 200/R serta pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur , yang tanpa ijin dari Danlat (Danrindam II/Swj) atau dengan Komandan Kesatuan dalam hal ini Danyonif 141/AYJP, diketahui pada hari Selasa tanggal 05 Mei 2015 sekira pukul 04.30, dan kembali ke Kesatuan Yonif 141/AYJP Muara Enim pada hari jumat tanggal 08 Mei 2015, meninggalkan latihan penyegaran Raider 200/R serta pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur selama kurang lebih 2(dua), hari.

- Dari keterangan Terdakwa pada saat menyerahkan diri atau kembali ke Kesatuan Yonif 141/AYJP , bahwa meninggalkan latihan penyegaran Raider 200/R serta pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur , tersebut karena tidak sanggup lagi untuk mengikuti latihan penyegaran Raider 200/R serta pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur karena latihannya terlalu berat.

3. Bahwa Terdakwa melaksanakan atau mengikuti latihan

penyegaran Raider 200/R serta pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur tersebut atas dasar Surat perintah Danyonif 141/AYJP dengan nomor : Sprin/81/IV/2015 tanggal 11 April 2015, dan pelaksanakan latihan penyegaran Raider 200/R serta pengaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur tersebut dimulai pada tanggal 13 April 2015 sampai dengan tanggal 15 Juni 2015 selama kurang lebih 45 (empat puluh lima) hari, namun pelaksanaan latihan belum selesai (penutupan) Terdakwa tersebut telah kabur/pergi meninggalkan tenpat latihan yang tanpa ijin dan Danlat (Danrindam II/Swj atau dengan Komandan Kesatuan dalam hal Danyonif 141/AJYP.

4. Bahwa berdasarkan Surat Perintah Danyonif 141/AYJP dengan Nomor : Srin/81/IV/2015 tanggal 11 April 2015 ada sebanyak 34 (tiga puluh empat) orang anggota Yonif 141/AYJP yang salah satunya Terdakwa adalah sebagai peserta untuk mengikuti penyelenggaraan latihan penyegaran Raider 200/R serta pengkaderan gultor.

- Bahwa setelah mendapat Surat Perintah tersebut kemudian ke 34 (tiga puluh empat) orang anggota dari yonif 141/AYJP tersebut kemudian diberangkatkan ke Yonif 141/AYJP di Palembang, dan setelah beberapa hari berada di Yonif 141/AYJP Palembang yaitu pada tanggal 30 April 2015 ke 34 (tiga puluh empat) orang anggota yang salah satunya adalah Terdakwa tersebut diberangkatkan ke Pusdiklatpur Martapura Oku Timur untuk mengikuti latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor dan pada tanggal 01 Mei dibuka oleh Kasdam II/Sriwijaya.

- Bahwa pada hari selasa tanggal 05 Mei 2015 Terdakwa kabur/lari dari tempat latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur yang tanpa ijin dari Danlat (Danrindam II/Sriwijaya) dan atau dengan Danyonif 141/AYJP dan pada hari Jum’at tanggal 08 Mei 2015 Terdakwa menyerahkan diri ke Yonif 141/AYJP - Bahwa tanggal 15 Mei 2015 atas perintah Panglima Kodam II/Sriwijaya melalui Komandan Kesatuan Yonif 141/AYJP Terdakwa agar diserahkan kembali ke Pusdiklatpur untuk mengikuti latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor, namun pada tanggal 22 Mei 2015 Terdakwa dikembalikan lagi ke kesatuan Yonif 141/AYJP, karena Terdakwa pada saat di tanya oleh Danlat (Danrindam II/Sriwijaya) tidak sanggup lagi untuk mengikuti latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor karena latihannya terlalu berat, sehingga Terdakwa dipulangkan/dikembalikan ke Kesatuan Yonif 141/AYJP dan setelah berada di kesatuan Yonif 141/AYJP Terdakwa meninggalkan kesatuan

(6)

hingga Desersi, namun Saksi-1 tidak mengetahui sejak kapan meningalkannya.

5. Bahwa Saksi-1 tidak mengetahui bagaimana tingah laku

Terdakwa dalam mengetahui bagaimana tingkah laku Terdakwa didalam melaksanakan tugas sehari-hari di Yonif 141/AYJP , dan Saksi-1 juga tidak mengetahui apakah sebelum melakukan tindak pidana ini sudah pernah melakukan tindak pidana baik tindak pidana yang sama atau tindak pidana yang lainnya.

6. Bahwa sebagai seorang Prajurit alasan tersebut tidak pantas dilanturkan dan setahu Saksi-1 latihan tersebut biasa-biasa saja.

Saksi-2 :

Nama lengkap : Sugiyanto.

Pangkat/NRP : Letda Inf,3920063830470.

Jabatan/Kesatuan : Danton 1 Kipan C.

Tempat/tanggal lahir : Lampung, 15 April 1970.

Kewarganegaran : Indonesia.

Agama : I s l a m.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Tempat tinggal : Asrama Yonif 141/AYJP, Karang Raja,

Kab. Muara Enim, Prov. Sumsel. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa hubungan Saksi-2 dengan Terdakwa adalah sebatas hubungan kerja antara atasan dan bawahan dan kebetulan Terdakwa anak buah Saksi-2 langsung didalam satu pleton dan sama-sama berdinas di Yonif 141/AYJP dan tidak ada hubungan keluarga/famili, dan Saksi-2 mengenal Terdakwa sejak Saksi-2 berdinas di Yonif 141/AYJP tahun 2014, Saksi-2 bersedia untuk disumpah atas kebenaran keterangan yang Saksi-2 sampaikan kepada penyidik.

2. Bahwa Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari

komandan kesatuan dalam hal ini Danyonif 141/AYJP sejak hari minggu tanggal 24 mei 2015 sekira pukul 21.00 WIB, di Ma Yonif 141/AYJP Muara Enim, Terdakwa meninggalkan kesatuan pada saat sedang menjalani hukuman atau tidakan yang diberikan oleh Dan Yonif 141/AYJP yaitu dimasukan sel tahanan Yonif 141/AYJP , sehubungan karena telah meninggalkan tugas latihan penyegaran Raider 200/R dan pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur dan sampai dengan sekarang Terdakwa belum kembali kekesatuan Yonif 141/AYJP, Terdakwa meninggalkan kesatuan disebabkan kakena takut untuk untuk melaksanakan tugas atau latihan penyegaran Raider 200/R dan pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur , sehingga kabur/lari meninggalkan tempat latihan dan kesatuan hingga Desersi. 3. Bahwa berdasarkan surat perintah Dan Yonif 141/AYJP dengan Nomor : Sprin /81/IV/2015 tanggal 11 April 2015 Saksi-2 bersama kurang lebih 34 (tiga puluh empat) orang anggota Yonif 141/AYJP yang salah satunya adalah Terdakwa untuk melaksanakan atau mengikuti penyelenggaraan latihan penyegaran Raider 200/R serta pengkaderan Gultor.

-- Bahwa setelah mendapat surat perintah tersebut Saksi-2 bersama Terdakwa dan anggota dari Yonif 141/AYJP yang lainnya tersebut kemudian berangkat ke Yonif 141/AYJP yang lainnya tersebut kemudian berangkat ke Yonif 200/R di palembag, setelah kurang lebih 17 (tujuh belas) hari berada di Yonif 200/R palembang yaitu pada

(7)

tanggal 30 April 2015 Saksi-2 , Terdakwa dan anggota yang lainnya bersama-sama dengan kurang lebih 500 (lima ratus) orang anggota Yonif 200/R diberangkatkan ke Puslatpur Matapura Oku Timur untuk mengikuti latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor dan pada tanggal 01 Mei 2015 latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor dibuka oleh kasdam II/Sriwijaya.

-- Bahwa pada hari Rabu tanggal 05 Mei 2015 Terdakwa kabur/lari dari tempat latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur yang tanpa ijin dari Danlat (Danrindam II/Sriwijaya) dan atau dengan Danyonif 141/AYJP dan pada hari Jum’at tanggal 08 Mei 2015 Terdakwa menyerahkan diri ke Yonif 141/AYJP. -- Bahwa tanggal 15 Mei 2015 atas perintah Panglima Kodam II/Sriwijaya melalui Komandan Kesatuan Yonif 141/AYJP Terdakwa agar diserahkan kemali ke Pusdiklatpur untuk mengikuti latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor, namun pada tanggal 22 Mei 2015 Terdakwa dikembalikan lagi ke kesatuan Yonif 141/AYJP, karena Terdakwa pada saat di tanya oleh Danlat (Danrindam II/Sriwijaya) tidak sanggup lagi untuk mengikuti latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor karena latihannya terlalu berat, sehingga Terdakwa dipulangkan/dikembalikan ke Kesatuan Yonif 141/AYJP.

4. Bahwa Terdakwa meninggalkan latihan penyegaran Raider 200/R dan pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur , karena telah memiliki sifat mental disiplin yang jelek sehingga tidak tahan atau tidak sanggup tanpa ijin dari Komandan Kesatuan dalam hal ini Danyonif 141/AYJP (Desersi)

5. Bahwa setelah diketahui Terdakwa diketahui meninggalkan kesatuan, kemudian langkah-langkah dari pihak kesatuan melakukan pencarian di Wilayah/Daerah Kota Muara Enim dan sekitarnya serta melakukan pencarian ditempat yang diduga pernah dikunjungi/didatangi oleh Terdakwa serta mencari dirumah orang tuanya di kampung Suban Jerji Kab. Muara Enim, namun hasilnya nihil/ tidak ditemukan hingga sekarang , kemudian pihak kesatuan membuat laporan ke Komando guna pengusutan lebih lajut sesuai hukum yang berlaku di Lingkungan TNI-AD.

6. Bahwa Terdakwa pada saat meninggalkkan kesatuan sedang menjalani hukuman atau tindakan yang diberikan oleh Danyonif 141/AYJP dengan cara dimasukan sel tahanan Yonif 141/AYJP dengan cara dimasukan tugas atau latihan penyegaran Raider 200/R dan pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur , selama Terdakwa meninggalkan kesatuan Saksi-2 tidak pernah bertemu dan tidak pernah berhubungan/komunikasi.

7. Bahwa Saksi-2 tidak mengetahui dimana keberadaan Terdakwa selama meninggalkan kesatuan dan Saksi-2 juga tidak mengetahui kegiatan apa yang dilakukannya, pada saat Terdakwa kabur/lari dari dalam sel tahanan karena pada saat itu pintu sel tahanan dibuka (tidak dikunci) sehubungan Terdakwa sedang melaksanakan mandi untuk Sholat Isya di luar sel tahanan, namun setelah melaksanakan tersebut Terdakwa tidak kembali dan meninggalkan kesatuan sampai sekarang tidak kembali kesatuan.

8. Bahwa Terdakwa dilantik menjadi seorang Anggota TNI-AD pada tahun 2012 dan langsung berdinas di Yonif 141/AYJP, selama berdinas di Yonif 141/AYJP didalam melasaksanakan tugas/kerja sehari-harinya tidak berdisiplin, sering terlambat apel berdinas semuanya sendiri,

(8)

setahu Saksi-3 baru sekali ini melakukan tindak semaunya sendiri, setahu Saksi-3 baru sekali melakukan tindak pidana Desersi dan sebelumnya pernah meninggalkan Kesatuan Tidak Hadir Tanpa Ijin (THTI) yaitu meninggalkan tugas pada saat melaksanakan latihan penyegaran Raider 200/R dan pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur , namun perkaranya tidak/belum diproses dilimpahkan.

Saksi-3 :

Nama lengkap : Kokok Santoso.

Pangkat/NRP : Sertu /21080621631286.

Jabatan/Kesatuan : Basi Ops, Kima /Yonif 141/AYJP. Tempat/tanggal lahir : Trenggalek, 31 Desember 1986.

Kewarganegaran : Indonesia.

Agama : I s l a m.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Tempat tinggal : Asrama Yonif 141/AYJP, Karang Raja,

Kab. Muara Enim, Prov.Sumsel. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa hubungan Saksi-3 dengan Terdakwa adalah sebatas hubungan kerja antara atasan dab bawahan dan kebetulan sama-sama

berdinas di Yonif 141/AYJP dan tidak ada hubungan

keluarga/familu,Saksi-3 mengenal Terdakwa sejak Terdakwa berdinas di Yonif 141/AYJP tahun 2012, Saksi-3 bersedia untuk disumpah atas kebenaran keterangan yang Saksi-3 sampaikan kepada penyidik .

2. Bahwa Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari

komandan kesatuan dalam hal ini Danyonif 141/AYJP sejak hari minggu tanggal 24 mei 2015 sekira pukul 21.00 Wib, di Ma Yonif 141/AYJP Muara enim, Terdakwa meninggalkan kesatuan pada saat sedang menjalani hukuman atau tidakan yang diberikan oleh Dan Yonif 141/AYJP yaitu dimasukan sel tahanan Yonif 141/AYJP, sehubungan karena telah meninggalkan tugas latihan penyegaran Raider 200/R dan pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur dan sampai dengan sekarang Terdakwa belum kembali kekesatuan Yonif 141/AYJP , Terdakwa meninggalkan kesatuan disebabkan kakena takut untuk untuk melaksanakan tugas atau latihan penyegaran Raider 200/R dan pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur , sehingga kabur/lari meninggalkan tempat latihan dan kesatuan hingga Desersi. 3. Bahwa berdasarkan Surat Perintah Danyonif 141/AYJP dengan Nomor : Sprin/81/IV/2015 tanggal 11 April 2015 ada sebanyak 34 (tiga puluh empat) orang anggota Yonif 141/AYJP yang salah satunya Terdakwa adalah sebagai peserta untuk mengikuti penyelenggaraan latihan penyegaran Raider 200/R serta pengkaderan Gultor .

- Bahwa setelah mendapat Surat Perintah tersebut kemudian ke 34 (tiga puluh empat) orang anggota dari Yonif 141/AYJP tersebut kemudian diberangkatkan ke Yonif 200/R di Palembang, dan setelah beberapa hari berada di Yonif 200/R Palembang yaitu pada tanggal 30 April adalah Terdakwa tersebut diberangkatkan ke Puslatpur Matapura Oku Timur untuk mengikuti latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor dan pada tanggal 01 Mei 2015 latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor dibuka oleh Kasdam II/Sriwijaya

- Bahwa pada hari Selasa tanggal 05 mei 2015 Terdakwa

kabur/lari dari tempat latihan penyegran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur yang tanpa ijin dari Danlat

(9)

(Danridam II/Sriwijaya_ dan atau dengan Danyonif 141/AYJP dan pada hari Jum’at tanggal 08 Mei 2015 Terdakwa menyerahkan diri ke Yonif 141/AYJP

- Bahwa pada tanggal 15 Mei 2015 atas perintah Panglima Kodam II/Sriwijaya melalui Komandan Kesatuan Yonif 141/AYJP Terdakwa agar diserahkan kembali ke pusdiklatpur untuk mengikuti latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor, namun pada tanggal 22 Mei 2015 Terdakwa di kembalikan lagi ke Kesatuan Yonif 141/AYJP, karena Terdakwa pada saat di tanya oleh Danlat (Danrindam II/Sriwijaya) tidak sanggup lagi untuk mengikuti latihan penyegaran Yonif 200/R serta pengkaderan Gultor karena latihannya terlalu berat, sehingga Terdakwa dipulangkan/dikembalikan ke kesatuan Yonif 141/AYJP dan setelah berada di kesatuan Yonif 141/AYJP Terdakwa meninggalkan kesatuan hingga Desersi, namun Saksi-3 tidak mengetahui sejak kapan meninggalkannya.

4. Bahwa Terdakwa meninggalkan latihan penyegaran Raider 200/R dan pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur , karena telah memiliki sifat mental disiplin yang jelek sehingga tidak tahan atau tidak sanggup tanpa ijin dari Komandan Kesatuan dalam hal ini Danyonif 141/AYJP (Desersi)

5. Bahwa setelah diketahui Terdakwa diketahui meninggalkan kesatuan, kemudian langkah-langkah dari pihak kesatuan melakukan pencarian di Wilayah/Daerah Kota Muara Enim dan sekitarnya serta melakukan pencarian ditempat yang diduga pernah dikunjungi/didatangi oleh Terdakwa serta mencari dirumah orang tuanya di kampung Suban Jerji Kab. Muara Enim, namun hasilnya nihil/ tidak ditemukan hingga sekarang , kemudian pihak kesatuan membuat laporan ke Komando guna pengusutan lebih lajut sesuai hukum yang berlaku di Lingkungan TNI-AD.

6. Bahwa Terdakwa pada saat meninggalkkan kesatuan sedang menjalani hukuman atau tindakan yang diberikan oleh Danyonif 141/AYJP dengan cara dimasukan sel tahanan Yonif 141/AYJP dengan cara dimasukan tugas atau latihan penyegaran Raider 200/R dan pengkaderan Gultor di Puslatpur Matapura Oku Timur , selama Terdakwa meninggalkan kesatuan Saksi-3 tidak pernah bertemu dan tidak pernah berhubungan/komunikasi.

7. Bahwa Saksi-3 tidak mengetahui dimana keberadaan Terdakwa selama meninggalkan kesatuan dan Saksi-3 juga tidak mengetahui kegiatan apa yang dilakukannya , pada saat Terdakwa kabur/lari dari dalam sel tahanan karena pada saat itu pintu sel tahanan dibuka (tidak dikunci) sehubungan Terdakwa sedang melaksanakan mandi untuk Sholat Isya di luar sel tahanan, namun setelah melaksanakan tersebut Terdakwa tidak kembali dan meninggalkan kesatuan sampai sekarang tidak kembali kesatuan.

8. Bahwa Terdakwa dilantik menjadi seorang Anggota TNI_AD pada tahun 2012 dan langsung berdinas di Yonif 141/AYJP , selama berdinas di Yonif 141/AYJP didalam melasksanakan tugas/kerja sehari-harinya tidak berdisiplin, sering terlambat apel berdinas semuanya sendiri, setahu Saksi-3 baru sekali ini melakukan tindak semaunya sendiri, setahu Saksi-3 baru sekali melakukan tindak pidana Desersi dan sebelumnya pernah meninggalkan Kesatuan Tidak Hadir Tanpa Ijin (THTI) yaitu meninggalkan tugas pada saat melaksanakan latihan penyegaran Raider 200/R dan pengkaderan Gultor di Puslatpur

(10)

Matapura Oku Timur , namun perkaranya tidak/belum diproses dilimpahkan.

Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak dapat didengar keterangannya karena

sampai dengan sekarang belum kembali ke kesatuan dan tidak ketahui lagi dimana keberadaannya sehingga tidak dapat dihadirkan di persidangan.

Menimbang : Bahwa Oditur Militer di persidangan mengajukan barang bukti berupa surat-surat :

a. 4 (empat) lembar Surat Perintah Danyonif 141/AYJP Nomor Sprin/81/IV/2015 tanggal 11 April 2015 tentnag Nama personel yang ikut mendukung penyelenggaraan latihan penyelenggara Yonif 200/R dan pengkaderan Gultor.

b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan dari Komando Latihan Latgar Raider, Yonif 200/Raider T.A. 2015 tanggal 20 September 2015.

c. 3 (tiga) lembar Daftar Absensi a.n Terdaka Prada Abdus Sadad NRP 31120417220991 Tabakpan 1/1/II/C, Yonif 141/AYJP.,

Mohon tetap dilekatkan dalam berkas perkara..

Menimbang : Bahwa barang bukti berupa surat tersebut diatas telah dibacakan dan diperlihatkan kepada Oditur Militer dipersidangan sebagai bukti yang berkaitan dan dapat dijadikan barang bukti perkara ini.

Menimbang : Bahwa sebelumnya Majelis akan memberikan pendapatnya

mengenai batasan lamanya tindak pidana dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM sebagaimana yang didakwakan terhadap diri Terdakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini, yaitu pada tanggal 24 Mei 2015 sampai dengan tanggal 21 September 2015 secara berturut-turut atau sampai adanya Laporan Polisi Nomor : LP-59/A-43/IX/2015/Idik tanggal 21 September 2015, hingga sekarang belum kembali ke Kesatuan waktu tersebut absensi Terdakwa ditulis THTI yang berarti (tidak hadir tanpa ijin), dan Dis yang berarti (disersi) dan ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain. Oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat barang bukti berupa :

a. 4 (empat) lembar Surat Perintah Danyonif 141/AYJP Nomor Sprin/81/IV/2015 tanggal 11 April 2015 tentnag Nama personel yang ikut mendukung penyelenggaraan latihan penyelenggara Yonif 200/R dan pengkaderan Gultor,

b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan dari Komando Latihan Latgar Raider, Yonif 200/Raider T.A. 2015 tanggal 20 September 2015,

c. 3 (tiga) lembar Daftar Absensi a.n Terdaka Prada Abdus Sadad NRP 31120417220991 Tabakpan 1/1/II/C, Yonif 141/AYJP, sangat berkaitan erat dengan dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah

yang dibacakan di persidangan serta alat bukti lain dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa Prada Abdus Sadad NRP 31120417220991

Jabatan Tabakpan 1/1/II/C, Kesatuan Yonif 141/AYJP adalah prajurit TNI-AD yang masih berdinas aktif sampai dengan terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini.

(11)

Komandan Kesatuan (Danyonif 141/AYJP) sejak tanggal 24 Mei 2015 sampai dengan tanggal 21 September 2015 secara berturut-turut atau sampai adanya Laporan Polisi Nomor : LP-59/A-43/IX/2015/Idik tanggal 21 September 2015 atau selama 121 (seratus dua puluh satu) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

3. Bahwa upaya yang dilakukan oleh pihak kesatuan setelah mengetahui Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari komandan kesatuan, yaitu melakukan pencarian ke tempat tinggal dan tempat-tempat yang sering dikunjungi Terdakwa, selanjutnya Komandan Satuan membuat DPO (Daftar Pencarian Orang) namun hingga saat ini tidak ditemukan dan belum kembali ke kesatuan.

4. Bahwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari komandan kesatuan Terdakwa tidak pernah menghubungi kesatuan baik melalui surat ataupun telepon dan kesatuan Yonif 141/AYJP telah melimpahkan perkaranya ke Subdenpom II/4-1 Prabumulih melalui surat Danyonif 141/AYJP Nomor : R/273/IX/2015 tanggal 15 September 2015. 5. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari komandan satuan, Terdakwa tidak membawa barang inventaris satuan

6. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari komandan kesatuan, baik Terdakwa maupun kesatuannya tidak sedang dipersiapkan atau sedang melaksanakan tugas operasi militer perang ataupun tugas operasi militer selain perang dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutan Pidananya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana sebagaimana yang Oditur Militer uraikan dalam tuntutannya, namun mengenai pemidanaannya Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana yang akan Majelis Hakim uraikan lebih lanjut dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis akan menanggapi mengenai batasan

lamanya tindak pidana pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM sebagaimana yang didakwakan terhadap diri Terdakwa dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Bahwa mengenai penghitungan jangka waktu Desersi terdapat beberapa pendapat yakni :

a. Ada yang berpendapat bahwa penentuan waktu batas akhir Desersi adalah sampai dengan terbitnya Laporan Polisi atau setidak-tidaknya sampai dengan para Saksi diperiksa oleh penyidik.

b. Ada juga yang berpendapat untuk menentukan batas waktu Desersi adalah berdasarkan waktu di tanda tanganinya Surat Keputusan Penyerahan Perkara (Skeppera).

c. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa batas waktu penentuan akhir Desersi adalah pada saat pemeriksaan di Pengadilan.

(12)

2. Bahwa dari beberapa pendapat mengenai penghitungan jangka waktu desersi sebagaimana diuraikan diatas, Majelis Hakim lebih cenderung memeilih pendapat yang ketiga karena pada penyidikan sampai dengan keluarnya Skeppera bahwa tindak pidana masih berjalan sampai batas waktu yang belum pasti. Baru kemudian setelah Putusan pengadilan dijatuhkan dan perkaranya mendapat kekuatan hukum tetap, maka perkara tersebut telah selesai dan secara administrasi bisa dieksekusi.

3. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas maka Majelis Hakim tidak sependapat dengan Oditur Militer di dalam tuntutannya yang menyimpulkan bahwa terhentinya tindak pidana pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM sebagaimana yang didakwakan terhadap diri Terdakwa adalah sampai dengan tanggal 21 September 2015 atau sampai dibuat Laporan Polisi Nomor: LP-59/A-43/IX/2015/Idik tanggal 21 September 2015.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggalnya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur kesatu : Militer.

Unsur kedua : Karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin.

Unsur ketiga : Dalam waktu damai.

Unsur keempat : Lebih lama dari tiga puluh hari.

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut, Majelis mengemukakan

pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu : Militer.

Bahwa yang dimaksud denganMilitermenurut pasal 46 ayat (1) KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang yang wajib berada dalam dinas secara sukarela terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut.

Bahwa yang dimaksud dengan “Angkatan Perang” sesuai Pasal 45 huruf a KUHPM adalah Angkatan Darat dan Militer wajib yang termasuk dalam lingkungannya, terhitung juga personil cadangan nasional.

Berdasarkan keterangan para Saksi yang dibacakan dari BAP (Berita Acara Penyidikan) dan alat bukti lainnya diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa Prada Abdus Sadad NRP 31120417220991,

adalah anggota TNI AD pada saat perbuatan yang menjadikan perkara sekarang ini Terdakwa menjabat sebagai Tabakpan 1/1/II/C, Kesatuan Yonif 141/AYJP

2. Bahwa benar Terdakwa sejak dilantik menjadi Prajurit TNI AD belum pernah mengajukan permohonan berhenti dari dinas aktif dan belum pernah mendapat Surat Keputusan apapun jenisnya yang mengatakan Terdakwa diberhentikan dari dinas aktif sampai sekarang Terdakwa di kesatuan masih diakui sebagai anggota TNI AD.

3. Bahwa benar berdasarkan Keputusan Penyerahan perkara dari Danrem 044/Gapo selaku Papera Nomor : Kep/16/II/2016 tanggal 24 Febuari 2016yang menyatakan dan menyerahkan perkara Terdakwa kepada Pengadilan Militer I-04 Palembang untuk diperiksa dan diadili. 4. Bahwa benar sesuai Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/37/III/2016 tanggal 1 Maret 2016 Terdakwa di dakwa “Militer yang

(13)

karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”.

5. Bahwa benar sebagi Prajurit yang berdinas di Yonif 141/AYJP yang merupakan bagian dari satuan Angkatan Darat Terdakwa termasuk dalam pengertian yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan perang yang berarti termasuk dalam pengertian Militer.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kesatu Militer telah terpenuhi.

Unsur kedua : Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin. Oleh karena unsur ini bersifat alternatif maka Majelis Hakim akan membuktikan unsur yang sesuai dengan fakta di persidangan yaitu : Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin

Yang dimaksud dengan sengaja adalah pelaku tindak pidana mengetahui, menyadari dan menginsyafi terjadinya suatu tindak pidana beserta akibatnya yang timbul atau mungkin timbul dari perbuatan. Yang dimaksud tidak hadir adalah si pelaku melakukan perbuatan atau tindakan meninggalkan atau menjauhkan diri atau tidak berada di tempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan kewajiban tugasnya di suatu tempat yaitu kesatuan/dinas pelaku. Yang dimaksud di suatu tempat adalah ke satuan atau tempat kerja/dinas si pelaku sedangkan

yang dimaksud tanpa ijin artinya pelaku tidak berada di

kesatuan tanpa sepengetahuan komandan/atasan yang berwenang baik secara lisan atau tertulis sebagaimana lazimnya sebagai prajurit yang akan meninggalkan kesatuan baik untuk kepentingan dinas maupun pribadi diwajibkan melalui prosedur perijinan. Karena unsur ini bersifat alternatif sehingga apabila salah satu unsur terbukti maka sudah cukup untuk pembuktian unsur ini.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah yang dibacakan dari BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dan Surat-surat diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin yang syah dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 24 Mei 2015 sampai dengan tanggal 21 September 2015 secara berturut-turut atau sampai adanya Laporan Polisi Nomor : LP-59/A-43/IX/2015/Idik tanggal 21 September 2015.

2. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 24 Mei 2015 sampai dengan tanggal 21 September 2015 secara berturut-turut atau sampai adanya Laporan Polisi Nomor : LP-59/A-43/IX/2015/Idik tanggal 21 September 2015, Terdakwa belum kembali ke kesatuan.

3. Bahwa benar penyebab Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin karena Terdakwa memiliki sifat mental, disiplin yang jelek, sering terlambat, tidak tahan dan tidak sanggup melaksanakan latihan.

4. Bahwa benar selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan satuan Terdakwa tidak pernah menghubungi kesatuan

maupun rekan-rekannya yang lain untuk memberitahukan

keberadaannya maupun kegiatan yang dilakukannya.

5. Bahwa benar setelah mengetahui Terdakwa meninggalkan

kesatuan telah mencari ke tempat-tempat yang biasa Terdakwa bermain namun Terdakwa tidak diketemukan.

6. Bahwa benar Terdakwa mengetahui dan menyadari bahwa

seorang anggota TNI jika ingin bepergian atau tidak masuk dinas harus melalui ijin/mendapatkan ijin atau sepengetahuan Komandan atau atasan

(14)

lainnya, Terdakwa mengetahui dan menyadari prosedur tersebut berlaku bagi dirinya selaku anggota TNI namun hal tersebut tidak ia lakukan

walaupun secara sadar atas kemauannya sendiri Terdakwa

meninggalkan kesatuan tanpa ijin padahal Terdakwa sudah mengetahui pula segala sanksi dan akibat dari yang akan diterimanya namun tetap dilanggar dan perbuatan tersebut sengaja ia lakukan.

7. Bahwa benar Terdakwa mengetahui dan menyadari bahwa

seorang anggota TNI jika ingin berpergian atau tidak masuk dinas harus melalui ijin/mendapatkan ijin atau sepengetahuan komandan atau atasan lainnya Terdakwa mengetahui dan menyadari prosedur tersebut berlaku bagi dirinya selaku anggota TNI namun hal tersebut tidak ia lakukan/laksanakan malahan secara sadar atas kemauannya sendiri Terdakwa sengaja meninggalkan kesatuan tanpa ijin padahal Terdakwa sudah mengetahui pula segala sanksi dan akibat dari yang akan diterimanya namun tetap dilanggar dan perbuatan tersebut sengaja ia lakukan.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kedua Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijintelah terpenuhi.

Unsur ketiga : Dalam waktu damai.

Yang dimaksud dalam waktu damai adalah pada saat Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin tersebut Negara RI tidak sedang dalam keadaan perang sebagaimana ditentukan undang-undang dan kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk tugas operasi militer.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah yang dibacakan dari BAP dan alat bukti lainnya di persidangan maka dapat diungkapkan fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar selama Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa ijin sejak tanggal 8 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 23 November 2015 secara berturut-turut atau sampai adanya Laporan Polisi Nomor : LP-82/A-54/XI/2015/Idik tanggal 24 November 2015.

2. Bahwa benar selama Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai. 3. Bahwa benar pada waktu itu juga baik secara umum maupun secara khusus berdasarkan perundang-undangan yang berlaku Presiden RI tidak pernah menyatakan Negara RI dalam keadaan perang/darurat perang dan hal tersebut diketahui oleh umum.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur ketiga Dalam waktu damaitelah terpenuhi.

Unsur keempat : Lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

Bahwa unsur ini mengandung pengertian bahwa Pelaku, dalam hal ini Terdakwa, telah tidak hadir di kesatuan tanpa izin selama lebih dari tiga puluh hari secara terus menerus/berturut-turut.

Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah yang dibacakan dipersidangan serta alat-alat bukti lain yang diajukan dipersidangan maka terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa tidak masuk dinas tanpa izin yang sah dari Komandan Satuan sejak tanggal 24 Mei 2015 sampai dengan tanggal 21 September 2015 secara berturut-turut atau sampai adanya Laporan Polisi Nomor : LP-59/A-43/IX/2015/Idik tanggal 21 September

(15)

2015 atau selama 121 (seratus dua puluh satu) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari

2. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan kesatuan selama 121 (seratus dua puluh satu) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (empat puluh) hari.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur keempatLebih lama dari tiga puluh haritelah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa oleh karena semua unsur dakwaan Oditur Militer telah

terpenuhi, Majelis Hakim berpendapat dakwaan Oditur Militer telah terbukti secara sah dan menyakinkan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang

merupakan fakta-fakta yang ditemukan didalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana : “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa pada diri Terdakwa tidak terdapat alasan pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat melepaskan Terdakwa dari tuntutan hukum, sehingga Terdakwa harus dinyatakan bersalah dan harus dipidana.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam

mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa yang meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang pada hakekatnya merupakan cerminan dari sikap dan perilaku Terdakwa yang tidak menghiraukan lagi aturan-aturan hukum yang berlaku di lingkungan TNI.

2. Bahwa sebagai prajurit yang segala perilakunya sudah diatur dalam aturan-aturan mengenai disiplin, Terdakwa pasti mengetahui bahwa dirinya wajib berada dikesatuannya secara terus menerus selama masa dinasnya, dan apabila Ia ingin meninggalkan kesatuan untuk suatu keperluan, maka harus ada izin dari komandan/atasan yang berwenang memberinya izin, yang cara mendapatkannya sudah diatur secara rinci. 3. Dapat diyakini bahwa akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, pelaksanaan tugas dilingkungan kesatuan Yonif 141/AYJP menjadi terganggu, karena terbengkalainya tugas yang harus dikerjakan Terdakwa, dan perbuatan Terdakwa telah berpengaruh buruk bagi pembinaan disiplin di kesatuan.

Menimbang : Bahwa mengenai layak atau tidaknya Terdakwa berada dalam

dinas militer, Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa sebagai seorang prajurit TNI seharusnya menampilkan sikap disiplin dalam pelaksanaan tugas serta mentaati segala ketentuan yang berlaku dilingkungannya, akan tetapi dalam kenyataannya Terdakwa justru melakukan perbuatan yang dapat menggoyahkan disiplin di kesatuannya.

(16)

2. Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin komandan yang berwenang menunjukkan bahwa Terdakwa sebagai seorang prajurit TNI yang mempunyai tabiat yang cenderung menuruti kehendaknya sendiri dan tidak peduli dengan ketentuan hukum yang berlaku, sehingga apabila Terdakwa masih diberi kesempatan untuk tetap berdinas dikhawatirkan akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi kesatuannya, disamping itu akan menyulitkan bagi Komandan satuan dalam melakukan pembinaan personil di kesatuan, oleh karenanya Terdakwa harus dipisahkan dari lingkungan TNI.

3. Bahwa pada saat perkara ini disidangkan Terdakwa belum kembali ke kesatuannya sehingga menunjukkan pada diri Terdakwa tidak ada keinginan lagi untuk mengabdikan diri di lingkungan TNI.

4. Dari pertimbangan tersebut di atas, Majelis berpendapat Terdakwa mempunyai tabiat yang sangat buruk, sehingga dipandang tidak layak lagi untuk dipertahankan dalam dinas militer, oleh karenanya Terdakwa harus dipecat dari dinas militer.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana

orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar, menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya, yaitu : Hal-hal yang meringankan : Nihil.

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa dapat merusak sendi-sendi disiplin di Kesatuannya.

3. Bahwa perbuatan Terdakwa mencerminkan sikap mental yang buruk yang menghindar dari tugas dan tanggungjawab.

4. Bahwa sampai dengan sekarang Terdakwa belum kembali ke kesatuan.

Menimbang : Bahwa dengan memperhatikan perbuatan Terdakwa yang

meninggalkan dinas (tidak hadir di Kesatuan) sejak tanggal 24 Mei 2015 sampai dengan perkaranya disidangkan Terdakwa belum kembali ke Kesatuan menunjukan sikap Terdakwa yang sudah tidak berkeinginan lagi untuk mengabdi dilingkungan TNI AD oleh karenanya perbuatan Terdakwa dihadapkan dengan ukuran-ukuran tata kehidupan dan nilai yang berlaku dilingkungan TNI ditinjau dari aspek edukatif, preventif, kolektif maupun respresi Terdakwa dinilai sudah tidak layak lagi (oengestchicht).

Menimbang : Bahwa dengan dihadapkannya tugas TNI sebagai alat

Pertahanan Negara untuk menjaga eksistensi Kedaulatan Negara, yang membutuhkan kesiapan Satuan yang maksimal yang ditentukan oleh kesiapan mental prajuritnya, namun mental tersebut tidak ada pada diri Terdakwa.

Menimbang : Bahwa setelah Majelis Hakim memperhatikan dan

mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa tidak cukup layak lagi untuk dipertahankan sebagai Prajurit TNI dan karenannya harus dipisahkan dari kehidupan militer

(17)

lainya karena jika Terdakwa tetap dipertahankan dikhawatirkan berpengaruh pada ketertiban dan disiplin di Kesatuan serta akan menanggung dan mengoyahkan sendi-sendi disiplin dan tata tertib dalam kehidupan Prajurit.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Mejelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka Terdakwa

dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa surat-surat :

a. 4 (empat) lembar Surat Perintah Danyonif 141/AYJP Nomor Sprin/81/IV/2015 tanggal 11 April 2015 tentnag Nama personel yang ikut mendukung penyelenggaraan latihan penyelenggara Yonif 200/R dan pengkaderan Gultor,

b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan dari Komando Latihan Latgar Raider, Yonif 200/Raider T.A. 2015 tanggal 20 September 2015,

c. 3 (tiga) lembar Daftar Absensi a.n Terdaka Prada Abdus Sadad NRP 31120417220991 Tabakpan 1/1/II/C, Yonif 141/AYJP, Majelis Hakim berpendapat barang bukti tersebut diatas adalah barang bukti berupa surat merupakan bukti ketidak hadiran Terdakwa di Kesatuan dan oleh karena menjadi satu dalam berkas perkara maka Majelis Hakim menentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat : Pasal 87 ayat (1) ke-2 yo ayat (2) KUHPM yo pasal 26 KUHPM,

yo pasal 143 UU RI No. 31 tahun 1997 serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : Abdus Sadat, Prada NRP

31120417220991, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Desersi dalam waktu damai.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

- Pidana pokok : Penjara selama 1 (satu) Tahun. - Pidana tambahan : Dipecat dari dinas militer.

3. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat :

a. 4 (empat) lembar Surat Perintah Danyonif 141/AYJP Nomor Sprin/81/IV/2015 tanggal 11 April 2015 tentnag Nama personel yang ikut mendukung penyelenggaraan latihan penyelenggara Yonif 200/R dan pengkaderan Gultor,

b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan dari Komando Latihan Latgar Raider, Yonif 200/Raider T.A. 2015 tanggal 20 September 2015,

c. 3 (tiga) lembar Daftar Absensi a.n Terdaka Prada Abdus Sadad NRP 31120417220991 Tabakpan 1/1/II/C, Yonif 141/AYJP.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,00,- (lima ribu rupiah).

(18)

Demikian diputuskan pada hari ini, Kamis tanggal 8 September 2016 dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Syaiful Ma’arif, S.H. Letkol Chk NRP 547972 sebagai Hakim Ketua, serta Jonarku, S.H.,M.H. Mayor Sus NRP 528375 dan Abdul Halim, S.H. Mayor Chk NRP 11020014330876, masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Hastuti, S.H.,M.H. Mayor Chk (K) NRP 11990024501168, Panitera Pengganti Hendra Arihta, S.H. Lettu Sus NRP 541691, serta dihadapan umum dan tanpa dihadiri Terdakwa.

Hakim Ketua Cap/ttd

Syaiful Ma’arif, S.H. Letkol Chk NRP 547972

Hakim Anggota-I Hakim Anggota-II

ttd ttd

Jonarku, S.H.,M.H. Abdul Halim, S.H.

Mayor Sus NRP 528375 Mayor Chk NRP 11020014330876

Panitera Pengganti ttd

Hendra Arihta, S.H. Lettu Sus NRP 541691

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bowl yang terpisah tuang putih telur, lalu kocok diikuti dengan gula sedikit demi sedikit hingga menjadi meringue dan gula habis.. Tuang tepung, Bendico Chocolate Powder,

mendatangi rumah saksi ATOSOKHI ZAI Alias AMA GUSU kemudian langsung bertanya kepada saksi SOZANOLO LAFAU Alias AMA NOVI dengan mengatakan “Dengan siapa kamu bermasalah

Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi ,absensi. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa

Nuryani, Pendidikan dan Penelitian Sains dalam Mengembangkan Berpikir Tingkat Tinggi untuk Pembangunan Karakter, (Bandung: Universitas Penddikan Indonesia, 2007),

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang perancangan sistem otomatisasi proses pengolahan dan distribusi air

Sekolah Menengah Kebangsaan Pesantren Abdul Taib Mahmud merupakan salah satu Pesantren yang semakin mendapat perhatian dari orang tua dan masyarakat di sekitar

menguji validitas suatu rangkaian kuesioner. Sebagai gambaran, jika suatu indikator tidak mengelompok kepada variabelnya, tetapi malah mengelompok ke variabel yang lain,

Sebagaimana yang terlihat dalam kehidupan masyarakat Pura Desa Batuan, dampak positif dari kegiatan pariwisata terhadap budaya masyarakat lokal antara lain;