• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN KEJUJURAN SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS MATERI PECAHAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VA SD NEGERI PURWOSARI - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN KEJUJURAN SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS MATERI PECAHAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VA SD NEGERI PURWOSARI - repository perpustakaan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan data PISA 2012, mutu pendidikan matematika di Indonesia menduduki peringkat ke-2 dari bawah di antara 65 peserta Programme for International Student Assessment (PISA) yang mengikuti penilaian

internasional dibidang matematika, membaca, dan sains. Indonesia berada di bawah Qatar dan di atas Peru. Bahkan, sampai sekarang mata pelajaran matematika khususnya pada tingkat sekolah dasar masih memiliki berbagai masalah diantaranya matematika dianggap mata pelajaran yang tidak menarik dan diasumsikan sulit oleh siswa, serta sistem pengajaran guru yang bersifat konvensional (Ujianto, 2012).

Penyelenggara PISA 2012 secara umum menyimpulkan bahwa prestasi siswa dibidang Matematika sangat menentukan keberhasilan dan kemajuan bangsa, baik itu dalam peningkatan kualitas pendidikan maupun dalam partisipasi politik. Menurut Kesuma D, (2012), meningkatnya kemampuan Matematika seiring dengan bertumbuhnya rasa percaya diri, rasa kepemilikan akan masa depan sebagai pelaku perubahan. Hal ini menunjukkan bahwa Matematika menjadi prediktor perubahan karakter.

(2)

siswa maupun dari luar diri siswa. Faktor dari diri siswa (internal) berpengaruh lebih besar terhadap proses dan prestasi belajar matematika, maka peran serta karakter individu sangat memengaruhi keberhasilan pendidikan (matematika).

Pencapaian keberhasilan dalam pembelajaran matematika perlu didukung oleh karakter yang cocok. Kreativitas dan kejujuran dapat memberikan pengaruh yang positif untuk pembelajaran matematika yang memerlukan pemahaman dan ketelitian yang lebih dibandingkan pembelajaran lainnya. GBHN (Tap.II/MPR/1993) menggarisbawahi pentingnya pengembangan kreativitas, sehingga merekomendasikan kepada dunia pendidikan (formal maupun informal) agar mengembangkan pengajaran yang memberikan atau menyediakan iklim untuk berkembangnya kreativitas itu. Hal ini menunjukkan pentingnya pengembangan sifat kreativitas manusia untuk menjadikan karakter bangsa yang baik melalui pendidikan.

(3)

(fakta, konsep, operasi, prinsip), terdapat pemecahan masalah, serta adanya pengertian yang masih lemah dan belum bermakna dalam memahami konsep Matematika, sehingga siswa masih kesulitan untuk mempelajari pelajaran Matematika. Kreativitas belajar Matematika ditunjukkan dengan siswa menggunakan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah dalam belajar Matematika. Pada sekolah dasar, peserta didik cenderung hanya mengikuti cara-cara penyelesaian masalah tanpa menemukan sendiri penyelesaian yang harus ditempuh.

Kreativitas dalam belajar tentu bersifat positif dalam menunjang prestasi. Hal ini dikarenakan sifat kreatif yang berupa penemuan, kelancaran dan keluwesan sangat penting dalam menyelesaikan masalah matematika, sehingga adanya sifat kreatif dapat menjadikan hasil pembelajaran yang berkualitas. Hambatan yang sering dialami peserta didik adalah jika penyajian masalah dalam matematika berbeda maka mereka akan merasa kesulitan mengerjakan soal tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka pemecahan masalah dalam pembelajaran Matematika oleh peserta didik masih bersifat homogen dan jarang ada peserta didik yang menggunakan cara selain dari cara yang diberikan guru untuk menyelesaikan masalah tersebut. Oleh karena itu, kreativitas belajar menjadi menarik untuk diteliti pengaruhnya terhadap perolehan prestasi belajar pada pelajaran matematika.

(4)

dalam berinteraksi dengan orang lain. Penanaman kejujuran sejak dini sangat dianjurkan untuk memperbaiki kualitas manusia khususnya di Indonesia. Hal ini dapat diterapkan dalam pendidikan di sekolah. Sekolah dasar merupakan jenjang yang tepat untuk menanamkan sifat jujur dari guru kepada peserta didiknya. Berawal dari kejujuran saat mengerjakan tugas sekolah, peserta didik dapat dilatih untuk menerapkan kejujuran. Karakter jujur di sekolah mampu meningkatkan kualitas prestasi belajar peserta didik, artinya hasil pekerjaan soal oleh siswa dapat dipertanggungjawabkan setiap individu peserta didik bahwa hasilnya sesuai dengan kemampuan. Oleh karena itu, kualitas prestasi belajar peserta didik berhubungan dengan karakter kejujuran setiap peserta didik di sekolah saat mendapatkan tugas.

Hal ini dapat dijadikan patokan adanya prestasi belajar yang rendah akibat kreativitas belajar dan kejujuran siswa dalam mengerjakan tugas. Masalah ini merupakan masalah internal yang berasal dari diri siswa sendiri yang berkaitan dengan sifat karakter yang ada pada diri siswa.

(5)

tinggal peneliti. Oleh sebab itu, untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh antara kreativitas belajar dan kejujuran siswa mengerjakan tugas terhadap prestasi belajar Matematika, peneliti melakukan penelitian korelasi dan regresi.

B. Definisi Operasional Variabel

Mengacu pada latar belakang masalah di atas dan dengan keterbatasan peneliti maka tidak semua masalah akan dilaksanakan. Oleh itu, pemberian batasan mengenai masalah yang akan diteliti sangat diperlukan. Definisi operasional variabel permasalahan dalam penelitian yaitu:

1. Kreativitas belajar

Kreativitas belajar merupakan sifat kreatif dalam mencipta hal baru yang berkaitan dengan pelajaran Matematika di sekolah. Sifat kreatif ditunjukkan oleh setiap individu peserta didik saat sedang belajar Matematika. Kreativitas ini berupa cara mengerjakan soal Matematika dengan cara-cara yang berbeda namun tepat dan mudah dipahami oleh peserta didik sendiri.

2. Kejujuran siswa dalam mengerjakan tugas

(6)

3. Prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran Matematika

Prestasi belajar merupakan tolak ukur keberhasilan yang diperoleh peserta didik dalam rangka belajar di sekolah. Seorang pendidik sangat memperhatikan perkembangan prestasi peserta didik dalam kegiatan belajarnya, karena salah satu tujuan pembelajaran yaitu mengembangkan prestasi belajar peserta didik. Jadi, prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran Matematika yaitu keberhasilan peserta didik mencapai nilai akademik yang baik dalam belajar Matematika yang ditunjukkan dengan hasil tes yang diperoleh.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan antara lain:

1. Apakah Kreativitas belajarmempengaruhi prestasi belajar Matematika pada materi Pecahan?

2. Apakah kejujuran siswa dalam mengerjakan tugas mempengaruhi prestasi belajar Matematika pada materi Pecahan?

(7)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini ada tiga yaitu:

1. Mengetahui pengaruh kreativitas belajar terhadap prestasi belajar Matematika pada materi Pecahan.

2. Mengetahui pengaruh kejujuran siswa dalam mengerjakan tugas terhadap prestasi belajar Matematika pada materi Pecahan.

3. Mengetahui pengaruh Kreativitas belajar dan kejujuran siswa dalam mengerjakan tugas terhadap prestasi belajar Matematika pada materi Pecahan.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan sebagai berikut.

1. Memberikan sumbangan pemikiran tentang pengaruh Kreativitas belajar dan kejujuran siswa dalam mengerjakan tugas terhadap prestasi belajar matematika pada materi Pecahan kelas VA SD Negeri Purwosari Unit Pendidikan Kecamatan (UPK) Baturraden.

2. Selain itu sebagai kontribusi bagi pembaca serta sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

3. Sebagai landasan untuk mengatasi proses pembelajaran Matematika, menambah wawasan mengenai karakteristik peserta didik dalam rangka mewujudkan prestasi belajar peserta didik yang tinggi serta meningkatkan kualitas mutu pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan sampel permeabilitas tanah di tegalan dan di permukiman pada wilayah penelitian .... Konstruksi teras yang terlalu miring dan keadaan talud tanpa

“Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup dikecualikan dari kewajiban menyusun Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 apabila

Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan berbagai pendekatan statistic didapat hasil sebagai berikut: Latihan lari sprint 10 meter dan resisten karet memberi

Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah, diantaranya yaitu penjelasan materi secara abstrak tanpa adanya

Penyakit pasca panen buah jeruk yang sering mengakibatkan kerugian adalah jamur (Penicilium sp.dan Alternaria sp). Penyakit menyebabkan buah busuk hijau, biru

Bengkayang 2 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan. Pengadaan Bibit

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) model e-learning mata pelajaran Dasar dan Pengukuran listrik yang tepat meliputi unsur-unsur yaitu tata letak konten

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah nilai-nilai kewirausahaan (X) dan variabel terikat adalah keberhasilan usaha (Y). Jenis penelitian yang digunakan adalah