• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang - MAE IRMAWATI BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang - MAE IRMAWATI BAB I"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Angka kematian ibu di negara indonesia juga menjadi salah satu indikator

penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI

menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab

kematian terkait dengan gangguan kehamilan, melahirkan dan dalam masa

nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

(Hasnawati,2010,h;30). Berdasarkan data hasil survey Demografi dan

kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka kematian Neonatal (AKN) di

indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup dan angka Kematian

Bayi (AKB) sebesar 32 kematian / 1000 kelahiran hidup dan angka kematian

balita 40 kematian / 1000 kelahiran hidup (Laporan Pendahuluan, SDKI,

2012).

Kasus Kematian ibu perkarsidenan di Jawa tengah 515 kasus,

diantaranya yang tertinggi adalah di Brebes yaitu mencapai 46%, dan

Banyumas angka kematian ibu ke tiga di jawa tengah yaitu sebesar 27%,

dan di wonosobo yaitu sebesar 12%. (Dinkes,jawa tengah,2013).

Berdasarkan hasil survey dinas kesehatan profinsi Jawa Tengah Angka

kematian Bayi mencapai 3.756 kasus. Kasus tertinggi Angka Kematian Bayi

yaitu di Banyumas yaitu mencapai 238 kasus, dan di Wonosobo mencapai

108 % kasus. (Dinkes,jawa tengah,2013). Kematian bayi baru lahir atau

perinatal dan neonatal dapat terjadi karena berbagai penyebab, penyebab

(2)

kelainan bawaan. Jika tidak meninggal, keadaan ini akan meninggalkan

masalah bayi dengan cacat. Beban kesakitan karena penyebab perinatal

besar. Kematian karena kondisi perinatal saja dengan 2.15 juta merupakan

kausa utama. Beban kematian perinatal yang buruk lebih tinggi daripada

angka di atas karena tidak mencakup defek kelahiran, tetanus neonatorum,

sifilis kongenital, lahir mati, HIV/AIDS karena transmisi perinatal. Juga belum

termasuk kebutaan karena infeksi gonorea pada mata, kebutaan, tuli, dan

masalah jantung karena infeksi rubela. (Prawirahardjo,2010.h;59).

Kemudian untuk data keluarga berencana, menurut cara

penghitungan baru, 11 persen wanita berstatus kawin di Indonesia

mempunyai kebutuhan pelayanan KB yang tidak terpenuhi, 4 persen karena

ingin menunda kelahiran anak berikutnya untuk jangka waktu dua tahun atau

lebih, dan 7 persen karena tidak ingin mempunyai anak lagi, 62 % kebutuhan

KB yang terpenuhi, 27 % wanita kawin menggunakan kontrasepsi untuk

menjarangkan kelahiran dan 35 % untuk membatasi jumlah anak.

Persentase wanita kawin yang memerlukan pelayanan KB saat ini di

Indonesia adalah 73 %, dimana 85 % di antaranya telah terpenuhi

kebutuhannya. Jika semua kebutuhan pelayanan KB terpenuhi, maka

prevalensi kontrasepsi di antara wanita kawin di Indonesia saat ini dapat

ditingkatkan dari 62 % menjadi 73 %.

Kebutuhan pelayanan KB yang tidak terpenuhi bervariasi menurut

Kelompok umur. Wanita pada kelompok umur tua

(35-49 tahun) cenderung mempunyai kebutuhan pelayanan kontrasepsi yang

lebih besar dibandingkan dengan wanita kelompok umur muda yaitu (14-34

(3)

perkotaan dan wanita pedesaan, tetapi kebutuhan pelayanan KB di

perkotaan merupakan salah satu bentuk untuk membatasi kelahiran,

sedangkan pada wanita pedesaan cenderung menggunakan KB untuk

menjarangkan kelahiran.

Jumlah kebutuhan KB yang terpenuhi meningkat sejalan dengan

naiknya tingkat pendidikan wanita, mulai dari 76 % untuk wanita yang tidak

sekolah, dan 87 % untuk wanita yang tidak tamat SMA. Kebutuhan

pelayanan KB yang terpenuhi juga meningkat karena semakin banyaknya

jumlah anak lahir hidup.

Masa kehamilan perlu adanya pemantauan yang harus diberikan

oleh bidan guna melakukan asuhan secara komprehensif dan berdasarkan

prinsip sesuai dengan tugas pokok bidan agar apa yang dilakukan tidak

melanggar kewenangan atau malpraktik. Tujuan pengawasan wanita hamil

ialah menyiapkan seorang wanita hamil baik fisik maupun mental, serta

menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas,

sehingga keadaan postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik akan

tetapi juga mentalnya. Hal ini berarti dalam antenatal care harus diusahakan

agar wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang-kurangnya harus sama

sehatnya atau lebih sehat, adanya kelainan fisik atau psikologik harus

ditemukan dini dan segera diobati, wanita melahirkan tanpa kesulitan dan

bayi yang dilahirkan sehat pula baik fisik maupun mental. Asuhan persalinan

diberikan kepada klien saat persalinan dengan memperhatikan prinsip

asuhan sayang ibu dan sayang bayi yang merupakan bagian dari persalinan

yang bersih dan aman, karena pada saat persalinan yang menentukan

(4)

mempunyai keterampilan dan pengetahuan dalam memberikan asuhan

persalinan normal karena dapat berdampak pada kualitas pelayanan

kesehatan pada ibu, sehingga bidan harus mengikuti pelatihan APN (Asuhan

persalinan Normal). Sehingga bidan dalam melakukan asuhan persalinan

bisa sesuai dengan langkah-langkah APN. (Prawirohardjo, 2007 h; 154).

Pada masa bayi baru lahir dan masa nifas, sangat rentan untuk

terjadinya komplikasi pada masa nifas dan bayi baru lahir, sehingga pada

masa nifas dan bayi baru lahir harus dilakukan pemantauan oleh bidan,

sesuai dengan peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan masa nifas

yaitu dengan cara melakukan kunjungan pada masa nifas dan bayi baru

lahir, pada masa nifas kunjungan dilakukan 4 kali untuk mendeteksi dini

komplikasi atau masalah yang kemungkinan terjadi pada ibu dan bayi baru

lahir. (Suherni,2009.h;2). Selain kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan

nifas, kontrasepsi juga berperan penting untuk menurunkan angka kematian

ibu dan neonatal yaitu dengan cara pencegahan kehamilan melalui keluarga

berencana dengan cara pencegahan kehamilan maupun menjarangkan

kehamilan, tujuan dari kontrasepsi yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan

ibu dan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga yang bahagia.

Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun

internasional dengan sejumlah praktisi diseluruh dunia. Secara lengkap

pengertian bidan adalah seorang yang telah menyelesaikan Program

Pendidikan Bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan

diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu. Bidan harus

mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang

(5)

(post partum period), memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri

serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak.

Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian keadaan

abnormal, pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta

melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya

tenaga medic lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan

pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga

termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan

antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah

tertentu dari gynekologi, keluarga berencana dan asuhan anak. Dia bias

praktek di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan, atau

tempat-tempat pelayanan lainnya. (IBI.2010; hal.124-125)

Maka dari itu tenaga kesehatan khusunya bidan melakukan Asuhan

Kebidanan Komperhensif dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir

sampai masa antara. Dengan tujuan untuk mempelajari lebih banyak dan

bagaimana asuhan yang tepat pada kasus tersebut dan mendeteksi lebih

awal serta menda[patkan penanganan yang tepat apabila terjadi komplikasi.

Sehingga dapat mensejahterakan kesehatan ibu dan bayi dan menurunkan

Angka kematian ibu dan bayi. Sehingga penulis tertarik mengambil kasus

dengan judul “ Asuhan Kebidanan Komperhensif pada Kehamilan,

Persalinan, Nifas, Masa Antara dan Bayi Baru Lahir pada Ny.N di BPS

(6)

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Menejemen Asuhan Kebidanan Komperhensif pada Ibu hamil,

Bersalin, Nifas, Bayi Baru lahir dan Masa Antara pada Ny.N G1P0A0 di BPS

Yunida Noviany S.SIT?

C. Tujuan penyusunan

1. TujuanUmum

Penulis mampu menerapkan asuhan kebidanan dengan

menggunakan manajemen kebidanan varney secara komperhensif.

2. TujuanKhusus

Tujuan khusus yang akan dicapai dengan pendekatan varney, adalah

mampu melaksanakan :

a. Mampu melakukan pengkajian secara komperhensif pada Kehamilan,

Persalinan, Nifas, Masa Antara dan Bayi Baru Lahir di BPS Yunida

Noviany S.SIT.

b. Mampu menginterpretasikan data secara komperhensif pada

Kehamilan, Persalinan , Nifas, Masa Antara dan Bayi Baru Lahir di

BPS Yunida Noviany S.SIT.

c. Mampu menginterpretasikan diagnosa yang mungkin timbul secara

komperhensif pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Masa Antara dan

Bayi Baru Lahir di BPS Yunida Noviany S.SIT.

d. Mampu mengantisipasi seluruh masalah potensial yang mungkin

terjadi pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Masa Antara dan Bayi

(7)

e. Mampu menyusun rencana asuhan yang akan diberikan pada

Kehamilan, Persalinan, Nifas, Masa Antara dan Bayi Baru Lahir di

BPS Yunida Noviany S.SIT.

f. Mampu melaksanakan penatalaksanaan langsung asuhan secara

efisien dan aman pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Masa Antara

dan Bayi Baru Lahir di BPS Yunida Noviany S.SIT.

g. Mampu mengevaluasi hasil penatalaksanaan asuhan pada

Kehamilan, Persalinan, Nifas, Masa Antara dan Bayi Baru Lahir di

BPS Yunida Noviany S.SIT.

h. Mampu melakukan dokumentasi asuhan kebidanan komprehensif

pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Masa Antara dan Bayi Baru Lahir

di BPS Yunida Noviany S.SIT.

D. Ruang lingkup

1. Sasaran

Pada Ny.N G1P0A0 umur 21 tahun dalam masa Kehamilan, Persalinan,

Nifas, Masa Antara dan Bayi Baru Lahir.

2. Tempat

Pengambilan kasus direncanakan di BPS Yunida Noviany S.SIT.

3. Waktu

a. Penyusunan proposal dilakukan pada bulan Desember sampai bulan

Februari 2014.

b. Pengambilan kasus dilakukan pada bulan April 2014.

(8)

E. Manfaat

1. Manfaat praktis

Diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan tenaga

kesehatan di BPS Yunida Noviany S.SIT. khususnya dalam memberikan

asuhan pelayanan pada ibu bersalin pada umumnya dapat mengurangi

angka kesakitan dan kematian beserta komplikasi terhadap ibu dan bayi

serta meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam mendeteksi, mengkaji

Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi

Baru Lahir, dan Masa Antara.

2. Manfaat teoritis

Diharapkan dapat menambah kepustakaan sehingga dapat dijadikan

tambahan referensi untuk bahan acuan dan bacaan para mahasiswa dan

tenaga kesehatan agar lebih terampil dan dapat dijadikan proses

pembelajaran dalam menyikapi dan menerapkan ilmu pengetahuan yang

diperoleh selama pembelajaran serta dapat menambah wawasan terutama

yang terkait dengan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Kehamilan,

Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, dan Masa Antara.

F.Metode Memperoleh Data

Dalam pengambilan kasus penulis menggunakan metode studi kasus

dengan pendekatan 7 langkah varney. Yang meliputi pengkajian, interpretasi

data diagnose potensial, identifikasi kebutuhan segera, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.

(9)

1. Wawancara

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data, dimana pengkaji

mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari anamnesa atau

bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face)

(Soekidjo Notoadmodjo, 2010.h;139).

2. Observasi

Dengan melakukan pengamatan dan secara langsung member

manajemen kebidanan secara bertahap untuk memantau persalinan

(Soekidjo Notoadmodjo, 2010;131).

3. Studi dokumentsi

Metode pengumpulan data yang diperoleh dari catatan-catatan, dari

dokumen medic penderita dengan mempelajari hasil-hasil pemeriksaan

untuk mendukung data-data lain. (Soekidjo Notoadmodjo, 2010;139).

4. Pemeriksaan

Pemeriksaan merupakan serangkaian kegiatan untuk mencari,

mengumpulkan data dan atau keterangan lainnya (Soekidjo Notoadmodjo,

2010;131).

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, manfaat, metode

(10)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka membahas tentang kehamilan, persalinan, nifas,

bayi baru lahir dan masa antara

A.Tinjauan Medis

Tinjauan medis meliputi definisi, etiologi, faktor predisposisi,

fisiologi/ patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang

dan penatalaksanaan medis.

B.Tinjauan Asuhan Kebidanan

Tinjauan asuhan kebidanan menggunakan kerangka berfikir

Varney yang terdiri 7 langkah yaitu pengkajian, interpretasi data

(diagnosa dan masalah) diagnosa potensial dan tindakan

antisipasi segera untuk mencegahnya, penyusunan rencana

pelaksanaan dan evaluasi.

C.Aspek Hukum

Berisi landasan hukum baik undang-undang maupun kepmenkes

dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok

dan kompetensi bidan serta wewenang bidan sesuai kasus yang

diambil.

BAB III TINJAUAN KASUS

Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan

komperhensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,

dan masa antara. Mulai pengkajian, interpretasi data, diagnosa

masalah/potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera,

(11)

BAB IV PEMBAHASAN

Terdiri dari pembahasan kasus meliputi pembahsan masalah

kesenjangan teori dan kenyataan pada asuhan kebidnan

komperhensif pada Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir

dan masa antara.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

yang kurang baik) dapat diterapkan untuk area dapur yang banyak. menghasilkan udara yang kurang baik

Si.,Studi Komparasi Kepercayaan diri Mahasiswa dalam Menyelesaikan Skripsi Antara Alumni Pondok Pesantren dan Non Pondok Pesantren Program Studi Pendidikan Bahasa

Sita yang Sita yang dimohonkan dimohonkan oleh istri, oleh istri, baik terhadap baik terhadap benda benda bergerak bergerak maupun tidak maupun tidak bergerak bergerak

Aspek sosiologis yang diteliti adalah pelaksanaan perlindungan hukum terhadap konsumen yang mengalami kerugian akibat mengkonsumsi makanan dan minuman kemasan di

Metode penelitian ini meliputi penelitian pendahuluan (penentuan formulasi American frozen dough terbaik dengan uji sensori) dan penelitian utama (analisa awal American

Akan tetapi, ia juga tidak bisa memungkiri bahwa pada kenyataannya Soemirah sebagai perempuan pribumi mampu hidup bahagia dengan Tan Bi Liang meskipun berbeda bangsa.. (43) “Ya

Pada penelitian ini akan dibuat sebuah aplikasi konfigurasi Asterisk VoIP server berbasis web yang dapat digunakan untuk konfigurasi Asterisk dengan menggunakan teknik

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meminimalkan tingkat kerusakan yang dapat terjadi dengan mengetahui karakteristik buah jambu merah getas, cara panen buah yang