• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH PERHITUNGAN KERUGIAN KEUANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARYA ILMIAH PERHITUNGAN KERUGIAN KEUANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Kebiasaan Buruk

Mahasiswa terhadap Masalah

Keuangan

(2)

“Semua pengetahuan dimulai dari membaca. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Meskipun hanya membaca satu lembar, tapi pengetahuan yang diraih bisa berjuta kata. Karena itulah, jangan pernah membenci membaca! Sebab semua kesuksesan, pengalaman, siklus kehidupan, dan informasi mengenai dunia luar ditemukan dari membaca walaupun hanya sedikit.”

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Pengaruh Kebiasaan Buruk Mahasiswa terhadap Masalah Keuangan”

Disusun Oleh:

Dessy Indah Safitri, Fitrah Azizah, Korry Azrina, Rifqi Muhammad, Wulan Meiniar Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi

Telah disahkan pada: hari : tanggal :

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas rahmat dan nikmatNya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pengaruh Kebiasaan Buruk Mahasiswa terhadap Masalah Keuangan”.

Karya tulis ini dibuat dalam rangka untuk melengkapi tugas akhir mata kuliah Fisika Dasar 1A.

Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan materil maupun moril. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada ayah dan ibu tercinta yang telah membantu kelancaran penulisan karya tulis. Penulis juga berterima kasih kepada kepala teknisi dan juga anggota angkatan 2014 Universitas Al Azhar Indonesia yang telah membantu melengkapi karya ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 06 Januari 2015 Penulis

(5)

ABSTRAK

Dessy Indah Safitri, Korry Azrina, Fitrah Azizah, Rifqi Muhammad dan Wulan Meiniar, Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar Indonesia, Pengaruh Kebiasaan Buruk Mahasiswa terhadaop Masalah Keuangan. Jakarta 2015.

(6)

DAFTAR ISI

A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1

B. BATASAN MASALAH ... 1

C. RUMUSAN MASALAH ... 2

D. TUJUAN PENELITIAN ... 2

E. MANFAAT PENELITIAN ... 2

BAB II KERANGKA TEORI ... 3

A. KAJIAN TEORI ... 3

B. KERANGKA BERPIKIR ... 3

C. PENGAJUAN HIPOTESIS ... 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 5

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ... 5

B. ALAT DAN BAHAN ... 5

C. PROSEDUR KERJA ... 5

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ... 5

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 6

(7)

DAFTAR PUSTAKA ... 14 DAFTAR LAMPIRAN

(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kebiasaan buruk adalah sikap atau perilaku yang dilakukan berulang-ulang di mana perilaku tersebut terkesan buruk di mata orang lain. Pada dasarnya, kebiasaan buruk dimiliki seluruh makhluk hidup, tidak terkecuali manusia. Untuk menyeimbangkan sistem, pastinya setiap yang baik akan diiringi yang buruk pula. Lalu, bagaimana jika kebiasaan buruk tersebut dimulai dari dini? Salah satunya adalah saat masa mendekati kedewasaan, yaitu remaja.

Kebiasaan buruk yang cukup merugikan salah satunya terlihat pada para mahasiswa yang hampir setiap harinya berkeliaran di universitas mereka masing-masing untuk keperluan kuliah. Pada zaman di mana teknologi berkembang sangat pesat ini hampir setiap universitas di negara tercinta ini memakai lift, yaitu angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang.

Lift dengan mudahnya mengangkat beban yang sangat berat maupun ringan menuju lantai atas atau bawah, melawan gravitasi yang sangat kuat. Tapi apakah tak terbayang di benak kita bahwa lift yang kelihatannya sangat simpel itu apakah menguntungkan pengelolanya? Atau ternyata sebaliknya? Karena pastinya lift itu tidak naik atau turun dengan sendirinya, bukan? Karena kenyataannya untuk mengangkat dan menurunkan lift dibutuhkan daya yang kekuatannya tergantung pada isi lift. Untuk memakai daya tersebut, diperlukan biaya dan besarnya biaya tersebut juga tergantung pada yang menaiki lift.

Oleh karena itu, menggunakan lift tidak bisa sembarangan dan tidak bisa hanya tinggal menekan tombol seenaknya tanpa berpikir terlebih dahulu apakah ada untung atau ruginya seperti halnya memakai suatu aplikasi komputer yang didesain sedemikian rupa agar usernya tidak perlu repot-repot memakainya tetapi kita tidak tahu apakah ada virus di dalamnya atau tidak.

1.2 Batasan Masalah

(9)

pada dasarnya masih lebih baik dan optimal dengan menggunakan tangga ataupun menggunakan lift yang terbuka lebih duluan meskipun tujuan liftnya bukan pada lantai yang diinginkan dengan alasan lift manapun sama saja yang penting tidak menunggu lama di luar. Untuk mempersempit batasan masalah yang ada maka penulis mengambil sampel pada lift yang ada di Universitas Al-Azhar Indonesia dan tentunya objek pengamat adalah mahasiswa Universitas Al-Azhar itu sendiri.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Bagaimana pengaruh kebiasaan buruk mahasiswa saat menggunakan lift terhadap dana yang dikeluarkan pihak universitas?

1.3.2 Bagaimana akibat dari pemakaian lift yang tidak optimal yang dilakukan oleh mahasiswa?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Mendeskripsikan pengaruh kebiasaan buruk mahasiswa saat menggunakan lift terhadap pengeluaran dana yang diperlukan pihak unviersitas.

1.4.2 Mendeskripsikan akibat dari pemakaian lift yang tidak optimal yang dilakukan oleh mahasiswa.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Untuk mengetahui secara jelas apakah penggunaan lift yang tidak optimal merugikan atau menguntungkan pengelolanya.

1.5.2 Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan tentang sistem kerja lift yang sebenarnya.

1.5.3 Sebagai solusi agar pengguna lift tidak memakai lift dengan semaunya tanpa mengetahui akibatnya.

(10)

BAB II

KERANGKA TEORI 2.1 Hakikat Kebiasaan Buruk

Menurut Dr. Muhammad Sayid Muhammad Az-Za'balawi, kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus-menerus atau dalam sebagian besar waktu dengan cara yang sama dan tanpa hubungan akal atau dia adalah sesuatu yang tertanam di dalam jiwa dari hal-hal yang berulang kali terjadi dan diterima tabiat.

Eko Sujatmiko mengatakan bahwa kebiasaan adalah perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas sehingga disukai banyak orang.

Buruk adalah sesuatu yang dipandang tidak baik atau selain baik yang terkadang tidak disukai orang lain karena dapat merugikan.

Dapat disimpulkan bahwa kebiasaan buruk adalah perbuatan tidak baik atau yang dapat merugikan yang dilakukan berulang-ulang secara terus-menerus baik dalam waktu lama atau hanya sebagian waktu.

2.2 Hakikat Mahasiswa

Menurut Wikipedia, mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi.

Menurut seorang ahli yang bernama Knopfemacher, mahasiswa adalah insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannyadengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan masyarakat ), dididik dan diharapkan menjadi calon-clon intelektual. 2.3 Hakikat Masalah Keuangan

Salah satu bentuk masalah dalam keuangan adalah apakah bisnis atau pekerjaan yang dilakukan menghasilkan keuntungan atau kerugian.

Untung berarti penghasilan atau hasil dari pekerjaan yang dilakukan atau biasa disebut sebagai pendapatan lebih besar dari modal atau pengeluaran.

Rugi berarti pendapatan dari suatu pekerjaan lebih kecil dari pengeluarannya yang dikeluarkan saat sebelum memulai pekerjaannya.

(11)

Setiap makhluk hidup yang bernyawa pasti memiliki kebiasaan buruk tanpa terkecuali. Baik kebiasaan buruk yang sangat kecil atau sampai tak terlihat dengan kerugian yang kecil atau tak terlihat juga, maupun yang besar dengan kerugian yang sangat mempengaruhi sekitarnya.

Setiap mahasiswa pasti memiliki kebiasaan buruk karena pada dasarnya mahasiswa adalah manusia. Kebiasaan buruk tersebut dapat dilihat dari aktivitas mahasiswa yang hampir setiap harinya dilakukan di universitas, misalnya saat memakai lift.

Meskipun terlihat mudah, pemakaian lift tidak hanya sebatas pada menekan tombol nomor lantai untuk naik atau turun. Karena pada dasarnya, lift merupakan salah satu produk perkembangan teknologi masa kini yang berarti terdapat suatu titik pada sistem lift yang memerlukan biaya untuk bekerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa memakai lift tanpa terlebih dahulu memikirkan akibatnya dapat mempengaruhi masalah keuangan seperti kerugian atau keuntungan pada pengelolanya, yaitu universitas.

2.4 Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

H0 = Kebiasaan buruk mahasiswa saat menggunakan lift merugikan keuangan universitas

(12)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Pengamatan dilaksanakan selama satu bulan, yakni tanggal 06 Desember 2014 - 06 Januari 2015 yang dilaksanakan di Universitas Al-Azhar Indonesia Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat : Tang Ampere Stopwatch

3.2.2 Bahan : Lift Universitas Al-Azhar Indonesia 3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menghitung waktu perjalanan lift untuk setiap lantai.

2. Menghitung Ampere kekuatan lift untuk setiap lantai. 3. Menghitung daya pemakaian lift

4. Menghitung biaya atau cost pemakaian lift 3.4 Teknik Pengumpulang Data

(13)

BAB IV

(14)
(15)

4.2 Analisis Data

4.2.1 Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa bandul yang sebanding dengan satu sangkar lift beserta setengah daya tampung maksimum dari penumpang (8 orang) mengalami beberapa keadaan sebagai berikut :

1. Penumpang lift kurang dari setengah maksimum dan dalam keadaan naik, maka sistem katrol akan menurunkan bandul tanpa perlu daya yang begitu besar karena bandul akan turun dengan bantuan gaya gravitasi, aehingga tidak perlu daya tambahan dari arus listrik.

2. Penumpang lift lebih dari setengah maksimum dan dalam keadaan naik, maka sistem katrol akan menurunkan bandul dengan daya yang lebih besar sehingga memerlukan daya tambahan dari arus listrik.

3. Penumpang lift kurang dari setengah maksimum dan dalam keadaan turun, maka sistem katrol akan menaikkan bandul dengan daya yang lebih besar sehingga memerlukan daya tambahan dari arus listrik.

4. Penumpang lift lebih dari setengah maksimum dan dalam keadaan turun, maka sistem katrol akan menaikkan bandul tanpa memerlukan daya tambahan karena bandul akan naik dengan mudah akibat adanya beban yang berat yang dibantu oleh lift.

4.2.2 Berdasarkan data pengujian lift terhadap waktu tempuh, dapat diketahui bahwa ketika lift naik dalam keadaan penuh, maka waktu tempuhnya untuk mencapai lantai yang sama akan lebih lama daripada dalam keadaan sepi. Apabila lift turun dalam keadaan sepi, waktu yang diperlukan untuk mencapai lantai yang sama akan lebih lama daripada dalam keadaan ramai. Hal ini dikarenakan apabila benda yang diberi gaya yang sama semakin berat atau bertambah massanya, maka pergerakannya akan semakin lambat karena gaya beratnya semakin bertambah (semakin dipaksa menuju pusat bumi) sehingga waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang sama akan semakin lama. Sesuai dengan hukum Newton.

(16)
(17)

4.3 Pengujian Hipotesis

(18)

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Melalui penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa kebiasaan buruk mahasiswa saat menggunakan lift dapat merugikan keuangan universitas apabila saat menaiki lift, kondisi di dalam lift sedang ramai pemakainya dan saat menuruni lift, kondisi di dalam lift sedang sepi. Karena apabila ramai, bandul sebagai pemberat yang dapat mengangkat lift harus mengangkat beban lebih dari batasnya, sehingga diperlukan daya tambahan agar bisa benar-benar mengangkat lift yang berarti perlu biaya tambahan. Begitu juga saat turun dalam keadaan sepi. Yang menjadi pemberat adalah liftnya sehingga kalau sepi, diperlukan daya tambahan agar lift dapat mengangkat bandul untuk turun.

Kebiasaan buruk mahasiswa saat menggunakan lift juga dapat menguntungkan keuangan universitas apabila saat menaiki lift, kondisi di dalam lift sepi dan saat menuruni lift, kondisi di dalam lift ramai. Karena apabila sepi, hal itu belum melebihi batas kekuatan bandul sehingga bandul tidak perlu daya tambahan untuk mengangkat beban tersebut. Sedangkan saat turun dengan kondisi ramai, karena yang menjadi memberikan saran kepada pembaca yakni :

(19)

2.

Lorong setiap tangga di universitas pembaca dibuat semenarik mungkin yang dapat dibantu oleh tim-tim kreatif universitas atau dari UKM yang menitikberatkan bidang kesenian sehingga pengguna lift akan lebih tertarik memakai tangga untuk mencapai tujuan daripada memakai lift yang ada kerugiannya.

(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

Huda, Niamul. Pengertian Kebiasaan (folkways). http://pengertianpengertian.blogspot.com/2012/10/pengertian-kebiasaan.html. Diunduh pada tanggal 04 Januari 2015.

na. Pengertian Definisi Mahasiswa Menurut para Ahli.

http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-mahasiswa-menurut-para-ahli/. Diunduh pada tanggal 04 Januari 2015.

Wikipedia. Lift. http://id.wikipedia.org/wiki/Lift. Diunduh pada tanggal 04 Januari 2015.

(22)
(23)

Referensi

Dokumen terkait

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas

a) Kontrak kuliah dilakukan di awal kuliah, dengan cara kesediaan mengikuti aturan perkuliahan di FIB, sekaligus dosen yang bersangkutan mendapatkan jadwal kuliah yang

ƒ Statistik (statistic) merupakan ukuran yang  yang dihitung dari sampel...

Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai rasio CAR (Solvability Ratio) Bank Mega Konvensional dan Bank Mega Syariah masih dianggap baik karena

Melihat makna paradigma seperti ini, maka sudah tentu implikasi- nya dalam penelitian bukan hanya pada cara memperlakukan data, tetapi jelas jauh lebih luas, termasuk pada

Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang yang terbuat

Kolesistitis akut merupakan komplikasi penyakit batu empedu yang paling umum dan sering meyebabkan kedaruratan abdomen, khususnya diantara wanita usia pertengahan dan manula.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1) Susu kuda liar yang beredar di Surabaya mengandung substansi penghambat