TESIS
HUBUNGAN ANTARA WAKTU
DEBRIDEMENT
DAN
INSIDEN TERJADINYA INFEKSI PADA PATAH
TULANG PANJANG TERBUKA
GRADE
III
DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK
MEDAN
Diajukan Oleh
SYARIFUL ANWAR H NIM 067102010
Pembimbing :
Dr. HUSNUL FUAD ALBAR, SpOT
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamualikum Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini.
Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah di FK – USU / RSUP H. Adam Malik
Medan.
Pada kesempatan ini perkenankan penulis menyatakan penghargaan dan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pembimbing dr. Husnul Fuad Albar, SpOT yang telah memberi bimbingan,
bantuan serta saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian
dan penyelesaian tesis ini.
2. Prof. dr. Aznan Lelo, PhD, SpFK, yang telah membimbing, membantu dan
meluangkan waktu dalam membimbing statistik dari tulisan tugas akhir ini.
3. dr. Budi Irwan, SpB-KBD selaku Ketua Seksi Ilmiah Pendidikan Dokter
Spesialis Ilmu Bedah FK-USU yang telah memberikan masukan dalam
penyelesaian tesis ini.
4. dr. Marshal, SpB-TKV (K) selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis Ilmu Bedah FK-USU dan dr. Asrul, SpB, KBD sebagai Seketaris
Program Studi yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini.
5. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. DR. dr. H. Syahril Pasaribu,
KGEH selaku dekan FK-USU yang telah memberikan kesempatan untuk
mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah di FK-USU.
6. dr. Emir Taris Pasaribu, SpB, K(Onk) selaku Ketua Departemen Ilmu Bedah
FK-USU dan dr. Erjan Fikri, SpB, SpBA sebagai Sekretaris Departemen Ilmu
Bedah FK-USU yang telah memberikan bantuan dalam penelitian dan
penyelesaian tesis ini.
7. Guru Besar di Departemen Ilmu Bedah, terima kasih yang sedalam-dalamnya
dan penghargaan yang setinggi-tingginya yang dapat penulis sampaikan, yang
telah membimbing, mendidik, membuka wawasan penulis, senantiasa
memberikan dorongan dan motivasi yang tiada hentinya dengan penuh
bijaksana dan tulus ikhlas disepanjang waktu sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini.
8. Seluruh Staf pengajar di Departemen Ilmu Bedah FK-USU/RSUP HAM, RSU
Pirngadi Medan yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam
pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.
9. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Ilmu Bedah FK-Unsyiah/RSU Zainoel
Abidin Banda Aceh.
10.Pemerintah provinsi (pemprov) Nanggroe Aceh Darussalam dan Yayasan
Pendidikan Tenaga Kesehatan Nanggroe Aceh Darussalam yang telah
memberikan bantuan dalam pendidikan dan penelitian serta penyelesaian tesis
ini.
11.Para Senior dan teman-teman yang tidak mungkin bisa saya lupakan yang
telah membantu saya dalam keseluruhan penelitian maupun penyelesaian tesis
Mustaqim, Bayu Irvia, Ardiansyah Periadi S, Teguh R Djufri. Terima Kasih
untuk kebersamaan kita dalam menjalani pendidikan dan penelitian ini.
12.Para pegawai dilingkungan Departemen Ilmu Bedah FK USU, dan para tenaga
kesehatan yang berbaur berbagi pekerjaan memberikan pelayanan Bedah di
RSUP H Adam Malik, RSU Pirngadi, RSU HKBP Balige, RSUD Aceh
Singkil, RSUD Pangururan Samosir, dan di semua tempat bersama penulis
selama penulis menimba ilmu.
Teristimewa untuk istri tercinta dr. Fitri Dewi Ismida, terima kasih atas
doa, pengertian, dukungan dan pengorbanan yang telah diberikan selama saya
menempuh pendidikan.
Orang tua yang saya cintai dan hormati H. Syamsul Bahri H dan Hj.
Farida Hanum Bire, serta ibu mertua Hj. Mehram Mahmud, abang, kakak dan
adik-adik saya yang telah memberikan dukungan, bantuan moril dan materil
selama saya mengikuti pendidikan ini. Terima kasih karena selalu mendoakan dan
memberi dorongan selama menjalani pendidikan. Semoga budi baik yang telah
diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Wassalamualikum Wr. Wb
Medan, Oktober 2013
PERNYATAAN
HUBUNGAN ANTARA WAKTU DEBRIDEMENT DAN INSIDEN
TERJADINYA INFEKSI PADA PATAH TULANG PANJANG TERBUKA
GRADEIII DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK
MEDAN
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Oktober 2013
DAFTAR ISI
Pembimbing, Ketua Departemen, Ketua Program Studi ... i
Seksi Ilmiah ... ii
Konsultan Metodologi Penelitian ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
1.5.2. Bidang Pelayanan Masyarakat ... 4
1.5.3. Bidang Pengembangan Penelitian ... 5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Fraktur 2.1.1. Defenisi Fraktur ... 6
2.1.2. Klasifikasi Fraktur Terbuka ... 7
2.1.3. Prinsip Penanganan Fraktur Terbuka ... 9
2.2. Infeksi ... 9
2.3. Debridement ... 10
2.4. Fase Penyembuhan Luka dan Prinsip Penanganan Luka... 12
2.4.1. Fase Inflamasi ... 12
2.4.2. Fase Proliferasi ... 13
2.4.3. Fase Remodeling ... 14
2.4.4. Epitelisasi ... 14
2.4.5. Kontraksi Luka ... 15
2.4.6. Keuntungan dan Kesulitan ... 15
BAB 3. METODE PENELITIAN ... 16
3.9. Cara Kerja ... 19
3.10. Identifikasi Variabel ... 20
3.11. Analisa Data ... 20
3.12. Defenisi Operasional ... 20
3.13. Etika Penelitian ... 22
BAB 4. HASIL PENELITIAN ... 23
BAB 5. PEMBAHASAN ... 28
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 33
6.1. Kesimpulan ... 33
6.2. Saran ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 34
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA WAKTU DEBRIDEMENT DAN INSIDEN
TERJADINYA INFEKSI PADA PATAH TULANG PANJANG TERBUKA
GRADEIII DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK
MEDAN Latar belakang
Penanganan patah tulang panjang terbuka saat ini menimbulkan kontroversi tentang protokol yang dapat digunakan dan memberikan hasil yang terbaik. Penanganan terbaik yang sesuai dengan anjuran dari British Orthopaedic
Association dan Infectious Diseases Society of America and the Surgical
Infection Society adalah patah tulang panjang terbuka hendaknya dilakukan
debridement dan stabilisasi patah tulang sebelum 6 jam sejak waktu kejadian.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara waktu terjadinya trauma dengan debridement pada patah tulang panjang terbuka di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan.
Metode Penelitian
Penelitian cross sectional dilakukan di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan. Sampel penelitian adalah Semua pasien patah tulang panjang terbuka yang telah dilakukan operasi debridement sebelum atau sesudah 6 jam yang datang ke Rumah Sakit H. Adam Malik Medan. Pasien datang ke IGD kemudian waktu kejadian fraktur dicatat hingga dilakukan debridement. Swab pre-operasi dan pasca-operasi ke-3 dan ke-6 dilakukan. Kemudian hasil kultur bakteri dinilai.
Hasil
Didapatkan 20 sampel sesuai kriteria inklusi. Lokasi fraktur terbanyak pada responden penelitian ini adalah pada right cruris sebanyak 7 orang (35%) dan paling sedikit adalah left arm dan left humerus sebanyak 1 responden (5%). Sebanyak 13 responden (65%) mengalami fraktur grade IIIb dan untuk fraktur
grade IIIc hanya dialami oleh seorang responden (5%) dalam penelitian ini.
rata-rata waktu kejadian hingga di debridement adalah 8,1 ± 0,463 jam, dengan 70% pasien didebridement setelah 6 jam kejadian fraktur. Hasil kultur bakteri terbanyak pre-operasi (40%) adalah S. aureus, pasca-operasi hari ke 3 dan 6 ditemukan 2 bakteri terbanyak adalah Citrobacter freundii dan Pseudo
aeruginosa. hubungan antara kejadian infeksi dengan waktu debridement. Dimana
waktu debridement < 6 jam kejadian infeksi lebih kecil secara signifikan dengan nilai p = 0,018, sedangkan pasca-operasi hari ke 6 tidak bermakna secara signifikan pada hasil kultur setelah 6 hari post-debeidement dengan nilai p = 0,303.
Kesimpulan
Terdapat hubungan antara waktu dilakukan debridement dengan terjadinya fraktur terbuka tulang panjang. Dimana semakin cepat dilakukan debridement
pada fraktur terbuka maka kejadian infeksi pada fraktur terbuka semakin rendah.