• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOLOGI DAN PENGENALAN MINERAL (6)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GEOLOGI DAN PENGENALAN MINERAL (6)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

GEOLOGI DAN PENGENALAN MINERAL

1.

Pengertian Geologi

Geologi adalah ilmu (science) yang mempelajari bumi, komposisi, struktur, sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. Geologi sendiri diambil dari bahasa yunani “geo” dan “logos” yang memiliki arti bumi dan ilmu. Dari pengertian bahasa tersebut dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bumi yang berarti termasuk pula mengenai hal-hal yang terdapat di bumi seperti struktur, komposisi, sifat-sifat fisik, sejarah pembentukan dan proses pembentukannya.

1.1 Pengertian Geologi Menurut Para Ahli

 Menurut Holmes pada tahun 1965

Geologi adalah ilmu yang menggambarkan evolusi bumi dan penduduknya, sejak awal pembentukannya sampai sekarang, yang dapat diakui di batu.

 Menurut Katili pada tahun 1970

Geologi adalah Pengetahuan menyelidiki lapisan batuan geologi di kerak bumi.

 Menurut Brooks pada tahun 1972

Geologi adalah ilmu bumi ke asal, struktur, komposisi dan sejarah (termasuk perkembangan kehidupan) serta proses yang telah menyebabkan keadaan saat bumi seperti ini.

 Menurut Bates dan Jackson pada tahun 1990

Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet ini, terutama mengenai bahan penyusunnya, sebuah proses yang terjadi padanya, hasil dari proses, sejarah planet dan kehidupan bentuk sejak bumi terbentuk.

 Menurut Munir pada tahun 1996

Geologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang gejala yang terkait dengan pembentukan bumi, keberadaan bumi, serta fenomena lain yang terkait dengan bentuk alami.

(2)

Geologi adalah studi tentang bumi dan Bumi sebagai seluruh kelompok studi, asal, struktur, komposisi, sejarah (termasuk perkembangan kehidupan) dan proses alami yang sudah ada dan sedang berlangsung, yang membuat keadaan bumi seperti itu hari ini.

1.2 Cabang Ilmu Dari Geologi

Dalam geologi dibagi beerapa cabang ilmu pengetahuan antara lain :

 Petrologi : Studi tentang mineral sebagai bahan utama pembentuk kerak

bumi.

 Stratigrafi : Studi tentang batu dan bagaimana (Genesa), jenis batuan,

dan klasifikasi.

 Paleontologi : Studi tentang layering batu di kerak bumi dalam hubungan

ruang dan waktu.

 Geologi sejarah : Studi pembatuan dari sisa-sisa hewan purba atau

tanaman.

 Mineralogi: Studi tentang urutan kejadian selama perubahan bumi dari

satu periode ke era lain.

 Geologi Ekonomi : Studi deposito mineral berharga seperti emas, minyak

bumi, batu bara dan lain-lain.

 Geofisika : Studi tentang sifat fisik bumi, seperti gravitasi, gejala magnetik

dan lain-lain.

 Geomorfologi : Mempelajari formasi tanah yang muncul dari fenomena

alam di luar bumi. (meteor)

 Gelogi Teknik : Rekayasa ilmu terapan. seperti pembuatan waduk, jalan

dan lain-lain.

 Gelogi foto : Mempelajari gejala geologi interpretasi foto udara.

 Geologi struktur : Studi, bentuk, arsitektur dan gejala yang menyebabkan

(3)

 Vulkanologi : Studi tentang gunung berapi, lava, magma, dan fenomena

geologi yang berhubungan.

2.

Mineral

Mineral adalah benda padat yang homogen yang terbentuk secara alamiah dan terdapat di alam serta memiliki susunan kimia, struktur mineral dan terkadang dapat manjadi bentuk geometris tertentu. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mineral memiliki pengertia sebagai benda padat homogen bersifat takorganis yang terbentuk secara alamiah dan mempunyai komposisi kimia tertentu, jumlahnya sangat banyak, misalnya tembaga, emas dan intan

2.1 Pengertian Mineral Menurut Ahli

 Menurut Murwanto Helmy

Mineral adalah zat organik yang tersusun dalam suatu pola yang teratur dan memiliki sifat-sifat yang teratur pula.

 Menurut L.G. Berry dan B. Mason pada tahun 1959

Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.

 Menurut D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks pada tahun 1972

Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.

 Menurut A.W.R. Potter dan H. Robinson pada tahun 1977

Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.

2.2 Klasifikasi Mineralogi

Klasifikasi mineralogi disini diambil dari buku Berry L. G. Dan Mason B. tahun 1959 adalah sebagai berikut :

 Native elements, misalnya emas (Au).

 Sulphides termasuk sulphosalt, misalnya Chalcopyrit (CuFeS2).

 Oxides dan Hydroxices, misalnya magnetite (Fe3O4) dan Manganite

(4)

 Halides, misalnya Fluorite (CaF2).

 Carbonates, nitrates dan borates, misalnya Azurite Cu3(CO3)2(OH)2, Nitrat

(KNO3) dan Borax (Na2B4O7-10H2O).

 Sulphates, chromates,molybdates dan tungstates, misalnya Barium

sulfate (BaSO4), Crocoite (PbCrO4), Wulfenite PbMoO4) dan Wolframite

(FeMn)WO4.

 Phosphate, arsenates dan vanadates, misalnya Apatite

Ca5(PO4)3(OH,F,Cl), Calcium (Fluoro, Chloro, Hydroxyl) Phosphate,

Olivenit Cu2AsO4(OH) dan Vanadinite Pb5(VO4)3Cl.

 Silicates, misalnya Allanite (Ca, Ce, La, Y)2(Al,Fe)3(SiO4)3(OH).

2.3 Seri Bowen

Seri Bowen merupakan suatu skema yang memperlihatkan urutan kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian yaitu golongan mineral berwarna gelap (mafik mineral) dan golongan mineral berwarna terang (felsik mineral).

Sumber : Riko Simanjuntak tahun 2008 Gambar 1 Seri Bowen

(5)

Sumber : pradipta 2013 Foto 1 Mineral Kwarsa

2. Plagioklas, (Na, Ca) (Al, Si4) O8

Sumber : Arisaldi tahun 1996 Foto 2 Foto Plagioklas

3. Olivin, (Mg, Fe)2SiO4

Sumber : arisaldi 2005 Foto 3 Mineral Olivin

(6)

Sumber : Arisaldi 2005 Foto 4 Mineral Piroksen

5. Hornblenda / Amphibole, NaCa2 (Mg, Fe Al)5 (Al, Si)8 O22 (OH)2

Sumber : Zkupiony 2014 Foto 5 Mineral Hornblenda

6. Ortoklas, K Al Si3 O8

Sumber : Yoel Syahputra Sitorus tahun 2012 Foto 6

Mineral Ortoklas

7. Biotit

(7)

Foto 7 Mineral Biotit

2.4 Sifat Fisik Batuan

2.4.1 Ketahanan

Ketahanan mineral disini adalah ketahanan terhadap pematahan, penggerusan pembengkokkan (pengirisan). Ketahanan meliputi berbagai istilah yaitu :

 Britle yaitu suatu mineral yang pecah menjadi bubuk.

 Maleable yaitu suatu mineral yang dapat ditempa.

 Sektil yaitu suatu mineral yang dapat diiris tipis-tipis.

 Daktil yaitu suatu mineral yang dapat dibentuk seperti kawat.

 Fleksibel yaitu suatu mineral yang dapat dibengkokan tetapi bersifat

ireversibel bila tekanan dihilangkan.

 Elastisitas yaitu suatu mineral yang dapat dibengkokan dan reversibel bila

tekanan dihilangkan.

2.4.2 Belahan

Belahan ialah kemampuan suatu mineral untuk memiliki belahan sempurna jika mineral tersebut memiliki keceenderungan untuk pecah melalui bidang belahnya

2.4.3 Pecahan

Pecahan ialah cara suatu mineral untuk pecah jika tidak mengikuti bidang belahnya. Adapun beberapa macam pecahan pada mineral yaitu :

 Bergerigi dengan ujung yang tajam

 Menyerat

 Konkoidal atau pecahan rata mengikuti seperti bentuk suatu cangkang

Tak beraturan

2.4.4 Kekerasan

Kekerasan merupakan ketahanan permukaan mineral terhadap gaya gores. Pada pendeskripsian secara langsung penentuan skala kekerasan mineral dapat diketahui dengan cara antara lain :

 Dapat digores dengan kuku : kekerasan 0 -2

 Dapat digores dengan paku : kekerasan 2,1 – 4

(8)

 Hanya dapat digores oleh mineral itu sendiri : kekerasan > 6

Berikut ini merupakan tabel kekerasan Mohs :

Tabel 1

Skala Kekerasan Mohs

Nilai

Kekerasan Nama Mineral Unsur Mineral

1 Talk H2Mg3(SiO4)3 memantulkan cahaya. Adapun dua macam kilap yaitu :

 Kilap Logam

 Kilap Non Logam

2.4.6 Warna

Warna merupakan sifat fisik mineral yang dapat dengan langsung teramati, namun warna tidak sepenuhnya mencerminkan warna asli dari mineral. Warna sendiri pada mineral dapat diidentifikasi dengan tabel skala warna.

2.6.8 Gores

Gores merupakan warna dari hasil coretan atau goresan mineral pada porselen ataupun serbuk mineralnya.

Adapun sifat-sifat fisik lain dari mineral yaitu :

 Sifat listrik

 Sifat magnit

 Sifat permukaan

Gambar

Gambar 1Seri Bowen
Tabel 1Skala Kekerasan Mohs

Referensi

Dokumen terkait

lain yang terkait dengan geologi 4.1 Menyajikan pengertian dan ilmu lain yang terkait dengan geologi 3.2 Memahami bumi dan bagian.

Geomorfologi sebenarnya dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang perubahan- perubahan pada bentuk muka bumi dan secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang

Jadi secara bahasa psikologi adalah ilmu Jadi secara bahasa psikologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal tentang.. yang mempelajari segala hal

Secara lengkap, kriminologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejahatan (Kartini kartono 1981). Berdasarkan pengertian tersebut di

Ada beberapa mineral yang terbentuk oleh unsur-unsur kimia, sifat fisik mineral dapat meliputi kekerasannya, bidang belah, warna, bentuk kristal, berat jenisnya. Dan mineral

Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang artinya bumi dan Logos yang artinya ilmu,

Hal tersebut berarti bahwa pengertian barang diartikan secara luas, yaitu tidak hanya terbatas pada benda yang berwujud, melainkan termasuk benda-benda yang tidak

Peta adalah suatu penyajian pada bidang datar dari seluruh atausebagian unsur permukaan bumi yang digambar dalam skala tertentu.Dapat pula diartikan sebagai proyeksi orthogonal dari