• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Hukum acara pidana sejarah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Hukum acara pidana sejarah "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Makalah Kelompok

SEJARAH HUKUM

Perkembangan Hukum Di Indonesia

Sepanjang Masa Pemerintahan Orde Baru

O

L

E

H

Avelia Rahmah Y. Mantali

Dewi Andani Arsyad

Iwan Idrus Adam

Gusniarjo Mokodompit

Mansyur

Salahudin Littie

Juliani Katili

Program Pascasarjana (S2)

Program Studi Jurusan Ilmu Hukum

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dalam penulisan makalah ini sehingga berjalan dengan lancar. Makalah ini berjudul “Perkembangan Hukum di Indonesia sepanjang masa pemerintahan orde baru”.

Semoga ilmu dalam makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi diri saya pribadi dan utamanya bagi pembaca. Demi kesempurnaan makalah ini saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dan kepada ibu dosen Nirwan Yunus, SH.MH yang mengajarkan mata kuliah ini saya ucapkan terima kasih.

Gorontalo, Oktober 2015

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosoial yang hidup selalu bersama-sama dalam satu kelompok untuk mempertahankan hidupnya.Kelompok man-usia itu awalnya hidup dari perburuhan, sehingga selalu berpindah-pindah tempat. Kemudian perkembangan peradaban, mereka mulai hidup menetap pada suatu daerah tertentu dengan bercocok tanam beternak dan dipimpin oleh seorang atau sekelompok orang.

Kepada pemimpin kelompok di beri kekuasaan-kekuasaan tertentu dan anggoota-anggota kelompok diharus kan mentaati aturan-aturan perintah pimpinan nya, maka dalam kelompok itu telah terdapat suatu kekuasaan /pemerintah yang sangat sederhana. Anggota-anggoota kelompok mengakui serta mendukung tata hidup dan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pimpinan mereka. Tata hidup dan peraturan-peraturan hidup mulanya tidak tertulis dan hanya merupakan adat kebiasaan saja. Kemudian peraturan-peraturan hidup itu dibuat secara permanen dalam bentuk tanda-tanda tertentu yang kemudian dibuat secara tertulis. Jumlah mereka semakin banyak, kepentingan-kepentingan kelompok makin luas dan kompleks, kesulitan dan bahaya-bahaya dari dalam maupun dari luar muncul, maka diperlukan adanya suatu organisasi yang lebih teratur dan lebih berkekuasaan. Suatu organisasi dapat diprlukan untuk melaksanakan dan mempertahankan peraturan-peraturan hidup agar berjalan dengan tertib.

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana perkembangan hukum di indonesia sepanjang masa pemerintahan orde baru?

2) Bagaimana sejarah pemerintah?

3) Bagaimana sistem pemerintahan negara Republik Indonesia? 4) Bagaimana perkembangan hukum orde lama dan orde baru?

1.3 Tujuan Penelitian

(4)

1) Untuk mengetahui perkembangan hukum di indonesia sepanjang masa pemerintahan orde baru.

2) Untuk mengetahui sejarah pemerintah.

3) Untuk mengetahui sistem pemerintahan negara Republik Indonesia. 4) Untuk mengetahui perkembangan hukum orde lama dan orde baru.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan untuk: a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat Memberikan Sumbangsih Pemikiran dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa

b. Manfaat praktis 1. Pemerintah

Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Pemerintah untuk menjalankan executif yang baik.

2. Penegak Hukum

Agar dapat memberikan pemikiran alternatif terhadap penegak hukum guna sebagai bahan informasi penegakan hukum dalam kaitannya dengan akan berjalan sesuai dengan harapan.

3. Masyarakat

Penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat tentang perkembangan sejarah hukum pada masa pemerintahan pada masa orde baru.

(5)

2.1 Perkembangan Hukum di Indonesia Sepanjang Masa Pemerintahan Orde Baru (1966-1990)

Pada tahun 1966, perubahan besar-besaran terjadi dalam kekuasaan pemerintahan di Indonesia. Bermula dari suatu pergolakan politik yang di warnai berbagai tindakan kekerasan pada tahun 1965, kekuasaan pemerintahan presiden Soekarno berakhir dan pemerintahan yang menamakan dirinya pemerintahan orde baru di bawah seorang pemimpin yang baru (jenderal kemudian presiden Soeharto) bermula. Orientasi perjuangan yang didukung oleh kekuatan-kekuatan politik pada saat itu pun lalu menjadi ikut pula merubah total. Tekanan untuk meyakinkan bahwa “revolusi belum selesai” menjadi melemah untuk kemudian ditinggalkan. Akan gantinya kebijakan dasar yang diambil adalah kebijakan untuk melaksanakan undang-undang dasar secara murni kan konsekuen, dan kemudian segera melaksanakan pembangunan. Pembukan UUD 1945 dijadikan landasan idiil segala kegiatan (ekonomi, politik, sosial dan budaya) sedangkan

UUD 1945 dijadikan landasan konstitusionalnya.

Anti kolonialisme dan anti imperialism tidak lagi di kumandangkan secara khusus sebagai bagian strategi nasional. Akan gantinya soal kemiskinan dan kesulitan hidup ekonomi di kedepankan sebagai permasalahan yang paling mendesak untuk di pecahkan. Secara berangsur, namun dalam waktu yang singkat perhatian seluruh bangsa diarahkan dan dipusatkan kea rah upaya perlunya segera mengatasi masalah-masalah pendapatan rakyat yang buruk di tambah angka buta aksara yang tinggi, kesehatan yang buru dan pertambahan penduduk yang belum terkendali. Keprihatinan digugah untuk lebih memobilisasi asset bangsa guna mengatasi krisis-krisis ekonomi dan lebih memobilisasi asset bangsa guna mengatasi krisi ekonomi dan sosial, dan tidak untuk membuang waktu

dan potensi untuk “menggayang nekolim” saja.

(6)

mengambil alih kekuasaan pemerintahan, perusahaan-perusahaan Asing diambil alih semasa pemerintahan presiden soekarno telah dikembalikan ke tangan pemiliknya.

Undang-undangpenanaman modal.

Tahun 1968 dengan dibentuknya cabinet baru yang disebut cabinet pembangunan adalah tahun yang boleh di catat sebagai titik awal perubahan kebijakan pemerintah secara menyeluruh, dari kebijakan “politik revolusioner sebagai panglima” kebijakan pembangunan ekonomi sebagai bagian dari perjuangan orde baru. Peran partai-partai politik dan masyarakat sipil menjadi amat terkurangi, sedangkan peran militer dalam konteks doktrin dwi fungsi abri menjadi lebih dominan. Stabilitas nasional di perlukan untuk memungkinkan didahulukanya pembangunan ekonomi oleh par ateknokrat tanpa di ganggu oleh gejolak politik yang tak perlu. Kemudian dengan disetuji dan diterimanya hak pemerintah untuk menunjuk danmengangkat 22% anggota DPR dan sepertiga anggota MPR tanpa melalui pemilihan umum, dominasi kekuasaan eksekutif yang di control oleh militer boleh di bilang sudah amat sulit di goyahkan. Bagaikan penari yang secara bijak mengubah gerak tarinya karena terjadinya perubahan irama gendang, hukum Indonesia pun tertenggarai benar telah mengalami perubahan dan perkembangan yang mengesankan perananya lain dulu lain sekarang. Dalam situasi perkembangan yang mengarah kepada konfigurasi-konfigurasi politik dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang sudah berbeda, peran hukum tampak sekali berubah dari peranya ynag tersubordinasi untuk mensukseskan revolusi nasional melawan neo kolonialisme dan imperialism ke peranya yang baru sebagai bagian dari sarana pembangunan. Dalam perkembangan yang baru ini adagium “Indonesia adalah Negara berdasarkan hukum” menjadi marak dan norak kembali, di satu pihak di latarbelakangi oleh maksud-maksud yang sesungguhnyaagak kontradiktif, untuk mengukuhkan fungsinya sebagai tool of sosial engineering di satu pihak, dan di lain pihak di latar belakangi oleh maksud-maksud untuk mengefektifkan sebagai sarana untuk melindungi hak-hak asasi manusia.

(7)

ke upaya-upaya untuk memulihkan kewibawaan hukum dan menentang setiap bentuk usaha untuk memperhamba hukum kepada kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan politik.

(8)

Adapun peraturan perundang-undangan yang diperlukan untuk menunjang pembangunan ekonomi ini antara lain :

a) Bentuk-bentuk badan usaha, paten, merk dagang, hak cipta b) Lalu lintas jalan raya, pelayaran, transportasi dan keamanan udara telekomunikasi, pariwisata

c) Prosedur penggunaan, pemilikan dan penggunaan lahan pertanahan, keuangan Negara dan keuangan daerah

d) Perikanan darat, perkebunan, alat-alat pertanian, peternakan, pelestarian sumber daya alam, perlindungan hutan.

Kecuali berkenaan dengan pengaturan pembangunan di bidang ekonomi, sebagai bagian dari upaya uifikasi yang selektif itu, kebijakan perundang-undangan tentu saja juga tertuju ke pengaturan-pengaturan dalam ihwal pemerintahan dan badan-badan pemerintahan. Kenijakan perundang-undangan yang demikian itu sesuai dengan kebijakan dasar era orde baru tidaklah hendak di tujukan kea rah pembinaan insfrastruktur guna menunjang perkembangan kea rah modernisasi dan pembangunan di segala bidang (ekonomi), akan tetapi juga ke arah pembinaan infrastruktur yang dapat di gunakan untuk mengintensifkan usaha guna memupuk kesatuan dan persatuan bangsa .

Dalam perkembangan yang terjadi pada zaman orde baru, kekuatan politik yang berkuasa di seluruh jajaran eksekutif ternyata juga mempu bermanufer dan mendominasi DPR dan MPR. Sebagai hasil kompromi-kompromi politik yang di peroleh sebagai hasil trades offs antara berbagai kekuatan politik yang terjun ke dalam kancah percaturan politik pada awal tahun 1970-an, disepakati bahwa tidak semua anggota dewan dan angota majlis merupakan hasil pilihan. Pada pemilihan umum tahun 1973, misalnya 100 dari 360 anggota dewan yang diangkat karena ditunjuk oleh eksekutif. Mereka adalah anggota-anggota dewan dari fraksi ABRI, yang di tunjuk dan diangkat sebagai konsensi tidak ikut sertanya anggota-anggota ABRI dalam pemilihan umum untuk menggunakan hak pilihnya.

(9)

engineering. Wal hasil hukum perundang-undangan sepanjnag sejarah perkembangan pemerintahan yang terlegitimasi (secara formal-yuridis) dan tidak selamanya merefleksikan konsep keadilan, asas-asas moral dan wawasan kearifan yang sebenarnya, sebagaimana yang sesungguhnya hidup di dalam kesadaran hukum masyarakat awam. Dalam situasi seperti itulah gerakan-gerakan dari bawah untuk menuntut hak-hak asasi lalu meletup secara terbuka, yang dikesan justru terdengar lebuh kuat dan lebih santer dari apa yang semasa jaya-jayanya ide hukum revolusi di awal tahun 1960-an.

Bagi bangsa Indonesia, penyususnan UUD ini memiliki sejarah panjang. Sejak Indonesia merdeka telah terjadi beberapa kali pergantian atau perubahan UUD. Pada awal kemerdekaannya, berlaku UUD 1945, Kemudian konstituri RIS 1949, Selanjutnya UUD sementara 1950, lalu kembali ke UUD 1945 setelah presiden Soekarno mengeluarkan dekrit presiden 5 juli 1959 hingga sekarang, UUD 1945 berlaku. Pada tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami perubahan yang dilakukan dalam empat tahap.

(10)

presiden dan wakil presiden. UUD yang disahkan berasal dari hasil kerja BPUPK. Itulah sejarah singkat UUD 1945. Periode awal UUD 1945 belum dapat di berlakukan secara penuh, lalu muncul konstitusi republic Indonesia serikat (RIS). Konstitusi RIS menggantikan UUD 1945 karena tuntutan perubahan bentuk Negara hasil konferensi meja bundar (KMB) yang harus diterima demi pengakuan terhadap kedaulatan Indonesia. Setelah proklamasi, Belanda belum mengakui kemerdekaan Indonesia dan ingin menjajah kembali. Belanda melakukan agresi militer I pada tahun 1947 dan agresi militer II tahun 1948. Kemudian diadakanlah KMB di Denhaag, negeri Belanda pada 23 agustus hingga 2 november 1949. Konferensi itu di hindari oleh pihak Republik Indonesia, Belanda dan komisi PBB untuk Indonesia. KMB berhasil menyepakati:

1. Republic Indonesia serikat

2. Penyerahan kedaulatan kepada RIS

3. Pendirian uni antara RIS dan kerajaan Belanda

Perubahan bentuk Negara kesatuan menjadi Negara federasi megharuskan penggantian UUD. Oleh karena itu disusunlah naskah UUDS. Naskah UUD itu disusun bersama delegasi Indonesia dan delegasi Belanda. Delegasi Indonesia di pimpin oleh Mr Muhammad roem. Disana hadir prof Soepomo yang ikut mempersiapkan naskah UUDS. Rancangan UUD ini disepakati kedua belah pihak untuk dijadikna UUD RIS. Naskah UUD ini kemudia di kenal dengan nama Konstitusi RIS. Naskah itu disampaikan kepada komite nasional pusat . komite itu menyetujuinya pada tanggal 14 desember 1949. Konstitusi RIS berlaku mulai 27 desember 1949. UUDS Negara federal itu didirikan lebih banyak untuk kepentingan penjajahan Belanda. Bentuk Negara federal itu tidak banyak mendapat dukungan dari daerah-daerah.

(11)

Menetapkan UUD 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan tidak berlakunya UUDS membentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara yang terdiri atas anggota-anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, serta pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara. Dalam konsiderans dekrit disebutkan bahwa Piagam Jakarta menjiwai UUD 1945 dan adalah merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan Konstitusi tersebut. Sejak 5 Juli 1959 hingga sekarang Undang-Undang Dasar 1945 terus berlaku. Pada masa Orde Baru UUD 1945 tidak diperkenankan diubah sedikitpun.

Perubahan UUD Dalam Masa Reformasi Perubahan UUD 1945 baru terjadi pada era reformasi. Era reformasi muncul setelah terjadinya krisis ekonomi dan moneter di Indonesia pada 1997- 1998. Di tengah situasi dan kondisi itu muncul gelombang unjuk rasa mahasiswa dan mayarakat, baik di Jakarta maupun di daerah-daerah. Tuntutan mahasiswa dan masyarakat, yang semula di bidang ekonomi akhirnya berkembang ke bidang politik, yakni tuntutan pemberhentian Presiden SoeHarto. Desakan para mahsiswa serta masyarakat yang menghendakai adanya reformasi, akhirnya menyebabkan Presiden SoeHarto berhenti dari jabatannya, yang kemudian digantikan oleh Wakil Presiden B.J. Habibie pada 21 Mei 1998. Pada Sidang Umum MPR 1998 dishkan Perubahan Pertama UUD 1945, kemudian Perubahan Kedua pada sidang Tahunan MPR 2000. Perubahan ketiga UUD 1945 terjadi pada Sidang Tahunan MPR 2001 dan Perubahan Keempat UUD 1945 Sidang Tahunan MPR Tahun 2002.

Perubahan UUD 1945 yang dilakukan dalam empat tahap itu untuk menyelesaikan UUD 1945 dengan tuntutan perkembangan zaman dan kebutuhan bangsa agar tujuan berdirinya Negara kita dapat lebih mudah dan cepat diwujudkan.

2.2 Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

(12)

diantara dua samudra yaitu samudra pasifik dan samudra antlantik, serta di apit oleh dua benua, yaitu benua asia dan benua Australia

Menurut pasal 1 ayat 1, Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk republik. Menurut UUD 1945, kedaulatan berada ditangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD. System pemerintahan nya yaitu Negara berdasarkan hukum (rechstaat). Dengan kata lain, penyelenggara pemerintah tidak berdasarkan pada kekuasaan lain (machstaat). Dengan berlandaskan pada hukum ini, maka Indonesia bukan Negara yang bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Semenjak lahirnya reformasi pada akhir tahun 1997, bangsa dan Negara Indonesia, telah terjadi perubahan system pemerintahan Indonesia, yatu dari pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralisasi atau otonomi daerah.

Setalah ditetapkannya UUD no. 25 tahun 1999 tentang penimbangan uang antara pusat dan daerah, serta UU No. 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan pemerintahan Negara yang bebas KKN, merupakan tonggak awal dari diberlakukan nya system otonomi daerah diindonesia.

MPR menyatakan UUD 1945 bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat dan di lakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dengan kata lain mpr adalah penyelenggara dan pemegang kedaulatan rakyat. Mpr di anggap sebagai penjelmaan rakyat yang memegang kedaulatan Negara (vertretungsorgan des willems des staatvolkes). Akan tetapi setelah dilakukan amandemen terhadap UUD 1945, maka bunyi pasal 1 ayat 2 tersebut menjadi ‘’kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD’’. Jadi dilakukan setelah amandemen kedaulatan murni berada ditangan rakyat yang ketentuan lebih lanjut diatur dalam UU.

(13)

Saat diproklamirkannya kemerdekaan dimulailah tatanan hidup berbangsa dan bernegara Republik Indonesia. Seperti halnya suatu bangunan baru yang pertama dibangun adalah pondamen yang kuat begitu pula dalam bernegara diperlukan konsep-konsep dasar bernegara dan berbangsa yang menunjukan bahwa bangsa ini memiliki suatu ideologi yang memberikan pandangan dalam bernegara serta memberikan ciri tersendiri dari bangsa- bangsa lainnya.

Pada masa yang dipimpin oleh soekarno ini memang dasar-dasar berbangsa dan bernegara yang dibangun memiliki nilai yang sangat tinggi yang dapat menggabungkan kemajemukan bangsa ini seperti Pancasila yang didalammya melambangkan berbagai kekuatan yang terikat menjadi satu dengan semboyan negara bhineka tunggal ika. Serta merumuskan suatu undang-undang dasar 1945 yang dipakai sebagi kaedah pokok dalam perundang-undangan di indonesia dan dalam pembukaannya yang mencerminkan secra tegas sikap bangsa Indonesia baik didalam maupun diluar negeri.

(14)

Wujud berbagai hambatan adalah disintegrasi dan instabilisasi nasional sejak periode orde lama yang berpuncak pada pemberontakan PKI 30 September 1945 sampai lahirlah Supersemar sebagai titik balik lahirnya tonggak pemerintahan era Orde Baru yang merupakan koreksi total terhadap budaya dan sistem politik Orde Lama dimana masih terlihat kentalnya mekanisme, fungsi dan struktur politik yang tradisional berlandaskan ideoligi sosialisme komunisme.

2.4.2 Orde Baru

Setelah lahirnya supersemar era kepemerintahan kini berada penuh ditangan Soeharto setelah Orde Baru dikukuhkan dalam sebuah sidang MPRS yang berlangsung pada Juni-Juli 1966. Harapan pun banyak dimunculkan dari sejak orde baru berkuasa mulai dari konsistensinya menumpas pemberotakan PKI hingga meningkatkan taraf hidup bangsa dengan Program pembangunan ( yang dikenal PELITA ).

Pada masa Orde Baru pula pemerintahan menekankan stabilitas nasional dalam program politiknya dan untuk mencapai stabilitas nasional terlebih dahulu diawali dengan apa yang disebut dengan konsensus nasional. Ada dua macam konsensus nasional, yaitu : 1. Pertama berwujud kebulatan tekad pemerintah dan masyarakat untuk melaksanakan

Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Konsensus pertama ini disebut juga dengan konsensus utama.

2. Sedangkan konsensus kedua adalah konsensus mengenai cara-cara melaksanakan konsensus utama. Artinya, konsensus kedua lahir sebagai lanjutan dari konsensus utama dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Konsensus kedua lahir antara pemerintah dan partai-partai politik dan masyarakat.

Pada awal kehadirannya, orde baru memulai langkah pemeritahannya dengan langgam libertarian, lalu sistem liberal bergeser lagi ke sistem otoriter. Seperti telah dikemukakan, obsesi orde baru sejak awal adalah membangun stabilitas nasinal dalam rangka melindungi kelancaran pembangunan ekonomi

(15)

sudah teribat dalam politik praktis sejalan dengan kegiatan ekonomi menyusul dengan diluncurkannya konsep dwifungsi ABRI.

Lalu dengan menguatkan salah satu parpol, Kericuhan dalam pembahasan RUU-RUU yang mengantarkan penundaan pemilu (yang seharusnya diselenggarakan tahun 1968) itu disertai dengan Emaskulasi yang sistematis terhadap partai-partai kuat yang akan bertarung dalam pemilu. Pengebirian ini sejalan dengan Sikap ABRI yang menyetujui peyelenggaraan pemilu, tetapi dengan jaminan bahwa “kekuatan orde baru harus menang”. Karena itu, disamping menggarap UU pemilu yang dapat memberikan jaminan atas dominasi kekuatan pemerintah, maa partai-partai yang diperhitungkan mendapat dukungan dari pemilih mulai dilemahkan. Menghadapi pemilu 1971, selain mernggarap UU pemilu dan melakukan emaskulasi terhadap partai-partai besar, pemerintah juga membangu partai sendiri, yaitu Golongan karya (Golkar). Sejak awal orde baru golkar sudah didesain untuk menjadi partai pemerintah yang diproyeksikan menjadi tangan sipil angkatan darat dalam pemilu.sekretariat bersama (Sekber) golkar adalah tangan sipil angkatan darat yang dulu berhasil secara efektif mengimbangi (kemudian menghancurkan (PKI).

Selain itu untuk menguatkan keotoriteranya pada massa ini sistem berubah drastis menjadi non demoratik dengan berbagi hal misalnya pembatsan pemberitaan,kebebasan perss yang tertekan,dan arogansi pihak-pihak pemerintahan yang memegang kekuasaan.

(16)

Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangn Republik Indonesia, harus melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen yaitu Pancasila.

Pada pembangunan lima tahun yang merupakan sebagai Rule of Law pada tahun 1969 merujuk kepada paragraf Pendahuluan Bab XIII UUD 1945 bahwa Indonesia adalah negara yang berazas atas hukum dan bukan negara yang berdasarkan atas kekuasaan belaka, dimana Hukum di fungsikan sebagai sarana untuk merekayasa masyarakat proses pembangunan melakukan pendekatan baru yang dapat dipakai untuk merelevansi permasalahan hukum dan fungsi hukum dengan permasalahan makro yang tidak hanya terbatas pada persoalan normative dan ligitigatif (dengan kombinasi melakukan kodifikasi dan unifikasi hukum nasional). Yang secara Eksplisit dan resmi dalam naskah Rancangan Pembangunan Lima Tahun Kedua Tahun 1974, Bab 27 Paragraf IV butir I Menguraikan : “Hukum dan Rancangan Perundang-undangan”, dengan prioritas untuk meninjau kembali dan merancang peraturan-peraturan perundang-undangan sesuai dengan pembangunan social-ekonomi (perperundang-undangan- (perundangan-undangandisektorsocial-ekonomi).

(17)

Dalam Wetboek Van Koohandel terdapat pula pengaturan mengenai leasing, kondominium, pada Universitas Padjadjaran melihat masalah hukum perburuhan, agraria, perpajakan dan pertambangan masuk kedalam hukum ekonomi, sedangkan hukum dagang (belanda) dikualifikasikan sebagai hukum privat (perdata), khususnya hukum ekonomi berunsurkan kepada tindakan publik-administratif pemerintah, oleh karenanya hukum dagang untuk mengatur mekanisme ekonomi pasar bebas dan hukum ekonomi untuk mengatur mekanisme ekonomi berencana.

Pada era Orde Baru pencarian model hukum nasional untuk memenuhi panggilan zaman dan untuk dijadikan dasar-dasar utama pembangunan hukum nasional., dimana mengukuhkan hukum adat akan berarti mengukuhan pluralisme hukum yang tidak berpihak kepada hukum nasional untuk diunifikasikan (dalam wujud kodifikasi), terlihat bahwa hukum adat plastis dan dinamis serta selalu berubah secara kekal. Ide kodifikasi dan unifikasi diprakasai kolonial yang berwawasan universalistis, dimana hukum adat adalah hukum yang memiliki perasaan keadilan masyarakat lokal yang pluralistis. Sebagaimana kita ketahui bahwa hukum kolonial yang bertentangan dengan hukum adat adalah merupakan tugas dan komitmen Pemerintah Orde Baru untuk melakukan unifikasi dan kodifikasi kedalam hukum nasional.

(18)

3.1 Kesimpulan

Perlu kita ketahui bahwa pada Masa Orde Baru adalah merupakan masa-masa yang bersifat memaksakan kehendak serta bermuatan unsur politis semata, untuk kepentingan Pemerintah pada masa itu. Dan pada masa Orde Baru itu pulalah, telah terjadinya pembelengguan disegala sector, dimulai dari sector Hukum/undang-undang,perekonomian/Bisnis, Kebebasan Informasi/Pers dan lain-lain sebagainya.Dan untuk mengembalikan Citra Bangsa Indonesia yaitu sebagai Negara Hukum terutama dalam dibidang hukum dan Politik, untuk meyakinakan bahwa revolusi belum selesai, dan UUD 1945 dijadikan landasan idiil/Konstitusional, dengan dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret pada Tahun 1967 serta dibentuknya kabinet baru dengan sebutan Kabinet Pembangunan yang merupakan sebagai titik awal perubahan kebijakan pemerintah secara menyeluruh. Dengan Ketetapan MPRS No. XX : menetapkan sumber tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangn Republik Indonesia, harus melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen yaitu Pancasila.

3.2 Saran

Sebagai warga negara yang baik sebaiknya kita mengetahui bagaimana sejarah hukum tentang perkembangan hukum di Indonesia sepanjang masa pemerintahan orde baru.

DAFTAR PUSTAKA

(19)

Bagir Manan, Perkembangan Hukum, Yogyakarta, 2004. Djokosoetono, Hukum Tata Negara, ghalia Indonesia, 1982.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono (2010) untuk menguji kelayakan penggunaan instrument dapat digunakan pendapat para ahli tentang aspek-aspek yang diukur dengan berlandaskan teori tertentu.

The objectives of this research are to find out the elements and the patterns of nominal group structure found in the abstract of qualitative and quantitative Research in

Sementara itu kemampuan menulis siswa kelas sepuluh MANU TBS Kudus tahun ajaran 2012/2013 setelah diajarkan dengan tehnik meja bundar rata-ratanya(mean) adalah 72,4, nilai

Kecenderungan untuk menafsirkan dogmatika agama (scripture) secara rigit dan literalis seperti dilakukan oleh kaum fundamentalis Protestan itu, ternyata ditemukan

Pada pelaksanaan tindakan siklus I, dari tabel 1 menunjukkan bahwa: 60,00% tingkat kreativitas berfikir siswa dalam hal mempunyai banyak gagasan mengenai konsep operasi

Primer yang digunakan dalam PCR ada dua yaitu oligonukleotida yang mempunyai sikuen yang identik dengan salah satu rantai DNA cetakan pada ujung 5’-fosfat,

Hal ini dikarenakan dalam pertumbuhan tanaman gandum ketika pembentukan ukuran panjang malai maksimal maka secara langsung jumlah spikelet akan bertambah karena malai

Efektivitas pemberdayaan masyarakat dalam pengentasan kemiskinan pada program Gerdu Kempling dinilai berdasarkan peningkatan kondisi masyarakat setelah mendapatkan