THE FACTORS THAT AFFECT THE CONTRACTORS DECREASE ON THE JOB OFFER SUMATRA RIVER CENTER REGION V
Tosweri1, Alizar Hasan2, Wardi3 1
Civil Engineering Program, Postgraduate Program of Bung Hatta University 2Civil Engineering Program, Postgraduate Program of Andalas University
E-Mail tosweri@yahoo.co.id
In project work related to the river region, irrigation, swamp, and so involves many parties with a unique and complex process. Contractor as the major river basin project is an element that is very influential on the implementation of the project. For government procurement, the winner of the tender is the lowest bid that meets the administrative requirements and techniques. The reality on the ground there are many factors that can affect the decline contractors bid on the job center Sumatra region V. This thesis aims to determine the average percentage decrease in supply is carried out by contractors, factors affecting the decline in the Employment Center offers contractors Sumatera River Center Region V. This study ever conducted on contractors carrying out projects on Sumatra River Center Region V Hall by distributing questionnaires. Processing of questionnaire data by using SPSS 15.0 for Windows. The results showed that the average percentage decrease in supply is carried out by contractors in some areas in West Sumatra at 16.37 %. The most influential factor as the cause of a decrease in supply is a very strong material price, material quality, long work, the amount of labor , the price of specific work, mobilization, equipment operator wages, rent, hours of work tools, office rent and office operations, the cost of preparatory work, general equipment and vehicles, insurance, bank position, licensing and employment risk. Keywords : The factors decrease in supply, Construction Project
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Industri Jasa kontraktor pada pekerjaan Balai Wilayah Sungai merupakan bidang usaha yang memiliki karakteristik khusus yang membedakan dengan kegiatan bisnis lainnya. Kegiatannya antara lain adalah proyek yang berhubungan dengan wilayah sungai, irigasi, rawa, air baku dan sebagainya. Proyek ini melibatkan banyak pihak dengan proses yang kompleks dan setiap proyek bersifat unik adanya, (Santoso,2004). Proyek pekerjaan pada balai wilayah sungai juga merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek, (Ervianto, 2003). Dalam rangkaian kegiatan tersebut, ada suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa irigasi pengkondisian daerah rawa dan lain sebagainya.
memiliki keterbatasan biaya, waktudan sumber daya.
Industri jasa kontraktor berperan sebagai penyumbang GDP (Gross Domestic Product) yang cukup besar yaitu berkisar 6 hingga 7 persen dan penyedia lapangan kerja yang sangat dominan sekitar 4 juta tenaga kerja (BPS 2002 dalam M. Agung Wibowo Cs, 2009).
Kontraktor sebagai pelaksana utama proyek wilayah sungai adalah merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap peaksanaan proyek ini, walaupun dianggap berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, kontraktor dalam pelaksanaan proyek wilayah sungai ini wajib menghasilkan hasil kerja yang sesuai dengan bestek yang telah ditetapkan seperti yang tercantum dalam pasal 23 ayat 2 dan3 UU no. 18 tahun 1999 yang menyatakan :
a. (2) Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
b. (2) Para pihak dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi kewajiban yang persyaratkan untuk menjamin berlangsungnya tertib
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
Untuk Pengadaan Barang/Jasa pemerintah pemenang tender adalah penawaran terendah yang memenuhi syarat administrasi dan teknik. Mengacu pada Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012, yang isinya penyempurnaan Perpres Nomor 54 tahun 2010, dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data paket-paket pekerjaan tahun 2012 dan 2013 pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V, yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada Bab II.
Menurut True pada tahun 1988 (dalam M. Abduh dkk, 2005), mengindikasikan bahwa estimasi biaya pelaksanaan proyek yang diajukan sebagai penawaran biaya oleh para calon kontraktor di Amerika Serikat memiliki tingkat akurasi yang sangat bervariasi, baik pada proyek-proyek besar maupun kecil. Dibandingkan dengan estimasi biaya pengguna jasa, lebih dari 56% penawaran biaya ternyata lebih rendah, dan bervariasi antara 5% sampai 37% lebih rendah.
penawaran. Tindakan ini dapat menyebabkan permasalahan pada saat pelaksanaan kontrak yaitu timbulnya perselisihan atau penundaan yang pada akhirnya dapat menimbulkan waste pada saat pelaksanaan. Strategi tersebut antara lain adalah praktek “membanting” harga serendah mungkin, “arisan” dalam menekan pemilik untuk mengikuti harga kesepakatan hasil arisan.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut diatas penulis mencoba untuk meneliti “Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Tawaran Kontraktor Pada Pekerjaan Balai Wilayah Sungai Sumatera V”.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
a. Mengetahui persentase rata-rata penurunan penawaran yang dilakukan oleh kontraktor pada Pekerjaan Balai Wilayah Sungai Sumatera V.
b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan penawaran kontraktor pada Pekerjaan Balai Wilayah Sungai Sumatera V.
3. Studi Literatur
Manajemen proyek menurut W. I. Ervianto (2005), adalah perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek mulai dari timbulnya gagasan
hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu.
Suatu perkiraan biaya akan lengkap bila mengandung faktor bahan atau material, tenaga kerja, peralatan, overhead dan keuntungan. Beberapa pendapat ahli mengenai faktor bahan dan material sebagai unsur dari estimasi biaya proyek adalah sebagai berikut :
Menurut A. Soedrajat (1994) : Unsur bahan dan material meliputi banyaknya bahan atau kuantitas beserta harganya.
Menurut Asiyanto (2005) : Faktor penetapan material dan bahan juga harus memperhatikan stok dipasaran, karena kekurangan alternatif sumber dari material juga lemahnya negosiasi dengan supplier, dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan biaya bahan dan material tersebut.
Menurut A. Soedrajat (1994), untuk menghitung jam kerja yang diperlukan dan besar upahnya meliputi ; lama pekerjaan, kondisi tempat kerja, keterampilan dan keahlian dari pekerja. Menurut Ervianto (2005), perlu diketahui upah pekerja yang berlaku didaerah lokasi proyek atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan dari luar daerah.
biaya sewa, mobilitas alat, operasional peralatan, serta termasuk upah operator alat lain. Imam Soeharto (1995) menyimpulkan, untuk menyusun biaya peralatan amat kompleks, karena peralatan diperlukan selama proses pelaksanaan proyek
Imam Soeharto (1995), overhead meliputi pengeluaran operasional perusahaan yang dibebankan kepada proyek diantaranya; sewa kantor, operasional kantor, asuransi, provisi bank. Biaya operasi lapangan dan perusahaan, termasuk didalam overhead ini diantaranya adalah : biaya persiapan melipui biaya-biaya untuk keperluan pembelian dokumen, mengikuti rapat penjelasan pekerjaan dan lokasi proyek, jaminan penawaran, pembuatan penawaran, administrasi proses pembuatan kontrak, perijinan, asuransi, operasional kantor (Rochani N, 2003).
Menurut A. Soedrajat (1994), biasanya keuntungan dinyatakan dengan persentase dari jumlah biaya keseluruhan sekitar 8-15%, persentase ini tergantung kepada besar kecilnya resiko pekerjaan dan kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul.
Menurut Kwak (dalam Victor Untario 2007) salah satu faktor yang mempengaruhi biaya proyek adalah Project specific factor adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan proyek seperti besar atau tidaknya suatu proyek,
kompleksitas proyek, dan kualitas proyek yang dikehendaki.
Metodologi Penelitian
Data yang dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data kuantitatif, yaitu
1. Studi kepustakaan 2. Studi lapangan
Metodologi dari penelitian ini dapat pada kerangka kerja penelitian di bahwa ini
Penelitian ini akan dibagi dalam empat tahap utama, yaitu :
1. Tahap identifikasi dan penelitian awal. 2. Tahap pengumpulan data
3. Pengolahan data
4. Tahap analisa dan kesimpulan.
Setelah dilakukan tahap pengumpulan dan pengolahan data selanjutnya dilakukan tahap analisa data penelitian.
Gambar 3.1 Kerangka kerja penelitian
Analisa data yang akan dilakukan menggunakan data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner. Analisa data dapat dilakukan dengan menggunakan paket program statistik SPSS. Adapun langkah analisa yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Gambar 3.2. Bagan Alir Analisa Data
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pengolahan data untuk tahap I, berguna untuk mengetahui persentase rata-rata penurunan penawaran yang dilakukan oleh kontraktor di beberapa daerah di Sumatera Barat.
Grafik 4.1 Grafik Perbandingan OE dengan Kontrak
Dari tabel dan grafik diatas diketahui dari penelitian ini bahwa penurunan harga
-40.00 -35.00 -30.00 -25.00 -20.00 -15.00 -10.00 -5.00 0.00
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37
P
ro
s
e
n
ta
s
e
p
e
n
u
ru
n
a
n
Perbandingan Oe dengan kontrak
Grafik Perbandingan
Tujuan Penelitian
St udi Lapangan St udi Pust aka
Penent uan Sampel Penelitian
Pembuat an kuesioner
Pengumpulan data
Kuensioner Waw ancara
Pemeriksaan Data
Analisa Dat a
Kesimpulan dan sar an
Start
Input
Uji Validitas 1
Uji Reliabilit as 1
Analysa Fact or
Fakt or 1 Faktor 2 Fakt or 3
Output
penawaran kontraktor untuk daerah sumatera barat adalah 16,37 %.
Tabel 4.1 Penawaran Kontraktor yang turun sampai dengan 15%
No Nama Kegiatan %
1
Rehabilitasi D.I Batng Mungo
di kab. 50 Kota--Lanjutan -12,40
2
Peningkatan JIAT Bukik Apik
di Kab. 50 Kota -9,00
3
Peningkatan JIAT Des Baru di
Kab. 50 Kota -12,00
4
Peningkatan JIAT Koto Baru di
Kab. 50 Kota -4,00
5
Peningkatan JIAT Air Tabik di
Kab. Agam -9,20
6
Peningkatan JIAT Batu Bataras
di Kab. Agam -8,84
7 Rehabilitasi Jiat Sumatera Barat -7,85
8
Pembangunan D.I Batang
Sinamar -6,40
9
Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi air baku Batang Air Sonsan Kab.
Pesisir Selatan -7,82
10
Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Batang Timbulun Kab.
Pesisir Selatan -14,96
11
Pembangunan Air Baku Pedesaan Langgam Saiyo Kab.
Pasaman Barat -6,53
12
Pembangunan Intake dan jaringan Pipa Transmisi Air
Baku Guo Kuranji Kota Padang -10,24
13
Rehabilitas Jaringan Rawa
Sumpul di Kab. Pasaman -13,71
14
Rehabilitas Jag Bayangringan
Irigasi Bata -9,01
15 Rehab. JIAT Sumatera Barat -10,84
16 Rehab D.I Pasar Bawan -4,30
Sumber : Pengolahan Data 2014
Terhadap paket pekerjaan sesuai tabel tersebut diatas, kontraktor dapat
menyeselesaikan sesuai time schedule dan spesifikasi sesuai dokumen kontrak
Tabel 4.2 Penawaran Kontraktor yang turun antara 15% s/d 20 %
No Nama Kegiatan %
1
Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Batang Kularaian Kab.
Pasaman Barat -19,92
2
Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Lubuk
Paraku Kota Padang -18,60
3
Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air
Baku Ulu Gadut Kota Padang -19,30
4
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I
Panti Rao -19,02
5
Pembangunan D.I Batang
Sinamar -18,68
Sumber : Pengolahan Data 2014
Terhadap paket sesuai table tersebut diatas, kontraktor dapat menyelesaikan sesuai waktu pelaksanaan dan spesifikasi sesuai dengan dokumen kontrak
Tabel 4.3 Penawaran Kontraktor yang turun sampai dengan 20% s/d 25%
No Nama Kegiatan %
1
Rehabilitas D.I Batang Malabor
di Kab. Agam -23,94
2
Rehabilitas D.I Batang Antokan
di Kab. Agam -20,52
3
Rehabilitas D.I Batang Sianok
di Kab. Agam -22,53
4
Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Batang Pinaga Kab.
Pasaman Barat -20,15
5 Pemb. D.I batng Sinamar -20,97
Sumber : Pengolahan Data 2014
dan spesifikasi sesuai dengan dokumen kontrak tapi kontraktor mengeluh tidak ada untung.
Tabel 4.4 Penawaran Kontraktor yang turun antara 25% s/d 38%
No Nama Kegiatan %
1
Rehabilitas D.I Panti Rao di
Kab. Pasaman- Lanjutan -25,24
2
Rehabilitasi Jaringan Rawa
Sumpur di Kab. Pasaman -28,76
3
Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Batang Lambau-Lanjutan Kab.
Pasaman Barat -27,15
4
pembangunan Air Baku Pedesaan Sigunanti Kab.
Pasaman Barat -36,52
5
Pembangunan Air Baku Pedesaan VI Koto Utara Kab.
Pasaman -36,50
6
Pembangunan Air Baku Pedesaaan batu Busuak Kota
Padang -33,63
7 Pemb. JIAT Sumatera Barat -38,19
8 Rehab D.I Ulu Aia Gadang -37,03
Sumber : Pengolahan Data 2014
Terhadap paket sesuai table tersebut diatas, kontraktor mengalami keterlambatan menyelesaikan sesuai waktu pelaksanaan karena pekerja berhenti atas keterlambatan pembayaran upah dan spesifikasi tetap sesuai dengan dokumen kontrak karena pengawasan dari pihak pengguna, kontraktor mengeluh tidak ada untung alias merugi.
Kuisioner yang dikembangkan adalah menjawab pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan harga penawaran kontraktor
yang telah dilaksanakan pada proyek pemerintah. Tabel 4.2 dibawah ini menunjukkan secara rinci jumlah kuesioner dan tingkat pengembaliannya.
Tabel 4.5
Jumlah Kuesioner dan tinkat pengembaliannya.
Keterangan Jumlah Total kuesioner yang
disebar
90 Total Kuesioner yang
kembali
78 Total kuesioner yang
dapat diolah
12 Selanjutnya dalam tabel 4.3 dapat dilihat data demografi responden
Tabel 4.6
Data Demografi Responden
Faktor Jenis Jumlah Persentase
Dari tabel diatas diketahui untuk jenjang pendidikan yang paling dominan adalah berpendidikan sarjana S-1, untuk tingkat pengalaman 5-10 tahun serta jenis proyek pada umumnya proyek irigasi.
penyebab penurunan tawaran kontraktor pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V dengan mengukur tingkat interkorelasi antar variabel. Pemilihan variabel bebas untuk setiap faktor berdasarkan pada nilai koefisien yang dihasilkan oleh component matrix, yang menggambarkan karakteristik umum faktor tersebut ( r > 0.6 ).
Uji reliabilitas ini dilakukan untuk setiap kategori dalam variabel faktor-faktor penyebab penurunan tawaran kontraktor. Ada 5 Kategori Utama ( X ) dan 31 turunan ( Xi,n ) dari setiap kategori tersebut. Sehingga perlu dilakukan uji reliabilitas dari setiap kategori untuk melihat keterkaitan antara kategori utama dengan turunannya.
Dari 31 buah turunan kategori faktor penurunan penawaran kontraktor pada pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V, dimana setelah dilakukan analisa faktor dan uji reliabilitas terhadap hasil dari pendapat responden, maka ada enam belas variabel yang memiliki pengaruh terhadap kategori faktor penurunan penawaran kontraktor pada pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V.
Setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk setiap kategori maka didapatkan 16 faktor bebas yang masih berpengaruh terhadap faktor utama. Dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.7 Faktor-Faktor Bebas Penyebab Penurunan Penawaran Kontraktor pada Balai Wilayah Sungai
Sumatera V dari Setiap Kategori Kode Faktor-Faktor Penyebab
Penurunan Penawaran Kontraktor
Faktor Material
X1 Harga X2 Kualitas
Faktor Tenaga Kerja
X7 Lama pekerjaan X9 Jumlah tenaga kerja X14 Harga pekerjaan khusus
Faktor Peralatan X15 Mobilisasi
X16 Upah operator alat X17 Biaya sewa X19 Jam kerja alat
Faktor Overhead
X21 Sewa kantor dan operasional kantor X22 Biaya pekerjaan persiapan
X23 Peralatan umum dan kendaraan X24 Asuransi
X25 Povisi Bank X26 Perizinan
Faktor Keuntungan X28 Resiko pekerjaan
Dari enam belas variabel bebas yang didapat, maka dilakukan pengujian lagi secara menyeluruh untuk melihat apakah enam belas variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap penyebab penurunan penawaran kontraktor pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V di Sumatera Barat. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Sungai Sumatera V. Dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.8. Faktor-Faktor Dominan Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Pengairan Pada Balai Wilayah
Sungai Sumatera V di Sumatera Barat
Kode X7 Lama pekerjaan X9 Jumlah tenaga kerja X14 Harga pekerjaan khusus X15 Mobilisasi
X16 Upah operator alat X17 Biaya sewa X19 Jam kerja alat
X21 Sewa kantor dan operasional kantor
X22 Biaya pekerjaan persiapan X23 Peralatan umum dan kendaraan X24 Asuransi
X25 Povisi Bank X26 Perizinan
X28 Resiko pekerjaan
Dari hasil analisa, diperoleh enam belas variabel penyebab penurunan penawaran kontraktor pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V di Sumatera Barat. Pengolahan data untuk faktor yang dominan ini secara lengkap dapat dilihat pada lampiran D.
Faktor-faktor Dominan Penyebab Penurunan Penawaran Kontraktor pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V di Sumatera Barat.
Analisa mean digunakan untuk mendapatkan identifikasi penyebab-penyebab penurunan penawaran kontraktor
pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V di Sumatera Barat. Hasil yang diperoleh dari analisa mea n dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 9. Nilai Mean Un Penurunan Penawaran Kontraktor tuk Penyebab Dominan Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Pengairan pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V di Sumatera Barat
Kode X9 Jumlah tenaga kerja 4,0641 X14 Harga pekerjaan khusus 3,7308 X15 Mobilisasi 4,2692 X16 Upah operator alat 3,9744 X17 Biaya sewa 4,1410 X19 Jam kerja alat 4,1410 X21 Sewa kantor dan
operasional kantor 3,8205 X22 Biaya pekerjaan
persiapan 3,8462
X23 Peralatan umum dan
kendaraan 3,5128
X24 Asuransi 3,4872
X25 Povisi Bank 3,5769
X26 Perizinan 3,5128
X28 Resiko pekerjaan 3,7564 Sesuai dengan tabel di atas, maka identifikasi penyebab penurunan penawaran kontraktor pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V di Sumatera Barat dengan nilai mean paling tinggi adalah mobilisasi.
Analisa Standar Deviasi
maksimum dari hasil analisa terhadap penyebab-penyebab penurunan penawaran kontraktor pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V di Sumatera Barat. Hasil yang diperoleh dari analisa standar deviasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.10. Nilai Standar Deviasi untuk Penyebab Dominan Penurunan Penawaran Kontraktor pada Balai
Wilayah Sungai Sumatera V di Sumatera Barat
Kode
Faktor-Faktor Penyebab Penurunan
Penawaran Kontraktor
Std deviasi
X1 Harga 0,73821
X2 Kualitas 0,69211
X7 Lama pekerjaan 0,76207 X9 Jumlah tenaga kerja 0,61030 X14 Harga pekerjaan khusus 0,78415 X15 Mobilisasi 0,63804 X16 Upah operator alat 0,70203 X17 Biaya sewa 0,69739 X19 Jam kerja alat 0,63908 X21 Sewa kantor dan
operasional kantor 0,84889 X22 Biaya pekerjaan
persiapan 0,88387
X23 Peralatan umum dan
kendaraan 0,69774
X24 Asuransi 0,69774
X25 Povisi Bank 0,82995
X26 Perizinan 0,76860
X28 Resiko pekerjaan 0,72409 Sesuai dengan Tabel di atas, didapatkan standar deviasi terbesar dengan nilai 0,88387 adalah pada variabel biaya pekerjaan persiapan, dan standar deviasi terkecil dengan nilai 0,61030 adalah pada variabel jumlah tenaga kerja, yang berarti
bahwa penyebaran data tersebut sangat bervariasi.
Analisa faktor digunakan untuk memberikan pengelompokkan penyebab penurunan penawaran kontraktor pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V di Sumatera Barat. Dari hasil analisa ini didapat satu pengelompokkan baru dari enam belas penyebab penurunan penawaran yang diteliti. Hasil yang diperoleh dari analisa faktor (VARIMAX rotation) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Dari tabel hasil analisa faktor, diperoleh tujuh variabel faktor dominan penyebab penurunan penawaran kontraktor yang terdiri dari 1 (satu) pengelompokan baru.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa data diketahui persentase penurunan rata-rata penawaran kontraktor pada pekerjaan Balai Wilayah Sungai Sumatera V adalah sebesar 16,37%. yaitu Penurunan pewaran kontraktor pada pekerjaan Balai Wilayah Sungai Sumatera V diduga dipengaruhi berbagai faktor.
kontraktor pada pekerjaan Balai Wilayah Sungai Sumatera V. Adapun faktor tersebut adalah Faktor material meliputi harga dan kualitas material. Faktor tenaga kerja, meliputi lama pekerjaan,jumlah tenaga kerja, dan harga pekerjaan khusus. Faktor peralatan meliputi mobilisasi, upah operator alat, biaya sewa dan jam kerja alat. Faktor overhead meliputi sewa kantor dan operasional kantor, biaya pekerjaan persiapan, peralatan umum dan kendaraan, asuransi, posisi bank, dan perizinan. Sedangkan faktor keuntungan yaitu resiko pekerjaan.
PENUTUP Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat dirangkum kesimpulan sebagai berikut : 1. Persentase rata-rata penurunan
penawaran yang dilakukan oleh kontraktor di Balai Wilayah Sungai Sumatera V Tahun Anggaran 2012 dan 2013 rata-rata adalah 16,37%. Berdasarkan atas tiga pengelompokan Penurunan Penawaran yaitu Terhadap penawaran yang turun kisaran 15 % s/d 20 % kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu dan mutu yang diharapkan, terhadap penawaran yang turun dari kisaran 20 % s/d 25% dengan manajemen dan metoda yang bagus kontraktor mengeluh dengan
untung yang sangat tipis dan terhadap penawaran yang turun kisaran 25% s/d 38% kontraktor mengalami keterlambatan menyelesaikan pekerjaan dengan alasan pekerja berhenti karena keterlambatan pembayaran upah , kontraktor mengeluh tidak ada untung alias merugi. Untuk penawaran yang turun diatas 25% walaupun dengan manajemen dan metoda kerja yang bagus tapi kontraktor tidak mendapat untung.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan penawaran sangat kuat yaitu Faktor Material meliputi harga material, kualitas material, Faktor Tenaga Kerja meliputi lama pekerjaan, jumlah tenaga kerja, harga pekerjaan khusus, Faktor Peralatan meliputi mobilisasi, upah operator alat, biaya sewa, jam kerja alat, Faktor Overhead meliputi sewa kantor dan operasional kantor, biaya pekerjaan persiapan, peralatan umum dan kendaraan, asuransi, posisi bank, perizinan dan Faktor keuntungan hanya pada resiko pekerjaan.
Saran-saran
Berdasarkan yang ada pada penelitian ini, penulis mengajukan saran sebagai berikut ini :
penghimpunan data secara terus menerus terhadap tender proyek konstruksi di Sumater Barat guna mengantisipasi adanya penyimpangan pelaksanaan.
2. Dalam menghitung penuruan penawaran proyek upaya lebih memberi perhatian kepada faktor-faktor yang mempengaruhi berdasarkan hasil penelitian ini. Selanjutnya guna lebih meningkatkan keahlian estimator dalam menghitung estimasi biaya, para estimator agar diikutkan dalam workshop-workshop serta seminar-seminar tentang penyusunan estimasi biaya oleh pemerintah ataupun swasta.
DAFTAR PUSTASKA
Abduh, Muhamad dan Reini. D. Wirahadikusumah, Model Penila ian Kewa jaran Harga Penawa ran Kontraktor dengan Sistem Eva lua si Nila i. Jurnal Teknik Sipil Vol. 12. No 3. Juli 2005
Agung Wibowo, Muhammad, dkk, Model Keterka itan Antar Industri dan Multiplier Effecs Industri Konstruksi serta Penga ruhnya terhadap Perekonomian Nasiona l Guna Menghadapi Persa ingan Globa l, Tesis, LP Universitas Diponegoro, Semarang 2009 Asiyanto, Construction Project Cost
Management, Jakarta: PT Pradnya Paramita, 2003
Barrie, D.S, Profesiona l Construction Ma nagement, Mc, Graw Hill Book Company,1992
Bogdan, Robert C, Taylor, Pengantar Motode Kua litatif. Surabaya: Esa Naional, 1992
Dermawan, Hardi. Pemodelan Hubungan Biaya dan Durasi Aktivitas Proyek Konstruksi, Tesis, MTS Universitas Kristen Petra Surabaya, 2001
Ervianto, W I, Manajemen Proyek Konstruksi, Yogyakarta: Andi Offset 2005
Gary R. Heerkens. 2005. Dalam tesis Ervianto, Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Overruns Biaya Pada Proyek Konstruksi Gedung Di Ma kasar, 2003, Tesis S2, ITS Surabaya.
Hansen dan Mowen. Ma na jemen Bia ya, Buku -2
Hendrato, rusdian Rasih, Teknik dan Metode Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri, Jakarta Diklat Manajemen Pengadaan Barang & Jasa Lembaga Administrasi Negara, 2004
Hendrickson,C. Project Management for Construction, 2nd Edistion, Prentice Hall, McGraw, 2000 Husen, Abrar, Manajemen Proyek
Perenca naan, Penjadwalan dan Pengendalian Proyek, Yogyakarta Andi Ofset, 2009
Hutagalung, Jefry. Fa ktor-fa ktor yang Mempengaruhi Biaya, Jefry Hutagalung`s Blog, 2009
Proyek Sipil Umum PT. Wija ya Ka rya Terhadap Kinerja Wa ktu dan Bia ya”, Tesis, 2006
Keputusan Presiden Keppres No.80 Tahun 2003 tentang Pedoman pelaksanaan Pengadaan barang/Jasa Instansi Pemerintah, 2003
M.Khalid, HM, Studi Ana lisa Harga Satuan Pekerjaan pada Konstruksi Gedung dengan Metode BOW dan Lapangan, Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2008
Maleong, Lexy,. J. Metodelogi Penelitian
Kualitatif, Yogyakarta: Rekasarasin, 1998
Miles, Matthew B dan Huberman A Michel (terjemahan Rohani Rohidu), Analisis Data Kualitatif. Jakarta :UNI Press, 1992
Muyazamah, Yannu, Pemodelana Proporsi Sumber Da ya Proyek Konstruksi, Tesis Universitas Diponegoro, Semarang, 2008 N.Martha Jaya dan A.A Diah Parami
Dewi, Ana lisa Penjadwa lan Proyek Menggguna kan Ranked dan Prcendence Diagram Methode, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. II. No. 2 Juli 2007 Nasution , S. Metode Resea rch, Jakarta:
Bumi Aksara, 2008
Natawijana, Rochany, Perencanaan dan Pengenda lian Bia ya, Universitas Pendidikan Indonesia, Jakarta 2000
Oberlender, G.D, Project Managemet for Engineering and Construction, 2nd Edition McGraw_Hill, 2000
Peraturan Lembaga 11a, Persyarataan Penetapan Kua lifika si Usaha ja sa Konstruksi dan Jasa Penga was Konstruksi, Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi, 2008
Peraturan Lembaga 15, Pesya ratan Penetapan Usaha ja sa Konstruksi dan ja sa Penga was Konstruksi, Lembaga Penyedia Jasa Kosntruksi, 2010
Peratutan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Ja sa Pemerintah, Jakarta Trans Media, 2010
Prasetyo, Bambang, Metode Penelitia n Kuantitatif, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2005
Santoso, Indriani. Ana lisa Overruns Biaya pada Beberapa Tipe Proyek Konstrukksi, Dimensi Teknik Sipil Vol, 1999
Skitmore, M, Factors Affecting Accurancy of Engineers` Estima tes, AACE Transaction, B. 3.1 – B.3.8. 1988 Soedrajat, S.A, Ana lisa Angga ran Bia ya
Pelaksanaan, Bandung: Nova, 1992
Soeharto, Imam. Ma na jemen Proyek Dari konseptual Sa mpel Operasiona l, Jakarta: Erlangga, 1995
Soemadi, W Biemo dan Rani G Kusumawardani, Studi Praktek Estimasi Biaya Tidak Langsung pada Proyek Kosntruksi, Konfrensi Teknik Sipil 4, 2010 Triwibowo, B, dkk, Buku Referenci Untuk
True, N.F Determining The Accurecy of a Cost Estima te, AACE Transaction T,2.1 - T.2.10, 1998
Undang-Undang No. 18 Tahun 1999, tentang Ja sa Konstruksi, 1999 Untario, Victor, Model Pengandalian
Biaya dan Resiko (Pada Perumahan Graha Family Suraba ya), Tesis, MTS, Universitas Kristen Petra Surabaya, 2007