• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Dan Indonesia Praktikum Monohibrid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Dan Indonesia Praktikum Monohibrid"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

Laporan Praktikum Genetika

Simulasi Persilangan Monohibrida

Disusun oleh:

Arifah Nur Aini 4401413071

Nur Hidayati Puspita Sari 4401413056

Kelompok 1 (Weinberg)

Rombel 1 Pendidikan Biologi

LABORATORIUM GENETIKA

JURUSAN BIOLOGI FMIPA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

2

Kegiatan 1. Simulasi Persilangan Monohibrida

A. Tujuan

1. Membuktikan adanya prinsip segregasi secara bebas.

2. Membuktikan perbandingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida,

yaitu perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1.

3. Dapat menggunakan uji Chi-Square dalam analisis genetika Mendel.

B. Latar Belakang

Genetika (kata serapan dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari

bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani: γέννω, genno yang

berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat

pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat

dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala

aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu

surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada

Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906

(Anonim,2015).

Gen

Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika

dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi

hereditas yang dinamakan gen terdapat dalam lokus, di dalam kromosom.

Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup

yang mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam lokus gen. Gen terdiri

dari protein dan asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran antara 4 – 8 m (mikron).

Fungsi Gen

Fungsi gen antara lain:

(3)

3 b. Sebagai penentu sifat yang diturunkan.

c. Mengatur perkembangan dan metabolisme.

Simbol-Simbol Gen

1. Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat

yang dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu) dan

biasanya dinyatakan dalam huruf besar, misalnya A.

2. Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen

dominan) sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada

keturunannya.

perpaduan dua sel kelamin. Misalnya aa

6. Kromosom homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk betina

berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan.

7. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1, F2, dan F3 yang dapat

dilihat, seperti tinggi, rendah, warna, dan bentuk.

8. Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya

AA, Aa, dan aa.

Tiap sifat makhluk hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan

yang dikenal dengan nama gen. Sepasang gen ini satu berasal dari induk jantan

dan yang lainnya dari induk betina. Gen yang satu pasang ini disebut sebagai

gen yang satu alela. Menurut Mendel gen yang satu alela akan memisah pada

waktu pembentukan gamet, yang selanjutnya dikenal dengan prinsip segregasi

secara bebas dan gen akan berpasangan kembali pada waktu fertilisasi sehingga

(4)

4 Hukum pewarisan Mendel adalah hukum yang mengatur pewarisan sifat

secara genetik dari satu organisme kepada keturunannya. Hukum ini didapat

dari hasil penelitian Gregor Johann Mendel, seorang biarawan Austria. Hukum

tersebut terdiri dari dua bagian :

1. Hukum Pertama Mendel (hukum pemisahan atau segregation)

Isi dari hukum segregasi :

Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, setiap pasang gen akan

disegregasi ke dalam masing-masing gamet yang terbentuk.

2. Hukum Kedua Mendel (hukum berpasangan secara bebas atau independent

assortment)

Isi dari hukum pasangan bebas :

Segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan

gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi

pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas.

Hukum Mendel adalah salah satu hukum terpenting dalam perkembangan

ilmu genetika di dunia. Namun, tidak banyak orang yang menyadari bahwa

penelitian Mendel didasari pada ilmu Matematika Diskrit (Fransisca:2010).

Hukum Segregasi

Jika model percampuran dari pewarisan sifat adlah benar, hibrid F1 dari

persilangan antara ercis berbunga ungu dan berbunga putih seharusnya

memiliki bunga ungu pucat, sifat intermediet antara sifat-sifat pada generasi P.

Namun ternyata semua keturunan F1 memiliki bunga yang seungu induk

berbunga ungu. Ketika Mendel membiarkan tanaman F1 menyerbuk sendiri

dan menanam biji yang dihasilkan, siat bunga putih muncul kembali pada

generasi F2.

Mendel menggunakan ukuran sampel yang sangat besar dan mencatat

hasilnya dengan akurat. Mendel mendeskripsikan empat konsep terkait yang

(5)

5 1. Versi alternatif gen menyebabkan variasi dalam karakter yang diwarisi.

2. Untuk setiap karakter, organisme mewarisi dua alel, satu dari

masing-masing induk.

3. Jika dua alel pada suatu lokus berbeda, maka slah satunya, alel dominan,

menentukan kenampakan organisme; yang satu lagi, alel resesif, tidak

memiliki efek pada kenampakan organisme.

4. Hukum segregasi, dua alel untuk suatu karakter terwariskan bersegregasi (memisah) selama pembentukan gamet dan akhirnya berada dalam

gamet-gamet yang berbeda (Campbell, 2010).

Perbandingan fenotip yang ditemukan dalam persilangan monohibrid

tidak sepenuhnya merupakan perbandingan yang pasti. Dalam kejadian nyata

terdapat penyimpangan atau deviasi. Perbandingan hasil persilangan di dalam

kenyataan berbeda atau memiliki selisih dengan perhitungan. Maka dari itu

perlu diadakan evaluasi. Cara evaluasi tersebut adalah dengan mengadakan

chi-square test(χ2) (Suryo, 1990).

C. Alat dan Bahan

Kancing genetika dua macam warna masing-masing berjumlah 50.

D. Cara Kerja

1. Mengambil dua warna kancing, masing-masing sebanyak 50, menentukan

simbol-simbol gen dan sifat yang diwakili oleh setiap warna kancing.

2. Memisahkan 50 kancing merah (bunga Mirabilis jalapa warna merah)

membagi menjadi 2, 25 jantan dan 25 betina dan memisahkan 50 kancing

putih (bunga Mirabilis jalapa warna putih) membagi menjadi 2, 25 jantan

dan 25 betina.

3. Memasukkan 25 kancing merah + 25 kancing putih sebagai gamet jantan

kedalam satu kantong, dan sisanya kedalam kantong lain sebagai gamet

betina.

4. Mengambil secara acak 1 kancing dari kantong pertama dan 1 kancing dari

kantong kedua, mepertemukan dan mentabulasi hasilnya.

5. Melakukan terus cara yang sama hingga kancing yang berfungsi sebagai gen

(6)

6 6. Menghitung perbandingan genotip dan fenotip yang diperoleh.

7. Menguji perbandingan yang diperoleh dengan Chi-Square.

E. Hasil

1. Data kelompok

Misalkan menyilangkan Mirabilis jalapa berbunga merah dengan

Mirabilis jalapa berbunga putih.

M = bunga merah

Bunga Mirabilis jalapa Merah >< Bunga Mirabilis jalapa Putih

P MM >< mm

Kelompok Persilangan Fenotip Genotip

(7)

7

Ho = Percobaan sesuai dengan hukum Mendel 1

Ha = Percobaan tidak sesuai hukum Mendel 1

(8)

8

;

Jadi percobaan yang dilakukan sesuai dengan Hukum Mendel 1.

Uji Chi-Square Fenotip

Ho = Percobaan sesuai dengan hukum Mendel 1

Ha = Percobaan tidak sesuai hukum Mendel 1

Fenotip

Jadi percobaan yang dilakukan sesuai dengan Hukum Mendel 1.

2. Data kelas

Uji Chi-Square Genotip

Kelompok Genotip

Homozigot dominan Heterozigot Homozigot resesif

1 40 70 40

Ho = Percobaan sesuai dengan hukum Mendel 1

Ha = Percobaan tidak sesuai hukum Mendel 1

𝑑 𝑛

𝑑

𝑥 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 4

α = 0,05

(9)

9

Jadi percobaan yang dilakukan sesuai dengan Hukum Mendel 1.

Uji Chi-Square Fenotip

Ho = Percobaan sesuai dengan hukum Mendel 1

Ha = Percobaan tidak sesuai hukum Mendel 1

(10)

10

;

Jadi percobaan yang dilakukan sesuai dengan Hukum Mendel 1.

G. Pembahasan

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gen-gen

berpasangan dalam persilangan. Persilangan ini hanya melihat satu sifat beda

atau disebut monohibrid. Kancing – kancing genetika digunakan sebagai pengganti gen. Kancing yang digunakan ada dua warna, misalnya dalam

percobaan ini kelompok kami menggunakan kancing berwarna merah dan

putih. Kancing merah melambangkan gen warna merah pada bunga Mirabilis

jalapa dan kancing putih menggambarkan gen warna putih. Dimana gen bunga

berwarna merah dominan terhadap gen bunga berwarna putih.

Banyaknya kancing yang digunakan ada 100 buah. 50 kancing berwarna

merah dan 50 kancing berwarna putih. 25 kancing merah + 25 kancing putih

melambangkan gamet jantan dan sisanya gamet betina. Gamet jantan dan

betina dipertemukan secara acak. Persilangan yang terjadi adalah sebagai

berikut:

P ♀MM >< ♂ mm (Merah) ↓ (Putih) F1 Mm

(Merah)

F1>< F1 ♀ Mm >< ♂ Mm (Merah) ↓ (Merah) G M, m M, m

F2 Fenotip

(Genotip) Merah (M) Putih (m)

Merah (M) MM Mm

(11)

11 1. Data kelompok

Kami melakukan persilangan dengan cara meletakkan

kancing-kancing gamet jantan di satu kantong dan kancing-kancing gamet betina di kantong

lainnya. Sebelum diambil, kancing-kancing dihomogenkan terlebih dahulu

agar warna merah dan putih menyebar. Lalu satu kancing dari

masing-masing kantong diambil secara acak dan dipertemukan. Pengambilan

secara acak dan mempertemukannya merupakan prinsip dari segregasi

(Hukum Mendel 1) yang menyatakan bahwa dua alel untuk suatu sifat

terwariskan bersegregasi (memisah) selama pembentukan gamet dan

akhirnya berada dalam gamet gamet yang berbeda.

Setiap individu bersifat haploid, yakni ditandai dengan memiliki

sepasang alel untuk satu sifat. Misalnya dalam hal ini bunga Mirabilis

jalapa yang memiliki sepasang alel untuk sifat warna bunga. Alel itu ada

yang dominan (Merah-M) dan ada yang resesif (Putih-m). Ketika proses

pembentukan gamet, dua alel ini memisah. Masing-masing alel berada

pada gamet yang berbeda. Karena gamet bersifat haploid maka gamet

hanya memiliki satu alel untuk warna bunga (M-saja atau m-saja). Ketika

gamet jantan dan betina bersatu dalam proses fertilisasi akan membentuk

individu baru yang bersifat diploid. Individu ini mewarisi sifat warna

bunga dengan alel yang diwariskan dari induknya.

Dari hasil persilangan parental Mirabilis jalapa merah homozigot

dominan dengan bunga Mirabilis jalapa putih yang hmozigot resesif akan

menghasilkan F1 heterozigot dengan fenotip warna merah. Ketika

persilangan sesama F1 dilakukan maka kami mendapatkan perbandingan

fenotip F2 merah : putih sebesar 110 : 40 atau bila disederhanakan menjadi

2,75 : 1. Sedangkan perbandingan genotipnya MM : Mm : mm adalah 40 :

70 : 40 atau bila disederhanakan menjadi 1 : 1,75 : 1. Persilangan ini

menggunakan 50 kancing untuk masing-masing warna dan dilakukan 3

kali penglangan. Sehingga jumlah individu F2 yang kami dapatkan adalah

150 individu.

Bila dilihat perbandingan yang kami dapatkan mendekati

(12)

12 fenotip kami mendapatkan 2,75 : 1 sedangkan Mendel 3 : 1. Untuk

perbandingan genotip kami mendapatkan 1 : 1,75 : 1 sedangkan Mendel 1

: 2 : 1. Maka kami melakukan uji Chi-Square untuk mengetahui kevalidan

data yang kami peroleh.

Dari uji Chi-Square untuk genotip kami mendapatkan kesimpulan

bahwa percobaan yang dilakukan sesuai dengan Hukum Mendel 1.

hitung yang kami dapatkan sebesar 0,25 sedangkan tabel dengan α 0,05 dan d = 2 adalah 5,99. Karena hitung lebih kecil dari tabel maka

H0diterima. Jadi kami menarik kesimpulan bahwa persilangan yang kami

lakukan sesuai dengan hukum Mendel 1.

Kami juga melakukan uji Chi-square untuk fenotip dan kami

mendapatkan kesimpulan yang sama yaitu persilangan sesuai dengan

hukum Mendel 1. Perbandingan yang kami dapatkan memang tidak persis

sama dengan perbandingan Mendel. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal,

salah satunya adalah kemungkinan kurang homogennya kancing dalam

kantong saat melakukan persilangan.

2. Data kelas

Kami juga menghimpun data dari 9 kelompok. Dari data ini kami

melakukan analisis dengan uji Chi-Square. Kami menguji dengan

menghitung Chi-Square untuk genotip dan fenotip. Dari hasil Chi-Square

genotip kami mendapatkan hitung sebesar 0,87. Jika dibandingkan

hitung lebih kecil dari tabel dengan α 0,05 dan d = 2 yakni 5,59. Maka kami menarik kesimpulan bahwa perbandingan dari data hasil

persilangan dalam 1 kelas sesuai dengan hukum Mendel 1. Meskipun

untuk hitung genotip data kelas lebih besar dari hitung data

kelompok. Namun karena keduanya masih lebih keil dari tabel maka

(13)

13 H. Simpulan

1. Prinsip segregasi secara bebas memang benar adanya dengan dilakukannya

percobaan pemisahan 25 pasang kancing dengan jumlah sama besar dan di

silangkan dengan 25 buah kancing berbeda warna yang lainnya kemudian

disilangkan kembali secara acak yang kemudian menghasilkan keturunan F1

dan F2 dengan adanya perbandingan tertentu yang cenderung stabil.

2. Terbukti bahwa perbandingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida,

yaitu perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1 atau

hampir mendekati yang dibuktikan dengan uji Chi-Square dan hasilnya Ho

diterima.

3. Uji Chi Square dalam analisis genetika Mendel dapat digunakan secara

efektif untuk membuktikan kebenaran dari perbandingan hasil percobaan

sehingga data dan hasil yang didapat semakin valid dan akurat.

I. Daftar Pustaka

Anonim. 2015. Genetika. Dalam https://www.wikipedia.com/genetika/.

Diakses pada 12 September 2015 pukul 13.00 WIB.

Campbell, dkk. 2010. Biologi Jilid 1. Alih bahasa oleh Damaring Tyas W.

Jakarta: Erlangga.

Fransisca C. 2010. Kombinatorial Dalam Hukum Pewarisan Mendel. Makalah

II2092 Probabilitas dan Statistik – Sem. I Tahun 2010/2011.

Suryo. 1984. Genetika. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Widianti, Tuti dan Noor Aini H. 2015. Buku Ajar Genetika. Semarang: Jurusan

Biologi FMIPA Unnes.

Widianti, Tuti dan Noor Aini H. 2015. Petunjuk Praktikum Genetika.

(14)

14 J. Dokumentasi

Pengulangan 1

Pengulangan 3

(15)

15 K. Jawaban Pertanyaan

1. Perbandingan genotip dan fenotip yang saya peroleh adalah

Perbandingan Genotip = Mm : Mm : mm = 40 : 70 : 40

= 1 : 1,75 : 1

Perbandingan Fenotip = Merah : Putih = 110 : 40

= 2,75 : 1

2. Hasil kelompok kami dibandingkan kelompok lain hampir sama karena

setelah uji Chi-Square yang dilakukan baik uji Chi-Square enotip maupun

fenotip, didapatkan hasil yang sama yaitu Ho diterima. Hasil yang kami

peroleh untuk genotip yaitu X2hitung X 2 (0,05;2 ) = 0,25 5,99 dan X2hitung

X 2 (0,05;1 ) = 0,083 3,84.

3. Hasil perbandingan yang kami peroleh dapat dipercaya kebenarannya dan

sesuai dari yang diharapkan karena dengan Uji Chi-Square, hasil data

kelompok kami Ho diterima yang mana hal ini membuktikan kebenaran dan

keberhasilan kami dalam membuktikan Hukum Mendel I.

4. Diagram Persilangan

P: ♀MM >< ♂ mm (Merah) ↓ (Putih) F1: Mm

(Merah)

F1>< F1: ♀ Mm >< ♂ Mm

(Merah) ↓ (Merah) G: K , k K, k

F2 :

Fenotip (Genotip) Merah (M) Putih (m)

Merah (M) MM Mm

(16)

16 5. Kesimpulan dari kegiatan :

1. Prinsip segregasi secara bebas memang benar adanya dengan

dilakukannya percobaan pemisahan 25 pasang kancing dengan jumlah

sama besar dan di silangkan dengan 25 buah kancing berbeda warna yang

lainnya kemudian disilangkan kembali secara acak yang kemudian

menghasilkan keturunan F1 dan F2 dengan adanya perbandingan tertentu

yang cenderung stabil.

2. Terbukti bahwa perbandingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida,

yaitu perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1 atau

hampir mendekati yang dibuktikan dengan uji Chi-Square dan hasilnya

Ho diterima.

3. Uji Chi Square dalam analisis genetika Mendel dapat digunakan secara

efektif untuk membuktikan kebenaran dari perbandingan hasil percobaan

sehingga data dan hasil yang didapat semakin valid dan akurat.

6. Misalkan menyilangkan Mangifera indica berbuah Manis dengan

Mangifera indica berbuah asam. Yang digunakan adalah uang logam

Rp500,-.

Gambar burung garuda = M = buah manis

Angka = m = buah asam

Mangifera indica Manis >< Mangifera indica Asam

P MM >< mm

F1 >< F1 Mm >< Mm

F2 MM Mm mm

Genotip 34 : 81 : 35

(17)

17

Fenotip Manis : Asam

115 : 35

3,28 : 1

Uji Chi-Square Genotip

Ho = Percobaan sesuai dengan hukum Mendel 1

Ha = Percobaan tidak sesuai hukum Mendel 1

Genotip

MM 34 37,5 -3,5 12,25

Mm 81 75 6 36

mm 35 37,5 -2,5 6,25

∑ 150 ∑ 54,5

4

;

Jadi percobaan yang dilakukan sesuai dengan Hukum Mendel 1.

𝑑 𝑛

𝑑

𝑥 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 99

α = 0,05

Gambar

Gambar – 1 : IIIII III

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian alel ganda ialah bahwa dalam suatu populasi individu jumlah jenis alel pada suatu lokus terdapat lebih dari dua.. Contoh yang sudah cukup luas dikenal ialah

Ketika sebuah larutan dimasukkan kedalamnya ekstrak bunga sepatu perubahan warnanya menjadi lebih tua itu artinya larutan tersebut bersifat asam, sedangkan jika warna berubah

Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari, atau.. dengan kata lain memiliki kedua alat kelamin

Kaitan hubungan antara sifat fisik, kimia, fisiologi dan organoleptik buah dan sayuran adalah pada tingakat kematangan buah dan sayur maka akan mengalami perunbahan berat,

Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat

Lokus yang memiliki alel berbeda antara dua pool tetapi memiliki alel sama dengan pembanding dianggap sebagai marka yang berasosiasi dengan sifat tahan durian terhadap

pada suatu organisme heterozigot untuk sifat tertentu, hanya satu dari dua alel diekspresikan.. dua alel yang menentukan suatu sifat akan dipisahkan ketika sel

Pada penelitian yang saya amati menunjukkan bahwa Menurut Rukmi 2016, bunga melati termasuk bunga majemuk, yang tumbuh di ketiak daun, dan memiliki bunga terbatas dengan jumlah 3 atau