• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA melalui aplikasi e-learningMoodle

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA melalui aplikasi e-learningMoodle"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BELAJAR IPA melalui aplikasi

e-learningMoodle

Heru Harnadi

SMP Muhammadiyah 2 Depok E-mail: heruharnadi@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasidan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran e-learningMoodle. Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Depok tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 22 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dokumentasi, tes dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil observasi guru mata pelajaran IPA pada awal semester I diperoleh keterangan bahwa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, banyak peserta didik kelas VII yang tidak memperhatikan penjelasan guru, berbicara dengan peserta didik lain ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran, malas mencatat materi pelajaran dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru. Peserta didik juga tampak kurang antusias dalam menerima materi pelajaran. Hal ini diperkirakan penyebabnya ada beberapa faktor yaitu faktor peserta didik dan faktor guru. Faktor peserta didik berupa kurangnya motivasi dari dalam diri peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar, sedangkan faktor guru diantaranya berupa media pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru kurang memotivasi peserta didik untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah penggunaan media pembelajaran aplikasi e-learningMoodle dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran aplikasie-learningMoodle pada proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasidan prestasi belajar IPA dalam kualifikasi baik.

(2)

PENDAHULUAN

P a d a e r a g l o b a l , t e k n o l o g i semakin lama semakin canggih. Komputer merupakan salah satu media teknologi informasi yang mengalami kemajuan yang sangat cepat. Salah satu kemajuan komputer berdampak pada bidang pendidikan. Teknologi membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah dan praktis. Seseorang bisa berkomunikasi dengan cepat dan mudah meskipun dipisahkan ruang dan waktu. Dunia pendidikan membutuhkan hal

yang sama yaitu efisiensi waktu dan

kepraktisan sehingga memudahkan peserta didik dalam proses belajar.

Saat ini peserta didik dapat belajar dalam waktu yang cepat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Peserta didik kini dapat belajar tanpa guru yang ada disam-pingnya dengan memanfaatkan aplikasi e-learning. E-learning merupakan al-ternatif solusi dalam dunia pendidikan dalam penyediaan media pembelajaran untuk mempermudah proses pembela-jaran. Saat ini guru dapat memanfaatkan aplikasi e-learning,untuk mengubah kegiatan pembelajaran secara kon-vensional yang dilakukan di dalam kelas.E-learning merupakan singkatan dari Electronic Learning,suatu cara baru dalam proses pembelajaran yang meng-gunakan media elektronik, khususnya jaringan internet atau intranet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini.

Proses pembelajaran IPA di SMP Muhammadiyah 2 Depok selama ini masih kurang maksimal. Guru

masih sering menggunakan media pembelajaran konvensional yang kurang menarik, sehingga motivasi belajar peserta didik rendah. Hal ini menyebabkan prestasi belajar peserta didik juga rendah.

Pada tahun 2013 SMP Muhammad-iyah 2 Depok memperoleh bantuan komputer yang didalamnya terdapat media pembelajaran. Media pembela-jaran ini berbasis web yang memanfaat-kan aplikasie-learningMoodlesebagai wadahnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dicoba untuk memberi-kan pembelajaran IPA melalui aplikasie-learningMoodle untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA, peser-ta didik kelas VII-A SMP Muhammadi-yah 2 Depok semester I Tahun pelajaran 2016/2017.

Moodle adalah sebuah nama program aplikasie-learning yang dapat mengubah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan peserta didik untuk masuk dalam ruang kelas digital u n t u k m e n g a k s e s m a t e r i - m a t e r i pembelajaran. Aplikasi Moodle dapat dimanfaatkan untuk membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik, dan lain-lain. Berdasarkan keunggulan aplikasi Moodle, diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA peserta didik kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Depok.

(3)

Pengertian kata prestasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia (Luk-man Ali, dkk. 1995:787), mempunyai arti hasil yang telah dicapai (dari yang dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Maka prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik setelah proses pem-belajaran. Pengertian prestasi belajar yang lain, menurut Sumadi Suryab-rata (1984:25) prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh suatu latihan, pengalaman yang harus didukung oleh kesadaran seorang peserta didik untuk belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapatdisimpulkanbahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan yang didukungoleh kesadaran untuk belajar dan merupakan hasil pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil tersebut pada umumnya berbentuk angka atau nilai, yang diperoleh setelah menempuh tes maupun non tes.

M e n u r u t O e m a r H a m a l i k (1983:74), salah satu faktor yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan belajar adalah kurangnya motivasi terhadap pelajaran. Motivasi menentukan sukses atau gagalnya kegiatan seseorang. Demikian pula dalam mengikuti pelajaran di sekolah, s e t i a p p e s e r t a d i d i k h e n d a k n y a mempunyai motivasi terhadap pelajaran yang sedang diikutinya. Kurangnya motivasi menyebabkan kurangnya perhatian dan usaha belajar, sehingga akan menghambat belajar.

Menurut Slameto (1995:57), mo-tivasi adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

ak-tivitas, tanpa ada yang menyuruh. Mo-tivasi pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar dirinya. Semakin besar atau kuat hubungan tersebut, semakin besar motivasinya.

Lebih lanjut Slameto menerangkan b a h w a s u a t u m o t i v a s i d a p a t diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa peserta didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Motivasi dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Peserta didik yang memiliki motivasi terhadap suatu objek tertentu, cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek tersebut. Hal ini didukung oleh Bimo Walgito (1983) yang mengartikan motivasi sebagai sesuatukeadaandimana seseorang m e m p u n y a i p e r h a t i a n t e r h a d a p sesuatu keinginan untuk mengetahui, mempelajari dan membuktikan lebih lanjut.

Sehubungan dengan hal ini, Sumadi Suryabrata (1983) menjelaskan bahwa seseorang yang tidak termotivasi untuk belajar jangan diharapkan hasil belajarnya akan lebih baik. Hal tersebut didukung oleh Kurt Singer (1987) yang menerangkan bahwa motivasi merupakan suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar. Apabila seorang peserta didik mempunyai rasa ingin belajar, ia akan cepat mengerti dan memahaminya. Dengan demikian keberhasilan belajar ditentukan oleh motivasi belajarnya.

(4)

pengaruh dari luar (Mahfudh Salahudin, 1990:65). Motivasi pembawaan yaitu motivasi yang munculnya tidak dipengaruhi oleh faktor- faktor lain baik kebutuhan maupun lingkungan, biasanya muncul berdasarkan bakat yang ada dan belum tentu dimiliki oleh setiap peserta didik. Motivasi yang muncul karena adanya pengaruh dari luar dapat berubah-ubah dan apabila motivasi ini hilang dari diri peserta didik, guru dapat menumbuhkannya. Dengan demikian diharapkan peserta didik menjadi tertarik, merasa senang dalam proses belajar.

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat diekspresikan dalam b e n t u k p e r n y a t a a n s u k a , l e b i h suka dan lainnya. Motivasi dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu kegiatan. Peserta didik yang memiliki motivasi terhadap objek tertentu cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek tersebut. Motivasi berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Depok. Subyek penelitian yaitu peserta didik kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Depok, berjumlah 22 peserta didik yang terdiri dari 13 laki-laki dan 9 perempuan.

Penelitian ini merupakan Penelitian Pengembangan Inovasi Pembelajaran di Sekolah (PIPS) dengan metode action research atau penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan dasar yang saling berkait dan bersinambung yaitu: (1) perencanaan (planing), (2) pelaksanaan (acting), (3)

pengawasan (observing), (4) refleksi (reflecting) yang terdiri dari 2 siklus. Hubungan antara tahapan-tahapan dalam penelitian dijelaskan dalam Gambar 1.1.

Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas pada Setiap Siklus

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini bersifat online, diakses menggunakan komputer. Angket digunakan untuk memperoleh data motivasi belajar IPA. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan menggunakan skala Likert. Angket ini terdiri dari 10 pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

(5)

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item i n s t r u m e n y a n g d a p a t b e r u p a pernyataan atau pertanyaan.

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa nilai ulangan harian peserta didik kelas V I I - A S M P M u h a m m a d i y a h 2 Depok. Data ini digunakan sebagai salah satu alat ukur untuk menentukan sejauh mana keberhasilan penelitian yang dilakukan.

3. Tes

Tes dilakukan dengan memberikan instrumen tes kepada peserta didik secara onlineyaitu berupa evaluasi disetiap akhir siklus. Dalam penelitian ini soal yang digunakan berbentuk isian singkat sebanyak 10 soal.

4. Observasi

Menggunakan laporan aktivitas peserta didik yang sudah tersedia d a l a m e - l e a r n i n g , o b s e r v a s i dapat dilakukan selama proses pembelajaran maupun diluar jam belajar. Selain itu observasi selama proses pembelajaran juga dilakukan oleh pengamat.

Teknik Analisis Data

Te k n i k a n a l i s i s d a t a y a n g digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut.

1. Analisis angket motivasi belajar IPA (a) Deskriptif Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2010) untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban setiap item instrumen

angket yang menggunakan skala Likert dapat diberi skor.

Tabel 1. Skor jawaban angket yang menggunakan skala Likert

Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Ragu-Ragu (RR) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

Sehingga dalam pembuatan angket secara online perlu diseting skor masing- masing item berdasarkan aturan di atas.

(b) Deskriptif Kualitatif

Data hasil angket motivasi belajar IPA peserta didik dapat dianalisis langsung dengan menggunakan Results-Statistics yang tersedia pada menu Navigationpada aplikasi e-learning Moodle.

Untuk memberikan predikat pada motivasi belajar IPA peserta didik dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 2. Predikat motivasi belajar peserta didik

No. Skor yang diper-oleh

Predikat

1. 41 – 50 Sangat baik

2. 31 – 40 Baik

3. 21 - 30 Cukup

4. 11 - 20 Kurang

(6)

Tabel 3. Interpretasi predikat hasil belajar peserta didik

No. Nilai Predikat

1. ≥ 95,0 Istimewa

2. 80,0 - 94,9 Amat baik

3. 65,0 - 79,9 Baik

4. 55,0 - 64,9 Cukup

5. 40,1 - 54,9 Kurang

6. ≤ 40,0 Amat kurang Sumber: Suharsimi, 2010

2. Analisis hasil belajar IPA (a) Deskriptif Kuantitatif

Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik dan penilaian hasil belajar peserta didik secara individu dapat dilihat secara langsung pada menu Navigation-Result-Gradespada aplikasi e-learning Moodle.. Persentase hasil belajar peserta didik dihitung dengan menggunakan rumus dari Sudijono (2008) adalah sebagai berikut :

f

P = —— x 100 % N

Keterangan:

P = angka persentase

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = jumlah frekuensi/banyaknya individu

Hasil belajar peserta didik setiap akhir siklus yang dinyatakan dalam b e n t u k p e r s e n t a s e m e n y a t a k a n ketuntasan belajar secara klasikal.

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang pada setiap siklusnya terbagi atas 4 tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi. Adapun pelaksanaan dari tiap

siklus diuraikan sebagai berikut. 1. Deskripsi Siklus I

Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu tanggal 10 dan 12 Oktober 2016 dengan alokasi waktu tiap pertemuan selama 2x40 menit dan 3x40 menit. Materi pelajaran disajikan menggunakanaplikasi e-learning Moodle pada pertemuan pertama. Materi pelajaran yang disajikan pada pertemuan pertama yaitu pengelompokan zat asam, basa dan garam.Pada pertemuan ini peserta didik diberi materi secara onlinedan diberikan kebebasan untuk bertanya dan berkomentar mengenai materi yang ada dengan menggunakan media yang telah disediakan yaitu pada menu comments, sebelum pelajaran berakhir peserta didik diberikan tugas secara online.Pada pertemuan kedua, peserta didik ditunjukkannilai yang diperoleh dengan menggunakan LCD Projektor. Peserta didik antusias untuk mengetahui peringkat mereka. Setelah itu, peserta didik dipersilakan untuk membuka materi yang ada, kemudian mereka diberikan kebebasan untuk bertanya dan berpendapat tentang materi tersebut. Pada pertemuan kedua juga diadakan evaluasi siklus I secara onlinedimana peserta didik secara langsung diperlihatkan nilai dan peringkat yang mereka peroleh.

(7)

adalah sebagai berikut : 1) Rencana Tindakan

Rencana tindakan yang dilakukan pada siklus I yaitu :

a) melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik pada proses pembelajaran.

b) membuat akun untuk masing-masing peserta didik dengan username dan password. Pada dasarnya peserta didik bisa membuat akunsendiri, tetapi untuk mempercepat waktu sengaja dibuatkan.

c) menyiapkan perangkat pembelajaran s e p e r t i r e n c a n a p e l a k s a n a a n pembelajaran (RPP), materi secara online, tugasonline dan alat evaluasi siklus I secara online.

d) menyiapkan instrumen penelitian yaitu angket motivasi belajar IPA secara online, lembar observasi peserta didik dan lembar observasi aktivitas guru.

e) mengadakan pembagian tugas dengan pengamat.

2) Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan Pertama

P a d a p e r t e m u a n p e r t a m a dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan aplikasi e-learningMoodle sesuai dengan tahap perencanaan yang telah dibuat.

Kegiatan pada tahap ini merupakan kegiatan pembelajaran dengan prosedur sebagai berikut.

(a) Kegiatan pendahuluan

1) Memeriksa kehadiran peserta didik dan menyuruh peserta

didik untuk menyalakan laptop. 2) Meminta peserta didik untuk

membuka aplikasie-learning M o o d l e d a n m e m b e r i k a n masing-masing peserta didik selembar kertas kecil yang b e r i s i k a n u s e r n a m e d a n password,kemudian meminta peserta didik untuk login deng-an username ddeng-an passwordma-sing-masing.

3) M e n y a m p a i k a n t u j u a n pembelajaran kepada peserta didik.

4) Memberikan motivasi kepada peserta didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran, baik saat jam berlangsung atau di luar jem pembelajaran.

5) M e m b e r i t a h u k a n k e p a d a semua peserta didik bahwa apapun tindakan yang mereka l a k u k a n p a d a a p l i k a s ie -learningMoodleakan terekam dan dapat diperlihatkan di depan kelas.

6) M e n y a m p a i k a n a p e r s e p s i sebagai penunjang materi yang akan dipelajari dengan menggunakan metode tanya jawab.

(b) Kegiatan Inti

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut. 1) Meminta peserta didik untuk

membuka materi yang sudah tersedia dan memahami isinya. 2) Menjelaskan isi materi yang ada

secara singkat menggunakan bantuan LCD Projektor di depan kelas.

(8)

kepada peserta didik untuk bertanya secara langsung maupun secara online melalui sarana yang tersedia pada aplikasi Moodle.

4) Memberi pertanyaan pembuka kepada peserta didik secara online dan memancing semua peserta didik untuk menanggapi pertanyaan itu secara online, sehingga tanpa disadari oleh peserta didik telah terjadi forum diskusi yang menyenangkan saat proses pembelajaran maupun di luar jam pelajaran. (c) KegiatanPenutup

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut. 1) Membimbing peserta didik

dalam menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari dan menuliskannya dalam forum curah pendapat.

2) Menginformasikan bahwa akan ada tugas secara online yang bisa mereka kerjakan dengan batas waktu yang sudah ditentukan.

b. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua selain p e n y a m p a i a n m a t e r i j u g a dilaksanakan permainan, dimana setiap peserta didik bisa mencoba permainan ini dan saling berlomba untuk mendapatkan nilai yang terbaik.

Kegiatan pada tahap ini merupakan kegiatan pembelajaran dengan prosedur sebagai berikut.

(a) Kegiatan pendahuluan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.

1) Memeriksa kehadiran peserta didik dan menyuruh peserta didik untuk menyalakan laptop. 2) Meminta peserta didik untuk

membuka e-learning, kemudian meminta peserta didik untuk login dengan username dan password masing-masing. 3) M e n y a m p a i k a n t u j u a n

pembelajaran kepada peserta didik.

4) Memberikan motivasi kepada peserta didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran.

(b) Kegiatan Inti

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut. Peneliti meminta semua peserta didik untuk membuka dan memulai materi unsur, senyawa dan campuran.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut. 1) Mengajak peserta didik untuk

membuka materi yang tersedia secara bersama-sama dan memahami isinya.

2) M e m b e r i k a n k e s e m p a t a n kepada semua peserta didik untuk menuliskan pertanyaan atau pendapatnya di tempat yang sudah tersedia.

3) Membentuk diskusi yang terjadi secara online.

4) Memberikan komentar langsung pada pendapat dan pertanyaan peserta didik secara online, sehingga memancing peserta didik lain untuk bertanya dan mengeluarkan idenya tentang materi yang dibahas.

(9)

dalam menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari dan menuliskannya dalam forum curah pendapat.

6) Menginformasikan bahwa akan ada materi dan informasi tambahan yang bisa dilihat di e-learning.

7) Melaksanakan evaluasi siklus I . E v a l u a s i d i l a k s a n a k a n secara online bertujuan untuk mengetahui secara langsung hasil belajar peserta didik selama siklus I dilaksanakan. 8) Meminta peserta didik untuk

mengisi angket motivasi belajar IPA secara online.

3) Observasi

Selama kegiatan pembelajaran d i k e l a s b e r l a n g s u n g , d i a d a k a n pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas peserta didik. Pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas peserta didik selain dilakukan oleh pengamat dengan mengisi lembar obsevasi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran menggunakan aplikasi e - l e a r n i n gM o o d l e j u g a d e n g a n menggunakan laporan aktivitas peserta didik yang sudah tersedia dalam e-learning. Observasi dapat dilakukan selama proses pembelajaran maupun diluar jam belajar.

Aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran juga diamati oleh seorang pengamat lainnya, namun t i d a k d i n i l a i . P e n g a m a t a n i n i bertujuanuntuk mengetahui apakah guru melaksanakan aspek yang diamati pada lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan

aplikasi e-learningMoodle.

Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas peserta didik yang dilakukan oleh seorang pengamat diperoleh data bahwa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, ada beberapa peserta didik yang kesulitan mengoperasikan komputer. Pada saat berdiskusi secara online masih banyak peserta didik yang belum terbiasa menuliskan ide dan pertanyaannya pada media yang ada. Tidak semua peserta didik aktif dalam diskusi online, hanya peserta didik yang tergolong pandai saja yang aktif dalam diskusi.

Distribusi frekuensi hasil angket motivasi belajar peserta didik pada siklus I disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4. Distribusi frekuensi hasil angket motivasi belajar IPA pada

siklus I

Nilai Predikat Fre-kuensi

Persentase (%)

41 - 50 Sangat baik 3 14

31 - 40 Baik 15 68

21 - 30 Cukup 4 18

11 - 20 Kurang 0 0

0 - 10 Sangat kurang 0 0

Jumlah 22 100

(10)

Tabel 5. Distribusi frekuensi hasil belajar peserta didik pada siklus I

Nilai

Kua-lifikasi kuensi

Fre-Persentase (%)

> 95,0 Istimewa 0 0

80,0 - 94,9 Amat baik 4 18

65,0 - 79,9 Baik 10 45

55,0 - 64,9 Cukup 7 32

40,1 - 54,9 Kurang 1 5

< 40,0 Amat kurang

0 0

Jumlah 22 100

Berdasarkan hasil evaluasi siklus I terlihat bahwa ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal sebanyak 63 % atau 14 orang peserta didik dari keseluruhan jumlah peserta didik dan

termasuk dalam kualifikasi baik dengan

nilai rata-rata peserta didik adalah 65,9

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan siklus I, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dan diperbaiki untuk rencana tindakan pada siklus berikutnya. Kegiatan pembelajaran d e n g a n m e n g g u n a k a n a p l i k a s i e-learningMoodle pada siklus I belum sepenuhnya berjalan dengan baik.

Pada saat kegiatan diskusi online, peserta didik belum terbiasa berdiskusi dan ada beberapa peserta didik yang belum terbiasa mengoperasikan komputer. Tidak semua peserta didik aktif dalam diskusi online, hanya peserta didik yang tergolong pandai saja yang aktif menjalankan diskusi. Peserta didik masih belum terbiasa dengan pembelajaran online sehingga

ada beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi online dan hanya beberapa peserta didik yang terlihat melakukan aktivitas di kelas online saat di luar jam pelajaran. Hal ini disebabkan oleh kurangnya motivasi yang diberikan kepada peserta didik pada saat pembelajaran. Selain itu, perhatian yang diberikan peneliti kepada setiap peserta didik tampaknya belum begitu merata sehingga ada beberapa peserta didik merasa tidak diperhatikan dan akibatnya mereka membuka aplikasi lain yang ada di laptop mereka.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada siklus I diatasi dengan melakukan diskusi serta saling memberi masukan agar pada siklus berikutnya proses pembelajaran menggunakan aplikasi e-learningMoodle dapat berlangsung lebih baik.

Berdasarkan hasil angket motivasi belajar IPA peserta didik pada siklus I terlihat bahwa tidak ada peserta didik yang motivasi belajarnya kurang dan sangat kurang, namun masih ada peserta didik yang motivasi belajarnya cukup yaitu sebanyak 18 % atau 4 orang peserta didik dari keseluruhan jumlah peserta didik.

(11)

nilai minimal 65 belum mencapai 75 % dari jumlah peserta didik keseluruhan. Oleh sebab itu, tim peneliti sepakat untuk melanjutkan penelitian ke siklus II. Peneliti juga sepakat bahwa materi yang disampaikan pada siklus II adalah materi yang berbeda atau melanjutkan materi yang telah disampaikan pada siklus I.

2. Deskripsi Siklus II

Siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu tanggal 17 dan 19 Oktober 2016 dengan alokasi waktu tiap pertemuan selama 2x40 menit dan 3x40 menit. Pada dasarnya proses pembelajaran siklus II sama seperti siklus I. Materi pelajaran yang disajikan pada pertemuan pertama yaitu unsur, senyawa dan campuran. Pada pertemuan kedua diadakan permainanonline terkait materi untuk memperdalam materi yang ada dan diadakan evaluasi siklus II.

Siklus II terdiri dari 4 tahapan tindakan dan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut.

1) Rencana Tindakan

Berdasarkan hasil pengamatan

dan refleksi pada siklus I, maka pada

siklus II ini direncanakan kembali tindakan perbaikan terhadap hal-hal yang dianggap masih kurang pada siklus I, yaitu:

a) pemberian motivasi belajar kepada peserta didik perlu ditingkatkan agar peserta didik lebih bersemangat d a l a m m e n g i k u t i k e g i a t a n pembelajaran,

b) pembimbingan harus menyeluruh pada semua peserta didik sehingga tidak ada lagi peserta didik yang merasa tidak diperhatikan dengan

harapan semua peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran,

c) pemberian motivasi terhadap aktivitas peserta didik saat jam pelajaran di sekolah maupun di luar sekolah perlu ditingkatkan, pemberian motivasi berupa sapaan dengan media messages atau comments saat ada peserta didik yang menggunakan e-learning. Kemudian saat di kelas sebelum masuk inti kegiatan peneliti menyempatkan memperlihatkan dengan LCD Projektor catatan aktivitas beberapa peserta didik yang aktif selama di luar sekolah. 2) Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti kembali melakukan kegiatan pembelajaran d e n g a n m e n g g u n a k a n a p l i k a s i e-learningMoodle sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Pada siklus II prosedur pelaksanaannya sama seperti siklus I. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi secara online, permainan, tugasonlinedan alat evaluasi siklus II secara online, menyiapkan instrumenpenelitian yaitu angket motivasi belajar IPA secara online, lembar observasi peserta didik dan lembar observasi aktivitas guru, mengadakan pembagian tugas dengan pengamat.

3) Observasi

(12)

bersemangat melaksanakan kegiatan permainan online. Peserta didik juga sudah memahami menu-menu yang tersedia di dalam e-learningMoodle sehingga kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas guru diperoleh d a t a b a h w a g u r u s u d a h m a m p u melaksanakan semua rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik. Guru mampu mengelola kegiatan diskusi onlinedan permainandengan baik. Perhatian guru kepada semua peserta didik merata sehingga semua peserta didik bersemangat dalam kegiatan diskusi onlinemaupun permainan online.

Hasil angket motivasi belajar peserta didik pada siklus II dapat dilihat pada lampiran. Distribusi frekuensi hasil angket motivasi belajar peserta didik pada siklus II disajikan pada tabel berikut.

Tabel 6. Distribusi frekuensi hasil angket motivasi belajar IPA pada

siklus II

Nilai Predikat Frekue-nsi

Persentase (%)

41 –

50 Sangat baik 5 23

31 –

40 Baik 17 77

21 –

30 Cukup 0 0

11 –

20 Kurang 0 0

0 – 10 Sangat kurang 0 0

Jumlah 22 100

Distribusi frekuensi hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil evaluasi siklus II disajikan pada tabel berikut.

Tabel 7. Distribusi frekuensi hasil belajar peserta didik pada siklus II

Nilai Kualifikasi Fre-kuensi

Persentase (%)

> 95,0 Istimewa 0 0

80,0 - 94,9 Amat baik 4 18

65,0 - 79,9 Baik 14 64

55,0 - 64,9 Cukup 3 14

40,1 - 54,9 Kurang 1 4

< 40,0 Amat

kurang 0 0

Jumlah 22 100

Berdasarkan hasil evaluasi siklus II terlihat bahwa ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal sebanyak 82 % atau 18 peserta didik dari keseluruhan jumlah peserta didik dengan nilai rata-rata peserta didik adalah 69,3 dan

termasuk dalam kualifikasi baik.

4) Refleksi

(13)

tersedia di dalam e-learningMoodle sehingga kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik sudah mampu melaksanakan p e m b e l a j a r a n m e l a l u i a p l i k a s i e-learningMoodle dalam kegiatan p e m b e l a j a r a n I PA . P e n g e l o l a a n pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara keseluruhan telah berlangsung dengan baik dan lancar. Guru bisa dikatakan sudah mampu melaksanakan semua rencana tindakan yang telah dibuat.

Berdasarkan hasil angket motivasi belajar IPA peserta didik pada siklus I ada peserta didik yang motivasi belajarnya cukup yaitu sebanyak 18 % atau 4 orang peserta didik dari keseluruhan jumlah peserta didik, sedangkan pada siklus II tidak ada lagi peserta didik yang motivasi belajarnya cukup.

Motivasi belajar IPA peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan d i b a n d i n g k a n d e n g a n s i k l u s I . Peningkatan motivasi belajar IPA peserta didik dapat dilihat pada tabel

dan grafik berikut.

Tabel 8 Frekuensi dan Persentase Motivasi Belajar IPA Siklus I dan

Siklus II

Gambar 2. Grafik motivasi belajar IPA

pada siklus I dan siklus II.

Hasil belajar peserta didik pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan dari penelitian yang telah ditetapkan. Ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal adalah sebesar 82 % atau 18 peserta didik dari jumlah peserta didik dengan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 69,3 dan

termasuk dalam kualifikasi baik.

Hasil belajar peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan d i b a n d i n g k a n d e n g a n s i k l u s I . Peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 19 % dan 3,8 untuk nilai rata-rata hasil belajar peserta didik

(14)

Tabel 9. Rekapitulasi nilai evaluasi siklus I dan siklus II

Kriteria Evaluasi I Evaluasi II

Jumlah Peserta

didik

Persen-tase (%)

Jumlah Peserta

didik

Persen-tase (%)

>65 14 63 18 82

< 65 8 37 4 18

Jumlah 22 100 22 100

Karena terjadinya peningkatan motivasi belajar IPA siswa dari siklus I ke siklus II dan ketuntasan belajar peserta didik sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian, maka tidak melanjutkan ke siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut maka hipotesis tindakan yang dirumuskan dalam penelitian ini dapat diterima yaitu Aplikasi Moodledalam e-learning dapat meningkatkan motivasi belajar IPA peserta didik kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Depok semester I Tahun pelajaran 2016/2017.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut.

(1) Aplikasi Moodle dalam e-learning dapat meningkatkan motivasi belajar IPA peserta didik kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Depok semester I Tahun pelajaran 2016/2017.

(2) Hasil belajar IPA peserta didik peserta didik kelas VII-A SMP Muhammadiyah 2 Depok semester I Tahun pelajaran 2016/2017

menggunakan aplikasi Moodle dalam e-learning meningkat dan

termasuk dalam kualifikasi baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman dkk. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Jakarta: Aditya Media. Hamalik, Oemar. 1983. Metoda Belajar

dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito

Salahudin, Mahfudh. 1999. Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: PT Bina Ilmu

Singer, Kurt. 1987. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung: Remaja Karya

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian P e n d i d i k a n P e n d e k a t a n Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 1984. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset

Gambar

Tabel 1. Skor jawaban angket yang
Tabel 3. Interpretasi predikat hasil
Tabel 4. Distribusi frekuensi hasil
Tabel 5. Distribusi frekuensi hasil
+4

Referensi

Dokumen terkait

Deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan sebab peneliti menjabarkan mengenai kondisi kongkrit tentang proses adaptasi budaya mahasiswa perantau

Sehingga hal ini dalam penerapan hukuman Qanun tentang perkosaan bisa dikatakan sudah terpenuhi, karena dengan penalaran Istislahiyah yang bertumpu pada kemaslahatan dengan

The key features of our approach are (1) the use of the tick loss function rather than the quadratic loss function in the definition of encompassing; (2) a conditional, rather than

To estimate the longer-run program impacts against the benchmark of no program with four or five and a half years difference in program exposure, we compare the original

Pelanggan Erafone Megastore Pacific Mall Tegal. Tegal : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal. Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui

Lebih dari itu, sarana air bersih dan sanitasi juga akan dibangun melalui Program Nasional Permberdayaan Masyarakat (PNPM), sebuah payung program untuk pembangunan

Untuk mengukur volume ekspirasi dan inspirasi menggunakan alat respirometer rakitan, ditarik nafas secara normal lalu dilepaskan ujung selang dari mulut anda

Hasil simulasi memperlihatkan bahwa seiring dengan perubahan waktu, merkuri sebesar 0,0521 ppm terdistribusi dari batas atas (sumber aliran) domain pengamatan