• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGKAJI ULANG HUKUM SEBAGAI LANDASAN PE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENGKAJI ULANG HUKUM SEBAGAI LANDASAN PE (1)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

M EN GKAJI ULAN G H UKUM SEBAGAI LAN D ASAN PEM BAN GUN AN EKON OM I

BI SM AR N ASUTI ON

Fa k u lt a s H u k u m Un iv e r sit a s Sum a t e r a Ut a r a

" I n such m at t ers, t he t hing t hat count s is not w hat I believe t o be right . I t is w hat I m ay reasonably believe t hat som e ot her m an of norm al int ellect and com cience m ight reasonably look upon as right " .

Benj am in N. Cardoso.∗

Yang t erhorm at ,

Bapak Rekt or/ Ket ua Senat Universit as Sum at era Ut ara, Prof. Chairuddin P. Lubis DTM&H, Sp. A( K) .

Bapak Dekan Fakult as Hukum Universit as Sum at era Ut ara, H. Hasnil Basri Siregar , SH.

Bapak/ I bu Dekan Pem bant u Dekan dalam lingkungan Universit as Sum at era Ut ara. Para Guru Besar Anggot a Senat Universit as Sum at era Ut ara.

Para Guru Besar Universit as I ndonesia Para Pej abat Pem erint ah Daerah Rekan- rekan St af Pengaj ar. Saudara- saudara Mahasiswa.

Sanak Saudara dan para sahabat sekalian.

Assa la m ua la ik um w a r a hm a t u lla h i w a ba r a k a a t u h

Maha besar Allah SWT. Kepada- Nya t erpanj at segala puj a dan puj i, dan kepada j unj ungan Muham m ad SA W, disam paikan shalawat dan salam . Mudah-m udahan selalu diberikan rahMudah-m at sekaligus kekuat an kepada saya unt uk m engem ban am anah sebagai Guru Besar pada Fakult as Hukum Universit as Sum at era Ut ara. Mudah- m udahan pula m endapat kan ridha dan berkat - Nya. Percaya penuh percaya, hanya karena perkenan- Nya j ualah dapat nya saya sam pai berdir i unt uk m engucapkan pidat o pengukuhan j abat an Guru Besar pada m im bar y ang t erhorm at ini.

H a dir in se k a lia n ,

Menurut para ahli, m asalah m endasar organisasi sosial adalah bagaim ana m engkoordinir kegiat an ekonom i j ut aan individu. Secara fundam ent al hanya ada dua cara yang dapat dilakukan. Pert am a, secara t erpusat m elalui paksaan sepert i yang dilakukan oleh negara t ot alit er dengan m enggunakan m ilit er. Kedua, kerj asam a sukarela ( volunt ary) diant ara individu m elalui m ekanism e pasar. Model m asyarakat yang diorganisir secara sukarela dikenal dengan 'free privat e ent er prise exchange econom y," yang dalam pidat o ini disebut sebagai " sist em ekonom i pro pasar.1

Benj am in N. Cardoso , The Nat ure of The j udical process, ( London : Yale Univer sit y Pr ess, 1962) , Hal.89

1 Sist em ekonom i pro dasar lebih berhasil m ensej aht erak an m asyarakat dibandingkan sist em ekonom i

(2)

Pengalam an m engaj arkan, bahwa ekonom i pro pasar yang berbasis kebebasan individu m erupakan kondisi yang dibut uhkan unt uk t erj adinya kebebasan polit ik ( polit ical freedom ) . Kebebasan polit ik diart ikan sebagai hilangnya paksaan dari sat u individu t erhadap individu lainnya. Ancam an t erbesar at as kebebasan adalah paksaan dari pihak m anapun dat angnya.2

Bagaim ana peran pem erint ah dalam sist em ekonom i pro pasar it u ? Kehadiran sist em ekonom i pro pasar t ent unya t idak m enghilangkan peran pem erint ah, sebaliknya sangat m em but uhkan peran pem erint ah.3 Peran pem erint ah yang dibut uhkan adalah sebagai forum unt uk m enet apkan rule of t he gam e dan sebagai wasit yang m enafsirkan dan m enegakkan ( enforce) dari rule of t he gam e yang sudah dit et apkan4.

At as dasar ini, dalam pandangan hukum , ekonom i pro pasar t idaklah t anpa bat as. Kebebasan dalam ekonom i pro pasar adalah kebebasan dibaw ah hukum5. Pandangan ini sej alan dengan pendapat bahwa ekonom i pro pasar hanya berfungsi, hila ada kerangka hukum yang m endasarinya.6

H u k um D a la m Pe m ba n gu na n Ek onom i

Adam Sm it h ( 1723- 1790) , Guru Besar dalam bidang filosofi m oral dar i Glasgow Universit y pada t ahun 1750, sekaligus pula sebagai ahli t eor i hukum ,7 " bapak ekonom i m odern,”8 t elah m elahirkan aj aran m engenai keadilan ( j ust ice) . Sm it h m engat akan bahwa, " t uj uan keadilan adalah unt uk m elindungi dari kerugian" ( " t he end of j ust ice is t o secure from inj ury ,) .9

Aj aran Sm it h it u m enj adi dasar hubungan yang t idak dapat dipisahkan ant ara hukum dan ekonom i.10 Sm it h m engat akan pula bahwa ant ara ekonom i dan polit ik m em punyai hubungan yang erat , yang pada gilir annya dikenal dengan ist ilah

2 Ket erkait an ant ara ekonom i ant ara ekonom i pro pasar dengan kebebasan polit ik secara t eorit is dapat

dipaham i dari peran ganda y ang dim aink an oleh sist em ekonom i, yait u pert am a, sist em ekonom i pr o pasar adalah k om ponen dari kebebasan dalam art i luas sehingga sist em ekonom i pr o pasar it u sendir i m erupakan t uj uan yang ingin dicapai. Kedua, ekonom i pro pasar j uga alat yang digunakan unt uk m encapai kebebasan polit ik . Sist em ekonom i pro pasar m em ber ikan k ebebasan kepada indiv idu ak an m em isahkan k ekuasaan ekonom i dari k ekuasaan polit ik . Pasar akan m engurangi pem ecahan m asalah yang dilak ukan m eleui m ekanism e polit ik sehingga m engur angi kebut uhan akan part isipasi pem er int ah . Dengan m engurangi kont rol pem erint ah at as kegiat an ek onom i, berart i m engurangi sum ber kak uasaan koersif. Sist em ekonom i pr o pasar j ug akan m em ungk inkan kek uat an ekonom i m enj adi m ekanism e kont rol t erhadap kekuasaan polit ik . Milt on Friedm an, Loc .Cit hal.15.

3 Pandangan y ang m enyat kan bahwa peran pem er int ah harus dibuat sem inim al m ungkin, kalau bisa

sam apai ke t it ik nol, dikat ak n kurang t epat dit erapkan di I ndonesia. Hal ini m em ang bert ent angan dengan pendapat bahw a dalam bidang per ekonom ian per anan pem erint ah sebaik nya dit erapkan secara m inim al. Milt on Friedm an pernah m enegaskan bahwa “ econom ic freedom is an essent ial requisit e for polit ical freedom . By enabling people t o cooperat e wit h one anot her w it hout coercion or cent ral dir ect ion it reduced t he areas over which polit ical power is ex ercised . I n addit ion, by disper sing pow er, t he free m arket provides on offset t o w hat ev er concernt rat ion of polit ical pow er in t he sam e hand is sure recipe for t yranny of polit ical pow er in t he sam e hand is sure r ecipe for t yranny. Milt on friedm an and Rose Friedm an , Free t o choose A Per sonal St at em ent , ( San Diego : Har vest Book, 1990) , hal 3

4 Milt on Friedm an, Loc . Cit .Hal.15

5 Friederich A. Von HAyek, The Const it ut ion of Libert y , dalam A. Sonny Keraf. Pasar Bebas Keadilan dan

per an pem er int ah ( Jakar t a : Pener bit Kanisisus, 1996) hal. 186.

6 Dav id M. t rubek, “ Mark Weber On LAw ant t he Rise of Capit alism , “ Wisconsin LAw Review ,( Vol.3 1972)

hal.720.Lihat j uga.Lionel Robbins. The Theor y of Econom ic Policy; dalam A. Sonny Ker af Op. Cit Hal. 185

7 Neil MacCor m ick,” Adam Sm it h On Law ,” Valpar aiso Univer sit y LAw r ev iew ,( vol,15,1981) hal.244.

8 Manuel G. Velasquez, business Et hich Conceps and Cases ( London : pr ent ice- Hall I nt er nat ional

,2002) hal.184

9 R.L. Meek D.D. Raphael dan P.G. St ein, e.d. lect ures on Jur ispr udence ( I ndianapolis : Liber t y Fund ,

1982) ) , hal.9.

10 Bandingkan , Jeffry L. HArr ison , Law and Econom ic I n A Nut sell ( ST.Paul Minn : West Publishing,

(3)

ekonom i- polit ik ( polit ical econom y)11 Salah sat u t uj uan ekonom i- polit ik m enurut Sm it h adalah m enyediakan sej um lah daya hagi negara at au pem erint ah agar m am pu m enj alankan berbagai t ugas at au fungsinya dengan baik, dim ana ekonom i- polit ik berusaha unt uk m erum uskan bagaim ana m em akm urkan rakyat dan pem erint ah sekaligus.12

Nam un dem ikian, m enurut Sm it h pent ingnya peran negara at au pem erint ah it u hanya sebat as fungsinya sebagai " penont on" ( " in part ial spect at or" ) . Dalam hal ini negara at au pem erint ah int ervensi kalau m ekanism e pasar gagal. Art inya, pem erint ah hanya boleh m asuk unt uk m enyeim bangkan pasar, dim ana bila t idak ada int ervensi pem erint ah akan m enim bulkan dist orsi.13 Dalam hal t erj adinya m onopoli alam iah ( nat ural m onopoly) m isalnya, t ersedia t iga pilihan unt uk m enghadapinya. Pert am a, m onopoli dilakukan oleh swast a. Kedua, m onopoli oleh pem erint ah. Ket iga, dikeluarkan regulasi oleh pem erint ah. Dari ket iga hal " buruk" it u Am erika Serikat berpendapat m onopoli pem erint ahlah yang lebih baik, sedangkan Jerm an m em ilih regulasi oleh pem erint ah. Unt uk I ndonesia, saya cenderung m engikut i pilihan Jerm an.14Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam m asyarakat yang sudah berkem bang pem erint ah harus m enj alankan kekuasaannya unt uk m engum pulkan dana m elalui sist em perpaj akan. Dana t ersebut dibut uhkan unt uk m enyediakan j asa yang karena berbagai alasan t idak dapat at au t idak cukup t ersedia m elalui m ekanism e pasar.15

Dapat dipaham i bahwa kegagalan pasar sebagai alasan ut am a unt uk int ervensi pem erint ah di bidang ekonom i, sekaligus pula harus m em buat hukum unt uk m engarahkan kegiat an ekonom i it u. Tepat lah sebagaim ana pernah diam at i Robert W. Gordon, bahwa " hukum " adalah salah sat u diant ara berbagai sist em yang berart i bagi rakyat dalam rangka pem bangunan.16

Sayangnya, pent ingnya hukum dalam pem bangunan kurang direspon oleh berbagai negara sedang berkem bang, karena m enurut pengam at an Gunnar Myrdal t igapuluh em pat t ahun lalu, negara- negara sedang berkem bang cenderung m em odem isasikan m asyarakat dengan segera, t et api landasan yang dipakainya adalah " perundang- undangan yang m ain sikat " ( " sw eeping legislat ion” ) .17

Masih ingat kiranya orang akan pengam at an Ant ony Allot t bahw a pem buat an hukum yang kilat at au t ergesa- gesa akan dapat m engakibat kan hukum m enj adi t idak efekt if, yang pada gilirannya m em buat apa yang diinginkan hukum it u t idak t ercapai.18

Berkenaan dengan it u, set ahun yang lalu, di Harvard Law School diadakan Spring Conference selam a dua hari dengan t opik Law and Econom ic Developm ent :

11 Adam Sm it h, An I nquiry int o t he nat ure and causes of t he w ealt of nat ion ( London : Penguin Book,

1979) , hal.397. Bandingkan Richard B. McKenzie dan Gor don Tullock, Moder n Polit ical econom ic, an int roduct ion t o econom ic( New York : McGr aw Hill.I nc 1978)

12 Jan- Erik Lane dan Svance Er sson, dalam Yunus Husein, Rahasia bank Pr ivasi Ver sus Kepent ingan Bank,

( Jakar t a : Fakult as Huk um Pr ogr am PAscasar j ana Universit as I ndonesia,2003) hal.65. Bandingk an Jam es.A. Capor aso, Theor ies of Polit ical Econom y,( Cam br idge : Cam br idge Univer sit y Pr ess, 1992) ,221

13 Bandingkan . Didik J. Rachbini, Ekonom i Polit ik Paradigm a dan t eori Pilihan Publik ( Jakar t a : Ghalia

I ndonesia, 2002) hal.106

14 Milt on Friedm an, Op.Cit , Hal.27- 28

15 Friedch A.Hayek,Law Legislat ion and Liber t y, Volum e 3 Yhe Polit ical Or der of a Free People, ( Chicago :

The Univ ersit y of Chicago Pr ess, 1979) hal 41

16 Robert W. Gordon,” New Developm ent I n Legal Theory ,” dalam David Kairys.ed. The Polit ics of Law A

pr ogr essive Cr it ique ( New Yor k : Pant eon Books, 1990) hal.418

17 Gunnar My rdal, : t he Effect iveness of Law,” Valparaiso Universit y Law Review ( Vol.15

Wint er,1981) hal.233

18 Ant ony Allot t ,” The Effect iveness of Law ,” VAlpar aiso Universit y Law Review ,( Vol,15 Wint er1981) , Hal

(4)

Crit iques and Beyond, dim ana dalam konferensi it u dikaj i kem bali peranan hukum dalam pem bangunan ekonom i. David M. Trubek, Guru Besar dari Universit y of Wisconsin pada konferensi it u m engat akah " rule of law" m erupakan hal pent ing bagi pert um buhan ekonom i dan m em bawa dam pak yang luas bagi " reform asi" sist em ekonom i di seluruh dunia, yang berdasarkan pada t eori apa yang dibut uhkan unt uk pem bangunan dan bagaim ana peranan hukum dalam perubahan ekonom i.19

Mengapa perlu kem bali dikaj i t eori hukum sebagai dasar dalam pem bangunan dan peranan hukum dalam pem bangunan ekonom i it u ? Tidak lain, karena pendekat an " sat u sisi" , m isalnya sebagaim ana yang dit erapkan I nt ernat ional Monet ary Fund ( I MF) dan Bank Dunia ( World Bank) , dirasakan t elah m engakibat kan kebij akan ekonom i t idak t erkont rol, yang set erusnya m enyebabkan " m arket shock." Liberalisasi pasar keuangan t anpa disert ai at uran hukum yang m em adai past ilah m erupakan resep bagi inst abilit as ekonom i dan dapat m em icu suku bunga t inggi yang pada gilirannya m enyulit kan pet ani m iskin unt uk m em beli benih dan pupuk. Privat isasi t anpa diiringi kebij ak an dan pengawasan persaingan agar kekuat an m onopoli t idak disalahgunakan t ent unya akan m enaikkan harga.20

Kondisi it u pula m em buat orang set uj u dengan Trubek, dim ana t igapuluh dua t ahun yang lalu, I a m engat akan bahw a j ika m asalah hukum sudah j elas m aka kit a akan m udah m enj awab pert anyaan, karena hukum adalah suat u ilm u yang prakt is. Tidak perlu m enggali kepada hal- hal yang ,fundam ent al dari fungsi- fungsi sosial, ekonom i dan polit ik dari t at anan hukum .21

Selanj ut nya, Trubek m enj elaskan j ika penyelesaian hukum ,t erhadap m asalah sosial gagal, m aka perlu unt uk m enilai at au m enggali t eori- t eor i dasar. Dalam kont eks it ulah I a m enekankan bahw a zam an sekarang ini adalah zam an dim ana kit a m em but uhkan suat u upaya yang sist em at is unt uk m em aham i ket erkait an diant ara hukum , sosial, ekonom i dan polit ik, kalau kit a t idak bisa at au gagal m elakukan upaya it u m aka akan m uncullah suat u pert anyaan, apakah t elah t erj adi krisis hukum ( crisis of law) dan orang akan bert anya pula " apakah hukum sudah m at i" ( " is law dead” ) .22

Bila per ingat an t ersebut dikait kan dengan kondisi di I ndonesia, m aka landasan hukum yang dipergunakan dalam pem bangunan ekonom i kit a perlu dikaj i kem bali. Sebab t idak bisa dit epis bahwa hukum kit a yang m elandasi pem bangunan ekonom i m asih ada yang bersifat form alis. Oleh karena it u dalam m em erankan hukum unt uk pem bangunan ekonom i kedepan harus dibuat secara sist em at is dan kom prehensif ( in concert ) agar j elas arah dan t uj uan yang ingin dicapai dan inst rum en yang digunakan unt uk m encapainya.

Hal, ini sej alan dengan analisis The European Bank for Reconst ruct ion and Developm ent ( EBRD) berkenaan dengan infrast rukt ur hukum pada negara yang sedang berkem bang dan t ransit ion econom ies yang m enunj ukkan korelasi signifikan ant ara efekt ifit as sist em hukum dan pert um buhan ekonom i. Analisis EBRD it u m em perlihat kan pula bahwa keberhasilan reform asi perek onom ian t ergant ung pada berfungsinya sist em hukum dengan baik.23

Kalau dielaborasi apa yang pernah diingat kan para pem ikir abad kesem bilan belas, sepert i Sir Henr y Maine ( 1822- 1888) , Em il Durkheim ( 1858- 1917) , dan Max

19 Dav id M. Tr ubek,” 2002 – 2003 ELR Annual Repor t : Law and Econom ic Developm ent : Cr it iques and

Beyond,” disam paikan pada Spring Conference Har var d Law School, Apr il 13- 14 2003 hal.1

20 I bid lihat j uga. Joseph St iglit z, Globalizat ion and it s Discont ent s ( London : Penguin Book, 2002) hal84 21 David M.Trubek , “ Tow ard a Social t heory of Law : An Essay on St udy of Law and Developm ent , “ The

Yale Law Jour nal ,( Vol, 82, 1 Novem ber 1972) , hal 1

22 I bid

23 Kart har ina Pist or dan Philip A. Wellon et .al dalam Asian Decelopm ent BAnk, The Role of Law and Legal

(5)

Weber ( 1864- 1920) , m aka m enj adi pem aham an bagi kit a bahwa hukum m erupakan fakt or ut am a dalam pem bangunan ekonom i.24

Max. Weber Guru Besar Universit as Kekaisaran Jerm an it u m engat akan, hukum relat if ot onom , m eskipun dipengaruhi oleh sist em ekonom i akan t et api hukum j uga m em pengaruhi ekonom i dan proses lainnya yang t erj adi di m asyarakat , kondisi ekonom i kat a Weber t idak secara ot om at is m elahirkan suat u bent uk sist em hukum yang baru.

Weber m engat akan pula, bahwa ekonom i hanya m em berikan kesem pat an unt uk berkem bangnya t eknik- t eknik hukum yang t elah dit em ukan m eskipun hukum t idak dit ent ukan oleh kekuat an ekonom i, t et api Weber m elihat nya sebagai suat u yang sangat krusial. Weber m isalnya, m em perlihat kan kapit alism e m odern t idak hanya m em but uhkan t eknik- t eknik produksi, t et api j uga m em but uhkan sist em hukum yang dapat diprediksi. Perusahan- perusahan kapit alism e m odern sangat t ergant ung kepada prediksi. Sist em hukum dan sist em adm inist rasi hukum yang dapat diprediksi haruslah rasional.

Hukum rasional yang dim aksudkan oleh Weber adalah sist em hukum yang dipandu oleh prinsip- prinsip yang berasal dari hukum it u sendiri bukan sist em hukum yang kharism at ik yang disebut sebagai " law prophet ', t et api sist em hukum yang dielaborasi m elalui sist em keadilan yang secara profesional disusun oleh individu-individu yang t elah m endapat kan pendidikan hukum secara form al.25

Pe m ba ha r u a n H Uk um da n M e n j a m in Ke pa st ia n

Set idak – t idaknya m enurut st udi yang dilakukan Burg’s ada dua unsur kualit as dari hukum yang harus dipenuhi supaya sist em ekonom i berfungsi Pert am a ,” st abilit as” ( “ st abilit y” ) , dim ana hukum berpot ensi unt uk m enj aga keseim bangan dan m engakom odasi kepent ingan- kepent ingan yang saling bersaing. Kedua. " m eram alkan" ( " predict abilit y" ) , berfungsi unt uk m eram alkan akibat dari suat u langkah- langkah yang diam bil khususnya pent ing bagi negeri yang sebagian besar rakyat nya unt uk pert am a kali m em asuki hubungan- hubungan ekonom i m elam paui lingkungan sosial dan t radisional. Nam un, diant ara kedua unsur it u pent ing pula diperhat ikan aspek " keadilan" ( " fairness " ) sepert i perlakuan yang sam a dan st andar pola t ingkah laku pem erint ah, yang diperlukan unt uk m enj aga m ekanism e pasar dan m encegah birokrasi yang berlebihan.26

Bagaim ana dengan kualit as hukum di I ndonesia berkenaan dengan sist em ekonom i ? Apakah kondusif bagi pem bangunan ekonom i ? Pengalam an I ndonesia dalam pem ulihan ekonom i, agar keluar dari krisis ekonom i sepert inya belum m em berikan hasil- hasil yang dij anj ikan. Berbeda dengan Korea Selat an yang dapat m elaksanakan pem ulihan ekonom i relat if lebih cepat , 27 dan cenderung m uncul

dengan perekonom ian yang lebih kom pet it if28

Mengapa Korea Selat an dapat pulih relat if lebih cepat ? Oleh karena Korea Selat an lebih akt if m elaksanakan regulasi- regulasi berkenaan dengan pem ulihan ekonom inya. Bahkan, m asalah korupsi dan " crony capit alism " m enj adi agenda nyat a unt uk diselesaikan dalam rangka pem ulihan ekonom i t ersebut .

I ndonesia bukanlah Korea Selat an, I ndonesia adalah I ndonesia yang sam pai sekarang ini m asih m em but uhkan suat u m et odologi t ert ent u yang dapat digunakan

24 Bandingkan .David M. Tr ubek,’Max Weber On Law and The Rise Of Capit alism ,” Wisconsin Law Rev iew

,( Vol 3, 19720hal.720.

25 M. D.A. Freem an , Lloyd’s I nt roduct ion t o Jur ispr udence, ( London : Sw eet & Maxw ell Lt d, 2001) ,

hal.663) .

26 Leonard J. Theberge, “ Law and Econom ic Developm ent ,” Journal of I nt er nat ional and Policy ( Vol.9,

1980) hL. 232

(6)

dalam pem bangunan ekonom i. Bukan perist iwa- perist iwa yang dapat dij abarkan dengan t eori- t eori sederhana at au penj elasan- penj elasan yang berdim ensi t unggal. Oleh karena it u t erasa sulit m em ber ikan j awaban pada pert anyaan " apa yang salah" ?

Unt uk m enyusun penj elasan yang m eyakinkan, kit a harus m em perluas cakupan perhat ian kit a, m enarik t eori, m em pelaj ar i pengalam an det ail negara-negara lain, inst it usi- inst it usi, sej arah ekonom i dan polit ik kont em porer. Oleh karena analisis- analisis yang hanya m em usat kan pada ekonom i at au polit ik j elas akan kehilangan banyak fakt or. Sebab, krisis yang m elanda I ndonesia adalah krisis kepercayaan dengan spekt rum yang luas dan dalam , m enyangkut ekonom i, inst it usi-inst it usi, st rukt ur sosial, dan kepem im pinan polit ik.

Berdasarkan pem ikiran t ersebut , perlu m enj adi ingat an, bahwa m enent ukan param et er secara luas berisiko t idak berat uran secara m et odologi, t et api suat u pendekat an yang dangkal akan m enyebabkan fisika kelalaian yang bahkan lebih t inggi29.

Dengan dem ikian unt uk m em aham i pem ulihan ekonom i sebagai rangkaian pem bangunan ekonom i I ndonesia, t idak cukup dilihat dari kacam at a norm at if, t et api harus dikaj i secara filosofis agar dapat m em beri penj elasan m engenai gej ala- gej ala fisik at au sosial yang t erj adi at as dasar hukum yang t elah dirum uskan. Jat uhnya bat u, m isalnya, bukan lagi dij elaskan karena hakikat bat u yang m em ang cenderung dan seharusnya m enyat u dengan asalnya yait u bum i, locus nat uralis, m elainkan m elalui t eori- t eori gravit asi yang dibangun dari hukum - hukum yang m enguraikan ket erat uran- ket erat uran dalam berbagai alam .30

Cara pandang dem ikian it u yang m em buat orang t erhindar dari penafsiran hukum secara black let t er rules at au penafsiran " legalist ik" . Apa it u hukum dan bagaim ana hukum it u sem est inya haruslah dirum uskan dengan t ingkat keakurat an yang t inggi sehingga dapat digunakan sebagai landasan pem bangunan ekonom i. Nam un dem ikian, unt uk m em aham i hakekat hukum dibut uhkan alat penafsiran yang m enggunakan m et ode ilm iah ( scient ific m et hod) . Menurut Richard Posner, dari seluruh ilm u sosial yang m et odenya pernah digunakan unt uk m enj elaskan hukum , ilm u ekonom ilah yang paling m enj anj ikan. Pert am a, karena universalit as dan kedua, karena ket epat annya. Dengan m enggunakan disiplin ekonom i m aka konsep- konsep hukum dapat dj j elaskan secara kualit at if sehingga m em iliki akurasi lebih m aksim al.31

Dengan dem ikian penafsiran hukum t idak sem at a – m at a t ergant ung apda pengalam an dan budi pekert i ( prct ical w idom )32

Disam ping it u , t idak ada salahnya m elihat kem bali sej arah hukum ekonom i, dim ana hukum ekonom i pernah berhasil m eningkat kan invest asi di I ndonesia. Benj am in N. Cordozo pernah m engat akan , bahwa “ sej arah dalam m enerangi m asa lalu m enerangi m asa sekarang, sehingga dalam m enerangi m asa sekarang dia m enerangi m asa depan.33

29 Lihat . Hal Hill , Ekonom i I ndonesia ( The I ndonesian Econom y) dit erj em ahkan Tri Wibow o Budi Sant oso

dan Hadi Susilo, ( Jakar t a : PT. Raj a Gr afindo Per sada, 2002) hal. 338

30 Soerj ant o Poespow ardoj o, Pem bangunan NAsional Dalam Perspekt if Budaya Sebuah Pendekat an Filsafat

( Jakar t a : Widiasar na I ndonesia, 1993) hal.60

31 Ant hony T.Kr onm an, The Lost Law Failing I deals Of The Legal Profession ( Cam br idge : Hardvast

Universit y Pr ess, 1993) hal.229 Lihat j uga Richar d A. Posner, Econom ic Analy iss of Law ( Bost on : Lit t le Br ow n Co., 1983)

32 Arist ot eles m engat akan bahwa kit a harus sudah puas apabila t elah m am pu m engident ifikasikan

kebenaran secara kasar dan um um . Berupaya unt uk m encapai t ingkat ket epat an yang t inggi m erupakan suat u kebodohan. Dengan dem ikian agar m endapat keput usan yang t epat seseot rang har us m em iliki penget ahuan t eorit is t et api har us j uga m em iliki karakt er yang disebut prudence at au pract ical wisdom . Pendapat Arist ot eles ini dit olak ant ara lain HObbess, Jhonn Aust in dan Jer em y ent hem yang m engat akan bahw a polit ik dan j uga hukum dapat didekat i secara ilm iah sehingga t idak t ergant ung pada pengalam an. Penggunaan m et ode ilm iah ini pulalah yang m engilham i aliran laW DAN ECONOMI C YANG MENGGUNAKAN DI SPLI N ekonom i dalam m em ham i . I bid hal 174.

33

(7)

Sej ak t ahun 1967, set elah Undang Undang Nom or 1 Tahun 1967 t ent ang Penanam an Modal Asing ( PMA) disahkan, ekonom i I ndonesia bergairah dibandingkan dengan konsidi ekonom i sebelum t ahun 1967. Hal ini dit andai dengan m unculnya berbagai penanam an m odal ( invest asi) yang dilakukan invest or dalam dan luar negeri di I ndonesia. Tet api pert anyaannya adalah “ m engapa kondisi ini t idak langgeng ( sust ainable) ?

Sebelas t ahun yang lalu, I ndonesia dim asukan sebagai salah sat u ciri dari delapan negara Asia Tim ur yang " aj aib" oleh karena pert um buhan ekonom inya yang t inggi, yang sering pula disebut sebagai " m acan Asia”34 Bank Dunia ( World Bank) dalam sat u laporan t ahunannya m enyebut kan perkem bangan t ersebut sebagai econom ic m iracle. Em pat t ahun berselang keaj aiban negara- negara Asia it u t elah benubah m enj adi " kehancuran," akibat krisis ekonom i.

Bagi I ndonesia, 35 krisis ekonom i it u m enj adi krisis yang berkepanj angan di berbagai bidang. Berbagai kalangan t elah m encoba m engam at i penyebab krisis di Asia, seper t i ant ara lain lem baga keuangan int em asional dan berbagai pengam at . Hasilnya, m ereka ber kesim pulan bahw a sist em hukum dari negara- negara yang t erkena krisis it ulah yang m enj adi salah sat u fakt or yang m em berikan kont ribusi.36

Nam un, perlu pula diam at i bahwa disam ping sist em hukum sebagai penyebab krisis, dapat j uga disebabkan t im bulnya penurunan dalam disiplin pasar ( m arket dicipline) at au sikap aj i m um pung ( m oral hazard) ,37 diberbagai sekt or ekonom i dan polit ik, dan perm asalahan m oral hazard it u sudah cukup luas dan m endalam .38

Dengan dem ikian pem buat an sist em hukum yang efekt if harus dit uj ukan pula unt uk m engurangi m oral hazard, yang berart i sekaligus unt uk m engat asi krisis ekonom i 39

Mem ang, kalau diperhat ikan lebih j auh, hukum yang m elandasi pem bangunan ekonom i m asih kurang berfungsi. Sebab kurang m em berikan j am inan kepast ian.40

Apa yang m enyebabkan hukum it u t idak berfungsi dalam pem bangunan ekonom i ? Tidak lain, karena rezim hukum ekonom i at au hukum lainnya yang dibuat sebagai landasan pem bangunan ekonom i selam a ini bersifat form alis dan par t ial,

34 Lihat , John Page,al The East Asian Micccle, ( Oxfor d : Oxfor d Universit y Pr ess, 1993) Lihat Juga. Anw ar

I brahim , The Asian renaissance( Singapore : Tim es Book s I nt er nat ional) . J. Soeddradj ad Dj iwandono, ber gulat dengan kr isis dan pem ulihan ekonom i I ndonesia ( j akar t a : pust aka sinar har apan,2001) hal.4

35 Akar penyebab m asalh ( root of causes) dar i krisis m enj adi disebabkan oleh lim a fakt or. Pert am a boom

invest asi sw ast a pada t ahun 1990- an dan t im bul asset bubles yang dipicu adanya naggapan kredit luar neger i m urah yang sebahagian besar dalam bent uk j angka pendek bank kepada lem baga keuangan dan perusahaan. Kedua, sem ak in m em besarny a defisit t ransaksi berj alan yang t erj adi berdasarkan r ej im nilai t ukar t et ap at au ham pur t et ap. Ket iga m enurunnya produkt ifit as inv est asi yang m em anisv est asik an dalam peningk at an yang cepat increm ent al capit alout put rat ions ( I COR) , danm elem ahnya daya saing produk ekspor .Kem pat , lem ah dan t idak m em adinya perat uran sist em lem baga k euangan sehingga t idak dapat secara berhat i- hat i ( prudent ) m enyerap pert um buhan risiko kredit dan har ga dom est ik y ang cepat . Kelim a , t idak t ranpar ant nya prakt ik dan pengolahan ( pract ies and governance) perusahaan . Javad K. Shirazi,’ The east Asian Crisis Financial Sect or Rest ruct uring : Progress &issues” , paper present ed t o Asian Corporat e Recov ery : Corporat e Gover nance, Gover nm ent Policy , Regional Confernce based on fir m - level Survey in I ndonesian, Korea, Malay sia, t he Philiphines and Thailand financed bye The Wor ld Bank, BAngkok, Macrh 31 Apr il 1 , 1999.

36 Barry Met zger, dalam Asian Dev elopm ent Bank , The Role of Law and Legal I nst it ut ions I n Asian

Econom ic Developm ent 1960- 1995 ( New Yor k : Oxfor d Universit y Pr ess,1999) hal.2

37 Lihat . Dem im irguc- Kunt dan Enrica det ragiarche, “ Does Deposit I nsurance I ncr ease Banking Sy st em

St abilit y , “ I MF Wor king Paper ( WP/ 00/ 3 Januar y 200)

38 Erm an Raj aguguk,” Peranan Hukum Di I ndonesia : m enj aga Per sat uan ., em eulihkan ekonom i dan

m em per luas Kesej aht eraan Sosial “ . Pidat o disam paikan pada Dies Nat alies dan Per ingat an Tahun Mas Universit as I ndonesia ( 1950 – 20000 , Depok 5 Febr uar i 2000 hal.6

39 HAl ini m isalnya dapat dilihat dari uraian Zulkarnain Sit om pul, bahwa pengawasan dan pengat uran yang

efekt if m erupakan elem en pent ing dari financial safet y net dalam m engendalikan m oral hazard.Zulkar nain Sit om pul.Op.Cit hal.72

40 Misalnya, m asih t erdapat at uran hukum at au put usan hukum yang t isak cukup at au m enduk ung

(8)

sehingga t idak cukup unt uk m engarahkan pencapaian t uj uan pem bangunan ekonom i.

Pada saat pem bangunan ekonom i m asa kini, seyogyanya harus kem bali m enengok hukum sebagaim ana diaj arkan Weber. Weber t elah m em peringat kan bahwa pem bangunan ekonom i harus berlandaskan hukum yang rasional.

Dengan hukum m odem at au rasional it u akan dapat dilakukan pengorganisasian pem bangunan ekonom i. Sebab salah sat u dari ciri hukum m odem adalah penggunaan hukum secara akt if dan sadar unt uk m encapai t uj uan- t uj uan t ert ent u.41 Cara pendekat an it u diharapkan akan m encipt akan penerapan keadilan dan kewaj aran dan secara proporsional dapat pula m em berikan m anfaat pada m asyarakat , sebagaim ana yang disim pulkan Adam Sm it h, bahw a m an cont inually st anding in need of t he assist ance of ot hers. 42

Dengan dem ikian pengkaj ian hukum unt uk m engat ur pem bangunan ekonom i t idak boleh hanya m elihat subst ansi hukum , t et api harus j uga m engkaj i aparat ur hukum dan budaya hukum ( legal cult ure) .43

Oleh karena it u, m isalnya, penguat an pengadilan m endesak unt uk m encapai pem bangunan ekonom i t ersebut . Dalam hal ini Keput usan- Keput usan Pengadilan harus dapat dinilai secara kualit at if agar m am pu m engakom odasikan pem ulihan ekonom i. Perlu diingat bahwa kepercayaan t erhadap pengadilan akan sangat t ergant ung pada pelayanan hukum yang diberikan oleh pengadilan it u sendiri, dim ana pengadilan t ersebut harus dapat m em enuhi harapan sebagai " bent eng t erakhir pem beri keadilan" ( " t he last bast ion of j UYt ice" ) . Unt uk m em enuhi harapan it u, hakim pengadilan harus lebih akt if m elakukan penem uan hukum , sekaligus m encipt akan kew ibaw aan hukum m elalui kepast ian hukum . Hal ini pent ing, karena unt uk dapat m enyelesaikan sengket a dalam kegiat an ekonom i penem uan hukum it u t idak boleh diabaikan karena t idak dapat dipungkiri bahwa m asih ada perat uran berkenaan dengan kegiat an ekonom i yang kabur. Apabila suat u ket ika sum ber hukum kabur at au adanya keraguan t erhadap sum ber hukum it u, m aka m unculah t unt ut an unt uk m enem ukan art i apa yang ada dalam pikiran pem buat undang- undang. Apabila t idak dit em ukan keinginan dari pem buat undang- undang, hakim harus m encari apa yang sebenarnya diinginkan oleh undang- undang.44 Pencarian yang dilakukan oleh hakim t ersebut haruslah dapat dij elaskan secara rasional. Unt uk it u, dibut uhkan t idak hanya hakim yang m andiri dan bersih t et api j uga hakim yang dapat m enerapkan hukum dengan m enggunakan pendekat an ekonom i.

Penguat an pengadilan dapat pula dilakukan sebagaim ana rekom endasi Bank Dunia Tahun 2002. Salah sat u cara unt uk m em buat pengadilan m enj adi efisien adalah dengan cara m em buat Pengadilan Khusus ( Specialized Court S) .45 Pengadilan Khusus t ersebut sam a sepert i lay aknya pengadilan um um , dim ana pengadilan it u m em iliki w ew enang j urisdiksi unt uk subj ek t ert ent u.46

41 David M. t r ubek,Op Cit , Hal 4- 5.Lihat j uga .Lawrence M. Friedm an The republic of choiceLaw , Aut horit y

and Cult ur e ( Massachusset s : Har vad Univer sit y Pr ess, 1990 ) hal.97

42 R.L. Adam Sm it h Lect ur es on Jur ispr udence ( indianapolis : Liber t i Fund , 1982) hal. 347

43 Budaya huk um adalah per sepsi m asyarakat t er hadap hukum dan sist em huk um , pandagang, nilai ide

dan pengharapan – pengharapan m er eka t erhadap hukum . Lawrence M. Friedm an, AMerican Law an I nt roduct ion ( New Yor k, London : W.W. . Nor t on & Com pany, 1948) hal 6- 7)

44 Benj am in N. Car doso, The Nat ur e of The Judical Pr ocess ( London : Yale Univer sit y Pr ess, 1962) , hal 16 45 The Wold Bank Annual Repor 2002

46 Dalam Pengadilan Khusus it u sangat pek a dengan kebij aksanan – k ebij aksanaan y ang ada dalam

(9)

Dari sudut budaya hukum haruslah diarahkan pada pert anyaan- pert anyaan yang dapat m engident ifikasi variabel- variabel dalam budaya hukum dan inst it usi hukum yang m am pu m eningkat kan efekt ivit as hukum . Pencapaian sesuat u hanya dapat dilak ukan j ika budaya hukum m enopang konsepsi inst rum ent al dari hukum unt uk m engarahkan secara j elas t uj uan ekonom i dan hubungannya dengan sist em hukum . Friedm an m engat akan, bahwa t egaknya hukum t ergant ung kepada budaya hukum m asyarakat nya. Sem ent ara it u, budaya hukum m asyarakat t ergant ung kepada budaya hukum anggot a- anggot anya yang dipengaruhi oleh lat ar belakang pendidikan, lingkungan, budaya, posisi at au kedudukan dan kepent ingan -kepent ingan.47

Pengam at an t erhadap subst ansi hukum , aparat ur hukum dan budaya hukum t ersebut t idak boleh diabaikan, bila kit a ingin lebih cepat m engant ar I ndonesia ke pem baharuan hukum yang dapat berfungsi m endorong pem bangunan ekonom i yang berkesinam bungan. Dengan ini konsist ensi dalam penerapan hukum akan pula t erj am in.

Pr in sip Ke t e r bu k a a n D a la m Pa sa r M oda l

Weber per nah m engat akan, bahwa konsist ensi dalam penerapan hukum m ut lak bagi proses indust rialisasi suat u bangsa.48 Karena it u hukum berkenaan dengan indust ri pasar m odal yang berlaku sekarang harus dikaj i kem bali, m engingat konsist ensi dan penerapan hukum pasar m odal di I ndonesia m asih m engham bat pencipt aan pasar m odal yang efisien.

Hal ini perlu, sebab pasar m odal t elah lam a dipandang sebagai barom et er dalam hakekat bisnis49. Sem ent ara it u, isu ut am a yang harus dicerm at i dalam pasar m odal adalah prinsip ket erbukaan. Karena prinsip ket erbukaan m enj adi persoalan int i di pasar m odal dan sekaligus m erupakan j iw a pasar m odal it u sendiri. Sebab ket erbukaan t ent ang fakt a m at eriel sebagai j iwa pasar m odal didasarkan pada keberadaan prinsip ket erbukaan yang m em ungkinkan t ersedianya bahan pert im bangan bagi invest or, sehingga ia secara rasional dapat m engam bil keput usan unt uk m elakukan pem belian at au penj ualan saham .50

Penekanan unt uk m encerm at i pelaksanaan prinsip ket erbukaan dalam pasar m odal I ndonesia adalah langkah yang t epat dilakukan, m engingat t erdapat nya berbagai m asalah hukum yang t im bul dalam pelaksanaan prinsip ket erbukaan t ersebut . Jika diperhat ikan secara m endalam t em yat a beberapa perat uran yang t erdapat dalam Undang- Undang Nom or 8 Tahun 1995 t ent ang Pasar Modal m asih bersifat sum ir at au t idak cukup t erperinci. Undang- Undang it u t idak m engat ur secara t erperinci m engenai st andar penent uan inform asi yang m engandung fakt a m at eriel.

47

Lawrence M. Friedman, Op.Cit . Hal.218 48

Leonard J. Theberge,Op.Cit hal.231

49 Federal Reserve Board ( FRB) m em for m ulasikan k ebij aksanaan m onet ernya dengan m engikut i 12

indikat or ekonom i, diant aranya adalah pasar m odal. Selam a bert ahun- t ahun FRB t elah m erum uskan , bahwa pasar m odal dapat m em bant u ram alan dan bent uk bisnis yang akan dat ang. sebagai salh sat u indikat or ekonom i, kedudukan pasar m odal dalam m enunj ang per ekonom ian nasional m em punyai peran yang st rat egis.E.S. Gayed, Challenge of A. generat ion Beyond t he Crash of 87 , 9 New York : I nst it ut e of Finance New Yor k 1989) hal.34. Bandingkan Pet er S. Rose Money and capit al Mar ket The Financial Syst em in an I ncreasingly Global Econom y ( iilinois, Bost on : Dow j ones – I r w in, 198) , hal.4

50 William H. Beaver ,” The Nat ure of Mandat ed Discosure,” dalam Richard A. Posner dan Kennet h E. Scot t ,

(10)

Apabila suat u kej adian sulit unt uk dit ent ukan sebagai suat u inform asi at au fakt a m at eriel, m aka konsep kewaj iban unt uk m enyam paikan inform asi it u ( dut y t o disclose) m enj adi t erham bat dan sulit pula m enent ukan t elah t erj adinya pernyat aan m enyesat kan ( m isleading st at em ent ) . Karena penent uan pernyat aan m enyesat kan t ergant ung dari adanya pengungkapan yang salah ( m isrepresent at ion) at au pem berian inform asi yang kurang lengkap ( om ission) at as perist iwa at au kej adian yang m engandung fakt a m at eriel.

Kondisi Undang- Undang Pasar Modal I ndonesia dem ikian it u m em buka loophole yang bisa dim anfaat kan oleh m ereka yang t idak berit ikad baik. Singkat nya, t idak t erperincinya st andar penent uan fakt a m at eriel sangat berpot ensi t erj adinya pelanggaran prinsip ket erbukaan, yang pada akhirnya dapat m enim bulkan perbuat an curang dalam penj ualan at au pem belian saham .

Mem ang, suat u perist iw a at au kej adian sulit unt uk dit ent ukan sebagai suat u inform asi at au fakt a m at eriel. Karena unt uk m enent ukan apakah suat u inform asi adalah fakt a m at eriel at au bukan t ergant ung kepada beberapa pandangan.

Pert am a, suat u inform asi diklasifik asikan sebagai fakt a m at eriel bila inform asi yang sifat nya t idak publik t ersebut m enurut pem egang saham yang berakal sehat , adalah pent ing bagi para pem egang saham , bukan sem at a- m at a apa yang ingin m ereka ket ahui. Bila fakt a yang dihilangkan at au pernyat aan yang t idak benar it u secara subst ant if m ungkin berart i ( pent ing) m engubah inform asi yang m enj adi m ilik m asyarakat , m aka fakt a t ersebut adalah m at eriel.51

Kedua, penafsiran t ent ang fakt a m at eriel berkem bang kepada apa yang dim aksud dengan inform asi 'fir m - specific." St andarnya adalah inform asi yang spesifik unt uk perusahaan yang bersangkut an. St andar I nform asi yang bersifat 'firm -specific " ini m erupakan st andar baru, suat u t erobosan t erhadap st andar fakt a m at erial. Berdasarkan st andar baru ini, kewaj iban penyam paian inform asi t idak lahir berdasarkan perat uran perundang- undangan, t et api ber dasarkan adanya inform asi yang bersifat 'firm - specific. " Suat u inform asi it u t idak dapat m enj adi m at eriel, kecuali inform asi it u m em ilik i ” firm - specific.”52

Ket iga, di I ndonesia ada pula yang berpendapat suat u inform asi m erupakan fakt a m at erial bila inform asi t ersebut dapat m em pengaruhi t urun- naiknya harga saham .53

Apabila penent uan st andar fakt a m at eriel t ersebut t elah t erperinci dalam hukum pasar m odal dengan baik, m aka pelaksanaan prinsip ket erbukaan akan berj alan pula dengan baik. Kondisi dem ik ian sekaligus pula dapat t ercapai t uj uan prinsip ket erbukaan t ersebut . Set idak- t idaknya ada t iga fungsi prinsip ket erbukaan dalam pasar m odal. Pert am a unt uk m em elihara kepercayaan publik t erhadap pasar.54 Makin j elas infonnasi perusahaan, m aka keinginan invest or unt uk

m elakukan invest asi m akin t inggi. Sebalik nya ket iadaan at au kekurangan sert a ket ert ut upan infonnasi dapat m enim bulkan ket idakpast ian bagi invest or, dan konsekuensinya m enim bulkan ket idak percayaan invest or dalam m elakukan invest asi

51 Melina Cain, CORPORATE LAW- Securit ies Fraud –I m pact of I n re Tim e Warner on Corpore I nform at ion

Managem ent : Hyping One Business St rat egy MAy Give Rise t o as Dut y t o Disclose an Alt ernat e St r at egy Under Rule 10b- 5 , “ Sout h Texas Law Rev iew ,( Vol, 35, 1994) hal 760.

52 Lawrence A. Cunningham , 1, : Firm – Specific I nform at ion and The Federal Securit ies Law s : A.

Doct r inal, Et y m ological and Theor et ical Cr it ique, “ Tulane Law Rev iew ( Vol 68 1994) , Hal.1410- 1411

53 Bandingakn .Hasan Zein Mahm ud dalam I ndra Safit ri , ed Cat at an Kolom Hasan Zein Buku Per t am a

( Jakar t a : Go Global Book, 1998 ) hal.198- 200

54 Frank H. East erbrook dan Daniel R. Fishel, 1., The Econom ic St uct ure of Corporat e Law , ( Cam bridge,

(11)

m elalui pasar m odal.55

Pelaksanaan prinsip ket erbukaan guna m eningkat kan kepercayaan invest or at au publik56 t erhadap pasar m odal sangat pent ing unt uk diperhat ikan. Karena

apabila t er j adi " krisis kepercayaan" at au " ket idak percayaan" invest or kepada pasar m odal dan perekonom ian, m aka invest or m enarik m odal m er eka dari pasar. Akibat nya pasar dan perekonom ian akan rusak secara keseluruhan.57

Kedua, prinsip ket erbukaan berfungsi unt uk m encipt akan m ekanism e pasar yang efisien.58 Filosofi ini didasarkan pada konst ruksi pem berian inform asi secara penuh sehingga m encipt akan pasar m odal yang efisien, yait u harga saham sepenuhnya m erupakan refleksi dari seluruh inform asi yang t ersedia.59 Dengan dem ikian prinsip ket erbukaan dapat berperan dalam m eningkat kan supply inform asi yang benar60 agar dapat dit et apkan harga pasar yang akurat .61 Oleh karena it u

sem ua inform asi yang relevan m engenai apa yang ada dan akan ada harus dikem ukakan. Jika t idak m ereka akan kehilangan kesem pat an m enj ual saham nya. 62

Ket iga, prinsip ket erbukaan pent ing unt uk m encegah penipuan ( fraud) . Sangat baik unt uk dipaham i Ungkapan yang pernah diungkapkan Barry A.K. Rider: " sun light is t he best disinfect ant and elect ric light t he best policem an”63 Selanj ut nya dia m enyat akan, bahwa dalam pasar keuangan pendapat t ersebut t idak perlu lagi dibukt ikan, t et api lebih banyak t ergant ung inform asi apa yang harus diungkapkan dan kepada siapa inform asi it u disam paikan.64 Fungsi prinsip ket erbukaan unt uk m encegah t erj adinya penipuan t ersebut adalah pendapat yang paling t ua.65

Tanpa upaya pem benahan prinsip ket erbukaan t erhadap m asalah- m asalah yang t im bul m enyebabkan t uj uan prinsip ket erbukaan t idak t ercapai, dan pada akhirnya m engakibat kan pasar m odal m engalam i dist orsi at au m enj adi t idak efisien. Pengungkapan inform asi t ent ang fakt a m at eriel secara akurat dan penuh diperkirakan dapat m erealisasikan t uj uan prinsip ket erbukaan dan m engant isipasi t im bulnya pernyat aan m enyesat kan bagi invest or.

55 Bandingkan Fr ank H. East er br ook dan Daniel Fishel,1. Op.Cit . Hal.296. Lihat . Frank H. East erbr ook dan

Daniel R. Fishel,1, The econom ic St r uct ure of Corporat e Law, ( Cam br idge, Massachusset s, London : Har var d Univer sit y Pr ess, 1996, hal.296.Lihat Juga.Kennet h E.Scot t dalam Richar d A. Posner dan Kennet h E. Scot t ( ed) econom ic of Corporat ion Law and Secur it ies r egulat ion ( Bost o, t or ont o : lit le Br ow n & Com pany, 1980) , hal 317

56 Di dalam ilm u Psikologi dikenal t eori bahw a m anusia ber aksi t erhadap apa yang dipercayinya sebagai

suat u kenyat aan dan t erhadap kenyat aan it u sendir i. Dengan perkat aan lain, fakt or per sepsi t ent ang suat u hal lebih m enent ukan perilaku orang daripada hal it u sendiri. Dengan perkat aan lain, fakt or persepsi t ent ang suat u hal y ang lebihm enent ukan perilak u orang daripada hal it u sendiri, Myer s dalam sarlit o W. Sar w ono dan acuk Parsudi “ Mengem balikan Kepercayaan Masyarakat ” disam paikan pada Sim posium penj elaj ahan t race BAr u I I , Univ ersit as Sum at er a Ut ar a, Depok, 30 Mar et 1988, hal.2

57Frank H. East er br ook dan Daniel R. Fishel,2. “ Mandat ory Diselosure and t he pr ot ect ion of invest or

,” Vir ginia Law Rev iew ,( Vol.70,1984,hal673. Lihat j uga William H.Beaver , “ Nat ur e of Mandat ed

Disclour e,” dalam Richar d A> Posner dan Kennet h E. Scot t ( ed) , Loc.cit . hal. 371. Bandingkan . Mar shall E. Blum e, Jerem y J. Siegel dan Rot t enberg, Revolut ion on w all St reet t he Rise and Decline of New Yor k St ock Ex change , ( New York , London : W.W. Nort on & Com pany , 1993)

58 Lyn A. St out “ The Unim fort ance of being Efficient : An Econom ic Analy sis of St ock Market pricing and

Secur it ies r egulat ion, “ Michigan LAw Review ( Vol 87 Desem ber 1989) hal. 912 – 913. Saul Levm or e, “ Efficient Mark et s and Puzzling int erm ediaries ,”

59 Lyn A. St out ,Op cit . Hal.615 .Lihat j uga Mar vin G. Pickholz dan Edw ar B. Horahan I I I ,” The SEC’s

Version of t he Efficient Mark et Theory and it s I m pact on Securit iesLaw Liabilit ies ,” Washingt on and Lee law Riew ( vol.39,1982) , hal 943

60 Frank H.East er br ook dan Daniel Fishel,1, Op.Cit Hal.297- 299

61 Nicholas I . Georgakopous, “ Why Should Discloure Rules Zubsidize inform ed Tr eders , “ I nt ernat ional

Rev iew Law and Econom ic, ( vol.16,1996) ,hal 418 Lihat j uga.Linda Allen , Op. Cit . Hal.38

62 John C. Coffee, Jr, “ Market Failure and The Econom ic case for A Mandat ory Disclosur e Syst em , “

vir ginia law r eview , ( Vol 70, 1984) , Hal 737.

63 Barry A. K. Rider,Op,cit hal. Bandingkan j uga Kennet E. scot t ,” I nsider t rading : Rule 10 b –5 ,

Disclosur e and Cor por at e pr iv acy, “ dalam Richar d A. Posner dan Kennet E. Scot t ed,Op,cit hal 120.

(12)

Pr iva t isa si BUM N

Topik privat isasi Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) , t et ap m enj adi perhat ian sangat serius bagi m asyarakat . Pada um um nya perhat iannya berm uara pada pilihan m ana yang diut am akan dalam Perusahaan Negara at au BUMN, apakah m em pert ahankan kepem ilikan pem erint ah at au m elakukan privat isasi at au m engalihkannya pada kepem ilikan swast a.

Sering didengar bahwa salah sat u pem benaran dilakukannya privat isasi adalah unt uk m eningkat kan efisiensi dan efekt ivit as BUMN dan pem benaran it u selalu dikait kan pula dengan persaingan global.

Pengalam an di negara berkem bang pem erint ah m em punyai dom inasi yang besar t erhadap perusahaan m ilik pem erint ah. Hal ini yang m endorong isu pengalihan kepem ilikan dari pem erint ah kepada swast a.

Secara t eorit is t erdapat dua pert anyaan m endasar berkenaan dengan m asalah kepem ilikan perusahaan. Pert am a, bent uk kepem ilikan yang bagaim ana yang secara efekt if dapat m eningkat kan kesej aht eraan sosial ( social welfare) dan efisiensi. Kedua, m engapa pem erint ah berkenan m elepaskan kepem ilikannya, padahal dengan m em pert ahankan kepem ilik annya pada perusahaan m ereka akan m endapat kan dukungan polit ik.66

Berdasarkan riset secara em piris67 dapat digarnbarkan bahwa perusahaan sw ast a seringkali beroperasi lebih efisien dibandingkan dengan perusahaan negara. Pengalam an dibanyak negara t erbukt i bahw a kepem ilikan sw ast a m erupakan pilihan t erbaik. Di sekt or perbankan kepem ilikan pem erint ah m enunj ukkan kait an yang erat dengan lam bannya perkem bangan sekt or keuangan sert a pert um buhan produkt ivit as yang rendah.68

St udi yang dilakukan George Clark e dan Rober t Cull m em berikan pem aham an bahw a set elah privat isasi it u t ergam bar pula t erj adinya peningkat an dalam port ofolio pinj am an dan peningkat an efisiensi. Kenyat aan yang sam a j uga t erj adi pada privat isasi di negara berkem bang, m eski t idak di seluruh negara berkem bang.

Pert anyaan kedua yang paling sulit dij awab, oleh karena sangat sedikit dat a em piris yang dapat digunakan unt uk m enj awabnya.69 Jawaban prakt is yang dapat diaj ukan adalah pem er int ah akan m enj ual kepem ilikannya pada suat u perusahaan apabila biaya polit ik dengan t et ap m em elihara kepem ilikan t ersebut lebih besar dibandingkan dengan keunt ungan yang diperoleh. Dengan dem ikian dapat disim pulkan bahw a kepem ilikan sw ast a lebih m endorong t erj adinya efisiensi. Unt uk it u perlu diam bil langkah- langkah kebij akan agar t erj adi proses privat isasi. Secara konsep privat isasi dapat t erj adi at as kem auan polit ik ( paksaan) m aupun secara sukarela. Unt uk m endorong t erj adinya privat isasi secara sukarela dibut uhkan adanya serangkaian regulasi yang dapat m eningkat kan biaya polit ik m em ilik i perusahaan.

66 Feorge R. G. clarke dan Robert Cull, Polit ical and Econom ics Det er m inant s of The Likehood of pr ivat izing

Aget ina Public Bank, Jur nal of Law and econom ics, ( Vol XVL, Apr il 2002) The Univer sit y of Chicago hal.66

67 Dat a em pir is t ersebut diuraikan oleh Clarke dan cull yang m engkait kan dengan dat a “ Lending t o t he

public Sect or and change in Em ploy m ent ( t hir d quar t er ,19980,” independent Var iables I ncluded in t he Est im at ion” , Correlat ions Bet w een I ndepedent Var iables” , Result from Discret e Hazard Model Est im at ion of Tim e t o Pass Law Aut horizing Privat izat ion wit h Endogenous Fiscal Variables , All BAnks” ’ Elast icit ies of Probabilit y of Privat izat ion wit h Respect t o Cont inous Variable : ’ Result from Cross – Sect ional t obit Est im at ion of Tim e t o Pass Law Aut hor izing Privat izat ion, Tobit Model” , dan “ Result from Two- Per iod pr obit and Or dinar y Least Squar es ( OLS) Analysis,” Geor ge R.G.Rober t Cull, Op. Cit Hal.173- 193

(13)

Privat isasi di I ndonesia haruslah diart ikan sebagai upaya unt uk m enghilangkan konsent rasi kepem ilikan. Baik konsent rasi kepem ilikan oleh pem erint ah m aupun konsent rasi kepem ilikan oleh swast a.70

Di sekt or perbankan alasannya adalah unt uk m em perkuat sist em perbankan dengan cara m em buat ket ent uan pem bat asan kepem ilikan bank. Hal ini perlu m engingat perbankan di I ndonesia pernah m engalam i kehancuran disebabkan ket idakpercayaan m asyarakat , dim ana ket idakpercayaan it u t elah pula m em buat kegagalan pasar. Oleh karena indust ri perbankan pem ah dij adikan sebagai bahan eksploit asi pem iliknya.

Pada m asa lalu perubahan regulasi at as sist em dan st rukt ur perbankan at as dorongan liberalisasi perbankan t elah m em fasilit asi per t um buhan perbankan yang cepat , sehingga m em beri peluang unt uk m asuknya individu yang t idak berm ut u ke dalam bisnis perbankan.

Sist em dan st rukt ur perbankan yang dem ikian it u m engakibat kan dim ungkinkan t erj adinya kepem ilikan silang ( int erlocking ow nership) dan lending pat t ern sert a dim ilik inya sat u bank secara m ayorit as71 Pem ilikan dem ikian sangat rawan t erhadap kegagalan pasar disebabkan m oral hazard, adverse select ion dan harga oligopolist ic. Sebab kondisi pem ilikan m ayorit as it u m em udahkan pengam bilan fisiko berlebihan pada perbankan.

Konsent rasi kepem ilikan dim ungkinkan pula t im bulnya cam pur t angan pem ilik secara berlebihan dalam kepengurusan bank. Hal ini ant ara lain m enyebabkan fungsi pengawasan int ernal sebagai first line of defense m enj adi kurang berfungsi. Sebab pada um um nya pem ilik it u sekaligus m enj adi kom isaris. Akibat nya kom isaris sebagai pengawas bisa t idak efekt if. Padahal kom isaris m em iliki peran st rat egis dalam pengawasan j alannya bank t ersebut .

Kondisi konsent rasi kepem ilikan it u dapat pula m enim bulkan t erj adinya cross-ownership at au cross- m anagem ent yang bisa m enim bulkan bent uran kepent ingan, dim ana bent uran kepent ingan t erj adi sebagai akibat adanya cross- ow nership at au cross- m anagem ent ant ara bank dengan usaha lain baik di sekt or finansial m aupun sekt or riil. Selanj ut nya, Keadaan t ersebut m em buka kem ungkinan t erj adinya penyalahgunaan bank unt uk m endukung kepent ingan usaha pribadi pem ilik.

Dengan dem ikian perlu perangkat perat uran pem bat asan t ent ang pem ilikan bank yang diat ur dalam Undang- Undang Perbankan. Dalam perat uran it u harus dit ent ukan secara j elas j um lah m aksim al kepem ilikan saham dalam sat u bank 72 clan

sanksi at as pelanggarannya73 Pem ikiran m engenai privat isasi di at as, dapat dibuat sebagai gagasan pem ikiran bila nant i kit a m em buat Undang- Undang Privat isasi. Nam un, perlu pula Undang- Undang Privat isasi nant i m em uat at uran t ent ang ket erbukaan sebagaim ana diat ur dalam ket ent uan prinsip ket erbukaan di pasar m odal dan m engat ur secara det ail proses privat isasi.

Agar j alannya privat isasi BUMN lebih fair, perlu dipikirkan apakah kit a m em er lukan sat u Kom isi Privat isasi yang ber sifat independen yang anggot a t erdiri dari orang- orang di luar pem erint ah, yang bert ugas m enj ual BUMN, sebagaim ana pem ah dit erapkan Perancis dalam pelaksanaan privat isasi. Mem ang, Kom it e Privat isasi t elah diat ur dalam Undang- Undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang Badan Usaha Milik Negara, t et api t erlihat Kom it e it u belum bersifat independen, karena anggot anya t erdir i dar i Ment eri- Ment eri. Apabila Kom isi y ang bersifat independen it u

70 Bandingkan , George R.G. clarke dan Robert Cull , op.Cit Hal 167 - 168

71 Lihat , Zulkar nain Sit om pul, “ Pem bat asan Kem epem ilikan Bank : Gagasan Unt uk m em perkuat Sist em

per bankan ,” Jur nal Hukum Bisnis ( Volum e22, No.6 t ahun 2003) hal.36

72 Misalkan, Thailand, Taiwan dan Korea Selat an m em bat si k epem ilkan m aksim al 4 – 5 persen

73 Di Thailand k epem ilikan saham m elam paui 5 per sen m enyebakan pem elik nya kehilangan hak unt uk

(14)

kit a but uhkan, seyogyanya diat ur dalam Undang- Undang Privat isasi yang akan dat ang.

Penekanan pengat uran lainnya yang perlu diperhat ikan dalam pelaksanaan privat isasi it u adalah dengan m enit ikberat kan penj ualannya m elalui pasar m odal, dibandingkan dengan m enj ualnya kepada m it ra st rat egis ( st rat egic sale )74 Melalui pasar m odal akan m em buat penj ualan saham BUMN t erdist ribusi dalam m asyarakat . Dengan ini akan m em perluas kepem ilikan m asyarakat at as BUMN.

Pe n didik a n I lm u H uk u m

L. Michael Hagger dalam t ulisannya " The role of Lawyer of developm ent count ry" m enggam barkan, bahw a j alannya suat u sist em hukum t idak akan pem ah lebih baik dari m erek a yang m enj alankannya, sepert i Sarj ana Hukum . Hal ini disebabkan Sarj ana Hukum yang berperan m enj alankan hukum bukan hanya berdasarkan cara berpikirnya sendiri, t et api berasal dar i pendidikan yang diperolehnya dari kuliah sem asa di Fakult as Hukum . Pendidikan it u pulalah yang m em perluas ruang lingkup cara berpikirnya, kegiat annya dan kesiapannya yang m em bedakannya pula dengan kalangan lainnya. Oleh karena it u, kom pent ensi yang dim ilik i oleh par a st af pengaj ar, luasnya kurikulum dan kecukupan m at eri kuliah m enj adi sangat m enent ukan bagi calon- calon Sarj ana Hukum t ersebut75.

Uraian it u t epat unt uk m engingat kan kit a di I ndonesia, agar kit a m em ikirkan bagaim ana Fakult as Hukum dapat m elahirkan Sarj ana Hukum yang berpenget ahuan luas dan m em iliki k et eram pilan hukum . Jalan yang harus dit em puh adalah bagaim ana m enepis kekhawat iran bahwa apa yang diberikan dalam kuliah berbeda dengan hukum dalam kenyat aan. Unt uk it u, t ent unya st af pengaj ar di Fakult as Hukum t idak hanya m engaj arkan t eori at au hal- hal yang norm at if sifat nya, dokt rinal dan deskript if, t et api harus pula m engaj arkan ket eram pilan m enggunakan sains ( science) unt uk m em aham i hukum disam ping dan m em perkenalkan hukum sesuai dengan kenyat aan76 Mem perkenalkan hukum sesuai dengan kenyat aan dibut uhkan

m engingat Fakult as Hukum sebagai pr ofessional school diw aj ibkan unt uk m em persiapkan ket eram pilan para lulusannya. Dosen fakult as hukum disam ping berkewaj iban m engaj ar dan m enulis, j uga waj ib m elat ih m ahasiswanya dengan ket eram pilan prakt is. Mem persiapkan ket eram pilan prakt is dapat dilakukan dengan m enggunakan m et ode pengaj aran berbasis pem bahasan kasus ( case law) . Met ode case law pert am a sekali digunakan di Harvard Law School yang kem udian diikut i oleh seluruh Fakult as Hukum di AS77 Tepat pula di sini diusulkan agar st af pengaj ar m elakukan " em pir ical research" ,78 yang nant inya m engalihkan keahlian hukum dalam kenyam an it u kepada m ahasiswa.

Pent ing pula, m uat an pengaj aran perbandingan hukum dalam per kuliahan harus diperkuat , m engingat Sarj ana Hukum m asa kini dalam era globalisasi, baik karena kebut uhan prakt ek m aupun kesam aan m odel inst it usi- inst it usi hukum dan

74 ibid, Hal.168

75 L. Michael Hagger , “ The Role of Law yer of developm ent count ry,” ABA Jour nal, ( Vol,58.1972) hal.33 76 Ant ony T. Kr onm an , Op. Cit . Hal. 239. Penggunaan pendekat an ekonom i t er hadap hukum ( law and

econom ic) dalam pendidikan hukum di Am erika Ser ikat bersifat per m anen yang dim ulai sej ak t ahun 1960- an. Gerakan Law and Econom ic t elah m engubah m et ode dosen pengaj ar dan ham pir diselur uh subj ek hukum penget ahuan prakt is ilm u ekonom i m er upakan persyarat an. t er lepas set uj u at au t idak set uj u dengan gerakan ini. I bid, hal 166.

77 Ant ony T. kr onm an, Op, Cit , hal.170

78 Lihat . Er m an Raj a Guguk, OP, Cit hal.22 .Lihat j uga. Cr aigh Allen Nar d,” Em pir ical Legal Scholarship :

(15)

perat uran- perat urannya, perlu m enget ahui berbagai per at uran hukum negara lain dan bagaim ana ia berj alan dalam perbedaan sist em hukum , budaya dan t radisi79

Kit a j uga harus m enyadari bahwa bidang hukum yang sem akin hari sem akin luas dan t idak dapat dihindarkan perlunya pendekat an dengan disiplin ilm u lain. Dalam kait annya dengan pendekat an disiplin ilm u ekonom i m isalny a, t erasa dalam pendidikan ilm u hukum belum m enj adi kebut uhan. Hal ini dit andai sudah sej ak lam a pendidikan ilm u hukum m engum andangkan iram a yang berbeda dengan pendidikan ilm u ekonom i. Perbedaan iram a ini serupa dengan perbedaan ant ara gam elan Bali yang m engum andangkan t ari Baris dan New York Philharm onic Orchest ra yang, m engum andangkan Sym phony Nom or 5 karya Bet t hoven.Nam un dem ikian bukanlah t idak m ungkin unt uk m engum andangkan iram a yang sat u dengan m enggunakan alat m usik yang lain.80

Padahal Sarj ana Hukum yang lulus dari Fakult as- Fakult as Hukum sekarang ini m enghadapi dunia baru, t erm asuk hubungan yang baru di bidang ekonom i, yang m enj adikan kebut uhan unt uk adanya spesialisasi di bidang hukum t idak dapat dielakkan, t erm asuk bidang hukum ekonom i. Apalagi dari sekarang kit a sedang m elakukan pem bangunan ekonom i.

Singkat kat a, kurikulum pendidikan di Fakult as Hukum harus dirancang unt uk dapat m em persiapkan m ahasisw a dengan bekal yang cukup unt uk t am pil di m asyarakat sesuai dengan t unt ut an m asa kini, dim ana nant inya lahir Sarj ana Hukum yang kom pet en dan profesional. Tidak kalah pent ingnya, t im pengaj ar di Fakult as Hukum sekarang ini perlu pula m enekankan proses belaj ar m engaj ar dengan m et ode legal reasoning yang didasarkan pada penelit ian. 81

Ba pa k Re k t or , Ba pa k D e k a n , An ggot a Se na t Un iv e r sit a s Su m a t e r a Ut a r a da n Pa r a Unda n ga n ya ng sa ya hor m a t i,

Sam pailah saya sekarang pada bagian akhir pidat o saya. Set elah dit erim anya pengusulan Senat Universit as Surnat era Ut ara unt uk rnengangkat saya dalam j abat an Guru Besar, it u art inya saya m engem ban t anggung j awab sebagai pendidik dan harus selalu m engem bangkan kecendekiawan dem i bangsa dan negara. Pengangkat an it u sekaligus m endorong unt uk m enyam paikan t erim akasih saya kepada Senat Universit as Surnat era Ut ara.

I j inkan pula saya m engucapkan t erim akasih dan penghargaan set inggi-t ingginya ainggi-t as kebaikan hainggi-t i Bapak Rekinggi-t or USU Prof. Chairuddin P .Lubis, DTM&H, Sp.A( K) . Masih segar dalam ingat an, sekit ar t iga t ahun yang lalu di Jakart a Pak Rekt or m enyuruh saya pulang ke Medan secepat nya unt uk rnengabdi di USU. Di sela- sela kesibukan Beliau yang sangat padat , Beliau m asih selalu m em perhat ikan j alannya karir orang, t anpa t erkecuali karir saya, Beliau m enanyakan pada saya " sudah berapa kum yang sudah dikum pulkan." Pert anyaan Beliau yang m em buat saya m enghit ung kum yang t elah saya peroleh unt uk dapat diusulkan m enj adi Guru Besar. Saya akan m enanam kan t erus di kalbu saya yang sering Pak Rekt or sam paikan dari apa yang pem ah dikat akan Prof. Andi Hakim Nasut ion ( alm ) , 'j anganlah cari ket enaran, t et api carilah kebenaran, m aka keduanya akan bert em u."

Tent unya saya ingin j uga bert erim akasih kepada guru- guru saya sej ak dari SD hingga ke perguruan t inggi di lingkungan Universit as Sum at era Ut ara ( USU) ,

79 Erm an Raj aGuguk,Op, Cit Hal.24 Bandingkan O.Haley Educat ing Lawyers for t he Global Econom y ,

Michigan Jour nal of I nt er nat ional Law ( vol.17 Spr ing 1996) hal.746.

80 Charles Him aw an, “ Pendek at an Ekonom i Terhadap Huk um Sebgai Sar ana pengm balian w ibaw a Hukum ,

“ Pidat o Pengukuhan sebgai Guru Besar Tet ap pada fak ult as Huk um Universit as I ndonesia, JAkar t a, t anggal 24 Apr il 1991, hal6

81 Lihat . Hik m ahant o Juwana, “ Hukum I nt er nat ional Dalam Konflik Kepent ingan Ekonom i Negara

(16)

khususnya kepada guru- guru saya di Fakult as Hukum USU, yang m engant arkan saya sam pai di m im bar ini. Juga ucapan t erim akasih kepada guru- guru saya di lingkungan Universit as I ndonesia ( UI ) .

Selanj ut nya, saya ingin m enyam paikan t erim akasih kepada para Pem bant u Rekt or USU, Bapak Dr. I r. A. Faiz Albar, Msc, Bapak Drs. Lian Dalim unt e, M.Ec, Ac, Bapak Drs. John That bu Rint onga, M.Ec, Bapak Jr. Gem bira Sinuraya, Bapak Jr. I sm an Nuriadi dan m ant an Pem bant u Rekt or I I Bapak dr. T. Bahri Anwar Johan, at as segala perhat iannya kepada saya.

Saya j uga ingin m enyam paikan t erim akasih dan penghargaan kepada m ant an Rekt or USU Prof. M. Yusuf Hanafiah, Sp.OG yang t elah m em ber ik an kesem pat an kepada saya dalam berbagai hal, t erm asuk kesem pat an kepada saya unt uk m elanj ut kan st udi ke S- 2 dan S- 3 di Univer sit as I ndonesia. Dem ik ian pula dengan para m ant an Pem bant u Rekt or, Prof. Dr. Bacht iar Agus Salim , SH ( alm ) , Prof. H. T. Syam sul Bahri, SH, Prof. Dr. Harlem Marpaung, saya m enyam paikan t erim akasih at as kerj asam a dan perhat ian yang diberikan selam a ini kepada saya.

I zinkanlah saya m lengenang Prof. Mahadi, SH ( alm ) , guru filsafat saya dan m engungkapkan t erim akasih kepada Beliau. Karena Beliaulah yang pert am a kali m endorong saya unt uk m enj adi st af pengaj ar USU 22 t ahun yang lam pau. Ket ika it u saya m enj adi pem banding ut am a dalam ceram ah Beliau, Beliau m engat akan, " suat u saat kau m enggant ikan saya ceram ah di sini." Beliaulah yang m engat akan pula, " apabila kam u berm iat m enj adi dosen hubungi saya." Saya j uga m engucapkan t erim akasih kepada Prof. Dr. A.P. Parlindungan, SH ( alm ) , yang m em berikan sem angat kepada saya unt uk m em enuhi panggilan hat i saya m enj adi st af pengaj ar. Karena pada saat it u saya dihadapkan unt uk m enent ukan pilihan pekerj aan, rupanya panggilan hat i unt uk m enj adi st af pengaj ar t ak t erelakkan. Prof. H. T. Syam sul Bahri, SH, langsung m enerim a saya sebagai asist ennya dalam m at a kuliah yang diasuhnya. Saya m enj um pai Prof. H. T. Syam sul Bahri sesuai dengan araban Prof. Mahadi, SH, yang m enyam paikan kepada saya agar m enj um pai Prof. H. T. Syam sul Bahri, SH apabila saya ingin m enj adi st af pengaj ar. Terim akasih pula saya sam paikan kepada Prof. Sanw ani Nasut ion, SH, Dekan Fakult as Hukum USU pada wakt u it u, yang m em proses st at us saya sebagai st af pengaj ar.

Terim akasih kepada Dekan Fakult as Hukum USU, Bapak H. Hasnil Basr i Siregar, SH yang j uga sangat berperan dalam pengusulan saya unt uk j abat an Guru Besar. Terim akasih yang sam a saya sam paikan kepada para Pem bant u Dekan Fakult as Hukum USU. Terim akasih j uga saya sam paikan at as keikhlasan Bapak H. Abdul Muis, SH, MS m engurus yang saya but uhkan selam a ini. Kepada m ant an Dekan Fakult as Hukum USU Prof. Rehngena Purba, SH, MS, t erim akasih at as perhat ian I bu kepada saya selam a I bu m enj abat Dekan Fakult as Hukum USU.

Pada kesem pat an ini saya ingin m engucapkan t erim akasih kepada Bapak Direkt ur Pascasarj ana USU Prof. Dr. I r. Sum ono, MS yang penuh perhat ian kepada saya, khususnya pada saat saya m em proses pengusulan Guru Besar ini. Juga t erim akasih saya kepada Prof. dr. Darwin Dalim unt he, Ph.D, Bapak drg. Saidina Ham zah Dalim unt he, Sp. Perio, Bapak Drs. A.Ridwan Siregar, SH, M. Lib, Bapak Sunyot o, SH, I bu Dahriah, Pak Nurdi, dim ana m ereka ikut berj asa dalam proses pengusulan Guru Besar saya.

(17)

Mem ang, kesem pat an unt uk m engucapkan pidat o pengukuhan penerim aan j abat an Guru Besar pagi hari ini bukanlah sesuat u yang t iba- t iba. Perj alanan ke m im bar ini m elalui j alan yang panj ang, dan direncanakan j auh sebelum nya. Sej ak penelit ian unt uk penulisan disert asi saya di Universit y of Washingt on, School of Law , Seat t le, t ahun 1997, saya t elah m em buat coret - coret an rencana pengum pulan kum dengan Prof. Erm an Raj agukguk, SH, LLM. Ph.D yang biasa saya panggil dengan sebut an " Abang." Maaf Bang Erm an, apa yang dit uliskan diselem bar kert as, pada m alam yang dingin di Seat t le m engenai kapan saya harus m enj adi Guru Besar, sudah t erlam paui t iga t ahun. Sej ak dulu saya m endapat perhat ian yang besar dari Bang Erm an. Masih segar dalam ingat an saya berkat dorongan, kebaikan hat i, dan usaha Bang Erm an yang bert indak sebagai prom ot or m em buat saya dapat m eram pungkan disert asi saya. Mem ang, sukar m engikut i kem auan Bang Erm an, t et api hasilnya sangat berm anfaat pada diri ini. Tidak dapat saya m em balas budi baik it u, kecuali do'a saya, agar abang dan keluarga, bahagia sert a m ulia.

Saya m erasa berunt ung berkenalan dengan Prof. David K.Linnan dari Universit y of Sout h Carolina, dan saya m engucapkan t erim akasih kesediaannya selaku Ko- Prom ot or dalam penulisan disert asi saya. Sam pai sekarang Pak David t et ap m em berikan kesem pat an kepada saya unt uk m engikut i pendidikan hukum . Adalah bij aksana, bila saya m enyam paikan pula t erim akasih yang sam a kepada Prof. Dr. Koesnadi Hardj asoem ant ri, SH, ML, yang t elah m enyam but saya dengan t angan t erbuka di kam pus Universit as I ndonesia unt uk m enj adi pesert a Program Pascasarj ana St udi I lm u Hukum , ynag j uga penguj i Disert asi saya. I ndonesia unt uk m enj adi pesert a Program Pascasarj ana St udi I lm u Hukum , yang j uga penguj i disert asi saya.

Saya ingin m enyam paikan t erim akasih kepada Prof. Hikm ahant o Juwana, SH, LLM, Ph.D, yang biasa saya panggil nam a kecilnya " Gihik, " disam ping penguj i disert asi saya, I a selalu m enj adi t em an seperj alanan pulang dim alam hari ke rum ah di Bekasi. Pernah dalam perj alanan I a m em anas- m anasi saya dengan m engat akan, " Bang Bism ar harus cepat m enyelesaikan st udi S- 3, kalau t idak selesai st udinya abang akan m enj adi nobody, bila selesai st udinya akan m enj adi som ebody." Kat a-kat a it u pulalah yang ikut m enj adi pendorong penyelesaian st udi S- 3 saya. Sam ai hari ini, sahabat ku Gihik yang m ernang bagian keluargaku, selalu m enj adi t em an diskusi dalam berbagai halo I a bagiku adalah Guru Besar yang arif dan bij aksana. Mudah- rnudahan kedepan lahir Gihik- Gihik baru. Ucapan t erim akasih saya sam paikan pula kepada Bapak Dr. Rifial Ka 'bah, MA, yang j uga selalu m em anas-m anasi saya unt uk cepat rnenyelesaikan st udi S- 3. Pak Rifial pernah anas-m engat akan, " kalau lam a selesai, nant i bisa dapat dua dokt or ." I a adalah t em an diskusi yang baik, saat I a m em berikan buku kepada saya, I a m enulis kat a- kat a " a heart ly com plim ent from a brot her t o a brot hers. " Kepada Bapak Dr. Yunus Husein, SH, LLM, saya ucapkan t erim akasih at as perhat ian dan sem angat yang diberikan kepada saya. Melalui diskusi dan hubungan persahabat an kit a selam a ini, saya t elah m endapat m anfaat , kesem pat an yang diberikan Pak Yunus kepada saya unt uk pem bicara dalam pert em uan ilm iah t elah m em perkaya wawasan saya dan m enam bah kum saya.

(18)

Sit om pul, M. Eng, Ph.D Asril Sit om pul, SH, LLM, Drs. Opim S. Sit om pul, Msc yang ikut m em bant u m encari buku- buku bagi saya di luar negeri unt uk bahan penulisan pidat o ini. Mudah- m udahan Opim dapat segera m enyelesaikan program dokt ornya di Universit y Kebangsaan Malaysia.

Perkenankanlah saya di sini m engucapkan t erim akasih saya kepada abang-abang dan sahabat karib di Ut iba Grup, yang sudah saya anggap sepert i keluarga sendiri ant ara lain, Chaidir Sire gar , SH ( " Mas Chos" ) , Halom oan Panj ait an, SR, LLM, Darw in Noor, SR, MM, Syahruddin Lubis, SH ( alm ) , Surya Bakt i Salim , SH ( alm ) , Hazair in Pohan, SH, MA ( " Bang O'ah" ) , I rw an Juned, SH, dr. Khairulsyah Nasut ion ( " Bang Jolek" ) , Chairil Siregar, SR, Nurdin Lubis, SR, MM, Fauzie Yusuf Hasibuan.SR, MR, Rasidin Bahari, SR ( " R 'bah" ) , Maiyasyak Johan, SR, MR, Ali Akbar Lubis, SR ( " Alay" ) , Abdur Rahm an Nasut ion, SR ( " Mam ak" ) , Mart ua Siregar, SR, ( " Ucok" ) , yang secara diam - diam m engikut i perkem bangan saya dalam organisasi kem ahasiswaan. Bahkan t elah banyak m em bim bing saya dan m em perhat ikan saya sej ak saya m asih m enj adi m ahasiswa, yang j uga t elah m em berikan kesem pat an unt uk saya akt if dalam kegiat an kam pus sej ak t ahun 1976. Saat it u, saya yakini t anpa Ut iba sulit bagi saya unt uk m enj adi akt ivis kam pus. Saat saya st udi S- 2 dan S- 3, m ereka t et ap m em bant u saya, m asih segar dalam ingat an saya, set elah kem balinya Bang O'ah belaj ar dari Universit y of Washingt on, Seat t le, I a banyak m em berik an pem aham an kepada saya t ent ang polit ik hukum . Bang Darw in selalu m enasehat i agar serius unt uk m enyelesaikan S- 3, I a pem ah m enanyakan, " kapan selesai penulisan disert asi" ? Lalu saya m enj awab singkat saj a " ada gangguan di kom put er bang." Esok harinya, Bang Darwin m enyuruh saya kerum ahnya unt uk m engam bil seperangkat kom put er. Sam pai sekarang kom put er Bang Darwin m asih saya pakai unt uk m enulis berbagai buku dan m akalah. Mudah- m udahan hubungan kekeluargaan kit a yang t elah t erbina di Ut iba sej ak 28 t ahun lam pau dapat t et ap langgeng.

Terim akasih Juga ingin saya sam paikan kepada rekan Drs. Syafrin, MA dan Raj a Bongsu Rut agalung, SE, sudah lam a sekali m enem ani saya dalam m enit i karir. Saya berut ang budi pada kalian berdua. Saya j uga berut ang budi pada lim a orang yang sangat m em bant u saya hingga sam pai pada akhir orasi ini, Khaerul Hidayat Tanj ung, SR, Ario Wandat am a, SH, Juliandi Parlindungan Silalahi, SR, Siska Rahm an, SH, I ka Safit hri, SH. Masih dalam ingat an saya, kit a bekerj a sam pai dipagi hari, m enyiapkan segala sesuat u berkenaan dengan pengusulan j abat an Guru Besar saya, bahkan kalian dengan sepenuh hat i m elak ukan riset dan rnernberikan perhat ian yang t inggi bagi saya dalam m em persiapkan pidat o ini. Selam a kit a bersam a, saya m enyadari, kalian adalah orang yang sangat ingin m enj adi orang yang berilm u. Mudah- m udahan rencana kalian unt uk m asuk ke j enj ang pendidikan yang lebih t inggi dapat t erpenuhi. Saya yakin kalian bisa m enj adi Gihik- Gihik baru. Mem ang sukar unt uk m encapai apa yang diinginkan, t et api saya m asih ingat apa yang sering dikat akan Bang Erm an kepada saya, yang j uga akan saya sam paikan kepada kalian, 'j ika berani karena m udah, t akut karena sukar segala sesuat u it u t idak akan t ercapai, sebab dalam hidup ini sukar dan m udah m enj adi sat u."

Referensi

Dokumen terkait

tabuh telu. Dilihat dari melodi yang menyusunnya, pangawak Gending Tangis memiliki melodi yang terpanjang dibandingkan dengan bentuk-bentuk melodi yang menyusunnya. Pukulan

Sehubungan dengan pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran Tahun Anggaran 2016 Pada Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

PABERIWAI, SUMBA TIMUR D-III KEPERAWATAN PERAWAT PELAKSANA LULUS.. PENYULUH KELUARGA BERENCANA

kasus HIV/AIDS tertinggi, dengan proporsi 70% dari seluruh kasus baru HIV.. yang terjadi

Usaha kesehatan sekolah mempunyai 3 (tiga) program, yang dikenal sebagai TRIAS UKS, yang terdiri dari: (1) pendidikan kesehatan, (2) pelayanan kesehatan di sekolah, (3)

1) Memperoleh masukan perkembangan pelaksanaan praktek pendidikan sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan pembelajaran dapat disesuaikan. 2) Memperoleh masukan

Kepada : Penyedia Barang/Jasa yang mengikuti Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 1 File Paket Pekerjaan Pengawasan Ruas Jalan Sp. Berdasarkan Penetapan Pemenang Pelelangan